Sistem Informasi Monitoring Desa (SIMODE) dirancang untuk menganalisis kondisi kesejahteraan rumah tangga di Jawa Timur secara otomatis dan menentukan program prioritas pemberdayaan masyarakat berdasarkan data terkini. Tugas akhir ini membatasi ruang lingkupnya pada empat modul yaitu analisis kebutuhan, persyaratan sistem, desain, dan panduan pengguna. Tujuannya adalah merancang sistem informasi untuk mengatasi masalah kem
1. BAB I
PENDAHULUAN
Sistem Informasi Monitoring Desa (SIMODE) merupakan sistem yang bertujuan untuk
memberikan gambaran visual, analisa program treatment yang tepat terhadap prioritas pemberdayaan
masyarakat di setiap desa yang menjadi prioritas. Pada bab ini, akan dijelaskan tentang Latar Belakang
Masalah, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Tugas Akhir, dan Relevansi atau Manfaat
Kegiatan Tugas Akhir.
1.1 Latar Belakang
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menempatkan programpenanggulangan kemiskinan sebagai
salah satu dari enam isu pokok prioritas pembangunan. Arah kebijakan program ini difokuskan pada
upaya penurunan angka kemiskinan, pengurangan jumlah pengangguran, peningkatan kesejahteraan
sosial ekonomi Rumah Tangga Miskin (RTM), pengurangan beban dan perbaikan mutu hidup kelompok
miskin rentan dan penguatan kapasitas kelembagaan agar berfungsi dan berperan optimal dalam
pengelolaan program penanggulangan kemiskinan. Berdasarkan hasil Pendataan Kemiskinan dengan
Indikator Baru (PKIB) yang dilakukan BPS pada tahun 2001, didapatkan data kondisi kemiskinan di Jawa
Timur dimana masih terdapat 1.801 desa dan kelurahan berkategori merah (miskin) dan 1.648
desa/kelurahan berkategori kuning (mendekati miskin). Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) mencapai
2.196.363 RTM atau 7.267.843 jiwa penduduk miskin. Melalui berbagai program yang dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi, angka ini pada akhir tahun 2004 berkurang menjadi 6.979.565 jiwa (19,10 %), atau
terjadi penurunan sebanyak 288.279 jiwa. Pada tahun 2005 akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)
dan bencana alam di beberapa daerah, angka kemiskinan melonjak menjadi 8.390.996 jiwa (22,51%).
Lalu pada tahun 2006 kembali mengalami penurunan menjadi sebesar 7.455.655 jiwa (19,89%) dan pada
tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 7.137 juta jiwa (18,93%). Tingkat Perkembangan desa dan
kelurahan adalah status tertentu dari capaian hasil kegiatan pembangunan yang dapat mencerminkan
tingkat kemajuan dan keberhasilan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di desa dan kelurahan.
2. Tingkat keberhasilan kegiatan pembangunan desa dan kelurahan tersebut dievaluasi selama jangka waktu
satu tahun dan lima tahunan. Penilaian hasil kegiatan pembangunan tahunan dimaksudkan untuk
mengetahui laju perubahan dan kecepatan perkembangan penduduk, ekonomi, pendidikan, kesehatan,
keamanan dan ketertiban, kedaulatan politik masyarakat, partisipasi masyarakat dalam pembangunan,
kinerja lembaga kemasyarakatan, kinerja pemerintahan desa kelurahan serta efektivitas pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan. Tolok ukur keberhasilan sebuah desa ditentukan oleh
pengentasan kemiskinan masyarakatnya. Adapun tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri diukur oleh
empat belas variabel yang tersegmentasi dalam lima cluster yang meliputi cluster perumahan, pangan,
pendidikan, kesehatan serta pendapatan dan ketenagakerjaan. Permasalahan yang ada pada
pengimplementasian pasca pendataan penduduk adalah belum adanya kategorisasi otomatis sistem
pendukung keputusan datadata mentah Rumah Tangga dari setiap desa. Semuanya masih dilakukan
secara manual sesuai dengan parameter yang ditentukan. Selain itu, permasalahan lainnya yaitu tidak
adanya sistem terotomatisasi pemberi keputusan program-program treatment apa yang harus diberikan
untuk masing-masing desa bermasalah secara global. Permasalahan lain muncul akibat konsep sistem
pengelompokkan desa yang dibagi dalam kategori desa merah, desa kuning, desa hijau dan desa putih.
Konsep ini dinilai kurang bisa dioperasionalkan dalam kegiatan pengentasan kemiskinan. Karena
penetapan kategori desa tersebut mendasarkan hanya pada aspek kebutuhan kalori yang dikonsumsi
masyarakat dan belum menggambarkan kondisi riil kemiskinan di sebuah desa. Selain itu, konsep ini
memberikan citra kurang baik bagi desa yang masuk dalam kategori desa merah seakan-akan desa
tersebut kondisi masyarakat semuanya miskin, kumuh dan tak tertata. Demikian juga desa yang masuk
kategori desa hijau, seakan-akan di desa tersebut semua masyarakatnya sudah sejahtera. Padahal di
desa yang masuk kategori desa hijau tersebut dipastikan masih ada masyarakat yang tergolong miskin.
Akibatnya, ketika ada program pengentasan kemiskinan, desa yang masuk kategori hijau tersebut tidak
mendapatkan bagian program pemberdayaan. Sehingga masyarakat miskin yang ada di desa tersebut
sama sekali tidak menikmati program pengentasan kemiskinan. Untuk itu perlu dibangun sistem
informasi monografi desa.
3. Dimana dengan adanya sistem informasi ini, bisa menentukan kategori kemiskinan setiap kepala keluarga
dan menyimpulkan hasil keseluruhan pendataan per kepala keluarga yang dikejawantahkan dalam hasil
komprehensif suatu desa yang nantinya desa tersebut akan dikategorikan menjadi desa merah, kuning,
hijau atau desa putih. Dalam penerapannya, sistem ini diakses oleh setiap pegawai struktural pemerintah
provinsi yang berada di dinas pemberdayaan masyarakat, Setiap parameter diberikan nilai bobot untuk
setiap cluster, dan bobot penilaian yang diberikan akan dikonversikan kedalam bentuk prosentase sebagai
dasar dalam pemberian skor yang sesuai dengan ketentuan penilaian yang dikeluarkan oleh Badan
Pemberdayaan Masyarakat. Skor hasil penilaian akan dimasukkan sesuai dengan kategori indikator pada
hasil penilaian sebuah desa.
1.2 Permasalahan
Dalam tugas akhir ini, permasalahan akan dititik beratkan pada :
1. Analisa spesifikasi kebutuhan aplikasi sistem informasi
monografi desa di Jawa Timur.
2. Desain aplikasi pemecahan problem otomatisasi analisa
kondisi kesejahteraan Rumah Tangga di Jawa Timur secara
personal maupun global dalam satuan desa.
3. Desain aplikasi untuk mengelola hasil penilaian dan
penyekoran dari setiap parameter-parameter yang sesuai
dengan indikator-indikator dalam seriap cluster pengukuran
tingkat kesejahteraan yang telah ditetapkan.
4. Permasalahan prioritas pemberian bantuan pemberdayaan
masyarakat yang sesuai kepada daerah-daerah yang tepat dan
paling membutuhkan.
1.3 Batasan Masalah
Dari permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka
batasan-batasan dalam tugas akhir ini adalah:
4. 1. Pengerjaan proyek tugas akhir terbatas pada pengerjaan
empat modul ReadySET, yaitu :
a. Project Kick-Off : User needs & stories, Interview
notes, dan Interview checklist
b. System Requirements
c. Design
d. Product Concent : User guide
2. Bahasa pemprograman yang digunakan adalah PHP
3. Software yang digunakan antara lain :
a. Dokumentasi : Microsoft Word
b. Desain dan Programming : Power Designer,
Microsoft Office Visio 2007, Macromedia
Dreamweaver CS3, MySQL 5.0
4. Sistem Informasi Monografi Desa (SIMODE) ini
diaplikasikan di institusi Badan Pemberdayaan
Masyarakat.
5
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah merancang
dan membangun Aplikasi Sistem Informasi Monografi Desa di
Institusi Badan Pemberdayaan Masyarakat Jawa Timur.
1.5 Manfaat
Manfaat dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan otomatisasi sistem penilaian kesejahteraan
kepala keluarga potensi desa yang akan memberikan
pertimbangan peluang serta prioritas dalam pemberian
5. treatment program pemberdayaan masyarakat yang tepat
sasaran.
2. Menjadi solusi bagi Institusi Badan Pemberdayaan
Masyarakat untuk pengentasan kemiskinan dalam aspek
pemberian program yang tepat dengan kondisi serta sasaran
yang tepat.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir dibagi menjadi
7 bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan tugas
akhir, manfaat tugas akhir, perumusan masalah, batasan masalah,
dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai definisi dan penjelasan
mengenai pustaka-pustaka yang menjadi referensi.
BAB III METODOLOGI
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode-metode yang yang
digunakan dalam penyelesaian tugas akhir.
BAB IV ANALISIS
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis kebutuhan sistem
informasi berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan.
6
BAB V DESAIN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai desain-desain sistem
informasi yang berupa desain UML sesuai dengan kebutuhan
6. sistem informasi.
BAB VI UJI COBA DAN EVALUASI
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil dari uji coba
perangkat lunak yang kemudian dilanjutkan dengan evaluasi
terhadap hasil dari uji coba tersebut. Uji coba dilakukan dengan
menggunakan analisis dan desain yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya.
BAB VII KESIMPULAN
Pada bab ini akan diberikan kesimpulan dari seluruh percobaan
yang telah dilakukan.