SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  4
Télécharger pour lire hors ligne
Pembangunan Ekonomi Pada Masa Orde Baru dibawah Rezim Soeharto
oleh :
Dede Yusuf
Pendidikan Sejarah 2011-Universitas Pendidikan Indonesia
Mafia-mafia Barckeley yang biasa lazim disebut ini, memang menjadikan Indonesia
ketika pada masa Orde Baru dihiasi oleh roda laju perkembangan pertumbuhan ekonomi yang
signifikan dan hal ini dilihat oleh mata dunia Internasional. Seluruhnya bertumpu pada teori
lepas landas dari Rostow, yang dimana terjadi perbedaan sistem penerpan pada masa Orde
Lama oleh Soekarno yang cenderung kepada ekonomi kerakyatan dan koprasi dengan Orde
Baru yang cenderung liberal dengan adopsi sistem perkonomian dari Amerika yang dibawa
oleh lulusan-lulusan dari Barckeley yang dimana lulusan-lulusan tersebut adalah Soemitro,
seorang tokoh yang pernah diasingkan ketika Indonesia berada dibawah rezim Soekarno.
A. Perkembangan Awal Ekonomi Orde Baru
Pada masa awal Orde Baru. Pembangunan ekonomi di Indonesia maju pesat. Mulai
dari pendapatan perkapita, pertanian, pembangunan infrastruktur,dll. Saat permulaan Orde
Baru program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama
pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan
kebutuhan pokok rakyat. Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga
pada awal tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650 % setahun. Hal itu
menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan
pemerintah.
Di Indonesia, teori Rostow pada masa Soeharto dilaksanakan sebagai landasan
pembangunan jangka panjang Indonesia yang ditetapkan secara berkala untuk waktu 5
tahunan , yang terkenal dengan pembangunan 5 tahun. Dengan demikian, implementasi teori
Rostow berdasarkan 5 tahap teori Rostow yaitu: masyarakat tradisional, persyaratan untuk
lepas landas, lepas landas, gerakan kearah kedewasaan, dan yang terakhir masa konsumsi
tinggi. Menurut Rostow pembangunan ekonomi suatu masyarakat tradisional menuju
masyarakat modern merupakan sebuah proses yang berdimensi banyak. (Sadono, 2010, hal.
167)
Masa Orde Baru ini bisa dikatakan sebagai tonggak dari perkembangan ekonomi
Indonesia, karena pada masa ini dihiasi oleh roda laju perkembangan pertumbuhan ekonomi
yang signifikan. Pada masa awal Orde Baru, pembangunan ekonomi di Indonesia maju pesat.
Mulai dari pendapatan perkapita, pertanian, pembangunan infrastruktur, dll. Saat permulaan
Orde Baru, program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional
terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan
pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Setelah itu, dikeluarkan ketetapan MPRS
No.XXIII/MPRS/1966 tentang Pembaruan Kebijakan ekonomi, keuangan dan pembangunan,
yang kemudian diteruskan oleh Kabinet AMPERA yang membuat kebijakan mengacu pada
Tap MPRS tersebut. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain: mendobrak kemacetan
ekonomi dan memperbaiki sektor-sektor yang menyebabkan kemacetan; debirokratisasi
untuk memperlancar kegiatan perekonomian; dan berorientasi pada kepentingan produsen
kecil. Sedangkan tindak lanjut dari pemerintah adalah dengan melakukan Pola Umum
Pembangunan Jangka Panjang (25-30 tahun) dilakukan secara periodik lima tahunan yang
disebut Pelita (Pembangunan Lima Tahun).
1. Pelita I (1 April 1969 – 31 Maret 1974)
Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang, perbaikan
prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Pelita I
lebih menitikberatkan pada sektor pertanian. Keberhasilan dalam Pelita I yaitu:
 Produksi beras mengalami kenaikan rata-rata 4% setahun.
 Banyak berdiri industri pupuk, semen, dan tekstil.
 Perbaikan jalan raya.
 Banyak dibangun pusat-pusat tenaga listrik.
 Semakin majunya sektor pendidikan.
Menurut teori Rostow, perkembangan ekonomi pada Pelita I ini masuk ke dalam
tahap masyarakat tradisional. Dimana awalnya, sistem ekonomi yang mendominasi
masyarakat tradisional adalah pertanian, dengan cara-cara bertani yang tradisional.
Produktivitas kerja manusia lebih rendah bila dibandingkan dengan tahapan pertumbuhan
berikutnya. Produksi masih sangat terbatas, dan cenderung bersifat statis (kemajuan berjalan
sangat lamban).
2. Pelita II (1 April 1974 – 31 Maret 1979)
Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang, perumahan,
sarana dan prasarana, mensejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja . Pelita II
berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. Perbaikan
dalam hal irigasi. Di bidang industri juga terjadi kenaikna produksi. Lalu banyak jalan dan
jembatan yang di rehabilitasi dan di bangun.
Pelita II telah menunjukkan adanya peningkatan dari Pelita I, walupun belum terlihat
secara signifikan. perkembangan ekonomi berada pada tahap transisi, yakni dari tahap
masyarakat tradisional menuju tahap persyaratan untuk lepas landas.
3. Pelita III (1 April 1979 – 31 Maret 1984)
Pelita III lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan. Asas-asas pemerataan di
tuangkan dalam berbagai langkah kegiatan pemerataan, seperti pemerataan pembagian kerja,
kesempatasn kerja, memperoleh keadilan, pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan
perumahan,dll.
Pada Pelita III ini, masyarakat sedang mencoba menjajaki tahap pra-lepas landas,
walaupun belum sepenuhnya berada pada tahap perkembangan tersebut.
4. Pelita IV (1 April 1984 – 31 Maret 1989)
Pada Pelita IV lebih dititik beratkan pada sektor pertanian menuju swasembada
pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri itu sendiri. Hasil
yang dicapai pada Pelita IV antara lain adanya Swasembada Pangan. Pada tahun 1984
Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Hasil-nya Indonesia berhasil
swasembada beras. kesuksesan ini mendapatkan penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan
dan Pertanian Dunia) pada tahun 1985. hal ini merupakan prestasi besar bagi Indonesia.
Selain swasembada pangan, pada Pelita IV juga dilakukan Program KB dan Rumah untuk
keluarga.
Pada Pelita IV, perkembangan ekonomi masyarakat telah benar-benar berada pada
tahap pra-lepas landas, dimana selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan
hal itu memulai sebuah pembangunan yang dinamis. Perkembangan ekonomi pada Pelita IV
ini dipengaruhi oleh adanya revolusi industri. Pada tahap ini, masyarakat berada pada masa
transisi, dimana mereka mulai mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas
kekuatan sendiri (self-sustainable growth).
5. Pelita V (1 April 1989 – 31 Maret 1994)
Pada Pelita V ini, lebih menitik beratkan pada sektor pertanian dan industri untuk
memantapakan swasembada pangan dan meningkatkan produksi pertanian lainnya serta
menghasilkan barang ekspor. Pelita V adalah akhir dari pola pembangunan jangka panjang
tahap pertama.
Pada tahap inilah Indonesia benar-benar berada pada tahap pra-lepas landas, dimana
perkembangan ekonominya dititik beratkan pada produksi pertanian dan industri. Tujuan
utama dari Pelita V ini memang untuk memantapkan dan memaksimalkan apa yang telah
berhasil dicapai pada Pelita IV.
6. Pelita VI
Setelah adanya Pelita V, lalu dilanjutkan pembangunan jangka panjang ke dua, yaitu
dengan mengadakan Pelita VI yang di harapkan akan mulai memasuki proses tinggal landas
Indonesia untuk memacu pembangunan dengan kekuatan sendiri, demi menuju terwujudnya
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Pelita VI yang merupakan awal pembangunan jangka panjang kedua ini pada
akhirnya membuat Indonesia menapaki tahap-tahap perkembangan selanjutnya, yakni tahap
menuju kedewasaan dan tahap era konsumsi tinggi. Tahap menuju kedewasaan ini ditandai
dengan mulai bermunculan industri dengan teknologi baru, misalnya industri kimia atau
industri listrik. Kedewasaan dimulai ketika perkembangan industry terjadi tidak saja meliputi
teknik-tiknik produksi, tetapi juga dalam aneka barang yang diproduksi, misalnya saja ekspor
dan impor batik di Indonesia. Sedangkan tahap yang terakhir dari perkembangan ekonomi
pada masa Orde Baru, yakni tahap era konsumsi tinggi, ditandai dengan sebagian besar
masyarakat hidup makmur. Pada tahap ini perhatian masyarakat sudah lebih menekankan
pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan
lagi kepada masalah produksi. Contohnya: pengguna sepeda motor yang jumlahnya lebih
banyak dibandingkan mobil, dimana setiap kenaikan satu juta kiloliter berarti menambah
subsidi Rp1,9 triliun. Karena itu, pemerintah akan mengarahkan kebijakan penghematan
subsidi BBM bagi pengendara sepeda motor.
Sumber:
M.C. Ricklef. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi
Poesponegoro, M.D. dan Notosusanto, N. 1981. Sejarah Nasional Indonesia .
Jilid VI. Jakarta: Balai Pustaka.
Sadomo, Sukirno. 2010. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Kencana

Contenu connexe

Tendances

58443826 e-book-regional
58443826 e-book-regional58443826 e-book-regional
58443826 e-book-regionalAroel Shylla
 
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"SMK 10 NOPEMBER
 
Kebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiKebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiFerdi Ozom
 
Ekonomi makro tugas menjawab soal profit
Ekonomi makro tugas menjawab soal profitEkonomi makro tugas menjawab soal profit
Ekonomi makro tugas menjawab soal profitYusva Ferdiawan
 
Perubahan struktural
Perubahan strukturalPerubahan struktural
Perubahan strukturalifa_talita
 
Pemerintahan orde baru kepemimpinan soeharto
Pemerintahan orde baru kepemimpinan soehartoPemerintahan orde baru kepemimpinan soeharto
Pemerintahan orde baru kepemimpinan soehartoMuhamad Fierza Hazmi
 
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRIBakhrul Ulum
 
PRESENTASI IPS REPELITA-compressed.pdf
PRESENTASI IPS REPELITA-compressed.pdfPRESENTASI IPS REPELITA-compressed.pdf
PRESENTASI IPS REPELITA-compressed.pdfAthenseas
 
Negara maju &berkembang
Negara maju &berkembangNegara maju &berkembang
Negara maju &berkembangUmi Pujiati
 
Tenaga Kerja Asing di Indonesia
Tenaga Kerja Asing di IndonesiaTenaga Kerja Asing di Indonesia
Tenaga Kerja Asing di IndonesiaElma Maa
 
Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman JepangMengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman JepangSiti Nurul Anifah
 
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)Risdiana Hidayat
 
Pembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalPembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalEly Goro Leba
 
P pt bab.2.c. globalisasi dan dampak ketimpangan sosial di masyarakat
P pt bab.2.c.  globalisasi dan dampak ketimpangan sosial di masyarakatP pt bab.2.c.  globalisasi dan dampak ketimpangan sosial di masyarakat
P pt bab.2.c. globalisasi dan dampak ketimpangan sosial di masyarakatBudionoDrs
 
Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan
Distribusi pendapatanEl Loen
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahRanti Pusriana
 

Tendances (20)

58443826 e-book-regional
58443826 e-book-regional58443826 e-book-regional
58443826 e-book-regional
 
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
 
Mengenal globalisasi
Mengenal globalisasiMengenal globalisasi
Mengenal globalisasi
 
Kebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiKebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasi
 
Fix ppt ekwil
Fix ppt ekwilFix ppt ekwil
Fix ppt ekwil
 
Ekonomi makro tugas menjawab soal profit
Ekonomi makro tugas menjawab soal profitEkonomi makro tugas menjawab soal profit
Ekonomi makro tugas menjawab soal profit
 
Perubahan struktural
Perubahan strukturalPerubahan struktural
Perubahan struktural
 
Pemerintahan orde baru kepemimpinan soeharto
Pemerintahan orde baru kepemimpinan soehartoPemerintahan orde baru kepemimpinan soeharto
Pemerintahan orde baru kepemimpinan soeharto
 
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
 
PRESENTASI IPS REPELITA-compressed.pdf
PRESENTASI IPS REPELITA-compressed.pdfPRESENTASI IPS REPELITA-compressed.pdf
PRESENTASI IPS REPELITA-compressed.pdf
 
Negara maju &berkembang
Negara maju &berkembangNegara maju &berkembang
Negara maju &berkembang
 
Tenaga Kerja Asing di Indonesia
Tenaga Kerja Asing di IndonesiaTenaga Kerja Asing di Indonesia
Tenaga Kerja Asing di Indonesia
 
Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman JepangMengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
 
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
 
Pembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalPembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regional
 
analisis input output
 analisis input output analisis input output
analisis input output
 
P pt bab.2.c. globalisasi dan dampak ketimpangan sosial di masyarakat
P pt bab.2.c.  globalisasi dan dampak ketimpangan sosial di masyarakatP pt bab.2.c.  globalisasi dan dampak ketimpangan sosial di masyarakat
P pt bab.2.c. globalisasi dan dampak ketimpangan sosial di masyarakat
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan
Distribusi pendapatan
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 

Similaire à Histo analisis pembangunan ekonomi pada masa orde baru dibawah rezim soeharto

Gambaran perekonomian indonesia
Gambaran perekonomian indonesiaGambaran perekonomian indonesia
Gambaran perekonomian indonesiasuhemah emah
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiamariam Iam
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiamariam Iam
 
History of the Soeharto Government [autosaved]
History of the Soeharto Government [autosaved]History of the Soeharto Government [autosaved]
History of the Soeharto Government [autosaved]Muhamad Yogi
 
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesiaPpt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesiaR Anggara
 
Sukma ,perekonomian indonesia
Sukma ,perekonomian indonesiaSukma ,perekonomian indonesia
Sukma ,perekonomian indonesiaSukma Wijaya
 
Sistem Ekonomi Orde Baru
Sistem Ekonomi Orde BaruSistem Ekonomi Orde Baru
Sistem Ekonomi Orde BaruIrfan Jumair
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaifa_talita
 
Bab 2 sejarah ekonomi indonesia
Bab 2 sejarah ekonomi indonesiaBab 2 sejarah ekonomi indonesia
Bab 2 sejarah ekonomi indonesiaxNet8
 
Alasan indonesia menjadi negara berkembang
Alasan indonesia menjadi negara berkembangAlasan indonesia menjadi negara berkembang
Alasan indonesia menjadi negara berkembangMashur Azhari
 
Komparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea Selatan
Komparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea SelatanKomparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea Selatan
Komparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea SelatanEkaputra Sananto
 
3 sejarah perekonomian ido
3 sejarah perekonomian ido3 sejarah perekonomian ido
3 sejarah perekonomian idofirman sahari
 
3 sejarah perekonomian ido
3 sejarah perekonomian ido3 sejarah perekonomian ido
3 sejarah perekonomian idofirman sahari
 
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baruPerkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baruValentina Frebianti
 
Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2Ruri1139
 
Rosita puspa 5x ma
Rosita puspa 5x maRosita puspa 5x ma
Rosita puspa 5x marosita puspa
 

Similaire à Histo analisis pembangunan ekonomi pada masa orde baru dibawah rezim soeharto (20)

Gambaran perekonomian indonesia
Gambaran perekonomian indonesiaGambaran perekonomian indonesia
Gambaran perekonomian indonesia
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesia
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesia
 
SEJARAH PEREKONOMIAN
SEJARAH PEREKONOMIAN SEJARAH PEREKONOMIAN
SEJARAH PEREKONOMIAN
 
History of the Soeharto Government [autosaved]
History of the Soeharto Government [autosaved]History of the Soeharto Government [autosaved]
History of the Soeharto Government [autosaved]
 
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesiaPpt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesia
 
Sukma ,perekonomian indonesia
Sukma ,perekonomian indonesiaSukma ,perekonomian indonesia
Sukma ,perekonomian indonesia
 
Sistem Ekonomi Orde Baru
Sistem Ekonomi Orde BaruSistem Ekonomi Orde Baru
Sistem Ekonomi Orde Baru
 
Sejarah Perekonomian Indonesia
Sejarah Perekonomian IndonesiaSejarah Perekonomian Indonesia
Sejarah Perekonomian Indonesia
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
Bab 2 sejarah ekonomi indonesia
Bab 2 sejarah ekonomi indonesiaBab 2 sejarah ekonomi indonesia
Bab 2 sejarah ekonomi indonesia
 
Alasan indonesia menjadi negara berkembang
Alasan indonesia menjadi negara berkembangAlasan indonesia menjadi negara berkembang
Alasan indonesia menjadi negara berkembang
 
Komparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea Selatan
Komparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea SelatanKomparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea Selatan
Komparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea Selatan
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
3 sejarah perekonomian ido
3 sejarah perekonomian ido3 sejarah perekonomian ido
3 sejarah perekonomian ido
 
3 sejarah perekonomian ido
3 sejarah perekonomian ido3 sejarah perekonomian ido
3 sejarah perekonomian ido
 
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baruPerkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
 
Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2
 
Rosita puspa 5x ma
Rosita puspa 5x maRosita puspa 5x ma
Rosita puspa 5x ma
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 

Dernier

contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Dernier (20)

contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Histo analisis pembangunan ekonomi pada masa orde baru dibawah rezim soeharto

  • 1. Pembangunan Ekonomi Pada Masa Orde Baru dibawah Rezim Soeharto oleh : Dede Yusuf Pendidikan Sejarah 2011-Universitas Pendidikan Indonesia Mafia-mafia Barckeley yang biasa lazim disebut ini, memang menjadikan Indonesia ketika pada masa Orde Baru dihiasi oleh roda laju perkembangan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan hal ini dilihat oleh mata dunia Internasional. Seluruhnya bertumpu pada teori lepas landas dari Rostow, yang dimana terjadi perbedaan sistem penerpan pada masa Orde Lama oleh Soekarno yang cenderung kepada ekonomi kerakyatan dan koprasi dengan Orde Baru yang cenderung liberal dengan adopsi sistem perkonomian dari Amerika yang dibawa oleh lulusan-lulusan dari Barckeley yang dimana lulusan-lulusan tersebut adalah Soemitro, seorang tokoh yang pernah diasingkan ketika Indonesia berada dibawah rezim Soekarno. A. Perkembangan Awal Ekonomi Orde Baru Pada masa awal Orde Baru. Pembangunan ekonomi di Indonesia maju pesat. Mulai dari pendapatan perkapita, pertanian, pembangunan infrastruktur,dll. Saat permulaan Orde Baru program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650 % setahun. Hal itu menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah. Di Indonesia, teori Rostow pada masa Soeharto dilaksanakan sebagai landasan pembangunan jangka panjang Indonesia yang ditetapkan secara berkala untuk waktu 5 tahunan , yang terkenal dengan pembangunan 5 tahun. Dengan demikian, implementasi teori Rostow berdasarkan 5 tahap teori Rostow yaitu: masyarakat tradisional, persyaratan untuk lepas landas, lepas landas, gerakan kearah kedewasaan, dan yang terakhir masa konsumsi tinggi. Menurut Rostow pembangunan ekonomi suatu masyarakat tradisional menuju masyarakat modern merupakan sebuah proses yang berdimensi banyak. (Sadono, 2010, hal. 167) Masa Orde Baru ini bisa dikatakan sebagai tonggak dari perkembangan ekonomi Indonesia, karena pada masa ini dihiasi oleh roda laju perkembangan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Pada masa awal Orde Baru, pembangunan ekonomi di Indonesia maju pesat. Mulai dari pendapatan perkapita, pertanian, pembangunan infrastruktur, dll. Saat permulaan
  • 2. Orde Baru, program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Setelah itu, dikeluarkan ketetapan MPRS No.XXIII/MPRS/1966 tentang Pembaruan Kebijakan ekonomi, keuangan dan pembangunan, yang kemudian diteruskan oleh Kabinet AMPERA yang membuat kebijakan mengacu pada Tap MPRS tersebut. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain: mendobrak kemacetan ekonomi dan memperbaiki sektor-sektor yang menyebabkan kemacetan; debirokratisasi untuk memperlancar kegiatan perekonomian; dan berorientasi pada kepentingan produsen kecil. Sedangkan tindak lanjut dari pemerintah adalah dengan melakukan Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang (25-30 tahun) dilakukan secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita (Pembangunan Lima Tahun). 1. Pelita I (1 April 1969 – 31 Maret 1974) Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang, perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Pelita I lebih menitikberatkan pada sektor pertanian. Keberhasilan dalam Pelita I yaitu:  Produksi beras mengalami kenaikan rata-rata 4% setahun.  Banyak berdiri industri pupuk, semen, dan tekstil.  Perbaikan jalan raya.  Banyak dibangun pusat-pusat tenaga listrik.  Semakin majunya sektor pendidikan. Menurut teori Rostow, perkembangan ekonomi pada Pelita I ini masuk ke dalam tahap masyarakat tradisional. Dimana awalnya, sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah pertanian, dengan cara-cara bertani yang tradisional. Produktivitas kerja manusia lebih rendah bila dibandingkan dengan tahapan pertumbuhan berikutnya. Produksi masih sangat terbatas, dan cenderung bersifat statis (kemajuan berjalan sangat lamban). 2. Pelita II (1 April 1974 – 31 Maret 1979) Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasarana, mensejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja . Pelita II berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. Perbaikan dalam hal irigasi. Di bidang industri juga terjadi kenaikna produksi. Lalu banyak jalan dan jembatan yang di rehabilitasi dan di bangun.
  • 3. Pelita II telah menunjukkan adanya peningkatan dari Pelita I, walupun belum terlihat secara signifikan. perkembangan ekonomi berada pada tahap transisi, yakni dari tahap masyarakat tradisional menuju tahap persyaratan untuk lepas landas. 3. Pelita III (1 April 1979 – 31 Maret 1984) Pelita III lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan. Asas-asas pemerataan di tuangkan dalam berbagai langkah kegiatan pemerataan, seperti pemerataan pembagian kerja, kesempatasn kerja, memperoleh keadilan, pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan perumahan,dll. Pada Pelita III ini, masyarakat sedang mencoba menjajaki tahap pra-lepas landas, walaupun belum sepenuhnya berada pada tahap perkembangan tersebut. 4. Pelita IV (1 April 1984 – 31 Maret 1989) Pada Pelita IV lebih dititik beratkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri itu sendiri. Hasil yang dicapai pada Pelita IV antara lain adanya Swasembada Pangan. Pada tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Hasil-nya Indonesia berhasil swasembada beras. kesuksesan ini mendapatkan penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) pada tahun 1985. hal ini merupakan prestasi besar bagi Indonesia. Selain swasembada pangan, pada Pelita IV juga dilakukan Program KB dan Rumah untuk keluarga. Pada Pelita IV, perkembangan ekonomi masyarakat telah benar-benar berada pada tahap pra-lepas landas, dimana selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu memulai sebuah pembangunan yang dinamis. Perkembangan ekonomi pada Pelita IV ini dipengaruhi oleh adanya revolusi industri. Pada tahap ini, masyarakat berada pada masa transisi, dimana mereka mulai mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self-sustainable growth). 5. Pelita V (1 April 1989 – 31 Maret 1994) Pada Pelita V ini, lebih menitik beratkan pada sektor pertanian dan industri untuk memantapakan swasembada pangan dan meningkatkan produksi pertanian lainnya serta menghasilkan barang ekspor. Pelita V adalah akhir dari pola pembangunan jangka panjang tahap pertama. Pada tahap inilah Indonesia benar-benar berada pada tahap pra-lepas landas, dimana perkembangan ekonominya dititik beratkan pada produksi pertanian dan industri. Tujuan utama dari Pelita V ini memang untuk memantapkan dan memaksimalkan apa yang telah berhasil dicapai pada Pelita IV.
  • 4. 6. Pelita VI Setelah adanya Pelita V, lalu dilanjutkan pembangunan jangka panjang ke dua, yaitu dengan mengadakan Pelita VI yang di harapkan akan mulai memasuki proses tinggal landas Indonesia untuk memacu pembangunan dengan kekuatan sendiri, demi menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Pelita VI yang merupakan awal pembangunan jangka panjang kedua ini pada akhirnya membuat Indonesia menapaki tahap-tahap perkembangan selanjutnya, yakni tahap menuju kedewasaan dan tahap era konsumsi tinggi. Tahap menuju kedewasaan ini ditandai dengan mulai bermunculan industri dengan teknologi baru, misalnya industri kimia atau industri listrik. Kedewasaan dimulai ketika perkembangan industry terjadi tidak saja meliputi teknik-tiknik produksi, tetapi juga dalam aneka barang yang diproduksi, misalnya saja ekspor dan impor batik di Indonesia. Sedangkan tahap yang terakhir dari perkembangan ekonomi pada masa Orde Baru, yakni tahap era konsumsi tinggi, ditandai dengan sebagian besar masyarakat hidup makmur. Pada tahap ini perhatian masyarakat sudah lebih menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi. Contohnya: pengguna sepeda motor yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan mobil, dimana setiap kenaikan satu juta kiloliter berarti menambah subsidi Rp1,9 triliun. Karena itu, pemerintah akan mengarahkan kebijakan penghematan subsidi BBM bagi pengendara sepeda motor. Sumber: M.C. Ricklef. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi Poesponegoro, M.D. dan Notosusanto, N. 1981. Sejarah Nasional Indonesia . Jilid VI. Jakarta: Balai Pustaka. Sadomo, Sukirno. 2010. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Kencana