Success Story Ledokombo
oleh Farha Assegaf, Pengelola Ledokombo
Disampaikan pada Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan TBM
29 Juni 2013
Empire Palace Hotel, Surabaya
3. LEDOKOMBO : Wilayah “Yatim*Piatu* Sosial”
Sebuah KECAMATAN di Jember, JATIM, berpenduduk
sekitar 62.300 jiwa. Mata pencaharian penduduk di
daerah berbukit ini pada umumnya buruh tani. Sisanya
berjuang di sektor informal (pedagang kecil), Kerja
serabutan, dan pegawai negeri/swasta. Dalam satu
dasawarsa terakhir semakin banyak penduduk yang
mencari nafkah keluar Ledokombo, baik didalam negeri
(terbanyak ke Bali) maupun keluar negeri (TKI/TKW) ke
Timur Tengah, Malaysia, Singapore, Taiwan dan
Hongkong. Kabupaten Jember adalah salah satu kantong
pengiriman (sending area) migrant workers (buruh
migran, TKW/TKI) di Jatim (JATIM dan NTB merupakan
dua daerah sending areas TKW/TKI papan atas di
Indonesia).
4. Di Kabupaten Jember, kecamatan Ledokombo dikenal sebagai
wilayah tertinggal yang bermasalah. Secara ekonomis dikategorikan
daerah minus dengan penduduk sebagian besar suku Madura.
Lazimnya streotipe yang disematkan pada suku Madura adalah susah
diatur, sulit diajak maju dan bekerjasama, mau menang sendiri, tidak
suka melihat keberhasilan orang-lain, kepala batu, keminter, keras,
dll. Label negatif tentang suku ini ditengarai sebagai salah satu sebab
yang mendasari ketertinggalan Ledokombo dibanding kecamatan
lainnya di Jember. Masyarakat berseloroh bahwa pada umumnya aparat
pemerintah Ledokombo kurang bermutu. Bahkan penempatannya di
Ledokombo merupakan sebuah ”hukuman”. Ledokombo adalah tempat
”pembuangan”. Maka banyak orang beranggapan bahwa akan sulit
mengikhtiari perubahan yang signifikan di kawasan berbukit ini. ”sudah
seperti takdir, Mustahil maju” pernah terdengar celoteh atau lebih
tepatnya ledekan ini.
TETAPI…..BENARKAH DEMIKIAN ?
6. Selalu ada Jalan untuk menjadi LEBIH
BAIK
...mempertemukan manusia-manusia dari
berbagai latar belakang kebudayaan...untuk
bersatu, berbagi dan saling menguatkan
dalam suatu ruang hidup bernama
Ledokombo….
Menuju Masa Depan Bersama
yang Lebih Baik…!
10. BELAJAR SAMA SAMA
BERMAIN SAMA SAMA
KERJA SAMA SAMA
BERTANYA SAMA SAMA
BERKARYA SAMA SAMA
KERJA SAMA SAMA
SEMUA ORANG ITU GURU ALAM RAYA SEKOLAHKU
SEJAHTERALAH BANGSAKU
SEMUA ORANG JADI GURU …DSTRNYA..
11. Dalam 3,5 tahun terakhir ….
Anak-anak telah mengubah banyak hal….Memandu
LEDOKOMBO YANG “Lemes” menjadi “ Wilayah yang
BergerAK…menjadi wilayah untuk ”SEMUA…DESA
DUNIA….MENUJU KAWASAN LAYAK ANAK” dengan
Merayakan KEBERAGAMAN“…
Justru dari anak-anak (Cat: bukan orang dewasa)
Berkembang optimisme dan gairah baru…masa depan
yang BERMAKNA bagi masyarakat secara keseluruhan
Dengan sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya…
sesuatu yang telah “mati suri” dihidupkan …dirayakan
Sesuatu yang “ masa lampau” menjadi masa kini dan
masa depan”
15. Selanjutnya berdandan mengikuti Lomba Egrang unik per orang an I
Ledokombo 14 Februari 2010 ( Merayakan Kebersamaan, Multikulturalisme,
GLOCAL, Memulai tradisi Juri Nasional- Internasional)
16.
17. Dan mulai tampil dalam berbagai
macam kesempatan Lokal,
Nasional dan Internasional
18. Anak-anak Tanoker Juara Umum
lomba permainan tradisional anak se
Jawa Timur yang dilaksanakan
Kementerian Budaya dan Parawisata
Republik Indonesia (Juli 2010)
20. Mulai menjadi berita koran dan TV (Local -International)
Indonesia’s first ever stilt festival (Jakarta Post)
Teams of school children paraded as giants in Indonesia’s first ever stilt festival in the
village of Ledokombo, East Java last Saturday. Local youth group “Tanoker” — a
Madurese word meaning “cocoon” — hosted the community event, supported by the
Ledokombo local council and the Jember tourism board.
The day’s festivities included a painting competition, a souvenir design competition and
the main event — a stilt performance competition, attended by 152 children on
bamboo stilts in homemade costumes.
Walking on bamboo stilts is a traditional children’s game in East Java, with variations
on the game found throughout the archipelago. Opening the event, Ledokombo district
head Sidartawan K SH praised Tanoker’s initiative of promoting traditional games to
build community relations, despite the growing influence of modern children’s
activities such as watching television or playing video games.
Event coordinator Farha Ciciek commented that by building friendships among children
from different ethnic and social backgrounds through activities such as playing and
performing together, Tanoker hopes to strengthen the community of Ledokombo and
prevent conflict arising between groups with different languages and values, such as
the Javanese and Madurese people in East Java.
“If you change the attitudes of the children, then you can change the attitudes of their
teachers and parents as well,” she said. Tanoker hopes to expand the festival in years to
come, including international performances to strengthen both global and local
friendships. Catriona Richards, Contributor, Ledokombo, East Java | Sat,
08/14/2010, Lifestyle
21. Berlatih terus dan “Ngotot ” mengikuti Audisi
“Indonesia Mencari Bakat “ 2 (Talent Show) Trans
TV, JATIM (September 2010)
22. Pengalaman Berharga : Sebagai wakil JATIM ke
Babak Audisi Nasional IMB 2 Trans TV Jakarta
23. Mengasah Rasa Cinta Indonesia : Manggung di Acara
Konsolidasi Nasional Aliansi Bhineka Tunggal Ika (Jakarta,
Oktober 2010)
25. Event International Pertama : Tanoker Tampil
di “Youth Preneurship Summit” tingkat ASIA
(Ashoka) di Jakarta (Desember 2010)
26. Menari dan Menyanyi di Youth Cultural Night
Konferensi Asia Pasifik Tentang Reproduksi di
Yogyakarta
(Oktober 2011)
27. Diundang Tampil Pada Perayaan Hari Anak
International, Jakarta , November 2011
Halaman Taman Ismail Marzuki
Teater Taman Ismail Marzuki
28. Terus Berkreasi dalam Semarak “International” Egrang
Festival ke 2 (Juli 2011) dan ke 3 (Juli 2012)
Pawai Pembukaan Festival 3
Peserta Festival Egrang 2
29. Belajar dan Tampil Berbagi di berbagai kesempatan dan kota selama tahun
2011. Salah satunya di Global Youth Festival dan Sarasehan Budaya
Universitas Ma Chung Malang, Juli 2012 (Tanoker feat Jordon Benner dari
California, Setelah berlatih bersama selama 2 minggu)
30. Belajar dan Berjejaring
Lokal, Nasional dan Internasional
Setelah tampil di Simposium
Internasional Pemikiran Gus Dur
Menari di halaman kantor Komnas
HAM dan KOMNAS Perempuan
31. Inisiatif “Friends of Tanoker” di Canberra (Fund
Raising untuk Tanoker 28 Oktober 2011 dan 1 Nov
2012)
32. Friends of Tanoker …Datang dari berbagai Penjuru ke
Ledokombo …bahu membahu mendorong perubahanperdamaian ….dari (anak ) desa untuk dunia yang lebih baik…
38. Sosialisasi Cinta Budaya Indonesia melalui
Pembuatan Film Egrang dari Ledokombo oleh Garin Nugroho /
SET Film (Di putar di Kompas TV, Ensiklopedia Anak Nusantra)
39. Berangkat dari Tradisi….
Mengupayakan terwujudnya “lingkungan Tanoker”
dan wilayah Ledokombo yang LAYAK ANAK dan
KAWASAN UNTUK SEMUA”. Sebuah tempat dimana
pertemuan berbagai kalangan dari berbagai latar
belakang (ras, etnis, bangsa, budaya, golongan)
DIKELOLA untuk saling menguatkan….untuk
KEADILAN, KESEJAHTERAAN dan PERDAMAIAN.
Kami bekerja untuk mengubah mimpi itu menjadi
kenyataan....
40. Mimpi yang Berkembang -Biak… Ledokombo menjadi
Kawasan Belajar dan Bermain yang SEHAT
…Layak Anak …
• Egrang masuk sekolah, berkembang di masyarakat.
• Pengembangan pusat riset permainan dan kuliner berbasis tradisi
• Pembangunan dan Pengembangan Museum “alam” Permainan
Tradisional (Diawali egrang)
• Pengembangan Arena dan variasi permainan tradisional (Outbond
berbasis permainan tradisional dll) = Pembangunan karakter
• Bengkel Kerja dan Outlet produk-produk “kreatif” masyarakat
Ledokombo.
Ledokombo sebagai “SUBYEK WISATA”
41. Learning Society…
Buta aksara: JATIM TERTINGGI di Indonesia.
Merangsang Minat baca dengan PustakaKolam Baca dan berbagai kegiatan lainnya
(Belajar bahasa Inggris, Matematika, IPA dll )
42. Metamorfose di Atas
Bambu Menari…
Diatas Egrang mereka
berkarya dan berusaha, terusmenerus, untuk memberi
daya hidup yang lebih menyala
kepada Ledokombo dan Dunia
Dengan EGRANG
PEMBERDAYAAN diupayakan,
KEBERSAMAAN dirakit,
PERDAMAIAN dikembangkan
Untuk INDONESIA yang lebih
BAIK dan semoga juga DUNIA
yang lebih BAIK…
43. Kontak - T a n o k e r
Jl. Kantor Polisi, Simpang Tiga Desa
Ledokombo, Kecamatan-Ledokombo,
Kabupaten Jember, JAWA TIMUR).
Web www.tanoker.org,
Email: tanokerledokombo@yahoo.co.id
Facebook : Tanoker Ledokombo
TELPUN: 0331-591472,08121033998,
08121102391 (Kontak : Suporahardjo, Farha
Ciciek, Amalia Ratih Insani, Sisilia Velayati)