Rekonsiliasi bank adalah proses pembandingan catatan kas perusahaan dengan laporan bank untuk mengidentifikasi perbedaan dan menentukan saldo kas yang benar. Proses ini penting untuk mengamankan keuangan perusahaan dan mendeteksi penyalahgunaan kas.
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
Rekonsilasi
1. Rekonsiliasi Bank adalah suatu prosedur
pengendalian terhadap kas di Bank dengan
membandingkan catatan kas perusahaan secara
priodik Bank mengirimkan laporan berupa kas
statment yang berisi semua transaksi penyetoran
selama priode tertentu. Rekonsiliasi bank
dilakukan untuk menunjukkan dan menjelaskan
adanya perbedaan antara catatan kas menurut
bank dan menurut perusahaan. Jika perbedaan
dihasilkan dari transaksi yang belum dicatat
bank, maka catatan perusahaan dianggap benar.
Sebaliknya, jika perbedaan dihasilkan dari
kesalahan dalam catatan perusahaan dan catatan
bank, maka diperlukan penyesuaian.
2. Saldo kas menurut buku PT. Karet Jaya di Jakarta per
31/12/2010 adalah Rp. 3.321.650,- sedangkan menurut laporan
bank (rekening koran) per tanggal tersebut adalah sebesar
Rp.2.575.000,-.
Dari perbandingan rekening koran dengan pencatatan
perusahaan, perbedaan tersebut disebabkan :
Perusahaan umumnya menyimpan seluruh uangnya di Bank
kecuali sebesar Rp. 200.000,- tidak disetorkannya
Pada tanggal 13/12/2010 diserahkan sebuah wesel tagih kepada
bank untuk ditagihkan kepada yang bersangkutan yaitu sebesar
Rp. 600.000,-dan pada tanggal tersebut perusahaan telah
mencatatkannya dalam penerimaan kas. Ternyata pada tanggal
30/12/2010 wesel tersebut ditolak oleh yang bersangkutan
(tidak dapat diuangkan) dan dikembalikan ke perusahaan pada
tanggal 5/1/2011. Untuk ini peruahaan dikenakan denda/ biaya
penolakan sebesar Rp.14.900,- yang telah dibebankan oleh bank
pada bulan Desember 2010.
3. Perusahaan dikenakan biaya administrasi bulan
Desember 2010 sebesar Rp. 7.720,-
Penyetoran kepada bank oleh perusahaan per
31/12/2011 sebesar Rp.1.340.000,- oleh bank
baru dicatat sebagai penerimaan tanggal
2/1/2011
Rekening perusahaan telah dibebani untuk cek
yang berasal dari piutang karena cek tersebut
tidak dapat diuangkan sejumlah Rp.207.200,-
yaitu pada tanggal 26/12/2010.
Suatu cek untuk pembayaran piutang sebesar
Rp.190.000,- telah dibukukan oleh perusahaan
sebesar Rp. 170.000,-
4.
5. Cek no. 1645 untuk pembayaran utang sebesar Rp.
592.000,- dibukukan oleh perusahaan Rp. 529.000,-
dan cek no. 1677 untuk pembelian tunai alat-alat
tulis sebesar Rp. 42.100,- dibukukan oleh
perusahaan sebesar Rp.421.000,-
Bank pada tanggal 20/12/2010 telah menguangkan
wesel tagih Rp.500.000,- Wesel tersebut telah
dikirimkan oleh perusahaan pada tanggal
18/12/2010 ke bank untuk ditagihkan tetapi belum
dibukukan oleh perusahaan
Pada tanggal 31/12/2010 cek yang telah diterbitkan
tetapi belum diuangkan oleh penerimanya adalah
sebagai berikut : No.1612 Rp. 106.660,- ; no. 1617
Rp. 126.500,- ; no. 1680 Rp. 62.000,- ; no. 1700 Rp.
189.430,- ; no. 1701 Rp. 302.680,-
6. Menentukan saldo kas (bank) yang
seharusnya disajikan dalam laporan
keuangan (neraca).
Mengamankan kekayaan perusahaan dan
mendeteksi kemungkinan adanya
penyalahgunaan kas di bank.
7. Rekening koran adalah laporan yang
diberikan Bank setiap bulan kepada
pemegang rekening Giro yang
berisikan informasi tentang transaksi
yang dilakukan oleh bank terhadap
rekening tersebut selama satu bulan
dansaldo Kas di Bank.
8. Hubungan antara rekening koran dan penyusun
rekonsiliasi bank adalah, seperti yang kita
ketahui bahwa rekening koran adalah laporan
yang diberikan Bank setiap bulan kepada
pemegang rekening Giro yang berisikan
informasi tentang transaksi yang dilakukan oleh
bank terhadap rekening tersebut selama satu
bulan dansaldo Kas di Bank,, yang sebelumnya
itu telah disusun oleh penyusun rekonsiliasi bank
yang berisi laporan berupa kas statment yang
berisi semua transaksi penyetoran selama priode
tertentu.
9. Bagi Perusahaan
A. Menambah saldo perusahaan
1. Penerimaan yang sudah dicatat oleh Bank
tapi belum dicatat oleh perusahaan, misalnya:
- Hasil inkaso Bank
10. - Jasa giro
Jasa giro bank adalah balas jasa bank yang
diberikan kepada perusahaan karena bank dapat
memanfaatkan simpanan giro perusahaan. Dalam
hal ini, bank langsung menambah giro perusahaan,
sedangkan perusahaan belum mencatatnya karena
belum mengetahuinya sebelum menerima laporan
bank atau memo kreditdari bank. Prosedur
pemeriksaan untuk menemukan jasa giro bank
adalah mengidentifikasi memo kredit untuk jasa
giro di laporan bank (kode CM dengan nomor
tertentu).
11. Transfer bank
2. Kesalahan perusahaan mencatat
pengeluaran perusahaan terlalu besar
3. Kesalahan perusahaan mencatat
penerimaan terlalu kecil
12. 1. Pengeluaran yang sudah dicatat oleh
Bank tapi belum di catat oleh
perusahaan, misal:
- Biaya administrasi Bank
- Cek ditempat
2. Kesalahan perusahaan mencatat
pengeluaran terlalu kecil
3. Kesalahan perusahaan mencatat
penerimaan terlalu besar
4. Setoran cek tidak cukup dana/cek
kosong
13. Bagi Bank
A. Menambah saldo Bank
1. Setoran atau penerimaan perusahaan yang sudah dicatat oleh
perusahaan tapi belum dicatat oleh Bank,
misalnya:
- setoran dalam proses
- penerimaan tagihan belum disetor ke Bank
2. Kesalahan Bank mencatat pengeluaran perusahaan terlalu
besar
3. Kesalahan Bank mencatat penerimaan perusahaan terlalu kecil
14. 1. Pengeluaran yang sudah dicatat oleh
perusahaan tapi belum dicatat oleh Bank,
misalnya:
- cek dalam peredaran/cek beredar
2. Kesalahan Bank mencatat pengeluaran
perusahaan terlalukecil
3. Kesalahan Bank mencatat penerimaan
perusahaan terlalu besar
15. Metode Rekonsilasi bank laporan arus kas
Rekonsiliasi saldo akhir.
Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
1. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas
untuk menunjukkan saldo yang benar.
Dalam laporan rekonsiliasi ini dapat diperoleh
hasil yang menunjukkan berapa saldo yang benar
menurut kas maupun saldo yang benar menurut
bank. Bentuk ini sering digunakan karena lebih
berguna untuk tujuan intern perusahaan.
16. 2. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada
saldo kas.
Pada rekonsiliasi ini hanya diketahui sebab-sebab
perbedaan saldo kas dan saldo bank.
Rekonsiliasi bentuk ini sering digunakan oleh
akuntan dalam melakukan pemeriksaan kas.
17. Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir. Rekonsiliasi ini
biasanya dilakukan oleh akuntan pemeriksa
(auditor) sebagai alat pengujian yang
menyeluruh terhadap transaksi-transaksi kas.
Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
1. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada
saldo kas (4 kolom)
2. Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir (8 kolom)
Prinsipnya sama dengan rekonsiliasi saldo
akhir untuk menunjukkan saldo yang benar,
hanya saja disusun rekonsiliasi untuk saldo
bank tersendiri dan saldo kas tersendiri.