Struktur sosial adalah susunan masyarakat yang terdiri atas status sosial, peran sosial, kelompok, dan lembaga. Bentuk-bentuk struktur sosial meliputi struktur sosial kaku dan luwes, formal dan informal, homogen dan heterogen, serta stratifikasi sosial berdasarkan kekayaan, kekuasaan, dan kehormatan."
3. B E N T U K -B E N T U K
S T RUK T UR S OS I A L
1. Pengetahuan dan Ciri-Ciri Struktur Sosial
2. Fungsi dan Bentuk-Bentuk Struktur Sosial
3. Struktur Sosial
4. Stratifikasi Sosial
4. Pe n g e t a h u a n d a n Ci r i -
c i r i St r u k t u r
So s i a l
Kata “struktur” berasal dari bahasa Latin yang berarti
menyususn atau membangun. Pada dasarnya istilah struktur
diartikan sebagai susunan terhadap sesuatu yang memiliki
bagian-bagian dan membentuk suatu susunan.
Secara definitif, struktur sosial diartikan sebagai suatu
skema penempatan nilai-nilai sosial budaya danorgan-organ
masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai agar organisme
masyarakat sebagai suatukeseluruhan dapat berfungsi dan
kepentingan setiap bagian dapat berjalan dalam jangka waktu
yangrelatif lama
5. Definisi struktur sosial menurut para ahli
Menurut Radclife-Brown, struktur sosial adalah suatu
rangkaian kompleks dari relasi-relasi sosial yang berwujud dalam
suatu masyarakat. Dengan demikian, struktur sosial meliputi relasi
sosial di antara paraindividu dan perbedaan individu dan kelas
sosial menurut peranan sosial mereka
Menurut Evans-Pritchard, struktur sosial ialah relasi-relasi
yang tetap dan menyatukan kelompok-kelompok sosial pada
satuan yang lebih luas
Menurut Beattie, struktur sosial adalah bagian-bagian atau
unsur-unsur dalam masyarakat itu yangtersusun secara teratur
guna membentuk suatu kesatuan yang sistematik
Menurut Raymond Firth, konsep struktur sosial merupakan
analytical tool atau alat analisis yangdiwujudkan untuk
membantu pemahaman tentang tingkah laku manusia dalam
kehidupan sosial.
6. C i r i -C i r i S t r u k t u r
So s i a l
Struktur sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Bersifat abstrak
Mempunyai arti bahwa struktur sosial tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba
2. Adanya dimensi vertikal dan horizontal
Dimensi vertikal adalah hierarki status-status sosial dengan segala peranannya sehingga
menjadi satu sistem yang tidak dapat dipisahkan.
Sedangkan dimensi horizontal merupakan seluruh masyarakat berdasarkan
karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok yang memiliki karakteristik yang sama
3. Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat
Memiliki arti proses sosial yang terjadi dalam suatu struktur sosial termasuk cepat
rambatnya proses itu sendiri. Cepat lambatnya proses tersebut dipengaruhi oleh
bagaimana bentuk struktur sosialnya.
4. Selalu berkembang dan dapat berubah
Proses struktur sosial yang selalu berkembang dan berubah sering digunakan untuk
menggambarkan keteraturan sosial atau keteraturan elemen-elemen dalam kehidupan
masyarakat.
5. Merupakan bagian dan sistem tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat
Artinya struktur sosial yang memiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur
berbagai bentuk hubungan antar individu.
7. E l e me n D a s a r
St r u k t u r So s i a l
Struktur sosial memiliki 4 elemen dasar, yaitu:
1. Status sosial
Merupakan kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok
masyarakat. Status terbagi menjadi 3, yaitu
- Ascribed Status
- Achieved Status
- Assigned Status
2. Peran sosial
Merupakan seperangkat harapan seseorang terhadap seseorang yang
menempati suatu posisi atau status sosial tertentu.
3. Kelompok
Disebut kelompok dimana sejumlah orang yang memiliki norma-
norma, nilai-nilai, dan harapan-harapan yang sama, serta secara sadar
dan teratur saling berinteraksi.
4. Lembaga
Merupakan pola terorganisasi dan kepercayaan dan perilaku yang
dipusatkan pada kebutuhan sosial yang mendasar
8. Fu n g s i d a n Be n t u k -
Be n t u k St r u k t u r So s i a l
Fungsi dari struktur sosial adalah sebagai berikut.
1) Sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin
sosial
2) Sebagai pengawas sosial
3) Struktur sosial merupakan karakteristik yang khas
dimiliki suatu masyarakat sehingga dapat
memberikan warna berbeda dan masyarakat lain
9. Bentuk-bentuk struktur sosial dilihat dari beberapa sudut, adalah sebagai
berikut.
1) Dilihat dan Sifatnya
a) Struktur Sosial Kaku
Yang berarti tidak dapat diubah, biasanya dilihat pada masyarkat
yang menganut sistem kasta
b) Struktur Sosial Luwes
Kebalikan dari struktur sosial kaku
c) Struktur Sosial Formal
Merupakan strktur sosial yang diakui oleh pihak berwenang
d) Struktur Sosial Informal
Merupakan kebalikan dari struktur sosial formal
2) Dilihat dan Identitas Keanggotaan Masyarkat
a) Struktur Sosial Homogen
b) Struktur Sosial Heterogen
3) Dilihat dan Ketidaksamaan Sosial
Faktor-faktor pembentuk ketidaksamaan sosial terdiri atas keadaan
geografis, etnis, kemampuan atau potensi diri, dan latar belakang
sosial.
10. St r u k t u r So s i a l
Bentuk-bentuk struktur sosial berdasarkan ketidaksamaan
sosial, sebagai berikut.
a) Diferensasi Sosial
Merupakan perbedaan individu atau kelompok dalam
masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu
tingkatan
Dalam masyarakat dikenal beberapa bentuk diferensasi
sosial, antara lain berdasarkan perbedaan ras, suku bangsa
(etnis), agama dan gender
11. Dalam masyarakat dikenal beberapa bentuk diferensiasi
sosial, antara lain berdasarkan perbedaan ras, suku bangsa
(etnis), agama, jenis kelamin, partai, asal
daerah, profesi, clan dan gender.
12. Diferensiasi sosial berdasarkan ras
Ras merupakan penggolongan yang bersifat jasmaniah berdasarkan pada
ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, rambut, dsb.
Diferensiasi sosial berdasarkan etnis
Penggolongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan
kesatuan kebudayaan, sedangkan kesadaran oleh identitas sering kali
dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
Diferensiasi suku bangsa merupakan penggolongan manusia berdasarkan
ciri-ciri biologis
yang sama, seperti ras, namun suku bangsa memiliki kesamaan budaya
sebagai berikut:
• - Ciri fisik
- Bahasa daerah
- Kesenian
- Adat-istiadat
13. Diferensiasi Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada
perbedaan
seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita
lihat dari
struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itu
maka ada
kelompok laki-laki/pria dan kelompok wanita/perempuan.
Diferensiasi sosial berdasarkan agama
Diferensiasi agama adalah pengelompokan masyarakat berdasarkan
agama/kepercayaannya.
a. Komponen-komponen Agama
· Emosi keagamaan
· System keyakinan
· Upacara keagamaan
· Tempat ibadah
· Umat
b. Agama dan Masyarakat
Dalam perkembangan agama mempengaruhi masyarakat begitu juga masyarakat
mempengaruhi agama.
14. Diferensiasi Partai
Diferensiasi partai adalah perbedaan masyarakat dalam kegiatannya mengatur
kekuasaan
negara, yang berupa kesatuan-kesatuan social, seazas, seideologi dan sealiran.
Diferensiasi Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau
tempat
tinggalnya, desa atau kota. Terbagi menjadi:
- masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal dari
desa.
- Masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal dari
kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat ditemukan dalam hal-hal berikut:
- perilaku
- tutur kata
- cara berpakaian
- cara menghias rumah dan sebagainya.
15. St r a t i f i k a s i
So s i a l
Stratifikasi sosial merupakan suatu konsep
dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota
masyarakat dibedakan berdasarkan status yang
dimilikinya.. Stratifikasi berasal dari kata stratum
yang berarti strata atau lapisan dalam bentuk jamak.
16. Me n u r u d P a r a A h l i
Pitirin A. Sorokin mendefinisikan stratifikasi sebagai pembedaan penduduk
atau anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas secara hierarkis.
Bruce J. Cohen sistem stratifikasi akan menempatkan setiap individu pada
kelas sosial yang sesuai berdasarkan kualitas yang dimiliki.
Max Weber mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-
orang yang
termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan
hierarki menurut
dimensi kekuasaan, previllege dan prestise.
Cuber mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan
di atas kategori dari hak-hak yang berbeda. Berarti, stratifikasi social
merupakan pembedaan penduduk dalam kelas-kelas secara bertingkat.
17. D i me n s i
St r a t i f i k a s i
So s i a l
Dimensi Stratifikasi Sosial
Untuk menjelaskan stratifikasi sosial ada tiga
dimensi yang dapat dipergunakan yaitu :
privilege, prestise, dan power. Ketiga dimensi ini
dapat dipergunakan sendiri-sendiri,
namun juga dapat didigunakan secara bersama.
18. Karl Marx menggunakan satu dimensi, yaitu privilege
atau ekonomi untuk membagi masyarakat industri menjadi
dua kelas, yaitu kelas Borjuis dan Proletar.
Sedangkan Max Weber, Peter Berger, Jeffries dan
Ransford mempergunakan ketiga dimensi tersebut. Dari
penggunaan ketiga dimensi tersebut Max Weber
memperkenalkan konsep : kelas,
kelompok status, dan partai.
19. Bentuk stratifikasi dapat dibedakan menjadi bentuk
lapisan bersusun yang diantaranya dapat berbentuk
piramida, piramida terbalik, dan intan. Selain lapisan
bersusun bentuk stratifikasi dapat juga diperlihatkan dalam
bentuk melingkar. Bentuk stratifikasi melingkar ini terutama
berkaitan dengan dimensi kekuasaan.
Pengelompokan secara vertikal berdasarkan
posisi, status, kelebihan yang dimiliki, sesuatu yang dihargai.
Distribusi hak dan wewenang, berdasarkan kriteria
ekonomi, pendidikan, kekuasaan, dan kehormatan.
20. Ukuran yang biasa digunakan untuk menggolongkan
penduduk dalam lapisan-lapisan
tertentu yaitu:
a) Ukuran kekayaan (kaya miskin, tuan tanah penyewa, )
b) Ukuran kekuasaan (penguasa/ dikuasai) penguasa punya
wewenang lebih tinggi
c) Ukuran kehormatan (berpengarug / terpengaruh) ukuran
ini ada di masyarakat
tradisional(pemimpin informal)
d) Ukuran ilmu pengetahuan (golongan cendekiawan/
rakyat awam)
21. Tiga sifat Stratifikasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan
menjadi sistem pelapisan sosial tertutup, sistem pelapisan sosial terbuka, dan
sistem pelapisan sosial campuran.
a. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit
mengadakan
mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas
horisontal saja. Contoh:
- Sistem kasta.
Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan Brahmana.
- Rasialis.
Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan
di posisi kulit putih.
- Feodal.
Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan/majikan
22. b. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)
Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap
anggota strata
dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun
horisontal. Contoh:
- Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.
- Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh
pendidikan asal ada niat dan usaha.
c. Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial c a m p u r a n m e r u p a k a n kombinasi antara
stratifikasi tertutup
dan terbuka. Misalnya, seorang Bali b e r k a s t a Brahmana mempunyai
kedudukan
terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia
memperoleh
kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan
kelompok
masyarakat di Jakarta.
23. Si s t e m St r a t i f i k a s i y a n g
Pe r n a h Ad a Di I n d o n e s i a
1) Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat pertanian.
2) Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat feodal.
3) Sistem stratifikasi sosial pada zaman Belanda.
4) Sistem stratifikasi sosial pada zaman Jepang.
5) Sistem stratifikasi sosial pada zaman Industri Modern.
24. Ko n s e k u e n s i
St r a t i f i k a s i So s i a l
Adanya konsekuensi atau dampak dari adanya stratifikasi
sosial dalam masyarakat, yaitu:
1) Timbulnya Kelas Sosial
2) Kesenjangan Sosial
3) Polarisasi power