2. PPEENNTTIINNGGNNYYAA
SSUUMMBBEERRDDAAYYAA AALLAAMM AAIIRR
Air merupakan kekayaan alam yang dapat diperbaharui karena mempunyai
regenerasi yaitu selalu dalam sirkulasi dan lahir kembali mengikuti suatu daur
yang disebut daur hidrologi.
PPrroosseess aattaauu tteerrjjaaddiinnyyaa ssiikklluuss hhiiddrroollooggii iinnii sseeccaarraa ggaarriiss
bbeessaarr,, mmeelliippuuttii::
AAiirr ddaarrii ppeerrmmuukkaaaann llaauutt mmeenngguuaapp,, pprroosseess iinnii ddiisseebbuutt ““eevvaappoorraassii””
AAiirr ddaarrii ttuummbbuuhh--ttuummbbuuhhaann jjuuggaa mmeenngguuaapp,, pprroosseess iinnii ddiisseebbuutt
““ttrraannssppaarraannssii””
PPrroosseess ppeerruubbaahhaann bbeennttuukk ddaarrii ggaass kkee ccaaiirr mmeemmbbeennttuukk bbuuttiirr--bbuuttiirr aaiirr
aattaauu ssaalljjuu ((kkoonnddeennssaassii))
TTeerrjjaaddii hhuujjaann aattaauu pprreessiippiittaassii
AAiirr kkeemmbbaallii mmeennggaalliirr kkee llaauutt ((rruunn--ooffff))
4. PERSEDIAAN AIR DAN KEBUTUHAN AIR
Bumi yang mempunyai volume 1.082.841.322.000 km3 mengandung
air hanya sebanyak 0,129% atau 1.384.120.000 km3.
Dari volume air sebanyak itu dibagi menjadi dua bagian yaitu air
asin dan air tawar.
Air asin besarnya sebanyak 97,41%
Sisanya 2,59% adalah air tawar
Masyarakat di Indonesia rata-rata kebutuhan akan air sehari-hari
adalah sebanyak 1,97 m3
1,80 m3 (91,4%) untuk irigasi (khususnya pertanian)
0,01 m3 (0,5%) untuk industri
0,16 m3 (8,1%) untuk kebutuhan rumah tangga (minum, masak,
mandi dan cuci)
6. Perbandingan Kebutuhan ddaann PPeennccuukkuuppaann AAiirr
ddii IInnddoonneessiiaa TTaahhuunn 11998800--aann
No Wilayah Kebutuhan Air (juta m3) Kebutuhan terhadap
Suplay %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Bali
NTB
NTT
Jawa/Madura
Sumatera
Sulawesi
Kalimantan
Maluku
Irian Jaya
Total
4.033
5.284
4.788
90.979
82.009
30.354
25.542
2.646
1.503
247.138
284
262
200
207
47
56
12
12
1
35
Sumber: Dirjen Pengairan 1980 (dalam Soerjani,1997)
Keterangan: < 50% Aman
50%-75% Mencemaskan
> 75% Kritis.
7. ISU-IISSUU MMAASSAALLAAHH SSUUMMBBEERRDDAAYYAA AAIIRR
Permasalahan manusia yang berkaitan dengan sumberdaya alam
air menjadi sangat nyata bila dikaitkan dengan empat hal yaitu:
11)) p peerrttaammbbaahhaann p peenndduudduukk
22)) kkeebbuuttuuhhaann ppaannggaann
33) )p peennininggkkaatatann i nindduusstrtriaialilsisaassii
44) )p peerlrilnindduunnggaann e ekkoossisistetemm t eterhrhaaddaapp t etekknnoolologgii
Setidaknya ada beberapa isu masalah sumberdaya alam air apabila
dikaitkan dengan empat hal di atas, isu-isu tersebut dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1) meningkatnya permintaan terhadap air
2) menurunnya kualitas air
3) distribusi air
8. Meningkatnya PPeerrmmiinnttaaaann AAiirr
Pada tahun 1980-an penduduk dunia memperoleh persediaan air
lebih kurang 10.000 m3/kapita per tahun.
Tahun 2000-an ini air yang tersedia akan merosot menjadi
6.000 m3/kapita per tahun
Para ahli kita sebelumnya sudah memperkirakan bahwa pada
akhir abad kedua puluh potensi (suplay) air mencapai lebih
kurang 436 m3 per jiwa setahun, sedangkan kebutuhannya
sebesar 702 m3 per jiwa setahun, sehingga 40% dari kebutuhan
air sulit dipenuhi dari aliran yang kita miliki.
9. Menurunnya KKuuaalliittaass AAiirr
MMaassaallaahh yyaanngg ppaalliinngg ggaawwaatt yyaanngg mmeennggaannccaamm kkuuaalliittaass ssuummbbeerrddaayyaa
aallaamm aaiirr ((ttaawwaarr)) uunnttuukk hhaammppiirr sseemmuuaa ppeerruunnttuukkaann aaddaallaahh
ppeenncceemmaarraann oolleehh::
• Limbah yang menghabiskan oksigen dalam proses perairannya
(tinja, limbah rumah tangga, limbah pertanian, limbah
peternakan, limbah rumah pemotongan hewan dan berbagai
industri)
• Biota agen penyakit (bakteri dan virus)
• Bahan anorganik (asam, garam, dan logam berat)
• Bahan organik (pestisida, plastik, detergen, minyak, dan limbah
industri)
• Hara tanaman (nitrat dan fosfat)
• Sedimen (tanah, lempung, liat, dan bahan padat lain dari tanah)
• Bahan radioaktif, serta
• Panas (dari industri dan air pendingin industri).
10. Dari pengamatan tahun 1987, limbah industri ddii JJaakkaarrttaa
bbeerrjjuummllaahh kkuurraanngg ddaarrii 880000..000000 ttoonn
Separuh dari jumlah itu
tergolong bahan beracun dan
berbahaya. Setiap bulannya
sebanyak 700.000 m3 limbah
cair industri dibuang ke perairan
sungai dan teluk Jakarta tanpa
pengolahan.
Sedangkan dari 949 ton limbah cair
yang telah diolah, lumpur sisa
olahannya masih mengandung
bahan beracun dan berbahaya
seperti air raksa (Hg), timbal (Pb),
khrom (Cr), tembaga (Cu), seng
(Zn), dan nikel (Ni)
11. program PROKASIH (Program Kali Bersih) yang dilancarkan sejak tahun
1989 terdapat 23 sungai yang di programkan untuk gerakan sungai bersih.
Sungai-sungai tersebut adalah:
Sungai Krueng (Aceh)
Sungai Deli (Sumatera Utara)
Sungai Asahan (Sumatera Utara)
Sungai Semayang (Sumatera Utara)
Sungai Merbau (Sumatera Utara)
Sungai Kampar (Riau)
Sungai Siak (Riau)
Sungai Rokan (Riau)
Sungai Musi (Sumatera Selatan)
Way Pangubuan (Lampung)
Way Seputih (Lampung)
Sungai Ciliwung (Jakarta dan Jawa Barat)
Sungai Cipinang (Jakarta)
Sungai Mookervaart (Jakarta)
Sungai Citarum (Jawa Barat)
Sungai Cisadane (Jawa Barat)
Sungai Cileungsi (Jawa Barat)
Bengawan Solo (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
Kali Garang (Jawa Tengah)
Kali Brantas (Jawa Timur)
Sungai Kapuas (Kalimantan Barat)
Sungai Mahakam (Kalimantan Timur)
Sungai Karangmumus (Kalimantan Timur)
12. Yang sudah dapat diketahui kkeeaaddaaaannnnyyaa ppaaddaa
ttaahhuunn 11998800 aaddaallaahh ((SSooeerrjjaannii,, 11999922))
• DO (oksigen terlarut) yang paling rendah di dekat Surabaya, DOnya 5,8 ppm
• BOD (kebutuhan oksigen hayati) tertinggi adalah di Teluk Jakarta (65,0 ppm) dan di
pantai Surabaya (63,0 ppm), menurut ketentuan BOD 30-70 PPM merupakan
indikasi adanya pencemaran ringan
• COD (kebutuhan oksigen kimiawi) yang tertinggi adalah di pantai Surabaya
(1.154,7 ppm) dan pantai utara Semarang (682,7 ppm)
• PH masih dalam keadaan normal (berada dalam kisaran 6,5-8,5), yang tertinggi di
pantai Surabaya (7,5 dan 8,3)
• Suhu di semua tempat pengamatan juga normal khususnya untuk perikanan, yang
terendah di dekat Tuban dan Surabaya (27,8 0C) sedang yang tertinggi juga di
Surabaya (29,9 0C)
• Konduktivitas listrik yang menunjukkan pencemaran garam, yang terendah di
Tuban (54,2 um hos/ml), dan tertinggi di Cirebon (55,6 umbos/ml)
• Logam berat yang di pantau adalah Cu (0,01-0,02 ppm di hampir semua tempat di
pantai utara Jawa, sedangkan Pb terdapat di Tuban (0,02 ppm).
13. DDiissttrriibbuussii AAiirr
DDDDiiisisssttttrrrriiibibbbuuuussssiii i aa aannnnttttaaaarrrr ss sseeeekkkkttttoooorrrr
Masalah distribusi air diantara pemakai menyangkut pengunaan air
di masing-masing sektor. Misalnya sektor pertanian pada pemakai
air itu terdiri dari para petani.
DDiissttrriibbuussii a annttaarr d daaeerraahh
Masalah pendistribusian air diantara daerah-daerah yang berbeda
adalah menyangkut bagaimana membagi satu sumber air yang
terdapat pada suatu daerah ke daerah-daerah sekitarnya.
DDiissttrriibbuussii a annttaarr w waakkttuu
Masalah distribusi air antar waktu menyangkut bagaimana
menjaga kapasitas air yang tersedia agar dalam jangka waktu
tertentu dapat memenuhi permintaan.
14. IMPLIKASI MMAASSAALLAAHH SSUUMMBBEERRDDAAYYAA
AALLAAMM AAIIRR
IImmpplliikkaassii K Kuurraannggnnyyaa A Aiirr
Seperti yang dilansir dalam majalah khusus
tentang air yaitu World Water ynag
diterbitkan oleh UNEP menyatakan bahwa
UNEP melaporkan bahwa tiap hari
diperkirakan 30.000 orang meninggal di
negara-negara sedang berkembang
disebabkan karena kurangnya air dan
langkanya persediaan air bersih dan fasilitas
sanitasi
Sementara puluhan juta orang
terutama kaum wanita harus
berjalan kaki di bawah terik
matahari selama setengah hari
untuk mendapatkan air kotor
yang akan meracuni mereka
serta keluarga mereka.
Menurut perkiraan organisasi
pangan dan pertanian
perserikatan bangsa-bangsa,
permintaan akan air meningkat
240% menjelang akhir abad dua
puluh.
15. IImmpplliikkaassii P Peenncceemmaarraann A Aiirr
Proses Proses produksi produksi yang yang makin makin banyak
banyak
memakai memakai bahan bahan kimia, kimia, lalu lalu lintas
lintas
kapal kapal di di lautan lautan yang yang makin makin padat,
padat,
semua semua itu itu menyebabkan menyebabkan lebih
lebih
banyak banyak kotoran kotoran dan dan buangan buangan yang
yang
dihanyutkan dihanyutkan melalui melalui air air ke ke dalam
dalam
lautan. lautan. Akibatnya Akibatnya pencemaran pencemaran air
air
semakin semakin tinggi tinggi di di Indonesia, Indonesia, baik baik air
air
tawar tawar ((daratan) daratan) maupun maupun air air di di lautan.
lautan.
Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi
lautan banyak nelayan Indonesia
memperoleh sumber penghidupannya dari
lautan. Tapi karena semakin meluasnya
pencemaran air laut telah menyebabkan
pendapatan nelayan. Hal ini disebabkan
karena banyaknya pencemaran air laut bisa
menghambat pernafasan ikan selain itu
menghalangi sinar matahari yang
diperlukan untuk fotosintesis plankton yang
menjadi sumber energi rantai makanan
dalam laut.
Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi
lautan banyak nelayan Indonesia
memperoleh sumber penghidupannya dari
lautan. Tapi karena semakin meluasnya
pencemaran air laut telah menyebabkan
pendapatan nelayan. Hal ini disebabkan
karena banyaknya pencemaran air laut bisa
menghambat pernafasan ikan selain itu
menghalangi sinar matahari yang
diperlukan untuk fotosintesis plankton yang
menjadi sumber energi rantai makanan
dalam laut.