Proposal ini membahas perancangan sistem pelapisan resin pada proses stereolitografi untuk mempercepat proses prototyping. Sistem ini akan menggunakan konsep non-Zephyr recoating untuk mengatasi masalah seragaman lapisan resin sebelum proses polimerisasi. Tujuannya adalah merancang sistem recoater blade yang murah, efisien, dan efektif."
1. PROPOSAL PENELITIAN
MATA KULIAH DESIGN PENELITIAN
PEMBUATAN SISTEM PELAPISAN RESIN PADA PROSES
STEREOLITHOGRAPHY
NAMA : ALBERTUS RIANTO S.,ST
NPM : 0906496163
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2009
2. DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I Pendahuluan ............................................................. 1
Tujuan Penelitian………………………………………. 5
BAB II Tinjauan Pustaka………………………………………. 6
Dasar Teori……………………………………………... 6
Prinsip Kerja……………………………………………. 6
Parameter Perancangan……………………………… 8
Identifikasi Masalah……………………………………. 8
Kerangka Pemikiran…………………………………… 9
BAB III Metodologi Penelitian………………………………….. 12
Langkah Penelitian…………………………………….. 13
Generic Development Process……………………….. 15
Daftar Pustaka
Lampiran
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST -i-
3. BAB I Pendahuluan
Di Indonesia, teknologi mesin perkakas sangat dibutuhkan guna
kemandirian suatu bangsa. Ketergantungan dengan teknologi asing
terutama terhadap teknologi mesin perkakas (Mother Machine)
membuat Indonesia banyak mendapat tekanan terhadap negara asing
terkait perkembangan industri[1]. Beberapa kasus yang sempat muncul
di Rusia era 80 an adalah pembuatan kapal selam yang tidak terditeksi
sonar yang diketahui bahwa pembuatan propelernya mengunakan
mesin CNC Toshiba buatan Jepang. Produsen mesin perkakas
tersebut dikenakan sanksi perdagangan oleh pemerintah Jepang
sebagai tekanan politik terhadap Rusia[10]. Beberapa kasus lain adalah
teknologi Vision Measuring Machine, Mitutoyo Corp. yang mengalami
hal sama di tahun 2006 karena ditemukan di beberapa laboratorium
riset penelitian pengayaan nuklir di Libya[6 ]. Banyak beberapa kasus
lain yang menimpa produsen mesin perkakas seperti Churcill Machine
Tools, Kawasaki Corp, dan sebagainya.Hal ini mengindikasikan bahwa
kekuatan industri mesin perkakas akan sangat strategis dalam
ketahanan industri ekonomi nasional.
Di Indonesia, kebutuhan akan mesin perkakas begitu besar, sekitar
400 Juta US$ nilai import pada tahun 2008[3]. Ironisnya, Produsen
mesin perkakas hanya tercatat sebagai PT Sarimas, Texmaco,
Serang Teknisindo, dan ATMI Surakarta[16]. Industri mesin perkakas
bersifat padat karya yang akan berdampak dalam penyediaan
lapangan kerja. Rantai produksi yang panjang banyak melibatkan
industri komponen logam, pengecoran, produsen material baja, jasa
perancangan mekatronika, dan perakitan panel[3]. Banyaknya sumber
daya alam material logam yang cukup, kebutuhan pasar industri yang
besar serta jumlah penduduk yang mencapai 234 Juta, tidak dapat
dihindarkan bahwa industri mesin perkakas harus mampu menjadi
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST -1-
4. pioneer terhadap perkembangan industri di Indonesia. Dengan
berkembangnya industri mesin perkakas, akan sangat berdampak
pada industri Die Casting, Agro Industri, dan Energi.
Perkembangan dan tuntutan industri membuat teknologi mesin
perkakas sangat vital terhadap hasil produk akhir yang semakin
kompetitif. Pengembangan produk dapat dikatakan berhasil apabila
tercapainya kualitas yang tinggi, harga yang rendah, dalam waktu
yang singkat. Penghematan pada biaya pengembangan produk dapat
diperoleh dengan meminimumkan waktu yang dibutuhkan untuk
meluncurkan suatu produk baru ke pasar. Kegiatan Reverse
Engineering adalah satu-satunya solusi untuk mempercepat waktu
pengembangan. Dengan kegiatan ini, kegiatan engineering akan
ditarik terbalik terhadap barang yang sudah digunakan di pasaran.
Data Enginering selanjutnya akan digunakan sebagai pengembangan
produk selanjutnya. Hal ini banyak dilakukan negara China untuk
mengatasi ketertingalan terhadap teknologi negara Jepang.
Sumber : http://www.product.jsp.com
Gambar 1. Hasil Rapid Prototyping untuk diuji coba
Rapid Prototyping (RP) atau dikenal sebagai teknologi pembuatan
prototipe cepat adalah bagian dari teknologi mesin perkakas yang
merupakan solusi untuk meminimumkan waktu biaya dan resiko.
Dengan teknologi RP, maka kegiatan Reverse Engineering akan jauh
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST -2-
5. lebih fleksibel, customised parts, menghilangkan kesulitan saat
pengerjaan machining karena faktor geometri mesin tool yang
terbatas, dan dapat mengkombinasikan banyak material dalam satu
bagian produk. Perkembangan teknologi Rapid Prototyping banyak
digunakan untuk pembuatan model pengujian aerodinamika pada
terowongan angin, spare part yang digunakan langsung pada bagian
otomotif dan juga banyak digunakan pada pemodelan dan
pembelajaran pra operasi oleh dokter bedah pada bidang kesehatan.
Laboratorium keramik Princeton University telah memulai penelitian
biomaterial untuk bahan komposit seperti polimer jenis acrylic
(photolihographic resin meth-acrylate) untuk dikembangkan sebagai
bahan non-toxic yang dapat diterima oleh tubuh untuk selanjutnya
digunakan untuk menganti bagian tubuh yang rusak seperti tulang,
syaraf, dan sebagainya.
Sumber : www.rapidsolutions.com
Gambar 2. Hasil rapid prototype pada bidang medika
Mesin Rapid Prototyping merupakan bagian dari mesin perkakas
yang banyak mengalami resistensi terhadap muatan engineering
khususnya jenis Stereolithography (SLA) untuk material berbahan
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST -3-
6. dasar resin untuk menjadi produk polimer dan Selective Laser
Sintering (SLS ) berbahan dasar serbuk aluminium dan metal.
Penerapan efek polimerisasi pada resin sebagai penyusun produk
berupa prototype merupakan solusi kimia untuk membuat produk
presisi dengan waktu yang relatif singkat. Polimerisasi akan terjadi
ketika material resin terkena efek perbedaan panjang gelombang atau
pulsa yang dihasilkan oleh sinar ultraviolet pada Laser Source.
Dengan dukungan teknologi optik akan dapat mempertahankan titik
fokus dan mengatur gerakan laser pointer pada cross section,
membuat pembentukan material produk akan sangat cepat jika
dibandingkan dengan teknologi gerak axis motor servo pada mesin
perkakas konvensional. Permasalahan yang terjadi adalah untuk
melakukan proses polimerisasi perlu dilakukan layer per leyer yang
akan diperlukan perangkat mekanik pemegang benda kerja yang
sangat presisi untuk menjamin keakurasian benda kerja. Saat terjadi
gerak menurun pada setiap pembentukan layer yang relatif sangat
kecil, maka resin secara otomatis tidak dapat membasahi permukaan
benda kerja. Hal ini diakibatkan karena tegangan permukaan resin dan
efek adhesi yang lebih besar dari kohesi.
Sumber : Journal of the Brazilian Society of Mechanical Sciences and Eng. ISSN 1678-5878
Gambar 3. System Stereo-Lithography
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST -4-
7. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan system recoater
blade atau sering disebut sweeper yang digunakan untuk manjamin
keseragaman lapisan resin sebelum diproses polimerisasi oleh laser
source. Alat ini akan bergerak melintasi permukaan resin pada setiap
gerakan layer per layer dengan melapisi resin pada permukaan luar
benda kerja. Terdapat bermacam-macam jenis resin yang dapat dipilih
sesuai dengan kebutuhan spesifikasi produk yang akan dibuat, seperti
tingkat ke ulet an, thermal resistance, yang secara umum, hanya jenis
photopolymer resin yang dapat digunakan pada sistem stereo-
lithography.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah perancangan sistem recoater blade
yang murah, effisien, dan efektif untuk digunakan pada mesin stereo-
lithograpy hasil pengkajian dan penelitian di Indonesia.
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST -5-
8. BAB II Tinjauan Pustaka
Dasar Teori
Efek polimerisasi pada resin oleh laser source menyebabkan resin
yang berbentuk cairan menjadi padat atau sering disebut bahan
material polimer. Polimerisasi terjadi bukan karena panas yang
ditimbulkan laser, tetapi dikarenakan efek sinar Ultra Violet oleh Laser
yang sangat tinggi. Ini terbukti dari hasil percobaan yang dilakukan
Sentra Teknologi Polimer terhadap material resin Watershield 11120.
Terbukti bahwa material resin tidak terjadi polimerisasi ketika di
masukan ke Oven pemanas dengan suhu 100oC tetapi akan sangat
cepat bereaksi ketika dipanaskan secara langsung pada sinar
matahari[*].
Faktor akurasi (ketelitian produk) yang akan dibandingkan dengan
resolusi (ketelitian design) akan sangat penting dalam merancang
bangun mesin perkakas. Parameter yang mempengaruhi akurasi
produk akhir adalah pengaruh dari setiap akurasi yang dihasilkan
bagian struktur mekanik. Beberapa sistem akan saling berhubungan
dengan kinerja sweeper adalah konsistensi titik fokus, konsistensi
pemuaian yang terjadi saat resin dipanaskan laser, gerak elevator
terkait akurasi linear, dan struktur mekanik mesin karena efek getaran
dan rigitifitas bahan.
Prinsip Kerja Sweeper
Fungsi dari recoater ini adalah untuk mengatasi efek adesi>kohesi
pada resin terhadap permukaan resin yang sudah dipadatkan ( benda
kerja) melalui efek polimerisasi oleh laser. Hal tersebut terjadi karena
gerakan linear pemegang elevator yang sangat akurat (1 mikron)
sehingga akan sulit bagi resin untuk bisa mengalir secara alami ke
permukaan benda kerja.
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST -6-
9. Penelitian ini akan menguji sistem baru pada pembentukan layer
builder dengan konsep yang berbeda terhadap produk sejenis. Untuk
produk layer builder SLA 7000[*] menggunakan konsep Zephyr
Recoating dengan konstruksi 1 titik. Sedangkan untuk penelitian yang
akan dilakukan, akan menguji performa Layer Builder dengan sistem
Gantry (2 titik tumpuan) dengan konsep non-Zephyr Recoating. Sistem
yang digunakan akan berbeda dari segi kontruksi dan bentuk geometri.
Sumber :http://turcadcam.net
Gambar 4. Sistem Kerja Sweeper dengan Zephyr Recoating
Pengaturan aliran pada sistem Zephyr Recoating ini selain rumit
sering terkendala oleh kinerja pompa vaccum yang menurun
keakurasian debit flow dikarenakan kinerja yang selalu on/off yang
terus menerus dalam penyusunan layer per layer pembentukan LSA.
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST -7-
10. Parameter Perancangan Sweeper
Parameter yang digunakan dalam perancangan sweeper ini adalah
konstruksi mesin yang sudah dibangun di laboratorium perancangan
balai MEPPO BPPT.
USER REQUIREMENT Perancangan Sweeper :
KONSTRUKSI MESIN
Dimensions Mesin : 1800 mm x 1200 mm x 2000 mm
Berat Mesin : 1250 kg
Maximum Build Volume : 500 mm x500 mm x 600 mm
Maximum Part Dimensions : 500 mm x500 mm x 600 mm
Maximum Part Weight : 75 kg
L A S E R SOURCE
Type : Solid State Frequency Tripled Nd:YVO4
Wavelength : 355 nm
Power at vat at 5000 hours : 1000 mW
Laser warranty : 5,000 hours or 12 months
OPTICAL&SCANNING
Type : Scanlabs type Intelliscan 14 SN 80316 , 355nm
Beam (diameter @ 1/e2) : 0.20 - 0.30 mm
Fokus distance : 800mm
Maximum recommended : 5.0 m/sec part drawing speed
E L E VAT O R
Vertical resolution : 0.001 mm
Position repeatability : ± 0.010 mm
Maximum part weight : 75 kg
VAT RESIN C A PA C I T Y
Volume : 250 L
Maximum build envelope : 500 x 500 x 600 mm XYZ
Interchangeable Vat : Yes
Sumber : Program Manual BPPT
Identifikasi Masalah
Design Layer Builder yang akan diteliti adalah dengan metode
pelapisan menggunakan resin yang diambil dari vat itu sendiri atau
sering disebut dengan siklus tertutup (Closed Loop). Permasalahan
yang timbul dari sistem ini adalah faktor keakurasian ketinggian resin
karena efek penghisapan oleh pompa resin ke sweeper. Hal ini akan
mempengaruhi jarak titik fokus laser yang sudah ditentukan
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST -8-
11. menggingat XY scaner yang akan digunakan adalah jenis Scanlabs
type Intelliscan 14 SN 80316 , 355nm maka jarak fokus yang
ditetapkan adalah 800 mm.
Sumber : Teknikal Note WBS 3300_AZR
Gambar. 5 Metode perancangan yang akan dikembangkan
Permasalahan yang kemudian akan timbul adalah jaminan bahwa
resin yang tersebar di atas permukaan benda kerja akan seragam. Hal
ini perlu dikaji beberapa teori tentang sensor level meter dan system
pelapisan permukaan yang komprehensive.
Kerangka Pemikiran
Untuk mengatasi ketinggian resin pada VAT diperlukan alat
instrumen yang menggunakan teknologi laser. Alat ini rencananya
akan dipasang pada sweeper dan akan selalu melakukan pengukuran
awal pada tiga titik pengukuran sebelum proses permesinan
berlangsung. Dengan pengukuran pada ketiga titik tersebut diharapkan
akan memperoleh data kemiringan permukaan resin. Meskipun Critical
point pengambilan data ketinggian resin tepat dibeberapa saat
sebelum proses polimerisasi akan berlangsung, data dari laser meter
tersebut tetap akan diproses secara huge, simultan dan pararel tasking
terhadap proses pengukuran yang lain. Jika terjadi berubahan titik
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST -9-
12. fokus pada laser karena ketidakrataan resin akan mengakibatkan
terjadi pematangan yang tidak sempurna. Data dari pengukuran
tersebut akan diolah oleh data akusisi yang kemudian akan
disimulasikan dengan softwere Labs View sebagai pemudah
manajemen data percobaan yang sudah dilakukan.
Laser Level Meter
Laser Interferometer
Gambar.6 Alat Instrument yang akan digunakan
Pengukuran yang juga penting adalah kerataan resin pada bagian
atas benda kerja untuk dilakukan polimerisasi. Alat ukur ini akan
menjamin bahwa ketinggian permukaan resin yang terkandung antara
0,05mm sampai 0,15mm. Hal ini banyak dipengaruhi oleh faktor
pematangan resin yang sempurna sesuai dengan spesifikasi laser
source [15]yang digunakan.
Pengambilan data pendukung yang akan digunakan yang lainnya akan
dituangkan ke dalam tabel berikut.
Parameter Data Alat ukur yang digunakan Keterangan
Getaran mekanis yang Accelerometer 3 axis pembebanan
terjadi pada sweeper dan
VAT Penampungan.
Kepresisi linear gerak Laser Interferometer Maksimal 10 mikron
elevator Merk Ranishaw (0,01mm)
Suhu resin pada bagian Resistance Temperatur Parameter suhu akan
bak penampungan (VAT) Detector mempengaruhi viskositas
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST - 10 -
13. resin ( 40-100oC)
Suhu permukaan resin di Infrared Thermometer Suhu permukaan yang
atas benda kerja. Fluke 576 diijinkan tidak lebih dari
200oC
Tekanan resin pada Pizoelectric Tranducer Menguji efek terhadap
saluran discharge kerataan tekanan saluran
sweeper. pada pori-pori sweeper.
Bending yang terjadi saat Strain Gage 1.2 Gage Akan error saat terjadi
sweeper digerakan Ball Factor benturan sweeper oleh
Joint benda asing
Arus yang dibutuhkan Induction Amperemeter Safety
motor pompa, motor
peristaltik, dan motor
pengerak sweeper.
Alat pendukung untuk pengukuran
Nama Alat Spesifikasi Keterangan
Data Akusisi National Dengan Modul Simultan, Huge Data,
Instrument. Temperatur , Voltage, Pararel tasking, dan Presisi
Amperemeter
Dial Indicator Merk Akurasi 1 Micron Kepresisian saat
Mitutoyo. pemasangan LM guide
untuk sistem gantry.
Osiloscope Yokogawa Modul Getaran, Modul Analysis
type L150. temperatur, dan Data
Logger.
Motor Servo Controller Pengaturan Debit fluida
Aerotech BN 150 resin terhadap putaran
pompa resin sweeper.
Lab View National Softwere SCADA w/ Easy manage data source
Instrumet operating system
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST - 11 -
14. BAB III Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan kegiatan
penelitian ini adalah mengacu pada generic development process
yang dimulai dari fase planning, concept development, system level
design, detail design, testing and refinement dan pada akhirnya
production ramp up[*]. Pada Tabel 1 dibawah ini diuraikan beberapa
langkah-langkah yang ditempuh dalam pengembangan produk
Sweeper.
Pada gambar dibawah ini merupakan rancangan awal yang sudah
mulai dilakukan, hal ini perlu dilakukan untuk memastikan kebutuhan
design dan juga melihat produk yang sudah ada di pasaran terkait
batasan paten. Selain daripada desain sweeper yang dititik beratkan
pada fungsinya mampu menjaga keakuratan dalam pelapisan
permukaan, dalam melakukan desain faktor keamanan juga perlu
diperhatikan agar alat yang dihasilkan memiliki nilai kemanan yang
tinggi terhadap perlindungan terhadap kegagalan sistem yang
menyebabkan alat tidak akurat untuk dipakai lagi. Perlu dilakukan juga
kajian terhadap ergonomi dan estetika produk sweeper.
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST - 12 -
15. Langkah Penelitian
Langkah umum yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan
penelitian ini adalah :
I. Penggumpulan data
1. Survey kebutuhan teknologi di Indonesia
2. Studi Literatur
a. Material Photopolimer Resin
b. Stereolithography system
c. Pengukuran kepresisian mesin perkakas
d. Metode pengambilan data pengukuran alat ukur terkait
i. Laser interferometer
ii. Laser power meter
iii. Peralatan Instrumentasi yang akan digunakan
- Laser Level Meter
- Accelerometer
- Thermometer
iv. Data akusisi
v. Labs View
II. Kegiatan Perancangan
1. User Requirement design
a. Survei parameter data yang terkait
b. Menetapkan hasil akhir data
2. Metode perancangan sweeper
a. Identifikasi masalah
b. Pencarian Informasi
i. Informasi produk yang sudah digunakan
ii. Informasi Patent dan Publikasi ilmiah terkait
iii. Konsultasi ke pakar
c. Mendata dan memilih konsep perancangan
d. Menguji konsep yang sudah dipilih
e. Menganalisa dengan softwere terkait
3. Perancangan untuk Industri
a. Perancangan Ergonomi Produk
b. Perancangan keamanan produk
c. Perancangan Estetika Produk
4. Perancangan untuk manufaktur
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST - 13 -
16. a. Memperkirakan biaya ulang Manufaktur sebagai produk re
order.
b. Mengurangi biaya komponen penyusunan produk
c. Mengurangi biaya perakitan tambahan
III. Pembuatan Prototyping Produk
IV. Pengujian Prototyping
1. Pengambilan data percobaan
2. Simulasi
3. Pengolahan dan analisa data hasil pengujian.
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST - 14 -
17. Generic Development Process
CONCEPT SYSTEM LEVEL PRODUCTION
PLANNING DESIGN DETAIL DESIGN TESTING DESIGN
DEVELOPMENT DESIGN RUMP UP
Mengembangkan Mengembangkan
Mencari peluang yang Melakukan survey Melakukan promosi dan Menawarkan produk ke
perencanaan untuk perencanaan
ada di pasar Indonesia kebutuhan pemakai meluncurkan produk konsumen utama
produk alternatif. pemasaran.
MARKET
Mengindentifikasi
Mendefinisikan Menetapkan harga di Menfasilitasi pengetesan
produk paten yang
segmentasi dari pasar pasaran. produk di lapangan.
sudah ada
Mempertimbangkan Mengkaji kemungkinan Mengembangkan
menetapkan geometri Tercapainya pengetasan Mengevaluasi hasil
kebijakan akan produk dikembangkannya Rancangan produk
dari suku cadang. produk yang tahan uji. keluaran dari produk.
yang akan dirancang. konsep produk baru arsistektur alternatif.
Mengembangkan Mendefinisikan
Memperkirakan adanya pemilihan bahan dan Pengujian terhadap umur
industrial design subsistem utama dan
teknologi baru proses produk.
concept alat penghubung.
membangun prototipe Memperbaiki industrial Pengujian terhadap unjuk
DESAIN menentukan toleransi
untuk eksperimental. design. kerja
penyelesaian Mendapatkan
dokumentasi industrial persetujuan dari pihak
design control berwenang
Implementasi
pengembangan disain.
Mengindentifikasi
Mengindentifikasi Menetapkan proses
Mengestimasi biaya dari penyedia untuk Menfasilitasi penyedia Memulai operasi dari
MANUFAKTUR batasan-batasan dalam produksi dari suku
produksi. komponen-komponen akan ramp up seluruh sistem produksi.
produksi cadang.
utama.
Membuat strategi rantai Memperkirakan Menyiapkan make-buy Mendisain peralatan Memperbaharui proses
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST - 15 -
18. persediaan kemungkinan produksi analysis. pabrikasi dan perakitan.
tersebut dilakukan.
Mendefinisikan alur
Menetapkan proses
pemasangan akhir pada train work force
quality assurance
produk.
Memulai perolehan Memperbaharui proses
Menetapkan biaya .
peralatan quality assurance.
Penelitian:
Keuangan: menfasilitasi Keuangan: menfasilitasi Sales: pengembangan
mendemonstrasikan
analisis keuangan make-buy analysis perencanaan sales
LAIN-LAIN teknologi yang tersedia.
Keuangan: menyediakan Hukum: memeriksa Servis: mengindentifikasi
perencanaan akhir. adanya hak paten pelayanan
Adanya geom etri dari Adanya dokumentasi
produk beserta yang terperinci, dari Adanya produk jadi,
Adanya kejelasan misi Kebutuhan konsumen
HASIL subsistem dari produk geometri produk, suku sebelum di lakukan Adanya produksi akhir.
dari proyek tersebut telah terindentifikasi
tersebut, dan diagram cadang sampai proses produksi massal.
awal proses perakitan produksi
Sumber : Eppinger
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST - 16 -
19. 3 4
2
1
b Laser Power Meter
5
a Laser Interferometer
6 c
d,e,f
Recoater Blade 8
7
g 9
10
h,i
VAT Resin
11
12
Item : j
1.Personal Komputer
2.XY Scaner
3.Laser Source
4.PLC w/ Servo Controller Sinyal Conditioning :
5.Data Aqusisi w/ Amlyfier a.Power Level Meter
6.Laser Level Meter b.Laser Power Meter
7.24 Vdc Motor listrik w Belt c.Laser Interferometer
system d.Strain Gage
8.Vaccum Pump with motor e.Pizoelectric Tranducer
listrik f..Accelerometer
9.Benda kerja g.Absolut Encoder Keterangan
10.Circulation Pump h.Accelerometer ……….. Line Sinyal
11.Peristaltic Pump i. RTD
j. Level Meter
---------- Line Fluida
12.Vat Rechargeable
Gambar 7. Skema data akusisi dan PLC Controller
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer,
D.E.A)
Albertus Rianto S.ST - 17 -
20. Gambar 8. Design Rancangan Awal Sistem Stereolithography
Gambar 9. Design Rancangan Awal Sistem Sweeper
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer,
D.E.A)
Albertus Rianto S.ST - 18 -
21. DAFTAR PUSTAKA
[1] Almquist et al. ( May 11,1999) Rapid Recoating of three-Dimensional Objects
formed on a cross sectional basis, US Patent 5,902,537
[2] Coherent Matrix 355 ( 2009) www.coherent.com
[3] C.Triharso selaku Ditjen ILMTA Deperind (16 Juli 2009) Kebijakan Industri
terkait industri mesin, Materi Seminar Nasional Membangkitkan Industri Mesin
Perkakas dalam Negeri, Jakarta.
[4] Farnworth ( Apr.4, 2006 ) Layer Thickness Control for Stereolithography
Utilizing Variable Liquid Elevation and Laser Focal Length, US Patent 7,021,915
B2.
[5] Gandjar Kiswanto ( ) Pengembangan Laser Trajectory Proses Rapid
Prototyping untuk Produk Berkontur dan Prismatik, Lab.Teknologi Manufactur dan
Otomasi, Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia.
[6] http://goliath.ecnext.com/coms2/gi_0199-5327765/Japan-firm-in-nuclear-
scandal.html
[7] Hosaka, M ( 1992) Modeling Of Curves And Surfaces In CAD/CAM, Springer
Verlag, New York.
[8] Jack G. Zhau, Parametric Process optimization to improve the accuracy of
rapid prototyped stereolithography parts Departement of Mechanical Engineering
and Mechanic, Drexel University, Philadelphia, United State of America , Published
12 January 2000
[9] Jacobs, P ( 1992) Rapid Prototyping & Manufacturing : Fundamental of
StereoLithography, SME, Dearborn, MI.
[10] www.japanlaw.com/lawletter/april97/fdf.htm
[11] Jean Jacques Clair, “Stereolithograpy for biomedica”, Institute of polytechnique
de sevanans and bel 3D, France, Published 20 March 95. Journal of Material
Processing Technology 57 Vol.57 no.3-4 1996.
[12] Karl T. Ulrich, Steven D. Eppinger ( 2000 ) Product Design and Development,
nd
2 Edition, McGraw Hill Companies, ISBN 0-07-229647-X
[13] Kulkarni et al. ( Sept. 28, 2004 ) Stereolithographic Supports, US Patent
6,797,351 B2.
[14] Marc E. Haberer (2001) Fibre-Resin Mixing and Layer Formation Subsystems
for The Rapid Manufacturing of Short-Fibre Reinforced Parts, A Thesis for the
degree of Master of Applied Science in Departement of Mechanical and Industrial
Engineering, University of Toronto, Canada.
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST - 19 -
22. [15] Program Manual MEPPO, Laser Based Manufacturing, Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi, 2007.
[16] Ridwan Aziz selaku Kabid.Pengemnagan bisnis ASIMPI (16 Juli 2009) Industri
Mesin Perkakas Nasional dan Permasalahan, Materi Seminar Assosiasi Mesin
Perkakas Indonesia, Jakarta.
[17] SLA 7000 System ( 2004) www.3dsystem.com
[18] Strong, A. Brent (2006). Plastics: Materials and Processing, Pearson Prentice
Hall ISBN 0-13-114558-4.
[19] T.M.Barker, Ph.D, “ Accuracy of stereolithographic models of human
anatomy”, Center of Medical and Health Phisics, Queensland University of
Technology Brisbane, Australia, Published 1 November 1993.
[20] Wahlstrom ( April 5, 2007) Rapid Prototyping and Manufacturing System and
Method, US Patent US 2007/0074659 A1
[21] WaterShed 11120 ( 2009) www.dsmsomos.com
[22] Wengiang Zhang, Shelei Zhang, Xuernei Huang, Chengtao Wang, 3D
treatment planning and simulating for craniofacial skeleton Int.
J.Adv.Manuf.Technol, Received 19 July 2003, Accepted 15 Desember 2003,
Published Online : 8 Desember 2004, Springer-Verlag London Limited 2004.
[23] William T. Silfvast ( 2004 ) Laser Fundamentals, Cambridge University Press,
United Kingdom.
[24] W.S.Park*, M.Y.Kim*, H.G.Lee*, H.S.Cho*, M.C.Leu, In-Process Layer
Surface Inspection of SLA Product Departement of Mechanical Engineering,
Korea Advance Institute of Science and Technology* and Departement of
Mechanical Engineering, New Jersey Institute of Technology, United State of
America.
__________________________________________________________
Tugas Mata Kuliah Design Penelitian ( Prof. Dr.Ir. Raldi Ananta Koestoer, D.E.A)
Albertus Rianto S.ST - 20 -