5. Nervus Karnial (Saraf Otak)
Saraf otak akan keluar dari otak melewati
lubang yang terdapat pada tulang tengkorak lalu
berhubungan erat dengan otot, indra
penglihatan, indra pendengaran, indra
penciuman, indra pengecap, dan indra perasa.
Di dalam kranial ada dua saraf kranial yang
merupakan serabut campuran atau gabungan
yaitu saraf motorik dan saraf sensorik yang
merupakan penghubung impuls-impuls dari
pusat-pusat saraf yang lebih tinggi ke organ
efektor dan impuls saraf perifer ke perifer ke
pusat-pusat saraf dalam susunan saraf pusat.
Nervus kranial juga merupakan bagian yang
6. Fungsi Saraf Kranial (Saraf Otak)
Nukleus sensorik dan motorik nervus kranial merupakan stasiun penghubung
untuk impuls-impuls dari pusat-pusat saraf yang lebih tinggi ke alat-alat
efektor, sedangkan untuk impuls-impuls dari perifer akan menuju pusat-pusat
saraf yang lebih rendah dalam susunan saraf.
Serat-serat yang berasal dari pusat fungsional yang lebih tinggi mengadakan
hubungan sinaptik dengan sel neuron motorik dalam batang otak. Dari
nukleus sensoris nervus kranial timbul serat-serat neuron untuk
menghantarkan impuls tersebut ke arah kranial didalam batang otak dan
berakhir dalam talamus. Dari talamus, impuls sensorik dilanjutkan ke arah
korteks sensoris oleh serat-serat talamo kortikalis.
8. Nervus Koklearis atau Nervus
Auditorius (Saraf Pendengaran)
Terdiri dari dua bagian, salah satu dari padanya pengumpulan sensibilitas
dari bagian vestibuler rongga telinga dalam, yang mempunyai hubungan
dengan keseimbangan. Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju
nucleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan
medula oblongata, lantas kemudian bergerak terus menuju serebelum.
Bagian kokhlearis pada nervus auditorius adalah saraf pendengar yang
sebenarnya.
9. Serabut-serabut sarafnya
mula-mula dipancarkan
kepada sebuah nukleus
khusus yang berada tepat di
belakang thalamus, lantas
dari sana dipancarkan lagi
menuju pusat penerima akhir
dalam korteks otak yang
terletak pada bagian bawah
lobus temporalis.
10. Nervus Vestibularis
Ner vus vest ibular is yang t er sebar hingga
kanalis semisir kuler is, mengant ar kan
implus-implus menuj u ot ak.I mplus-implus
it u dibangkit kan dalam kanal-kanal t adi,
kar ena adanya per ubahan kedudukan
cair an dalam kanal at au salur an-salur an
it u.Hal ini mempunyai hubungan er at
dengan kesadar an kedudukan kepala
t er hadap badan.
11. Telinga sebagai Indra
Pendengaran
Telinga (indra pendengaran) merupakan
salah sebuah organ yang mampu
mendeteksi atau mengenal suara dan juga
banyak berperan dalam keseimbangan dan
posisi tubuh. Telinga terbuat dari daging
dan tulang rawan, yang bentuknya mirip
dengan “rumah siput”. Telinga berjumlah
sepasang, satu sama lainnya terletak
simetris pada bagian yang berlawanan di
kepala, untuk menjaga keseimbangan dan
lokalisasi suara. Suara adalah bentuk energi
yang melewati udar, air, atau benda lainnya,
dalam sebuah gelombang. Walaupun
12. Anatomi T
elinga
T
elinga terdiri dari
tiga bagian, yaitu
telinga luar (auris
external), telinga
tengah (auris
media), telinga
dalam (auris
internal).
•T
elinga L
uar
•T
elinga T
engah
•T
elinga Dalam
14. Telinga luar atau auris external terdiri dari daun telinga (auricula),
liang telinga (meatus acusticus externus) dan dibatasi oleh
gendang telinga atau membran tympani. Telinga ini terletak pada
pars tympanicaossis temporalis, berbatasan dibelakang dengan
processus mastoideus.
1. Daun telinga : terdiri dari tulang rawan elastis yang berfungsi
untuk mengumpulkan getaran suara menuju saluran telinga luar.
2.Saluran telinga luar : berukuran 2,5 cm. Saluran ini mempunyai
sejenis kelenjar sebacea (sejenis minyak) yang dapat mengahsilkan
cerumen (kotoran telinga).
15. 3. membran tympani : Batas terdalam dari telinga luar
ialah selaput tipis disebut (gendang telinga) yang
secara histologis terdiri dari tiga lapis:
– Lapisan terluar lapisan kulit
– Lapisan tengah jaringan ikat
– Lapisan dalam yang terdiri dari mukosa (selaput
lendir).
17. • Malleus : tulang kecil berbentuk seperti martil yang
menyusun tulang pada pendengaran telinga tengah
• Incus : Tulang pendengaran yang menghubungkan
tulang malleus dan Tulang stapes
• Stapes : tulang akhir pendengaran, menerima getaran
dari malleus dan diantar melalui tingkap oval
• tuba auditivae: menyeimbangkan tekanan udara
telinga luar (atmosfir) dengan telinga tengah.
18. Telinga Dalam
Rongga telinga dalam dibatasi sekelilingnya oleh tulang temporal
(pars petrosa). Di dalamnya terdapat system keseimbngan
(vestibular) yang terdiri dari tiga buah canalis semi circularis
anterior, canalis semisircularis posterior, dan canalis semi circularis
lateralis bersama sacculus dan utriculus di dalam vestibulum.
19. 1. Labyrinth ossea : Labyrinth ossea yaitu
serangkaian rongga-rongga pada tulang
temporal yang dilapisi selaput periosteum
berisi cairan perilymph, suatu cairan dengan
komposisi mirip cairan interstitial.
2. Labyrinth membranacea mempunyai bentuk
yang sama tetapi terletak di dalam labyrinti
ossea. Labyrinth membranacea dilapisi
selaput ephitel dan cairan endolymph, suatu
cairan dengan komposisi mirip cairan
intraseluler, tetapi mengandung banyak Cl.
20. 3. Cochlea
Bagian anterior labyrinth adalah cochlea (rumah siput)
yaitu suatu saluran yang terdiri dari ¾ lingkaran. Pada
penampang melintang cochlea terdiri dari 3 bagian
yaitu bagian atas scala vestibuli, bagian bawah scala
tympani, keduanya berhubungan pada ujung atas
rumah siput dan keduanya berisi cairan perilymph.
21. 4. Utriculus dan Sacculus
Merupakan kantungkantung yang terdapat
pada bagian tengah
labyrinth
membranacea. Pada
utriculus dan sacculus
terdapat suatu
bangunan yang
disebut macula
22. 5. Canalis Semi Circularis
Canalis semi-circularis
merupakan bagian
belakang atas dari
labyrinth, terdiri dari 3
saluran yang berupa
gelung yang saling tegak
lurus satu sama lain.
23. Fisiologi Pendengaran
Proses pendengaran terjadi dimana gelombang suara
mencapai membran timpani yang bergetar menyebabkan
tulang-tulang pendengaran bergetar. Tulang stapes yang
bergetar masuk keluar dari tingkap oval menimbulkan
getaran pada perilymph di skala vestibuli. Karena luas
permukaan mebrana timpani 22xlebih besar dari luas
tingkap oval maka penguatan getaran 15-22x pada tingkat
oval.
24. Cara kerja Sistem Pendengaran
Secara umum tahapan untuk mendengar adalah sebagai
berikut:
•Gelombang bunyi yang ditampung oleh daun telinga melewati
rongga pendengaran
•Gelombang tersebut membuat gendang telinga kita bergetar
•Getaran tersebut di tangkap dan di perkuat oleh ketiga tulang
pendengaran yaitu tulang martil landasan dan sanggurdi
•Getaran yang telah di perkuat oleh ketiga tulang pendengaran
mengakibatkan jendela oval menjadi bergetar
•Kemudian getaran di teruskan kedalam cairan dalam koklea,
dan akan di deteksi oleh sel-sel khusus
•Informasi di sampaikan oleh syaraf pendengaran yang akan di
terjemahkan oleh otak.