SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
BAB I

                                        PENDAHULUAN

       Sistem Informasi Monitoring Desa (SIMODE) merupakan sistem yang bertujuan untuk

memberikan gambaran visual, analisa program treatment yang tepat terhadap prioritas pemberdayaan

masyarakat di setiap desa yang menjadi prioritas. Pada bab ini, akan dijelaskan tentang Latar Belakang

Masalah, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Tugas Akhir, dan Relevansi atau Manfaat

Kegiatan Tugas Akhir.

1.1 Latar Belakang

       Pemerintah Provinsi Jawa Timur menempatkan programpenanggulangan kemiskinan sebagai

salah satu dari enam isu pokok prioritas pembangunan. Arah kebijakan program ini difokuskan pada

upaya penurunan angka kemiskinan, pengurangan jumlah pengangguran, peningkatan kesejahteraan

sosial ekonomi Rumah Tangga Miskin (RTM), pengurangan beban dan perbaikan mutu hidup kelompok

miskin rentan dan penguatan kapasitas kelembagaan agar berfungsi dan berperan optimal dalam

pengelolaan program penanggulangan kemiskinan. Berdasarkan hasil Pendataan Kemiskinan dengan

Indikator Baru (PKIB) yang dilakukan BPS pada tahun 2001, didapatkan data kondisi kemiskinan di Jawa

Timur dimana masih terdapat 1.801 desa dan kelurahan berkategori merah (miskin) dan 1.648

desa/kelurahan berkategori kuning (mendekati miskin). Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) mencapai

2.196.363 RTM atau 7.267.843 jiwa penduduk miskin. Melalui berbagai program yang dilakukan oleh

Pemerintah Provinsi, angka ini pada akhir tahun 2004 berkurang menjadi 6.979.565 jiwa (19,10 %), atau

terjadi penurunan sebanyak 288.279 jiwa. Pada tahun 2005 akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)

dan bencana alam di beberapa daerah, angka kemiskinan melonjak menjadi 8.390.996 jiwa (22,51%).

Lalu pada tahun 2006 kembali mengalami penurunan menjadi sebesar 7.455.655 jiwa (19,89%) dan pada

tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 7.137 juta jiwa (18,93%). Tingkat Perkembangan desa dan

kelurahan adalah status tertentu dari capaian hasil kegiatan pembangunan yang dapat mencerminkan

tingkat kemajuan dan keberhasilan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di desa dan kelurahan.
Tingkat keberhasilan kegiatan pembangunan desa dan kelurahan tersebut dievaluasi selama jangka waktu

satu tahun dan lima tahunan. Penilaian hasil kegiatan pembangunan tahunan dimaksudkan untuk

mengetahui laju perubahan dan kecepatan perkembangan penduduk, ekonomi, pendidikan, kesehatan,

keamanan dan ketertiban, kedaulatan politik masyarakat, partisipasi masyarakat dalam pembangunan,

kinerja lembaga kemasyarakatan, kinerja pemerintahan desa kelurahan serta efektivitas pembinaan dan

pengawasan penyelenggaraan pemerintahan. Tolok ukur keberhasilan sebuah desa ditentukan oleh

pengentasan kemiskinan masyarakatnya. Adapun tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri diukur oleh

empat belas variabel yang tersegmentasi dalam lima cluster yang meliputi cluster perumahan, pangan,

pendidikan, kesehatan serta pendapatan dan ketenagakerjaan. Permasalahan yang ada pada

pengimplementasian pasca pendataan penduduk adalah belum adanya kategorisasi otomatis sistem

pendukung keputusan datadata mentah Rumah Tangga dari setiap desa. Semuanya masih dilakukan

secara manual sesuai dengan parameter yang ditentukan. Selain itu, permasalahan lainnya yaitu tidak

adanya sistem terotomatisasi pemberi keputusan program-program treatment apa yang harus diberikan

untuk masing-masing desa bermasalah secara global. Permasalahan lain muncul akibat konsep sistem

pengelompokkan desa yang dibagi dalam kategori desa merah, desa kuning, desa hijau dan desa putih.

Konsep ini dinilai kurang bisa dioperasionalkan dalam kegiatan pengentasan kemiskinan. Karena

penetapan kategori desa tersebut mendasarkan hanya pada aspek kebutuhan kalori yang dikonsumsi

masyarakat dan belum menggambarkan kondisi riil kemiskinan di sebuah desa. Selain itu, konsep ini

memberikan citra kurang baik bagi desa yang masuk dalam kategori desa merah seakan-akan desa

tersebut kondisi masyarakat semuanya miskin, kumuh dan tak tertata. Demikian juga desa yang masuk

kategori desa hijau, seakan-akan di desa tersebut semua masyarakatnya sudah sejahtera. Padahal di

desa yang masuk kategori desa hijau tersebut dipastikan masih ada masyarakat yang tergolong miskin.

Akibatnya, ketika ada program pengentasan kemiskinan, desa yang masuk kategori hijau tersebut tidak

mendapatkan bagian program pemberdayaan. Sehingga masyarakat miskin yang ada di desa tersebut

sama sekali tidak menikmati program pengentasan kemiskinan. Untuk itu perlu dibangun sistem

informasi monografi desa.
Dimana dengan adanya sistem informasi ini, bisa menentukan kategori kemiskinan setiap kepala keluarga

dan menyimpulkan hasil keseluruhan pendataan per kepala keluarga yang dikejawantahkan dalam hasil

komprehensif suatu desa yang nantinya desa tersebut akan dikategorikan menjadi desa merah, kuning,

hijau atau desa putih. Dalam penerapannya, sistem ini diakses oleh setiap pegawai struktural pemerintah

provinsi yang berada di dinas pemberdayaan masyarakat, Setiap parameter diberikan nilai bobot untuk

setiap cluster, dan bobot penilaian yang diberikan akan dikonversikan kedalam bentuk prosentase sebagai

dasar dalam pemberian skor yang sesuai dengan ketentuan penilaian yang dikeluarkan oleh Badan

Pemberdayaan Masyarakat. Skor hasil penilaian akan dimasukkan sesuai dengan kategori indikator pada

hasil penilaian sebuah desa.

1.2 Permasalahan

Dalam tugas akhir ini, permasalahan akan dititik beratkan pada :

1. Analisa spesifikasi kebutuhan aplikasi sistem informasi

monografi desa di Jawa Timur.

2. Desain aplikasi pemecahan problem otomatisasi analisa

kondisi kesejahteraan Rumah Tangga di Jawa Timur secara

personal maupun global dalam satuan desa.

3. Desain aplikasi untuk mengelola hasil penilaian dan

penyekoran dari setiap parameter-parameter yang sesuai

dengan indikator-indikator dalam seriap cluster pengukuran

tingkat kesejahteraan yang telah ditetapkan.

4. Permasalahan prioritas pemberian bantuan pemberdayaan

masyarakat yang sesuai kepada daerah-daerah yang tepat dan

paling membutuhkan.

1.3 Batasan Masalah

Dari permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka

batasan-batasan dalam tugas akhir ini adalah:
1. Pengerjaan proyek tugas akhir terbatas pada pengerjaan

empat modul ReadySET, yaitu :

a. Project Kick-Off : User needs & stories, Interview

notes, dan Interview checklist

b. System Requirements

c. Design

d. Product Concent : User guide

2. Bahasa pemprograman yang digunakan adalah PHP

3. Software yang digunakan antara lain :

a. Dokumentasi : Microsoft Word

b. Desain dan Programming : Power Designer,

Microsoft Office Visio 2007, Macromedia

Dreamweaver CS3, MySQL 5.0

4. Sistem Informasi Monografi Desa (SIMODE) ini

diaplikasikan di institusi Badan Pemberdayaan

Masyarakat.

5

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah merancang

dan membangun Aplikasi Sistem Informasi Monografi Desa di

Institusi Badan Pemberdayaan Masyarakat Jawa Timur.

1.5 Manfaat

Manfaat dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan otomatisasi sistem penilaian kesejahteraan

kepala keluarga potensi desa yang akan memberikan

pertimbangan peluang serta prioritas dalam pemberian
treatment program pemberdayaan masyarakat yang tepat

sasaran.

2. Menjadi solusi bagi Institusi Badan Pemberdayaan

Masyarakat untuk pengentasan kemiskinan dalam aspek

pemberian program yang tepat dengan kondisi serta sasaran

yang tepat.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir dibagi menjadi

7 bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan tugas

akhir, manfaat tugas akhir, perumusan masalah, batasan masalah,

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai definisi dan penjelasan

mengenai pustaka-pustaka yang menjadi referensi.

BAB III METODOLOGI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode-metode yang yang

digunakan dalam penyelesaian tugas akhir.

BAB IV ANALISIS

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis kebutuhan sistem

informasi berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan.

6

BAB V DESAIN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai desain-desain sistem

informasi yang berupa desain UML sesuai dengan kebutuhan
sistem informasi.

BAB VI UJI COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil dari uji coba

perangkat lunak yang kemudian dilanjutkan dengan evaluasi

terhadap hasil dari uji coba tersebut. Uji coba dilakukan dengan

menggunakan analisis dan desain yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya.

BAB VII KESIMPULAN

Pada bab ini akan diberikan kesimpulan dari seluruh percobaan

yang telah dilakukan.

Contenu connexe

Similaire à Sister (Sistem Proses Terdistribusi)

Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusKasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusSutopo Patriajati
 
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptx
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptxFasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptx
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptxSalim SAg
 
BAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptx
BAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptxBAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptx
BAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptxHotmaLasmaria
 
Dana Insentif Desa sebagai Pendorong Peningkatan Kinerja Desa (Studi pada Kab...
Dana Insentif Desa sebagai Pendorong Peningkatan Kinerja Desa (Studi pada Kab...Dana Insentif Desa sebagai Pendorong Peningkatan Kinerja Desa (Studi pada Kab...
Dana Insentif Desa sebagai Pendorong Peningkatan Kinerja Desa (Studi pada Kab...ferie007
 
2.1.1.buku.pintar.sistem.administrasi.informasi.desa (1)
2.1.1.buku.pintar.sistem.administrasi.informasi.desa (1)2.1.1.buku.pintar.sistem.administrasi.informasi.desa (1)
2.1.1.buku.pintar.sistem.administrasi.informasi.desa (1)syahrunNazil1
 
PanduanPemantauan.pdf
PanduanPemantauan.pdfPanduanPemantauan.pdf
PanduanPemantauan.pdfFajar Baskoro
 
Program pro-rakyat
Program pro-rakyatProgram pro-rakyat
Program pro-rakyatHery Rock
 
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019Rusman R. Manik
 
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliKasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliSutopo Patriajati
 
Studi Pelaksanaan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan oleh TKPKD Bantul
Studi Pelaksanaan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan oleh TKPKD BantulStudi Pelaksanaan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan oleh TKPKD Bantul
Studi Pelaksanaan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan oleh TKPKD BantulRusman R. Manik
 
Pengantar Analisis Kemiskinan Partisipatif
Pengantar Analisis Kemiskinan PartisipatifPengantar Analisis Kemiskinan Partisipatif
Pengantar Analisis Kemiskinan PartisipatifFormasi Org
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanRandy Chamzah
 
IMPLEMENTASI_SAKIP_DINSOS_2018___.PPT
IMPLEMENTASI_SAKIP_DINSOS_2018___.PPTIMPLEMENTASI_SAKIP_DINSOS_2018___.PPT
IMPLEMENTASI_SAKIP_DINSOS_2018___.PPTKhairulAzzam7
 
SISTEM_INFORMASI_PELAPORAN_REALISASI_ANGGARAN_PEND.pdf
SISTEM_INFORMASI_PELAPORAN_REALISASI_ANGGARAN_PEND.pdfSISTEM_INFORMASI_PELAPORAN_REALISASI_ANGGARAN_PEND.pdf
SISTEM_INFORMASI_PELAPORAN_REALISASI_ANGGARAN_PEND.pdfFaustinaPeni
 
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016pandirambo900
 
pungky_sumadi_bappenas_-_strategi_penurunan_kemiskinan_dan_ketimpangan_di_pro...
pungky_sumadi_bappenas_-_strategi_penurunan_kemiskinan_dan_ketimpangan_di_pro...pungky_sumadi_bappenas_-_strategi_penurunan_kemiskinan_dan_ketimpangan_di_pro...
pungky_sumadi_bappenas_-_strategi_penurunan_kemiskinan_dan_ketimpangan_di_pro...AgungKresnaBayu1
 

Similaire à Sister (Sistem Proses Terdistribusi) (20)

Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusKasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
 
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptx
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptxFasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptx
Fasilitasi Pemilihan dan Pembimbingan kepada KPM.pptx
 
Gerdu Taskin
Gerdu TaskinGerdu Taskin
Gerdu Taskin
 
BAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptx
BAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptxBAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptx
BAHAN_VIDCON-LINTAS_SEKTOR.pptx
 
Dana Insentif Desa sebagai Pendorong Peningkatan Kinerja Desa (Studi pada Kab...
Dana Insentif Desa sebagai Pendorong Peningkatan Kinerja Desa (Studi pada Kab...Dana Insentif Desa sebagai Pendorong Peningkatan Kinerja Desa (Studi pada Kab...
Dana Insentif Desa sebagai Pendorong Peningkatan Kinerja Desa (Studi pada Kab...
 
2.1.1.buku.pintar.sistem.administrasi.informasi.desa (1)
2.1.1.buku.pintar.sistem.administrasi.informasi.desa (1)2.1.1.buku.pintar.sistem.administrasi.informasi.desa (1)
2.1.1.buku.pintar.sistem.administrasi.informasi.desa (1)
 
PanduanPemantauan.pdf
PanduanPemantauan.pdfPanduanPemantauan.pdf
PanduanPemantauan.pdf
 
Program pro-rakyat
Program pro-rakyatProgram pro-rakyat
Program pro-rakyat
 
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019
 
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliKasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
 
Studi Pelaksanaan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan oleh TKPKD Bantul
Studi Pelaksanaan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan oleh TKPKD BantulStudi Pelaksanaan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan oleh TKPKD Bantul
Studi Pelaksanaan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan oleh TKPKD Bantul
 
Pengantar Analisis Kemiskinan Partisipatif
Pengantar Analisis Kemiskinan PartisipatifPengantar Analisis Kemiskinan Partisipatif
Pengantar Analisis Kemiskinan Partisipatif
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
 
IMPLEMENTASI_SAKIP_DINSOS_2018___.PPT
IMPLEMENTASI_SAKIP_DINSOS_2018___.PPTIMPLEMENTASI_SAKIP_DINSOS_2018___.PPT
IMPLEMENTASI_SAKIP_DINSOS_2018___.PPT
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
SISTEM_INFORMASI_PELAPORAN_REALISASI_ANGGARAN_PEND.pdf
SISTEM_INFORMASI_PELAPORAN_REALISASI_ANGGARAN_PEND.pdfSISTEM_INFORMASI_PELAPORAN_REALISASI_ANGGARAN_PEND.pdf
SISTEM_INFORMASI_PELAPORAN_REALISASI_ANGGARAN_PEND.pdf
 
kebijakan publik
kebijakan publikkebijakan publik
kebijakan publik
 
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016
 
pungky_sumadi_bappenas_-_strategi_penurunan_kemiskinan_dan_ketimpangan_di_pro...
pungky_sumadi_bappenas_-_strategi_penurunan_kemiskinan_dan_ketimpangan_di_pro...pungky_sumadi_bappenas_-_strategi_penurunan_kemiskinan_dan_ketimpangan_di_pro...
pungky_sumadi_bappenas_-_strategi_penurunan_kemiskinan_dan_ketimpangan_di_pro...
 
20201229023336_532.pptx
20201229023336_532.pptx20201229023336_532.pptx
20201229023336_532.pptx
 

Sister (Sistem Proses Terdistribusi)

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Sistem Informasi Monitoring Desa (SIMODE) merupakan sistem yang bertujuan untuk memberikan gambaran visual, analisa program treatment yang tepat terhadap prioritas pemberdayaan masyarakat di setiap desa yang menjadi prioritas. Pada bab ini, akan dijelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Tugas Akhir, dan Relevansi atau Manfaat Kegiatan Tugas Akhir. 1.1 Latar Belakang Pemerintah Provinsi Jawa Timur menempatkan programpenanggulangan kemiskinan sebagai salah satu dari enam isu pokok prioritas pembangunan. Arah kebijakan program ini difokuskan pada upaya penurunan angka kemiskinan, pengurangan jumlah pengangguran, peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi Rumah Tangga Miskin (RTM), pengurangan beban dan perbaikan mutu hidup kelompok miskin rentan dan penguatan kapasitas kelembagaan agar berfungsi dan berperan optimal dalam pengelolaan program penanggulangan kemiskinan. Berdasarkan hasil Pendataan Kemiskinan dengan Indikator Baru (PKIB) yang dilakukan BPS pada tahun 2001, didapatkan data kondisi kemiskinan di Jawa Timur dimana masih terdapat 1.801 desa dan kelurahan berkategori merah (miskin) dan 1.648 desa/kelurahan berkategori kuning (mendekati miskin). Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) mencapai 2.196.363 RTM atau 7.267.843 jiwa penduduk miskin. Melalui berbagai program yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi, angka ini pada akhir tahun 2004 berkurang menjadi 6.979.565 jiwa (19,10 %), atau terjadi penurunan sebanyak 288.279 jiwa. Pada tahun 2005 akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan bencana alam di beberapa daerah, angka kemiskinan melonjak menjadi 8.390.996 jiwa (22,51%). Lalu pada tahun 2006 kembali mengalami penurunan menjadi sebesar 7.455.655 jiwa (19,89%) dan pada tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 7.137 juta jiwa (18,93%). Tingkat Perkembangan desa dan kelurahan adalah status tertentu dari capaian hasil kegiatan pembangunan yang dapat mencerminkan tingkat kemajuan dan keberhasilan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di desa dan kelurahan.
  • 2. Tingkat keberhasilan kegiatan pembangunan desa dan kelurahan tersebut dievaluasi selama jangka waktu satu tahun dan lima tahunan. Penilaian hasil kegiatan pembangunan tahunan dimaksudkan untuk mengetahui laju perubahan dan kecepatan perkembangan penduduk, ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan dan ketertiban, kedaulatan politik masyarakat, partisipasi masyarakat dalam pembangunan, kinerja lembaga kemasyarakatan, kinerja pemerintahan desa kelurahan serta efektivitas pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan. Tolok ukur keberhasilan sebuah desa ditentukan oleh pengentasan kemiskinan masyarakatnya. Adapun tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri diukur oleh empat belas variabel yang tersegmentasi dalam lima cluster yang meliputi cluster perumahan, pangan, pendidikan, kesehatan serta pendapatan dan ketenagakerjaan. Permasalahan yang ada pada pengimplementasian pasca pendataan penduduk adalah belum adanya kategorisasi otomatis sistem pendukung keputusan datadata mentah Rumah Tangga dari setiap desa. Semuanya masih dilakukan secara manual sesuai dengan parameter yang ditentukan. Selain itu, permasalahan lainnya yaitu tidak adanya sistem terotomatisasi pemberi keputusan program-program treatment apa yang harus diberikan untuk masing-masing desa bermasalah secara global. Permasalahan lain muncul akibat konsep sistem pengelompokkan desa yang dibagi dalam kategori desa merah, desa kuning, desa hijau dan desa putih. Konsep ini dinilai kurang bisa dioperasionalkan dalam kegiatan pengentasan kemiskinan. Karena penetapan kategori desa tersebut mendasarkan hanya pada aspek kebutuhan kalori yang dikonsumsi masyarakat dan belum menggambarkan kondisi riil kemiskinan di sebuah desa. Selain itu, konsep ini memberikan citra kurang baik bagi desa yang masuk dalam kategori desa merah seakan-akan desa tersebut kondisi masyarakat semuanya miskin, kumuh dan tak tertata. Demikian juga desa yang masuk kategori desa hijau, seakan-akan di desa tersebut semua masyarakatnya sudah sejahtera. Padahal di desa yang masuk kategori desa hijau tersebut dipastikan masih ada masyarakat yang tergolong miskin. Akibatnya, ketika ada program pengentasan kemiskinan, desa yang masuk kategori hijau tersebut tidak mendapatkan bagian program pemberdayaan. Sehingga masyarakat miskin yang ada di desa tersebut sama sekali tidak menikmati program pengentasan kemiskinan. Untuk itu perlu dibangun sistem informasi monografi desa.
  • 3. Dimana dengan adanya sistem informasi ini, bisa menentukan kategori kemiskinan setiap kepala keluarga dan menyimpulkan hasil keseluruhan pendataan per kepala keluarga yang dikejawantahkan dalam hasil komprehensif suatu desa yang nantinya desa tersebut akan dikategorikan menjadi desa merah, kuning, hijau atau desa putih. Dalam penerapannya, sistem ini diakses oleh setiap pegawai struktural pemerintah provinsi yang berada di dinas pemberdayaan masyarakat, Setiap parameter diberikan nilai bobot untuk setiap cluster, dan bobot penilaian yang diberikan akan dikonversikan kedalam bentuk prosentase sebagai dasar dalam pemberian skor yang sesuai dengan ketentuan penilaian yang dikeluarkan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat. Skor hasil penilaian akan dimasukkan sesuai dengan kategori indikator pada hasil penilaian sebuah desa. 1.2 Permasalahan Dalam tugas akhir ini, permasalahan akan dititik beratkan pada : 1. Analisa spesifikasi kebutuhan aplikasi sistem informasi monografi desa di Jawa Timur. 2. Desain aplikasi pemecahan problem otomatisasi analisa kondisi kesejahteraan Rumah Tangga di Jawa Timur secara personal maupun global dalam satuan desa. 3. Desain aplikasi untuk mengelola hasil penilaian dan penyekoran dari setiap parameter-parameter yang sesuai dengan indikator-indikator dalam seriap cluster pengukuran tingkat kesejahteraan yang telah ditetapkan. 4. Permasalahan prioritas pemberian bantuan pemberdayaan masyarakat yang sesuai kepada daerah-daerah yang tepat dan paling membutuhkan. 1.3 Batasan Masalah Dari permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka batasan-batasan dalam tugas akhir ini adalah:
  • 4. 1. Pengerjaan proyek tugas akhir terbatas pada pengerjaan empat modul ReadySET, yaitu : a. Project Kick-Off : User needs & stories, Interview notes, dan Interview checklist b. System Requirements c. Design d. Product Concent : User guide 2. Bahasa pemprograman yang digunakan adalah PHP 3. Software yang digunakan antara lain : a. Dokumentasi : Microsoft Word b. Desain dan Programming : Power Designer, Microsoft Office Visio 2007, Macromedia Dreamweaver CS3, MySQL 5.0 4. Sistem Informasi Monografi Desa (SIMODE) ini diaplikasikan di institusi Badan Pemberdayaan Masyarakat. 5 1.4 Tujuan Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah merancang dan membangun Aplikasi Sistem Informasi Monografi Desa di Institusi Badan Pemberdayaan Masyarakat Jawa Timur. 1.5 Manfaat Manfaat dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Menyediakan otomatisasi sistem penilaian kesejahteraan kepala keluarga potensi desa yang akan memberikan pertimbangan peluang serta prioritas dalam pemberian
  • 5. treatment program pemberdayaan masyarakat yang tepat sasaran. 2. Menjadi solusi bagi Institusi Badan Pemberdayaan Masyarakat untuk pengentasan kemiskinan dalam aspek pemberian program yang tepat dengan kondisi serta sasaran yang tepat. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir dibagi menjadi 7 bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan tugas akhir, manfaat tugas akhir, perumusan masalah, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan mengenai definisi dan penjelasan mengenai pustaka-pustaka yang menjadi referensi. BAB III METODOLOGI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode-metode yang yang digunakan dalam penyelesaian tugas akhir. BAB IV ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis kebutuhan sistem informasi berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan. 6 BAB V DESAIN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai desain-desain sistem informasi yang berupa desain UML sesuai dengan kebutuhan
  • 6. sistem informasi. BAB VI UJI COBA DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil dari uji coba perangkat lunak yang kemudian dilanjutkan dengan evaluasi terhadap hasil dari uji coba tersebut. Uji coba dilakukan dengan menggunakan analisis dan desain yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. BAB VII KESIMPULAN Pada bab ini akan diberikan kesimpulan dari seluruh percobaan yang telah dilakukan.