Makalah ini membahas relevansi teori biologis, estetis, dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar pribadi di kampus. Topik utama meliputi pengertian komunikasi antar pribadi, ciri-cirinya, tujuannya, dan faktor-faktor yang memengaruhinya di lingkungan kampus. Teori-teori tersebut berperan penting dalam pengembangan diri melalui komunikasi antar mahasiswa.
1. 1 Relevansi Teori biologis,estetis dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar
pribadi kampus
MAKALAH KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
RELEVANSI TEORI BIOLOGIS,ESTETIS DAN EKONOMIS DALAM
MENJALIN HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KAMPUS
OLEH
KELOMPOK 9
NAMA : MUH. SAID MH TAHIR
NIM : 501 001 100 43
ILMU LOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWA DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2012
2. 2 Relevansi Teori biologis,estetis dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar
pribadi kampus
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala limpahan rahmat sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan atau petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.harapan kami semoga makalah ini membantu
menmbah pengetahuan bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekuragan karena bacaan yang kami miliki
sangat kurang,oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Makassar 19 desember 2011
Penyusun
3. 3 Relevansi Teori biologis,estetis dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar
pribadi kampus
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………………………………………… 2
Daftar isi………………………………………………………………………………………………………….. 3
A. BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar belakang ……………………………………….…………………………………………. 4
2. Rumusan masalah …………………………………………………………………………….. 5
B. BAB 2 ISI
1. Pengertian …………………………………………………………………………………………
2. Ciri-ciri KAP ……….………………………………………………………………………………
3. Relevansi Proses Pengembangan Diri …………………………………………………
C. BAB 3 PENUTUP
1.Kesimpulan ……………………………………………………………………………………….. 11
2.saran …………………………………………………………………………………………..……. 11
3.Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………….. 12
4. 4 Relevansi Teori biologis,estetis dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar
pribadi kampus
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar belakang
Komunikasi intrapribadi atau Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran
yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi antar pribadi merupakan keterlibatan
internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu
menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam
proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi antar pribadi dapat menjadi pemicu bentuk
komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis
seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi iantar pribadi
oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka
seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini
diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang
mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
Sekarang timbul suatu pertanyaan bagaimanakah relevansi teori-teori dalam menjalin hubungan
komunikasi antar pribadi kampus.
5. 5 Relevansi Teori biologis,estetis dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar
pribadi kampus
Rumusan Masalah
1. Apa itu komunikasi antar pribadi ?
2. Bagaimana ciri komunikasi antar pribadi ?
3. Bagaimanakah tujuan komunikasi antar pribadi ?
4. Bagaimanakah faktor yang menumbuhkan komunikasi antar pribadi dalam lingkungan
kampus ?
5. Bagaimanakah Relevansi teori-teori dalam pengembangan diri ?
6. 6 Relevansi Teori biologis,estetis dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar
pribadi kampus
BAB 2 ISI
Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi sebenarnya merupakan proses 6ocial dimana orang-orang yang
terlibat didalamnya saling mempengaruhi. Sebagaimana diungkapkan oleh De Vito (1976) dalam
Liliweri (1991:12) bahwa, komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari
seorang dan diterima oleh orang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang
langsung.
Effendy (1986b) mengemukakan bahwa pada hakikatnya komunikasi antarpribadi adalah
komunikasi antara seorang komunikator dengan seorang komunikan. Jenis komunikasi tersebut
dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku manusia berhubung
prosesnya yang dialogis.
Sifat dialogis itu ditunjukkan melalui komunikasi lisan dalam percakapan yang menampilkan
arus balik yang langsung. Jadi komunikator mengetahui tanggapan komunikan pada saat itu juga,
komunikator mengetahui dengan pasti apakah pesan-pesan yang dia kirimkan itu diterima atau
ditolak, berdampak positif atau 6ocial66. Jika tidak diterima maka komunikator akan member
kesempatan seluas-luasnya kepada komunikan untuk bertanya. 1
Pendapat lain dari Dean C. Barnlund (1968) mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi
biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara dua orang, atau tiga orang atau mungkin empat
orang yang terjadi secara sangat spontan dan tidak berstruktur. Menurut Rogers dalam Depari
(1988) mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke
mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. Juga Tan (1981)
mengemukakan bahwa interpersonal communication (komunikasi antar pribadi) adalah
komunikasi tatap muka antara dua orang atau lebih.
Adapun 6ocia-ciri komunikasi antar pribadi adalah:
1.Komunikasi antar pribadi biasanya terjadi spontan dan sambil lalu.
2. Komunikasi antar pribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu
3.Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai
identitas yang jelas
4.Komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun yang tidak disengaja
5.Komunikasi antar pribadi seringkali berlangsung berbalas-balasan
1
Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Effendy 1986 14-19
7. 7 Relevansi Teori biologis,estetis dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar
pribadi kampus
6.Komunikasi antar pribadi menghendakii paling sedikit melibatkan hubungan dua orang dengan
suasana yang bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan
7.Komunikasi antar pribadi tidak dikatakan tidak sukses jika tidak membuahkan hasil
8.Komunikasi antar pribadi menggunakan 7ocial7-lambang bermakna. 2
Adapun tujuan dari komunikasi antar pribadi adalah sebagai berikut :
1. Mengenal diri sendiri dan orang lain
Salah satu cara mengenal diri sendiri adalah melalui komunikasi antar pribadi.
Komunikasi antar pribadi memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan diri kita
sendiri, dengan membicarakan tentang diri kita sendiri pada orang lain. Kita akan mendapatkan
perspektif baru tentang diri kita sendiri dan memahami lebih mendalam tentang sikap dan
perilaku kita. Pada kenyataanya, persepsi-persepsi diri kita sebagian besar merupakan hasil dari
apa yang kita pelajari tentang diri kita sendiri dari orang lain melalui komunikasi antar pribadi.
2. Mengetahui dunia luar
Komunikasi antar pribadi juga memungkinkan kita untuk memahami lingkungan kita
secara baik yakni tentang objek, kejadian-kejadian dan orang lain. Banyak informasi yang kita
miliki dengan interaksi antar pribadi.
3. Menciptakan dan memelihara hubungan
Manusia diciptakan sebagai makhluk 7ocial, hingga dalam kehidupan sehari-hari orang ingin
menciptakan dan memelihara hubungan dekat dengan orang lain. Dengan demikian banyak
waktu yang digunakan dalam komunikasi antar pribadi bertujuan untuk menciptakan dan
memelihara hubungan 7ocial dengan orang lain. Hubungan demikian mengurangi kesepian dan
ketegangan serta membuat kita merasa lebih positif tentang diri kita sendiri
4. Mengubah sikap dan perilaku
Dalam komunikasi antar pribadi sering kita berupaya menggunakan sikap dan perilaku
orang lain. Keinginan memilih suatu cara tertentu, mencoba makanan baru, membaca buku,
berfikir dalam cara tertentu, dan sebagainya. Singkatnya banyak yang kita gunakan untuk
mempersuasikan orang lain melalui komunikasi antar pribadi.
5.Bermain dan mencari hiburan
Bermain mencakup semua kegiatan untuk memperoleh kesenangan. Pembicaraan-
pembicaraan lain yang 7ocial ama merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh
hiburan. Seringkali hal tersebut tidak dianggap penting, tapi sebenarnya komunikasi yang
2
E-book komunikasi intrapersonal Liliweri, 1991:12
8. 8 Relevansi Teori biologis,estetis dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar
pribadi kampus
demikian perlu dilakukan, karena 8ocial suasan lepas dari keseriusan, ketegangan, kejenuhan dan
sebagainya.
6.Membantu orang lain
Kita sering memberikan berbagai nasehat dan saran pada teman-teman yang sedang
menghadapi masalah atau suatu persoalan dan berusaha untuk menyelesaikannya. Hal ini
memperlihatkan bahwa tujuan dari proses komunikasi antar pribadi adalah membantu orang lain
3
Faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan antarpribadi dalam lingkungan kampus
Pola-pola komunikasi antarpribadi (interpersonal) mempunyai efek yang berlainan pada
hubungan antarpribadi. Tidak benar anggapan orang bahwa makin sering orang melakukan
komunikasi antarpribadi dengan orang lain, makin baik hubungan mereka. Bila diantara
komunikator dan komunikan berkembang sikap curiga, maka makin sering mereka
berkomunikasi makin jauh jarak yang timbul. Yang menjadi soal bukanlah intensitas melainkan
kualitas dari komunikasi terjadi. Ada beberapa 8ocial yang dapat menumbuhkan hubungan
antarpribadi yang baik, yaitu: sikap percaya, sikap suportif dan keterbukaan.
C. Sikap percaya (trust)
Secara ilmiah percaya didefinisikan sebagai mengandalkan perilaku orang untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko
(Griffin, 1967:224-234 dalam Rakhmat 2005:130). Menurut Johnson (1981), mempercayai
meliputi membuka diri dan rela menunjukkan penerimaan dan dukungan kepada orang lain.
Keuntungan mempercayai orang lain di paparkan oleh Rakhmat (2004:130). Pertama, rasa
percaya meningkatkan komunikasi interpersonal karena membuka saluran komunikasi,
memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi, serta memperluas pengiriman peluang
komunikan untuk mencapai maksudnya. Kedua, hilangnya kepercayaan pada orang lain akan
menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang akrab. Bila anda merasa kawan anda
tidak jujur dan tebuka, anda pun akan memberikan respon yang sama. Akibatnya hubungan akan
berlangsung secara dangkal dan tidak mendalam.
Sejauhmana kita percaya kepada orang lain dipengaruhi oleh 8ocial personal dan
situasional. Menurut Deutsch (1958), harga diri dan otoritarianisme mempengaruhi percaya.
Orang yang harga dirinya positif akan cenderung mempercayai orang lain, sebaliknya orang
yang mempunyai kepribadian otoriter cenderung sukar mempercayai orang lain.
Ada tiga 8ocial utama yang dapat menumbuhkan sikap percaya atau mengembangkan
komunikasi yang didasarkan pada sikap saling percaya, yaitu: menerima, empati, dan kejujuran.
Menerima adalah kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa
berusaha mengendalikan. Menerima adalah sikap yang terlihat orang lain sebagai manusia,
sebagai individu yang patut dihargai.
3
Hardjana, Agus M. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Penerbit Kanisius
9. 9 Relevansi Teori biologis,estetis dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar
pribadi kampus
Sikap menerima tidaklah semudah yang dikatakan. Kita selalu cenderung menilai dan
sukar menerima. Akibatnya, hubungan antarpribadi tidak akan berlangsung seperti apa yang kita
harapkan. Bila kita tidak bersikap menerima, kita akan mengkritik, mengecam atau menilai.
Sikap seperti ini akan menghancurkan rasa percaya. Orang enggan pula menerima kita karena
takut pada akibat-akibat buruk yang akan timbul dari reaksi kita. Sikap menerima menggerakkan
percaya, karena tidak akan merugikan orang lain.
Menerima tidaklah berarti menyetujui semua perilaku orang lain atau rela menanggung
akibat-akibat perilakunya. Menerima berarti tidak menilai orang berdasarkan perilakunya yang
tidak kita senangi. Betapapun jeleknya perilakunya kita tetap berkomunikasi dengannya sebagai
personal, bukan sebagai objek (Rakhmat, 2005: 131-132)
Empati adalah 9ocial kedua yang menumbuhkan sikap percaya pada diri orang lain.
Empati telah didefinisikan bermacam-macam. Empati dianggap sebagai memahami orang lain
yang tidak mempunyai arti emosional bagi kita (Freud, 1921) ; sebagai keadaan ketika pengamat
bereaksi secara emosional karena ia menanggapi orang lain mengalami atau siap mengalami
suatu emosi (Scotland, et al, 1978:12) ; sebagai “imaginative intellectual and emotional
participation in another person’s experience” (Bennet, 1979).
B. Sikap suportif
Sikap suportif merupakan upaya mengurangi sikap 9ocial999 dalam komunikasi. Orang
9ocial999 cenderung tidak menerima, tidak jujur dan tidak empatis. Hal ini haruslah dihindari
agar komunikasi antar pribadi dapat berlangsung efektif. Dalam penelitian Gibb
(Rakhmat,2004:134) diungkapkan perilaku 9ocial999 antara lain:
Evaluasi, artinya penilaian terhadap orang lain; memuji dan mengancam. Dalam mengevaluasi
kita menyebutkan kelemahan orang lain, mengungkapkan betapa jelek perilakunya, meruntuhkan
harga dirinya, kita akan melahirkan sikap 9ocial999.
Control, perilaku control artinya berusaha untuk mengubah orang lain, mengendalikan
perilakunya, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya. Melakukan control juga berarti
mengevaluasi orang lain sebagai orang yang jelek sehingga perlu diubah. Setiap orang tidak
ingin didominasi orang lain. Kita ingin menentukan perilaku yang kita senangi. Karena itu
control orang lain akan kita tolak.
Strategi, yaitu penggunaan tipuan-tipuan atau manipulasi untuk mempengaruhi orang lain. Anda
akan menggunakan strategi bila orang menduga anda mempunyai motif-motif tersembunyi.
Netralitas, merupakan sikap impersonal – memperlakukan orang lain tidak sebagai objek.
Bersikap netral bukan berarti objektif, melainkan menunjukkan sikap tak acuh, tidak
menghiraukan perasaan dan pengalaman orang lain.
Superioritas artinya sikap menunjukkan anda lebih tinggi atau lebih baik daripada orang lain
karena status, kekuasaan, kemampuan intelektual, kekayaan, atau kecantikan. Superioritas akan
melahirkan sikap 9ocial999 Kepastian. Orang yang memiliki kepastian bersifat dogmatis, ingin
menang sendiri dan melihat pendapatnya sebagai kebenaran mutlak yang tidak dapat diganggu-
gugat.
10. 10 Relevansi Teori biologis,estetis dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar
pribadi kampus
C. Sikap terbuka
Sikap terbuka (open-mindedness) amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan
komunikasi interpersonal yang efektif. Lawan dari sikap terbuka adalah dogmatism; sehingga
untuk memahami sikap terbuka, kita harus mengidentifikasikan terlebih dahulu karakteristik
orang dogmatis (Rakhmat, 2004: 136).
Menilai pesan berdasarkan motif pribadi. Orang dogmatis tidak akan memperhatikan logika
suatu proposisi, ia lebih banyak melihat sejauhmana proposisi itu sesuai dengan dirinya.
Berfikir 10ocial101010c. Bagi orang dogmatis, dunia ini hanya hitam dan putih, tidak ada
kelabu. Baginya jika tidak salah maka benar.
Berorientasi pada sumber. Orang dogmatis mementingkan siapa yang berbicara bukan apa yang
dibicarakan. Ia tunduk pada otoritas, karena –seperti umumnya orang dogmatis- ia cenderung
lebih cemas dan mempunyai rasa tidak aman yang tinggi.
Mencari informasi dari sumber sendiri. Orang-orang dogmatis hanya mempercayai sumber
informasi mereka sendiri.
Secara kaku mempertahankan dan membela 10ocial kepercayaannya. Ia akan mempertahankan
setiap jengkal dari wilayah kepercayaan sampai titik darah penghabisan.
Tidak mampu membiarkan inkonsistensi. Orang dogmatis tidak tahan hidup dalam suasana
inkosisten. Informasi yang tidak konsisten dengan desakan dari dalam dirinya akan ditolak,
distorsi atau tidak dihiraukan sama sekali.
Agar komunikasi interpersonal yang kita lakukan melahirkan hubungan interpersonal
yang efektif, dogmatism harus digantikan dengan sikap terbuka. 4
Relevansi Proses pengembangan kesadaran diri
Proses pengembangan kesadaran diri ini diperoleh melalui tiga cara, yaitu;
Cermin diri (reflective self) terjadi saat kita menjadi subyek dan obyek diwaktu yang bersamaan,
sebagai contoh orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi biasanya lebih mandiri.
Pribadi 10ocial (social self) adalah saat kita menggunakan orang lain sebagai 10ocial1010 untuk
menilai konsep diri kita, hal ini terjadi saat kita berinteraksi. Dalam interaksi, reakasi orang lain
merupakan informasi mengenai diri kita, dan kemudian kita menggunakan informasi tersebut
untuk menyimpulkan, mengartikan, dan mengevaluasi konsep diri kita. Menurut pakar psikologi
Jane Piaglet, konstruksi pribadi 10ocial terjadi saat seseorang beraktivitas pada lingkungannya
dan menyadari apa yang bisa dan apa yang tidak bisa ia lakukan [3]
Contoh: Seseorang yang optimis tidak melihat kekalahan sebagai salahnya, bila ia mengalami
kekalahan, ia akan berpikir bahwa ia mengalami nasib sial saja saat itu, atau kekalahan itu adalah
4
S. Djuarsa Sendjaja, P.D dkk. Teori Komunikasi-ikom4230/3SKS/ Modul 1-9. Universtas Terbuka 1998
11. 11 Relevansi Teori biologis,estetis dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar
pribadi kampus
kesalahan orang lain. Sementara seseorang yang pesimis akan melihat sebuah kekalahan itu
sebagai salahnya, menyalahkan diri sendiri dalam waktu yang lama dan akan memengaruhi
apapun yang mereka lakukan selanjutnya, karena itulah seseorang yang pesimis akan menyerah
lebih mudah.
Perwujudan diri (becoming self). Dalam perwujudan diri (becoming self) perubahan konsep diri
tidak terjadi secara mendadak atau 11ocial11, melainkan terjadi tahap demi tahap melalui
aktivitas serhari hari kita. Walaupun hidup kita senantiasa mengalami perubahan, tetapi begitu
konsep diri kita terbentuk, teori akan siapa kita akan menjadi lebih stabil dan sulit untuk diubah
secara 11ocial11.
Contoh, bila kita mencoba mengubah pendapat orang tua kita dengan 11ocial tahu bahwa
penilaian mereka itu harus diubah – biasanya ini merupakan usaha yang sulit. Pendapat pribadi
kita akan „siapa saya‟ tumbuh menjadi lebih kuat dan lebih sulit untuk diubah sejalan dengan
waktu dengan anggapan bertambahnya umur maka bertambah bijak pula kita.Konsep diri adalah
bagaimana kita memandang diri kita sendiri, biasanya hal ini kita lakukan dengan penggolongan
karakteristik sifat pribadi, karakteristik sifat 11ocial, dan peran 11ocial.5
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi intrapribadi atau Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran
yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi antar pribadi merupakan keterlibatan
internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu
menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam
proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi antar pribadi dapat menjadi pemicu bentuk
komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis
seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi iantar pribadi
oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka
seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini
diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang
mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
Saran
Demikianlah makalah yang saya buat,mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kekurangan
dalam pembuatan makalah ini
5
Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Oleh Drs. Jalaluddin rakhmat M.sc. Penerbit PT Remaja Rosdakarya - Bandung
12. 12 Relevansi Teori biologis,estetis dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar
pribadi kampus
Daftar pustaka
Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Effendy 1986 14-19
E-book komunikasi intrapersonal Liliweri, 1991:12
Hardjana, Agus M. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Penerbit Kanisius
S. Djuarsa Sendjaja, P.D dkk. Teori Komunikasi-ikom4230/3SKS/ Modul 1-9. Universtas
Terbuka 1998
Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Oleh Drs. Jalaluddin rakhmat M.sc. Penerbit PT Remaja
Rosdakarya - Bandung