SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  46
Télécharger pour lire hors ligne
Class Malacostraca
Class Malacostraca
Malacostraca meliputi lebih dari 20,000 species. Malacostraca
umumnya mempunyai total segmen 19-20 segments; 5
segments pada cephalon/kepala, 8 segments pada
thorax/dada, dan 6 atau 7 pada abdomen. Malacostraca dapat
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Phyllocarida dan
Eumalacostraca. Phyllocarida merupakan malacostraca
primitive yang memiliki phyllopodus, 8 ruas abdomen, ukuran
10 mm. Eumalacostracans umumnya memiliki karapase yang
berkembang dg baik. Eumalacostraca merupakan crustacea
yang biasa dikenal oleh masyarakat luas misalnya
kepiting,udang, lobsters.
Malacostraca meliputi lebih dari 20,000 species. Malacostraca
umumnya mempunyai total segmen 19-20 segments; 5
segments pada cephalon/kepala, 8 segments pada
thorax/dada, dan 6 atau 7 pada abdomen. Malacostraca dapat
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Phyllocarida dan
Eumalacostraca. Phyllocarida merupakan malacostraca
primitive yang memiliki phyllopodus, 8 ruas abdomen, ukuran
10 mm. Eumalacostracans umumnya memiliki karapase yang
berkembang dg baik. Eumalacostraca merupakan crustacea
yang biasa dikenal oleh masyarakat luas misalnya
kepiting,udang, lobsters.
Malacostraca meliputi lebih dari 20,000 species. Malacostraca
umumnya mempunyai total segmen 19-20 segments; 5
segments pada cephalon/kepala, 8 segments pada
thorax/dada, dan 6 atau 7 pada abdomen. Malacostraca dapat
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Phyllocarida dan
Eumalacostraca. Phyllocarida merupakan malacostraca
primitive yang memiliki phyllopodus, 8 ruas abdomen, ukuran
10 mm. Eumalacostracans umumnya memiliki karapase yang
berkembang dg baik. Eumalacostraca merupakan crustacea
yang biasa dikenal oleh masyarakat luas misalnya
kepiting,udang, lobsters.
Malacostraca meliputi lebih dari 20,000 species. Malacostraca
umumnya mempunyai total segmen 19-20 segments; 5
segments pada cephalon/kepala, 8 segments pada
thorax/dada, dan 6 atau 7 pada abdomen. Malacostraca dapat
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Phyllocarida dan
Eumalacostraca. Phyllocarida merupakan malacostraca
primitive yang memiliki phyllopodus, 8 ruas abdomen, ukuran
10 mm. Eumalacostracans umumnya memiliki karapase yang
berkembang dg baik. Eumalacostraca merupakan crustacea
yang biasa dikenal oleh masyarakat luas misalnya
kepiting,udang, lobsters.
–Order Isopoda (isopods)
–Order Amphipoda (amphipods)
–Order Stomatopoda (mantis shrimp)
–Order Euphausiacea (krill)
–Order Decapoda (crabs, shrimp)
–Order Isopoda (isopods)
–Order Amphipoda (amphipods)
–Order Stomatopoda (mantis shrimp)
–Order Euphausiacea (krill)
–Order Decapoda (crabs, shrimp)
Isopoda
Ordo Isopoda
• Habitat: Sebagian besar
hidup di laut
• Notes
– Dorsoventrally compressed
– Mempunyai 7 pasang kaki
jalan
– Menyukai tempat daerah
lentic (air diam) yang
banyak ditumbuhi
tumbuhan air atau daerah
lotic (air mengalir) yang
tenang.
– Pakan: detritus
– Ada sekitar 9.000-11.000
spesies.
Isopods berbadan pipih dorsoventral dan tidak memiliki karapase.
• Habitat: Sebagian besar
hidup di laut
• Notes
– Dorsoventrally compressed
– Mempunyai 7 pasang kaki
jalan
– Menyukai tempat daerah
lentic (air diam) yang
banyak ditumbuhi
tumbuhan air atau daerah
lotic (air mengalir) yang
tenang.
– Pakan: detritus
– Ada sekitar 9.000-11.000
spesies.
Isopoda
Giant isopod
Panjang maximum mencapai 45 cm dengan berat 1.7 kg
(Bathynomus giganteus), umumnya scavenger, tetapi juga predator
terhadap echinoderms, nematodes, zoobenthos, and mungkin juga
ikan, hidup pada kedalaman 170 - 2,140 m
Amphipoda
Amphipoda tidak memiliki carapace, tubuhnya pipih
lateral. Gammarus ("scud") merupakan amphipoda air tawar, spesies
yang hidup di laut mempunyai habitat di pasir pantai, atau zone
intertidal, ada yang benthic atau planktonic, free -living atau
commensals, parasitic. Amphipoda meliputi sekitar 7000 species
(shrimp-like crustaceans).
Chepalo . Ada atau tidak ada rustrum; mata sessile atau
bertangkai (ada yang tidak bermata), mata majemuk,
Mata nauplii tidak ada.
Antennules (antenna 1)
Biramous atau uniramous; endopod berkembang baik atau
tereduksi, exopod berkembang baik.,
Antennae (antenna 2) uniramous, atau tereduksi
Bagian-bagian mulut tidak banyak termodifikasi, ada yang
termodifikasi menjadi penghisap. Mandible
uniramous. Maxillipeds: 1 pasang; uniramous.
Amphipoda tidak memiliki carapace, tubuhnya pipih
lateral. Gammarus ("scud") merupakan amphipoda air tawar, spesies
yang hidup di laut mempunyai habitat di pasir pantai, atau zone
intertidal, ada yang benthic atau planktonic, free -living atau
commensals, parasitic. Amphipoda meliputi sekitar 7000 species
(shrimp-like crustaceans).
Chepalo . Ada atau tidak ada rustrum; mata sessile atau
bertangkai (ada yang tidak bermata), mata majemuk,
Mata nauplii tidak ada.
Antennules (antenna 1)
Biramous atau uniramous; endopod berkembang baik atau
tereduksi, exopod berkembang baik.,
Antennae (antenna 2) uniramous, atau tereduksi
Bagian-bagian mulut tidak banyak termodifikasi, ada yang
termodifikasi menjadi penghisap. Mandible
uniramous. Maxillipeds: 1 pasang; uniramous.
Thorax .
Carapace tdk ada. Thorax dan abdomen terdeferensiasi.
Peraeopods (legs): 7 atau 5 pasang; uniramous; non-
phyllopodous.
Abdomen: berkembang baik, vestigial (tidak berkembang), 4-
6 somites/segmen.
Pleopods: 3 pasang; berkembang baik, pendek dan membulat.
Uropods: berkembang atau tidak berkembang (vestigial) atau
tidak ada, 2 - 3 pasang, posisi ventrolateral; rami/cabang: ada
atau tidak ada.
Thorax .
Carapace tdk ada. Thorax dan abdomen terdeferensiasi.
Peraeopods (legs): 7 atau 5 pasang; uniramous; non-
phyllopodous.
Abdomen: berkembang baik, vestigial (tidak berkembang), 4-
6 somites/segmen.
Pleopods: 3 pasang; berkembang baik, pendek dan membulat.
Uropods: berkembang atau tidak berkembang (vestigial) atau
tidak ada, 2 - 3 pasang, posisi ventrolateral; rami/cabang: ada
atau tidak ada.
Order Amphipoda
• Scuds, sideswimmers, Beachhoppers,
Landhoppers, Sea Fleas, Skeleton
• Habitat: Banyak ditemukan baik di laut maupun
air tawar
• Notes:
– Pipih Laterall
– Memiliki 7 pasang “kaki jalan”
– Pakan: detritus
– Sumber pakan ikan
• Scuds, sideswimmers, Beachhoppers,
Landhoppers, Sea Fleas, Skeleton
• Habitat: Banyak ditemukan baik di laut maupun
air tawar
• Notes:
– Pipih Laterall
– Memiliki 7 pasang “kaki jalan”
– Pakan: detritus
– Sumber pakan ikan
Amphipoda
Contoh: freshwater amphipods,
Gammarus pulex.
Hyperiidea adalah suborder amphipods,
krustacea akuatik kecil, hanya ditemukan di
laut, memiliki mata yang besar dan bersifat
planktonik. Umumnya merupakan parasit pada
salps (Urochordata, Tunicate, Salpa sp.) dan
ubur-ubur. Themisto gaudichaudii merupakan
spesies yang hidup bebas merupakan predator
zooplankton lain yang lebih kecil..
Hyperiidea adalah suborder amphipods,
krustacea akuatik kecil, hanya ditemukan di
laut, memiliki mata yang besar dan bersifat
planktonik. Umumnya merupakan parasit pada
salps (Urochordata, Tunicate, Salpa sp.) dan
ubur-ubur. Themisto gaudichaudii merupakan
spesies yang hidup bebas merupakan predator
zooplankton lain yang lebih kecil..
Stomatopoda
Chepalo:
Memiliki rostrum, mata bertangkai dan dapat digerakkan, mata
majemuk, Mata nauplii tidak ada, Antennules (antenna 1)
triramous; endopod dan exopod berkembang baik. Antennae
(antenna 2) biramous; Mandible uniramous; 5 pasang
Maxillipeds uniramous; Maxillipeds kedua besar.
Thorax:
Memiliki carapace, menutup chepalo dan anterior thorax, pipih
dorsoventral, Peraeopods: 3 pasang; biramous; non-
phyllopodous. Peraeopod 1-3 sederhana.
Abdomen:
dengan 6 somites. Pleopods 5 pasang;
pleopod 1 membentuk gonopod (eg. petasma) pada jantan.
Uropods satu pasang berkembang baik,
Chepalo:
Memiliki rostrum, mata bertangkai dan dapat digerakkan, mata
majemuk, Mata nauplii tidak ada, Antennules (antenna 1)
triramous; endopod dan exopod berkembang baik. Antennae
(antenna 2) biramous; Mandible uniramous; 5 pasang
Maxillipeds uniramous; Maxillipeds kedua besar.
Thorax:
Memiliki carapace, menutup chepalo dan anterior thorax, pipih
dorsoventral, Peraeopods: 3 pasang; biramous; non-
phyllopodous. Peraeopod 1-3 sederhana.
Abdomen:
dengan 6 somites. Pleopods 5 pasang;
pleopod 1 membentuk gonopod (eg. petasma) pada jantan.
Uropods satu pasang berkembang baik,
STOMATOPODS
Stomatopods disebut juga udang mantis, tubuh memanjang pipih dorso
ventral, mirip lobster atau udang, mata besar, sering berbentuk T, mata
dapat digerakkan, karapase sangat pendek (tidak lebih 1/3 dari panjang
total), karapase tidak menutupi mata, kaki jalan berjumlah tiga pasang,
5 pasang pleopoda), ekor memanjang, pipih, satu pasang uropoda pada
somite VI, memiliki claw yg disebut dengan raptorial claw.
Stomatopoda (Mantis Shrimp)
Hidup di laut dengan habitat karang atau pasir. Panjang dapat
mencapai 20–40 cm,
Carapace hanya menutupi tiga segmen pertama pada thorax.
Merupakan crustacea yang agresif dan soliter. Jarang keluar dari
persembunyian kecuali untuk makan dan berpindah tempat.
Sebagian besar hidup di daerah tropis. Ada sekitar 450 species
yang dikenal.
Hidup di daerah intertidal dan subtidal. Gonodactyloids hidup
pada dasar perairan yang kasar dan dominan pada daerah coral
reefs (karang). Squilloids, eurysquilloids, parasquilloids dan
lysiosquilloids membuat liang pada dasar yang lembut.
Umumnya hidup di perairan dangkal kecuali, superfamily
Bathysquilloidea yang hidup pada kedalaman 1500m (Manning,
1991).
Hidup di laut dengan habitat karang atau pasir. Panjang dapat
mencapai 20–40 cm,
Carapace hanya menutupi tiga segmen pertama pada thorax.
Merupakan crustacea yang agresif dan soliter. Jarang keluar dari
persembunyian kecuali untuk makan dan berpindah tempat.
Sebagian besar hidup di daerah tropis. Ada sekitar 450 species
yang dikenal.
Hidup di daerah intertidal dan subtidal. Gonodactyloids hidup
pada dasar perairan yang kasar dan dominan pada daerah coral
reefs (karang). Squilloids, eurysquilloids, parasquilloids dan
lysiosquilloids membuat liang pada dasar yang lembut.
Umumnya hidup di perairan dangkal kecuali, superfamily
Bathysquilloidea yang hidup pada kedalaman 1500m (Manning,
1991).
Raptorial claws menurut fungsinya dapat dibedakan mejadi 2:
'spearers' (spear= tombak/lembing) memiliki gigi dactylar yang
panjang, melengkung.
'smashers' claws dengan “tumit” yang menonjol dilapisi dengan
Ca pada dasar dactyl yang berfungsi sebagai
pemukul/penghancur cangkang mangsa yang keras.
Stomatopod jantan memiliki alat kelamin berupa sepasang penes
yang panjang dan ramping yang terletak pada dasar pereopoda
terakhir. Sedangkan pada betina berupa gonopores yang terletak
pada sternum antara peraeopods pertama.
Stomatopods betina mengerami telurnya pada maxillipeds
atau menempelkan pada dinding liang persembunyian
hingga menetas. Tidak ada tingkat perkembangan nauplius.
Permulaan tingkat larval bersifat bentik atau pelagic, tetapi
pada tingkatan selanjutnya bersifat pelagic.
Telur Lysiosquilloid menetas menjadi larva yang disebut
dengan antizoeae dengan 5 pasang appendages thorax
biramous, tetapi tidak memiliki appendages abdominal.
Antizoea berkembang menjadi erichthus.
Telur Squilloid dan gonodactyloid menetas menjadi larvae
yang disebut dengan pseudozoea, dengan 2 pasang
appendages thoracic uniramous dan 4 (pada Squilloid)
atau 5 (pada gonodactyloid) pasang pleopods.
Stomatopods betina mengerami telurnya pada maxillipeds
atau menempelkan pada dinding liang persembunyian
hingga menetas. Tidak ada tingkat perkembangan nauplius.
Permulaan tingkat larval bersifat bentik atau pelagic, tetapi
pada tingkatan selanjutnya bersifat pelagic.
Telur Lysiosquilloid menetas menjadi larva yang disebut
dengan antizoeae dengan 5 pasang appendages thorax
biramous, tetapi tidak memiliki appendages abdominal.
Antizoea berkembang menjadi erichthus.
Telur Squilloid dan gonodactyloid menetas menjadi larvae
yang disebut dengan pseudozoea, dengan 2 pasang
appendages thoracic uniramous dan 4 (pada Squilloid)
atau 5 (pada gonodactyloid) pasang pleopods.
Pseodozoeae Squilloid berkembang menjadi
alima larva dengan 4 atau 5 denticles
intermediate pada telson, sedangkan
pseudozoeae gonodactyloid berkembang menjadi
erichthus. Perkembangan larva superfamilies,
Erythrosquilloidea, Eurysquilloidea,
Bathysquilloidea and Parasquilloidea belum
banyak diketahui.
Pseodozoeae Squilloid berkembang menjadi
alima larva dengan 4 atau 5 denticles
intermediate pada telson, sedangkan
pseudozoeae gonodactyloid berkembang menjadi
erichthus. Perkembangan larva superfamilies,
Erythrosquilloidea, Eurysquilloidea,
Bathysquilloidea and Parasquilloidea belum
banyak diketahui.
ODONTODACTYLIDAE
Familia
Ada median carina
pada telson
mata globular,
tidak berbentuk T
Permukaan tubuh halus,
tidak bergerigiRaptorial claw ramping
Badan tanpa
Longitudinal carina/gerigi
Raoulius cultrifer, Odontodactylus brevirostris, Odontodactylus
japonicus, Odontodactylus scyllarus (dibedakan berdasar uropod,
telson, bag tubuh anterior, somites III-V
LYSIOSQUILLIDAE
Capit besar, ramping,
bergerigi Tidak ada median carina
pada telson
Badan tanpa
Longitudinal carina
Tubuh halusMata
berbentuk T
Lysiosquilla sulcirostris, Lysiosquilla tredecimdentata,
Lysiosquilloides siamensis, Lysiosquillina sulcata, Lysiosquillina
maculata, Lysiosquilla sulcirostris, Lysiosquilla tredecimdentata
(dibedakan berdasar bagian anterior tubuh, gigi pada telson,
capit dan uropod)
HARPIOSQUILLIDAE
Ada gerigi/carina
longitudinal
Bagian propodus
capit berduri kecil
Ada gerigi/carina
longitudinal
Globular mata
berbentuk T
SQUILLIDAE
Membulat
Ada gerigi
longitudinalGlobular mata
berbentuk T
Euphausiacea
KRILL
Krill (Norwegian):
“young fry of fish".
Merupakan zooplankton
(umumnya berukuran 1-2
cm) penting di daerah
Antartic.
Memakan phytoplankton
dengan cara memfilter.
Merupakan makanan
penting bagi carnivora
(misal: ikan paus)Famili:
Bentheuphausiidae hanya ada satu spesies: Bentheuphausia amblyops
(hidup bentik pada kedalaman 1000 m)
Euphausiidae terdiri 10 genus yang meliputi 85 species.
spesies, contoh: Antarctic krill (Euphausia superba), Pacific krill
(Euphausia pacifica) and Northern krill (Meganyctiphanes norvegica),
Thysanoessa macrura, Ice krill (Euphausia crystallorophias), E.
frigida, E. longirostris, E. triacantha, dan E. vallentini.
Krill (Norwegian):
“young fry of fish".
Merupakan zooplankton
(umumnya berukuran 1-2
cm) penting di daerah
Antartic.
Memakan phytoplankton
dengan cara memfilter.
Merupakan makanan
penting bagi carnivora
(misal: ikan paus)
Euphausiacea
Chepalo: Memiliki atau tidak memiliki rostrum; mata
majemuk, bertangkai; mata nauplii tidak ada
Antennules (antenna 1) biramous; endopod dan exopod
berkembang baik. Antennae (antenna 2) biramous; Mandible
uniramous;Maxillipeds tdk ada
Thorax: Memiliki carapace, menutupi chepalo dan thorax,
pipih lateral. Peraeopods (legs) 8 pasang; biramous;
nonphyllopodous;
Abdomen dengan 6 somites/segmen. Pleopods: 5 pasang;
pleopod pertama membentuk gonopod (Petasma pada jantan).
Uropods berkembang baik, 1 pasang, rami/cabang (tunggal:
ramus) ada, endopod tanpa statocyst/alat keseimbangan,
memiliki telson.
Chepalo: Memiliki atau tidak memiliki rostrum; mata
majemuk, bertangkai; mata nauplii tidak ada
Antennules (antenna 1) biramous; endopod dan exopod
berkembang baik. Antennae (antenna 2) biramous; Mandible
uniramous;Maxillipeds tdk ada
Thorax: Memiliki carapace, menutupi chepalo dan thorax,
pipih lateral. Peraeopods (legs) 8 pasang; biramous;
nonphyllopodous;
Abdomen dengan 6 somites/segmen. Pleopods: 5 pasang;
pleopod pertama membentuk gonopod (Petasma pada jantan).
Uropods berkembang baik, 1 pasang, rami/cabang (tunggal:
ramus) ada, endopod tanpa statocyst/alat keseimbangan,
memiliki telson.
Anatomi Krill
Decapoda
Merupakan klas dalam Malacostraca
dengan anggota paling banyak
(sekitar 8.500 spesies). Mempunyai
lima pasang kaki jalan. Satu pasang
kaki jalan biasanya membesar
membentuk capit (claw) dan disebut
dengan chelae, sehingga pasangan kaki
jalan tersebut disebut cheliped.
Merupakan klas dalam Malacostraca
dengan anggota paling banyak
(sekitar 8.500 spesies). Mempunyai
lima pasang kaki jalan. Satu pasang
kaki jalan biasanya membesar
membentuk capit (claw) dan disebut
dengan chelae, sehingga pasangan kaki
jalan tersebut disebut cheliped.
Crayfish
Decapoda
Berdasar bentuk, cara hidup dan habitat, decapoda dibagi menjadi 2
subordo:
Subordo Natantia (Natant: berenang), meliputi udang laut maupun
udang air tawar. Contoh Penaeus sp, Crangon sp.
Subordo Reptantia (Reptant: merayap), meliputi lobster/udang karang
(Seksi: Macrura), kepiting (Seksi: Brachiura) dan kelomang (Seksi:
Anomura)
Contoh: Panulirus sp., Cherax sp., Portunus sp., Scylla serrata, Birgus
latro (udang kelapa), Eupagurus sp.
Shrimp and prawn
Ada sekitar 3 047 species, dibagi dalam 4 kelompok besar
Sergestoidea (94 species), Penaeoidea ( 376 species),
Stenopodidea (at least 60 species), dan Caridea (at least 2517
species).
Lobster
Perbedaan morfologi Lobster dan Udang (shrimp, prawn)
Crab
Kelompok Contoh
Endo/Ectoparas
ite
Inang
Branchiopoda Cladocera Ektoparasit
Hydra (related to
portugese man
Maxillopoda Copepoda
Ekto dan endo
parasit
other
invertebrates and
fish
Maxillopoda Branchiura Ektoparasite fish
Maxillopoda,
Cirripedia
Contoh-contoh Crustacea sebagai Parasit
Maxillopoda,
Cirripedia
Rhizocephala Endoparasit crabs and shrimp
Maxillopoda,
Cirripedia
Ascothoracians Ektoparasit
Echinoderms and
anthozoans
Maxillopoda Tantulocarida Ektoparasit
deep-sea
crustaceans
Malacostraca Isopoda
Ekto dan endo
parasit
jellyfish, fish
Malacostraca Amphipoda
Ekto dan endo
parasit
jellyfish, fish
Crabs can be classified into 2 main
groups, brachyuran crabs (infraorder Brachyura) and
anomuran crabs (infraorder Anomura).
Crabs can be classified into 2 main
groups, brachyuran crabs (infraorder Brachyura) and
anomuran crabs (infraorder Anomura).
ECDYSOZOA – THE ARTHROPODS
ARTHROPODA – THE
TRUE RULERS OF THE EARTH
Crustaceamorpha: Parasitism
Parasitic amphipod on the jelly, Solmissus. Image used with permission from the Monterey
Bay Aquarium Research Institute.
Parasites are organisms that live in association with, and at the expense of, other
organisms. The organism that provides the nutrition is called the host, and the organism
obtaining the nutrition is the parasite. Parasites found on the exterior of the host are called
ectoparasites (for example, Branchiura and some Isopoda), while those found inside the
host are called endoparasites (for example, some parasitic copepods and Rhizocephala).
The effect a parasite has on a host ranges from minor harm, allowing the host to live and
reproduce normally and complete its normal life cycle, to completely interfering with
reproduction or causing the premature death of the host. Some crustacean parasites, such as
tantulocarids and rhizocephalans, find a host during the larval stages, metamorphose once
attached to that host, and stay with it the rest of their lives. Others, such as the Branchiura,
move from one host to another throughout their lives, staying on a single host just long
enough to fill their bellies.
Some parasites look for very specific hosts to attach to, sometimes attaching only to a
single host species; these are called obligate parasites. Other parasites will feed on any
host available and are called facultative parasites. Obligate parasites are generally
considered more evolved because of the adaptations they possess that require them to feed
only on certain organisms. Often through time a host species can adapt defenses to the
parasitic species. The parasite must then adapt to the new defenses or find a new host
species. This cycle of adaptions is called coevolution, which leads to the specific
host/parasite relationship of obligate parasites. Some of the adaptations of parasites are
astounding. Because of the adaptations associated with a parasitic lifestyle, many parasitic
Crustaceamorpha: Parasitism
Parasitic amphipod on the jelly, Solmissus. Image used with permission from the Monterey
Bay Aquarium Research Institute.
Parasites are organisms that live in association with, and at the expense of, other
organisms. The organism that provides the nutrition is called the host, and the organism
obtaining the nutrition is the parasite. Parasites found on the exterior of the host are called
ectoparasites (for example, Branchiura and some Isopoda), while those found inside the
host are called endoparasites (for example, some parasitic copepods and Rhizocephala).
The effect a parasite has on a host ranges from minor harm, allowing the host to live and
reproduce normally and complete its normal life cycle, to completely interfering with
reproduction or causing the premature death of the host. Some crustacean parasites, such as
tantulocarids and rhizocephalans, find a host during the larval stages, metamorphose once
attached to that host, and stay with it the rest of their lives. Others, such as the Branchiura,
move from one host to another throughout their lives, staying on a single host just long
enough to fill their bellies.
Some parasites look for very specific hosts to attach to, sometimes attaching only to a
single host species; these are called obligate parasites. Other parasites will feed on any
host available and are called facultative parasites. Obligate parasites are generally
considered more evolved because of the adaptations they possess that require them to feed
only on certain organisms. Often through time a host species can adapt defenses to the
parasitic species. The parasite must then adapt to the new defenses or find a new host
species. This cycle of adaptions is called coevolution, which leads to the specific
host/parasite relationship of obligate parasites. Some of the adaptations of parasites are
astounding. Because of the adaptations associated with a parasitic lifestyle, many parasitic
Basal atau bagian pertama/utama disebut protopod. (Proto: first or
early, dan pod: foot, protopodite: bagian pertama dari kaki). Cabang
di bagian luar disebut exopod (exo: outer), dan cabang di bagian
dalam disebut endopod (endo: inner). Protopod kadang-kadang
memiliki bagian tambahan selain exo- dan endopodites, yang disebut
epipods dan endites. Appendages yang mempunyai bagian-bagian
tersebut di atas disebut phyllopodus seperti yang ditemukan pada
Phyllocarida, Branchiopoda, dan Chepalocarida.
Basal atau bagian pertama/utama disebut protopod. (Proto: first or
early, dan pod: foot, protopodite: bagian pertama dari kaki). Cabang
di bagian luar disebut exopod (exo: outer), dan cabang di bagian
dalam disebut endopod (endo: inner). Protopod kadang-kadang
memiliki bagian tambahan selain exo- dan endopodites, yang disebut
epipods dan endites. Appendages yang mempunyai bagian-bagian
tersebut di atas disebut phyllopodus seperti yang ditemukan pada
Phyllocarida, Branchiopoda, dan Chepalocarida.
Decapoda
Caridea (Decapoda, Eucarida, Malacostraca)
Common name. Shrimps (Coral Shrimps, Snapping Shrimps).
Description. Head . Rostrum present or absent; head. articulated, or fused
to head; orbital spines (frontal horns) present or absent, eyes stalked or
absent, eyes paired and lateral or single and anterior; eyes compound,
visual elements present; eyes ocular scale absent; eyes naupliar eyes
present, or naupliar eyes absent. Antennules (antenna 1) triramous, or
biramous; peduncle and flagellum distinct; endopod well developed; exopod
well developed, whip -like; statocyst present. Antennae (antenna 2)
biramous; exopod forming a scaphocerite. Mandible uniramous; palp
present, or absent. Maxillipeds, 3 pairs; biramous, or uniramous. Thorax.
Carapace present, univalved, enclosing head and thorax, laterally
compressed or subcylindrical to cylindrical or dorsoventrally flattened,
smooth or with spines. Sternum undivided (check). Thorax and abdomen
differentiated. Peraeopods (legs) 5 pairs, or 4 pairs (Paracrangon has 4
pairs of peraeopods); biramous, or uniramous; non-phyllopodous;
differentiated (some prehensile). Peraeopod 1 (leg 1) simple, or chelate, or
subchelate. Peraeopod 2 (leg 2) chelate. Peraeopod 3 (leg 3) simple.
Peraeopod 5 (leg 5) well developed. Abdomen with 6 somites. Epimera
present, second epimeron overlapping first and third epimera. Pleopods
present, 5 pairs; none modified into reproductive organ in males, or pleopod
1 forming a gonopod (eg. petasma) in males, or pleopod 2 forming a
gonopod (eg. appendix masculina) in males. Uropods well developed, 1
pair, positioned ventrolaterally; rami present, exopod with diaresis, partial or
complete or exopod without diaresis; endopod without statocyst. Telson
present (not fused to pleon).
Larval development. Epimorphic, or metamorphic. Embryos attached to
pleopods.
Habitat. Marine, brackish, freshwater or semiterrestrial; benthic or pelagic;
free-living or commensal.
Caridea (Decapoda, Eucarida, Malacostraca)
Common name. Shrimps (Coral Shrimps, Snapping Shrimps).
Description. Head . Rostrum present or absent; head. articulated, or fused
to head; orbital spines (frontal horns) present or absent, eyes stalked or
absent, eyes paired and lateral or single and anterior; eyes compound,
visual elements present; eyes ocular scale absent; eyes naupliar eyes
present, or naupliar eyes absent. Antennules (antenna 1) triramous, or
biramous; peduncle and flagellum distinct; endopod well developed; exopod
well developed, whip -like; statocyst present. Antennae (antenna 2)
biramous; exopod forming a scaphocerite. Mandible uniramous; palp
present, or absent. Maxillipeds, 3 pairs; biramous, or uniramous. Thorax.
Carapace present, univalved, enclosing head and thorax, laterally
compressed or subcylindrical to cylindrical or dorsoventrally flattened,
smooth or with spines. Sternum undivided (check). Thorax and abdomen
differentiated. Peraeopods (legs) 5 pairs, or 4 pairs (Paracrangon has 4
pairs of peraeopods); biramous, or uniramous; non-phyllopodous;
differentiated (some prehensile). Peraeopod 1 (leg 1) simple, or chelate, or
subchelate. Peraeopod 2 (leg 2) chelate. Peraeopod 3 (leg 3) simple.
Peraeopod 5 (leg 5) well developed. Abdomen with 6 somites. Epimera
present, second epimeron overlapping first and third epimera. Pleopods
present, 5 pairs; none modified into reproductive organ in males, or pleopod
1 forming a gonopod (eg. petasma) in males, or pleopod 2 forming a
gonopod (eg. appendix masculina) in males. Uropods well developed, 1
pair, positioned ventrolaterally; rami present, exopod with diaresis, partial or
complete or exopod without diaresis; endopod without statocyst. Telson
present (not fused to pleon).
Larval development. Epimorphic, or metamorphic. Embryos attached to
pleopods.
Habitat. Marine, brackish, freshwater or semiterrestrial; benthic or pelagic;
free-living or commensal.
Caridea
Uniramia
Chaetocnatha
Hemichordata
Chordata
Uniramia
Chaetocnatha
Hemichordata
Chordata

Contenu connexe

Tendances

Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
f' yagami
 
Struktur fungsi dan perkembangan akar
Struktur  fungsi dan perkembangan akarStruktur  fungsi dan perkembangan akar
Struktur fungsi dan perkembangan akar
Alen Pepa
 
katak sebagai bioindikator
katak sebagai bioindikatorkatak sebagai bioindikator
katak sebagai bioindikator
Dina Lubis
 

Tendances (20)

Crustacea
CrustaceaCrustacea
Crustacea
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - PteridophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Nematoda
NematodaNematoda
Nematoda
 
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
 
Morfologi udang 021012
Morfologi udang 021012Morfologi udang 021012
Morfologi udang 021012
 
ppt insekta
ppt insektappt insekta
ppt insekta
 
Biologi udang
Biologi udangBiologi udang
Biologi udang
 
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanSejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
 
Platyhelminthes / Cacing Pipih
Platyhelminthes / Cacing PipihPlatyhelminthes / Cacing Pipih
Platyhelminthes / Cacing Pipih
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Turbellaria
TurbellariaTurbellaria
Turbellaria
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi VertebrataLaporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
 
Biology - Chlorphyta
Biology - ChlorphytaBiology - Chlorphyta
Biology - Chlorphyta
 
Struktur fungsi dan perkembangan akar
Struktur  fungsi dan perkembangan akarStruktur  fungsi dan perkembangan akar
Struktur fungsi dan perkembangan akar
 
Arthropoda kelompok 5
Arthropoda kelompok 5Arthropoda kelompok 5
Arthropoda kelompok 5
 
katak sebagai bioindikator
katak sebagai bioindikatorkatak sebagai bioindikator
katak sebagai bioindikator
 

En vedette (15)

Estimasi
EstimasiEstimasi
Estimasi
 
Midterm review game 2016
Midterm review game 2016Midterm review game 2016
Midterm review game 2016
 
Limulus
LimulusLimulus
Limulus
 
Subphylum Chelicerata Notes
Subphylum Chelicerata NotesSubphylum Chelicerata Notes
Subphylum Chelicerata Notes
 
invertebrates : chelicera
invertebrates : chelicerainvertebrates : chelicera
invertebrates : chelicera
 
Subphylum Crustacea Notes
Subphylum Crustacea NotesSubphylum Crustacea Notes
Subphylum Crustacea Notes
 
Chapter 9 arthropods zoology
Chapter 9 arthropods zoologyChapter 9 arthropods zoology
Chapter 9 arthropods zoology
 
Arachnida ppt
Arachnida pptArachnida ppt
Arachnida ppt
 
Arthropods: An Introduction for Beginners
Arthropods: An Introduction for BeginnersArthropods: An Introduction for Beginners
Arthropods: An Introduction for Beginners
 
Arthropoda Myriapoda
Arthropoda MyriapodaArthropoda Myriapoda
Arthropoda Myriapoda
 
Subfilum chelicerata
Subfilum chelicerataSubfilum chelicerata
Subfilum chelicerata
 
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]
 
Subphylum mandibulata (By: J.Q)
Subphylum mandibulata (By: J.Q)Subphylum mandibulata (By: J.Q)
Subphylum mandibulata (By: J.Q)
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
 
Myriapoda 090602161209-phpapp02
Myriapoda 090602161209-phpapp02Myriapoda 090602161209-phpapp02
Myriapoda 090602161209-phpapp02
 

Similaire à Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]

Kuliah 4 crustacea chepalocarina-ostracoda [compatibility mode]
Kuliah 4 crustacea chepalocarina-ostracoda [compatibility mode]Kuliah 4 crustacea chepalocarina-ostracoda [compatibility mode]
Kuliah 4 crustacea chepalocarina-ostracoda [compatibility mode]
PT. SASA
 
Presentasi for arthropode
Presentasi for arthropodePresentasi for arthropode
Presentasi for arthropode
R Januari
 

Similaire à Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode] (20)

Mollusca dan Echinodermata
Mollusca dan EchinodermataMollusca dan Echinodermata
Mollusca dan Echinodermata
 
Kuliah 4 crustacea chepalocarina-ostracoda [compatibility mode]
Kuliah 4 crustacea chepalocarina-ostracoda [compatibility mode]Kuliah 4 crustacea chepalocarina-ostracoda [compatibility mode]
Kuliah 4 crustacea chepalocarina-ostracoda [compatibility mode]
 
[Indonesia]Mollusca
[Indonesia]Mollusca[Indonesia]Mollusca
[Indonesia]Mollusca
 
Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)
 
Biologi Presentation
Biologi PresentationBiologi Presentation
Biologi Presentation
 
Mollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropodaMollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropoda
 
Crustacea
CrustaceaCrustacea
Crustacea
 
Kelas Mollusca (Smk Duta Pratama)
Kelas Mollusca (Smk Duta Pratama)Kelas Mollusca (Smk Duta Pratama)
Kelas Mollusca (Smk Duta Pratama)
 
Presentasi for arthropode
Presentasi for arthropodePresentasi for arthropode
Presentasi for arthropode
 
mamalia-air-2012-pertemuan-2-mamalia-air1.pdf
mamalia-air-2012-pertemuan-2-mamalia-air1.pdfmamalia-air-2012-pertemuan-2-mamalia-air1.pdf
mamalia-air-2012-pertemuan-2-mamalia-air1.pdf
 
Mollusca
MolluscaMollusca
Mollusca
 
Biologi - Filum Echinodermata
Biologi - Filum EchinodermataBiologi - Filum Echinodermata
Biologi - Filum Echinodermata
 
Marine Reptiles
Marine ReptilesMarine Reptiles
Marine Reptiles
 
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdfMoluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
 
Tugas_bu_lilis.pptx
Tugas_bu_lilis.pptxTugas_bu_lilis.pptx
Tugas_bu_lilis.pptx
 
Animalia Invertebrata 2.ppt
Animalia Invertebrata 2.pptAnimalia Invertebrata 2.ppt
Animalia Invertebrata 2.ppt
 
Ikan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karangIkan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karang
 
Amphibia
AmphibiaAmphibia
Amphibia
 
Phylum mollusca
Phylum molluscaPhylum mollusca
Phylum mollusca
 
Moluska
MoluskaMoluska
Moluska
 

Plus de PT. SASA

Plus de PT. SASA (20)

Sungai
SungaiSungai
Sungai
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
 
Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 word
 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungai
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairan
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
 
Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairan
 
Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1
 
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentoskeanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
 
studi makrobentos
studi makrobentosstudi makrobentos
studi makrobentos
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
 
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawankeanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
 

Dernier

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Dernier (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]

  • 2. Class Malacostraca Malacostraca meliputi lebih dari 20,000 species. Malacostraca umumnya mempunyai total segmen 19-20 segments; 5 segments pada cephalon/kepala, 8 segments pada thorax/dada, dan 6 atau 7 pada abdomen. Malacostraca dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Phyllocarida dan Eumalacostraca. Phyllocarida merupakan malacostraca primitive yang memiliki phyllopodus, 8 ruas abdomen, ukuran 10 mm. Eumalacostracans umumnya memiliki karapase yang berkembang dg baik. Eumalacostraca merupakan crustacea yang biasa dikenal oleh masyarakat luas misalnya kepiting,udang, lobsters. Malacostraca meliputi lebih dari 20,000 species. Malacostraca umumnya mempunyai total segmen 19-20 segments; 5 segments pada cephalon/kepala, 8 segments pada thorax/dada, dan 6 atau 7 pada abdomen. Malacostraca dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Phyllocarida dan Eumalacostraca. Phyllocarida merupakan malacostraca primitive yang memiliki phyllopodus, 8 ruas abdomen, ukuran 10 mm. Eumalacostracans umumnya memiliki karapase yang berkembang dg baik. Eumalacostraca merupakan crustacea yang biasa dikenal oleh masyarakat luas misalnya kepiting,udang, lobsters. Malacostraca meliputi lebih dari 20,000 species. Malacostraca umumnya mempunyai total segmen 19-20 segments; 5 segments pada cephalon/kepala, 8 segments pada thorax/dada, dan 6 atau 7 pada abdomen. Malacostraca dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Phyllocarida dan Eumalacostraca. Phyllocarida merupakan malacostraca primitive yang memiliki phyllopodus, 8 ruas abdomen, ukuran 10 mm. Eumalacostracans umumnya memiliki karapase yang berkembang dg baik. Eumalacostraca merupakan crustacea yang biasa dikenal oleh masyarakat luas misalnya kepiting,udang, lobsters. Malacostraca meliputi lebih dari 20,000 species. Malacostraca umumnya mempunyai total segmen 19-20 segments; 5 segments pada cephalon/kepala, 8 segments pada thorax/dada, dan 6 atau 7 pada abdomen. Malacostraca dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Phyllocarida dan Eumalacostraca. Phyllocarida merupakan malacostraca primitive yang memiliki phyllopodus, 8 ruas abdomen, ukuran 10 mm. Eumalacostracans umumnya memiliki karapase yang berkembang dg baik. Eumalacostraca merupakan crustacea yang biasa dikenal oleh masyarakat luas misalnya kepiting,udang, lobsters. –Order Isopoda (isopods) –Order Amphipoda (amphipods) –Order Stomatopoda (mantis shrimp) –Order Euphausiacea (krill) –Order Decapoda (crabs, shrimp) –Order Isopoda (isopods) –Order Amphipoda (amphipods) –Order Stomatopoda (mantis shrimp) –Order Euphausiacea (krill) –Order Decapoda (crabs, shrimp)
  • 3.
  • 4.
  • 6. Ordo Isopoda • Habitat: Sebagian besar hidup di laut • Notes – Dorsoventrally compressed – Mempunyai 7 pasang kaki jalan – Menyukai tempat daerah lentic (air diam) yang banyak ditumbuhi tumbuhan air atau daerah lotic (air mengalir) yang tenang. – Pakan: detritus – Ada sekitar 9.000-11.000 spesies. Isopods berbadan pipih dorsoventral dan tidak memiliki karapase. • Habitat: Sebagian besar hidup di laut • Notes – Dorsoventrally compressed – Mempunyai 7 pasang kaki jalan – Menyukai tempat daerah lentic (air diam) yang banyak ditumbuhi tumbuhan air atau daerah lotic (air mengalir) yang tenang. – Pakan: detritus – Ada sekitar 9.000-11.000 spesies.
  • 8. Giant isopod Panjang maximum mencapai 45 cm dengan berat 1.7 kg (Bathynomus giganteus), umumnya scavenger, tetapi juga predator terhadap echinoderms, nematodes, zoobenthos, and mungkin juga ikan, hidup pada kedalaman 170 - 2,140 m
  • 9. Amphipoda Amphipoda tidak memiliki carapace, tubuhnya pipih lateral. Gammarus ("scud") merupakan amphipoda air tawar, spesies yang hidup di laut mempunyai habitat di pasir pantai, atau zone intertidal, ada yang benthic atau planktonic, free -living atau commensals, parasitic. Amphipoda meliputi sekitar 7000 species (shrimp-like crustaceans). Chepalo . Ada atau tidak ada rustrum; mata sessile atau bertangkai (ada yang tidak bermata), mata majemuk, Mata nauplii tidak ada. Antennules (antenna 1) Biramous atau uniramous; endopod berkembang baik atau tereduksi, exopod berkembang baik., Antennae (antenna 2) uniramous, atau tereduksi Bagian-bagian mulut tidak banyak termodifikasi, ada yang termodifikasi menjadi penghisap. Mandible uniramous. Maxillipeds: 1 pasang; uniramous. Amphipoda tidak memiliki carapace, tubuhnya pipih lateral. Gammarus ("scud") merupakan amphipoda air tawar, spesies yang hidup di laut mempunyai habitat di pasir pantai, atau zone intertidal, ada yang benthic atau planktonic, free -living atau commensals, parasitic. Amphipoda meliputi sekitar 7000 species (shrimp-like crustaceans). Chepalo . Ada atau tidak ada rustrum; mata sessile atau bertangkai (ada yang tidak bermata), mata majemuk, Mata nauplii tidak ada. Antennules (antenna 1) Biramous atau uniramous; endopod berkembang baik atau tereduksi, exopod berkembang baik., Antennae (antenna 2) uniramous, atau tereduksi Bagian-bagian mulut tidak banyak termodifikasi, ada yang termodifikasi menjadi penghisap. Mandible uniramous. Maxillipeds: 1 pasang; uniramous.
  • 10. Thorax . Carapace tdk ada. Thorax dan abdomen terdeferensiasi. Peraeopods (legs): 7 atau 5 pasang; uniramous; non- phyllopodous. Abdomen: berkembang baik, vestigial (tidak berkembang), 4- 6 somites/segmen. Pleopods: 3 pasang; berkembang baik, pendek dan membulat. Uropods: berkembang atau tidak berkembang (vestigial) atau tidak ada, 2 - 3 pasang, posisi ventrolateral; rami/cabang: ada atau tidak ada. Thorax . Carapace tdk ada. Thorax dan abdomen terdeferensiasi. Peraeopods (legs): 7 atau 5 pasang; uniramous; non- phyllopodous. Abdomen: berkembang baik, vestigial (tidak berkembang), 4- 6 somites/segmen. Pleopods: 3 pasang; berkembang baik, pendek dan membulat. Uropods: berkembang atau tidak berkembang (vestigial) atau tidak ada, 2 - 3 pasang, posisi ventrolateral; rami/cabang: ada atau tidak ada.
  • 11. Order Amphipoda • Scuds, sideswimmers, Beachhoppers, Landhoppers, Sea Fleas, Skeleton • Habitat: Banyak ditemukan baik di laut maupun air tawar • Notes: – Pipih Laterall – Memiliki 7 pasang “kaki jalan” – Pakan: detritus – Sumber pakan ikan • Scuds, sideswimmers, Beachhoppers, Landhoppers, Sea Fleas, Skeleton • Habitat: Banyak ditemukan baik di laut maupun air tawar • Notes: – Pipih Laterall – Memiliki 7 pasang “kaki jalan” – Pakan: detritus – Sumber pakan ikan
  • 12. Amphipoda Contoh: freshwater amphipods, Gammarus pulex. Hyperiidea adalah suborder amphipods, krustacea akuatik kecil, hanya ditemukan di laut, memiliki mata yang besar dan bersifat planktonik. Umumnya merupakan parasit pada salps (Urochordata, Tunicate, Salpa sp.) dan ubur-ubur. Themisto gaudichaudii merupakan spesies yang hidup bebas merupakan predator zooplankton lain yang lebih kecil.. Hyperiidea adalah suborder amphipods, krustacea akuatik kecil, hanya ditemukan di laut, memiliki mata yang besar dan bersifat planktonik. Umumnya merupakan parasit pada salps (Urochordata, Tunicate, Salpa sp.) dan ubur-ubur. Themisto gaudichaudii merupakan spesies yang hidup bebas merupakan predator zooplankton lain yang lebih kecil..
  • 13.
  • 15. Chepalo: Memiliki rostrum, mata bertangkai dan dapat digerakkan, mata majemuk, Mata nauplii tidak ada, Antennules (antenna 1) triramous; endopod dan exopod berkembang baik. Antennae (antenna 2) biramous; Mandible uniramous; 5 pasang Maxillipeds uniramous; Maxillipeds kedua besar. Thorax: Memiliki carapace, menutup chepalo dan anterior thorax, pipih dorsoventral, Peraeopods: 3 pasang; biramous; non- phyllopodous. Peraeopod 1-3 sederhana. Abdomen: dengan 6 somites. Pleopods 5 pasang; pleopod 1 membentuk gonopod (eg. petasma) pada jantan. Uropods satu pasang berkembang baik, Chepalo: Memiliki rostrum, mata bertangkai dan dapat digerakkan, mata majemuk, Mata nauplii tidak ada, Antennules (antenna 1) triramous; endopod dan exopod berkembang baik. Antennae (antenna 2) biramous; Mandible uniramous; 5 pasang Maxillipeds uniramous; Maxillipeds kedua besar. Thorax: Memiliki carapace, menutup chepalo dan anterior thorax, pipih dorsoventral, Peraeopods: 3 pasang; biramous; non- phyllopodous. Peraeopod 1-3 sederhana. Abdomen: dengan 6 somites. Pleopods 5 pasang; pleopod 1 membentuk gonopod (eg. petasma) pada jantan. Uropods satu pasang berkembang baik,
  • 16. STOMATOPODS Stomatopods disebut juga udang mantis, tubuh memanjang pipih dorso ventral, mirip lobster atau udang, mata besar, sering berbentuk T, mata dapat digerakkan, karapase sangat pendek (tidak lebih 1/3 dari panjang total), karapase tidak menutupi mata, kaki jalan berjumlah tiga pasang, 5 pasang pleopoda), ekor memanjang, pipih, satu pasang uropoda pada somite VI, memiliki claw yg disebut dengan raptorial claw.
  • 17. Stomatopoda (Mantis Shrimp) Hidup di laut dengan habitat karang atau pasir. Panjang dapat mencapai 20–40 cm, Carapace hanya menutupi tiga segmen pertama pada thorax. Merupakan crustacea yang agresif dan soliter. Jarang keluar dari persembunyian kecuali untuk makan dan berpindah tempat. Sebagian besar hidup di daerah tropis. Ada sekitar 450 species yang dikenal. Hidup di daerah intertidal dan subtidal. Gonodactyloids hidup pada dasar perairan yang kasar dan dominan pada daerah coral reefs (karang). Squilloids, eurysquilloids, parasquilloids dan lysiosquilloids membuat liang pada dasar yang lembut. Umumnya hidup di perairan dangkal kecuali, superfamily Bathysquilloidea yang hidup pada kedalaman 1500m (Manning, 1991). Hidup di laut dengan habitat karang atau pasir. Panjang dapat mencapai 20–40 cm, Carapace hanya menutupi tiga segmen pertama pada thorax. Merupakan crustacea yang agresif dan soliter. Jarang keluar dari persembunyian kecuali untuk makan dan berpindah tempat. Sebagian besar hidup di daerah tropis. Ada sekitar 450 species yang dikenal. Hidup di daerah intertidal dan subtidal. Gonodactyloids hidup pada dasar perairan yang kasar dan dominan pada daerah coral reefs (karang). Squilloids, eurysquilloids, parasquilloids dan lysiosquilloids membuat liang pada dasar yang lembut. Umumnya hidup di perairan dangkal kecuali, superfamily Bathysquilloidea yang hidup pada kedalaman 1500m (Manning, 1991).
  • 18. Raptorial claws menurut fungsinya dapat dibedakan mejadi 2: 'spearers' (spear= tombak/lembing) memiliki gigi dactylar yang panjang, melengkung. 'smashers' claws dengan “tumit” yang menonjol dilapisi dengan Ca pada dasar dactyl yang berfungsi sebagai pemukul/penghancur cangkang mangsa yang keras. Stomatopod jantan memiliki alat kelamin berupa sepasang penes yang panjang dan ramping yang terletak pada dasar pereopoda terakhir. Sedangkan pada betina berupa gonopores yang terletak pada sternum antara peraeopods pertama.
  • 19. Stomatopods betina mengerami telurnya pada maxillipeds atau menempelkan pada dinding liang persembunyian hingga menetas. Tidak ada tingkat perkembangan nauplius. Permulaan tingkat larval bersifat bentik atau pelagic, tetapi pada tingkatan selanjutnya bersifat pelagic. Telur Lysiosquilloid menetas menjadi larva yang disebut dengan antizoeae dengan 5 pasang appendages thorax biramous, tetapi tidak memiliki appendages abdominal. Antizoea berkembang menjadi erichthus. Telur Squilloid dan gonodactyloid menetas menjadi larvae yang disebut dengan pseudozoea, dengan 2 pasang appendages thoracic uniramous dan 4 (pada Squilloid) atau 5 (pada gonodactyloid) pasang pleopods. Stomatopods betina mengerami telurnya pada maxillipeds atau menempelkan pada dinding liang persembunyian hingga menetas. Tidak ada tingkat perkembangan nauplius. Permulaan tingkat larval bersifat bentik atau pelagic, tetapi pada tingkatan selanjutnya bersifat pelagic. Telur Lysiosquilloid menetas menjadi larva yang disebut dengan antizoeae dengan 5 pasang appendages thorax biramous, tetapi tidak memiliki appendages abdominal. Antizoea berkembang menjadi erichthus. Telur Squilloid dan gonodactyloid menetas menjadi larvae yang disebut dengan pseudozoea, dengan 2 pasang appendages thoracic uniramous dan 4 (pada Squilloid) atau 5 (pada gonodactyloid) pasang pleopods.
  • 20. Pseodozoeae Squilloid berkembang menjadi alima larva dengan 4 atau 5 denticles intermediate pada telson, sedangkan pseudozoeae gonodactyloid berkembang menjadi erichthus. Perkembangan larva superfamilies, Erythrosquilloidea, Eurysquilloidea, Bathysquilloidea and Parasquilloidea belum banyak diketahui. Pseodozoeae Squilloid berkembang menjadi alima larva dengan 4 atau 5 denticles intermediate pada telson, sedangkan pseudozoeae gonodactyloid berkembang menjadi erichthus. Perkembangan larva superfamilies, Erythrosquilloidea, Eurysquilloidea, Bathysquilloidea and Parasquilloidea belum banyak diketahui.
  • 21. ODONTODACTYLIDAE Familia Ada median carina pada telson mata globular, tidak berbentuk T Permukaan tubuh halus, tidak bergerigiRaptorial claw ramping Badan tanpa Longitudinal carina/gerigi Raoulius cultrifer, Odontodactylus brevirostris, Odontodactylus japonicus, Odontodactylus scyllarus (dibedakan berdasar uropod, telson, bag tubuh anterior, somites III-V
  • 22. LYSIOSQUILLIDAE Capit besar, ramping, bergerigi Tidak ada median carina pada telson Badan tanpa Longitudinal carina Tubuh halusMata berbentuk T Lysiosquilla sulcirostris, Lysiosquilla tredecimdentata, Lysiosquilloides siamensis, Lysiosquillina sulcata, Lysiosquillina maculata, Lysiosquilla sulcirostris, Lysiosquilla tredecimdentata (dibedakan berdasar bagian anterior tubuh, gigi pada telson, capit dan uropod)
  • 23. HARPIOSQUILLIDAE Ada gerigi/carina longitudinal Bagian propodus capit berduri kecil Ada gerigi/carina longitudinal Globular mata berbentuk T
  • 25. Euphausiacea KRILL Krill (Norwegian): “young fry of fish". Merupakan zooplankton (umumnya berukuran 1-2 cm) penting di daerah Antartic. Memakan phytoplankton dengan cara memfilter. Merupakan makanan penting bagi carnivora (misal: ikan paus)Famili: Bentheuphausiidae hanya ada satu spesies: Bentheuphausia amblyops (hidup bentik pada kedalaman 1000 m) Euphausiidae terdiri 10 genus yang meliputi 85 species. spesies, contoh: Antarctic krill (Euphausia superba), Pacific krill (Euphausia pacifica) and Northern krill (Meganyctiphanes norvegica), Thysanoessa macrura, Ice krill (Euphausia crystallorophias), E. frigida, E. longirostris, E. triacantha, dan E. vallentini. Krill (Norwegian): “young fry of fish". Merupakan zooplankton (umumnya berukuran 1-2 cm) penting di daerah Antartic. Memakan phytoplankton dengan cara memfilter. Merupakan makanan penting bagi carnivora (misal: ikan paus)
  • 26. Euphausiacea Chepalo: Memiliki atau tidak memiliki rostrum; mata majemuk, bertangkai; mata nauplii tidak ada Antennules (antenna 1) biramous; endopod dan exopod berkembang baik. Antennae (antenna 2) biramous; Mandible uniramous;Maxillipeds tdk ada Thorax: Memiliki carapace, menutupi chepalo dan thorax, pipih lateral. Peraeopods (legs) 8 pasang; biramous; nonphyllopodous; Abdomen dengan 6 somites/segmen. Pleopods: 5 pasang; pleopod pertama membentuk gonopod (Petasma pada jantan). Uropods berkembang baik, 1 pasang, rami/cabang (tunggal: ramus) ada, endopod tanpa statocyst/alat keseimbangan, memiliki telson. Chepalo: Memiliki atau tidak memiliki rostrum; mata majemuk, bertangkai; mata nauplii tidak ada Antennules (antenna 1) biramous; endopod dan exopod berkembang baik. Antennae (antenna 2) biramous; Mandible uniramous;Maxillipeds tdk ada Thorax: Memiliki carapace, menutupi chepalo dan thorax, pipih lateral. Peraeopods (legs) 8 pasang; biramous; nonphyllopodous; Abdomen dengan 6 somites/segmen. Pleopods: 5 pasang; pleopod pertama membentuk gonopod (Petasma pada jantan). Uropods berkembang baik, 1 pasang, rami/cabang (tunggal: ramus) ada, endopod tanpa statocyst/alat keseimbangan, memiliki telson.
  • 28. Decapoda Merupakan klas dalam Malacostraca dengan anggota paling banyak (sekitar 8.500 spesies). Mempunyai lima pasang kaki jalan. Satu pasang kaki jalan biasanya membesar membentuk capit (claw) dan disebut dengan chelae, sehingga pasangan kaki jalan tersebut disebut cheliped. Merupakan klas dalam Malacostraca dengan anggota paling banyak (sekitar 8.500 spesies). Mempunyai lima pasang kaki jalan. Satu pasang kaki jalan biasanya membesar membentuk capit (claw) dan disebut dengan chelae, sehingga pasangan kaki jalan tersebut disebut cheliped. Crayfish
  • 29. Decapoda Berdasar bentuk, cara hidup dan habitat, decapoda dibagi menjadi 2 subordo: Subordo Natantia (Natant: berenang), meliputi udang laut maupun udang air tawar. Contoh Penaeus sp, Crangon sp. Subordo Reptantia (Reptant: merayap), meliputi lobster/udang karang (Seksi: Macrura), kepiting (Seksi: Brachiura) dan kelomang (Seksi: Anomura) Contoh: Panulirus sp., Cherax sp., Portunus sp., Scylla serrata, Birgus latro (udang kelapa), Eupagurus sp.
  • 30. Shrimp and prawn Ada sekitar 3 047 species, dibagi dalam 4 kelompok besar Sergestoidea (94 species), Penaeoidea ( 376 species), Stenopodidea (at least 60 species), dan Caridea (at least 2517 species).
  • 31.
  • 33. Perbedaan morfologi Lobster dan Udang (shrimp, prawn)
  • 34.
  • 35.
  • 36. Crab
  • 37. Kelompok Contoh Endo/Ectoparas ite Inang Branchiopoda Cladocera Ektoparasit Hydra (related to portugese man Maxillopoda Copepoda Ekto dan endo parasit other invertebrates and fish Maxillopoda Branchiura Ektoparasite fish Maxillopoda, Cirripedia Contoh-contoh Crustacea sebagai Parasit Maxillopoda, Cirripedia Rhizocephala Endoparasit crabs and shrimp Maxillopoda, Cirripedia Ascothoracians Ektoparasit Echinoderms and anthozoans Maxillopoda Tantulocarida Ektoparasit deep-sea crustaceans Malacostraca Isopoda Ekto dan endo parasit jellyfish, fish Malacostraca Amphipoda Ekto dan endo parasit jellyfish, fish
  • 38. Crabs can be classified into 2 main groups, brachyuran crabs (infraorder Brachyura) and anomuran crabs (infraorder Anomura). Crabs can be classified into 2 main groups, brachyuran crabs (infraorder Brachyura) and anomuran crabs (infraorder Anomura).
  • 39. ECDYSOZOA – THE ARTHROPODS
  • 40. ARTHROPODA – THE TRUE RULERS OF THE EARTH
  • 41. Crustaceamorpha: Parasitism Parasitic amphipod on the jelly, Solmissus. Image used with permission from the Monterey Bay Aquarium Research Institute. Parasites are organisms that live in association with, and at the expense of, other organisms. The organism that provides the nutrition is called the host, and the organism obtaining the nutrition is the parasite. Parasites found on the exterior of the host are called ectoparasites (for example, Branchiura and some Isopoda), while those found inside the host are called endoparasites (for example, some parasitic copepods and Rhizocephala). The effect a parasite has on a host ranges from minor harm, allowing the host to live and reproduce normally and complete its normal life cycle, to completely interfering with reproduction or causing the premature death of the host. Some crustacean parasites, such as tantulocarids and rhizocephalans, find a host during the larval stages, metamorphose once attached to that host, and stay with it the rest of their lives. Others, such as the Branchiura, move from one host to another throughout their lives, staying on a single host just long enough to fill their bellies. Some parasites look for very specific hosts to attach to, sometimes attaching only to a single host species; these are called obligate parasites. Other parasites will feed on any host available and are called facultative parasites. Obligate parasites are generally considered more evolved because of the adaptations they possess that require them to feed only on certain organisms. Often through time a host species can adapt defenses to the parasitic species. The parasite must then adapt to the new defenses or find a new host species. This cycle of adaptions is called coevolution, which leads to the specific host/parasite relationship of obligate parasites. Some of the adaptations of parasites are astounding. Because of the adaptations associated with a parasitic lifestyle, many parasitic Crustaceamorpha: Parasitism Parasitic amphipod on the jelly, Solmissus. Image used with permission from the Monterey Bay Aquarium Research Institute. Parasites are organisms that live in association with, and at the expense of, other organisms. The organism that provides the nutrition is called the host, and the organism obtaining the nutrition is the parasite. Parasites found on the exterior of the host are called ectoparasites (for example, Branchiura and some Isopoda), while those found inside the host are called endoparasites (for example, some parasitic copepods and Rhizocephala). The effect a parasite has on a host ranges from minor harm, allowing the host to live and reproduce normally and complete its normal life cycle, to completely interfering with reproduction or causing the premature death of the host. Some crustacean parasites, such as tantulocarids and rhizocephalans, find a host during the larval stages, metamorphose once attached to that host, and stay with it the rest of their lives. Others, such as the Branchiura, move from one host to another throughout their lives, staying on a single host just long enough to fill their bellies. Some parasites look for very specific hosts to attach to, sometimes attaching only to a single host species; these are called obligate parasites. Other parasites will feed on any host available and are called facultative parasites. Obligate parasites are generally considered more evolved because of the adaptations they possess that require them to feed only on certain organisms. Often through time a host species can adapt defenses to the parasitic species. The parasite must then adapt to the new defenses or find a new host species. This cycle of adaptions is called coevolution, which leads to the specific host/parasite relationship of obligate parasites. Some of the adaptations of parasites are astounding. Because of the adaptations associated with a parasitic lifestyle, many parasitic
  • 42. Basal atau bagian pertama/utama disebut protopod. (Proto: first or early, dan pod: foot, protopodite: bagian pertama dari kaki). Cabang di bagian luar disebut exopod (exo: outer), dan cabang di bagian dalam disebut endopod (endo: inner). Protopod kadang-kadang memiliki bagian tambahan selain exo- dan endopodites, yang disebut epipods dan endites. Appendages yang mempunyai bagian-bagian tersebut di atas disebut phyllopodus seperti yang ditemukan pada Phyllocarida, Branchiopoda, dan Chepalocarida. Basal atau bagian pertama/utama disebut protopod. (Proto: first or early, dan pod: foot, protopodite: bagian pertama dari kaki). Cabang di bagian luar disebut exopod (exo: outer), dan cabang di bagian dalam disebut endopod (endo: inner). Protopod kadang-kadang memiliki bagian tambahan selain exo- dan endopodites, yang disebut epipods dan endites. Appendages yang mempunyai bagian-bagian tersebut di atas disebut phyllopodus seperti yang ditemukan pada Phyllocarida, Branchiopoda, dan Chepalocarida.
  • 43.
  • 44. Decapoda Caridea (Decapoda, Eucarida, Malacostraca) Common name. Shrimps (Coral Shrimps, Snapping Shrimps). Description. Head . Rostrum present or absent; head. articulated, or fused to head; orbital spines (frontal horns) present or absent, eyes stalked or absent, eyes paired and lateral or single and anterior; eyes compound, visual elements present; eyes ocular scale absent; eyes naupliar eyes present, or naupliar eyes absent. Antennules (antenna 1) triramous, or biramous; peduncle and flagellum distinct; endopod well developed; exopod well developed, whip -like; statocyst present. Antennae (antenna 2) biramous; exopod forming a scaphocerite. Mandible uniramous; palp present, or absent. Maxillipeds, 3 pairs; biramous, or uniramous. Thorax. Carapace present, univalved, enclosing head and thorax, laterally compressed or subcylindrical to cylindrical or dorsoventrally flattened, smooth or with spines. Sternum undivided (check). Thorax and abdomen differentiated. Peraeopods (legs) 5 pairs, or 4 pairs (Paracrangon has 4 pairs of peraeopods); biramous, or uniramous; non-phyllopodous; differentiated (some prehensile). Peraeopod 1 (leg 1) simple, or chelate, or subchelate. Peraeopod 2 (leg 2) chelate. Peraeopod 3 (leg 3) simple. Peraeopod 5 (leg 5) well developed. Abdomen with 6 somites. Epimera present, second epimeron overlapping first and third epimera. Pleopods present, 5 pairs; none modified into reproductive organ in males, or pleopod 1 forming a gonopod (eg. petasma) in males, or pleopod 2 forming a gonopod (eg. appendix masculina) in males. Uropods well developed, 1 pair, positioned ventrolaterally; rami present, exopod with diaresis, partial or complete or exopod without diaresis; endopod without statocyst. Telson present (not fused to pleon). Larval development. Epimorphic, or metamorphic. Embryos attached to pleopods. Habitat. Marine, brackish, freshwater or semiterrestrial; benthic or pelagic; free-living or commensal. Caridea (Decapoda, Eucarida, Malacostraca) Common name. Shrimps (Coral Shrimps, Snapping Shrimps). Description. Head . Rostrum present or absent; head. articulated, or fused to head; orbital spines (frontal horns) present or absent, eyes stalked or absent, eyes paired and lateral or single and anterior; eyes compound, visual elements present; eyes ocular scale absent; eyes naupliar eyes present, or naupliar eyes absent. Antennules (antenna 1) triramous, or biramous; peduncle and flagellum distinct; endopod well developed; exopod well developed, whip -like; statocyst present. Antennae (antenna 2) biramous; exopod forming a scaphocerite. Mandible uniramous; palp present, or absent. Maxillipeds, 3 pairs; biramous, or uniramous. Thorax. Carapace present, univalved, enclosing head and thorax, laterally compressed or subcylindrical to cylindrical or dorsoventrally flattened, smooth or with spines. Sternum undivided (check). Thorax and abdomen differentiated. Peraeopods (legs) 5 pairs, or 4 pairs (Paracrangon has 4 pairs of peraeopods); biramous, or uniramous; non-phyllopodous; differentiated (some prehensile). Peraeopod 1 (leg 1) simple, or chelate, or subchelate. Peraeopod 2 (leg 2) chelate. Peraeopod 3 (leg 3) simple. Peraeopod 5 (leg 5) well developed. Abdomen with 6 somites. Epimera present, second epimeron overlapping first and third epimera. Pleopods present, 5 pairs; none modified into reproductive organ in males, or pleopod 1 forming a gonopod (eg. petasma) in males, or pleopod 2 forming a gonopod (eg. appendix masculina) in males. Uropods well developed, 1 pair, positioned ventrolaterally; rami present, exopod with diaresis, partial or complete or exopod without diaresis; endopod without statocyst. Telson present (not fused to pleon). Larval development. Epimorphic, or metamorphic. Embryos attached to pleopods. Habitat. Marine, brackish, freshwater or semiterrestrial; benthic or pelagic; free-living or commensal.