SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Télécharger pour lire hors ligne
69
PERBEDAAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA ASMA BRONKIAL PADA PASIEN
DENGAN ASMA BRONKIAL DAN PASIEN TANPA ASMA BRONKIAL DI POLI
ANAK RAWAT JALAN RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG PADA
OKTOBER– DESEMBER 2011
Yogie Irawan, dr. Roro Rukmi Windi P M.Kes
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
No. Telpon: 081929940344. Email: yogirawan@yahoo.com
Asma bronkial merupakan penyakit kronis yang paling sering terjadi pada anak-anak dan merupakan
penyakit yang masih banyak terjadi di masyarakat. Penelitian multisenter mengenai prevalensi asma
bronkial pada anak menghasilkan angka prevalensi di Palembang 7,4%; di Jakarta 5,7%; dan di
Bandung 6,7% (Kartasasmita, 1996). Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan faktor risiko
terjadinya asma bronkial pada pasien dengan asma bronkial dan pasien tanpa asma bronkial di
Poli Anak Rawat Jalan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung pada Oktober – Desember 2011.
Faktor risiko yang diamati yaitu riwayat atopi pasien, riwayat atopi keluarga, kepemilikan
binatang piaraan, pajanan terhadap asap rokok, penggunaan kasur kapuk, status ekonomi,
obesitas dan jenis kelamin. Penelitian ini adalah penelitian analitik komparatif kategorik tidak
berpasangan, dengan metode cross sectional. Data terdiri dari data primer dan sekunder dengan
sampel sebanyak 100 responden. Tehnik sampling yang digunakan yaitu consecutive sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner, lalu pengolahan data menggunakan Chi-square.
Hasil penelitian ini menunjukan dari 100 responden, 26 (26%) responden menderita asma dan 74
(74%) responden tidak menderita asma. Dari 26 responden yang menderita asma, yang memiliki
riwayat atopi berjumlah 22 orang (88%), riwayat atopi keluarga berjumlah 24 orang (92%),
kepemilikan binatang piaraan berjumlah 21 orang (80%), pajanan terhadap asap rokok berjumlah
24 orang(92%), menggunakan kasur kapuk berjumlah 19 orang (73%), status ekonomi rendah
berjumlah 22 orang (84%), jenis kelamin laki-laki 12 orang (46%) dan obesitas 8 orang (30%).
Hasil uji Chi-square menunjukan ada perbedaan yang bermakna antara faktor risiko pada pasien
dengan asma bronkial dan tanpa asma bronkial dengan p value<0,1 pada riwayat atopi pasien
(p=0.00), riwayat atopi keluarga (p=0.00), kepemilikan binatang piaraan (p=0.00), pajanan
terhadap asap rokok (p=0.013), penggunaan kasur kapuk (p=0.017) dan status ekonomi rendah
(p=0.006). Sedangkan pada faktor jenis kelamin (p=0,448) dan obesitas (p=0.274) tidak
ditemukan adanya perbedaan yang bermakna.
Kata kunci : Faktor risiko, asma bronkial, pasien rawat jalan
70
PENDAHULUAN
Asma bronkial merupakan penyakit
kronik yang sering dijumpai pada anak
maupun dewasa di negara berkembang
maupun negara maju.Sejak dua dekade
terakhir, dilaporkan bahwa prevalensi
asma bronkial meningkat pada anak
maupun dewasa. Prevalensi total asma
bronkial di dunia diperkirakan 7,2 %
(6% pada dewasa dan 10% pada anak).
Prevalensi tersebut sangat bervariasi
pada tiap negara dan bahkan perbedaan
juga didapat antar daerah di dalam suatu
negara. Prevalensi asma bronkial di
berbagai negara sulit dibandingkan,
tidak jelas apakah perbedaan angka
tersebut timbul karena adanya
perbedaan kritertia diagnosis atau
karena benar-benar terdapat perbedaan
(IDAI, 2010).
Sebenarnya asma bronkial bukan
termasuk penyakit yang mematikan ,
namun morbiditas dan mortalitas asma
bronkial relatif meningkat tiap
tahunnya, menurut perkiraan WHO,
sekitar 300 juta orang menderita asma
bronkial dan 255 ribu orang meninggal
karena asma bronkial di dunia pada
tahun 2005 dan angka ini masih terus
meningkat. Dilaporkan pada bahwa
tahun 1994 sekitar 5500 pasien asma
bronkial meninggal di Amerika. Angka
kematian pada setiap kelompok usia
meningkat pada tahun 1980-1995.
Kematian akibat asma bronkial pada
semua usia meningkat 3,4% tiap tahun,
sejak tahun 1980-1998. Kematian
mencapai 3,8 per 1 juta anak pada
tahun 1996, menurun menjadi 3,1 per 1
juta anak pada tahun 1997, dan
meningkat kembali 3,5 per 1 juta anak
pada tahun 1998. Berdasarkan laporan
NCHS pada tahun 2000, terdapat 4487
kematian akibat penyakit asma bronkial
atau 1,6 per 100.000 populasi (NCHS,
2003).
71
Bandar Lampung adalah kota dengan
kepadatan penduduk tertinggi di
Propinsi Lampung dan masih terus
bertambah, yaitu 743.109 jiwa pada
tahun 2000 dan 841.370 jiwa pada
tahun 2009. Sedangkan pada tahun
2009, jumlah populasi berdasarkan
umur pada kelompok umur 0-4 tahun
adalah 80714 jiwa, 5-9 tahun adalah
78731 jiwa, 10-14 80280 jiwa, dan 15-
19 tahun sebanyak 83967 jiwa (BPS
Lampung, 2011). Asma bronkial
merupakan sepuluh besar penyebab
kesakitan dan kematian di Indonesia,
hal itu tergambar dari data studi survei
kesehatan rumah tangga (SKRT) di
berbagai propinsi di Indonesia. Survei
kesehatan rumah tangga tahun 1986
menunjukan asma bronkial menduduki
urutan ke-5 dari 10 penyebab kesakitan
(morbiditas) bersama dengan bronkitis
kronik dan emfisema. Pada SKRT 1992,
asma bronkial, bronkitis kronik dan
emfisema sebagai penyebab kematian
(mortalitas) ke-4 di Indonesia atau
sebesar 5,6%. Tahun 1995, prevalensi
asma bronkial diseluruh Indonesia
sebesar 13/1000 dibandingkan dengan
bronkitis kronik 11/1000 dan obstruksi
paru 2/1000. Secara keseluruhan
prevalensi asma bronkial didunia
meningkat. Kendati Indonesia
dinyatakan sebagai low prevalence
country untuk asma bronkial, kenyataan
sulit dibantah bahwa asma bronkial ada
di mana-mana. Sebagaimana yang
tertera dalam buku Ilmu Kesehatan
Anak Nelson, disebutkan bahwa
penyakit asma bronkial merupakan
penyakit kronik terbanyak pada anak.
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung adalah rumah sakit pusat
rujukan di propinsi lampung, akan
tetapi penelitian sebelumnya tentang
penyakit pernapasan khususnya asma
bronkial pada anak, baik penelitian
mengenai prevalensi maupun faktor
risikoasma bronkial anak di poli anak
72
tersebut belum pernah dilakukan.
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti
merasa perlu untuk melakukan
penelitian mengenai perbedaan faktor
risiko penyakit asma bronchial antara
pasien penderita asma bronkial dengan
pasien tanpa asma bronkial di poli anak
rawat jalan RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Bandar Lampung pada bulan
Oktober-Desember 2011.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan faktor risiko
penyakit asma bronkial pada pasien
penderita asma bronkial dan pasien
tanpa asma bronkial di poli anak rawat
jalan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Bandar Lampung pada bulan Oktober-
Desember 2011.
Sedangkan tujuan khusus dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui gambaran
kejadian asma bronkial pada pasien
rawat jalan poli anak di RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek pada bulan Oktober–
Desember 2011, mengetahui perbedaan
faktor riwayat atopi pasien, mengetahui
perbedaan faktor riwayat atopi keluarga,
mengetahui perbedaan faktor
kepemilikan binatang piaraan,
mengetahui perbedaan faktor paparan
asap rokok, mengetahui perbedaan
faktor penggunaan kasur kapuk,
mengetahui perbedaan faktor status
ekonomi, mengetahui perbedaan faktor
obesitas dan mengetahui perbedaan
faktor jenis kelamin pada pasien dengan
asma bronkial dan pasien tanpa asma
bronkial
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian analitik
komparatif kategorik tidak berpasangan
dengan metodecross sectional,
menggunakan data primer dan
sekunder. Data didapatkan dengan alat
berupa kuisioner yang akan diisi oleh
pasien atau orang tuanya, yang telah
disiapkan sebelumnya oleh penulis, dan
73
juga didapatkan dari rekam medis
pasien.
Populasi target dalam penelitian ini
adalah pasien rawat jalan di poli anak
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung yang rata-rata berjumlah 661
pasien dalam sebulan. Sedangkan
penelitian dilakukan pada populasi
terjangkau, yaitu pasien rawat jalan poli
anak RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Bandar Lampung dari bulan Oktober-
Desember yang berjumlah 1655 orang.
Sampel di ambil dengan metode
Consecutive sampling. Pada consecutive
sampling ini, setiap pasien yang
memenuhi kriteria penelitian
dimasukkan dalam penelitian sampai
kurun waktu tertentu, sehingga jumlah
pasien yang diperlukan terpenuhi.
Jumlah sampel dalam penelitian ini
dihitung dengan rumus :
N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan yang di
inginkan
Dengan nilai tingkat kepercayaan
sebesar 0.1 dan besar populasi sebesar
1655 orang maka jumlah sampel
minimal pada penelitian ini adalah 94
orang, dibulatkan menjadi 100 orang.
Penelitian dilakukan mulai dari bulan
Oktober 2011 sampai Desember 2011 di
RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung.
Analisis data dilakukan dengan
menggunakan SPSS 16 for Windows.
Analisis univariat digunakan untuk
menjelaskan karakteristik masing-
masing variabel yang diteliti (Variabel
Bebas). Analisis data bivariat adalah
untuk mengetahui hubungan variabel
bebas dengan variabel terikat. Analisis
74
ini bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan faktor risiko pada
pasien dengan asma bronkial dan pasien
tanpa asma bronkial di poli anak RSUD
Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung. Untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel tersebut dilakukan
uji statistik. Karena analisis yang
dilakukan adalah variabel kategori
dengan variabel kategori maka uji
statistik yang digunakan adalah uji kai
kuadrat (Chi Square.)
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan sampel 100
orang yang merupakan pasien rawat
jalan poli anak RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Bandar Lampung pada bulan
Oktober - Desember Data diperoleh
dengan cara pengumpulan data primer
berupa kuisioner, dan data sekunder
yang didapatkan dari rekam medis. Isi
kuisioner mencakup data umum (nama
anak, usia anak, jenis kelamin, berat dan
tinggi badan, nama orang tua dan
pekerjaan orang tua) dan pertanyaan
tentang riwayat atopi pasien, riwayat
atopi keluarga, kepemilikan binatang
peliharaan, adanya paparan terhadap
asap rokok, penggunaan kasur kapuk
dan status ekonomi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari 100 sampel, jumlah sampel yang
menderita asma bronkial di poli rawat
jalan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Bandar Lampung adalah 26 sampel
(26%) dan yang tidak menderita asma
bronkial sebanyak 74 sampel (74%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari 100 sampel, pasien dengan riwayat
atopi berjumlah 41 orang, sedangkan
pasien yang tidak memiliki riwayat
atopi berjumlah 59 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari 100 sampel, pasien yang memiliki
riwayat atopi pada keluarganya
75
berjumlah 41 orang (41%) dan pasien
yang tidak memiliki riwayat atopi pada
keluarganya berjumlah 59 orang (59%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari 100 sampel, pasien yang memiliki
binatang peliharaan di rumahnya
berjumlah 40 orang (40%) dan yang
tidak memiliki binatang peliharaan di
rumahnya berjumlah 60 orang (60%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari 100 sampel, pasien yang di
rumahnya terdapat orang yang merokok
berjumlah 74 orang (74%) dan yang di
rumahnya tidak terdapat orang yang
merokok berjumlah 26 orang (26%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari 100 sampel, pasien yang
menggunakan kasur/bantal/guling
berisikan kapuk berjumlah orang 53
(53%) dan yang tidak menggunakan
kasur/bantal/guling berisikan kapuk
berjumlah orang 47 (47%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari 100 sampel, pasien dengan status
ekonomi yang kurang berjumlah 38
orang (38%) dan yang status
ekonominya baik berjumlah 62 orang
(62%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari 100 sampel, pasien yang tergolong
obesitas berjumlah orang 23 (23%) dan
yang tidak obesitas berjumlah orang 77
(77%)
Dari hasil yang didapatkan dari
penelitian, jumlah sampel yang
menderita asma bronkial di poli anak
rawat jalan RSUD Dr.H. Abdul
Moeloek Bandar Lampung dari bulan
Oktober - Desember sebanyak 26 orang
(26%) dan yang tidak menderita asma
bronkial sebanyak 74 orang (74%).
Hasil ini menunjukkan bahwa kejadian
asma bronkial di poli anak rawat jalan
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung masih cukup tinggi
76
dibandingkan dengan penyakit lain, dan
merupakan urutan ke delapan dari
sepuluh penyakit tersering yang ada di
poli anak rawat jalan RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Angka kejadian asma bronkial sangat
bervariasi diberbagai tempat, data
kejadian asma bronkial pada anak yang
didapatkan sebelumnya oleh
Kartasasmita (1996) di Palembang
7,4%; Jakarta 5,7%; dan Bandung 6,7%.
Menurut Analisis penelitian ISAAC,
perbedaan prevalensi yang ada
disebabkan oleh faktor lingkungan.
Populasi dengan lingkungan yang
berbeda akan menghasilkan angka
kejadian asma bronkial yang berbeda.
Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi tingginya prevalensi
asma bronkial dapat dibagi menjadi 2
yaitu faktor pejamu (penyandang) dan
faktor lingkungan. Faktor pejamu antara
lain genetik atau keturunan, riwayat
atopi, dan gender dan etnik. Faktor
lingkungan terdiri atas pajanan alergen
dalam ruangan maupun luar ruangan,
asap rokok, polusi udara dalam dan luar
ruangan, , status sosial ekonomi, diet ,
dan obesitas (IDAI,2010).
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa hasil yang diperoleh adalah
sebagai berikut :
Kejadian asma bronkial pada pasien
rawat jalan poli anak RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Bandar Lampung masih
cukup tinggi. Dari 100 sampel dalam
penelitian ini, 26 orang (26%)
menderita asma bronkial.
Terdapat perbedaan faktor riwayat atopi
pasien yang bermakna pada pasien
dengan asma bronkial (88%) dan pasien
tanpa asma bronkial (24%) dengan
p=0.00.
77
Terdapat perbedaan faktor riwayat atopi
keluarga yang bermakna pada pasien
dengan asma bronkial (92%) dan pasien
tanpa asma bronkial (23%) dengan
p=0.00
Terdapat perbedaan faktor kepemilikan
binatang piaraan yang bermakna pada
pasien dengan asma bronkial (80%) dan
pasien tanpa asma bronkial (25%)
dengan p=0.00
Terdapat perbedaan faktor pajanan asap
rokok yang bermakna pada pasien
dengan asma bronkial (92%) dan pasien
tanpa asma bronkial (67%) dengan
p=0.013
Terdapat perbedaan faktor penggunaan
kasur kapuk yang bermakna pada pasien
dengan asma bronkial (73%) dan pasien
tanpa asma bronkial (46%) dengan
p=0.017
Terdapat perbedaan faktor status
ekonomi yang bermakna pada pasien
dengan asma bronkial (84%) dan pasien
tanpa asma bronkial (16%) dengan
p=0.006
Tidak terdapat perbedaan faktor
obesitas yang bermakna pada pasien
dengan asma bronkial (30%) dan pasien
tanpa asma bronkial (20%) dengan
p=0.27
Tidak terdapat perbedaan faktor jenis
kelamin yang bermakna pada pasien
dengan asma bronkial (46%) dan pasien
tanpa asma bronkial (54%) dengan
p=0.488
78
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2000. ISAAC International
Data Centre.in
www.isaac.auckland.ac.nz/about
/iidc.php.Diakses pada 27
Februari 2011.
Anonim.2008. Childhood Asthma
Control Test.in:
http://www.asthmacontrol.com
Diakses pada 27 Februari 2011.
Arya Purba.2007. Faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian
Asma Bronkial di Kabupaten
Boyolali. Universitas Gajah
Mada. Yogyakarta.
Budha Made. 2009. the Relationship
Between Contact to Cat and the
Development of Asthma in
Children. Universitas
Udayana.Denpasar.
Dahlan Sopiyudin. 2008. Statistik untuk
Kedokteran dan Kesehatan.
Salemba Medika. Jakarta.
Darmanto. 2009. Respirologi (
Respiratory Medicine). EGC.
Jakarta.
Depkes RI. 2007. Indonesian health
profile. In:
http://www.depkes.go.id.
Diakses pada 25 Februari 2011
Depkes RI. 2010.Riset Kesehatan
Dasar Indonesia.in:
http://www.depkes.go.id
Diakses pada 25 Februari 2011
Depkes RI.2010. Jejaring nasional
pencegahan dan
penanggulangan penyakit tidak
menular (PTM).in
:http://www.depkes.go.id
Diaskes pada 25 Februari 2011.
Duffy D, Charles AM, Nicholas
GM.1998.Genetic and
Environmental Risk FaktorFor
Asthma. American Journal Of
Respiratory and Critical Care
Medicine.
Ehrlich RI, Toit DD, Jordaan E, Potter
MZP, Volmink JA, Weinberg
E.1996. RiskFaktor Childhood
Asthma and
Wheezing.Importance of
Maternal and Household
smoking.
IDAI. 2010 Buku Ajar: Respirologi
Anak. Badan Penerbit IDAI.
Jakarta. halaman 71-118.
Kartasasmita CB.1996. Masalah Asma
Pada Anak di Indonesia. Naskah
Lengkap.
Simposium KONIKA X. Bukit
Tinggi. Halaman 380-390.
Kurniawati AD.2006. Analisis
Hubungan Kondisi Lingkungan
Rumah dan Perilaku Keluarga
dengan Kejadian Serangan
Asma Anak di Kota Semarang
2005. Tesis. Universitas
Diponegoro. Semarang.
79
Nelson E. 2010. Ilmu Kesehatan Anak
Nelson. Volume 1.Edisi 16.EGC.
Jakarta.
Nency YM.2005.Prevalensi dan Faktor
Resiko Alergi pada Anak Usia 6-
7 Tahun di Semarang. Tesis.
Universitas Diponegoro.
Semarang.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
penelitian kesehatan .PT Asdi
Mahasatya. Jakarta.
Paramita OD. 2011. Hubungan Asma,
Rhinitis Alergik, Dermatitis
Atopik dengan IgE Spesifik pada
Anak Usia 6-7 Tahun. Tesis.
Universitas Diponegoro.
Semarang.
PDPI.2003.ASMA :Pedoman Diagnosis
& Penatalaksanaan di
Indonesia. In:
www.klikpdpi.com/konsensus/a
sma/asma.html. Diakses pada
27 Februari 2011.
Pramita Prasna. 2006. Faktor-Faktor
Resiko Asma pada Anak Usia
Sekolah Usia 13-18 tahun di
Kepulauan Seribu.
Tesis.Universitas Indonesia.
Jakarta
Price S.A., Wilson L.M. 2006.
Patofisiologi, Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit. Buku
II. Edisi 6. EGC, Jakarta.
Purnomo.2008. Faktor Faktor Resiko
Yang Berpengaruh Terhadap
Kejadian Asma Bronkial Pada
Anak.Universitas
Diponegoro.Semarang.
Ratnawati, Yunus Faisal, Rasmin
Menaldi. 2002. Prevalensi Asma
pada Siswa.Karya tulis
ilmiah.Universitas Indonesia.
Jakarta.
Sari Inggit. 2010. Hubungan antara
Obesitas dengan Asma di RSUD
Dr. Moewardi Surakarta.
Skripsi. Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
Sundaru Heru, Sukamto.2006. Asma
Bronkial. in : Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam ed.4, vol.3.
Pusat Penerbit IPD FKUI.
Jakarta: halaman 245-250.
Suryati Rifda, Akib Arwin AP,
Boediman I, Latief Abdul. 2006.
the Prevalence of Atopic
Dermatitis History inAsthmatic
Children.Universitas Indonesia.
Jakarta.
Weitzmen et al. 2000. Risk Factors for
Pediatric Asthma Contributions
of Poverty, Race, and Urban
Residence. American Journal of
Respiratory and Critical Care
Medicine VOL 162.
World Health Organization.
2011.Chronic respiratory
diseases :
80
Asthma.in:http://www.who.int/.
Diakses pada 27 Februari 2011.
Yudopranoto, kesuma. 2006.
Perbandingan Populasi Tungau
Debu Rumah pada Kasur Kasur
dan Non-Kapuk di perumahan
PJKA Kelurahan Randusari
Semarang Selatan Jawa Tengah

Contenu connexe

Tendances

KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...Muhammad Nasrullah
 
Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara (indonesia)
Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara (indonesia)Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara (indonesia)
Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara (indonesia)Rinaa Anggraini
 
Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara
Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utaraEpidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara
Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utaraRinaa Anggraini
 
Proposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatanProposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatanDinnurAulia
 
Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Qarin Erni
 
Jurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria RamadaniJurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria Ramadanisapakademik
 
PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...
PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...
PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...roesmiyanti
 
5 skripsi tuberkulosis
5 skripsi tuberkulosis 5 skripsi tuberkulosis
5 skripsi tuberkulosis Icha Stevany
 
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...Operator Warnet Vast Raha
 
Hubungan kondisi rumah dengan penyakit tbc paru di wilayah kerja
Hubungan kondisi rumah dengan penyakit tbc paru di wilayah kerjaHubungan kondisi rumah dengan penyakit tbc paru di wilayah kerja
Hubungan kondisi rumah dengan penyakit tbc paru di wilayah kerjaOperator Warnet Vast Raha
 

Tendances (16)

The year of the lung
The year of the lungThe year of the lung
The year of the lung
 
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
 
Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara (indonesia)
Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara (indonesia)Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara (indonesia)
Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara (indonesia)
 
Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara
Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utaraEpidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara
Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara
 
Proposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatanProposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatan
 
Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1
 
Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1
 
Proposal hartati psik terakhir
Proposal hartati psik terakhirProposal hartati psik terakhir
Proposal hartati psik terakhir
 
Jurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria RamadaniJurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria Ramadani
 
4. bab i epid
4. bab i epid4. bab i epid
4. bab i epid
 
PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...
PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...
PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...
 
5 skripsi tuberkulosis
5 skripsi tuberkulosis 5 skripsi tuberkulosis
5 skripsi tuberkulosis
 
Bab 1 2 uda siap
Bab 1 2 uda siapBab 1 2 uda siap
Bab 1 2 uda siap
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
 
Hubungan kondisi rumah dengan penyakit tbc paru di wilayah kerja
Hubungan kondisi rumah dengan penyakit tbc paru di wilayah kerjaHubungan kondisi rumah dengan penyakit tbc paru di wilayah kerja
Hubungan kondisi rumah dengan penyakit tbc paru di wilayah kerja
 

En vedette (14)

Autonomic nervous system health
Autonomic nervous system healthAutonomic nervous system health
Autonomic nervous system health
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Cara mengatasi asma dengan minyak varash
Cara mengatasi asma dengan minyak varashCara mengatasi asma dengan minyak varash
Cara mengatasi asma dengan minyak varash
 
Peran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaPeran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak Asma
 
SAP Asma Anak
SAP Asma AnakSAP Asma Anak
SAP Asma Anak
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
SAP ASMA
SAP ASMA SAP ASMA
SAP ASMA
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Gina y Practall
Gina y PractallGina y Practall
Gina y Practall
 
Lembar Balik Asma
Lembar Balik AsmaLembar Balik Asma
Lembar Balik Asma
 
Ppt Penyakit Asma
Ppt Penyakit AsmaPpt Penyakit Asma
Ppt Penyakit Asma
 
BRONKODILATOR
BRONKODILATORBRONKODILATOR
BRONKODILATOR
 

Similaire à Asma b2

1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx
1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx
1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docxSadhiraGita
 
PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx
PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptxPPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx
PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptxChristinNatalineSija
 
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdfJURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdfsriwahyuni25836
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatanPanca Titis
 
TELAAH JURNAL.pptx
TELAAH JURNAL.pptxTELAAH JURNAL.pptx
TELAAH JURNAL.pptxssuser7927a2
 
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptxAnamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptxtohahakim
 
JR ERIA AAR.pptx
JR ERIA AAR.pptxJR ERIA AAR.pptx
JR ERIA AAR.pptxabuamar11
 
Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er...
 Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er... Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er...
Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er...Universitas Katolik Musi Charitas
 
Edukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoli
Edukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoliEdukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoli
Edukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoliNurMahdiyahMerly
 
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docxProposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docxdapajianguasni
 

Similaire à Asma b2 (20)

KTI_FAUZAN.pdf
KTI_FAUZAN.pdfKTI_FAUZAN.pdf
KTI_FAUZAN.pdf
 
PPT KIAN .pptx
PPT KIAN .pptxPPT KIAN .pptx
PPT KIAN .pptx
 
1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx
1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx
1446-Article Text-9877-1-10-20190227.docx
 
PPT BARU.docx
PPT BARU.docxPPT BARU.docx
PPT BARU.docx
 
PPT BARU.docx
PPT BARU.docxPPT BARU.docx
PPT BARU.docx
 
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
 
PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx
PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptxPPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx
PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx
 
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdfJURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
 
TELAAH JURNAL.pptx
TELAAH JURNAL.pptxTELAAH JURNAL.pptx
TELAAH JURNAL.pptx
 
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptxAnamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
 
Mini project
Mini projectMini project
Mini project
 
Jurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omskJurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omsk
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
JR ERIA AAR.pptx
JR ERIA AAR.pptxJR ERIA AAR.pptx
JR ERIA AAR.pptx
 
Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er...
 Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er... Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er...
Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er...
 
Bu ANTIk.pptx
Bu ANTIk.pptxBu ANTIk.pptx
Bu ANTIk.pptx
 
Edukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoli
Edukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoliEdukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoli
Edukasi TB paru pengetahuan sikap kader posyandu melalu permainan monopoli
 
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docxProposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
 
oma.pptx
oma.pptxoma.pptx
oma.pptx
 

Dernier

konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 

Dernier (15)

konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 

Asma b2

  • 1. 69 PERBEDAAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA ASMA BRONKIAL PADA PASIEN DENGAN ASMA BRONKIAL DAN PASIEN TANPA ASMA BRONKIAL DI POLI ANAK RAWAT JALAN RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG PADA OKTOBER– DESEMBER 2011 Yogie Irawan, dr. Roro Rukmi Windi P M.Kes Fakultas Kedokteran Universitas Lampung No. Telpon: 081929940344. Email: yogirawan@yahoo.com Asma bronkial merupakan penyakit kronis yang paling sering terjadi pada anak-anak dan merupakan penyakit yang masih banyak terjadi di masyarakat. Penelitian multisenter mengenai prevalensi asma bronkial pada anak menghasilkan angka prevalensi di Palembang 7,4%; di Jakarta 5,7%; dan di Bandung 6,7% (Kartasasmita, 1996). Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan faktor risiko terjadinya asma bronkial pada pasien dengan asma bronkial dan pasien tanpa asma bronkial di Poli Anak Rawat Jalan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung pada Oktober – Desember 2011. Faktor risiko yang diamati yaitu riwayat atopi pasien, riwayat atopi keluarga, kepemilikan binatang piaraan, pajanan terhadap asap rokok, penggunaan kasur kapuk, status ekonomi, obesitas dan jenis kelamin. Penelitian ini adalah penelitian analitik komparatif kategorik tidak berpasangan, dengan metode cross sectional. Data terdiri dari data primer dan sekunder dengan sampel sebanyak 100 responden. Tehnik sampling yang digunakan yaitu consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner, lalu pengolahan data menggunakan Chi-square. Hasil penelitian ini menunjukan dari 100 responden, 26 (26%) responden menderita asma dan 74 (74%) responden tidak menderita asma. Dari 26 responden yang menderita asma, yang memiliki riwayat atopi berjumlah 22 orang (88%), riwayat atopi keluarga berjumlah 24 orang (92%), kepemilikan binatang piaraan berjumlah 21 orang (80%), pajanan terhadap asap rokok berjumlah 24 orang(92%), menggunakan kasur kapuk berjumlah 19 orang (73%), status ekonomi rendah berjumlah 22 orang (84%), jenis kelamin laki-laki 12 orang (46%) dan obesitas 8 orang (30%). Hasil uji Chi-square menunjukan ada perbedaan yang bermakna antara faktor risiko pada pasien dengan asma bronkial dan tanpa asma bronkial dengan p value<0,1 pada riwayat atopi pasien (p=0.00), riwayat atopi keluarga (p=0.00), kepemilikan binatang piaraan (p=0.00), pajanan terhadap asap rokok (p=0.013), penggunaan kasur kapuk (p=0.017) dan status ekonomi rendah (p=0.006). Sedangkan pada faktor jenis kelamin (p=0,448) dan obesitas (p=0.274) tidak ditemukan adanya perbedaan yang bermakna. Kata kunci : Faktor risiko, asma bronkial, pasien rawat jalan
  • 2. 70 PENDAHULUAN Asma bronkial merupakan penyakit kronik yang sering dijumpai pada anak maupun dewasa di negara berkembang maupun negara maju.Sejak dua dekade terakhir, dilaporkan bahwa prevalensi asma bronkial meningkat pada anak maupun dewasa. Prevalensi total asma bronkial di dunia diperkirakan 7,2 % (6% pada dewasa dan 10% pada anak). Prevalensi tersebut sangat bervariasi pada tiap negara dan bahkan perbedaan juga didapat antar daerah di dalam suatu negara. Prevalensi asma bronkial di berbagai negara sulit dibandingkan, tidak jelas apakah perbedaan angka tersebut timbul karena adanya perbedaan kritertia diagnosis atau karena benar-benar terdapat perbedaan (IDAI, 2010). Sebenarnya asma bronkial bukan termasuk penyakit yang mematikan , namun morbiditas dan mortalitas asma bronkial relatif meningkat tiap tahunnya, menurut perkiraan WHO, sekitar 300 juta orang menderita asma bronkial dan 255 ribu orang meninggal karena asma bronkial di dunia pada tahun 2005 dan angka ini masih terus meningkat. Dilaporkan pada bahwa tahun 1994 sekitar 5500 pasien asma bronkial meninggal di Amerika. Angka kematian pada setiap kelompok usia meningkat pada tahun 1980-1995. Kematian akibat asma bronkial pada semua usia meningkat 3,4% tiap tahun, sejak tahun 1980-1998. Kematian mencapai 3,8 per 1 juta anak pada tahun 1996, menurun menjadi 3,1 per 1 juta anak pada tahun 1997, dan meningkat kembali 3,5 per 1 juta anak pada tahun 1998. Berdasarkan laporan NCHS pada tahun 2000, terdapat 4487 kematian akibat penyakit asma bronkial atau 1,6 per 100.000 populasi (NCHS, 2003).
  • 3. 71 Bandar Lampung adalah kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di Propinsi Lampung dan masih terus bertambah, yaitu 743.109 jiwa pada tahun 2000 dan 841.370 jiwa pada tahun 2009. Sedangkan pada tahun 2009, jumlah populasi berdasarkan umur pada kelompok umur 0-4 tahun adalah 80714 jiwa, 5-9 tahun adalah 78731 jiwa, 10-14 80280 jiwa, dan 15- 19 tahun sebanyak 83967 jiwa (BPS Lampung, 2011). Asma bronkial merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia, hal itu tergambar dari data studi survei kesehatan rumah tangga (SKRT) di berbagai propinsi di Indonesia. Survei kesehatan rumah tangga tahun 1986 menunjukan asma bronkial menduduki urutan ke-5 dari 10 penyebab kesakitan (morbiditas) bersama dengan bronkitis kronik dan emfisema. Pada SKRT 1992, asma bronkial, bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab kematian (mortalitas) ke-4 di Indonesia atau sebesar 5,6%. Tahun 1995, prevalensi asma bronkial diseluruh Indonesia sebesar 13/1000 dibandingkan dengan bronkitis kronik 11/1000 dan obstruksi paru 2/1000. Secara keseluruhan prevalensi asma bronkial didunia meningkat. Kendati Indonesia dinyatakan sebagai low prevalence country untuk asma bronkial, kenyataan sulit dibantah bahwa asma bronkial ada di mana-mana. Sebagaimana yang tertera dalam buku Ilmu Kesehatan Anak Nelson, disebutkan bahwa penyakit asma bronkial merupakan penyakit kronik terbanyak pada anak. RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung adalah rumah sakit pusat rujukan di propinsi lampung, akan tetapi penelitian sebelumnya tentang penyakit pernapasan khususnya asma bronkial pada anak, baik penelitian mengenai prevalensi maupun faktor risikoasma bronkial anak di poli anak
  • 4. 72 tersebut belum pernah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan faktor risiko penyakit asma bronchial antara pasien penderita asma bronkial dengan pasien tanpa asma bronkial di poli anak rawat jalan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada bulan Oktober-Desember 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan faktor risiko penyakit asma bronkial pada pasien penderita asma bronkial dan pasien tanpa asma bronkial di poli anak rawat jalan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada bulan Oktober- Desember 2011. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian asma bronkial pada pasien rawat jalan poli anak di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek pada bulan Oktober– Desember 2011, mengetahui perbedaan faktor riwayat atopi pasien, mengetahui perbedaan faktor riwayat atopi keluarga, mengetahui perbedaan faktor kepemilikan binatang piaraan, mengetahui perbedaan faktor paparan asap rokok, mengetahui perbedaan faktor penggunaan kasur kapuk, mengetahui perbedaan faktor status ekonomi, mengetahui perbedaan faktor obesitas dan mengetahui perbedaan faktor jenis kelamin pada pasien dengan asma bronkial dan pasien tanpa asma bronkial METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian analitik komparatif kategorik tidak berpasangan dengan metodecross sectional, menggunakan data primer dan sekunder. Data didapatkan dengan alat berupa kuisioner yang akan diisi oleh pasien atau orang tuanya, yang telah disiapkan sebelumnya oleh penulis, dan
  • 5. 73 juga didapatkan dari rekam medis pasien. Populasi target dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan di poli anak RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung yang rata-rata berjumlah 661 pasien dalam sebulan. Sedangkan penelitian dilakukan pada populasi terjangkau, yaitu pasien rawat jalan poli anak RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dari bulan Oktober- Desember yang berjumlah 1655 orang. Sampel di ambil dengan metode Consecutive sampling. Pada consecutive sampling ini, setiap pasien yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah pasien yang diperlukan terpenuhi. Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan yang di inginkan Dengan nilai tingkat kepercayaan sebesar 0.1 dan besar populasi sebesar 1655 orang maka jumlah sampel minimal pada penelitian ini adalah 94 orang, dibulatkan menjadi 100 orang. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2011 sampai Desember 2011 di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 for Windows. Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan karakteristik masing- masing variabel yang diteliti (Variabel Bebas). Analisis data bivariat adalah untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis
  • 6. 74 ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan faktor risiko pada pasien dengan asma bronkial dan pasien tanpa asma bronkial di poli anak RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel tersebut dilakukan uji statistik. Karena analisis yang dilakukan adalah variabel kategori dengan variabel kategori maka uji statistik yang digunakan adalah uji kai kuadrat (Chi Square.) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan sampel 100 orang yang merupakan pasien rawat jalan poli anak RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada bulan Oktober - Desember Data diperoleh dengan cara pengumpulan data primer berupa kuisioner, dan data sekunder yang didapatkan dari rekam medis. Isi kuisioner mencakup data umum (nama anak, usia anak, jenis kelamin, berat dan tinggi badan, nama orang tua dan pekerjaan orang tua) dan pertanyaan tentang riwayat atopi pasien, riwayat atopi keluarga, kepemilikan binatang peliharaan, adanya paparan terhadap asap rokok, penggunaan kasur kapuk dan status ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 sampel, jumlah sampel yang menderita asma bronkial di poli rawat jalan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung adalah 26 sampel (26%) dan yang tidak menderita asma bronkial sebanyak 74 sampel (74%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 sampel, pasien dengan riwayat atopi berjumlah 41 orang, sedangkan pasien yang tidak memiliki riwayat atopi berjumlah 59 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 sampel, pasien yang memiliki riwayat atopi pada keluarganya
  • 7. 75 berjumlah 41 orang (41%) dan pasien yang tidak memiliki riwayat atopi pada keluarganya berjumlah 59 orang (59%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 sampel, pasien yang memiliki binatang peliharaan di rumahnya berjumlah 40 orang (40%) dan yang tidak memiliki binatang peliharaan di rumahnya berjumlah 60 orang (60%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 sampel, pasien yang di rumahnya terdapat orang yang merokok berjumlah 74 orang (74%) dan yang di rumahnya tidak terdapat orang yang merokok berjumlah 26 orang (26%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 sampel, pasien yang menggunakan kasur/bantal/guling berisikan kapuk berjumlah orang 53 (53%) dan yang tidak menggunakan kasur/bantal/guling berisikan kapuk berjumlah orang 47 (47%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 sampel, pasien dengan status ekonomi yang kurang berjumlah 38 orang (38%) dan yang status ekonominya baik berjumlah 62 orang (62%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 sampel, pasien yang tergolong obesitas berjumlah orang 23 (23%) dan yang tidak obesitas berjumlah orang 77 (77%) Dari hasil yang didapatkan dari penelitian, jumlah sampel yang menderita asma bronkial di poli anak rawat jalan RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dari bulan Oktober - Desember sebanyak 26 orang (26%) dan yang tidak menderita asma bronkial sebanyak 74 orang (74%). Hasil ini menunjukkan bahwa kejadian asma bronkial di poli anak rawat jalan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung masih cukup tinggi
  • 8. 76 dibandingkan dengan penyakit lain, dan merupakan urutan ke delapan dari sepuluh penyakit tersering yang ada di poli anak rawat jalan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Angka kejadian asma bronkial sangat bervariasi diberbagai tempat, data kejadian asma bronkial pada anak yang didapatkan sebelumnya oleh Kartasasmita (1996) di Palembang 7,4%; Jakarta 5,7%; dan Bandung 6,7%. Menurut Analisis penelitian ISAAC, perbedaan prevalensi yang ada disebabkan oleh faktor lingkungan. Populasi dengan lingkungan yang berbeda akan menghasilkan angka kejadian asma bronkial yang berbeda. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingginya prevalensi asma bronkial dapat dibagi menjadi 2 yaitu faktor pejamu (penyandang) dan faktor lingkungan. Faktor pejamu antara lain genetik atau keturunan, riwayat atopi, dan gender dan etnik. Faktor lingkungan terdiri atas pajanan alergen dalam ruangan maupun luar ruangan, asap rokok, polusi udara dalam dan luar ruangan, , status sosial ekonomi, diet , dan obesitas (IDAI,2010). KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : Kejadian asma bronkial pada pasien rawat jalan poli anak RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung masih cukup tinggi. Dari 100 sampel dalam penelitian ini, 26 orang (26%) menderita asma bronkial. Terdapat perbedaan faktor riwayat atopi pasien yang bermakna pada pasien dengan asma bronkial (88%) dan pasien tanpa asma bronkial (24%) dengan p=0.00.
  • 9. 77 Terdapat perbedaan faktor riwayat atopi keluarga yang bermakna pada pasien dengan asma bronkial (92%) dan pasien tanpa asma bronkial (23%) dengan p=0.00 Terdapat perbedaan faktor kepemilikan binatang piaraan yang bermakna pada pasien dengan asma bronkial (80%) dan pasien tanpa asma bronkial (25%) dengan p=0.00 Terdapat perbedaan faktor pajanan asap rokok yang bermakna pada pasien dengan asma bronkial (92%) dan pasien tanpa asma bronkial (67%) dengan p=0.013 Terdapat perbedaan faktor penggunaan kasur kapuk yang bermakna pada pasien dengan asma bronkial (73%) dan pasien tanpa asma bronkial (46%) dengan p=0.017 Terdapat perbedaan faktor status ekonomi yang bermakna pada pasien dengan asma bronkial (84%) dan pasien tanpa asma bronkial (16%) dengan p=0.006 Tidak terdapat perbedaan faktor obesitas yang bermakna pada pasien dengan asma bronkial (30%) dan pasien tanpa asma bronkial (20%) dengan p=0.27 Tidak terdapat perbedaan faktor jenis kelamin yang bermakna pada pasien dengan asma bronkial (46%) dan pasien tanpa asma bronkial (54%) dengan p=0.488
  • 10. 78 DAFTAR PUSTAKA Anonim.2000. ISAAC International Data Centre.in www.isaac.auckland.ac.nz/about /iidc.php.Diakses pada 27 Februari 2011. Anonim.2008. Childhood Asthma Control Test.in: http://www.asthmacontrol.com Diakses pada 27 Februari 2011. Arya Purba.2007. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Asma Bronkial di Kabupaten Boyolali. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Budha Made. 2009. the Relationship Between Contact to Cat and the Development of Asthma in Children. Universitas Udayana.Denpasar. Dahlan Sopiyudin. 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta. Darmanto. 2009. Respirologi ( Respiratory Medicine). EGC. Jakarta. Depkes RI. 2007. Indonesian health profile. In: http://www.depkes.go.id. Diakses pada 25 Februari 2011 Depkes RI. 2010.Riset Kesehatan Dasar Indonesia.in: http://www.depkes.go.id Diakses pada 25 Februari 2011 Depkes RI.2010. Jejaring nasional pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular (PTM).in :http://www.depkes.go.id Diaskes pada 25 Februari 2011. Duffy D, Charles AM, Nicholas GM.1998.Genetic and Environmental Risk FaktorFor Asthma. American Journal Of Respiratory and Critical Care Medicine. Ehrlich RI, Toit DD, Jordaan E, Potter MZP, Volmink JA, Weinberg E.1996. RiskFaktor Childhood Asthma and Wheezing.Importance of Maternal and Household smoking. IDAI. 2010 Buku Ajar: Respirologi Anak. Badan Penerbit IDAI. Jakarta. halaman 71-118. Kartasasmita CB.1996. Masalah Asma Pada Anak di Indonesia. Naskah Lengkap. Simposium KONIKA X. Bukit Tinggi. Halaman 380-390. Kurniawati AD.2006. Analisis Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah dan Perilaku Keluarga dengan Kejadian Serangan Asma Anak di Kota Semarang 2005. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
  • 11. 79 Nelson E. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Volume 1.Edisi 16.EGC. Jakarta. Nency YM.2005.Prevalensi dan Faktor Resiko Alergi pada Anak Usia 6- 7 Tahun di Semarang. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi penelitian kesehatan .PT Asdi Mahasatya. Jakarta. Paramita OD. 2011. Hubungan Asma, Rhinitis Alergik, Dermatitis Atopik dengan IgE Spesifik pada Anak Usia 6-7 Tahun. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. PDPI.2003.ASMA :Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia. In: www.klikpdpi.com/konsensus/a sma/asma.html. Diakses pada 27 Februari 2011. Pramita Prasna. 2006. Faktor-Faktor Resiko Asma pada Anak Usia Sekolah Usia 13-18 tahun di Kepulauan Seribu. Tesis.Universitas Indonesia. Jakarta Price S.A., Wilson L.M. 2006. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Buku II. Edisi 6. EGC, Jakarta. Purnomo.2008. Faktor Faktor Resiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Asma Bronkial Pada Anak.Universitas Diponegoro.Semarang. Ratnawati, Yunus Faisal, Rasmin Menaldi. 2002. Prevalensi Asma pada Siswa.Karya tulis ilmiah.Universitas Indonesia. Jakarta. Sari Inggit. 2010. Hubungan antara Obesitas dengan Asma di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Sundaru Heru, Sukamto.2006. Asma Bronkial. in : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ed.4, vol.3. Pusat Penerbit IPD FKUI. Jakarta: halaman 245-250. Suryati Rifda, Akib Arwin AP, Boediman I, Latief Abdul. 2006. the Prevalence of Atopic Dermatitis History inAsthmatic Children.Universitas Indonesia. Jakarta. Weitzmen et al. 2000. Risk Factors for Pediatric Asthma Contributions of Poverty, Race, and Urban Residence. American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine VOL 162. World Health Organization. 2011.Chronic respiratory diseases :
  • 12. 80 Asthma.in:http://www.who.int/. Diakses pada 27 Februari 2011. Yudopranoto, kesuma. 2006. Perbandingan Populasi Tungau Debu Rumah pada Kasur Kasur dan Non-Kapuk di perumahan PJKA Kelurahan Randusari Semarang Selatan Jawa Tengah