SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
GANGGUAN CEMAS YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
     SOMATISASI
          Disusun oleh:
    Sarah Amithia Sari Bulan. S
         Siska Anggraini
    Anggraeni Fully Citra Putri
       Wreda Adhy Nugraha
       Septiana Citra Dewi
           Tri Gunadi

         PEMBIMBING:
    Dr. Ni Wayan Ani, SpKJ
Gangguan cemas

Kondisi gangguan yang ditandai dengan
kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan
dan tidak rasional bahkan terkadang tidak
realistik terhadap berbagai kehidupan sehari-
hari, yang berlangsung sekurangnya selama 6
bulan.
 Kecemasansulit dikendalikan
            berhubungan dengan gejala somatik
 (ketegangan otot, iritabilitas, kesulitan tidur dan
 kegelisahan) yang sumbernya tidak diketahui.



 penderitaan yang jelas dan gangguan bermakna
 dalam fungsi sosial dan pekerjaan.
Epidemiologi
 paling sering dijumpai pada dewasa muda rata-
    rata 25 tahun.
   Prevalensi di masyarakat ± 3 %
    prevelansi seumur hidup rata-rata 5 %.
    Indonesia prevalensi sebagai gangguan fisik ±
    28,73% untuk dewasa dan 34,38% untuk anak.
   Sering dijumpai pada wanita dengan ratio 2 :1
Etiologi
 a. Teori Psikodinamik
 Freud (1993) : kecemasan merupakan hasil dari
 konflik psikis yang tidak disadari.
               Ketakutan ( kecemasan akut ) →
 represi dan konflik ( tak sadar ) → kecemasan
 menahun → stres pencetus → penurunan daya tahan
 dan mekanisme untuk mengatasinya → perasaan
 cemas

       Mekanisme pertahanan diri dialami sebagai
 simptom, seperti phobia, regresi dan tingkah laku
 ritualistik.
b. Teori Perilaku

  Kecemasan respon terhadap stimulus khusus (fakta) waktu cukup
  lamafrustasimengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan
  yang di inginkan.

c. Teori Interpersonal

  kecemasan terjadi dari ketakutan akan penolakan antar individutidak
  berharga.

d Teori Keluarga

  kecemasan dapat terjadi dan timbul secara nyata akibat adanya konflik
  dalam keluarga.

e. Teori Biologik

   disregulasi system saraf perifer dan pusat Sistem saraf otonomik  tonus
  simpatik beradaptasi secara lambat terhadap stimuli yang berulang dan
  berespon secara berlebihan terhadap stimuli yang sedang.
  Sistem neurotransmiter utama yang terlibat adalah norepinefrin, serotonin,
  dan gamma-aminobutyric acid (GABA)
Faktor Predisposisi
   Kecemasan
 Stresor
 faktor genetik
 faktor organik
 faktor psikologi
Manifestasi klinis secara umum

 Gejala utamanya :
a.   Kecemasan
b.   ketegangan motorik (gemetar, gelisah serta
     nyeri kepala)
c.   hiperaktivitas otonom
d.   kewaspadaan kognitif
e.   mudah tersinggung dan dikejutkan.

     Gangguanseperti ini terjadi secara kronik dan
     mungkin bisa berlangsung seumur hidup
Gejala Kecemasan

a.    Fase 1

       Gejala adanyaa kecemasan:
     1. rasa tegang di otot dan kelelahan, terutama di
     otot-otot dada, leher dan punggung.
     2. tremor dan gemetar yang dengan mudah dapat
     dilihat pada jari-jari tangan.
b. Fase 2
 penderita juga mulai tidak bisa mengontrol
  emosinya dan tidak ada motifasi diri.
 Labilitas emosi mudah menangis tanpa sebab,
  yang beberapa saat kemudian menjadi tertawa.
 Kehilangan motivasi diri
c. Fase 3

 Pada fase tiga ini dapat terlihat gejala seperti :
  a. Intoleransi dengan rangsang sensoris,
  b. kehilangan kemampuan toleransi terhadap
  sesuatu yang sebelumnya telah mampu di tolerir
  c. gangguan reaksi terhadap sesuatu yang
  sepintas terlihat sebagai gangguan kepribadian.
Klasifikasi Tingkat Kecemasan
 Kecemasan ringan
 Kecemasan sedang
 Kecemasan berat
 panik
Respon Fisiologis terhadap
   Kecemasan
 Kardio vaskuler
 Peningkatan tekanan darah, palpitasi, jantung berdebar, denyut nadi
 meningkat, tekanan nadi menurun, syock dan lain-lain.

 Respirasi
napas cepat dan dangkal, rasa tertekan pada dada, rasa tercekik.

 Kulit
 perasaan panas atau dingin pada kulit, muka pucat, berkeringat
 seluruh tubuh, rasa terbakar pada muka, telapak tangan berkeringat,
 gatal-gatal.

 Gastro intestinal
 Anoreksia, rasa tidak nyaman pada perut, rasa terbakar di
 epigastrium, nausea, diare.

 Neuromuskuler
 Reflek meningkat, reaksi kejutan, mata berkedip-kedip, insomnia,
 tremor, kejang, , wajah tegang, gerakan lambat.
Respon Psikologis terhadap
Kecemasan
 Perilaku
Gelisah, tremor, gugup, bicara cepat dan tidak ada
 koordinasi, menarik diri, menghindar.

 Kognitif
Gangguan perhatian, konsentrasi hilang, mudah lupa,
 salah tafsir, bloking, bingung, lapangan persepsi menurun,
 kesadaran diri yang berlebihan, kawatir yang berlebihan,
 obyektifitas menurun, takut kecelakaan, takut mati dan
 lain-lain.

 Afektif
Tidak sabar, tegang, neurosis, tremor, gugup yang luar
 biasa, sangat gelisah dan lain-lain.
Kriteria diagnosis menurut DSM-
IV:
a.   Kecemasan dan kekhawatiran berlebihan (harapan yang
     mengkhawatirkan), terjadi lebih banyak dibandingkan
     tidak selama paling kurang 6 bulan, tentang sejumlah
     peristiwa atau aktivitas (seperti pekerjaan atau aktivitas
     sekolah)
b.   Orang kesulitan untuk mengendalikan kekhawatiran
c.   Kecemasan dan kekhawatiran adalah dihubungkan
     dengan tiga (atau lebih) dari enam gejala berikut
     (dengan paling kurang beberapa gejala terjadi lebih
     banyak dibandingkan tidak selama 6 bulan terakhir).
     Catatan : hanya 1 gejala yang diperlukan pada anak-
     anak.
     1. gelisah atau perasaan tegang tegang atau cemas
     2. merasa mudah lelah
     3. sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
     4. iritabilitas
     5. ketegangan otot
d. Fokus kecemasan dan kekhawatiran adalah
  tidak dibatasi pada gambaran utama gangguan
  axis 1, misalnya; kecemasan atau ketakutan
  adalah suatu serangnan panik (seperti pada
  gangguan panik), merasa malu didepan umum
  (seperti pada fobia sosial), terkontaminasi (seperti
  pada gangguan obsesif-kompulsif), merasa jauh
  dari rumah atau kerabat dekat ( seperti pada
  gangguan cemas perpisahan), pertambahan
  berat badan (seperti pada gangguan anoreksia
  nervosa), menderita berbagai keluhan fisik
  (seperti pada gangguan somatisasi) atau
  menderita penyakit serius (seperti pada
  hipokondriasis) serta kecemasan atau
e. Kecemasan, kekhawatiran atau gejala fisik
  menyebabkan penderitaan yang bermakna
  secara klinis atau gangguan pada fungsi sosial,
  pekerjaan atau fungsi penting lainnya.

f. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis
   langsung dari zat (misal: penyalahgunaan zat,
   pengobatan) dan tidak terjafi secara eksklusif
   selama suatu gangguan mood, gangguan psikotik
   atau gangguan perkembangan pervasif.
Terapi
 Psikoterapi
 a) Terapi kognitif perilaku
 b) Terapi suportif
 c) Terapi berorientasi tilikan
Terapi lanj...
 Konseling :
a.   informasikan bahwa stres dan rasa khawatir
     keduanya mempunyai efek fisik dan mental.
b.   Mempelajari keterampilan untuk mengurangi
     dampak stres merupakan pertolongan yang
     paling efektif.
c.   Mengenali, menghadapi dan menantang
     kekhawatiran yang berlebihan dapat
     mengurangi gejala anxietas.
d.   Kenali kekhawatiran yang berlebihan atau
     pikiran yang pesimistik.
e.   Latihan fisik yang teratur sering menolong.
Terapi lanj...
 Medikasi merupakan terapi sekunder,
 Untuk mengatasinya biasanya diberikan obat
  anti-cemas (misalnya benzodiazepin, buspiron)
  dosisnya harus dikurangi secara perlahan,
  tidak dihentikan secara tiba-tiba.
 Beta bloker dapat membantu mengobati gejala
  fisik, antidepresan bila ada depresi. Konsultasi
  spesialistik bila anxietas berat dan berlangsung
  lebih dan 3 bulan



 Pengobatanyang paling efektif pengobatan yang
 mengkombinasikan psikoterapi dan farmakoterapiPengobatan
 mungkin memerlukan cukup banyak waktu bagi klinisi yang
 terlibat.
Prognosis
 Gangguan cemas menyeluruh adalah suatu
 kekhawatiran yang berlebihan dan dihayati
 disertai gejala somatik yang menyebabkan
 gangguan bermakna dan fungsi sosial atau
 pekerjaan atau penderitaan yang jelas bagi
 pasien sehingga gangguan ini bersifat kronis
 residif dan prognosisnya sukar diramalkan.
TERIMA KASIH
Alhamdulillah

Contenu connexe

Tendances

Tendances (20)

Anxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasanAnxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasan
 
Gangguan somatoform 6
Gangguan somatoform 6Gangguan somatoform 6
Gangguan somatoform 6
 
F45 gangguan somatofrom
F45 gangguan somatofromF45 gangguan somatofrom
F45 gangguan somatofrom
 
Psikosis
PsikosisPsikosis
Psikosis
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis Akut
 
3.1.5.3 ansietas agorafobia unand
3.1.5.3   ansietas agorafobia unand3.1.5.3   ansietas agorafobia unand
3.1.5.3 ansietas agorafobia unand
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
 
psikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniapsikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofrenia
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akut
 
kedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrikkedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrik
 
Akep kecemasan jiwa
Akep kecemasan jiwaAkep kecemasan jiwa
Akep kecemasan jiwa
 
gangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamgangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn waham
 
Somatoform Disorder
Somatoform DisorderSomatoform Disorder
Somatoform Disorder
 
Kedaruratan psikiatri
Kedaruratan psikiatriKedaruratan psikiatri
Kedaruratan psikiatri
 
Emergency psichiatri
Emergency psichiatriEmergency psichiatri
Emergency psichiatri
 
Kp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmakaKp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmaka
 
Gangguan disosiatif-konversi
Gangguan disosiatif-konversiGangguan disosiatif-konversi
Gangguan disosiatif-konversi
 
Kedaruratan Psikiatrik
Kedaruratan  PsikiatrikKedaruratan  Psikiatrik
Kedaruratan Psikiatrik
 
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikKp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
 
Psikosafix.pptx
Psikosafix.pptxPsikosafix.pptx
Psikosafix.pptx
 

Similaire à GANGGUAN SOMATISASI

Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Lautan Jiwa
 
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptxMENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptxariefkurniawan307132
 
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptx
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptxMASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptx
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptxIPUTUDARMAWAN1
 
Makalah Gangguan Kesehatan Kaitannya dengan Psikologi (Psikologi)
Makalah Gangguan Kesehatan Kaitannya dengan Psikologi (Psikologi)Makalah Gangguan Kesehatan Kaitannya dengan Psikologi (Psikologi)
Makalah Gangguan Kesehatan Kaitannya dengan Psikologi (Psikologi)Lia Oktaviani
 
Seminar ansietas
Seminar ansietasSeminar ansietas
Seminar ansietassawir ana
 
Stress & adaftasi
Stress & adaftasiStress & adaftasi
Stress & adaftasizaraamalia1
 
Pengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
Pengertian Stress dan Solusi MengtasinyaPengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
Pengertian Stress dan Solusi MengtasinyaArdiansah Danus
 
PPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.ppt
PPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.pptPPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.ppt
PPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.pptferdyLeuhery1
 
Mengenal anxiety { ansietas} (kecemasan)
Mengenal anxiety { ansietas}  (kecemasan)Mengenal anxiety { ansietas}  (kecemasan)
Mengenal anxiety { ansietas} (kecemasan)AryaD Ningrat
 

Similaire à GANGGUAN SOMATISASI (20)

Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
 
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptxMENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptx
 
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptx
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptxMASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptx
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptx
 
Makalah Gangguan Kesehatan Kaitannya dengan Psikologi (Psikologi)
Makalah Gangguan Kesehatan Kaitannya dengan Psikologi (Psikologi)Makalah Gangguan Kesehatan Kaitannya dengan Psikologi (Psikologi)
Makalah Gangguan Kesehatan Kaitannya dengan Psikologi (Psikologi)
 
ansietas atau kecemasan 2017
ansietas atau kecemasan 2017ansietas atau kecemasan 2017
ansietas atau kecemasan 2017
 
Gangguan ansietas
Gangguan ansietasGangguan ansietas
Gangguan ansietas
 
Seminar ansietas
Seminar ansietasSeminar ansietas
Seminar ansietas
 
Stress & adaftasi
Stress & adaftasiStress & adaftasi
Stress & adaftasi
 
Reply AKPER PEMKAB MUNA
Reply AKPER PEMKAB MUNA Reply AKPER PEMKAB MUNA
Reply AKPER PEMKAB MUNA
 
Reply
ReplyReply
Reply
 
Pengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
Pengertian Stress dan Solusi MengtasinyaPengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
Pengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
 
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietasAsuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
 
PPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.ppt
PPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.pptPPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.ppt
PPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.ppt
 
Mengenal anxiety { ansietas} (kecemasan)
Mengenal anxiety { ansietas}  (kecemasan)Mengenal anxiety { ansietas}  (kecemasan)
Mengenal anxiety { ansietas} (kecemasan)
 
Depresi AKPER PEMDA MUNA
Depresi AKPER PEMDA MUNADepresi AKPER PEMDA MUNA
Depresi AKPER PEMDA MUNA
 
konsep DEpresi
konsep DEpresikonsep DEpresi
konsep DEpresi
 
Anxiety neurosis
Anxiety neurosisAnxiety neurosis
Anxiety neurosis
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Manajemen stres
Manajemen stresManajemen stres
Manajemen stres
 
Makalah depresi (4)
Makalah depresi (4)Makalah depresi (4)
Makalah depresi (4)
 

GANGGUAN SOMATISASI

  • 1. GANGGUAN CEMAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN SOMATISASI Disusun oleh: Sarah Amithia Sari Bulan. S Siska Anggraini Anggraeni Fully Citra Putri Wreda Adhy Nugraha Septiana Citra Dewi Tri Gunadi PEMBIMBING: Dr. Ni Wayan Ani, SpKJ
  • 2. Gangguan cemas Kondisi gangguan yang ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang tidak realistik terhadap berbagai kehidupan sehari- hari, yang berlangsung sekurangnya selama 6 bulan.
  • 3.  Kecemasansulit dikendalikan  berhubungan dengan gejala somatik (ketegangan otot, iritabilitas, kesulitan tidur dan kegelisahan) yang sumbernya tidak diketahui. penderitaan yang jelas dan gangguan bermakna dalam fungsi sosial dan pekerjaan.
  • 4. Epidemiologi  paling sering dijumpai pada dewasa muda rata- rata 25 tahun.  Prevalensi di masyarakat ± 3 %  prevelansi seumur hidup rata-rata 5 %.  Indonesia prevalensi sebagai gangguan fisik ± 28,73% untuk dewasa dan 34,38% untuk anak.  Sering dijumpai pada wanita dengan ratio 2 :1
  • 5. Etiologi  a. Teori Psikodinamik Freud (1993) : kecemasan merupakan hasil dari konflik psikis yang tidak disadari.  Ketakutan ( kecemasan akut ) → represi dan konflik ( tak sadar ) → kecemasan menahun → stres pencetus → penurunan daya tahan dan mekanisme untuk mengatasinya → perasaan cemas Mekanisme pertahanan diri dialami sebagai simptom, seperti phobia, regresi dan tingkah laku ritualistik.
  • 6. b. Teori Perilaku Kecemasan respon terhadap stimulus khusus (fakta) waktu cukup lamafrustasimengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang di inginkan. c. Teori Interpersonal kecemasan terjadi dari ketakutan akan penolakan antar individutidak berharga. d Teori Keluarga kecemasan dapat terjadi dan timbul secara nyata akibat adanya konflik dalam keluarga. e. Teori Biologik disregulasi system saraf perifer dan pusat Sistem saraf otonomik  tonus simpatik beradaptasi secara lambat terhadap stimuli yang berulang dan berespon secara berlebihan terhadap stimuli yang sedang. Sistem neurotransmiter utama yang terlibat adalah norepinefrin, serotonin, dan gamma-aminobutyric acid (GABA)
  • 7. Faktor Predisposisi Kecemasan  Stresor  faktor genetik  faktor organik  faktor psikologi
  • 8. Manifestasi klinis secara umum  Gejala utamanya : a. Kecemasan b. ketegangan motorik (gemetar, gelisah serta nyeri kepala) c. hiperaktivitas otonom d. kewaspadaan kognitif e. mudah tersinggung dan dikejutkan. Gangguanseperti ini terjadi secara kronik dan mungkin bisa berlangsung seumur hidup
  • 9. Gejala Kecemasan a. Fase 1 Gejala adanyaa kecemasan: 1. rasa tegang di otot dan kelelahan, terutama di otot-otot dada, leher dan punggung. 2. tremor dan gemetar yang dengan mudah dapat dilihat pada jari-jari tangan.
  • 10. b. Fase 2  penderita juga mulai tidak bisa mengontrol emosinya dan tidak ada motifasi diri.  Labilitas emosi mudah menangis tanpa sebab, yang beberapa saat kemudian menjadi tertawa.  Kehilangan motivasi diri
  • 11. c. Fase 3  Pada fase tiga ini dapat terlihat gejala seperti : a. Intoleransi dengan rangsang sensoris, b. kehilangan kemampuan toleransi terhadap sesuatu yang sebelumnya telah mampu di tolerir c. gangguan reaksi terhadap sesuatu yang sepintas terlihat sebagai gangguan kepribadian.
  • 12. Klasifikasi Tingkat Kecemasan  Kecemasan ringan  Kecemasan sedang  Kecemasan berat  panik
  • 13. Respon Fisiologis terhadap Kecemasan  Kardio vaskuler  Peningkatan tekanan darah, palpitasi, jantung berdebar, denyut nadi meningkat, tekanan nadi menurun, syock dan lain-lain.  Respirasi napas cepat dan dangkal, rasa tertekan pada dada, rasa tercekik.  Kulit  perasaan panas atau dingin pada kulit, muka pucat, berkeringat seluruh tubuh, rasa terbakar pada muka, telapak tangan berkeringat, gatal-gatal.  Gastro intestinal  Anoreksia, rasa tidak nyaman pada perut, rasa terbakar di epigastrium, nausea, diare.  Neuromuskuler  Reflek meningkat, reaksi kejutan, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, kejang, , wajah tegang, gerakan lambat.
  • 14. Respon Psikologis terhadap Kecemasan  Perilaku Gelisah, tremor, gugup, bicara cepat dan tidak ada koordinasi, menarik diri, menghindar.  Kognitif Gangguan perhatian, konsentrasi hilang, mudah lupa, salah tafsir, bloking, bingung, lapangan persepsi menurun, kesadaran diri yang berlebihan, kawatir yang berlebihan, obyektifitas menurun, takut kecelakaan, takut mati dan lain-lain.  Afektif Tidak sabar, tegang, neurosis, tremor, gugup yang luar biasa, sangat gelisah dan lain-lain.
  • 15. Kriteria diagnosis menurut DSM- IV: a. Kecemasan dan kekhawatiran berlebihan (harapan yang mengkhawatirkan), terjadi lebih banyak dibandingkan tidak selama paling kurang 6 bulan, tentang sejumlah peristiwa atau aktivitas (seperti pekerjaan atau aktivitas sekolah) b. Orang kesulitan untuk mengendalikan kekhawatiran c. Kecemasan dan kekhawatiran adalah dihubungkan dengan tiga (atau lebih) dari enam gejala berikut (dengan paling kurang beberapa gejala terjadi lebih banyak dibandingkan tidak selama 6 bulan terakhir). Catatan : hanya 1 gejala yang diperlukan pada anak- anak. 1. gelisah atau perasaan tegang tegang atau cemas 2. merasa mudah lelah 3. sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong 4. iritabilitas 5. ketegangan otot
  • 16. d. Fokus kecemasan dan kekhawatiran adalah tidak dibatasi pada gambaran utama gangguan axis 1, misalnya; kecemasan atau ketakutan adalah suatu serangnan panik (seperti pada gangguan panik), merasa malu didepan umum (seperti pada fobia sosial), terkontaminasi (seperti pada gangguan obsesif-kompulsif), merasa jauh dari rumah atau kerabat dekat ( seperti pada gangguan cemas perpisahan), pertambahan berat badan (seperti pada gangguan anoreksia nervosa), menderita berbagai keluhan fisik (seperti pada gangguan somatisasi) atau menderita penyakit serius (seperti pada hipokondriasis) serta kecemasan atau
  • 17. e. Kecemasan, kekhawatiran atau gejala fisik menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lainnya. f. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat (misal: penyalahgunaan zat, pengobatan) dan tidak terjafi secara eksklusif selama suatu gangguan mood, gangguan psikotik atau gangguan perkembangan pervasif.
  • 18. Terapi  Psikoterapi a) Terapi kognitif perilaku b) Terapi suportif c) Terapi berorientasi tilikan
  • 19. Terapi lanj...  Konseling : a. informasikan bahwa stres dan rasa khawatir keduanya mempunyai efek fisik dan mental. b. Mempelajari keterampilan untuk mengurangi dampak stres merupakan pertolongan yang paling efektif. c. Mengenali, menghadapi dan menantang kekhawatiran yang berlebihan dapat mengurangi gejala anxietas. d. Kenali kekhawatiran yang berlebihan atau pikiran yang pesimistik. e. Latihan fisik yang teratur sering menolong.
  • 20. Terapi lanj...  Medikasi merupakan terapi sekunder,  Untuk mengatasinya biasanya diberikan obat anti-cemas (misalnya benzodiazepin, buspiron) dosisnya harus dikurangi secara perlahan, tidak dihentikan secara tiba-tiba.  Beta bloker dapat membantu mengobati gejala fisik, antidepresan bila ada depresi. Konsultasi spesialistik bila anxietas berat dan berlangsung lebih dan 3 bulan Pengobatanyang paling efektif pengobatan yang mengkombinasikan psikoterapi dan farmakoterapiPengobatan mungkin memerlukan cukup banyak waktu bagi klinisi yang terlibat.
  • 21. Prognosis  Gangguan cemas menyeluruh adalah suatu kekhawatiran yang berlebihan dan dihayati disertai gejala somatik yang menyebabkan gangguan bermakna dan fungsi sosial atau pekerjaan atau penderitaan yang jelas bagi pasien sehingga gangguan ini bersifat kronis residif dan prognosisnya sukar diramalkan.