SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  52
 Download slide di
 http://rumah-belajar.org
Aplikasi
   Peripheral/Device




   Digital Interaktif Media (Gesture)
SENSOR
 CCD (Charge Coupled Device)              CMOS (Complimentary Metal Oxide
                                                 Semiconductor)
Berupa sekumpulan sel sensor photosite/photodetector yang mengkonversi photon
menjadi muatan (elektron). Sekumpulan sel sensor ini dikonfigurasikan dalam bentuk
matriks (array). Sel ini disebut sebagai pixel
Chip hanya berisi sensor. Luas         Chip selain berisi sensor terdapat pengolah
permukaan sensor lebih besar           sinyal berupa rangkaian transistor yang
dibandingkan CMOS untuk resolusi       diimplementasikan dengan teknologi CMOS.
(jumlah pixel ) yang sama, sehingga    Pengolah sinyal berfungsi untuk
sensitifitas lebih tinggi              mengkonversi muatan menjadi tegangan dan
                                       diberi penguatan (amplify)
CCD   CMOS
Feature               CMOS        CCD         Remark


Packaging             SOC         Sensor      SOC : Komponen Lebih Sedikit, reliability
                                  Only        lebih lebih tinggi
Signal out of Pixel   Voltage     Electron
                                  packet
Signal out of Chip    Bits        Voltage     CCD secara alami menggunakan sinyal
                      (digital)   (analog)    analog video (format NTSC, PAL, RS170)
Signal out of         Bits        Bits
camera                (digital)   (digital)
Fill Factor           Low to      High        Kapasitas/daya tampung muatan
                      moderate                (electron) dari sel photosites


System Noise          moderate    Low


System Complexity Low             High        Semakin kompleks biasanya reliability
                                              semakin rendah
Sensor Complexity     High        Low
Relative R&D Cost     Higher      Lower
Performance       CMOS     CCD        Remark

Responsivity      High     Low        Besarnya sinyal elektrik yg dikirim persatuan energi optic
                                      (photon)
Sensitivity       Low      High       Pada CMOS sebagian wilayah photosite digunakan untuk
                                      rangkaian amplifier  mengurangi sensitivitas. CCD iluminasi
                                      : 0,1 – 3 Lux, CMOS : 6 – 15 Lux
Dynamic range     Low      High       Perbandingan level saturasi pixel terhadap ambang
                                      (threshold) sinyal . High : Lebih tahan terhadap noise (low
                                      noise)
Uniformity        Low      High       Konsistensi respon semua pixel terhadap iluminasi (cahaya)
                                      dan gelap (tanpa cahaya) . Menjadi penting untuk high speed
                                      camera yang harus menangkap level sinyal yang terbatas
                                      karena ketidakseragaman gelap akan mendegradasi citra
Shuttering        poor     Fast       Kemampuan start-stop pembukaan secara sembarang
                                      High : Sangat baik untuk aplikasi machine vision (quality
(electronic)                          control)
Imaging Process   High     Low        Kecepatan pengolahan sinyal citra

Windowing         High     Limited    Pembacaan pada porsi daerah citra tertentu

Antiblooming      High     Low        Pengosongan daerah tertentu yang terkena pencahayaan
                                      berlebihan akibat sdh melewati batas fill factor. Jika sumber
                                      cahaya memiliki intensitas yang tinggi, terjadi overflow dan
                                      mengkontaminasi pixel tetangganya
Biasing and       Single   Multiple   jenis tegangan bias dan clock
Clocking
Price             cheap    Exp.       Terkait dg teknik produksi. Fabrikasi berbasis Teknologi
                                      CMOS standar, CCD Terbatas
Resolusi Standar      Aplikasi
16x16 – 32x32 pixel   Optical Mouse

256x256 - 640x480     Webcam, Fingerprint (biometric), Multitouch screen

1216x912              Point-and-shot Camera (Digital compact camera), Home
(1.109.000 pixel)     Surveilance Camera

1600x1200             Scanner (CCD) , High Resolution Digital Camera (dapat
(2,1 M pixel)         dicetak dengan jelas dalam ukuran 4 x 5 “)

2240x1680             Standard Digital Camera saat ini (dapat dicetak dengan
(4 M pixel)           jelas dalam ukuran 16 x 20”)

4064x2704             High grade Digital camera (CCD), Personal Video
(11,1 M pixel)

16 Mpixel             Profesional Video Camera (camera-man), CCD

20 Mpixel             Large Format Video Camera (setara dengan 35 mm Film),
                      Pembuatan Film, CCD
KOMPONEN DASAR SISTEM KAMERA
Image Scanning Techniques
Interlaced Scan                              Progressive Scan
Digunakan pada CCD terutama analog           Digunakan pada CMOS dan CCD, terutama
camera                                       digital camera, digital video camera
Citra dibagi dalam 2 field line (odd line,   Citra diambil tiap line secara sequence
even line)
Citra dikirim dalam satu saat 1 field        Citra dikirim dalam 1 frame (full image) pada
secara bergiliran, kemudian digabung         kecepatan 1 – 90 fps, high speed camera
dan direfresh dengan kecepatan 25 fps        1000 fps
(PAL) atau 30 fps (NTSC)
BW yang diperlukan setengah dari             Full BW
Progressive Scan
Alami pada display berstandar analog         Alami pada Digital Display (Monitor
video (NTSC, PAL, SECAM dlsb.)               Komputer, HDTV)
Pembangkitan Warna Citra
 Informasi warna diperoleh dari panjang
  gelombang cahaya
 Sensor citra (photosites) CCD dan CMOS
  hanya mendeteksi intensitas dari cahaya, tidak
  mengetahui panjang gelombang dari cahaya
Electromagnetic Spectrum
      Visible Spectrum


 700 nm                  400 nm
Pembangkitan Warna Citra
   Untuk mendapatkan informasi
    warna perlu dipasang Color
    Filter Array (CFA) diatas pixel
    sensor citra untuk menangkap
    panjang gelombang cahaya
   CFA yang saat ini paling banyak digunakan untuk
    peralatan konsumen (camera, camcoder, scanner)
    adalah Bayer Filter (sering disebut sebagai GRGB
    Filter)
   Alternatif CFA yang lain :
     Modifikasi dari Bayer Filter : CYYM atau RGBW
     3 CCD
Pembangkitan Warna Citra (Bayer Filter)
   Color Filter Array (CFA) pada Bayer Filter memiliki pola
    blok persegi 2 x 2 yang masing-masing terdiri dari 1
    filter warna merah (R), 2 filter warna hijau dan 1 filter
    warna biru (B), seringkali disebut GRGB filter
   Pola Bayer filter bila melingkup semua pixel
    dalam sensor citra akan membentuk mosaic
    dengan komposisi warna 50 % Hijau, 25 %
    Merah dan 25 % Biru.
                                           cahaya
                                                    Lapisan Filter
    2x2
                                                      Pixel


                                                      Pola warna

          Penyusunan Bayer Filter pada
          Array Image Sensor
Pembangkitan Warna Citra (Bayer Filter)
   Pada metoda CFA setiap pixel hanya mendeteksi satu
    warna
   Warna yang lain pada pixel tersebut dihitung/diinterpolasi
    atas dasar warna pixel di tetangganya
   Metoda Interpolasi
     Multivariate Interpolation   Nearest-neighbour Interpolation
     Bilinier Interpolation       Bicubic Interpolation
     Spline Interpolation         Lanczos resampling
   Proses Demosaicing (atau CFA interpolation) : adalah
    proses membangkitkan warna citra dari CFA yang meliputi
    proses pemisahan warna dari CFA, interpolasi nilai warna
    yang lain dari pixel (RGB) dan rekonstruksi menjadi sebuah
    citra berwarna
Pembangkitan Warna Citra
(Demosaicing)
             Captured Image



              Bayer Filter



                             Separation
                                                        Demosaicing
                             Interpolation/estimation
                                                        Process
                             Reconstruction



              Reconstructed Image
   Alternatif CFA yang lain :
     Modifikasi Bayer Filter




        RGBW        CYYM         RGBE (SONY)

   3 CCD
     Cahaya masuk dipisah menjadi 3 warna (oleh prisma)
     Setiap warna memiliki sensor citra (CCD) tersendiri
     Tidak memerlukan proses demosicing. Rekonstruksi
       cukup dengan menggabungkan identitas warna dari
       masing sensor citra
KOMPONEN DASAR SISTEM KAMERA
Camera Performance
   Field of View (FoV) : cakupan area dan tingkat
    detilasi yang dilihat
     Ditentukan oleh Focal Length dan ukuran dari sensor citra
      (1/4”,1/3”, 1/2”, 2/3”)
     3 Jenis FoV
      ○ Normal view : FoV sama dengan mata manusia
      ○ Wide Angle : FoV lebih lebar dari mata manusia
      ○ Telephoto : FoV lebih sempit dari mata manusia
Camera Performance
   Depth of Field (DoF) : Jarak di depan dan
    dibelakang titik fokus dimana obyek masih bisa
    terlihat dengan jelas
     Ditentukan oleh Focal Length, diameter iris dan jarak
      kamera terhadap obyek tersebut
Camera Performance
   Focal Length (f) : secara umum menunjukan jarak
    terhadap lensa dimana mulai terjadi berkas sinar
    mengalami konvergensi (focus) atau divergen
    (defocus)
     Dalam kamera focal length yang lebih panjang (daya optik
     lebih kecil) berasosiasi dengan pembesaran
     (magnification) dari obyek yang jauh dan FoV lebih
     sempit, sedangkan focal length yang pendek (daya optik
     lebih besar) berasosiasi dengan FoV lebih lebar
28 mm Lens




             50 mm Lens




                          70 mm Lens




                                 210 mm Lens
Lensa




 Biasanya terdiri dari susunan Lensa, Filter, Cermin dan
  Prisma
 Lensa paling depan merupakan elemen paling kritis yang
  akan mempengaruhi performansi keseluruhan
 Lensa Obyektif untuk pengarah (konvergen cahaya).
 Filter : Neutral Density Filter dan IR Filter
 Prisma : tidak selalu ada. Biasanya ada pada SLR Camera
Lensa




   Susunan, jenis2 lensa maupun mekanisme pengaturan akan
    menentukan jenis dari kamera :
     Point-and-shoot Camera/ Compact camera Tidak memiliki diapraghma
      dan mensimulasi aperture dengan ND Filter
     Bridge
     DSLR
Lensa
   Terdapat 3 Jenis Utama Lensa
     Fixed Lens : Lensa hanya memiliki focal length yang tetap, sehingga
      hanya memiliki satu jenis FoV (normal, telephoto atau wide angle)
     Varifocal Lens : Lensa memiliki focal length dalam kisaran (range),
      sehingga dapat memiliki FoV yang berbeda. FoV dapat dapat diubah
      secara manual. Ketika Fov diubah maka kita harus merubah Focal
      length
     Zoom Lens : mirip seperti Varifocal length tapi focal length secara
      otomatis berubah sesuai perubahan FoV
      ○ Normal view : FoV sama dengan mata manusia
      ○ Wide Angle : FoV lebih lebar dengan mata manusia
      ○ Telephoto : FoV lebih sempit dengan mata manusia
Lensa
 Beberapa      efek yang terjadi pada hasil citra
 kamera :
  Blur : terjadi ketika citra yang ditangkap tidak
   pada waktu yang bersamaan akibat adanya
   perubahan posisi. Blur dapat diakibatkan dari
   ○ Keterbatasan teknologi
      Proses shutering yang lambat sehingga seringkali pergerakan
       sedikit pada kamera pada saat mengambil gambar
       menyebabkan citra menjadi samar
      Tidak memiliki algoritma deconvolution untuk memperbaiki blur
       (anti-blur)
      Obyek bergerak di luar daerah titik fokus (DoF)
   ○ Disengaja untuk keperluan artistik
BLUR




Citra asli, Citra yang mengalami blur, Citra blur yang di dekonvolusi
Lensa
       Flare : terjadi ketika sebaran cahaya terjadi di
        dalam lensa membentuk citra yang tidak
        dinginkan misalnya adanya pengaruh scatter dan
        refleksi dari bahan lensa menyebabkan timbulnya
        sebaran dan bayangan, efek difraksi dari sensor
        menghasilkan citra pelangi




Cahaya mengalami sebaran   Bayangan di kanan bawah   Citra Pelangi
Kompresi
    • Dua aspek yang dieksploitasi:
          – Repetition/ redundancy: suatu citra bisa memiliki pola
            pengulangan informasi
          – Irrelevancy: suatu citra memiliki data yang terlalu
            banyak untuk bisa dipersepsi oleh manusia

Ukuran Citra        TIFF               JPEG             JPEG
                    (tanpa kompresi)   (high quality)   (low quality)
640x480             1 MB               300 KB           90 KB
800x600             1.5 MB             500 KB           130 KB
1024x768            2.5 MB             800 KB           200 KB
1600x1200           6 MB               1.7 MB           420 KB
Aplikasi : Optical Mouse
 Mouse : Mechanical, optomechanical, optical
 Optical mouse diperkenalkan pertama kali pada
  tahun 1999 oleh Agilent Technologies.
 Menggunakan kamera kecil yang mengambil ribuan
  gambar setiap detik untuk menentukan position and
  speed.


      Image               Image
    Acquisition         Processing           Output
     System                (DSP)
 Sensor Optical (Agilent)
 Interface serial dan quadrature.




                         atas        bawah


 Kamera kecil dengan kecepatan tinggi.
 Mengambil gambar 1500 frame per sekon (hingga 2300
  fps).
 Kedalaman warna 6 bit grayscale dari 0 untuk warna
  hitam penuh dan 63 untuk warna putih penuh.
 Resolusi 16x16 pixel.
Cara Kerja :
Cara Kerja :
   LED menyinari permukaan kerja, dan menghasilkan
    pantulan yang berupa pola fitur tekstur dari permukaan
    berukuran mikroskopik.
   Pantulan tersebut akan diterima oleh sensor citra yang
    mengambil gambar dengan kecepatan sekitar 1500
    frame per detik
   Rangkaian gambar pola tekstur permukaan tersebut
    akan diolah oleh DSP processor untuk menentukan
    pergerakan mouse
   Melalui algoritma pengolahan citra ditentukan
    kesamaan dari dua buah pola citra yang berurutan dan
    jarak antara keduanya.
   Informasi ini diterjemahkan ke dalam koordinat X-Y
    untuk menentukan pergerakan mouse.
Aplikasi : Barcode Reader
   barcode adalah informasi sejumlah nilai
    numerik/angka yang direpresentasikan dalam
    bentuk garis paralel yang memiliki lebar (width) dan
    jarak (spacing) tertentu.
   Barcode reader : Laser scanner (Portable), pen
    reader, omni directional (supermarket)
   Barcode reader bertipe kamera Menggunakan
    algoritma pemroses citra untuk mendecode barcode
Aplikasi : Barcode Reader
   Data Matrix : Kode 2-D matrix didesain untuk mengkode
    karakter dalam ruang yang kecil.




   Simbol Data Matrix dapat menyimpan 500 karakter

   Aplikasi Datamatrix : marking pada IC/PCB, mulai
    mengganti barcode
   Dengan menggunakan pola warna (standar 4 warna 5 x 5
    sel), dapat menghasilkan 17 Juta pola
   Aplikasi : dengan mengirim matrix data pada server tertentu
    (dedicated server, misalnya kompas telah mneggunakan aplikasi
    ini), kemudian server akan mengirim balik konten digital
Aplikasi : Fingerprint (Biometric)
 Fingerprint reader : Ultrasonic, Capacitance
  dan Camera
 Camera (CCD) Menggunakan algoritma
  pemroses citra untuk mendecode sidik jari
  berdasarkan pola tertentu
Aplikasi : 2D Scanner

 Flatbed
 Sheet-fed
 Handheld
 Drum
Prinsip kerja 2D Scanner
Komponen 2D scanner             Scan head bergerak
   Sumber cahaya                dibawah kertas dan
   mengiluminasi kertas         menerima cahaya
   kertas kosong/putih          yang direflesikan
   akan merefleksikan           oleh kertas
   cahaya lebih banyak




Sensor Citra
menerima
cahaya dari
                          Cahaya direfleksikan
lensa
                          oleh sejumlah
                          cermin
Aplikasi : 3D Scanner


 Scanning the David




                                    •   480 individually aimed scans
                                    •   2 billion polygons
                                    •   7,000 color images
                                    •   32 gigabytes
                                    •   30 nights of scanning
                                    •   22 people
height of gantry:   7.5 meters
weight of gantry:   800 kilograms
Aplikasi : 3D Scanner

Solve the Puzzle of Forma Urbis Roma

         fragment 134




  fragment 156




fragment 167



                                       Forum Pacis
Prinsip Kerja : 3D Scanner




        Triangulation Principle
Komponen 3D scanner
      4 motorized axes
Aplikasi : Multitouch Screen




Video Multitouch,dan reactable
Frustated Total Internal
                                                Relection (FTIR)


                                                        A fiduciary marker atau fiducial
                                                        adalah sebuah obyek dalam bidang
                                                        pandang sistem pencitraan, yang
                                                        akan muncul dalam bidang citra
                                                        untuk digunakan sebagai titik
                                                        referensi atau titik pengukuran.
                                                        Obyek ini mungkin sesuatu yang
                                                        ditempatkan didalam benda atau
                                                        bentuk benda itu sendiri.
Keuntungan                                Kekurangan
Tidak diperlukan kotak yang tertutup      Diperlukan set-up khusus untuk
                                          pemancaran infra LED
Blob memiliki kontras yang kuat           Memerlukan permukaan sentuh tambahan
                                          (compliant surface)
Memungkinkan untuk berbagai tekanan       tidak dapat menggunakan permukaan kaca
blob
Dapat mendeteksi sentuhan sekecil ujung   Tidak dapat mengenali obyek atau fiducial
pena (pen tip)
Diffuse Illumination (DI)
                                                     – Rear Illumination




Keuntungan                                   Kekurangan
Tidak perlu permukaan sentuh tambahan        Sukar untuk mendapatkan iluminasi yang
(compliant surface)                          seragam
Untuk permukaan dapat menggunakan            Blob memiliki kontras yang yang rendah
material yang tranparan                      (s/w pengolahan citra perlu sangat teliti
                                             untuk mengatasi persoalan kontras)
Tidak memerlukan kerangka LED                Kemungkinan kesalahan yang besar untuk
                                             mendeteksi blob
Dapat mendeteksi obyek, jari, fiducial dan   Memerlukan kotak tertutup
benda mengambang (hovering)
Laser Light Plane (LLP)




Keuntungan                              Kekurangan
Tidak perlu compliant surface           Tidak dapat mendeteksi obyek dan fiducial
Permukaan dapat menggunakan material    Bila menggunakan 1 atau 2 buah laser
tranparan                               emitter sentuhan satu jari dapat
                                        mengahalangi jari yang lain
Tidak memerlukan kerangka LED           Tidak sensitif terhadap tekanan
Tidak Memerlukan kotak tertutup
Set-up paling sederhana
Paling murah dibandingkan teknik yang
LED Light Plane (LED




Keuntungan                              Kekurangan
Tidak perlu compliant surface           Tidak dapat mendeteksi obyek dan fiducial
Permukaan dapat menggunakan material    Obyek melayang (mungkin) dapat
tranparan                               dideteksi
Tidak Memerlukan kotak tertutup         Hanya dapat menggunakan LED dengan
                                        berkas pancar yg sempit (narrow beam)
Set-up paling sederhana
Paling murah dibandingkan teknik yang
lain

Contenu connexe

Plus de Rumah Belajar

06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurementRumah Belajar
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary Rumah Belajar
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahRumah Belajar
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasRumah Belajar
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif Rumah Belajar
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyRumah Belajar
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Rumah Belajar
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiRumah Belajar
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysisRumah Belajar
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Rumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 7
Mikrokontroler pertemuan 7Mikrokontroler pertemuan 7
Mikrokontroler pertemuan 7Rumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 5
Mikrokontroler pertemuan 5Mikrokontroler pertemuan 5
Mikrokontroler pertemuan 5Rumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 4
Mikrokontroler pertemuan 4Mikrokontroler pertemuan 4
Mikrokontroler pertemuan 4Rumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 3
Mikrokontroler pertemuan 3Mikrokontroler pertemuan 3
Mikrokontroler pertemuan 3Rumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 2
Mikrokontroler pertemuan 2Mikrokontroler pertemuan 2
Mikrokontroler pertemuan 2Rumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 6
Mikrokontroler pertemuan 6Mikrokontroler pertemuan 6
Mikrokontroler pertemuan 6Rumah Belajar
 
15. ide pata dan sata
15. ide pata dan sata15. ide pata dan sata
15. ide pata dan sataRumah Belajar
 

Plus de Rumah Belajar (20)

06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurement
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesoriny
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksi
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysis
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8
 
Mikrokontroler pertemuan 7
Mikrokontroler pertemuan 7Mikrokontroler pertemuan 7
Mikrokontroler pertemuan 7
 
Mikrokontroler pertemuan 5
Mikrokontroler pertemuan 5Mikrokontroler pertemuan 5
Mikrokontroler pertemuan 5
 
Mikrokontroler pertemuan 4
Mikrokontroler pertemuan 4Mikrokontroler pertemuan 4
Mikrokontroler pertemuan 4
 
Mikrokontroler pertemuan 3
Mikrokontroler pertemuan 3Mikrokontroler pertemuan 3
Mikrokontroler pertemuan 3
 
Mikrokontroler pertemuan 2
Mikrokontroler pertemuan 2Mikrokontroler pertemuan 2
Mikrokontroler pertemuan 2
 
Mikrokontroler pertemuan 6
Mikrokontroler pertemuan 6Mikrokontroler pertemuan 6
Mikrokontroler pertemuan 6
 
15. ide pata dan sata
15. ide pata dan sata15. ide pata dan sata
15. ide pata dan sata
 

Dernier

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Dernier (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

7. image sensor and its application

  • 1.
  • 2.  Download slide di  http://rumah-belajar.org
  • 3. Aplikasi  Peripheral/Device  Digital Interaktif Media (Gesture)
  • 4. SENSOR CCD (Charge Coupled Device) CMOS (Complimentary Metal Oxide Semiconductor) Berupa sekumpulan sel sensor photosite/photodetector yang mengkonversi photon menjadi muatan (elektron). Sekumpulan sel sensor ini dikonfigurasikan dalam bentuk matriks (array). Sel ini disebut sebagai pixel Chip hanya berisi sensor. Luas Chip selain berisi sensor terdapat pengolah permukaan sensor lebih besar sinyal berupa rangkaian transistor yang dibandingkan CMOS untuk resolusi diimplementasikan dengan teknologi CMOS. (jumlah pixel ) yang sama, sehingga Pengolah sinyal berfungsi untuk sensitifitas lebih tinggi mengkonversi muatan menjadi tegangan dan diberi penguatan (amplify)
  • 5. CCD CMOS
  • 6. Feature CMOS CCD Remark Packaging SOC Sensor SOC : Komponen Lebih Sedikit, reliability Only lebih lebih tinggi Signal out of Pixel Voltage Electron packet Signal out of Chip Bits Voltage CCD secara alami menggunakan sinyal (digital) (analog) analog video (format NTSC, PAL, RS170) Signal out of Bits Bits camera (digital) (digital) Fill Factor Low to High Kapasitas/daya tampung muatan moderate (electron) dari sel photosites System Noise moderate Low System Complexity Low High Semakin kompleks biasanya reliability semakin rendah Sensor Complexity High Low Relative R&D Cost Higher Lower
  • 7. Performance CMOS CCD Remark Responsivity High Low Besarnya sinyal elektrik yg dikirim persatuan energi optic (photon) Sensitivity Low High Pada CMOS sebagian wilayah photosite digunakan untuk rangkaian amplifier  mengurangi sensitivitas. CCD iluminasi : 0,1 – 3 Lux, CMOS : 6 – 15 Lux Dynamic range Low High Perbandingan level saturasi pixel terhadap ambang (threshold) sinyal . High : Lebih tahan terhadap noise (low noise) Uniformity Low High Konsistensi respon semua pixel terhadap iluminasi (cahaya) dan gelap (tanpa cahaya) . Menjadi penting untuk high speed camera yang harus menangkap level sinyal yang terbatas karena ketidakseragaman gelap akan mendegradasi citra Shuttering poor Fast Kemampuan start-stop pembukaan secara sembarang High : Sangat baik untuk aplikasi machine vision (quality (electronic) control) Imaging Process High Low Kecepatan pengolahan sinyal citra Windowing High Limited Pembacaan pada porsi daerah citra tertentu Antiblooming High Low Pengosongan daerah tertentu yang terkena pencahayaan berlebihan akibat sdh melewati batas fill factor. Jika sumber cahaya memiliki intensitas yang tinggi, terjadi overflow dan mengkontaminasi pixel tetangganya Biasing and Single Multiple jenis tegangan bias dan clock Clocking Price cheap Exp. Terkait dg teknik produksi. Fabrikasi berbasis Teknologi CMOS standar, CCD Terbatas
  • 8. Resolusi Standar Aplikasi 16x16 – 32x32 pixel Optical Mouse 256x256 - 640x480 Webcam, Fingerprint (biometric), Multitouch screen 1216x912 Point-and-shot Camera (Digital compact camera), Home (1.109.000 pixel) Surveilance Camera 1600x1200 Scanner (CCD) , High Resolution Digital Camera (dapat (2,1 M pixel) dicetak dengan jelas dalam ukuran 4 x 5 “) 2240x1680 Standard Digital Camera saat ini (dapat dicetak dengan (4 M pixel) jelas dalam ukuran 16 x 20”) 4064x2704 High grade Digital camera (CCD), Personal Video (11,1 M pixel) 16 Mpixel Profesional Video Camera (camera-man), CCD 20 Mpixel Large Format Video Camera (setara dengan 35 mm Film), Pembuatan Film, CCD
  • 10. Image Scanning Techniques Interlaced Scan Progressive Scan Digunakan pada CCD terutama analog Digunakan pada CMOS dan CCD, terutama camera digital camera, digital video camera Citra dibagi dalam 2 field line (odd line, Citra diambil tiap line secara sequence even line) Citra dikirim dalam satu saat 1 field Citra dikirim dalam 1 frame (full image) pada secara bergiliran, kemudian digabung kecepatan 1 – 90 fps, high speed camera dan direfresh dengan kecepatan 25 fps 1000 fps (PAL) atau 30 fps (NTSC) BW yang diperlukan setengah dari Full BW Progressive Scan Alami pada display berstandar analog Alami pada Digital Display (Monitor video (NTSC, PAL, SECAM dlsb.) Komputer, HDTV)
  • 11. Pembangkitan Warna Citra  Informasi warna diperoleh dari panjang gelombang cahaya  Sensor citra (photosites) CCD dan CMOS hanya mendeteksi intensitas dari cahaya, tidak mengetahui panjang gelombang dari cahaya
  • 12. Electromagnetic Spectrum Visible Spectrum 700 nm 400 nm
  • 13. Pembangkitan Warna Citra  Untuk mendapatkan informasi warna perlu dipasang Color Filter Array (CFA) diatas pixel sensor citra untuk menangkap panjang gelombang cahaya  CFA yang saat ini paling banyak digunakan untuk peralatan konsumen (camera, camcoder, scanner) adalah Bayer Filter (sering disebut sebagai GRGB Filter)  Alternatif CFA yang lain :  Modifikasi dari Bayer Filter : CYYM atau RGBW  3 CCD
  • 14. Pembangkitan Warna Citra (Bayer Filter)  Color Filter Array (CFA) pada Bayer Filter memiliki pola blok persegi 2 x 2 yang masing-masing terdiri dari 1 filter warna merah (R), 2 filter warna hijau dan 1 filter warna biru (B), seringkali disebut GRGB filter  Pola Bayer filter bila melingkup semua pixel dalam sensor citra akan membentuk mosaic dengan komposisi warna 50 % Hijau, 25 % Merah dan 25 % Biru. cahaya Lapisan Filter 2x2 Pixel Pola warna Penyusunan Bayer Filter pada Array Image Sensor
  • 15. Pembangkitan Warna Citra (Bayer Filter)  Pada metoda CFA setiap pixel hanya mendeteksi satu warna  Warna yang lain pada pixel tersebut dihitung/diinterpolasi atas dasar warna pixel di tetangganya  Metoda Interpolasi  Multivariate Interpolation Nearest-neighbour Interpolation  Bilinier Interpolation Bicubic Interpolation  Spline Interpolation Lanczos resampling  Proses Demosaicing (atau CFA interpolation) : adalah proses membangkitkan warna citra dari CFA yang meliputi proses pemisahan warna dari CFA, interpolasi nilai warna yang lain dari pixel (RGB) dan rekonstruksi menjadi sebuah citra berwarna
  • 16. Pembangkitan Warna Citra (Demosaicing) Captured Image Bayer Filter Separation Demosaicing Interpolation/estimation Process Reconstruction Reconstructed Image
  • 17. Alternatif CFA yang lain :  Modifikasi Bayer Filter RGBW CYYM RGBE (SONY)  3 CCD  Cahaya masuk dipisah menjadi 3 warna (oleh prisma)  Setiap warna memiliki sensor citra (CCD) tersendiri  Tidak memerlukan proses demosicing. Rekonstruksi cukup dengan menggabungkan identitas warna dari masing sensor citra
  • 19. Camera Performance  Field of View (FoV) : cakupan area dan tingkat detilasi yang dilihat  Ditentukan oleh Focal Length dan ukuran dari sensor citra (1/4”,1/3”, 1/2”, 2/3”)  3 Jenis FoV ○ Normal view : FoV sama dengan mata manusia ○ Wide Angle : FoV lebih lebar dari mata manusia ○ Telephoto : FoV lebih sempit dari mata manusia
  • 20. Camera Performance  Depth of Field (DoF) : Jarak di depan dan dibelakang titik fokus dimana obyek masih bisa terlihat dengan jelas  Ditentukan oleh Focal Length, diameter iris dan jarak kamera terhadap obyek tersebut
  • 21. Camera Performance  Focal Length (f) : secara umum menunjukan jarak terhadap lensa dimana mulai terjadi berkas sinar mengalami konvergensi (focus) atau divergen (defocus)  Dalam kamera focal length yang lebih panjang (daya optik lebih kecil) berasosiasi dengan pembesaran (magnification) dari obyek yang jauh dan FoV lebih sempit, sedangkan focal length yang pendek (daya optik lebih besar) berasosiasi dengan FoV lebih lebar
  • 22. 28 mm Lens 50 mm Lens 70 mm Lens 210 mm Lens
  • 23. Lensa  Biasanya terdiri dari susunan Lensa, Filter, Cermin dan Prisma  Lensa paling depan merupakan elemen paling kritis yang akan mempengaruhi performansi keseluruhan  Lensa Obyektif untuk pengarah (konvergen cahaya).  Filter : Neutral Density Filter dan IR Filter  Prisma : tidak selalu ada. Biasanya ada pada SLR Camera
  • 24. Lensa  Susunan, jenis2 lensa maupun mekanisme pengaturan akan menentukan jenis dari kamera :  Point-and-shoot Camera/ Compact camera Tidak memiliki diapraghma dan mensimulasi aperture dengan ND Filter  Bridge  DSLR
  • 25. Lensa  Terdapat 3 Jenis Utama Lensa  Fixed Lens : Lensa hanya memiliki focal length yang tetap, sehingga hanya memiliki satu jenis FoV (normal, telephoto atau wide angle)  Varifocal Lens : Lensa memiliki focal length dalam kisaran (range), sehingga dapat memiliki FoV yang berbeda. FoV dapat dapat diubah secara manual. Ketika Fov diubah maka kita harus merubah Focal length  Zoom Lens : mirip seperti Varifocal length tapi focal length secara otomatis berubah sesuai perubahan FoV ○ Normal view : FoV sama dengan mata manusia ○ Wide Angle : FoV lebih lebar dengan mata manusia ○ Telephoto : FoV lebih sempit dengan mata manusia
  • 26. Lensa  Beberapa efek yang terjadi pada hasil citra kamera :  Blur : terjadi ketika citra yang ditangkap tidak pada waktu yang bersamaan akibat adanya perubahan posisi. Blur dapat diakibatkan dari ○ Keterbatasan teknologi  Proses shutering yang lambat sehingga seringkali pergerakan sedikit pada kamera pada saat mengambil gambar menyebabkan citra menjadi samar  Tidak memiliki algoritma deconvolution untuk memperbaiki blur (anti-blur)  Obyek bergerak di luar daerah titik fokus (DoF) ○ Disengaja untuk keperluan artistik
  • 27. BLUR Citra asli, Citra yang mengalami blur, Citra blur yang di dekonvolusi
  • 28. Lensa  Flare : terjadi ketika sebaran cahaya terjadi di dalam lensa membentuk citra yang tidak dinginkan misalnya adanya pengaruh scatter dan refleksi dari bahan lensa menyebabkan timbulnya sebaran dan bayangan, efek difraksi dari sensor menghasilkan citra pelangi Cahaya mengalami sebaran Bayangan di kanan bawah Citra Pelangi
  • 29. Kompresi • Dua aspek yang dieksploitasi: – Repetition/ redundancy: suatu citra bisa memiliki pola pengulangan informasi – Irrelevancy: suatu citra memiliki data yang terlalu banyak untuk bisa dipersepsi oleh manusia Ukuran Citra TIFF JPEG JPEG (tanpa kompresi) (high quality) (low quality) 640x480 1 MB 300 KB 90 KB 800x600 1.5 MB 500 KB 130 KB 1024x768 2.5 MB 800 KB 200 KB 1600x1200 6 MB 1.7 MB 420 KB
  • 30. Aplikasi : Optical Mouse  Mouse : Mechanical, optomechanical, optical  Optical mouse diperkenalkan pertama kali pada tahun 1999 oleh Agilent Technologies.  Menggunakan kamera kecil yang mengambil ribuan gambar setiap detik untuk menentukan position and speed. Image Image Acquisition Processing Output System (DSP)
  • 31.  Sensor Optical (Agilent)  Interface serial dan quadrature. atas bawah  Kamera kecil dengan kecepatan tinggi.  Mengambil gambar 1500 frame per sekon (hingga 2300 fps).  Kedalaman warna 6 bit grayscale dari 0 untuk warna hitam penuh dan 63 untuk warna putih penuh.  Resolusi 16x16 pixel.
  • 32.
  • 34. Cara Kerja :  LED menyinari permukaan kerja, dan menghasilkan pantulan yang berupa pola fitur tekstur dari permukaan berukuran mikroskopik.  Pantulan tersebut akan diterima oleh sensor citra yang mengambil gambar dengan kecepatan sekitar 1500 frame per detik  Rangkaian gambar pola tekstur permukaan tersebut akan diolah oleh DSP processor untuk menentukan pergerakan mouse  Melalui algoritma pengolahan citra ditentukan kesamaan dari dua buah pola citra yang berurutan dan jarak antara keduanya.  Informasi ini diterjemahkan ke dalam koordinat X-Y untuk menentukan pergerakan mouse.
  • 35. Aplikasi : Barcode Reader  barcode adalah informasi sejumlah nilai numerik/angka yang direpresentasikan dalam bentuk garis paralel yang memiliki lebar (width) dan jarak (spacing) tertentu.  Barcode reader : Laser scanner (Portable), pen reader, omni directional (supermarket)  Barcode reader bertipe kamera Menggunakan algoritma pemroses citra untuk mendecode barcode
  • 36.
  • 37. Aplikasi : Barcode Reader  Data Matrix : Kode 2-D matrix didesain untuk mengkode karakter dalam ruang yang kecil.  Simbol Data Matrix dapat menyimpan 500 karakter  Aplikasi Datamatrix : marking pada IC/PCB, mulai mengganti barcode
  • 38. Dengan menggunakan pola warna (standar 4 warna 5 x 5 sel), dapat menghasilkan 17 Juta pola  Aplikasi : dengan mengirim matrix data pada server tertentu (dedicated server, misalnya kompas telah mneggunakan aplikasi ini), kemudian server akan mengirim balik konten digital
  • 39. Aplikasi : Fingerprint (Biometric)
  • 40.  Fingerprint reader : Ultrasonic, Capacitance dan Camera  Camera (CCD) Menggunakan algoritma pemroses citra untuk mendecode sidik jari berdasarkan pola tertentu
  • 41. Aplikasi : 2D Scanner  Flatbed  Sheet-fed  Handheld  Drum
  • 42. Prinsip kerja 2D Scanner
  • 43. Komponen 2D scanner Scan head bergerak Sumber cahaya dibawah kertas dan mengiluminasi kertas menerima cahaya kertas kosong/putih yang direflesikan akan merefleksikan oleh kertas cahaya lebih banyak Sensor Citra menerima cahaya dari Cahaya direfleksikan lensa oleh sejumlah cermin
  • 44. Aplikasi : 3D Scanner Scanning the David • 480 individually aimed scans • 2 billion polygons • 7,000 color images • 32 gigabytes • 30 nights of scanning • 22 people height of gantry: 7.5 meters weight of gantry: 800 kilograms
  • 45. Aplikasi : 3D Scanner Solve the Puzzle of Forma Urbis Roma fragment 134 fragment 156 fragment 167 Forum Pacis
  • 46. Prinsip Kerja : 3D Scanner Triangulation Principle
  • 47. Komponen 3D scanner 4 motorized axes
  • 48. Aplikasi : Multitouch Screen Video Multitouch,dan reactable
  • 49. Frustated Total Internal Relection (FTIR) A fiduciary marker atau fiducial adalah sebuah obyek dalam bidang pandang sistem pencitraan, yang akan muncul dalam bidang citra untuk digunakan sebagai titik referensi atau titik pengukuran. Obyek ini mungkin sesuatu yang ditempatkan didalam benda atau bentuk benda itu sendiri. Keuntungan Kekurangan Tidak diperlukan kotak yang tertutup Diperlukan set-up khusus untuk pemancaran infra LED Blob memiliki kontras yang kuat Memerlukan permukaan sentuh tambahan (compliant surface) Memungkinkan untuk berbagai tekanan tidak dapat menggunakan permukaan kaca blob Dapat mendeteksi sentuhan sekecil ujung Tidak dapat mengenali obyek atau fiducial pena (pen tip)
  • 50. Diffuse Illumination (DI) – Rear Illumination Keuntungan Kekurangan Tidak perlu permukaan sentuh tambahan Sukar untuk mendapatkan iluminasi yang (compliant surface) seragam Untuk permukaan dapat menggunakan Blob memiliki kontras yang yang rendah material yang tranparan (s/w pengolahan citra perlu sangat teliti untuk mengatasi persoalan kontras) Tidak memerlukan kerangka LED Kemungkinan kesalahan yang besar untuk mendeteksi blob Dapat mendeteksi obyek, jari, fiducial dan Memerlukan kotak tertutup benda mengambang (hovering)
  • 51. Laser Light Plane (LLP) Keuntungan Kekurangan Tidak perlu compliant surface Tidak dapat mendeteksi obyek dan fiducial Permukaan dapat menggunakan material Bila menggunakan 1 atau 2 buah laser tranparan emitter sentuhan satu jari dapat mengahalangi jari yang lain Tidak memerlukan kerangka LED Tidak sensitif terhadap tekanan Tidak Memerlukan kotak tertutup Set-up paling sederhana Paling murah dibandingkan teknik yang
  • 52. LED Light Plane (LED Keuntungan Kekurangan Tidak perlu compliant surface Tidak dapat mendeteksi obyek dan fiducial Permukaan dapat menggunakan material Obyek melayang (mungkin) dapat tranparan dideteksi Tidak Memerlukan kotak tertutup Hanya dapat menggunakan LED dengan berkas pancar yg sempit (narrow beam) Set-up paling sederhana Paling murah dibandingkan teknik yang lain