Proposal penelitian ini membahas rencana penelitian tindakan kelas untuk mengoptimalisasi metode jahriyah dalam pembelajaran mata pelajaran qiroatul kitab pada siswi SMA. Proposal ini mencakup latar belakang masalah, tujuan, metode penelitian, dan rencana pelaksanaannya."
2. DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian..................................................................................................2
E.Definisi Oprasional Variable...................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kedudukan Metode dalam Belaja Mengajar.......................................................6
B. Metode Membaca Jahriyah....................................................................................6
C. Pengertian Qiro’atul Kitab...................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian...................................................................................................12
B. Subjek Penelitian...................................................................................................12
C. Rencana dan Prosedur Penelitian........................................................................13
1. Refleksi Awal..............................................................................................13
2. Perencaan Tindakan..................................................................................13
3. Pelaksanaan Tindakan...............................................................................14
4. Observasi, Refleksi, dan Evaluasi.............................................................14
D. Jadwal Penelitian...................................................................................................15
E. Biaya Penelitian.....................................................................................................15
F. Personalia Penelitian.............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3. BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan pendahuluan secara berururtan meliputi subbab sebagai berikut: A.
Latar Belakang; B. Rumusan Masalah; C. Tujuan Penelitian; D. Manfaat Penelitian
A. Latar Belakang
Pondok pesantren salaf merupakan satu-satunya lembaga yang masih
mempelajari kitab-kitab klasik (bc. Kitab kuning). Peranan kitab klasik tersebut
sangat penting sekali bagi para penghuni pesantren salaf khususnya dan umumnya
bagi seluruh umat manusia, sebab banyak sekali permasalahan-permasalahan yang
terjadi dalam kehidupan ini dan kita membutuhkan sebuah pedoman untuk bisa
menyelesaikannya, di dalam kitab-kitab tersebutlah banyak sekali mutiara yang
terpendam dan membutuhkan keahlian, ketelitian, keuletan dan kesabaran untuk bisa
menemukannya. Namun perkembangan pelaksanaan pembelajaran kitab klasik tidak
lepas dari berbagai hambatan dan kesulitan baik dalam penguasaan mufrodat,
pembiasaan, pemahaman atau lainnya. Dan ketiga hal tersebut merupakan hambatan
yang paling sering dialami oleh peserta didik. Sehingga hasil materi tersebut tidak
bisa didapatkan secara maksimal.
Berpijak dari latar belakang di atas maka perlu kiranya diadakan suatu
penelitian pendidikan, dalam hal ini penulis akan mengangkat suatu topik:
“
Optimalisasi Metode Jahriyah dalam Pemahaman Mata Pelajaran Qiroatul Kitab
pada Siswi Kelas XII MTs. X Tahunn Pelajaran 2013/2014 ”.
B. Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang di atas penulis akan mengambil beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah penggunaan metode Jahriyah dapat meningkatkan hasil belajar siswi
kelas XII MTs. Xdalam mata pelajaran Qiroatul Kitab?
2. Bagaimana cara mengoptimalisasikan metode Jahriyah pada mata pelajaran
Qiroatul Kitab pada siswi kelas XII MTs. X?
4. C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka penulis akan merumuskan
penelitian ini dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui sejauh mana peran metode Jahriyah dalam mata pelajaran Qiroatul
Kitab pada siswi kelas XII MTs. X
2. Mengetahui cara pengoptimalisasian metode Jahriyah pada mata pelajaran
Qiroatul Kitab pada siswi kelas XII MTs. X
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya
meningkatkan pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama, khususnya pada KBM
mata pelajaran Qiroatul Kitab di kelas IX A dan B putri MTs. X. Adapun secara detail
manfaat yang diharapkan dari penelitian ini di antaranya adalah:
1. Manfaat bagi guru
a. Guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melaksanakan upaya
inovatif dalam menyampaikan materi Qiroatul Kitab
b. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengatasi setiap problematika yang
muncul dari siswa
c. Dapat meningkatkan minat guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas
d. Membantu guru dalam merancang strategi dan metode pembelajaran yang
tepat
2. Manfaat bagi siswa
a. Tumbuhnya motifasi siswa dalam proses pembelajaran
b. Meningkatnya hasil belajar siswa baik aspek kognitif maupun afektif
c. Memudahkan siswa dalam menangkap pehaman yang diberikan oleh guru
d. Meningkatnya kektifan siswa dalam mengikuti pembelajaran materi
Qiroatul Kitab
3. Manfaat bagi lembaga
5. a. Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Qiroatul Kitab
b. Tumbuhnya motifasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran
yang bermutu
c. Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif di sekolah
4. Manfaat bagi khazanah pengetahuan
Penelitian sangat diharapkan memberi konstribusi bagi perkembangan
khazanah pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan (pengembangan
metode pembelajaran sejarah kebudayaan islam).
E. Definisi Oprasional Variable
Penelitian tindakan kelas ini berjudul “ Optimalisasi Metode Jahriyah dalam
Pemahaman Mata Pelajaran Qiroatul Kitab pada Siswi Kelas XII MTs. X Tahun
Pelajaran 2013/2014 ”.
Optimalisasi
: pengoptimalan, dikerjakan lebih efektif, lebih giat dan lebih
efisien
Metode
: cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuatu dengan yang dikehendaki; cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yangditentukan.
Membaca Jahriyah
: membaca dengan suara lantang / keras sehingga mampu
didengar oleh semua yang ada diruangan tersebut.
Qiroatul Kitab
: membaca kitab klasik (kuning) tanpa harokat dan tanpa
makna. Adapun kitab yang digunakan dalam penelitian ini adalah kitab Taqrib
karangan Asy Syaikh Abu Syuja’
6. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini diuraikan kajian pustaka secara berurutan meliputi subbab berikut: A.
Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar ; B. Metode Membaca Jahriyah; C. Pengertian
Qiro’atul Kitab.
A. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar
1. Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik menurut Sarsiman. A. M. (1988: 90) adalah motif-motif
yang aktif dan berfungsinya, karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode
berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar
seseorang.
Dalam penggunaan metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan
kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode. Dalam
perumusan tujuan, guru perlu merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur. Dengan
begitu mudahlah bagi guru menentukan metode yang bagaimana yang dipilih guna
menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan tersebut.
Penggunaan metode yang tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai
alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah
2.Metode Sebagai Strategi Pengajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu
berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap bahan
yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada
yang lambat. Faktor Intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan
pelajaran yang yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik
terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang
bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai.
Karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar, menurut Dra. Roestiyah. N. K. (1989:
1), guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan
efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki
strategi itu adalah harus menguasai tehnik-tehnik penyajian atau biasanya disebut
7. metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran
sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
3.Metode Sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar
mengajar. Tujuan adalah pedoman yang memberi arah ke mana kegiatan belajar
mengajar akan dibawa.
Guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar
mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan
pengajaran.
B. Metode Membaca Jahriyah
1.
Latar Belakang Metode Membaca
Metode ini lahir dari pemikiran para ahli pengajaran bahasa asing pada awal
abad 20. teori ini dipelopori oleh bebrapa pendidik Inggris dan Amerika. West (1926)
yang mengajar bahasa Inggris di India, berpendapat bahwa belajar membaca secara
lancer jauh lebih penting bagi orang-orang India yang belajar bahasa Inggris
ketimbang berbicara. West menganjurkan suatu penekanan padsa membaca buku
hanya karena dia menganggap hal itu sebagai keterampilan yang paling bermanfaat
yang harus diperolwh dalam bahasa asing, tetapi juga karena hal itulah yang paling
mudah, suatu keterampilan dengan nilai tambah yang paling besar pada siswa pada
tahap – tahap awal pembelajaran bahasa. Mendasarkan dirinya pada karya “Teacher’s
Word Book” (1921), West menepa para pembaca dengan sejumlah kosa kata
terkontrol dan ulangan secara teratur bagi kata-kata baru.1dalam laporan hasil
penelitian Coleman dan kawan-kawan tahun 1929, seperti dituturkan Nababan (1993:
19 ) dianjurkan bahwa tujuan pengajaran bahasa asing yang realistis adalah
tercapainyaketerampilan membaca, maka perlu digunakan metode membaca (thariqah
al-qiraah/ reading methode). Hasil laporan ini adalah bahwa tujuan utama programprogram bahasa sebagai bahasa asing adalah diganti menjadi keterampilan membaca.2
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa dasar metode membaca adalah
penguasaan bahasa asing dengan memulainya dari penguasaan unsur bahasa yang
1
M. Abdul Hamid, Uril Baharuddin, Bisri Mustofa, Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN Malang Press,
2008 ) P.30-31
2
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, ( Bandung : Rosda Karya, 2011 ), P.192
8. terkecil, yaitu kosakata, yang didahului oleh latihan pengucapan yang benar, lalu
pemahaman. Penguasaan unsur bahasa yang terkecil akan menentukan penguasaan
bahasa secara keseluruhan. Sedangkan pengucapan kata dan pelafalan kalimat yang
baik dan benar merupakan modal dasar membaca yang baik dan benar.3
2.
Tujuan dan Teknik Metode Membaca
a. Tujuan Metode Membaca
1. Memahami isi atau kandungan suatu bacaan.
2. Untuk mencari informasi apapun yang dibutuhkan melalui sebuah tulisan, baik
informasi kongnitif, intelektual, refrensial dan faktual, aktif dan emosional.
b.
Teknik Pengajaran ketrampilan membaca.
Melihat tujuan diatas maka perlu penulis bahas tentang teknik pengajaran yang
dapat digunakan dalam pembelajaran ketrampilan membaca. Adapun teknik yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut :
1.
Guru membacakan beberapa kalimat dan jumlah disertai penjelasan
maknanya (dengan mengunakan gambar, isyarah, gerakan, peragaan, dll) setelah
yakin bahwa siawa telah faham kemudian guru mengunakan kalimat atau jumlah
dalam komunikasi praktis.
2.
Guru menyuruh siswa membuka buku dan membacakan kalimat dan
jumlah sekali lagi dan meminta siswa untuk mengulangi lagi.
3.
Siswa mengulangi kalimat dan jumlah secara bersama-sama, kemudian
kelas di bagi dua atau tuga kelompok, setiap kelompok diminta untuk mengulangulang sampai ahirnya guru memilih salah satu siswa secara acak untuk mengulang dan
diikuti oleh seluruh temannya.
4.
Setelah selesai membaca bersama-sama lalu siswa diminta untuk
membaca sendiri-sendiri didalam hati.
3
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, p. 194
9. 5.
Setelah membaca selesai siswa diminta menghadap kedepan, dan
membiarkan buku tetap dalam keadaan teruka.
6.
Setelah itu guru tidak memberikan toleran waktu bagi siswa yang belum
selesai dan juga tidak membiarkan mereka mengulangi teks padawaktu tana jawab.
Hal ini mendorong siswa membaca secara cepat.
7.
Guru memberi pertanyaan seputar teks dan buku tetap terbuka, karena
pada saat ini guru belum menguji hafalan siswa, siswa diperbolehkan untuk mencari
jawaban dalam teks.
8.
Sebaiknya pertanyaan urut berdasarkan jawaban dalam teks sehingga
dapat diketahui sampai batas mana
9.
Hendaknya pertanyaan-pertanyaan itu membutuhkan jawaban pendek.
10.
Jika pertanyaan tidak mampu dijawab oleh siswa yang di tunjuk maka
harus di berikan kepada siswa yang lain.
11.
Memotifasi siswa untuk menjawab pertanyaan sebagaimana yang ada
dalam teks tanpa meminta siswa menjawab dengan ungkapan baru.
12. Waktu yang ideal untuk melakukan tanya jawab selama 20-25 menit4
3. Metode Jahriyah
Membaca nyaring (Al-Qiro’ah al-jahriyah).
Membaca nyaring adalah memebaca dengan melafalkan atau menyuarakan
simbol-simbol tertulis berupa kata-kata atau kalimat yang dibaca. Latihan
membaca ini lebih cocok diberika kepada pelajar tingkat pemula. Adapun tujuan
dari membaca nyaring ini adalah agar pelajar mampu melafalkan bacaan dengan
baik sesuai dengan sistem bunyi dalam bahasa Arab.
Selain itu ada beberapa keuntungan dari membaca nyaring, antara lain :
a)
4
Menambah kepercayaan diri pelajar.
Abdul Hamid, Uril Baharudin, Bisyri Mustofa. Pembelajaran Bahasa Arab. Malang : UIN Malang Press. Hal.
48. Lihat M.Ali Al-Khauli. Ilmu Al-Lughoh. Amman : Daar Al-Falah. Hal. 39.
10. b)
Kesalahan-kesalahan dalam melafalkan dapat langsung di perbaiki oleh
guru.
c)
Memperkuat disiplin dalam kelas, karena pelajar berperan serta secara aktif
dan tidak boleh ketinggalan dalam membaca serentak .
d)
Memberi kesempatan kepada pelajar untuk menghubungkan lafal dengan
otografi (tulisan).
e) Melatih pelajar untuk membaca dalam kelompok-kelompok.5
C. Pengertian Qiro’atul Kitab
Di kalangan pesantren, kitab-kitab Islam klasik sering disebut kitab kuning, karena
warna kertas edisi-edisi kitab kebanyakan berwarna kuning.6 Kitab kuning merupakan
kitab-kitab keagamaan berbahasa Arab, sebagai produk pemikiran ulama-ulama masa
lampau (al-salaf) yang ditulis dengan format khas pra modern, sebelum abad ke-17-an M.
atau disebut juga dengan “kitab gundul” karena huruf-huruf yang ada di dalamnya
kebanyakan tidak memakai harakat (tanda baca), yang biasa disebut dengan gundul. Untuk
bisa membacanya dibutuhkan keahlian tersendiri dengan kematangan ilmu nahwu, sharaf
dan balaghah.7
Menurut Dhofier pada masa lalu, pengajaran kitab-kitab Islam klasik merupakan satusatunya pengajaran formal yang diberikan dalam lingkungan pesantren. Pada saat ini,
kebanyakan pesantren telah mengambil pengajaran pengetahuan umum sebagai suatu
bagian yang juga penting dalam pendidikan pesantren, namun pengajaran kitab-kitab
Islam klasik masih diberi kepentingan tinggi. Pada umumnya, pelajaran dimulai dengan
kitab-kitab yang lebih mendalam dan tingkatan suatu pesantren bisa diketahui dari jenis
kitab-kitab yang diajarkan.8
Kitab-kitab klasik yang diajarkan di pesantren dapat digolongkan kepada (8)
kelompok, antara lain menyangkut materi: (a) Nahwu atau Sharaf (b) Fiqh (c) Ushul Fiqh
5
Acep hermawan. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya 2011), Hal.
144.
6
Jazim Hamdi, Mustafa Lutfi, Enterpreneurship Kaum Sarungan, p. 149, Jakarta: Khalifa, 2010
7
Soeleiman Fadeli, Mohammad Subhan, Antologi NU Buku 1, p. 128, Surabaya: Khalista, 2008
8
Jazim Hamdi, Mustafa Lutfi, Enterpreneurship Kaum Sarungan,p. 149
11. (d) Hadits (e) Tafsir (f) Tauhid (g) Tasawwuf dan Akhlak (h) Etika, serta cabang-cabang
ilmu lainnya seperti tarikh atau sejarah dan balaghah atau sastra Arab.9
Adapun yang dinamakan Qiroatul Kitab di sini adalah membaca kitab-kitab klasik
tersebut dengan tanpa harakah dan makna, selanjutnya menjelaskan maksud dari kalimahkalimah yang telah dibaca dan ilmu gramatikanya
9
Haidar Putra Daulay, Historisitas Dan Eksistensi Pesantren, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001, Sekolah Dan
Madrasah, p. 18-19, dan Soeleiman Fadeli, Mohammad Subhan, Antologi NU Buku 1, p. 134
12. BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan metode penelitian secara berurutan meliputi: A. Setting Penelitian;
B. Subyek Penelitian; C. Rencana dan Prosedur Penelitian; D. Jadwal Penelitian; E. Biaya
Penelitian; F. Personalia Penelitian
A. Setting Penelitian
1.
Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian
untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di MTs. X tahun
ajaran 2013-2014. Pemilihan lokasi ini karena di madrasah tersebut terdapat mata
pelajaran Qiro’atul Kitab dan salah satu visi dari marasah tersebut adalah “Unggul
dan terampil membaca dan memahami literatur bahasa Arab”10, sehingga penelitian
tindakan kelas ini bisa dilakukan.
2.
Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian
ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Septembar s/d Desember
2013
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswi kelas IX MTs. X sebanyak 60 anak. Pemilihan kelas
ini dikarenakan kelas ini sudah melakukan pembauran selama satu tahun setelah
pengelompokan di kelas VII berdasar latar belakang sekolah dan perbedaan kemampuan
dalam menangkap pelajaran dan di kelas VIII pembauran tersebut sudah dimulai sehingga
di kelas IX kemampuan menangkap pelajaran di rasa sudah merata.
C. Rencana dan Prosedur Penelitian
Desain Penelitian adalah berupa Penelitian Tindakan Kelas dengan alur kegiatan:
1.Refleksi Awal
10
---------Kurikulum KTSP (Revisi) Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang
Tahun Pelajaran 2011-2012, P.6
13. 2.Perencanaan Tindakan I
3.Pelaksanaan Tindakan I
4.Observasi, Refleksi, dan Evaluasi I
5.Perencanaan Tindakan II
6.Pelaksanaan Tindakan II
7.Observasi, Refleksi, dan Evaluasi II
8.Perencanaan Tindakan III
9.Pelaksanaan Tindakan III
10.Observasi, Refleksi, dan Evaluasi III
Berdasarkan desain di atas tahapan penelitian dijelaskan sebagai berikut:
a. Refleksi Awal
Pada tahapan ini dilakukan identifikasi kesulitan siswa dalam memahami
materi Qiroatul Kitab
b. Perencanaan Tindakan
Masalah yang ditemukan akan diatasi dengan melakukan langkah-langkah
perencanaan tindakan, yaitu menyusun instrumen penelitian berupa: Rencana
Program Pembelajaran (RPP), Pengadaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS), soal
tes, angket, lembar observasi.
c. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini dilakukan tindakan berupa pelaksanaan program
pembelajaran, pengambilan atau pengumpulan data hasil angket, lembar
observasi, dan hasil tes.
Materi pelajaran pada tahap pelaksanaan tindakan I: memberi makna pada
kitabus Sholat dan pembahasan ilmu gramatika arabnya, tindakan II:
menghafal makna pada Kitabus Sholat dan memahami makna pada Kitabus
14. Sholat, Tindakan III: membacakan makna pada Kitabus Sholat dan pemberian
tes
d. Observasi, Refleksi, dan Evaluasi
Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data dan menganalisisnya
untuk kemudian dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini.
D. Jadwal Penelitian
Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
Bulan
KEGIATAN
Ke-9
NO
Mingguke….
3
1
Perencanaan
√
2
Persiapan
3
PelaksanaanTin
Ke-10
Ke-11
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
√
√
√
dakan I
4
PelaksanaanTin
√ √ √
dakan II
5
PelaksanaanTin
Ke-12
√ √ √
Ket
15. dakan III
6
√ √
Pengelolaan
Data
7
√ √
PenyusunLapora
n
Sesuai dengan rencana yang tertuang pada point D di atas, penelitian ini akan
dilaksanakan melalui beberapa tahap
E. Biaya Penelitian
Kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan memerlukan dana atau biaya operasional
sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga penyelesaian laporan penelitian. Rencana
anggaran penelitian sebagai berikut:
BIAYA PENELITIAN
No.
1.
Kegiatan
Biaya (Rp)
Keterangan
Perencanaan
a. Pengetikan RPP
b. Pengadaan LKS
50.000
300.000
2.
Persiapan
a. Pengetikan dan pengadaan
soal tes
b. Pembelian buku literature
c. Dokumentasi
d. Transportasi dan konsumsi
150.000
500.000
150.000
50.000
3.
Pelaksanaan
a. Transportasi dan konsumsi (x
3 pelaksanaan)
b. Honor observer (x 2 orang)
150.000
Subjek
Penelitian
adalah siswi
kelas IX A
dan B
berjumlah 60
orang
16. 500.000
4.
Penyelesaian
a. Pengetikan dan Penggandaan
Laporan Hasil Penelitian
b. Transportasi
500.000
50.000
2.400.000
Jumlah
F. Personalia Penelitian
Penelitian
Tindakan
Kelas
ini
dilaksanakan
oleh
1
orang
peneliti
yakni:
sangpemburusurga, dibantu oleh guru fak materi Qiroatul Kitab pada Madrasah
Tsnawiyah X, yakni : bapak Ali Muhajir S.Pd11
11
Disusun berdasarkan pedoman : Prof. Dr. H. E. Mulyasa, M.Pd, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2009), cet. II, P. 83-87
17. DAFTAR PUSTAKA
Daulay, Haidar Putra, Historisitas Dan Eksistensi Pesantren, Sekolah Dan Madrasah,
Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001
Fadeli, Soeleiman dan Mohammad Subhan, Antologi NU Buku 1, Surabaya: Khalista,
2008
Hamdi, Jazim dan Mustafa Lutfi, Enterpreneurship Kaum Sarungan, Jakarta: Khalifa,
2010
Hamid, M. Abdul, Uril Baharuddin, Bisri Mustofa, Pembelajaran Bahasa Arab,
(Malang: UIN Malang Press, 2008)
---------Kurikulum KTSP (Revisi) Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim Bahrul
‘Ulum Tambakberas Jombang Tahun Pelajaran 2011-2012
Hermawan, Acep Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung : Rosda
Karya, 2011
Mulyasa, E., Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), cet. II