Cerita ini menggambarkan masalah klasik di mana tugas tertentu tidak terselesaikan karena semua orang mengasumsikan orang lain yang akan melakukannya, padahal tidak ada yang benar-benar melakukannya. Semua orang bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas tersebut namun tidak ada yang melakukannya.
3. Tim Pengajar :
Untuk Kelas AGB - B :
1. Ir. H. Saediman, M.Agr., Ph.D (Masuk setelah UTS - Final)
2. Samsul Alam Fyka, SP., M.Si (Masuk Awal – UTS)
No HP : 081341840756
Email : samsulalamfyka@gmail.com
Alamat : Jl. Balai Kota III. No : 116 B
5. 1. Mahasiswa tidak diperkanankan memasuki ruang
perkuliahan jika sudah telat 15 menit
2. Mahasiswa boleh meninggalkan ruang
perkuliahan jika dosen yang bersangkutan telah
telat 15 menit, namun jika ada informasi
sebelumnya oleh dosen, maka mahasiswa harus
tetap menunggu di ruang perkuliahan
11. ITEM PENILAIAN
1. Ujian Tengah Semester : 40%
2. Tugas : 10%
3. Aktivitas dikelas : 10%
4. Kuis : 10%
5. Kehadiran : 20%
6. Etika : 10%
Nilai akhir :
A = 80,01 – 100,00
B = 60,01 – 80,00
C = 40,01 – 60,00
D = 20,01 – 40,00
E = 0,00 – 20,00
12. Syarat – Syarat Perkuliahan :
Kuis :
Sifatnya tiba-tiba
Minimal 1x, maksimal 3x per tengah semester
KUIS dapat berupa lisan/tulisan
TIDAK ada kebijakan kuis susulan bagi
mahasiswa yang masuk tanpa keterangan dan
atau terlambat
Tugas :
Individu, kelompok
Waktu penyelesaian tugas maksimal 2 minggu.
Setelahnya TIDAK ADA TOLERANSI (dianggap
TIDAK ADA TUGAS)
Jika tidak kumpul tugas karena tidak hadir (ada
surat keterangan) diberikan waktu 3 hari
toleransi penyelesaian tugasnya
Tugas yang konten (isi) nya SAMA PERSIS
diantara mahasiswa atau kelompok dianggap
NOL
Setiap tugas harus disertai daftar pustaka
13. Praktikum :
Serangkaian praktik yang dilakukan
mahasiswa berdasarkan panduan praktikum
Info selanjutnya menunggu info dari Pj mata
kuliah : Prof. Dr. Ir. Ayub Padangaran, M.Si
Ujian tengah semester :
Sesuai Jadwal yang ditetapkan Fakultas
Remedial, paling lambat 1 minggu setelah
waktu ujian
14. ETIKA :
Mengucapkan salam ketika masuk ruangan
Pakaian bebas rapi
Tidak boleh memakai kaos oblong, celana
robek-robek, CELANA dan Baju KETAT
Memakai sepatu
Membawa peralatan tulis menulis (buku
catatan, pulpen)
Tidak keluar masuk kelas
Tidak ribut dalam pembelajaran
Tidak tidur dikelas
Tidak boleh merokok/makan
Menggunakan bahasa yang sopan baik di
dalam kelas maupun di luar kelas dalam
berkomunikasi dengan tim pengajar diluar
kelas baik bahasa lisan maupun bahasa
SMS/telpon
15. CAKUPAN MATERI
PERTEMUAN 1-8
Perte
muan
Waktu Materi Perkuliahan Model Pembelajaran
1 - 2 08.00 – 09.40
10.00 – 11.40
• Kontrak Perkuliahan
• Pendahuluan (latar belakang, pengertian serta
ruang lingkup)
• Pemahaman dasar-dasar manajemen (Fungsi
manajemen dan Manajer)
• Pemaparan materi
• Diskusi
• Tugas 1
3 - 4 08.00 – 10.30 • Konsep manajemen Strategik
• Visi misi dan tujuan strategik
• Pemaparan materi
• Diskusi
• Tugas 2
5 - 6 08.00 – 10.30 • Tahapan manajemen Strategik
• Analisis Swot
• Pemaparan materi
• Diskusi
• Tugas 3 Kelompok (persentase
materi)
7 - 8 08.00 – 10.30 • Penentuan Tujuan dan Sasaran strategik
• Strategi generik
• Pemaparan materi
• Diskusi
• Tugas 4
16. DAFTAR BACAAN
Agustinus Sri Wahyudi (1996). Manajemen Strategik. Proses Berpikir Strategik PT. Binarupa Aksara
Jakarta
Jemsly Hutabarat dan Martani Huseini (2006). Proses, Formasi dan Implementasi Manajemen
Strategik Kontemporer. PT. Elex Media Computindo Jakarta.
Sondang P. Siagian (2000). Manajemen Stratejik. Bumi Aksara Jakarta
17. Materi 1 :
1. Pendahuluan
2. Dasar – dasar manajemen
18. I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada mulanya konsep strategi digunakan untuk kepentingan militer, yaitu
suatu cara, seni, rencana, siasat (trick) yang digunakan untuk mengalahkan
musuh dan untuk memenangkan perang serta untuk mengatasi konflik.
Pada tahun 60-70 an, diadopsi dalam dunia bisnis, dan semua konsep
dugunakan dalam manajemen stratejik; seperti Visi, Misi (Mission), tujuan
(Goal) , SWOT Analysis, sasaran (Objective) dan Strategy.
Jika dalam dunia militer, strategi digunakan untuk mengalahkan musuh dan
memenangkan perang, sedangkan dalam dunia bisnis, manajemen stategi
digunakan untuk memenangkan persaingan.
19. Prinsipnya, strategi digunakan jika ada saingan (competitor) atau ada
lawan/musuh yang harus dikalahkan
Dilihat dari tujuannya, baik dalam dunia militer maupun dunia bisnis,
keduanya tidak menghendaki adanya konflik/pertempuran, tetapi mereka
bertujuan untuk mendapatkan daerah kekuasaan (territory) untuk militer
dan pangsa pasar (market share) untuk perusahaan.
Kini, konsep strategi banyak digunakan bukan saja pada kepentingan
militer, tetapi juga berlaku pada semua tingkatan organisasi, baik organisasi
pencari laba maupun organisasi nirlaba, swasta ataupun pemerintah.
Strategi didisain dan dilakukan untuk mencapai tujuan suatu organisasi baik
yang berjangka pendek maupun jangka panjang.
20. Ada tiga dimensi waktu pencapaian tujuan (goal) organisasi,
yaitu:
1. Efektivitas jangka pendek : production, efficiency, and
satisfaction.
2. Efektivitas jangka menengah: Penyesuaian (adaptiveness) dan
Pengembangan (development)
3. Efektivitas jangka panjang: Keberlanjutan (survival)
Strategi sebagai alat mencapai tujuan, akan berfungsi efektif
apabila organisasi memiliki sumberdaya, keterampilan, dan
kemampuan (Capability) dalam menghadapi lingkungannya.
21. 2. Pengertian Strategi dan Strategik
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani: “Strategos” (Stratos = militer dan “ag” = memimpin)
yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal dalam membuat
rencana untuk memenangkan perang.
Menurut C.Hax dan S Majluf (1996), strategi adalah respon terhadap peluang dan ancaman
eksternal, dan respon terhadap kekuatan dan kelemahan internal untuk mencapai
keunggulaan bersaing yang memiliki daya tahan lama.
Oleh sebab itu, strategi difahami sebagai jawaban yang tepat terhadap peluang
(opportunities), kekuatan (strenght), kelemahan (weakness) dan tantangangan (threats) yang
datang dari lingkungan yang dinamis dan bergejolak untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Menurut Thomson Strickland (1996): “Strategy is a commitment to undertake one set of
actions rather than other” (Strategi adalah suatu komitmen untuk melakukan seperangkat
tindakan yang melebihi yang lain).
22. “A strategy, is management’s game plan for strenghtening the
organization’s position, pleasing customers and achieving performance
targets” (Strategi adalah rencana tindakan manajemen untuk memperkuat
posisi organisasi, memuaskan pelanggan dan mencapai target-target kinerja
organisasi). Menurutnya, strategi adalah“management’s game plan” yang
berfungsi untuk:
1. Memperkuat posisi organisasi (strengthening organization posision).
2. Menyenangkan Pelanggan (pleasing customer) stakeholder satisfaction.
3. Mencapai target-target kinerja (achieving performance targets).
Ketiga game plan di atas dalam stuktur organisasi dilakukan oleh semua
fungsi dan bagian atau departemen, misalnya bagian pucrhasing,
production, marketing, human resources, research and development, dan
lain-lain.
23. 3. Defenisi Strategik lainnya
Strategik sebagai Perencanaan (Plan)
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan
gerak langkah organisasi untuk mencapai suatu tujuan di masa depan.
Strategi tidak selamanya merupakan perencanaan ke masa depan yang
belum dilaksanakan, akan tetapi strategi juga menyangkut segala sesuatu
yang telah dilakukan di masa lampau, misalnya pola prilaku bisnis yang
telah dilakukan dimasa lampau.
Contoh: McDonals yang memegang teguh dan melaksanakan secara
konsisten prinsip kualitas, pelayanan dan kebersihan, dan itulah strategi
perusahaan McDonalds.
Contoh lain yang sejak awal secara konsisten menjual mobil mahal atau
disebut dengan “ High-end strategy”, seperti Mercedes Benz dan BMW.
24. Strategik adalah Perspektif (perspective)
Jika dalam Pengertian kedua dan ketiga, strategi cenderung melihat ke
bawah dan ke luar, maka sebailiknya dalam persepektif cenderung lebih
melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi dan ke atas yaitu melihat
grand vision dari perusahaan atau organisasi.
Strategik adalah Permainan (Play)
Ke empat definisi strategi di atas nampak saling berlawanan. Definisi yang
kelima adalah lebih independen, yaitu “strategy is play”. Strategi adalah
manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing. Suatu merk ,
misalnya meluncurkan merk kedua agar posisinya tetap kukuh dan tidak
tersentuh, karena merk-merk pesaing akan sibuk berperang melawan
merk kedua tadi
25. Strategi adalah Pola (Patern)
Menurut Mintzberg, strategi adalah pola (strategy is patern) yang
selanjutnya disebut sebagai “ intended strategy” , karena belum
terlaksana dan beroorientasi ke masa depan. Atau disebut juga sebagai
“realized strategy” karena telah dilakukan oleh organisasi.
Strategi adalah Posisi (Position)
Strategy is position, yaitu menempatkan produk tertentu ke pasar
tertentu yang dituju. Contoh, Perusahaan Rokok Gudang Garam dan
Jarum Filter merupakan perusahaan rokok yang paling serius
mempromosikan produknya di Indonesia. Strategi sebagai posisi menurut
Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik dimana
produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat keluar yaitu
meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal.
26. 4. Perbedaan Strategi dan Taktik
Menurut Drucker: Strategi adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the
right things) sedangkan Taktik adalah mengerjakan sesuatu dengan benar (doing
the thing right)
Menurut Karl Von Claucewitz: Strategi merupakan seni menggunakan
pertempuran untuk memenangkan perang, sedangkan taktik adalah seni
menggunakan tentara dalam sebuah pertempuran.
Dalam dunia bisnis: Taktik adalah program program kerja yang dibuat dalam
suatu strategi. Dengan kata lain taktik merupakan penjabaran operasional jangka
pendek dari suatu strategi.
27. Perbedaan Strategi Vs Taktik
RENCANA OPERASIONAL
STRATEGI
TAKTIK TAKTIK TAKTIK
TAKTIK TAKTIK
ATAS
BAWAH
PANJANGPENDEK
28. Perbedaan yang palig muda adalah :
“Saat kita memutuskan APA yang seharusnya kita kerjakan, maka pada saat
itu kita memutuskan STRATEGI. Sedangkan jika kita memutuskan
BAGAIMANA untuk mengerjakan sesuatu, itulah yang disebut TAKTIK”
Contoh : strategi bank A adalah memperkenalkan produk baru yaitu kartu
kredit dengan promosi besar-besaran di daerah X, maka untuk mendukung
pelaksanaan strategi tersebut diperlukan taktik yaitu meluncurkan
kampanye “ Direct mail” dan penjualan ‘door to door selama empat bulan.
29. Ilustrasi 1 – Tugas Siapa Itu?
Cerita ini adalah tentang empat orang yang bernama SEMUA ORANG, SESEORANG, SIAPA SAJA,
dan TAK SEORANG PUN.
Ada tugas penting untuk dikerjakan dan SEMUA ORANG diminta melakukannya. SEMUA ORANG
yakin bahwa SESEORANG akan melakukannya. SIAPA SAJA bisa melakukannya, tetapi TAK
SEORANG PUN yang melakukannya. SESEORANG menjadi marah tentang itu, sebab ini tugas
SEMUA ORANG. SEMUA ORANG menganggap bahwa SIAPA SAJA dapat melakukannya, tetapi TAK
SEORANG PUN yang menyadari bahwa SEMUA ORANG tidak akan melakukannya.
Akhirnya, SEMUA ORANG menyalahkan SESEORANG ketika TAK SEORANG PUN melakukan apa
yang bisa dilakukan oleh SIAPA SAJA. Tugas siapakah itu?
(dikutip dari Altalib, 1999)
29
30. II. PEMAHAMAN DASAR MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu proses atau aktivitas pendayagunaan
berbagai sumberdaya yang tersedia dalam perusahaan oleh manajer,
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dari defenisi ini ada empat kata kunci yaitu:
1. Proses atau aktivitas,
2. Manajer,
3. Sumberdaya, dan
4. Tujuan.
Keempat kata kunci ini dijelaskan secara lebih rinci berikut ini:
31. 1. Proses atau Aktivitas
Proses atau aktivitas yaitu pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan
secara berurutan dan kontinyu dalam perusahaan agar apa yang
menjadi tujuan perusahaan dapat dicapai.
Kegiatan-kegiatan tersebut dikelompokkan kedalam empat kelompok
pekerjaan yang disebut fungsi-fungsi manajemen yaitu:
Planning (Perencanaan)
Organzing (Pengorganisasian)
Actuating (Pelaksanaan) yg td: Directing dan Motivating
Controling (Pengendalian yg td: Pemantauan dan evaluasi
33. 2. Manajer
Manajer yaitu orang atau sekelompok orang yang ditunjuk atau
dipilih oleh pemilik perusahaan untuk memimpin (Menjalankan
fungsi-fungsi manajemen) perusahaan. Ada tiga tingkatan yaitu:
Manajer puncak (top manager) yakni pemimpin tertinggi dalam
perusahaan,
Manajer menengah (midle manager) yaitu sekelompok orang yang
masing-masing mempimpin devisi atau bagian-bagian tertentu dalam
perusahaan dan
Manajer rendah (lower manager) yaitu kepala-kepala bagian atau
seksi-seksi di dalam perusahaan.
34. Beban Manajer dalam Fungsi Manajemen
Level Planning Organizing Controling
Top
Manager
Midle
Manager
Lower
Manager
Actuating
35. Beban Skill Manajer
Level Conceps Human Relation Tecknical
Skill Skill Skill
Top
Manager
Midle
Manager
Lower
Manager
36. 3. TUGAS MANAJER DALAM FUNGSI
MANAJEMEN
Di dalam perencanaan (planning) ada 8 M yang harus direncanakan
yaitu: Modal, Manusia, Mesin atau alat, Material, Masa (waktu),
Metode, Mantenance, Measuremant.
Dalam Organizing dikenal ada 4 M yang harus dikerjakan yaitu:
Mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan dalam
rangka mencapai tujuan, Memilih orang yang dianggap mampu
melaksanakan masing-masing kelompok pekerjaan itu, Memberi
tugas kepada orang-orang sesuai keahlian dan ketrampilannya, dan
Menjadwalkan pekerjaan yakni menentukan apa yang akan
dikerjakan, kapan dikerjakan, dimana akan dikerjakan.
37. Dalam actuating tercakup 6 M yaitu: Memberi petunjuk bagaimana suatu
pekerjaan akan dilaksanakan, Mengumpulkan informasi yang berkaitan
dengan bahan dan teknologi, Mengatur ketersediaan dana yang
diperlukan untuk membiayai pekerjaan, Membeli bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam proyek, Memproses bahan-bahan yang telah tersedia
Dalam Controling dilaksanakan 4 M yaitu: Mendeteksi ada tidaknya
penyimpangan antara apa yang dilaksanakan dengan rencana yang ada,
Meluruskan atau memperbaiki kembali hal-hal yang menyimpang,
Menilai efisiensi dan efektifitas penggunaan sumberdaya, serta Mengukur
proses dan hasil yang dicapai pada setiap tahapan rencana.
38. 4. Tugas Tambahan Manajer
Sebagai pembaharu (inovator): Seorang manajer harus secara kreatif dan
inovatif untuk menemukan cara-cara baru dan cerdas untuk diterapkan
dalam perusahaan yang dipimpinnya
Sebagai perwakilan (reprensentation) dari perusahaan yang dipimpinnya.
Sebagai representative Seorang Manajer harus melakukan kegiatan-
kegiatan mulai yang sifatnya ringan misalnya menghadiri undangan dari
luar sampai kepada kegiatan yang memerlukan penalaran dan kepiawaian
yang tinggi misalnya melakukan perundingan-perundingan atau negosiasi
dengan pihak lain.
39. 5. Sumberdaya Dalam Perusahaan
Sumberdaya yaitu benda atau barang-barang dan jasa-jasa
bernilai ekonomi yang tersedia di dalam suatu perusahaan. Jenis-
jenis sumberdaya dalam suatu perusahaan antara lain adalah:
money (uang), material (bahan), machine (mesin atau peralatan),
man power (tenaga manusia), method (cara), market (pasar), dan
information (informasi atau keterangan). Dari ketuju sumberdaya
tersebut yang paling berperanan adalah man power (tenaga
sumberdaya manusia), karena manusialah yang mengatur dan
menggerakkan sumberdaya-sumberdaya lainnya sedemikian rupa
sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai.
40. 6. Tujuan Perusahaan
Tujuan yaitu apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Pada dasarnya
tujuan pokok perusahaan adalah untuk memperoleh laba (profit) yang maksimum dari sumberdaya
yang dimilikinya.
Untuk mencapai tujuan pokok tersebut diperlukan tujuan-tujuan antara yang ditetapkan setiap
jangka waktu tertentu oleh pemilik dan manajer perusahaan. Contoh tujuan antara adalah
peningkatan volume produksi, peningkatan kualitas produk, penurunan biaya produksi, serta
peningkatan volume penjualan.
Tujuan lainnya yang dapat dikategorikan sebagai tujuan sampingan adalah perbaikan lingkungan
fisik dan sosial serta peningkatan ekonomi negara melalui pembayaran pajak, pemberian
sumbangan untuk program pengembangan masyarakat, perekrutan tenaga kerja, penerimaan
devisa dan sebagainya.
42. Definisi manajemen strategik
Pendekatan dalam manajemen strategik
Tugas manajemen strategik
Prinsip Manajemen Strategik
Rincian Tugas Manajemen Strategik
Tingkatan dalam manajemn strategik
Tahapan dalam manajemen strategik
Model Manajemen Strategik
Visi Misi, Tujuan dan sasaran dalam manajemen strategik (studi kasus, diskusi, browsing)
Ruang Lingkup Pembahasan
43. Menurut David (1999) “Strategic management can be defined as the art and science of formulating,
implementing, and evaluating cross-functional decisions that enable organization to achieve its
objective”.
Manajemen strategi didefinisikan sebagai seni dan ilmu tentang memformulasikan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan-keputusan secara fungsional yang
memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
Ada 2 kesimpulan penting dari definisi di atas :
Proses manajemen strategik
Manajemen strategik mengintegrasikan fungsi-fungsi bisnis (ex : aspek pemasaran, keuangan,
penelitian dan pengembangan dan produksi/operasional)
1. Definisi Manajemen Strategik
44. Dari definisi manajemen strategi, tampak bahwa kunci manajemen strategi
adalah seni dan tindakan bagaimana memenangkan persaingan.
Untuk mencapai tujuan keberhasilan tersebut, suatu organisasi harus
mengembangkan kompetensi tertentu berupa kapabilitas inti, yang meliputi
sumberdaya kongkrit (tangible) seperti sumberdaya fisik dan keuangan, dan
seumberdaya non-fisik (intangible) seperti reputasi, keunggulan teknologi,
inovasi produk, dan lain sebagainya.
Sumberdaya tersebut ditransformasi menjadi kapabilitas inti (core capability)
yang unik agar memiliki daya cipta kompetensi untuk menjawab tantangan
dan memiliki kemampuan bersaing.
45. Pendekatan Dalam Manajemen Strategik
1. Berpikir Strategik
Salah satu kapabilitas yang unik dalam strategi
adalah kemampuan berfikir strategik (strategic
thingking).
Berfikir strategik adalah kemampuan organisasi
untuk menjawab permasalahan yang
berkenaan dengan pertanyaan:
1. Sebaik apa tindakan yang telah kita lakukan
bagi organisasi?
2. Mengapa dan bagaimana organisasi mampu
mengembangkannya?
46. Untuk menjawab pertanyaan pokok tersebut perlu daya nalar sebagi
berikut:
1. Identifikasi faktor-faktor kunci yang menyebabkan keberhasilan.
2. Kemampuan analisis output organisasi dan menginformasikannya kepada
stakeholder/masyarakat.
3. Pengukuran dan analisis keunggulan dibanding yang lain.
4. Antisipasi terhadap respon yang lain dan perubahan lingkungan
sepanjang masa.
5. Mengekspoitasi sesuatu yang baru dan berbeda ketimbang pesaing.
6. Mengutamakan atau memprioritaskan investasi dalam usaha yang
meningkatkan keunggulan .
47. 2. Keterampilan Strategik
Seorang Top Manajer (manajer Senior)
memerlukan keterampilan strategik (strastegic
skill) untuk 3 hal yaitu:
a. Analisis Strategi (strategic analysis), yang
terdiri atas:
Organization healt audit, yaitu mengadakan
penelitian/ pemeriksaan (analisis) secara cermat
terhadap kesehatan organisassi sendiri, baik terhadap
kelemahan-kelemahan/kekurangan-kekurangan
maupun terhadap kekuatan-kekuatan atau kelebihan-
kelebihannya.
Environmental scanning, yaitu meneliti, memeriksa,
menganlisis secara mendalam situasi dan kondisi
lingkungan yang dapat mempengaruhi organisasi.
48. b.Perencanaan Strategik (strategic planning),
yang terdiri atas:
Scenario profiling, yaitu membuat suatu jalan cerita
atau menggambarkan peristita atau hal-hal yang
mungkin terjadi pada masa yang akan datang (waktu
tertentu) yang dihadapi dengan berfokus kepada
faktor-faktor perubahan yang pokok.
Perencanaan program (program planning) yaitu
membuat suatu perencanaan strategik dengan
melalui langkah-langkah secara berurutan dengan
melihat perubahan yang terjadi, dimulai dari
menetapkan tujuan/enpoint, prioritas, dan penentuan
cara bertindak, sampai pda langkah pengecekan
(monitoring) sejauhmana keberhasilan dari
pelaksanaan perencanaan tersebut.
49. c. Manajemen Stratejik yang terdiri dari:
Translation Process, yaitu proses penjabaran yang
dimulai dari adanya keinginan dari pimpinan yang
lebih tinggi dijabarkan menjadi kebijaksanan dan
aplikasi di lapangan, yaitu pembuatan rencana
kepala dan urutan kegiatan, sampai kepada
bagaimana melayani masayarakat dilapangan.
Management audit, yaitu mengecek atau
memeriksa bagaimana manajemen suatu organisasi
dengan melihat hasil (result) dan prosesnya
bagaimana manajemen itu berjalan.
50. 3. Tugas Manajemen Strategik
1. Memutuskan kegiatan (bisnis) apa yang akan dilakukan oleh badan/oraganisasi dan
menentukan suatu visi dan misi strategi.
2. Mengkonversi visi dan misi strategi kedalam bentuk kinerja yang telah
ditargetkan dengan sasaran yang terukur.
3. Menetapkan strategi untuk mencapai hasil yang diharapkan (crafting).
4. Mengimplementasikan dan melaksanakan strategi yang telah dipilih secara efisien dan
efektif.
5. Evaluasi kinerja, tinjauan (reviewing) pengembangan baru, memulai melakukan
penyesuaian koreksi dalam bentuk petunjuk, tujuan, strategi atau implementasi dalam
bentuk pengalaman yang betul-betul nyata, kondisi yang berubah, ide baru dan
peluang baru.
51. 4. Prinsip-Prinsip Manajemen Strategik
Prinsip manajemen strategik adalah: Membangun suatu
kekuatan posisi bersaing jangka panjang yang lebih
bermanfaat ketimbang memperbaiki profit jangka
pendek.
Untuk membangun prinsip manajemen strategik tersebut
diperlukan dua strategi, yaitu:
1. Tujuan Strategik (straegic objective),
2. Tujuan finansial (financial objective).
52. Tingkat strategi korporat. Strategi yang disusun dalam suatu bisnis, ketika perusahaan akan bersaing
dengan cara, mengubah distincitive competence menjadi competitive advantage. Strategi korporat
berusaha menjelaskan wilayah bisnis yang ingin dimasuki oleh perusahaan.
Pada tingkat korporat ini, strategi korporat berusaha menjawab 2 pertanyaan berikut :
1. Kegiatan bisnis apa yang akan diungggulkan untuk dapat bersaing ?
2. Bagaimana masing-masing kegiatan bisnis tersebut dapat dilakukan secara terintegrasi ?
Masalah yang cukup krusial dari strategi korporat ini adalah menentukan bisnis apa yang akan
dikembangkan , bisnis apa yang ingin dipertahankan dan bisnis apa yang ingin dilepaskan
Menurut kenichi ohmae, penetapan startegi korporat harus didasarkan kepada keinginan konsumen,
barusetelah itu perusahaan membuat produk atau jasa yang sesuai dengan keingginan dan harapan
konsumen.
Menurut porter menyarankan bahwa dalam penyusuna strategi korporat, kita perlu mengetahui terlebih
dahulu keunggulan bersaing yang dimiliki atau yang akan diciptakan dan menempatkannya pada
masing-masing unit bisnis. Penciptaan keunggulan bersiang tersebut mengacu pada pemain baru yang
masuk di industri, kekuatan daya beli konsumen, kekuatan pemasok, serta produk subtitusi sejenis
lainnya yang dianggap sebagai pesaing produk yang dianalisis.
Tingkatan Manajemen Strategik
53. Tingkat strategi bisnis adalah lebih banyak dilakukan pada level middle manajemen, cirinya jangka
waktu relatif pendek, keputusan-keputusan tingkat korporasi dan fungsional, beresiko rendah.
Strategi bisnis berfokus pada bisnis khusus, anak perusahaan atau unit operasi khusus dalam
perusahaan. Perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis produk akan bersiang di berbagai
tingkatan bisnis atau pasar, sehingga strategic business units (SBU) dapat digunakan.
SBU memiliki karakteristik sebagai berikut(hall, 1978 : abell dan hammond, 1979) :
1. Memiliki misi dan strategi
2. Menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan strategi
3. Menghasilkan produk atau jasa secara spesifik
4. Bersiang dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas.
54. Tingkat Strategi fungsional
Strategi fungsional lebih bersifat operasional karena akan langsung di implemntasikan oleh fungsi-
fungsi manajemen yang ada dibawah tanggung jawabnya. Strategi fungsional meliputi : strategi
organisasi & SDM, strategi pemasaran, stratefi produksi, strategi keuangan & akutansi, strategi
manajemen sistem informasi dll
Ada 2 faktor yang menetukan bagaimana strategi ditngkat fungsional, yaitu :
1. Kesamaan pasar. Hal ini terkait dengan tingkat persaingan yang sama antara kedua perusahaan
dalam hal meraih pelanggan melalui jenis produk yang ditawarkan
2. Kesamaan sumber. Hal ini terkait keadaan persaingan dimana perusahaan memiliki kesamaan
dalam faktor mana mereka akan bersaing.
55. Membentuk visi strategis mengenai ke mana organisasi akan bergerak
Menetapkan tujuan
Merumuskan pilihan strategi untuk mencapai hasil yang di inginkan
Melaksanakan dan mengeksekusi strategi yang dipilih secara efisien dan efektif
Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya terhadap kinerja bisnis
Tahapan dalam menyusun strategi bisnis
56. 6. Rincian Tugas Manajemen
Strategik
1). Mengembangkan Visi Strategi dan Misi Organisi
Visi adalah wawasan dan harapan ke depan. Visi adalah untuk menjawab pertanyaan tentang apa
harapan ke depan. Contoh suatu visi diantaranya: “ Untuk menjadi organisasi/perusahaan yang
unggul dalam kualitas pelayanan sepanjang masa”. Contoh visi yang lebih pendek, misalnya “RCTI
OK”.
Misi menjawab pertanyaan tentang apa yang dapat dilakukan atau apa yang harus diemban untuk
mencapai visi, misalnya: “mengutamakan kepuasan stakeholder”. Jadi misi merupakan penjabaran
dan tindakan untuk mencapai visi.
57. 2). Menetapkan Tujuan
Agar misi dapat dilakukan dengan mudah maka perlu dubuat target-target
tertentu. Oleh sebab itu, tentukan target-target atau sasaran-saran
organisasi tersebut secara terukur. Tetapkan perkembangan atau kemajuan
organisasi (baik kinerja maupun kemajuannya) secara terukur. Misalnya,
‘Target penjualan tahun ini 15000 unit terjual” pada segmen golongan
konsumen pendapatan menengah.
3). Menentukan Strategi Yang Tepat
Tujuan merupakan sasaran akhir, dan strategi merupakan alat untuk
mencapai tujuan tersebut. Persoalannya adalah bagaimana untuk mencapai
tujuan tersebut dan prospek apa yang mungkin timbul. Manajer dan
karyawan harus proaktif, reaktif dan adaptif. Strategi adalah tindakan dan
pendekatan usaha manajemen untuk mencapai kinerja organisasi yang telah
ditargetkan.
58. 4. Implementasi dan Pelaksanaan
Setelah visi, misi, dan tujuannya ditetapkan maka langkah berikutnya adalah
mengimplementasikan strategi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Membangun kemampuan organisasi untuk keberhasilan strategi.
Mengembangkan anggaran untuk mengendalikan sumber-sumber.
Memantapkan kebijakan strategi yang suporif.
Memotivasi para karyawan.
Menciptakan budaya dan iklim organisasi yang kondusif.
Menciptakan motivasi internal.
Melembagakan praktek-praktek dan program-program terbaik untuk
perbaikan yang berkelanjutan.
59. Membangun organisasi adalah membuat strutruk organisasi dengan menempatkan orang dan
tugas serta tanggungjawabnya masing-masing secara tepat dalam rangka mencapai tujuan tadi.
Organisasi yang dibangun harus dalam kerangka pelaksanaan misi yang tegas. Artinya struktur
organisasi dan penempatan tugas harus sesuai dengan kebutuhan misi yang harus
dilakukannya.
Organisasi yang baik selalu dilengkapi dengan SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kerja) dan
TUFOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi) yang jelas.
Setelah struktur organisasi dan penugasannya jelas, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan anggaran. Anggaran disusun sesuai dengan kemampuan sumberdaya yang dimiliki
organisasi/ institusi dn dalam rangka pengendalian sumberdaya.
60. Langkah berikutnya, setelah anggaran tersusun adalah menetapkan kebijakan
(policy). Kebijakan adalah pedoman-pedoman atau aturan-aturan untuk melakukan
seperangkat tindakan. Kebijakan sangat penting sebagai pegangan para pelaksana
tindakan dalam melakukan tindakannya. Untuk memperoleh sertifikasi ISO
(International Standard Organization), organisasi yang baik selalu membuat SOP
(Standar Operational Procedur), untuk mengendalikan dan mengarahkan tugas-
tugas.
Menetapkan kebijakan tidak cukup efektif bila tida diikuti dengan tindakan
memotivasi. Tindakan memotivasi sangat penting agar strategi yang telah disusun
tercapai dengan baik. Seperti dikemukakan Maslow abhwa tindakan memotivasi
harus dalam kerangka untuk memenuhi lima kebutuhan, yaitu kebutuhan psiologis,
psikologis, sosiologis, self actualization, dan jaminan keamanan.
Apabila semua sistem dan prosedur serta iklim kerja telah tercipta, maka budayakan
dan kembangan semua sistem tersebut sehingga menjadi “brand image” perusahaan
atau organisasi tercipta. Jadi, “brand image “ oraganisasi tercipta dari iklim dan buaya
yang berkembang dalam organisasi tersebut.
61. 5. Model Manajemen Strategik
VISI-MISI
Analisa InternalAnalisa Eksternal
Tujuan dan Sasaran
Strategi variasiStrategi Generik
Pembuatan Strategi
Aplikasi Rencana
Bisnis
Evaluasi dan Kontrol
Rencana Bisnis
SWOT
62. IV. VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Visi adalah suatu pernyataan yang menggambarkanan kondisi yang ingin diwujudkan oleh
perusahaan untuk jangka waktu tertentu pada masa akan datang
Visi dibuat secara tertulis dan sebagai dokumen perusahaan yang akan dipedomani semua
stakeholder perusahaan
Dalam menentukan visi hendaknya memenuhi persyaratan :
Tidak berdasarkan kondisi saat ini
Berorientasi ke depan
Mengekpresikan kreativitas
Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat
Manfaat sebuah perusahaan menentukan visi perusahaan :
a) Sebagai media untuk menyatukan tujuan, arah serta sasaran perusahaan
b) Sebagai landasan perusahaan guna memanfaatkan dan mengalokasikan sumber daya yang
mereka miliki beserta proses pengendaliannya
c) Untuk membentuk serta membangun budaya perusahaan atau corporate culture
63. Misi adalah apa yang dapat dilakukan untuk mencapai cita – cita atau gambaran masa depan (visi).
Misi merupakan langkah-langkah dan strategi yang digunakan untuk mencapai visi
Kadangkala misi perlu diubah sedemikian rupa jika visi belum tercapai. Jadi bukan visinya yang
diubah hanya cara-caranya mencapai tujuan yang diubah.
Perusahaan yang memiliki kejelasan misi akan memudahkan seluruh jajaran pemangku
kepentingan memahami arah strategi perusahaan kedepan.
Misalnya : Kentucky Fried Chicken : menjadi jaringan rumah makan terkemuka di dunia dengn cara
memuaskan permintaan pelanggan akan kualitas, pelayanan cepat pada setiap acara makan
dengan menu ayam yang dominan.
64. Falsafah perusahaan adalah prinsip yang dipegang oleh perusahaan dalam menjalankan roda bisnis
yang kemudian dijadikan acuan untuk membangun perusahaannya.
Company philosophy sering juga disebut sebagai ‘kredo’. Nilai kredo tersebut harus ditanamkan
pada setiap hati dan tingkah laku karyawan.
Gobel dikenal seagai pelopor industri elektronik Indonesia (Merek Nasional & Panasonic),
menganut falsafah “pohon pisang”.
Perusahaan Jepang Matsushita (mitra perusahaan Gobel), memilih “air” sebagai falsafah usahanya.
Falsafah bisnis Mc Donald’s: kualitas, pelayanan, kebersihan, dan nilai.
65. Tujuan (goal) merupakan suatu pernyataan kualitatif mengenai keadaan/hasil yang ingin dicapai
pada masa yang akan datang.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tujuan (goal) :
Tujuan haruslaf spesifik : realistis untuk dicapai
Fleksibel : dapat diukur baik diri sisi waktu pencapaian, nilai uang dan ukuran-ukuran lainnya
Konsisten : harus sesuai dengan tujuan-tujuan lainya yang telah dibuat, baik jangka pendek atau
jangka panjang
66. Sasaran : sesuatu yang lebih spesifik dari tujuan, harus lebih obejktif
Sasaran sebaiknya bersifat :
1. Lebih spesifik daripada tujuan
2. Dibatasi waktu
3. Dapat diukur
4. Dapat dikuantifikasi
67. Petunjuk Umum :
1. Carilah di internet tentang pokok bahasan yang menjadi tugas masing-masing kelompok
2. Waktu menyiapkan slide 20 menit
3. Buatlah persentase tidak lebih dari 10 slide ppt
4. Tentukan yang bertugas sebagai pemateri dan moderator
5. Power point harus menarik, kalau perlu dengan gambar-gambar juga jauh lebih bagus
Studi kasus
68. Petunjuk khusus :
1. Kelompok 1 putra : carilah di internet kasus perusahaan yang terancam punah, bagaimana anda bisa
menjelaskan kaitanya dengan manajemen strategik (pemahaman anda setelah belajar manajemen
strategik dari awal – sampai pembahasan visi, misi, tujuan, sasaran, falsafah)
2. Kelompok 2 putra : carilah d internet kasus perusahaan yang saat ini sedang melejit atau sudah eksisi,
bagaimana anda bisa menjelaskan kaitanya dengan manajemen strategik (pemahaman anda setelah
belajar manajemen strategik dari awal – sampai pembahsan visi, misi, tujuan, sasaran, falsafah)
3. Kelompok 3 putri : apakah perusahaan sebaiknya memenuhi falsafah yang berbeda ketika menghadapi
masalah yang berbeda, ataukah falsafah tersebut sebaiknya tetap ? Jelaskan pilihan anda dan carilah di
intenet 2 perusahaan yang mendukungan jawaban anda.
4. Kelompok 4 putri : carilah di internet 3 bidang perusahaan yang berpotensi rentan jika tidak ada
pernyataan misi dan jelaskan alasanya
69. Persentase dilakukan secara paralel (semua langsung maju) di wakili oleh ketua kelompok dan
moderator (sekaligus operator)
Waktu persentase maksimal 10 menit
Diskusi dilakukan juga secara paralel, silahkan anggota kelompok yang lain menanggapi persentase
makalah kelompok lain
Waktu diskusi maksimal 30 menit
Pertanyaan singkat, padat, fokus, ditujukan kepada kelompok berapa dengan terlebih dahulu
menyebutkan nama, stambuk
Petunjuk persentase & diskusi
71. Materi Pembahasan :
Tahapan Manajemen Strategik
Analisa Lingkungan External Perusahaan
Analisa Lingkungan Internal Perusahaan
Matriks SWOT (aplikasi)
73. Analisis Lingkungan External (ALE)
Lingkungan eksternal adalah kekuatan yang berada di luar perusahaan dan perubahannya tidak
dapat dikendalikan oleh perusahaan tetapi dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Lingkungan eksternal dapat dibagi tiga kelompok yaitu:
1. Lingkungan Operasional
2. Lingkungan Industri
3. Lingkungan Jauh
74. Gambar Lingkungan External Perusahaan
Lingkungan Jauh
Ekonomi, sosial, politik
Teknologi, Ekologi,
lingkungan Internasional
Lingkungan Industri
Pendatang baru, kekuatan
pemasok
Kekuatan pembeli, barang
subtitusi
Persaingan kompetitif
Lingkungan Operasi
Pesaing, kreditor, pelanggan, Tenaga Kerja, Pemasok Perusahaan
75. Lingkungan Jauh
1. Faktor ekonomi : berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian di mana suatu perusahaan beroperasi.
2. Faktor sosial : berkaitan dengan kepercayaan, sikap, nilai, operasi dan gaya hidup masyarakat dalam
lingkungan external perusahaan yang berkembang dari dan lingkungan external perusahaan yang
berkembang dari kondisi budaya, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnis
3. Faktor politik : berkaitan dengan arah dan stabilitas faktor politik yang terjadi pada sebuah negara. Faktor
politik menentukan paramater-paramater hukum dan aturan dimana perusahaan harus beroperasi.
4. Faktor teknologi : berkaitan dengan perubahan teknologi. Terobosan teknologi dapat menimbulkan
dampak yang dramastis dan seketika terhadap lingkungan suatu perusahaan
5. Faktor ekologi : berkaitan dengan hubungan antar manusia dan makhluk lainnya serta udara, tanah, dan
air (faktor lingkungan) yang mendukunganya.
6. Lingkungan internasional : berkaitan dengan kondisi politik, ekonomi, hukum dll yang terjadi diluar
negeri ini, karena faktor-faktor untuk melihat kondisi pasar domestik dan nondomestik hampirlah sama,
meskipun kepentingan faktor tersebut berbeda untuk setiap negara
76. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah kondisi umum untuk persaingan yang mempengaruhi seluruh bisnis
yang menyediakan produk dan jasa yang serupa
Industri adalah kumpulan perusahaan yang memproduksi dan menjual produk-produk sejenis
dalam sebuah pasar yang sama. Perusahaan – perusahaan tersebut akan saling bersaing untuk
merebut pangsa pasar dar produk yang sama atau sejenis.
Menurut profesor Michael E. Porter menjelaskan ada 5 kekuatan yang membentuk persaingan pada
suatu industri, yaitu :
1. Resiko masuknya pesaing potensial
2. Kekuatan tawar menawar pembeli
3. Kekuatan tawar menawar para pemasok
4. Ancaman dari barang – barang subtistusi
77. 1. Resiko Masuknya Pesaing Potensial (Pendatang Baru)
Pesaing potensial adalah perusahaan-perusahaan yang pada saat ini tidak bersaing dalam industri, tetapi
mempunyai kemampuan untuk melakukannya bila mereka menginginkannya. Masuknya pesaing-pesaing
baru akan mengurangi keuntungan dari perusahaan yang sudah ada.
Maka dari itu perusahaan harus mampu menghadang masuknya perusahaan-perusahan pesaing itu.
Caranya adalah dengan membentuk hambatan – hambatan terhadap masuknya pesaing – pesaing
potensial tersebut. Makin tinggi hambatannya, makin lemah ancamannya; sebaliknya makin rendah atau
makin sedikit hambatannya, makin kuatlah ancaman masuknya pesaing – pesaing potensial tersebut. Ada
6 sumber utama hambatan yang dapat dilakukan :
1. Economic of scale
2. Loyalitas terhadap merek
3. Keunggulan obsolut dalam biaya
4. Biaya penggantian pelanggan
5. Peraturan pemerintah
6. Persaingan diantara perusahaan – perusahaan yang ada
78. 2. Kekuatan tawar – menawar para pembeli
Pembeli industri adalah para pelanggan individual yang akan menggunakan sendiri produk yang dibelinya (pembeli
akhir) atau perusahaan-perusahaan yanag akan mendistribusikan produk-produk industri kepada konsumen akhir,
seperti para retailer (pedangan eceran) atau pedagang besar (wholesalers)
Kekuatan tawar menawar dari pembelia adalah kemampuan para pembeli untuk menawar harga dari perusahaan-
perusahaan dalam industri ke tingkat yang lebih rendah, atau untuk meningkatkan biaya perusahaan dengan
meminta kualitas serta layanan yang lebih baik terhadap produk – produknya.
Para pembeli akan berada pada posisi paling kuat dalam keadaan-keadaan berikut :
1. Sebuah industri yang menyuplai produk atau jasa tertentu terdiri atas banyak perusahaan kecil, tetapi sedikit dan
kuat pembelinya yang sedikit dan kuat, sedangkan para pembeli yang besar, tetapi sedikit jumlahnya. Keadaan ini
memungkingkan para pembeli untuk menguasai perusahaan-perusahaan penyuplai tersebut.
2. Para pembeli membeli dalam jumlah yang besar. Disini para pembeli dapat menggunakan kekuatan membeli
sebagai pengkungkit untuk menawar agar harga diturunkan
3. Industri pemasok tergantung pada para pembeli untuk sebagian besar total pemesanan produk
4. Switching cost rendah sehingga para pembeli dapat mengadu perusahaan pemasok yang satu dengan yang lainnya
untuk memaksa penurunan harga
5. Para pembeli dapat mengancam untuk memasuki industri dan memproduski barangnya sendiri
79. 3. Kekuatan tawar menawar pemasok
Kekuatan tawar menawar pemasok merujuk pada kemampuan para pemasok untuk meningkatkan harga
masukan atau biaya industri dengan cara lain, misalnya memberikan masukan dengan kualitas yang rendah
atau jelek.
Para pemasok paling kuat bila berada dalam situasi-situasi berikut :
1. Produk yang dijual pemasok mempunyai subtitusi yang sedikit dan sangat penting bagi perusahaan-
perusahaan dalam sebuah industri
2. Tingkat keuntungan para pesaing tidak dipengaruhi secara signifikan oleh pembelian dari perusahaan dalam
sebuah industri atau dengan kata lain, industri tersebut bukan merupakan pelanggan yang baik bagi
perusahaan
3. Perusahaan – perusahaan dalam sebuah industri akan mengalami switching cost yang signifikan bila mereka
mengganti produknya dengan produk lain dari pemasok yang lain karena produk dari pemasok tersebut lebih
unik atau berbeda
4. Para pemasok dapat mengancam untuk memasuk ndustri para pelanggannya dan menggunakan inputnya
untuk memproduksi produk – produk yang akan bersaing secara langsung dengan perusahan –perusahaan
yang sudah ada dalam industri tersebut
5. Perusahaan – perusahaan dalam sebuah industri tidak dapat mengancam industri pemasoknya dan membuat
pasokannya sendiri sebagai sebuah taktik untuk menurunkan harga dari pasokannya
80. 4. Ancaman dari produk-produk subtitusi
Produk-produk tersebut berawal dari berbagai industri yang dapat memuaskan kebutuhan yang
sama dari para konsumen.
Misalnya perusahaan pembuat kopi bubuk yang siap dikonsumsi dengan industri pembuatan teh
serta industri minuman ringan. Keberadaan barang – barang subtitusi berdekatan merupakan
ancaman bagi industri yanga da, akrena ia membatasi harga yang dapat diminta oleh industri
tertentu bagi produk-produknya sehingga dari sanalah diperoleh keuntungan.
81. 5. Persaingan kompetitif
Kompetisi antarpesaing yang sudah ada terjadi dalam bentuk perebutan posisi dengan
menggunakan taktik, seperti kompetisi harga, pengenalan produk, dan iklan secara besar-besaran.
Persaingan kompetitif ini berkaitan dengan adanya sejumlah faktor :
1. Ada banyak pesaing atau pesaing yang ada memiliki ukuran dan kekuatan yang hampir sama
2. Pertumbuhan industri melambat sehingga mempercepat perebutan pangsa pasar yang melibatkan
anggota-anggota yang ingin melakukan ekspansi
3. Biaya tetap tinggi atau produknya tidak tahan lama sehingga menimbulkan dorongan yang kuat
untuk memotong harga
4. dll
82. Lingkungan operasi
Lingkungan operasi, juga disebut sebagai lingkungan kompetitif, terdiri atas faktor-faktor dalam
situasi kompetitif yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam memperoleh sumber daya
yang dibutuhkan atau dala memasarkan produk dan jasanya secara menguntungkan.
Diantara faktor-faktor ini, yang terpenting adalah posisi kompetitif perusahaan, komposisi
pelanggannya, reputasinya diantara para pemasok dan kreditor, dan kemampuannya untuk
merekrut karyawan yang memiliki kapabilitas
83. Analisa Lingkungan Internal (ALI)
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan
berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor internal
perusahaan spenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat
diperbaiki
86. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah akronim dari kekuatan
(Strenght) dan kelemahan (Weakness)
internal perusahaan serta peluang
Opportunities) dan ancaman (Threat)
lingkungan yang dihadapi perusahaan.
Analisis SWOT merupakan suatu teknik yang
digunakan oleh manajemen untuk melakukan
penyorotan yang cepat ata situasi strategis
perusahaan.
87. Manfaat analisis SWOT :
1. Untuk melakukan perencanaan dalam upaya
mengantisipasi masa depan dengan melakukan
pengkajian bedasarkan pengalaman masa
lampau, ditopang sumber daya dan
kemampuan yang miliki saat ini yang akan
diproyeksikan ke masa depan.
2. Untuk menganalisis kesempatan atau peluang
dan kekuatan dalam membuat rencana jangka
panjang.
3. Untuk mengatasi ancaman dan kelemahan yang
mempunyai kecendrungan menghasilkan
rencana jangka pendek, yaitu rencana untuk
perbaikan.
4. Bisa tahu mengenai keunggulan dan kelemahan
diri sendiri dan pesaing kita maka kita bisa
unggul mengalahkan pesaing kita
88. Tujuan Analisis SWOT
1. Mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal
yang terlibat sebagai input untuk merancang
proses, sehingga proses yang dirancang dapat
berjalan optimal, efektif, dan efisien.
2. Untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan
dibuat sebuah rencana untuk melakukan
sesuatu
3. Mengetahui keuntungan yang dimiliki
perusahaan kompetittor
4. Menganalisis prospek perusahaan untuk
penjualan, keuntungan, dan pengembangan
produk yang dihasilkan
5. Menyiapkan perusahaan untuk siap dalam
menghadapi permasalahan yang terjadi
6. Menyiapkan untuk menghadapi adanya
kemungkinan dalam perencanaan
pengembangan di dalam perusahaan.
89. Strenght (Kekuatan)
Strenght adalah keunggulan sumber daya relatif terhadap
para pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani oleh
perusahaan.
mengenali kekuatan produk Anda dibanding para
kompetitor. Pertanyaannya begini,
1. Apa kelebihan produk Anda dibanding produk
kompetitor?
2. Apa yang paling mampu Anda kerjakan/produksi?
3. Bagaimana cara Anda memperoleh bahan baku atau
sumberdaya berkualitas dan murah yang tidak dimiliki
kompetitor?
4. Menurut pelanggan Anda sebelumnya, apa kelebihan dan
keunikan Anda yang menarik mereka?
90. Weakness (Kelemahan)
Weaknees merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam
satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu
perusahaan relatif terhadap pesaingnya yang menghambat
kinerja efektif perusahaan
Berlawanan dengan strenght, weakness adalah langkah
untuk menemukan kelemahan dari perusahaan. Cobalah
temukan kelemahan perusahaan atau produk Anda dengan
pertanyaan berikut:
1. Apakah faktor yang perlu Anda perbaiki?
2. Hal apakah yang harus Anda hindari?
3. Apakah yang menyebabkan calon pembeli tidak menyukai
produk Anda?
4. Apakah yang menyebabkan Anda cenderung rugi?
91. Opportunity (Peluang)
Opprtunity adalah situasi utama yang menguntungkan
dalam lingkungan suatu perusahaan. Dalam hal ini
berbicara tentang peluang perusahaan/produk.
Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan
yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi
bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang
akan datang dengan pertanyaan berikut:
1. Apakah Anda memiliki ide baru untuk memperbaiki mutu
atau memodifikasi produk yang Anda hasilkan?
2. Dapatkah Anda memanfaatkan suatu event, musim tertentu
dan kejadian populer untuk menemukan produk baru atau
untuk memasarkan produk Anda?
92. Threat (Ancaman)
Threat adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang
utama bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau
yang di inginkan.
Temukanlah dengan pertanyaan berikut:
1. Apa yang menghalangi usaha Anda untuk berkembang atau
mendapat keuntungan?
2. Strategi baru apakah yang diterapkan para kompetitor untuk
menjatuhkan penjualan Anda?
3. Apakah Anda memiliki masalah finansial yang mengancam
perusahaan Anda?
4. Seberapa besar perubahan teknologi atau permintaan pasar
mengancam penjualan produk Anda?
93.
94. Langkah-langkah
Menyusun Analisis
SWOT
1. Operasional sebuah analisis SWOT diawali dengan
mengidentifikasi faktor internal yaitu, Strength dan
Weakness serta, faktor eksternal yaitu, Opportunity dan
Threats suatu organisasi atau perusahaan
2. Melakukan pembobotan dan ranking dari beberapa
variabel yang mempengaruhi, kemudian merubahnya
kedalam bentuk matrik sehingga bisa menentukan posisi
suatu organisasi atau perusahaan tersebut berada di
kuadran mana
3. Membuat kesimpulan dan pemilihan strategi yang tepat
yang sesuai dengan capabilities dan environment. Agar
suatu organisasi atau perusahaan tersebut mampu
bersaing dengan kompetitior yang lainnya
4. Merealisasikan strategi tersebut dalam suatu tindakan
1. Identity
2. To Cultivate Data
3. Draw Conclusions
4. Translate in To Action
96. Pendekatan
Kualitatif
Pendekatan kualitatif matriks SWOT
sebagaimana dikembangkan oleh Kearns,
(1992) menampilkan delapan kotak, yaitu
dua paling atas adalah kotak faktor
eksternal (peluang dan tantangan)
sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah
faktor internal (kekuatan dan kelamahan).
Empat kotak lainnya merupakan kotak
isu-isu strategis yang timbul sebagai
hasil titik pertemuan antara faktor-faktor
internal dan eksternal
97. Penjelasan kotak analisis kualitatif....
Sel A: Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan kemungkinan
bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.
Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya mobilisasi
sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut,
bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.
Sel C: Divestment atau Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi seperti ini
memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun
tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan
keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau
memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
Sel D: Damage Control
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan pertemuan antara
kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa
bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control
(mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
98. Pendekatan
Kuantitatif
Data SWOT kualitatif di atas dapat
dikembangkan secara kuantitaif
melalui perhitungan Analisis SWOT
yang dikembangkan oleh Pearce and
Robinson (1998) agar diketahui
secara pasti posisi organisasi yang
sesungguhnya. Perhitungan yang
dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
99. 3 LANGKAH, YAITU :
1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta
jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor
S-W-O-T; Menghitung skor
a) Masing-masing poin faktor dilakukan secara saling bebas
(penilaian terhadap sebuah poin faktor tidak boleh dipengaruhi
atau mempengeruhi penilaian terhadap poin faktor lainnya.
Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi
penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10,
dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10
berarti skor yang paling tinggi.
b) Masing-masing poin faktor dilaksanakan secara saling
ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu poin faktor
adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya
dengan poin faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya
adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama dengan
banyaknya poin faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah poin
faktor).
2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S
dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan
angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada
sumbu X, sementara perolehan angka (e = y)
selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y.
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik
(x,y) pada kuadran SWOT.
101. Dari Gambar Matriks kuadran SWOT yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan
secara maksimal.
Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda
organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi
taktisnya.
102. Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah
strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap
peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi
berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi
bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan
sambil terus berupaya membenahi diri
103. STRATEGI SWOT
Analisis seluruh faktor internal dan eksternal yang
ada. Dari matriks tiga dapat dihasilkan empat macam
strategi organisasi dengan karakteristiknya masing-
masing, yakni sebagai berikut:
A. Strategi SO adalah strategi yang harus dapat
menggunakan kekuatan sekaligus memanfaatkan
peluang yang ada.
B. Strategi WO adalah strategi yang harus ditunjukkan
untuk mengurangi kelemahan yang dihadapi dan
pada saat yang bersamaan memanfaatkan peluang
yang ada.
C. Strategi ST adalah strategi yang harus mampu
menonjolkan kekuatan guna mengatasi ancaman
yang mungkin timbul.
D. Strategi WT adalah strategi yang bertujuan
mengatasi hambatan serta meminimalkan dampak
dari ancaman yang ada.
Dari gambar KUADRAN SWOT dihasilkan
empat macam strategi organisasi dengan
karakteristiknya masing-masing, yakni
sebagai berikut :
104. MATRIK FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
(External Strategic Factors Analysis Summary)
Tahapan :
1. Tentukan Faktor-faktor kritis yg menjadi peluang dan ancaman (kolom 1)
2. Beri bobot masing-masing faktor mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting).
Faktor-faktor tsb kemungkinan dapat menimbulkan dampak terhadap faktor strategis (kolom 2)
3. Hitung rating untuk masing-masing faktor dengan skala 4 berdasarkan kondisi pengaruh faktor tsb
terhadap kondisi perusahaan ybs. (kolom 3)
4. Tentukan skor dengan mengalikan bobot x rating untuk menunjukkan bagaimana perush bereaksi
terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya
5. Jumlahkan skor untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan pesaing dalam
kelompok industri yang sama
Peluang Ancaman
4 = besar sekali 4 = besar sekali
3 = besar 3 = besar
2 = kecil 2 = kecil
1 = kecil sekali 1 = kecil sekali
105. 105
.201.20Tingkat inflasi
.202.10Tarif Pajak
.102.05Tingginya tingkat investasi
.153.05intensitas persaingan
.202.10Peraturan Pemerintah
Ancaman
.303.10Meningkatnya pendapatan masyarakat
2.101.00TOTAL
.604.15Kemudahan akses ke Sumber pembiayaan
.051.05Perilaku masyarakat dalam berbelanja
.153.05Perkembangan teknologi informasi
.151.15Pasar global yang belum dimanfaatkan
Bobot
Skor
RatingBobot
Faktor-Faktor Kunci
Peluang
PERUSAHAAN BISNIS RETAIL “YOGYA”
106. MATRIK FAKTOR STRATEGI INTERNAL
(Internal Strategic Factors Analysis Summary)
Kekuatan Kelemahan
4 = sangat baik 4 = sangat buruk
3 = baik 3 = buruk
2 = buruk 2 = baik
1 = sangat buruk 1 = sangat baik
Tahapan :
1. Tentukan Faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan (kolom 1)
2. Beri bobot masing-masing faktor mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting),
berdasarkan pengaruh faktor-faktor tsb terhadap posisi strategis perusahaan (kolom 2)
3. Hitung rating untuk masing-masing faktor dengan skala 4 berdasarkan kondisi pengaruh faktor tsb
terhadap kondisi perusahaan ybs. (kolom 3)
4. Tentukan skor dengan mengalikan bobot x rating untuk menunjukkan bagaimana perush bereaksi
terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya
5. Jumlahkan skor untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan pesaing dalam
kelompok industri yang sama
107. 107
.201.20Tingkat inflasi
.202.10Tarif Pajak
.102.05Tingginya tingkat investasi
.153.05intensitas persaingan
.202.10Peraturan Pemerintah
Ancaman
.303.10Meningkatnya pendapatan masyarakat
2.101.00TOTAL
.604.15Kemudahan akses ke Sumber pembiayaan
.051.05Perilaku masyarakat dalam berbelanja
.153.05Perkembangan teknologi informasi
.151.15Pasar global yang belum dimanfaatkan
Bobot
Skor
RatingBobot
Faktor-Faktor Kunci
Peluang
PERUSAHAAN BISNIS RETAIL “YOGYA”
108. Analisis Rantai Nilai
Aktivitas perusahaan untuk menghasilkan nilai tambah pada suatu produk
terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Aktivitas utama (Primary Activities) yang terdiri dari: Logistik kedalam,
Operasi produksi, Logistik keluar, Pemasaran dan pelayanan
2. Aktivitas pendukung (Secondary Activities) yang terdiri dari: Penyediaan
Infrastruktur perusahaan, Manajemen SDM, Pengembangan teknologi
melalui R&D, serta kegiatan pembelian bahan baku
3. Kedua aktivitas perusahaan tersebut akan menghasilkan nilai tambah,
yang apabila biaya penciptaannya lebih rendah dari harga jual produk
maka menghasilkan margin atau keuntungan
110. Defenisi Aktivitas Utama
Aktivitas Logistik ke dalam (Inbound Logistic Activities) yaitu menerima,
menyimpan, mengontrol persediaan, dan pengangkutan.
Aktivitas Operasi (Operation activities) yaitu: Mengolah bahan baku menjadi
produk jadi dengan menggunakan mesin, tenaga kerja dan perlengkapan
kemasan
Aktivitas logistik keluar (outbound Logistic activities) yaitu: Mendorong dan
membujuk konsumen untuk membeli produk melalui iklan, dan penentuan
harga.
Aktivitas jasa (Service Activities) yaitu memelihara dan mempertinggi
kepuasan konsumen sesudah masa pembelian misalnya pemasangan dan
perbaikan.
111. Defenisi Aktivitas Pendukung
Aktivitas pembelian (Procurement) yaitu pembelian bahan baku, bahan
penunjang dan aset perusahaan
Aktivitas pengembangan teknologi (Technology Developement) yaitu:
menyediakan teknologi yang dibutuhkan, serta prosedur dan teknik
terbaru yang dibutuhkan pada setiap aktivitas
Aktivitas SDM (Human Resources Management) yaitu: Seleksi,
penempatan, promosi dan pengembangan karyawan
Aktivitas Infrastruktur perusahaan (Firm Infrastructure) yaitu: Membuat
rencana, manajemen keuangan dan umum, hukum dan hubungan
dengan pemerintah.