SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  120
Télécharger pour lire hors ligne
MEngIntEgRaSIkan PaUd
                                      Edisi Khusus PAUD/Tahun II/Juli-Agustus 2007/Rp 40.000,-


                                                                                                 FoRMal dan nonFoRMal



     REFERENSI TERPERCAYA DUNIA PENDIDIKAN




      Inggris
      dIbIkIn SIal
      UJIan naSIonal
      Ir. Hj. Umi Rosidah, MS
      JUal RUMaH dan MobIl
      UntUk bangUn PaUd


     GELIAT PAUD
     Di Sekujur Nusantara
COVER_PENA14_VOL02_EDISI PAUD.in1 1                                                                               7/14/2007 8:54:45 AM
Majalah PENA Pendidikan
                    Referensi Terpercaya Dunia Pendidikan




                                      PT. REKA GAGAS CIPTA
     Jl. Pengadegan Barat Raya 22 Jakarta 12710, T/F: +62 21 7973957 Email: rekagagascipta@yahoo.com



COVER_PENA14_VOL02_EDISI PAUD.in2 2                                                          7/14/2007 8:55:50 AM
Telah Hadir BUNDEL PENA Pendidikan
             12
                     M
                      aj a
               Ha
                        ala R
                           ny
                           h p3
                             da 0
                               lam 0.
                                  1
                                    BU 0,-
                                      00
                                      ND
                                         EL




         Ingin mengoleksi Majalah PENA Pendidikan dari awal tapi sulit mencari edisi lama?
         Telah tersedia Majalah PENA Pendidikan dalam bentuk Bundel.
         Buruan!!! Hubungi:


                                      021-7973957
                                              Jl. Pengadegan Barat Raya 22 Jakarta 12710 T/F: +62 21 7973957
                   PT. REKA GAGAS CIPTA       Email: rekagagascipta@yahoo.com


COVER_PENA14_VOL02_EDISI PAUD.in3 3                                                                   7/14/2007 8:56:31 AM
Jangan Remehkan
                                         Taman Kanak-kanak

                                       TAMAN YANG
                                      PALING INDAH

              Penulis      : Saiful Anam
              Penerbit     : Wajatri
              Cetakan      : April 2007
              Tebal        : XX + 228 halaman                            k
                                                                    ana
                                                                k-k
                                                            ana
                                                         nK
                                                       a
                                                   Tam


         Siapapun mengakui bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
         termasuk di dalamnya pendidikan taman kanak-kanak (TK),
         merupakan layanan pendidikan yang sangat penting. Pendidikan
         TK berperan besar dalam membentuk kepribadian seseorang.
         Bahkan, berbagai penelitian membuktikan bahwa anak-anak
         yang mengenyam pendidikan TK pada umumnya memiliki prestasi
         pendidikan yang lebih baik saat menempuh studi pada jenjang
         pendidikan berikutnya. Selain itu, setelah dewasa mereka juga
         memiliki pendapatan ekonomi yang lebih tinggi.

         Sayangnya, hingga kini kondisi pendidikan TK kita masih harus
         diperbaiki. Inilah tantangan serius yang dihadapi Direktorat
         Pembinaan TK dan SD, Departemen Pendidikan Nasional,
         yaitu bagaimana terus berupaya meningkatkan pemerataan
         dan perluasan akses. Selain itu, Direktorat Pembinaan TK dan
         SD juga mesti meningkatkan mutu dan relevansi, termasuk di
         dalamnya meluruskan berbagai kekeliruan yang terjadi dalam
         kegiatan pembelajaran di TK, misalnya memaksakan pengajaran
         baca-tulis-hitung secara klasikal.

         Buku yang penulisannya menggunakan pendekatan jurnalistik
         ini berusaha memeaparkan perjalanan pembangunan pendidikan
         TK di Indonesia serta berbagai program yang telah dan akan
         digulirkan Direktorat Pembinaan TK dan SD. Selain itu juga
         dikemukakan pandangan dari akademisi, pengamat, anggota
         legislatif, penyelenggara TK hingga guru.




COVER_PENA14_VOL02_EDISI PAUD.in4 4                                          7/14/2007 8:56:43 AM
Salam Pena
               H
                        ARI Anak Nasional kembali diperingati pada 2 Juli. Tentunya
                        semua berharap peringatan HAN ini tak sekadar meriah di seremoni
                        belaka. Apalagi pemerintah sendiri menegaskan
               visinya buat anak-anak, bahwa pada 2015 mendatang
               mampu membikin seluruh anak Indonesia sehat, cerdas,
               berakhlak mulia dan terlindungi.
                   Tentunya, pemerintah mematok target itu dengan
               perhitungan sangat serius. Dari sisi perundangan, sejatinya anak
               telah mendapat tempat. Sudah ada Undang-Undang Nomor 4
               Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. Lalu lahir UU Nomor
                Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. Kemudian lahir pula
               Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1990 tentang Ratifikasi
               Konvensi Hak Anak. Yang terakhir tentunya UU Nomor 2 Tahun
               2002 tentang Perlindungan Anak.
                   PR besar memang masih mengelayuti dunia anak-anak kita.
               Dari soal pendidikan, kesejahteraan, hingga maraknya eksploitasi
               terhadap pekerja anak. Di bidang pendidikan, pemerintah
               memang masih mengejar penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun. Juga
               pemberantasan buta aksara. Yang tengah gencar dilaksanakan
               belakangan ini adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
                   Data Departemen Pendidikan Nasional mencatat, hingga akhir 2006 jumlah TK sebanyak 54.742, hanya 1,% atawa 708 TK milik
               pemerintah. Jumlah ini tak sebanding bila disandingkan dengan jumlah SD yang sekira 150.000 sekolah, lebih dari 95% di antaranya
               berstatus sekolah negeri.
                   Padahal jumlah anak usia 0-6 tahun yang terekam jumlahnya lebih dari 28 juta. Hanya .72.924 atau 2,78% yang mencicipi
               pendidikan TK. Dalam istilah pendidikan, Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat Taman Kanak-kanak (TK) mencapai 2,78%. Jika ditambah
               PAUD nonformal, total APK-nya menjadi 45,6%.
                   PAUD nonformal? Ya istilah itu dikukuhkan pada UU Nomor 20 Tahun 200 tentang Sistem Pendidikan Nasional. PAUD dijabarkan
               sebagai pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. Bentuknya terdiri dari PAUD formal (TK, Raudhatul Athfal, Bustanul Atfal), PAUD Nonformal
               (Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan PAUD Sejenis), dan PAUD Informal (keluarga).
                   Perkembangan PAUD yang demikian pesat mendorong kami menuliskannya dalam Edisi Khusus ini. Kami sengaja menerjunkan
               wartawan ke sejumlah kota yang semoga bisa mewakili gambaran perkembangan PAUD. Meski tak terjun ke banyak kota di satu
               provinsi yang kami kunjungi, namun setidaknya berusaha memotret gambaran di provinsi tersebut.
                   Provinsi yang kami rekam perkembangan PAUD nya adalah: Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI
               Yogyakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan Papua. Di komandoi langsung Saiful Anam, sang Pemimpin Redaksi yang
               terjun sendiri ke Papua, Gorontalo, dan sejumlah kota di Jawa Timur.
                   Selain itu kami terjunkan Ayu N Andini ke Banten, dan juga meliput DKI Jakarta. Kemudian Fetty Shinta Lestari (Sumatera Barat dan
               DKI Jakarta), Robi Sugara (Jawa Barat), Eva Rohilah (Sulawesi Selatan), dan Murnita Dian Kartini (DI Yogyakarta dan Jawa Tengah). Tak
               terkecuali koresponden kami, Mukti Ali (Malang) dan Mochammad Fathoni Arief (Yogyakarta) kami kerahkan.
                   Kami berharap sajian kami tidak menjadi potret hitam putih perkembangan PAUD di Tanah Air. Kalaulah ada gambaran
               menggembirakan semoga tidak menjadi kebanggaan semata. Sedangkan yang masih belum sesuai harapan tidak menjadi noda yang
               mesti kita tutupi. Sebaliknya menjadi cambuk untuk membangun lebih baik lagi.
                   Selamat Hari Anak Nasional. Songsong anak Indonesia yang berkualitas, calon pemimpin negeri ini.


                                                                 PEMIMPIN UMUM: Iwan Qodar Himawan PEMIMPIN REDAKSI/PEMIMPIN PERUSAHAAN: Saiful
                           Edisi Khusus/Tahun II/Juli-Agustus 2007
                                                                 Anam REDAKTUR PELAKSANA: Dipo Handoko SIDANG REDAKSI: Iwan Qodar Himawan, Saiful
                                                                 Anam, Dipo Handoko, Ayu N. Andini, Eva Rohilah, Fetty Shinta Lestari, Murnita Dian Kartini, Robi
                                                                 Sugara KORESPONDEN DALAM NEGERI: Suhartono (Balikpapan), Mukti Ali (Malang), M. Arief
                                                                 Fathoni (Jogjakarta), Jatmiko (Surabaya), R. L. Hakim (Bandung) KORESPONDEN LUAR NEGERI:
                                                                 Miranti Hirschmann (Jerman), Asmayani Kusrini (Belgia), Jenni Wang (Spanyol), Frieska Evita
                                                                 Ayurananda (Thailand), Alfian (Belanda) ARTISTIK  DESAIN KOM. VISUAL: Prambudi, Sugiyono
             FOTOGRAPHER: Arien T.W. SEKRETARIAT REDAKSI: Yuli Lestari IKLAN: Sari Hidayat KEUANGAN: Ahadian Febrie PENERBIT: PT Reka Gagas Cipta
             DIREKTUR UTAMA: Iwan Qodar Himawan DIREKTUR: Saiful Anam GENERAL MANAJER OPERASIONAL: Dipo Handoko BANK PT REKA GAGAS
             CIPTA: Bank Niaga cab.Edisi 13/Tahun II/Mei 064.01.6285.006 Surat untuk seluruh bagian dialamatkan: Pena Pendidikan Jl Pengadegan Barat Raya
                                    BEJ Jakarta Rek. 2007
             22 JAKARTA 12770, Telp/Faks: +6221 797 957, E-mail: rekagagascipta@yahoo.com ISSN 1907 - 429


                                                                                                                                                                     
                                                                                                                            Juli - Agustus 2007  Pena Pendidikan




LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd			3                                                                                                                            7/14/2007			10:42:18	AM
Suara Pembaca


                                                                  USUL RUBRIK (1)

                                                                  S
                                                                        aya mengikuti perkembangan majalah Pena Pendidikan sejak edisi Narkoba,
                                                                        sejauh ini dari segi konten dan pengemasan sudah cukup bagus. Sayangnya, dari
                                                                        edisi itu saya tidak menemukan adanya rubrik konsultasi pendidikan. Semacam
                                                                  rubrik khusus yang memberikan wadah komunikasi bagi pembaca dengan redaksi
                                                                  atau dengan instansi yang terkait, dalam hal ini Depdiknas.
                                                                     Ruang konsultasi ini saya rasa cukup penting karena dengan narasumber yang
                                                                  tersedia, pembaca bisa bertanya segala sesuatu hal menyangkut dunia pendidikan
                                                                  dan mendapat jawaban yang berimbang dari narasumber yang berkompeten.
                                                                     Sekadar usul untuk kemajuan dunia pendidikan Indonesia, semoga sukses
                                                                  selalu!
                                                                                                                          Nurrohman Zainurry, S.Pd
                                                                                                                                Peminat Pendidikan
                                                                                                                                     Jl. Daan Mogot
                                                                                                                            Kalideres, Jakarta Barat

              Edisi Khusus/Tahun II                               *) Terimakasih atas usulan Bapak. Kami memang sudah mempertimbangkan akan
              Juli - Agustus 2007
                                                                     menambah halaman, di antaranya untuk rubrik Konsultasi. Namun saat ini masih
                                                                     dalam proses pembahasan.
              Cover        : Prambudi
              Foto         : Saiful Anam




                                                               SAYA INGIN BERLANGGANAN MAJALAH PENA PENDIDIKAN.
                                                               Majalah PENA Pendidikan adalah majalah dengan content berita-
                                                               berita dunia pendidikan yang sangat menarik untuk dijadikan
                                                               Referensi Terpercaya Dunia Pendidikan dan collectible item
                                                               * Formulir ini boleh di perbanyak (fotokopi). Berikan kesempatan kepada saudara atau
                                                                 kolega Anda. Beri tanda pada 	    pilihan Anda


                                                                                                              METODE PEMBAYARAN:
          Nama lengkap         :
          Tempat/tanggal lahir :                                                                                Transfer Bank
                                                                                                              	
          Alamat rumah         :                                                                                BANK NIAGA KANTOR
                                                                                                                CABANG BEJ JAKARTA
                                                                                                                No. A/C: 064.01.63285.006
          Telpon/fax                           :
                                                                                                                a/n PT. REKA GAGAS CIPTA
          Ponsel                               :
                                                                                                                Bayar di tempat (cash)
          Email                                :                                                              	
                                                                                                                khusus untuk DKI JAKARTA
                                                                                                              ONGKOS KIRIM PER EDISI:
          PAKET LANGGANAN:
                                                                                                                Jabodetabek Rp 2.000,-
                                                                                                              	
          	 Edisi : Harga Normal :
             06                                          Rp 120.000,-
                                                                                                              	 Jawa
                                                                                                                P.          Rp 5.000,-
                                                         Rp 110.000,-
                     Harga Khusus :
                                                                                                              	 P. Jawa Rp 7.000,-
                                                                                                                Luar
          	 Edisi : Harga Normal :
             12                                          Rp 240.000,-
                                                         Rp 200.000,-
                     Harga Khusus :
          Berlangganan Mulai Edisi
          Kirim formulir ini (beserta bukti pembayaran untuk berlangganan) ke alamat redaksi PENA Pendidikan:
          Jl. Pengadegan Barat Raya 22 Jakarta 12770, Tel/Fax: (021) 797 3957 atau Email: redaksipena@rekacipta.com

          4      Pena Pendidikan  Juli - Agustus 2007




LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd			4                                                                                                                7/14/2007			10:42:25	AM
Suara Pembaca
          USUL RUBRIK (2)                                                                                     menikmati pendidikan secara layak. Ketika
                                                               pertimbangkan bisa direalisasikan untuk
                                                                                                              sebagian dari mereka duduk nyaman di
                                                               edisi mendatang.



          B
                                                                                                              ruang kelas dan mendapat pendidikan
                 eberapa kali saya membaca usulan
                                                                                                              bagus, sebagian lainnya terpaksa menerima
                 mengenai perbaikan rubrik resensi
                                                             HALO BAHASA DAERAH                               nasib menghabiskan waktu mereka memeras
                 yang hanya menghadirkan buku-
                                                                                                              keringat mencari sesuap nasi. Pendidikan
          buku formal selama ini. Memang untuk



                                                             A
                                                                                                              hanya tinggal kenangan dan masa depan
          beberapa edisi terakhir ada perbaikan, buku                 pakah masih ada pelajaran bahasa
                                                                                                              hanya menyisakan impian.
          lebih variatif dan luwes. Sepertinya tidak ada              daerah? Kalaupun masih ada, saya
                                                                                                                 Mohon Pena Pendidikan meliput nasib
          salahnya jika mencoba mengulas buku-buku                    kira penerapannya masih jauh dari
                                                                                                              anak jalanan. Rasanya sangat menarik.
          sejarah lama, atau novel-novel karya sastra        level “dipakai” dengan benar. Anak-anak lebih
                                                                                                              Harapannya semoga semakin banyak
          lama yang tentunya sangat memegang andil           tertarik memakai bahasa Indonesia yang gaul
                                                                                                              orang, terutama pemerintah, peduli dan
          dalam kelahiran sastra-sastra baru atau ilmu-      seperti di sinetron-sinetron. Bahkan salah
                                                                                                              memikirkan solusi bagi mereka. Mereka juga
          ilmu pengetahuan baru di Indonesia seperti         seorang teman saya mengambil S Bahasa
                                                                                                              bagian dari warga Indonesia yang berhak
          pernah diusulkan beberapa pembaca. Dan             Jawa malah di luar negeri. Ironis sekali.
                                                                                                              mendapat pendidikan layak.
          sepertinya lebih menarik jika ditambahkan             Bahasa daerah sebaiknya tidak diajarkan
                                                                                                                                      Achmad Azis Bisri
          rubrik yang mengulas film-film/ pertunjukan        sebagai sebuah wacana saja, artinya mulai
                                                                                                                        Kraton Blumbangan, Sinduadi
          teater/ drama yang berkaitan dengan                digerakkan sebagai sebuah kewajiban dan
                                                                                                                                                Sleman
          dunia pendidikan dan sekaligus budaya              unsur dalam acara-acara sekolah. Jadi anak-
          kita. Karena mengandalkan pendidikan               anak juga semakin terbiasa memakai bahasa
                                                                                                              PENDIDIKAN PULAU TERLUAR
          dari media televisi rupanya sudah tidak            daerah dengan benar.
                                                                                    Ir. Arief Muhammad
          bisa lagi, di mana sinetron-sinetron yang
                                                                                Pogung Lor, Yogyakarta
          tidak mendidik dan cenderung meracuni



                                                                                                              S
          generasi muda kita berhamburan di semua                                                                   aya mendapatkan Majalah PENA
          stasiun televisi.                                                                                         PENDIDIKAN dari teman. Ternyata
                                                             UJIAN KESETARAAN APA
              Mungkin usulan ini sedikit repetitif, tapi                                                            susah mencarinya di pasaran. Ternyata,
                                                             FUNGSINYA?
          tak ada maksud lain selain perbaikan dan                                                            setelah membaca edisi-edisi sebelumnya,
          pencerahan. Sebagai catatan saja, edisi                                                             saya nilai majalah ini termasuk langka dan



                                                             D
          khusus Pena Pendidikan kemarin menarik,                                                             perlu didukung agar tetap terbit. Salut
                                                                      ulu, sebelum ramai kontroversi
          dari segi isi sangat rapat dan padat, tapi tidak                                                    hingga PENA bisa melalui masa satu tahun
                                                                      ujian nasional (UN), ujian kesetaraan
          membosankan.                                                                                        penerbitan.
                                                                      dilaksanakan sekitar bulan
                                       Kinara Harasthri                                                          Meski telat, saya sempatkan membaca
                                                             September, jauh setelah UN dilaksanakan.
                     Mahasiswi, pendidik nonformal                                                            edisi-edisi sebelumnya. Ternyata banyak
                                                             Tapi yang ada sekarang, pelaksanaan ujian
                          Menteng Atas, Jakarta Pusat                                                         persoalan pendidikan nasional belum
                                                             kesetaraan malah dimajukan. Dengan kesan
          *) Terima kasih usulan Anda juga pujiannya.                                                         juga membaik. Misalnya, pendidikan di
                                                             agar mereka yang gagal di UN bisa tetap
             Semoga dalam waktu dekat kami bisa                                                               pulau-pulau terluar republik ini yang masih
                                                             lanjut sekolah.
             menulis tema-tema yang nyastra.                                                                  terpinggirkan. Saya bahkan belum pernah
                                                                Ini tidak adil mengingat jeda waktu yang
                                                                                                              membaca artikel panjang yang khusus
                                                             ditetapkan untuk ujian kesetaraan hanya
                                                                                                              mengupas nasib pendidikan di pulau-pulau
                                                             berselang setengah bulan saja. Bagaimana
          USUL RUBRIK (3)                                                                                     terpencil.
                                                             fungsinya kemudian? Kalau fungsinya sama
                                                                                                                 Memang, artikel tentang pulau-pulau
                                                             lebih baik ditiadakan, toh hanya mengulur



          S
                                                                                                              terluar pernah saya baca di satu media
                                                             waktu saja.
                 aya membayangkan bila Catatan
                                                                                       Kristian S. Gijono     cetak. Ada satu hal yang cukup ironi ketika
                 Pena tidak dimonopoli penulis dari
                                                                                      Palur, Karanganyar      penduduk yang tinggal di daerah perbatasan
                 redaksi PENA PENDIDIKAN. Misalnya
                                                                                                              lebih mengenal mata uang ringgit ataupun
          menerima tulisan dari para guru, pendidik
                                                                                                              peso daripada rupiah.
          dan tenaga kependidikan yang berkutat
                                                             PENDIDIKAN ANAK JALANAN                             B a g a i m a n a k a l a u m a j a l a h Pe n a
          langsung di dunia pendidikan. Gaya
                                                                                                              Pendidikan mengulas secara mendalam
          penulisannya sih sebaiknya ala “Saiful Anam”.



                                                             S
                                                                                                              perkembangan sektor pendidikan di daerah-
          Biar senada dengan gaya PENA PENDIDIKAN.                 alut buat Majalah Pena Pendidikan.
                                                                                                              daerah seperti itu. Sebenarnya seperti apa
          Bisa juga tulisan yang dimuat adalah opini               Beberapa nomor terak hir saya
                                                                                                              sebenarnya yang terjadi? Tentunya selain
          terbaik dari pembaca.                                    termasuk pembaca setia. Dari situ
                                                                                                              saya ada banyak dari para pembaca yang
             Saya rasa menarik. Sebab saya pun sangat        saya baru tahu masalah pendidikan ternyata
                                                                                                              ingin tahu juga. Sebenarnya seperti apa
          tertarik menulisnya.                               tak sesederhana yang saya bayangkan. Ada
                                    Retno Inti Triasti                                                        kondisi pendidikan disana?
                                                             banyak hal yang hingga kini mengusik bathin
                                                                                                                                              Heru Martono
                        Wartawan media cetak lokal           saya yaitu berkaitan dengan pemerataan
                                                                                                                                 Jalan Gejayan, Soropadan
                                Tinggal di Surakarta         pendidikan.
                                                                                                                                                   Yogyakarta
          *) Bagus juga usulan Anda. Kami akan                  Selama ini masih banyak anak belum

                                                                                                                                                                5
                                                                                                                       Juli - Agustus 2007  Pena Pendidikan




LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd			5                                                                                                                       7/14/2007			10:42:25	AM
Daftar Isi
          PENA PENDIDIKAN JULI-AGUSTUS 2007




              10


                                                                                 108
              BAHASAN UTAMA                                                      INTERNASIONAL
              KETIKA MUSIM PAUD NONFORMAL BERSEMI...                             DIBIKIN SIAL UJIAN NASIONAL
              PAUD nonformal berkembang dalam satu dekade terakhir.              Para penjaga gawang kualitas pendidikan di Inggris sedang
              Namun baru digalakkan di daerah sejak kehadiran Direktorat         resah. Dua bulan terakhir, negeri dengan tradisi pendidikan
              PAUD Depdiknas pada 2001. Kini PAUD nonformal mulai diterima       formal berusia ribuan tahun itu terus-menerus bertanya: apakah
              masyarakat luas. Meski belum menjangkau sekujur pelosok negeri.    ujian nasional bagi para murid SD memang diperlukan. Banyak
              Setidaknya, gairah itu nampak di mana-mana. Dari yang berbentuk    pemerhati pendidikan, guru, juga orangtua murid merasakan
              Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Posyandu, dan Satuan       ujian nasional tak juga mendongkrak kualitas pendidikan. Ada
              PAUD Sejenis. Perlu sinergi antara PAUD Formal dan Nonformal.      desakan ujian untuk anak-anak di bawah 16 tahun dihapuskan.




                                                              3 SALAM                                         Timur
                                                              4 SUARA                                       • Bondowoso: Merangsek Hingga
                                                              8 TEKNOLOGI                                     Dusun
                                                                 • Kontes Robot: G-Rush Taklukkan           • Surabaya: Sertifikat Kepesertaan




                                        104
                                                                   Laba-laba                                  PAUD
                                                                 • Brain Trainner Bikin Cerdas              • Lumajang: Gerbang Mas Berlipat
                                                                 • Pulpen Pintar Teman Belajar                00
                                                                                                            • Malang: Menanti Insentif PAUD
                                                              10 BAHASAN UTAMA                                Nonformal
              WAWANCARA                                          • Ketika PAUD Nonformal Bersemi..          • Ngawi: Menggenjot Target Setiap
                                                                 • Awal Menentukan Sang Buah Hati             Desa
              Ace Sur yadi PhD, Direktur Jenderal
                                                                 • Ikhlas Menjaga Fitrah Anak
              Pendidikan Nonformal dan Informal
                                                                                                        36 PAPUA
              MENGENTASKAN ANAK KANDUNG YANG                     • Mengajar dengan Sentra dan
              DIANAKTIRIKAN                                        Lingkaran                                • Memperkokoh Fondasi NKRI Melalui
              Penuntasan buta huruf dengan enam                  • Peletak Dasar PAUD                         PAUD
              strategi. Dari sistem blok di kecamatan            • Tancap Gas Himpaudi                      • Gairah PAUD Bumi Cenderawasih
              hingga Kuliah Kerja Nyata tematik di                                                          • Aisyiyah: Setiap Tahun Menolak
                                                              26 JAWA TIMUR
              kampus-kampus. Pendidikan Anak Usia Dini                                                        Murid
              menjadi kunci pendidikan berkelanjutan.            • Menyinergikan PAUD Formal dan            • Yayasan Pendidikan Kristen-
              Sistem pendidikan matapelajaran sebaiknya            Nonformal                                  Katholik: Ujung Tombak Pendidikan
                                                                 • Wawancara Ketua Himpaudi Jawa

          6      Pena Pendidikan  Juli - Agustus 2007




LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd			6                                                                                                        7/14/2007			10:42:29	AM
DAFTAR ISI
                                                                                        PENA PENDIDIKAN JULI-AGUSTUS 2007




                                                                              100


            26
             JAWA TIMUR                                                        FIGUR
             Menyinergikan PAUD Formal dan Nonformal                           Hj. Nibras binti Oedin Rahmani Salim
                                                                               PERJALANAN HIDUP YANG MENGINSPIRASI
             Jawa Timur tercatat sebagai provinsi yang perkembangan PAUD-
             nya paling pesat. Untuk memperluas akses, Dinas Pendidikan        Sejak usia 2 tahun terpisah dari orangtuanya. Tergerak
             Provinsi Jawa Timur kini menyinergikan program PAUD formal        menggeluti pendidikan anak lantaran prihatin melihat anak
             dan nonformal. Realisasinya, ribuan TK yang sudah ada didorong    SMA tak hafal kalimat syahadat. Pada 1958 ia merintis TK Islam
             agar membuka Kelompok Bermain (KB), yang merupakan bagian         yang mengenalkan pendekatan bermain sambil belajar, selalu
             dari PAUD nonformal. Sedangkan bagi PAUD nonformal yang           bertaut dengan nafas Islam. TK Istiqlal yang dipimpinnya
             sudah mapan, diminta membuka TK.                                  menjadi rujukan model PAUD tingkat nasional.




          44 DKI JAKARTA                                   • Wawancara Kepala Dinas Pendidikan         • Kolaborasi Kuat Jadi yang Tercepat
              • Golden Age di Lahan Sempit                   Gorontalo                                 • Dari Setting Kelas Hingga Manajemen
              • Memilih PAUD Terbaik Lewat Lomba           • Wawancara Ketua Himpaudi
                                                                                                    94 NONFORMAL
              • Mangga Ubi Punya Profesor                    Gorontalo
                                                                                                       • Dua Bulan Melek Aksara
          50 BANTEN                                     76 SULAWESI SELATAN                            • Memperkuat Kiprah PAUD Nonformal
              • Mengikis Sikap Kolot dengan PAUD           • Menyonsong Generasi Cerdas, Kuat          • Yang Cerdas, Berakhlak, dan
              • Pelangi PAUD dari Banten                     dan Berkualitas                             Nasionalis
                                                           • Wawancara Ketua Forum PAUD
          56 JAWA BARAT                                                                             100 FIGUR
                                                             Sulawesi Selatan
              • Ketika Si Kakak Iri Pada Adiknya           • Gowa: Konsisten Memajukan                 • Nibras binti OR Salim
              • Bergerak untuk Sejuta Anak                   Pendidikan                                • Ir Umi Rosidah, MS
                                                           • Merintis dan Memahami Kearifan
          62 SUMATERA BARAT                                                                         111 PERISTIWA
                                                             Lokal
              • Tradisi Pendidikan Urang Awak                                                          • Dari Pelanggan Banjir ke Percontohan
                                                        82 DI YOGYAKARTA
              • Duo Uni Pendekar PAUD                                                                  • Tuntutan Isntitut Penyerap Devisa
              • Mendirikan Sekolah Texas di Padang         • Menebar Seribu Pos PAUD                   • Acara Membimbing SBI
                                                           • Sentuhan Imtak dan Kemitraan
                                                                                                    118 CATATAN PENA
                                                           • Mengusung Orientasi Universal
          70 GORONTALO
                                                        88 JAWA TENGAH
              • Jurusan Ampuh Provinsi Muda

                                                                                                                                                     7
                                                                                                            Juli - Agustus 2007  Pena Pendidikan




LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd			7                                                                                                            7/14/2007			10:42:33	AM
Teknologi
        FOTO-FOTO: FETTY SHINTA LESTARI




                                                                                                 G-RUSH PENAKLUK
                                                                                                 LABA-LABA
                                                                                                 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya mendominasi kontes
                                                                                                 robot. Siap berlaga di ajang Asian Pacific Broadcasting Union
                                                                                                 (ABU) Robocon 2007 di Vietnam.



                                     P
                                                                                         ”saudaranya,” karya mahasiswa PENS lainnya.      menyala yang diletakkan acak di kamar-kamar.
                                             AGI itu raut muka Satryo Soemantri
                                                                                         Selain juara, G-Rush meraih penghargaan          Pemenangnya adalah robot yang paling cepat
                                             Brodjonegoro, Direktur Jenderal
                                                                                         sebagai robot peraih poin terbanyak dan          menemukan api, memadamkannya dan
                                             Pendidikan Tinggi, Depdiknas
                                                                                         tim dengan Teknologi Informasi terbaik.          kembali ke tempat semula.
                                     sumringah. Ia bangga berbicara mengenai
                                                                                         Sedangkan penghargaan khusus diberikan               Robot di KRCI juga memiliki sensor-
                                     Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot
                                                                                         kepada Empu Gandring dari Politeknik Negeri      sensor canggih. Sensor terbaru mampu
                                     Cerdas Indonesia (KRCI). Ajang tahunan yang
                                                                                         Malang. Robot berpenampilan terbaik diraih       mengatasi lampu kamera. “Peserta belajar
                                     ia tunggu-tunggu itu dilaksanakan di Graha
                                                                                         Robot Bombastic dari Universitas Indonesia.      dari pengalaman tahun lalu ketika robot tidak
                                     Sepuluh November, Institut Teknologi Sepuluh
                                                                                             Robot-robot ditandingkan dalam               berfungsi optimal karena terpengaruh cahaya
                                     November, Surabaya, pada 9-10 Juni 2007.
                                                                                         memecahkan misteri pada susunan lapangan         dan panas dari lampu kamera para wartawan
                                         “Tujuan ajang kreasi mahasiswa ini agar
                                                                                         pertandingan berbentuk sarang laba-laba.         dan pengunjung yang datang,” kata Endro.
                                     dosen dan mahasiswa mampu menguasai
                                                                                         Sarang laba-labanya terbuat dari benang atau         KRCI juga didominasi PENS. Dzi-Gear dan
                                     teknologi. Semua perguruan tinggi diharapkan
                                                                                         jalur putih. Di persimpangan atau sambungan      Mech-Robo menjadi jawara. Dua divisi lain
                                     meningkat kualitasnya dalam bidang ilmu
                                                                                         tertentu terdapat pulau-pulau yang diibaratkan   dimenangi robot Ababil dari Universitas
                                     pengetahuan dan teknologi,” katanya.
                                                                                         sebagai kepulauan Komodo. Robot-robot            Brawijaya Malang dan Tarantula-116 karya
                                         KRI kesembilan diikuti 40 tim dari 5
                                                                                         harus mampu meletakkan objek berbentuk           Universitas Komputer Indonesia Bandung.
                                     perguruan tinggi di Indonesia. Sebenarnya yang
                                                                                                                                          Penghargaan robot dengan ide terbaik
                                     mengajukan proposal untuk bisa unjuk gigi           silinder berdiameter 6 cm yang disebut pearl
                                                                                                                                          disematkan kepada Q-Lan Teus karya
                                     dalam kontes robot bejibun: 18 proposal dari       (mutiara) di pulau yang sudah ditemukan dan
                                                                                                                                          Universitas Surabaya. Kategori robot dengan
                                     80 perguruan tinggi. Mereka yang bisa tampil        dikuasai. Pemenangnya adalah robot yang
                                                                                                                                          inovasi terbaik tak satu pun diraih kontestan.
                                     adalah peserta yang bisa merangkai robot yang       paling banyak menemukan dan meletakkan
                                                                                                                                              Robot Indonesia pernah unjuk gigi dalam
                                     diajukan di proposal. “Tidak seperti tahun lalu,    mutiara di pulau-pulau tersebut.
                                                                                                                                          ajang robotika dunia. Tim robot B-CAK dari
                                     peserta hanya mampu mengajukan proposal,                Sementara Kontes Robot Cerdas Indonesia
                                                                                                                                          Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
                                     tapi tidak mampu mewujudkannya,” kata Endro         (KRCI) diselenggarakan kali keempat. Proposal
                                                                                                                                          menyabet Juara I ABU Robocon 2001 di Tokyo.
                                     Pitowarno, Ketua Dewan Juri KRCI 2007.              robot cerdas yang masuk meja panitia ada 205.
                                                                                                                                          Semoga kali ini G-Rush juga mampu berbicara
                                         Juara KRI 2007 memperoleh piala bergilir        Jumlah ini meningkat dibanding KRCI 2006
                                                                                                                                          di ajang dunia.
                                     Sambhawana Pratimacala dan berhak mewakili          yang hanya menerima 90 usulan. Tema KRCI
                                     Indonesia di kontes Asian Pacific Broadcasting      “Robot Cerdas Pemedam Api” mengadopsi                                          FETTY SHINTA LESTARI
                                     Union (ABU) Robocon 2007 di Hanoi, Vietnam,         tema kontes robot di
                                     pada 26 Agustus nanti. Tema KRI “Pencarian          Amerika Serikat.
                                     Pulau Komodo.” Robot-robot yang berlaga tidak           KRCI tahun ini
                                     boleh lebih dari 50 kg. Dimensi robot tidak boleh   mempertandingkan
                                     lebih dari 1 meter x 1 meter x 1,5 meter.           empat divisi: senior
                                         G-Rush akhirnya menjadi pemenang KRI.           beroda, berkaki,
                                                                                         expert dan expert
                                     Robot itu karya tim Politeknik Elektronika
                                                                                         swarm. Semua
                                     Negeri Surabaya (PENS). Mereka terdiri dari
                                     Pramudya Airlangga, Marsudi Handoyo,                robot harus mampu
                                     Firdaus Nurdian Syah, Andik Hermawanto              memadamkan api
                                     dan Ali Murtadlo. G-Rush sempat bermasalah          di sebuah model
                                     menghadapi sinar terang di panggung. Namun          lorong-lorong
                                     menjelang kontes ABU di Hanoi, sensor G-Rush        rumah dengan
                                     mampu menantang sinar dua lampu 500                 kamar di kiri-
                                     berdaya 500 watt.                                   kanan. Api diwakili
                                         Di final, G-Rush mengalahkan Q-Numb-On,         sebuah lilin

                                     8     Pena Pendidikan  Juli - Agustus 2007




LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd			8                                                                                                                                                7/14/2007			10:42:38	AM
Teknologi


          BRAIN TRAINER
                                                                                                      otak dilakukan setiap hari. ”Kita dapat lebih
                                                                     otak. Sebagian otak akan
                                                                                                      cepat mengetahui sejauh mana peningkatan
                                                                     mengontrol kreativitas, daya
                                                                                                      kemampuan otak kita,” katanya.
                                                                     ingat, kemampuan komunikasi,
                                                                                                         Tahun lalu, Braine Trainer yang diproduksi
                                                                     dan pengendalian diri.


          BIKIN CERDAS                                                                                besar-besaran meraih sukses di pasaran
                                                                        Dalam kotak mungil
                                                                                                      Jepang. Tahun ini produk ini mulai merambah
                                                                     ciptaan Ryuta itu tersimpan
                                                                                                      pasaran di Eropa dan Amerika Serikat. Di
                                                                     100 bentukan puzzle dengan
                                                                                                      Inggris harganya 9.95 Poundsterling atau
                                                                     level penyelesaian dan
          BENTUKNYA sekilas mirip kalkulator ukuran                                                   sekitar Rp 180.000.
                                                                     tingkat kesulitan bervariatif.
                                                                     Brain Trainer juga punya                                               AYU N. ANDINI
          buku saku, ada tombol-tombol angka dan
                                                                     seri permainan berhitung,
          layar LCD. Untuk pengoperasiannya pun cuma mengamati, dan
          butuh dua baterai jenis AAA yang harganya                  penguji ingatan.
          terjangkau. Sesuai namanya, The Brain Trainer, M a s i n g - m a s i n g
          perangkat yang tampaknya sederhana ini                     punya skor yang
                                                                     bisa disimpan
          berfungsi untuk melatih otak Anda.
                                                                     hingga satu tahun.
                                                                     Dari berbagai tes
              “Menggunakan Brain Trainer sangat kemampuan, Anda bisa melihat
          membantu otak Anda memaksimalkan nilai kemampuan otak Anda.
          fungsi,” kata Tony Buzan, pakar sohor dunia Peningkatan atau penurunan skor
          yang sering melakukan riset dan pelatihan akan tercatat dan ditampilkan
          kemampuan otak dan kemampuan berpikir dalam grafik nilai.
                                                         M e n u r u t To n y B u z a n ,
          manusia.
              Produk yang didesaian untuk segala usia melatih kemampuan kerja otak
          ini karya Dr. Ryuta Kawashima, ahli saraf prinsipnya sama dengan proses
          terkenal dari Jepang. Ryuta memang getol melatih tubuh dan kemampuan
          menganalisi fungsi otak. Ia mengadakan fisik dengan olahraga. Mereka
          berbagai riset, misalnya penelitian yang melatih otot dan tubuh
          bagaimana otak berfunsgi ketika seseorang dengan olahraga ter tentu,
                                                      menjadikan tubuh sehat dan
          sedang berpikir dan diuji kemampuannya.
              Ryuta menyimpulkan bahwa latihan kuat. Begitu pula halnya dengan
          berhitung matematis dan membaca proses melatih kemampuan kerja
          nyaring (oral reading) adalah cara yang otak. Tony merekomendasikan
          paling efektif untuk melatih kemampuan paling tidak, latihan kemampuan



                                                                                           Pulpen Pintar
          I
                                                          memilih contoh lagu, sampai
             NI bukan pulpen biasa. Sebab fungsinya
                                                          perangkat perekam suara.
             bisa untuk penyimpan data dan memindai,


                                                                                           Teman Belajar
                                                          Pulpen ajaib juga dilengkapi
             sekaligus mendengarkan musik format
                                                          program Fly Open Paper yang
          mp. Namun pulpen jumbo ini tak bisa
                                                          dibuat agar anak-anak berani
          dipakai untuk menulis di sembarang kertas. Ia
                                                          menuliskan ide-ide mereka.
          butuh kertas khusus yang
                                                             Ada juga program
          permukaannya berlapis
                                                                                                      mungkin pada anak-anak.
                                                          kalkulator yang bisa membantu anak-
          koordinat digital agar
                                                                                                         Generasi terbaru Fly Pentop Computer
                                                           anak berhitung. Sebutkan saja oeprasi
          bisa langsung memindai
                                                                                                      dipasarkan pada Juli ini. Namanya Fly Fusion
                                                             perhitungan, Fly Pentop Computer
          tulisan ke dalam bentuk file
                                                                                                      Pentop Coumputing. Pulpen keluaran
                                                               segera mengkalkulasikannya. Bahkan
          yang tersimpan dalam chip
                                                                                                      Amerika Serikat ini dijual bebas di Toy “R”
                                                                 membacakan hasilnya.
          komputer.
                                                                                                      Us dengan harga US$100 atau tak lebih
                                                                      Pembuatnya, perusahaan
              Pulpen canggih ini namanya
                                                                                                      dari Rp1 juta.
                                                                    LeapFrog, menargetkan produk
          Fly Pentop Computer. Ketika pulpen
                                                                                                         Sangat disarankan agar tidak dipakai
                                                                     Fly Pentop Computer bisa
          menunjuk sebuah negara dalam peta,
                                                                                                      untuk menyontek. Para guru mesti waspada.
                                                                     digunakan anak-anak usia
          maka akan segera keluar data (berupa suara)
                                                                                                      Jika musim ujian tiba, jangan-jangan pulpen
                                                                    8 sampai 14 tahun. Ini akan
          tentang ibu kota negaranya sampai lagu
                                                                                                      canggih ini dipakai untuk menyontek.
                                                          menjadi sebuah langkah cerdas untuk
          kebangsaan negara yang bersangkutan.
                                                          memperkenalkan teknologi komputer sedini
              Ada tombol-tombol khusus untuk

                                                                                                                                                       9
                                                                                                              Juli - Agustus 2007  Pena Pendidikan




LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd			9                                                                                                              7/14/2007			10:42:42	AM
Bahasan Utama
            DOK. DEPDIKNAS




                              KETIKA MUSIM
                              PAUD NONFORMAL
                              BERSEMI...


                                                                                                                            Murid-murid TK-SD Satu Atap
                                                                                                                           Kembang Ringgit II Mojokerto


                         PAUD nonformal baru berkembang dalam                              berkembang bagus. Sementara (TK) tumbuh subur di banyak kota.
                         satu dekade terakhir. Namun jumlahnya sudah                       Seperempat abad setelah merdeka, TK di Indonesia jumlahnya
                                                                                           lebih dari 6.000 dengan murid lebih dari 4.000. Jumlahnya terus
                         puluhan ribu. Perlu sinergi antara PAUD Formal
                                                                                           bertambah. Hingga akhir Pembangunan Lima Tahun (Pelita) I
                         dan Nonformal.                                                    pada 1974, TK membengkak menjadi 10.482 sekolah dengan



                         B
                               ulan Juli terasa istimewa bagi dunia anak. Maklum, setiap   murid tak kurang dari 92.000 (Lima Puluh Tahun Perkembangan
                               tanggal 2 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional      Pendidikan Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, 1995).
                               (HAN), yang diatur dalam Keppres RI No 44 Tahun 1984.           Dalam dua dekade belakangan, persisnya pada Pelita IV
                        Peringatan HAN tahun ini dipusatkan di kawasan Ancol, Jakarta,     (1984/1985), jumlah TK mencapai 25.72 buah dengan guru sekira
                        dihadiri Ibu Negara Ani Yudhoyono.                                 56.000 orang. Setahun berikutnya, jumlah TK bertambah menjadi
                           Terminonogi usia anak mencakup 0-18 tahun. Di                   26.500. Jumlah itu hanya mampu menampung sekira 1,26 juta
                        dalamnya tercakup rentang anak usia dini, yaitu 0-6 tahun.         anak atawa rata-rata satu TK berisi 50-an murid. Dari jumlah itu,
                        Memperbincangkan anak usia dini, sebenarnya sudah dipikirkan       hanya 1% saja yang merupakan TK negeri.
                        sejak lama oleh Ki Hajar Dewantara. Persisnya, Bapak Pendidikan        Di tahun 2000, jumlah TK ada 41.17. Bertambah banyak
                        Indonesia itu membatasi usia dini adalah anak-anak di bawah 7      memang, tapi jumlah TK negeri malahan berkurang menjadi 225
                        tahun. Ki Hajar menamai “sekolah anak-anak,” itu dengan Taman      (0,54%). Jumlah guru TK sebanyak 95.000 untuk mendidik 1,6 juta
                        Indria. Taman Indria lahir di Yogyakarta pada  Juli 1922. Label   murid. Sayangnya, perkembangan TK itu tak sepadan dengan
                        ”indria” dipakai karena Ki Hajar mencermati bahwa anak usia        jumlah anak-anak usia dini yang ada. Hingga 2000 itu, TK yang
                        di bawah 7 tahun lebih dominan belajar menggunakan indera          ada hanya menyerap 12,65% dari total anak usia 4-6 tahun atawa
                        (indria).                                                          sekira 12,6 juta anak.
                           Gagasan dan penamaannya kalau dicermati lebih pas                   Ki Hajar rasanya akan gundah menyaksikan jumlah TK yang
                        ketimbang lahirnya kindergarten yang dirintis Friedrich Wilhelm    sudah banyak itu ternyata belum menjangkau sekujur pelosok
                        Frobel (1782-1852). Ahli pendidikan Jerman itu mendirikan          negeri. Data Departemen Pendidikan Nasional hingga akhir 2006
                                                                                           mencatat jumlah TK sebanyak 54.742. Dari jumlah itu, hanya
                        Taman Kanak-kanak (TK) pertama di dunia pada 187. Memang,
                        penamaan kinder (anak-anak) dan garten (taman) pada akhirnya       1,% atawa 708 TK milik pemerintah. Selebihnya, 54.04 (98,7%)
                        yang diadopsi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang         diselenggarakan swasta. Tentu saja jumlah ini tak sebanding bila
                        menggunakan istilah TK.                                            disandingkan dengan jumlah SD yang sekira 150.000 sekolah,
                           Sayangnya, perkembangan Taman Indria di lingkungan Taman        lebih dari 95% di antaranya berstatus sekolah negeri.
                        Siswa, lembaga pendidikan yang digagas Ki Hajar Dewantara, tak         Belum lagi bila bicara jumlah anak usia TK yang belum

          10                 Pena Pendidikan  Juli - Agustus 2007




LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd			10                                                                                                                    7/14/2007			10:42:43	AM
DOK. DIT. PAUD

                                                                                                    berdampak positif bagi peningkatan
                                                                                                    kualitas pendidikan nasional. Selain
                                                                                                    itu juga berpengaruh pada kenaikan
                                                                                                    angka indeks pembangunan
                                                                                                    manusia (HDI/Human Development
                                                                                                    Index) Indonesia.
                                                                                                        Mendiknas mengibaratkan
                                                                                                    PAUD sebagai masa kecambah. ”Agar kecambah
                                                                                                    itu tumbuh secara normal, pendidikan di usia ini lebih
                                                                                                    mementingkan proses pembelajaran melalui bermain.
                                                                                                    Setiap manusia itu pada dasarnya mempunyai keunikan
                                                                                                    sendiri. Melalui pendidikan PAUD inilah keunikan
                                                                                                    tersebut dapat digali,” katanya. Mendiknas berharap
                                                                                                    pengembangan PAUD, khusus PAUD nonformal, selalu
                                                                                                    mengacu pada Rencana dan Strategi Depdiknas 2005-
                                                                                                    2009.



                                                                                                    Berkembang Dari Bank Dunia
                       terlayani. Menurut data Depdiknas, hingga akhir 2006 dari jumlah
                       anak usia 4-6 tahun sebanyak 11.59.805, hanya .72.924 atau              Dunia memang menghendaki semua negara memperhatikan
                       2,78% yang sudah mencicipi pendidikan di TK. Dalam istilah pendidikan anak usia dini. Setidaknya sejak pertemuan di Jomtien,
                       pendidikan, Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat Taman Kanak- Thailand, pada 1990. Forum itu melahirkan Deklarasi Jomtien
                       kanak (TK) mencapai 2,78%. “Jika ditambah pendidikan anak yang isinya antara lain menyatakan pentingnya pendidikan untuk
                       usia dini (PAUD) nonformal, total APK-nya menjadi 45,6%,” semua mulai dari kandungan sampai liang lahat. Riset dunia
                       kata Drs Mudjito Ak, Msi, Direktur Pembinaan TK-SD, Ditjen menyatakan perkembangan otak demikian pesatnya terlihat
                                                                                              sejak minggu ketiga embrio bayi hidup. (Lihat: Awal Menentukan
                       Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas.
                           Yang disebut PAUD nonformal adalah ”sekolah” yang Sang Buah Hati)
                                                                                                  Konsep pendidikan untuk semua (education for all) lebih
                       dikenal masyarakat sebagai Kelompok Bermain (playgroup)
                       dan Taman Penitipan Anak (TPA). Sesuai Pasal 28 UU Nomor ditegaskan lagi dalam pertemuan Dakkar, Senegal pada 2000.
                       20 Tahun 200 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Deklarasi Dakkar antara lain menyatakan komitmen untuk
                       PAUD diselenggarakan melalui tiga jalur: formal, nonformal dan “memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan
                       informal. PAUD jalur formal diselenggarakan dalam bentuk TK dan pendidikan anak usia dini, terutama bagi anak-anak yang sangat
                       raudlatul athfal alias TK Islam. Jalur nonformal khusus menangani rawan dan kurang beruntung.” Selain itu juga menekankan pada
                       anak-anak usia 2-4 tahun yang diserap Kelompok Bermain (Play program wajib belajar pendidikan dasar, life skills, pemberantasan
                       Group) dan Tempat Penitipan Anak. Sedangkan jalur informal buta aksara, kesetaraan jender, dan peningkatan mutu
                       adalah pendidikan di keluarga.                                         pendidikan.
                                                                                                  Kemudian muncul Deklarasi “A World Fit for Children” di New
                           Jumlah anak usia dini hingga akhir 2006 tercatat sebanyak
                                                                                              York, Amerika Serikat, pada 2002. Forum menekankan perlunya
                       28.64.00. Anak yang menikmati layanan pendidikan anak usia
                       dini, baik formal dan nonformal, jumlahnya mencapai 1.22.812. penyediaan pendidikan yang berkualitas, serta millennium
                       Dari angka-angka itu, nyata terlihat bahwa lebih dari separuh development goals yang di antaranya meliputi penekanan kepada
                       anak-anak belum terlayani pendidikannya. Tingkat APK TK pun pemberlakuan pendidikan dasar yang universal.
                                                                                                  Di Indonesia, PAUD baru berkembang dalam satu dekade
                       terendah dibanding APK SD yang 115%, SMP (88,68%), dan SMA
                                                                                              terakhir. Bermula dari tawaran Bank Dunia melalui Badan
                       (55%).
                           Angka partisipasi PAUD Indonesia pun menurut laporan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 1996.
                       Unesco tahun 2005, terendah di dunia, baru sekitar 20% dari Perkembangan PAUD tak bisa dilepaskan dari peran sejumlah
                       sekitar 20 juta anak usia 0-8 tahun. Di dunia internasional, PAUD tokoh, di antaranya
                       didefinisikan sebagai pendidikan bagi anak usia
                                                                                                                SAIFUL ANAm




                                                                              Nina Sardjunani, M. Sc
                       0 sampai 8 tahun. Sedangkan Indonesia kategori
                       PAUD, untuk usia 0-6 tahun. Unesco mencatat
                       angka partisipasi PAUD di Indonesia lebih rendah
                       dari Thailand (86%), Malaysia (89%), bahkan
                       Filipina (27%) dan Vietnam (4%).
                           Prof. Dr. Bambang Sudibyo sejak menjabat
                       Menteri Pendidikan Nasional, Oktober 2004,
                       menyatakan komitmennya yang tinggi terhadap                                                     Prof. Dr. Bambang Sudibyo
                       program PAUD. Mendiknas meyakini PAUD

                                                                                                                                                                      11
                                                                                                                              Juli - Agustus 2007  Pena Pendidikan




LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd			11                                                                                                                             7/14/2007			10:42:49	AM
Bahasan Utama
                       ARIEN



                                                                                                                                          dilakukan pada orang dewasa dalam bentuk
                                dr. Fasli Jalal, Ph. D                           Dr. Ace Suryadi
                                                                                                                                          job training,” kata Nina pada diskusi tentang
                                                                                                                                          PAUD yang digelar Forum Wartawan Peduli
                                                                                                                                          Pendidikan (Fortadik) di Jakarta, awal
                                                                                                                                          Januari lalu.
                                                                                                                                              ”Saya diperkenalkan PAUD pada tahun
                                                                                                                                          2002 oleh Direktur PAUD Depdiknas,
                                                                                                                                          Gutama. Kemudian saya mengikuti
                                                                                                                                          presentasi tentang PAUD di Washington
                                                                                                                                          oleh pakar ternama. Dari situ saya mulai
                                                                                                                                          terbuka bahwa pentingnya masa emas
                                                                                                                                          PAUD di usia 0-6 tahun,” kata Nina.
                                                                                                                                              Menurut hitung-hitungan Nina, investasi
                                                                                                                                          yang diberikan pada program PAUD
                                                                                                                                          dibandingkan dengan investasi bagi
                                                                                                                     manusia dewasa dalam bentuk job trainning nilainya berbanding
                           dr. Fasli Jalal, Ph.D. Ketika itu, ahli gizi lulusan Universitas Cornell,
                                                                                                                     1:4. Artinya, ”Satu dolar yang diinvestasikan untuk pre school
                           Amerika Serikat, itu menjabat Kepala Biro Agama, Pendidikan,
                                                                                                                     menghasilkan tambahan nilai ekonomi hingga 8 poin. Sedangkan
                           Kebudayaan dan Olahraga Bappenas. Bank Dunia memberi
                                                                                                                     investasi dalam bentuk job training hanya menambah nilai
                           pinjaman senilai US$ 20 juta.
                                                                                                                     ekonomi 2 poin saja,” katanya.
                               Uji coba program PAUD melibatkan Departemen Kesehatan
                           dan Depdiknas. Kala itu, PAUD dikembangkan Direktorat
                           Pendidikan Masyarakat di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan
                                                                                                                     Hingga Basis Keluarga
                           Luar Sekolah dan Pemuda (Ditjen PLSP). Program awal PAUD itu
                           dilaksanakan di 12 kabupaten di provinsi Jawa Barat (sekarang                                PAUD nonformal tersebar dalam bentuk Taman Penitipan
                           plus Banten), Bali, dan Sulawesi Selatan. Proyek ini baru berakhir                        Anak, Kelompok Bermain dan Satuan PAUD Sejenis. Kelompok
                           2006 lalu.                                                                                Bermain dapat diikuti anak mulai usia dua tahun. Sedangkan
                               “Kalau dilihat dari jumlah nilai proyeknya memang sangat                              Taman Penitipan Anak dan Satuan PAUD Sejenis diikuti bayi.
                           kecil, hanya US$ 10 juta. Tapi itu berguna sekali karena kita bisa                        Satuan PAUD sejenis di antaranya berupa Bina Keluarga Balita,
                           mendatangkan pakar-pakar PAUD dari luar negeri dan melakukan                              Taman Pendidikan Quran (TPQ), dan Sekolah Minggu.
                           studi banding,” kata Gutama, Direktur PAUD Depdiknas.                                        TPQ dan Sekolah Minggu adalah PAUD Nonformal yang
                               Selain itu, Indonesia juga diundang menghadiri pertemuan-                             dikembangkan oleh lembaga bernafaskan agama (Lihat: Ikhlas
                           pertemuan internasional. ”Dalam laporan akhir tahun 2006 Bank                             Menjaga Fitrah Anak). Jumlahnya tergolong banyak. TPQ
                           Dunia begitu bangga melihat perkembangan PAUD di Indonesia,                               diperkirakan mampu menyerap anak lebih dari 5,6 juta. Jauh
                           dan menyebutnya sebagai sebuah investasi yang lebih baik.”                                lebih banyak dari jumlah murid TK sekalipun yang baru sekira
                               Investasi yang lebih baik? Penilaian Bank Dunia itu diamini Nina                      2,1 jutaan.
                           Sardjunani, staf ahli Menteri Negara Perencanaan Pembangunan                                 Sedangkan di jalur informal Direktorat PAUD juga tengah
                           Nasional Bidang SDM dan Kemiskinan. ”Investasi program                                    merintisnya melalui PAUD berbasis keluarga. ”Prinsip PAUD
                                                                                                                                                                   Prinsip
                           prasekolah jauh lebih menghasilkan dibanding investasi yang                               melalui keluarga adalah bentuk pendidikan nonformal yang
          DOK. DIT. PAUD




                                                                                                       SAIFUL ANAm




                               Dr. Gutama, Direktur PAUD, saat mengunjungi PAUD Papua                                  Drs. Mudjito AK, M. Si,
                                                                                                                     saat mengunjungi TK di Malang




          12                   Pena Pendidikan  Juli - Agustus 2007




LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd			12                                                                                                                                               7/14/2007			10:42:58	AM
dapat mendorong kesiapan anak dalam proses belajar di usia            PAUD nonformal. Misalnya, Eddy Susanto
                       sekolah,” kata Dr Ace Suryadi, Direktur Jenderal Pendidikan           yang menitipkan anak mereka Celine Alifia ke
                       Formal dan Informal, Depdiknas, pada acara jumpa pers di Gerai        TPA Kasih Ibu, milik Yayasan Bunga Bangsa,
                       Informasi dan Media, Depdiknas, Jakarta, awal April lalu.             Semarang. ”Pengasuhan dan kesehatan
                          Menurut Ace, konsep dasar dirintisnya PAUD berbasis keluarga       anak kami terlayani dengan baik karena
                       karena banyak orangtua mengeluh anak-anak mereka belum                gizi dan nutrisi sangat diperhatikan di TPA.
                       memperoleh kesempatan mengirimkan anaknya ke lembaga                  Anak kami juga jadi lebih mandiri, mampu berkonsentrasi
                       PAUD yang ada, seperti TK, Playgrup dan Taman Penitipan Anak.         dan bersosialisasi dengan baik. Stimulasi pendidikan di sini sesuai
                       “Melalui PAUD berbasis keluarga ini kami berikan pedoman              dengan tahap perkembangan anak kami,” kata Eddy Susanto,
                       umum berisi prinsip-prinsip mendidik anak dengan baik dan             seperti dikutip majalah Bunga Bangsa.
                       benar,” kata Ace.                                                        Beruntung bagi Yayasan Bunga Bangsa yang membuka PAUD
                          PAUD berbasis keluarga masih dalam proses pengembangan             bukan cuma TK tapi sekaligus Play Group. Juga lembaga lain yang
                       konsep. Tahun 2008, baru diselenggarakan di beberapa daerah.          membuka PAUD nonformal macam Kelompok Bermain dan TPA
                       Kemajuan luar biasa PAUD itu bukan semata melihat semakin             sekaligus TK. Namun mereka yang cuma punya TK, meski dibagi
                                                                                             menjadi TK kecil (untuk anak usia di bawah 5 tahun) dan TK besar
                       banyak lembaga PAUD di daerah. Namun juga perkembangan
                                                                                             (untuk anak usia di atas 5 tahun), merasakan dampak tak sedap
                       sarana prasarana dan metode pembelajaran. Di semua PAUD
                                                                                             kehadiran PAUD nonformal.
                       benar-benar dipikirkan alat permaian edukatif, juga beraram
                                                                                                Sepak terjang PAUD yang sukses mendapat sambutan
                       metode pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, seperti
                                                                                             masyarakat itu menuai protes dari kalangan penyelenggara TK.
                       Beyond Center and Circle Time (BCCT).
                                                                                             Ketika ada pertemuan guru TK yang tergabung dalam Ikatan Guru
                                                                                             Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTK) dan pengelola TK dalam
                       PAUD Menghimpit TK                                                    wadah Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak
                                                                                             Indonesia (GOPKTI) di kantor Dinas Pendidikan Propinsi Jawa
                             Pelan tapi pasti orangtua semakin banyak melirik ke lembaga
            www.GOOGLE.cOm




                               TABEL ANGKA PARTISIPASI KASAR PAUD (2004-2006)
                                       KETERANGAN                       2004                            2005                             2006
                                       Anak usia 0-6 tahun              28.116.000 (100%)               28.171.000 (100%)                28.64.00 (100%)
                                Anak yang mendapat layanan
                                                                         7.814.181 (27,8%)               7.984.214 (28,%)              1.22.812 (46,6%)
                                PAUD
                                a. TK/BA/RA                                     2.215.92                       1.826.84                        201780875
                                b. Playgroup                                       94.076                       1.106.456                         1.117.629
                                c. Posyandu                                        15.08                          17.865                            20.206
                                d. Satuan PAUD Sejenis                          2.847.60                       2.91.797                         1.546.907
                                e. TPQ                                                  --                              --                        5.651.066
                                f. Prasekolah                                   2.641.262                       2.641.262                         2.709.129
                                Anak yang belum dapat
                                                                        20.01.819 (72.2%)              20.186.786 (71.7%)              15.140.488 (5,4%)
                                layanan PAUD



                                                                                                                                                                      1
                                                                                                                              Juli - Agustus 2007  Pena Pendidikan




LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd			13                                                                                                                             7/14/2007			10:42:59	AM
Bahasan Utama
                                                                                                     dengan perkembangan pendidikan terhadap anak
             DOK. DIT. PAUD


                               Kegiatan PAUD di Aceh
                                                                                                     memang bisa tergerus oleh lembaga PAUD baru.
                                                                                                     Biasanya lembaga PAUD yang bermunculan hadir
                                                                                                     dengan banyak kelebihan. Dari sarana dan prasarana
                                                                                                     yang oke, pengasuhan dan layanan kesehatan, hingga
                                                                                                     metode pembelajaran yang sesuai perkembangan
                                                                                                     usia anak. Sementara sebagian TK yang berjalan ala
                                                                                                     kadarnya tergerus kehadiran PAUD nonformal.
                                                                                                         Mudjito mengakui nasib TK memang belum
                                                                                                     menggembirakan. ”Kondisi sarana dan prasarana TK
                                                                                                     masih memprihatinkan. Maklum, sebagian besar TK
                                                                                                     diusahakan swasta,” kata Mudjito.
                                                                                                         Selain itu, kata Mudjito, dari sisi proses pembelajaran,
                                                                                                     juga marak terjadi praktik kekeliruan lantaran
                                                                                                     rendahnya kompetensi guru TK. Guru TK justru
                                                                                                     berlomba-lomba memaksakan pengajaran baca-tulis-
                                                                                                     hitung secara klasikal, yang secara psikologis justru
                                                                                                     bertentangan dengan kodrat anak itu sendiri yakni
                                                                                                     bermain sambil belajar.
                                                                                            Menurut pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta,
                        Barat, 19 Juni 2007, yang dipantau wartawan PENA Pendidikan,
                                                                                         Profesor Dr. Conny Semiawan buruknya penyelenggaraan
                        tumpah ruahlah keluhan para guru dan pengelola TK.
                                                                                         pendidikan TK selama ini bukan semata-mata disebabkan
                           Delegasi dari IGTKI Sukabumi, misalnya, menilai Gerakan
                                                                                         kurang pahamnya masyarakat terhadap hakikat dan pentingnya
                        Sejuta PAUD menimbulkan bentrok di lapangan dengan TK.
                                                                                         pendidikan TK. “Pemerintah kurang memiliki senses yang tinggi
                        “Banyak masyarakat yang semula akan memasukkan anaknya
                                                                                         untuk melayani pendidikan anak-anak usia dini. Padahal,
                        ke TK akhirnya tersedot ke PAUD,” katanya. Gerakan Sejuta PAUD
                                                                                         pendidikan bagi anak usia dini sangat menentukan bagi
                        memang diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam
                                                                                         pembentukan karakter, kepribadian, dan perilaku manusia
                        memperluas akses PAUD.
                                                                                         setelah dewasa,” kata mantan Kepala Pusat Kurikululum
                           Orangtua lebih memilih memasukkan anaknya ke PAUD
                                                                                         Departemen Pendidikan Nasional itu, seperti dikutip buku Taman
                        karena gratis, ketimbang TK yang mesti keluar biaya. PAUD
                                                                                         Yang Paling Indah, Jangan Remehkan Taman Kanak-kanak (2007)
                        nonformal yang digalakkan dalam Gerakan Sejuta PAUD
                                                                                         yang ditulis Saiful Anam.
                        memang tak memungut biaya sepeser pun alias cuma-cuma.
                                                                                            Persinggungan PAUD dan TK juga terjadi di sejumlah daerah
                        Padahal anak-anak juga mendapat beragam pendidikan yang
                                                                                         yang lembaga PAUD-nya mulai banyak dikembangkan. Namun,
                        juga diajarkan di TK.
                                                                                         sebenarnya tidak semua daerah bisa mengembangkan PAUD
                           Mereka juga menyoal anggaran yang timpang. “TK hanya
                                                                                         sepesat Jawa Barat dengan Gerakan Sejuta PAUD, atau Jawa
                        kebagian Rp  juta untuk tahun ini. Sementara PAUD mendapat
                                                                                         Tengah dan Yogyakarta dengan Seribu Pos PAUD. Apalagi semaju
                        Rp 12 juta. Padahal TK sudah lebih lama beroperasi daripada
                                                                                         Jawa Timur yang dikenal sebagai daerah yang paling cepat
                        PAUD,” kata guru asal Sukabumi itu bersungut.
                                                                                         mengembangkan PAUD.
                           Yang lebih parah, masih menurut guru TK asal Sumedang, ada
                                                                                            Seperti Sumatera Barat misalnya. APK PAUD di sana memang
                        beberapa TK gulung tikar karena terhimpit Gerakan Sejuta PAUD.
                                                                                                naik pesat dalam dua terakhir. Namun angkanya masih
                        (Lihat: Ketika Kakak Iri pada Adiknya)
                                                                                                 sangat rendah. Dari 21% pada awal tahun 2006, menjadi
                           TK yang tidak tanggap
                                                                                                 29% pada awal 2007 ini. Menurut data Dinas Pendidikan
                                                                                                  Sumbar, jumlah lembaga PAUD nonformal di sana 425
                                                                                                  buah yang menjangkau 10.000-an anak. Sedangkan
                                                                                                  TK jumlahnya 1.585 sekolah. Jumlah ini tidak sepadan
                                                                                                   dengan anak usia 0-6 tahun yang mencapai 69.57.
                                                                                                       Lambatnya perkembangan PAUD karena masyarakat
                                                                                                   Urang Awak sendiri menilai PAUD adalah “pendidikan
                                                                                                    luar sekolah”. ”Sebagian besar masyarakat beranggapan
                                                                                                    pendidikan anak baru dimulai pada umur 6 tahun.
                                                                                                     Mereka menganggap pendidikan di bawah umur itu
                                                                                                     tidak penting,” kata Dr. Ir. Rahmat Syahni, M.Sc, Kepala
                                                                                                     Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
                                                                                                         Masyarakat Minang sendiri sejak zaman lampau
           A
           DOK. PEN




                                                                                                      sebenarnya tergolong masyarakat yang melek


          14                  Pena Pendidikan  Juli - Agustus 2007




LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd			14                                                                                                                         7/14/2007			10:43:03	AM
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14
pena pendidikan 14

Contenu connexe

En vedette (20)

Sales%20 Strategy%20101
Sales%20 Strategy%20101Sales%20 Strategy%20101
Sales%20 Strategy%20101
 
Matematika SMP 8
Matematika SMP 8Matematika SMP 8
Matematika SMP 8
 
Unihockey 2016
Unihockey 2016Unihockey 2016
Unihockey 2016
 
8 5 The Tangent Ratio
8 5 The Tangent Ratio8 5 The Tangent Ratio
8 5 The Tangent Ratio
 
Teatro bilingüe
Teatro bilingüeTeatro bilingüe
Teatro bilingüe
 
New Research Model
New Research ModelNew Research Model
New Research Model
 
Fiesta fin de curso infantil
Fiesta fin de curso infantilFiesta fin de curso infantil
Fiesta fin de curso infantil
 
Visita alhambra 3 er ciclo 2016
Visita alhambra 3 er ciclo 2016Visita alhambra 3 er ciclo 2016
Visita alhambra 3 er ciclo 2016
 
SD-MI kelas05 ipa heri edy
SD-MI kelas05 ipa heri edySD-MI kelas05 ipa heri edy
SD-MI kelas05 ipa heri edy
 
Visita al entorno 1 er ciclo
Visita al entorno 1 er cicloVisita al entorno 1 er ciclo
Visita al entorno 1 er ciclo
 
8 6 Sin Cos Ratios
8 6 Sin Cos Ratios8 6 Sin Cos Ratios
8 6 Sin Cos Ratios
 
pkn
pknpkn
pkn
 
Kelas Vi Sd Ips Indrastuti
Kelas Vi Sd Ips IndrastutiKelas Vi Sd Ips Indrastuti
Kelas Vi Sd Ips Indrastuti
 
Matematika SD 2
Matematika SD 2Matematika SD 2
Matematika SD 2
 
Senderismo 2ºiclo
Senderismo 2ºicloSenderismo 2ºiclo
Senderismo 2ºiclo
 
Formación en centro las emociones
Formación en centro   las emocionesFormación en centro   las emociones
Formación en centro las emociones
 
Visita alameda infantil nov 2016
Visita alameda infantil nov 2016Visita alameda infantil nov 2016
Visita alameda infantil nov 2016
 
Día del libro 2016
Día del libro 2016Día del libro 2016
Día del libro 2016
 
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunur
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunurSMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunur
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunur
 
Día constitución 2º ciclo
Día constitución 2º cicloDía constitución 2º ciclo
Día constitución 2º ciclo
 

Similaire à pena pendidikan 14

Pendidikan non formal
Pendidikan non formalPendidikan non formal
Pendidikan non formal
Iwan Rappang
 
1. bansos sdi nurul huda sumenep 2020
1. bansos sdi nurul huda sumenep 20201. bansos sdi nurul huda sumenep 2020
1. bansos sdi nurul huda sumenep 2020
EkoNuraniSetiawan
 
Spm pendidikan hotel golden flower
Spm pendidikan hotel golden flowerSpm pendidikan hotel golden flower
Spm pendidikan hotel golden flower
Endang Nurjaman
 

Similaire à pena pendidikan 14 (20)

Pedoman Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA, SMK dan SLB Prov Jabar
Pedoman Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA, SMK dan SLB Prov JabarPedoman Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA, SMK dan SLB Prov Jabar
Pedoman Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA, SMK dan SLB Prov Jabar
 
2. model pembelajaran tematik berbasis kelautan dan kemaritiman pada anak usi...
2. model pembelajaran tematik berbasis kelautan dan kemaritiman pada anak usi...2. model pembelajaran tematik berbasis kelautan dan kemaritiman pada anak usi...
2. model pembelajaran tematik berbasis kelautan dan kemaritiman pada anak usi...
 
Buku mpls 2020
Buku mpls 2020Buku mpls 2020
Buku mpls 2020
 
Proposal penguatan paud
Proposal penguatan paudProposal penguatan paud
Proposal penguatan paud
 
MAKALA KARYA NYATA
MAKALA KARYA NYATAMAKALA KARYA NYATA
MAKALA KARYA NYATA
 
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdfAKSI NYATA MODUL 3.2.pdf
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf
 
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
 
Pendidikan non formal
Pendidikan non formalPendidikan non formal
Pendidikan non formal
 
Proposal Lanjut Sekolah: Teman untuk Paska
Proposal Lanjut Sekolah: Teman untuk PaskaProposal Lanjut Sekolah: Teman untuk Paska
Proposal Lanjut Sekolah: Teman untuk Paska
 
Expose paud anggrek
Expose  paud anggrek Expose  paud anggrek
Expose paud anggrek
 
1. bansos sdi nurul huda sumenep 2020
1. bansos sdi nurul huda sumenep 20201. bansos sdi nurul huda sumenep 2020
1. bansos sdi nurul huda sumenep 2020
 
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdfJuknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
 
Panduan SRA.pdf
Panduan SRA.pdfPanduan SRA.pdf
Panduan SRA.pdf
 
008 CAPAIAN PEMBELAJARAN.docx
008 CAPAIAN PEMBELAJARAN.docx008 CAPAIAN PEMBELAJARAN.docx
008 CAPAIAN PEMBELAJARAN.docx
 
Spm pendidikan hotel golden flower
Spm pendidikan hotel golden flowerSpm pendidikan hotel golden flower
Spm pendidikan hotel golden flower
 
Propsal paud-nusa-indah-limpas
Propsal paud-nusa-indah-limpasPropsal paud-nusa-indah-limpas
Propsal paud-nusa-indah-limpas
 
Lembaga-Lembaga Pendidikan Nonformal
Lembaga-Lembaga Pendidikan NonformalLembaga-Lembaga Pendidikan Nonformal
Lembaga-Lembaga Pendidikan Nonformal
 
CP_terbaru kurikulum Merdeka .pdf
CP_terbaru kurikulum Merdeka .pdfCP_terbaru kurikulum Merdeka .pdf
CP_terbaru kurikulum Merdeka .pdf
 
Buku Capaian Pembelajaran_2022.pdf
Buku Capaian Pembelajaran_2022.pdfBuku Capaian Pembelajaran_2022.pdf
Buku Capaian Pembelajaran_2022.pdf
 
CP_2022.pdf
CP_2022.pdfCP_2022.pdf
CP_2022.pdf
 

Plus de sekolah maya

Kegunaan bahan kimia SMP
Kegunaan bahan kimia SMPKegunaan bahan kimia SMP
Kegunaan bahan kimia SMP
sekolah maya
 
Materi dan sifatnya SMP
Materi dan sifatnya SMPMateri dan sifatnya SMP
Materi dan sifatnya SMP
sekolah maya
 
Struktur fungsi tumbuhan SMP
Struktur fungsi tumbuhan SMPStruktur fungsi tumbuhan SMP
Struktur fungsi tumbuhan SMP
sekolah maya
 
Tata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weni
Tata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weniTata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weni
Tata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weni
sekolah maya
 
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK, MAK, Kelas10, Syanmsuri dkk
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK,  MAK,  Kelas10,  Syanmsuri dkkSistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK,  MAK,  Kelas10,  Syanmsuri dkk
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK, MAK, Kelas10, Syanmsuri dkk
sekolah maya
 
Seni Teater, SMK, MAK, Kelas10, Eko
Seni Teater, SMK, MAK,  Kelas10,   EkoSeni Teater, SMK, MAK,  Kelas10,   Eko
Seni Teater, SMK, MAK, Kelas10, Eko
sekolah maya
 
Seni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkk
Seni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkkSeni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkk
Seni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkk
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmida
SMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmidaSMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmida
SMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmida
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk seni rupa agung
SMK-MAK kelas10 smk seni rupa agungSMK-MAK kelas10 smk seni rupa agung
SMK-MAK kelas10 smk seni rupa agung
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budi
SMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budiSMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budi
SMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budi
sekolah maya
 
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkkSMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
sekolah maya
 
SMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyati
SMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyatiSMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyati
SMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyati
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswartiSMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyono
SMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyonoSMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyono
SMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyono
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial juda
SMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial judaSMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial juda
SMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial juda
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indraSMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilar
SMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilarSMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilar
SMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilar
sekolah maya
 
SMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyono
SMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyonoSMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyono
SMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyono
sekolah maya
 

Plus de sekolah maya (20)

Hakikat IPA SMP
Hakikat IPA SMPHakikat IPA SMP
Hakikat IPA SMP
 
Kegunaan bahan kimia SMP
Kegunaan bahan kimia SMPKegunaan bahan kimia SMP
Kegunaan bahan kimia SMP
 
Materi dan sifatnya SMP
Materi dan sifatnya SMPMateri dan sifatnya SMP
Materi dan sifatnya SMP
 
Struktur fungsi tumbuhan SMP
Struktur fungsi tumbuhan SMPStruktur fungsi tumbuhan SMP
Struktur fungsi tumbuhan SMP
 
Tatasurya SMP
Tatasurya SMPTatasurya SMP
Tatasurya SMP
 
Tata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weni
Tata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weniTata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weni
Tata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weni
 
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK, MAK, Kelas10, Syanmsuri dkk
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK,  MAK,  Kelas10,  Syanmsuri dkkSistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK,  MAK,  Kelas10,  Syanmsuri dkk
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK, MAK, Kelas10, Syanmsuri dkk
 
Seni Teater, SMK, MAK, Kelas10, Eko
Seni Teater, SMK, MAK,  Kelas10,   EkoSeni Teater, SMK, MAK,  Kelas10,   Eko
Seni Teater, SMK, MAK, Kelas10, Eko
 
Seni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkk
Seni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkkSeni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkk
Seni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkk
 
SMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmida
SMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmidaSMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmida
SMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmida
 
SMK-MAK kelas10 smk seni rupa agung
SMK-MAK kelas10 smk seni rupa agungSMK-MAK kelas10 smk seni rupa agung
SMK-MAK kelas10 smk seni rupa agung
 
SMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budi
SMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budiSMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budi
SMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budi
 
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkkSMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
 
SMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyati
SMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyatiSMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyati
SMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyati
 
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswartiSMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
 
SMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyono
SMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyonoSMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyono
SMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyono
 
SMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial juda
SMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial judaSMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial juda
SMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial juda
 
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indraSMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
 
SMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilar
SMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilarSMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilar
SMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilar
 
SMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyono
SMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyonoSMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyono
SMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyono
 

Dernier

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Dernier (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

pena pendidikan 14

  • 1. MEngIntEgRaSIkan PaUd Edisi Khusus PAUD/Tahun II/Juli-Agustus 2007/Rp 40.000,- FoRMal dan nonFoRMal REFERENSI TERPERCAYA DUNIA PENDIDIKAN Inggris dIbIkIn SIal UJIan naSIonal Ir. Hj. Umi Rosidah, MS JUal RUMaH dan MobIl UntUk bangUn PaUd GELIAT PAUD Di Sekujur Nusantara COVER_PENA14_VOL02_EDISI PAUD.in1 1 7/14/2007 8:54:45 AM
  • 2. Majalah PENA Pendidikan Referensi Terpercaya Dunia Pendidikan PT. REKA GAGAS CIPTA Jl. Pengadegan Barat Raya 22 Jakarta 12710, T/F: +62 21 7973957 Email: rekagagascipta@yahoo.com COVER_PENA14_VOL02_EDISI PAUD.in2 2 7/14/2007 8:55:50 AM
  • 3. Telah Hadir BUNDEL PENA Pendidikan 12 M aj a Ha ala R ny h p3 da 0 lam 0. 1 BU 0,- 00 ND EL Ingin mengoleksi Majalah PENA Pendidikan dari awal tapi sulit mencari edisi lama? Telah tersedia Majalah PENA Pendidikan dalam bentuk Bundel. Buruan!!! Hubungi: 021-7973957 Jl. Pengadegan Barat Raya 22 Jakarta 12710 T/F: +62 21 7973957 PT. REKA GAGAS CIPTA Email: rekagagascipta@yahoo.com COVER_PENA14_VOL02_EDISI PAUD.in3 3 7/14/2007 8:56:31 AM
  • 4. Jangan Remehkan Taman Kanak-kanak TAMAN YANG PALING INDAH Penulis : Saiful Anam Penerbit : Wajatri Cetakan : April 2007 Tebal : XX + 228 halaman k ana k-k ana nK a Tam Siapapun mengakui bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), termasuk di dalamnya pendidikan taman kanak-kanak (TK), merupakan layanan pendidikan yang sangat penting. Pendidikan TK berperan besar dalam membentuk kepribadian seseorang. Bahkan, berbagai penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang mengenyam pendidikan TK pada umumnya memiliki prestasi pendidikan yang lebih baik saat menempuh studi pada jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, setelah dewasa mereka juga memiliki pendapatan ekonomi yang lebih tinggi. Sayangnya, hingga kini kondisi pendidikan TK kita masih harus diperbaiki. Inilah tantangan serius yang dihadapi Direktorat Pembinaan TK dan SD, Departemen Pendidikan Nasional, yaitu bagaimana terus berupaya meningkatkan pemerataan dan perluasan akses. Selain itu, Direktorat Pembinaan TK dan SD juga mesti meningkatkan mutu dan relevansi, termasuk di dalamnya meluruskan berbagai kekeliruan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran di TK, misalnya memaksakan pengajaran baca-tulis-hitung secara klasikal. Buku yang penulisannya menggunakan pendekatan jurnalistik ini berusaha memeaparkan perjalanan pembangunan pendidikan TK di Indonesia serta berbagai program yang telah dan akan digulirkan Direktorat Pembinaan TK dan SD. Selain itu juga dikemukakan pandangan dari akademisi, pengamat, anggota legislatif, penyelenggara TK hingga guru. COVER_PENA14_VOL02_EDISI PAUD.in4 4 7/14/2007 8:56:43 AM
  • 5. Salam Pena H ARI Anak Nasional kembali diperingati pada 2 Juli. Tentunya semua berharap peringatan HAN ini tak sekadar meriah di seremoni belaka. Apalagi pemerintah sendiri menegaskan visinya buat anak-anak, bahwa pada 2015 mendatang mampu membikin seluruh anak Indonesia sehat, cerdas, berakhlak mulia dan terlindungi. Tentunya, pemerintah mematok target itu dengan perhitungan sangat serius. Dari sisi perundangan, sejatinya anak telah mendapat tempat. Sudah ada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. Lalu lahir UU Nomor Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. Kemudian lahir pula Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1990 tentang Ratifikasi Konvensi Hak Anak. Yang terakhir tentunya UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. PR besar memang masih mengelayuti dunia anak-anak kita. Dari soal pendidikan, kesejahteraan, hingga maraknya eksploitasi terhadap pekerja anak. Di bidang pendidikan, pemerintah memang masih mengejar penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun. Juga pemberantasan buta aksara. Yang tengah gencar dilaksanakan belakangan ini adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Data Departemen Pendidikan Nasional mencatat, hingga akhir 2006 jumlah TK sebanyak 54.742, hanya 1,% atawa 708 TK milik pemerintah. Jumlah ini tak sebanding bila disandingkan dengan jumlah SD yang sekira 150.000 sekolah, lebih dari 95% di antaranya berstatus sekolah negeri. Padahal jumlah anak usia 0-6 tahun yang terekam jumlahnya lebih dari 28 juta. Hanya .72.924 atau 2,78% yang mencicipi pendidikan TK. Dalam istilah pendidikan, Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat Taman Kanak-kanak (TK) mencapai 2,78%. Jika ditambah PAUD nonformal, total APK-nya menjadi 45,6%. PAUD nonformal? Ya istilah itu dikukuhkan pada UU Nomor 20 Tahun 200 tentang Sistem Pendidikan Nasional. PAUD dijabarkan sebagai pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. Bentuknya terdiri dari PAUD formal (TK, Raudhatul Athfal, Bustanul Atfal), PAUD Nonformal (Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan PAUD Sejenis), dan PAUD Informal (keluarga). Perkembangan PAUD yang demikian pesat mendorong kami menuliskannya dalam Edisi Khusus ini. Kami sengaja menerjunkan wartawan ke sejumlah kota yang semoga bisa mewakili gambaran perkembangan PAUD. Meski tak terjun ke banyak kota di satu provinsi yang kami kunjungi, namun setidaknya berusaha memotret gambaran di provinsi tersebut. Provinsi yang kami rekam perkembangan PAUD nya adalah: Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan Papua. Di komandoi langsung Saiful Anam, sang Pemimpin Redaksi yang terjun sendiri ke Papua, Gorontalo, dan sejumlah kota di Jawa Timur. Selain itu kami terjunkan Ayu N Andini ke Banten, dan juga meliput DKI Jakarta. Kemudian Fetty Shinta Lestari (Sumatera Barat dan DKI Jakarta), Robi Sugara (Jawa Barat), Eva Rohilah (Sulawesi Selatan), dan Murnita Dian Kartini (DI Yogyakarta dan Jawa Tengah). Tak terkecuali koresponden kami, Mukti Ali (Malang) dan Mochammad Fathoni Arief (Yogyakarta) kami kerahkan. Kami berharap sajian kami tidak menjadi potret hitam putih perkembangan PAUD di Tanah Air. Kalaulah ada gambaran menggembirakan semoga tidak menjadi kebanggaan semata. Sedangkan yang masih belum sesuai harapan tidak menjadi noda yang mesti kita tutupi. Sebaliknya menjadi cambuk untuk membangun lebih baik lagi. Selamat Hari Anak Nasional. Songsong anak Indonesia yang berkualitas, calon pemimpin negeri ini. PEMIMPIN UMUM: Iwan Qodar Himawan PEMIMPIN REDAKSI/PEMIMPIN PERUSAHAAN: Saiful Edisi Khusus/Tahun II/Juli-Agustus 2007 Anam REDAKTUR PELAKSANA: Dipo Handoko SIDANG REDAKSI: Iwan Qodar Himawan, Saiful Anam, Dipo Handoko, Ayu N. Andini, Eva Rohilah, Fetty Shinta Lestari, Murnita Dian Kartini, Robi Sugara KORESPONDEN DALAM NEGERI: Suhartono (Balikpapan), Mukti Ali (Malang), M. Arief Fathoni (Jogjakarta), Jatmiko (Surabaya), R. L. Hakim (Bandung) KORESPONDEN LUAR NEGERI: Miranti Hirschmann (Jerman), Asmayani Kusrini (Belgia), Jenni Wang (Spanyol), Frieska Evita Ayurananda (Thailand), Alfian (Belanda) ARTISTIK DESAIN KOM. VISUAL: Prambudi, Sugiyono FOTOGRAPHER: Arien T.W. SEKRETARIAT REDAKSI: Yuli Lestari IKLAN: Sari Hidayat KEUANGAN: Ahadian Febrie PENERBIT: PT Reka Gagas Cipta DIREKTUR UTAMA: Iwan Qodar Himawan DIREKTUR: Saiful Anam GENERAL MANAJER OPERASIONAL: Dipo Handoko BANK PT REKA GAGAS CIPTA: Bank Niaga cab.Edisi 13/Tahun II/Mei 064.01.6285.006 Surat untuk seluruh bagian dialamatkan: Pena Pendidikan Jl Pengadegan Barat Raya BEJ Jakarta Rek. 2007 22 JAKARTA 12770, Telp/Faks: +6221 797 957, E-mail: rekagagascipta@yahoo.com ISSN 1907 - 429 Juli - Agustus 2007  Pena Pendidikan LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd 3 7/14/2007 10:42:18 AM
  • 6. Suara Pembaca USUL RUBRIK (1) S aya mengikuti perkembangan majalah Pena Pendidikan sejak edisi Narkoba, sejauh ini dari segi konten dan pengemasan sudah cukup bagus. Sayangnya, dari edisi itu saya tidak menemukan adanya rubrik konsultasi pendidikan. Semacam rubrik khusus yang memberikan wadah komunikasi bagi pembaca dengan redaksi atau dengan instansi yang terkait, dalam hal ini Depdiknas. Ruang konsultasi ini saya rasa cukup penting karena dengan narasumber yang tersedia, pembaca bisa bertanya segala sesuatu hal menyangkut dunia pendidikan dan mendapat jawaban yang berimbang dari narasumber yang berkompeten. Sekadar usul untuk kemajuan dunia pendidikan Indonesia, semoga sukses selalu! Nurrohman Zainurry, S.Pd Peminat Pendidikan Jl. Daan Mogot Kalideres, Jakarta Barat Edisi Khusus/Tahun II *) Terimakasih atas usulan Bapak. Kami memang sudah mempertimbangkan akan Juli - Agustus 2007 menambah halaman, di antaranya untuk rubrik Konsultasi. Namun saat ini masih dalam proses pembahasan. Cover : Prambudi Foto : Saiful Anam SAYA INGIN BERLANGGANAN MAJALAH PENA PENDIDIKAN. Majalah PENA Pendidikan adalah majalah dengan content berita- berita dunia pendidikan yang sangat menarik untuk dijadikan Referensi Terpercaya Dunia Pendidikan dan collectible item * Formulir ini boleh di perbanyak (fotokopi). Berikan kesempatan kepada saudara atau kolega Anda. Beri tanda pada  pilihan Anda METODE PEMBAYARAN: Nama lengkap : Tempat/tanggal lahir : Transfer Bank  Alamat rumah : BANK NIAGA KANTOR CABANG BEJ JAKARTA No. A/C: 064.01.63285.006 Telpon/fax : a/n PT. REKA GAGAS CIPTA Ponsel : Bayar di tempat (cash) Email :  khusus untuk DKI JAKARTA ONGKOS KIRIM PER EDISI: PAKET LANGGANAN: Jabodetabek Rp 2.000,-   Edisi : Harga Normal : 06 Rp 120.000,-  Jawa P. Rp 5.000,- Rp 110.000,- Harga Khusus :  P. Jawa Rp 7.000,- Luar  Edisi : Harga Normal : 12 Rp 240.000,- Rp 200.000,- Harga Khusus : Berlangganan Mulai Edisi Kirim formulir ini (beserta bukti pembayaran untuk berlangganan) ke alamat redaksi PENA Pendidikan: Jl. Pengadegan Barat Raya 22 Jakarta 12770, Tel/Fax: (021) 797 3957 atau Email: redaksipena@rekacipta.com 4 Pena Pendidikan  Juli - Agustus 2007 LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd 4 7/14/2007 10:42:25 AM
  • 7. Suara Pembaca USUL RUBRIK (2) menikmati pendidikan secara layak. Ketika pertimbangkan bisa direalisasikan untuk sebagian dari mereka duduk nyaman di edisi mendatang. B ruang kelas dan mendapat pendidikan eberapa kali saya membaca usulan bagus, sebagian lainnya terpaksa menerima mengenai perbaikan rubrik resensi HALO BAHASA DAERAH nasib menghabiskan waktu mereka memeras yang hanya menghadirkan buku- keringat mencari sesuap nasi. Pendidikan buku formal selama ini. Memang untuk A hanya tinggal kenangan dan masa depan beberapa edisi terakhir ada perbaikan, buku pakah masih ada pelajaran bahasa hanya menyisakan impian. lebih variatif dan luwes. Sepertinya tidak ada daerah? Kalaupun masih ada, saya Mohon Pena Pendidikan meliput nasib salahnya jika mencoba mengulas buku-buku kira penerapannya masih jauh dari anak jalanan. Rasanya sangat menarik. sejarah lama, atau novel-novel karya sastra level “dipakai” dengan benar. Anak-anak lebih Harapannya semoga semakin banyak lama yang tentunya sangat memegang andil tertarik memakai bahasa Indonesia yang gaul orang, terutama pemerintah, peduli dan dalam kelahiran sastra-sastra baru atau ilmu- seperti di sinetron-sinetron. Bahkan salah memikirkan solusi bagi mereka. Mereka juga ilmu pengetahuan baru di Indonesia seperti seorang teman saya mengambil S Bahasa bagian dari warga Indonesia yang berhak pernah diusulkan beberapa pembaca. Dan Jawa malah di luar negeri. Ironis sekali. mendapat pendidikan layak. sepertinya lebih menarik jika ditambahkan Bahasa daerah sebaiknya tidak diajarkan Achmad Azis Bisri rubrik yang mengulas film-film/ pertunjukan sebagai sebuah wacana saja, artinya mulai Kraton Blumbangan, Sinduadi teater/ drama yang berkaitan dengan digerakkan sebagai sebuah kewajiban dan Sleman dunia pendidikan dan sekaligus budaya unsur dalam acara-acara sekolah. Jadi anak- kita. Karena mengandalkan pendidikan anak juga semakin terbiasa memakai bahasa PENDIDIKAN PULAU TERLUAR dari media televisi rupanya sudah tidak daerah dengan benar. Ir. Arief Muhammad bisa lagi, di mana sinetron-sinetron yang Pogung Lor, Yogyakarta tidak mendidik dan cenderung meracuni S generasi muda kita berhamburan di semua aya mendapatkan Majalah PENA stasiun televisi. PENDIDIKAN dari teman. Ternyata UJIAN KESETARAAN APA Mungkin usulan ini sedikit repetitif, tapi susah mencarinya di pasaran. Ternyata, FUNGSINYA? tak ada maksud lain selain perbaikan dan setelah membaca edisi-edisi sebelumnya, pencerahan. Sebagai catatan saja, edisi saya nilai majalah ini termasuk langka dan D khusus Pena Pendidikan kemarin menarik, perlu didukung agar tetap terbit. Salut ulu, sebelum ramai kontroversi dari segi isi sangat rapat dan padat, tapi tidak hingga PENA bisa melalui masa satu tahun ujian nasional (UN), ujian kesetaraan membosankan. penerbitan. dilaksanakan sekitar bulan Kinara Harasthri Meski telat, saya sempatkan membaca September, jauh setelah UN dilaksanakan. Mahasiswi, pendidik nonformal edisi-edisi sebelumnya. Ternyata banyak Tapi yang ada sekarang, pelaksanaan ujian Menteng Atas, Jakarta Pusat persoalan pendidikan nasional belum kesetaraan malah dimajukan. Dengan kesan *) Terima kasih usulan Anda juga pujiannya. juga membaik. Misalnya, pendidikan di agar mereka yang gagal di UN bisa tetap Semoga dalam waktu dekat kami bisa pulau-pulau terluar republik ini yang masih lanjut sekolah. menulis tema-tema yang nyastra. terpinggirkan. Saya bahkan belum pernah Ini tidak adil mengingat jeda waktu yang membaca artikel panjang yang khusus ditetapkan untuk ujian kesetaraan hanya mengupas nasib pendidikan di pulau-pulau berselang setengah bulan saja. Bagaimana USUL RUBRIK (3) terpencil. fungsinya kemudian? Kalau fungsinya sama Memang, artikel tentang pulau-pulau lebih baik ditiadakan, toh hanya mengulur S terluar pernah saya baca di satu media waktu saja. aya membayangkan bila Catatan Kristian S. Gijono cetak. Ada satu hal yang cukup ironi ketika Pena tidak dimonopoli penulis dari Palur, Karanganyar penduduk yang tinggal di daerah perbatasan redaksi PENA PENDIDIKAN. Misalnya lebih mengenal mata uang ringgit ataupun menerima tulisan dari para guru, pendidik peso daripada rupiah. dan tenaga kependidikan yang berkutat PENDIDIKAN ANAK JALANAN B a g a i m a n a k a l a u m a j a l a h Pe n a langsung di dunia pendidikan. Gaya Pendidikan mengulas secara mendalam penulisannya sih sebaiknya ala “Saiful Anam”. S perkembangan sektor pendidikan di daerah- Biar senada dengan gaya PENA PENDIDIKAN. alut buat Majalah Pena Pendidikan. daerah seperti itu. Sebenarnya seperti apa Bisa juga tulisan yang dimuat adalah opini Beberapa nomor terak hir saya sebenarnya yang terjadi? Tentunya selain terbaik dari pembaca. termasuk pembaca setia. Dari situ saya ada banyak dari para pembaca yang Saya rasa menarik. Sebab saya pun sangat saya baru tahu masalah pendidikan ternyata ingin tahu juga. Sebenarnya seperti apa tertarik menulisnya. tak sesederhana yang saya bayangkan. Ada Retno Inti Triasti kondisi pendidikan disana? banyak hal yang hingga kini mengusik bathin Heru Martono Wartawan media cetak lokal saya yaitu berkaitan dengan pemerataan Jalan Gejayan, Soropadan Tinggal di Surakarta pendidikan. Yogyakarta *) Bagus juga usulan Anda. Kami akan Selama ini masih banyak anak belum 5 Juli - Agustus 2007  Pena Pendidikan LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd 5 7/14/2007 10:42:25 AM
  • 8. Daftar Isi PENA PENDIDIKAN JULI-AGUSTUS 2007 10 108 BAHASAN UTAMA INTERNASIONAL KETIKA MUSIM PAUD NONFORMAL BERSEMI... DIBIKIN SIAL UJIAN NASIONAL PAUD nonformal berkembang dalam satu dekade terakhir. Para penjaga gawang kualitas pendidikan di Inggris sedang Namun baru digalakkan di daerah sejak kehadiran Direktorat resah. Dua bulan terakhir, negeri dengan tradisi pendidikan PAUD Depdiknas pada 2001. Kini PAUD nonformal mulai diterima formal berusia ribuan tahun itu terus-menerus bertanya: apakah masyarakat luas. Meski belum menjangkau sekujur pelosok negeri. ujian nasional bagi para murid SD memang diperlukan. Banyak Setidaknya, gairah itu nampak di mana-mana. Dari yang berbentuk pemerhati pendidikan, guru, juga orangtua murid merasakan Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Posyandu, dan Satuan ujian nasional tak juga mendongkrak kualitas pendidikan. Ada PAUD Sejenis. Perlu sinergi antara PAUD Formal dan Nonformal. desakan ujian untuk anak-anak di bawah 16 tahun dihapuskan. 3 SALAM Timur 4 SUARA • Bondowoso: Merangsek Hingga 8 TEKNOLOGI Dusun • Kontes Robot: G-Rush Taklukkan • Surabaya: Sertifikat Kepesertaan 104 Laba-laba PAUD • Brain Trainner Bikin Cerdas • Lumajang: Gerbang Mas Berlipat • Pulpen Pintar Teman Belajar 00 • Malang: Menanti Insentif PAUD 10 BAHASAN UTAMA Nonformal WAWANCARA • Ketika PAUD Nonformal Bersemi.. • Ngawi: Menggenjot Target Setiap • Awal Menentukan Sang Buah Hati Desa Ace Sur yadi PhD, Direktur Jenderal • Ikhlas Menjaga Fitrah Anak Pendidikan Nonformal dan Informal 36 PAPUA MENGENTASKAN ANAK KANDUNG YANG • Mengajar dengan Sentra dan DIANAKTIRIKAN Lingkaran • Memperkokoh Fondasi NKRI Melalui Penuntasan buta huruf dengan enam • Peletak Dasar PAUD PAUD strategi. Dari sistem blok di kecamatan • Tancap Gas Himpaudi • Gairah PAUD Bumi Cenderawasih hingga Kuliah Kerja Nyata tematik di • Aisyiyah: Setiap Tahun Menolak 26 JAWA TIMUR kampus-kampus. Pendidikan Anak Usia Dini Murid menjadi kunci pendidikan berkelanjutan. • Menyinergikan PAUD Formal dan • Yayasan Pendidikan Kristen- Sistem pendidikan matapelajaran sebaiknya Nonformal Katholik: Ujung Tombak Pendidikan • Wawancara Ketua Himpaudi Jawa 6 Pena Pendidikan  Juli - Agustus 2007 LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd 6 7/14/2007 10:42:29 AM
  • 9. DAFTAR ISI PENA PENDIDIKAN JULI-AGUSTUS 2007 100 26 JAWA TIMUR FIGUR Menyinergikan PAUD Formal dan Nonformal Hj. Nibras binti Oedin Rahmani Salim PERJALANAN HIDUP YANG MENGINSPIRASI Jawa Timur tercatat sebagai provinsi yang perkembangan PAUD- nya paling pesat. Untuk memperluas akses, Dinas Pendidikan Sejak usia 2 tahun terpisah dari orangtuanya. Tergerak Provinsi Jawa Timur kini menyinergikan program PAUD formal menggeluti pendidikan anak lantaran prihatin melihat anak dan nonformal. Realisasinya, ribuan TK yang sudah ada didorong SMA tak hafal kalimat syahadat. Pada 1958 ia merintis TK Islam agar membuka Kelompok Bermain (KB), yang merupakan bagian yang mengenalkan pendekatan bermain sambil belajar, selalu dari PAUD nonformal. Sedangkan bagi PAUD nonformal yang bertaut dengan nafas Islam. TK Istiqlal yang dipimpinnya sudah mapan, diminta membuka TK. menjadi rujukan model PAUD tingkat nasional. 44 DKI JAKARTA • Wawancara Kepala Dinas Pendidikan • Kolaborasi Kuat Jadi yang Tercepat • Golden Age di Lahan Sempit Gorontalo • Dari Setting Kelas Hingga Manajemen • Memilih PAUD Terbaik Lewat Lomba • Wawancara Ketua Himpaudi 94 NONFORMAL • Mangga Ubi Punya Profesor Gorontalo • Dua Bulan Melek Aksara 50 BANTEN 76 SULAWESI SELATAN • Memperkuat Kiprah PAUD Nonformal • Mengikis Sikap Kolot dengan PAUD • Menyonsong Generasi Cerdas, Kuat • Yang Cerdas, Berakhlak, dan • Pelangi PAUD dari Banten dan Berkualitas Nasionalis • Wawancara Ketua Forum PAUD 56 JAWA BARAT 100 FIGUR Sulawesi Selatan • Ketika Si Kakak Iri Pada Adiknya • Gowa: Konsisten Memajukan • Nibras binti OR Salim • Bergerak untuk Sejuta Anak Pendidikan • Ir Umi Rosidah, MS • Merintis dan Memahami Kearifan 62 SUMATERA BARAT 111 PERISTIWA Lokal • Tradisi Pendidikan Urang Awak • Dari Pelanggan Banjir ke Percontohan 82 DI YOGYAKARTA • Duo Uni Pendekar PAUD • Tuntutan Isntitut Penyerap Devisa • Mendirikan Sekolah Texas di Padang • Menebar Seribu Pos PAUD • Acara Membimbing SBI • Sentuhan Imtak dan Kemitraan 118 CATATAN PENA • Mengusung Orientasi Universal 70 GORONTALO 88 JAWA TENGAH • Jurusan Ampuh Provinsi Muda 7 Juli - Agustus 2007  Pena Pendidikan LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd 7 7/14/2007 10:42:33 AM
  • 10. Teknologi FOTO-FOTO: FETTY SHINTA LESTARI G-RUSH PENAKLUK LABA-LABA Politeknik Elektronika Negeri Surabaya mendominasi kontes robot. Siap berlaga di ajang Asian Pacific Broadcasting Union (ABU) Robocon 2007 di Vietnam. P ”saudaranya,” karya mahasiswa PENS lainnya. menyala yang diletakkan acak di kamar-kamar. AGI itu raut muka Satryo Soemantri Selain juara, G-Rush meraih penghargaan Pemenangnya adalah robot yang paling cepat Brodjonegoro, Direktur Jenderal sebagai robot peraih poin terbanyak dan menemukan api, memadamkannya dan Pendidikan Tinggi, Depdiknas tim dengan Teknologi Informasi terbaik. kembali ke tempat semula. sumringah. Ia bangga berbicara mengenai Sedangkan penghargaan khusus diberikan Robot di KRCI juga memiliki sensor- Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot kepada Empu Gandring dari Politeknik Negeri sensor canggih. Sensor terbaru mampu Cerdas Indonesia (KRCI). Ajang tahunan yang Malang. Robot berpenampilan terbaik diraih mengatasi lampu kamera. “Peserta belajar ia tunggu-tunggu itu dilaksanakan di Graha Robot Bombastic dari Universitas Indonesia. dari pengalaman tahun lalu ketika robot tidak Sepuluh November, Institut Teknologi Sepuluh Robot-robot ditandingkan dalam berfungsi optimal karena terpengaruh cahaya November, Surabaya, pada 9-10 Juni 2007. memecahkan misteri pada susunan lapangan dan panas dari lampu kamera para wartawan “Tujuan ajang kreasi mahasiswa ini agar pertandingan berbentuk sarang laba-laba. dan pengunjung yang datang,” kata Endro. dosen dan mahasiswa mampu menguasai Sarang laba-labanya terbuat dari benang atau KRCI juga didominasi PENS. Dzi-Gear dan teknologi. Semua perguruan tinggi diharapkan jalur putih. Di persimpangan atau sambungan Mech-Robo menjadi jawara. Dua divisi lain meningkat kualitasnya dalam bidang ilmu tertentu terdapat pulau-pulau yang diibaratkan dimenangi robot Ababil dari Universitas pengetahuan dan teknologi,” katanya. sebagai kepulauan Komodo. Robot-robot Brawijaya Malang dan Tarantula-116 karya KRI kesembilan diikuti 40 tim dari 5 harus mampu meletakkan objek berbentuk Universitas Komputer Indonesia Bandung. perguruan tinggi di Indonesia. Sebenarnya yang Penghargaan robot dengan ide terbaik mengajukan proposal untuk bisa unjuk gigi silinder berdiameter 6 cm yang disebut pearl disematkan kepada Q-Lan Teus karya dalam kontes robot bejibun: 18 proposal dari (mutiara) di pulau yang sudah ditemukan dan Universitas Surabaya. Kategori robot dengan 80 perguruan tinggi. Mereka yang bisa tampil dikuasai. Pemenangnya adalah robot yang inovasi terbaik tak satu pun diraih kontestan. adalah peserta yang bisa merangkai robot yang paling banyak menemukan dan meletakkan Robot Indonesia pernah unjuk gigi dalam diajukan di proposal. “Tidak seperti tahun lalu, mutiara di pulau-pulau tersebut. ajang robotika dunia. Tim robot B-CAK dari peserta hanya mampu mengajukan proposal, Sementara Kontes Robot Cerdas Indonesia Politeknik Elektronika Negeri Surabaya tapi tidak mampu mewujudkannya,” kata Endro (KRCI) diselenggarakan kali keempat. Proposal menyabet Juara I ABU Robocon 2001 di Tokyo. Pitowarno, Ketua Dewan Juri KRCI 2007. robot cerdas yang masuk meja panitia ada 205. Semoga kali ini G-Rush juga mampu berbicara Juara KRI 2007 memperoleh piala bergilir Jumlah ini meningkat dibanding KRCI 2006 di ajang dunia. Sambhawana Pratimacala dan berhak mewakili yang hanya menerima 90 usulan. Tema KRCI Indonesia di kontes Asian Pacific Broadcasting “Robot Cerdas Pemedam Api” mengadopsi FETTY SHINTA LESTARI Union (ABU) Robocon 2007 di Hanoi, Vietnam, tema kontes robot di pada 26 Agustus nanti. Tema KRI “Pencarian Amerika Serikat. Pulau Komodo.” Robot-robot yang berlaga tidak KRCI tahun ini boleh lebih dari 50 kg. Dimensi robot tidak boleh mempertandingkan lebih dari 1 meter x 1 meter x 1,5 meter. empat divisi: senior G-Rush akhirnya menjadi pemenang KRI. beroda, berkaki, expert dan expert Robot itu karya tim Politeknik Elektronika swarm. Semua Negeri Surabaya (PENS). Mereka terdiri dari Pramudya Airlangga, Marsudi Handoyo, robot harus mampu Firdaus Nurdian Syah, Andik Hermawanto memadamkan api dan Ali Murtadlo. G-Rush sempat bermasalah di sebuah model menghadapi sinar terang di panggung. Namun lorong-lorong menjelang kontes ABU di Hanoi, sensor G-Rush rumah dengan mampu menantang sinar dua lampu 500 kamar di kiri- berdaya 500 watt. kanan. Api diwakili Di final, G-Rush mengalahkan Q-Numb-On, sebuah lilin 8 Pena Pendidikan  Juli - Agustus 2007 LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd 8 7/14/2007 10:42:38 AM
  • 11. Teknologi BRAIN TRAINER otak dilakukan setiap hari. ”Kita dapat lebih otak. Sebagian otak akan cepat mengetahui sejauh mana peningkatan mengontrol kreativitas, daya kemampuan otak kita,” katanya. ingat, kemampuan komunikasi, Tahun lalu, Braine Trainer yang diproduksi dan pengendalian diri. BIKIN CERDAS besar-besaran meraih sukses di pasaran Dalam kotak mungil Jepang. Tahun ini produk ini mulai merambah ciptaan Ryuta itu tersimpan pasaran di Eropa dan Amerika Serikat. Di 100 bentukan puzzle dengan Inggris harganya 9.95 Poundsterling atau level penyelesaian dan BENTUKNYA sekilas mirip kalkulator ukuran sekitar Rp 180.000. tingkat kesulitan bervariatif. Brain Trainer juga punya AYU N. ANDINI buku saku, ada tombol-tombol angka dan seri permainan berhitung, layar LCD. Untuk pengoperasiannya pun cuma mengamati, dan butuh dua baterai jenis AAA yang harganya penguji ingatan. terjangkau. Sesuai namanya, The Brain Trainer, M a s i n g - m a s i n g perangkat yang tampaknya sederhana ini punya skor yang bisa disimpan berfungsi untuk melatih otak Anda. hingga satu tahun. Dari berbagai tes “Menggunakan Brain Trainer sangat kemampuan, Anda bisa melihat membantu otak Anda memaksimalkan nilai kemampuan otak Anda. fungsi,” kata Tony Buzan, pakar sohor dunia Peningkatan atau penurunan skor yang sering melakukan riset dan pelatihan akan tercatat dan ditampilkan kemampuan otak dan kemampuan berpikir dalam grafik nilai. M e n u r u t To n y B u z a n , manusia. Produk yang didesaian untuk segala usia melatih kemampuan kerja otak ini karya Dr. Ryuta Kawashima, ahli saraf prinsipnya sama dengan proses terkenal dari Jepang. Ryuta memang getol melatih tubuh dan kemampuan menganalisi fungsi otak. Ia mengadakan fisik dengan olahraga. Mereka berbagai riset, misalnya penelitian yang melatih otot dan tubuh bagaimana otak berfunsgi ketika seseorang dengan olahraga ter tentu, menjadikan tubuh sehat dan sedang berpikir dan diuji kemampuannya. Ryuta menyimpulkan bahwa latihan kuat. Begitu pula halnya dengan berhitung matematis dan membaca proses melatih kemampuan kerja nyaring (oral reading) adalah cara yang otak. Tony merekomendasikan paling efektif untuk melatih kemampuan paling tidak, latihan kemampuan Pulpen Pintar I memilih contoh lagu, sampai NI bukan pulpen biasa. Sebab fungsinya perangkat perekam suara. bisa untuk penyimpan data dan memindai, Teman Belajar Pulpen ajaib juga dilengkapi sekaligus mendengarkan musik format program Fly Open Paper yang mp. Namun pulpen jumbo ini tak bisa dibuat agar anak-anak berani dipakai untuk menulis di sembarang kertas. Ia menuliskan ide-ide mereka. butuh kertas khusus yang Ada juga program permukaannya berlapis mungkin pada anak-anak. kalkulator yang bisa membantu anak- koordinat digital agar Generasi terbaru Fly Pentop Computer anak berhitung. Sebutkan saja oeprasi bisa langsung memindai dipasarkan pada Juli ini. Namanya Fly Fusion perhitungan, Fly Pentop Computer tulisan ke dalam bentuk file Pentop Coumputing. Pulpen keluaran segera mengkalkulasikannya. Bahkan yang tersimpan dalam chip Amerika Serikat ini dijual bebas di Toy “R” membacakan hasilnya. komputer. Us dengan harga US$100 atau tak lebih Pembuatnya, perusahaan Pulpen canggih ini namanya dari Rp1 juta. LeapFrog, menargetkan produk Fly Pentop Computer. Ketika pulpen Sangat disarankan agar tidak dipakai Fly Pentop Computer bisa menunjuk sebuah negara dalam peta, untuk menyontek. Para guru mesti waspada. digunakan anak-anak usia maka akan segera keluar data (berupa suara) Jika musim ujian tiba, jangan-jangan pulpen 8 sampai 14 tahun. Ini akan tentang ibu kota negaranya sampai lagu canggih ini dipakai untuk menyontek. menjadi sebuah langkah cerdas untuk kebangsaan negara yang bersangkutan. memperkenalkan teknologi komputer sedini Ada tombol-tombol khusus untuk 9 Juli - Agustus 2007  Pena Pendidikan LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd 9 7/14/2007 10:42:42 AM
  • 12. Bahasan Utama DOK. DEPDIKNAS KETIKA MUSIM PAUD NONFORMAL BERSEMI... Murid-murid TK-SD Satu Atap Kembang Ringgit II Mojokerto PAUD nonformal baru berkembang dalam berkembang bagus. Sementara (TK) tumbuh subur di banyak kota. satu dekade terakhir. Namun jumlahnya sudah Seperempat abad setelah merdeka, TK di Indonesia jumlahnya lebih dari 6.000 dengan murid lebih dari 4.000. Jumlahnya terus puluhan ribu. Perlu sinergi antara PAUD Formal bertambah. Hingga akhir Pembangunan Lima Tahun (Pelita) I dan Nonformal. pada 1974, TK membengkak menjadi 10.482 sekolah dengan B ulan Juli terasa istimewa bagi dunia anak. Maklum, setiap murid tak kurang dari 92.000 (Lima Puluh Tahun Perkembangan tanggal 2 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional Pendidikan Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, 1995). (HAN), yang diatur dalam Keppres RI No 44 Tahun 1984. Dalam dua dekade belakangan, persisnya pada Pelita IV Peringatan HAN tahun ini dipusatkan di kawasan Ancol, Jakarta, (1984/1985), jumlah TK mencapai 25.72 buah dengan guru sekira dihadiri Ibu Negara Ani Yudhoyono. 56.000 orang. Setahun berikutnya, jumlah TK bertambah menjadi Terminonogi usia anak mencakup 0-18 tahun. Di 26.500. Jumlah itu hanya mampu menampung sekira 1,26 juta dalamnya tercakup rentang anak usia dini, yaitu 0-6 tahun. anak atawa rata-rata satu TK berisi 50-an murid. Dari jumlah itu, Memperbincangkan anak usia dini, sebenarnya sudah dipikirkan hanya 1% saja yang merupakan TK negeri. sejak lama oleh Ki Hajar Dewantara. Persisnya, Bapak Pendidikan Di tahun 2000, jumlah TK ada 41.17. Bertambah banyak Indonesia itu membatasi usia dini adalah anak-anak di bawah 7 memang, tapi jumlah TK negeri malahan berkurang menjadi 225 tahun. Ki Hajar menamai “sekolah anak-anak,” itu dengan Taman (0,54%). Jumlah guru TK sebanyak 95.000 untuk mendidik 1,6 juta Indria. Taman Indria lahir di Yogyakarta pada Juli 1922. Label murid. Sayangnya, perkembangan TK itu tak sepadan dengan ”indria” dipakai karena Ki Hajar mencermati bahwa anak usia jumlah anak-anak usia dini yang ada. Hingga 2000 itu, TK yang di bawah 7 tahun lebih dominan belajar menggunakan indera ada hanya menyerap 12,65% dari total anak usia 4-6 tahun atawa (indria). sekira 12,6 juta anak. Gagasan dan penamaannya kalau dicermati lebih pas Ki Hajar rasanya akan gundah menyaksikan jumlah TK yang ketimbang lahirnya kindergarten yang dirintis Friedrich Wilhelm sudah banyak itu ternyata belum menjangkau sekujur pelosok Frobel (1782-1852). Ahli pendidikan Jerman itu mendirikan negeri. Data Departemen Pendidikan Nasional hingga akhir 2006 mencatat jumlah TK sebanyak 54.742. Dari jumlah itu, hanya Taman Kanak-kanak (TK) pertama di dunia pada 187. Memang, penamaan kinder (anak-anak) dan garten (taman) pada akhirnya 1,% atawa 708 TK milik pemerintah. Selebihnya, 54.04 (98,7%) yang diadopsi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang diselenggarakan swasta. Tentu saja jumlah ini tak sebanding bila menggunakan istilah TK. disandingkan dengan jumlah SD yang sekira 150.000 sekolah, Sayangnya, perkembangan Taman Indria di lingkungan Taman lebih dari 95% di antaranya berstatus sekolah negeri. Siswa, lembaga pendidikan yang digagas Ki Hajar Dewantara, tak Belum lagi bila bicara jumlah anak usia TK yang belum 10 Pena Pendidikan  Juli - Agustus 2007 LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd 10 7/14/2007 10:42:43 AM
  • 13. DOK. DIT. PAUD berdampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan nasional. Selain itu juga berpengaruh pada kenaikan angka indeks pembangunan manusia (HDI/Human Development Index) Indonesia. Mendiknas mengibaratkan PAUD sebagai masa kecambah. ”Agar kecambah itu tumbuh secara normal, pendidikan di usia ini lebih mementingkan proses pembelajaran melalui bermain. Setiap manusia itu pada dasarnya mempunyai keunikan sendiri. Melalui pendidikan PAUD inilah keunikan tersebut dapat digali,” katanya. Mendiknas berharap pengembangan PAUD, khusus PAUD nonformal, selalu mengacu pada Rencana dan Strategi Depdiknas 2005- 2009. Berkembang Dari Bank Dunia terlayani. Menurut data Depdiknas, hingga akhir 2006 dari jumlah anak usia 4-6 tahun sebanyak 11.59.805, hanya .72.924 atau Dunia memang menghendaki semua negara memperhatikan 2,78% yang sudah mencicipi pendidikan di TK. Dalam istilah pendidikan anak usia dini. Setidaknya sejak pertemuan di Jomtien, pendidikan, Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat Taman Kanak- Thailand, pada 1990. Forum itu melahirkan Deklarasi Jomtien kanak (TK) mencapai 2,78%. “Jika ditambah pendidikan anak yang isinya antara lain menyatakan pentingnya pendidikan untuk usia dini (PAUD) nonformal, total APK-nya menjadi 45,6%,” semua mulai dari kandungan sampai liang lahat. Riset dunia kata Drs Mudjito Ak, Msi, Direktur Pembinaan TK-SD, Ditjen menyatakan perkembangan otak demikian pesatnya terlihat sejak minggu ketiga embrio bayi hidup. (Lihat: Awal Menentukan Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas. Yang disebut PAUD nonformal adalah ”sekolah” yang Sang Buah Hati) Konsep pendidikan untuk semua (education for all) lebih dikenal masyarakat sebagai Kelompok Bermain (playgroup) dan Taman Penitipan Anak (TPA). Sesuai Pasal 28 UU Nomor ditegaskan lagi dalam pertemuan Dakkar, Senegal pada 2000. 20 Tahun 200 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Deklarasi Dakkar antara lain menyatakan komitmen untuk PAUD diselenggarakan melalui tiga jalur: formal, nonformal dan “memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan informal. PAUD jalur formal diselenggarakan dalam bentuk TK dan pendidikan anak usia dini, terutama bagi anak-anak yang sangat raudlatul athfal alias TK Islam. Jalur nonformal khusus menangani rawan dan kurang beruntung.” Selain itu juga menekankan pada anak-anak usia 2-4 tahun yang diserap Kelompok Bermain (Play program wajib belajar pendidikan dasar, life skills, pemberantasan Group) dan Tempat Penitipan Anak. Sedangkan jalur informal buta aksara, kesetaraan jender, dan peningkatan mutu adalah pendidikan di keluarga. pendidikan. Kemudian muncul Deklarasi “A World Fit for Children” di New Jumlah anak usia dini hingga akhir 2006 tercatat sebanyak York, Amerika Serikat, pada 2002. Forum menekankan perlunya 28.64.00. Anak yang menikmati layanan pendidikan anak usia dini, baik formal dan nonformal, jumlahnya mencapai 1.22.812. penyediaan pendidikan yang berkualitas, serta millennium Dari angka-angka itu, nyata terlihat bahwa lebih dari separuh development goals yang di antaranya meliputi penekanan kepada anak-anak belum terlayani pendidikannya. Tingkat APK TK pun pemberlakuan pendidikan dasar yang universal. Di Indonesia, PAUD baru berkembang dalam satu dekade terendah dibanding APK SD yang 115%, SMP (88,68%), dan SMA terakhir. Bermula dari tawaran Bank Dunia melalui Badan (55%). Angka partisipasi PAUD Indonesia pun menurut laporan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 1996. Unesco tahun 2005, terendah di dunia, baru sekitar 20% dari Perkembangan PAUD tak bisa dilepaskan dari peran sejumlah sekitar 20 juta anak usia 0-8 tahun. Di dunia internasional, PAUD tokoh, di antaranya didefinisikan sebagai pendidikan bagi anak usia SAIFUL ANAm Nina Sardjunani, M. Sc 0 sampai 8 tahun. Sedangkan Indonesia kategori PAUD, untuk usia 0-6 tahun. Unesco mencatat angka partisipasi PAUD di Indonesia lebih rendah dari Thailand (86%), Malaysia (89%), bahkan Filipina (27%) dan Vietnam (4%). Prof. Dr. Bambang Sudibyo sejak menjabat Menteri Pendidikan Nasional, Oktober 2004, menyatakan komitmennya yang tinggi terhadap Prof. Dr. Bambang Sudibyo program PAUD. Mendiknas meyakini PAUD 11 Juli - Agustus 2007  Pena Pendidikan LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd 11 7/14/2007 10:42:49 AM
  • 14. Bahasan Utama ARIEN dilakukan pada orang dewasa dalam bentuk dr. Fasli Jalal, Ph. D Dr. Ace Suryadi job training,” kata Nina pada diskusi tentang PAUD yang digelar Forum Wartawan Peduli Pendidikan (Fortadik) di Jakarta, awal Januari lalu. ”Saya diperkenalkan PAUD pada tahun 2002 oleh Direktur PAUD Depdiknas, Gutama. Kemudian saya mengikuti presentasi tentang PAUD di Washington oleh pakar ternama. Dari situ saya mulai terbuka bahwa pentingnya masa emas PAUD di usia 0-6 tahun,” kata Nina. Menurut hitung-hitungan Nina, investasi yang diberikan pada program PAUD dibandingkan dengan investasi bagi manusia dewasa dalam bentuk job trainning nilainya berbanding dr. Fasli Jalal, Ph.D. Ketika itu, ahli gizi lulusan Universitas Cornell, 1:4. Artinya, ”Satu dolar yang diinvestasikan untuk pre school Amerika Serikat, itu menjabat Kepala Biro Agama, Pendidikan, menghasilkan tambahan nilai ekonomi hingga 8 poin. Sedangkan Kebudayaan dan Olahraga Bappenas. Bank Dunia memberi investasi dalam bentuk job training hanya menambah nilai pinjaman senilai US$ 20 juta. ekonomi 2 poin saja,” katanya. Uji coba program PAUD melibatkan Departemen Kesehatan dan Depdiknas. Kala itu, PAUD dikembangkan Direktorat Pendidikan Masyarakat di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Hingga Basis Keluarga Luar Sekolah dan Pemuda (Ditjen PLSP). Program awal PAUD itu dilaksanakan di 12 kabupaten di provinsi Jawa Barat (sekarang PAUD nonformal tersebar dalam bentuk Taman Penitipan plus Banten), Bali, dan Sulawesi Selatan. Proyek ini baru berakhir Anak, Kelompok Bermain dan Satuan PAUD Sejenis. Kelompok 2006 lalu. Bermain dapat diikuti anak mulai usia dua tahun. Sedangkan “Kalau dilihat dari jumlah nilai proyeknya memang sangat Taman Penitipan Anak dan Satuan PAUD Sejenis diikuti bayi. kecil, hanya US$ 10 juta. Tapi itu berguna sekali karena kita bisa Satuan PAUD sejenis di antaranya berupa Bina Keluarga Balita, mendatangkan pakar-pakar PAUD dari luar negeri dan melakukan Taman Pendidikan Quran (TPQ), dan Sekolah Minggu. studi banding,” kata Gutama, Direktur PAUD Depdiknas. TPQ dan Sekolah Minggu adalah PAUD Nonformal yang Selain itu, Indonesia juga diundang menghadiri pertemuan- dikembangkan oleh lembaga bernafaskan agama (Lihat: Ikhlas pertemuan internasional. ”Dalam laporan akhir tahun 2006 Bank Menjaga Fitrah Anak). Jumlahnya tergolong banyak. TPQ Dunia begitu bangga melihat perkembangan PAUD di Indonesia, diperkirakan mampu menyerap anak lebih dari 5,6 juta. Jauh dan menyebutnya sebagai sebuah investasi yang lebih baik.” lebih banyak dari jumlah murid TK sekalipun yang baru sekira Investasi yang lebih baik? Penilaian Bank Dunia itu diamini Nina 2,1 jutaan. Sardjunani, staf ahli Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Sedangkan di jalur informal Direktorat PAUD juga tengah Nasional Bidang SDM dan Kemiskinan. ”Investasi program merintisnya melalui PAUD berbasis keluarga. ”Prinsip PAUD Prinsip prasekolah jauh lebih menghasilkan dibanding investasi yang melalui keluarga adalah bentuk pendidikan nonformal yang DOK. DIT. PAUD SAIFUL ANAm Dr. Gutama, Direktur PAUD, saat mengunjungi PAUD Papua Drs. Mudjito AK, M. Si, saat mengunjungi TK di Malang 12 Pena Pendidikan  Juli - Agustus 2007 LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd 12 7/14/2007 10:42:58 AM
  • 15. dapat mendorong kesiapan anak dalam proses belajar di usia PAUD nonformal. Misalnya, Eddy Susanto sekolah,” kata Dr Ace Suryadi, Direktur Jenderal Pendidikan yang menitipkan anak mereka Celine Alifia ke Formal dan Informal, Depdiknas, pada acara jumpa pers di Gerai TPA Kasih Ibu, milik Yayasan Bunga Bangsa, Informasi dan Media, Depdiknas, Jakarta, awal April lalu. Semarang. ”Pengasuhan dan kesehatan Menurut Ace, konsep dasar dirintisnya PAUD berbasis keluarga anak kami terlayani dengan baik karena karena banyak orangtua mengeluh anak-anak mereka belum gizi dan nutrisi sangat diperhatikan di TPA. memperoleh kesempatan mengirimkan anaknya ke lembaga Anak kami juga jadi lebih mandiri, mampu berkonsentrasi PAUD yang ada, seperti TK, Playgrup dan Taman Penitipan Anak. dan bersosialisasi dengan baik. Stimulasi pendidikan di sini sesuai “Melalui PAUD berbasis keluarga ini kami berikan pedoman dengan tahap perkembangan anak kami,” kata Eddy Susanto, umum berisi prinsip-prinsip mendidik anak dengan baik dan seperti dikutip majalah Bunga Bangsa. benar,” kata Ace. Beruntung bagi Yayasan Bunga Bangsa yang membuka PAUD PAUD berbasis keluarga masih dalam proses pengembangan bukan cuma TK tapi sekaligus Play Group. Juga lembaga lain yang konsep. Tahun 2008, baru diselenggarakan di beberapa daerah. membuka PAUD nonformal macam Kelompok Bermain dan TPA Kemajuan luar biasa PAUD itu bukan semata melihat semakin sekaligus TK. Namun mereka yang cuma punya TK, meski dibagi menjadi TK kecil (untuk anak usia di bawah 5 tahun) dan TK besar banyak lembaga PAUD di daerah. Namun juga perkembangan (untuk anak usia di atas 5 tahun), merasakan dampak tak sedap sarana prasarana dan metode pembelajaran. Di semua PAUD kehadiran PAUD nonformal. benar-benar dipikirkan alat permaian edukatif, juga beraram Sepak terjang PAUD yang sukses mendapat sambutan metode pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, seperti masyarakat itu menuai protes dari kalangan penyelenggara TK. Beyond Center and Circle Time (BCCT). Ketika ada pertemuan guru TK yang tergabung dalam Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTK) dan pengelola TK dalam PAUD Menghimpit TK wadah Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPKTI) di kantor Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Pelan tapi pasti orangtua semakin banyak melirik ke lembaga www.GOOGLE.cOm TABEL ANGKA PARTISIPASI KASAR PAUD (2004-2006) KETERANGAN 2004 2005 2006 Anak usia 0-6 tahun 28.116.000 (100%) 28.171.000 (100%) 28.64.00 (100%) Anak yang mendapat layanan 7.814.181 (27,8%) 7.984.214 (28,%) 1.22.812 (46,6%) PAUD a. TK/BA/RA 2.215.92 1.826.84 201780875 b. Playgroup 94.076 1.106.456 1.117.629 c. Posyandu 15.08 17.865 20.206 d. Satuan PAUD Sejenis 2.847.60 2.91.797 1.546.907 e. TPQ -- -- 5.651.066 f. Prasekolah 2.641.262 2.641.262 2.709.129 Anak yang belum dapat 20.01.819 (72.2%) 20.186.786 (71.7%) 15.140.488 (5,4%) layanan PAUD 1 Juli - Agustus 2007  Pena Pendidikan LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd 13 7/14/2007 10:42:59 AM
  • 16. Bahasan Utama dengan perkembangan pendidikan terhadap anak DOK. DIT. PAUD Kegiatan PAUD di Aceh memang bisa tergerus oleh lembaga PAUD baru. Biasanya lembaga PAUD yang bermunculan hadir dengan banyak kelebihan. Dari sarana dan prasarana yang oke, pengasuhan dan layanan kesehatan, hingga metode pembelajaran yang sesuai perkembangan usia anak. Sementara sebagian TK yang berjalan ala kadarnya tergerus kehadiran PAUD nonformal. Mudjito mengakui nasib TK memang belum menggembirakan. ”Kondisi sarana dan prasarana TK masih memprihatinkan. Maklum, sebagian besar TK diusahakan swasta,” kata Mudjito. Selain itu, kata Mudjito, dari sisi proses pembelajaran, juga marak terjadi praktik kekeliruan lantaran rendahnya kompetensi guru TK. Guru TK justru berlomba-lomba memaksakan pengajaran baca-tulis- hitung secara klasikal, yang secara psikologis justru bertentangan dengan kodrat anak itu sendiri yakni bermain sambil belajar. Menurut pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, Barat, 19 Juni 2007, yang dipantau wartawan PENA Pendidikan, Profesor Dr. Conny Semiawan buruknya penyelenggaraan tumpah ruahlah keluhan para guru dan pengelola TK. pendidikan TK selama ini bukan semata-mata disebabkan Delegasi dari IGTKI Sukabumi, misalnya, menilai Gerakan kurang pahamnya masyarakat terhadap hakikat dan pentingnya Sejuta PAUD menimbulkan bentrok di lapangan dengan TK. pendidikan TK. “Pemerintah kurang memiliki senses yang tinggi “Banyak masyarakat yang semula akan memasukkan anaknya untuk melayani pendidikan anak-anak usia dini. Padahal, ke TK akhirnya tersedot ke PAUD,” katanya. Gerakan Sejuta PAUD pendidikan bagi anak usia dini sangat menentukan bagi memang diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pembentukan karakter, kepribadian, dan perilaku manusia memperluas akses PAUD. setelah dewasa,” kata mantan Kepala Pusat Kurikululum Orangtua lebih memilih memasukkan anaknya ke PAUD Departemen Pendidikan Nasional itu, seperti dikutip buku Taman karena gratis, ketimbang TK yang mesti keluar biaya. PAUD Yang Paling Indah, Jangan Remehkan Taman Kanak-kanak (2007) nonformal yang digalakkan dalam Gerakan Sejuta PAUD yang ditulis Saiful Anam. memang tak memungut biaya sepeser pun alias cuma-cuma. Persinggungan PAUD dan TK juga terjadi di sejumlah daerah Padahal anak-anak juga mendapat beragam pendidikan yang yang lembaga PAUD-nya mulai banyak dikembangkan. Namun, juga diajarkan di TK. sebenarnya tidak semua daerah bisa mengembangkan PAUD Mereka juga menyoal anggaran yang timpang. “TK hanya sepesat Jawa Barat dengan Gerakan Sejuta PAUD, atau Jawa kebagian Rp juta untuk tahun ini. Sementara PAUD mendapat Tengah dan Yogyakarta dengan Seribu Pos PAUD. Apalagi semaju Rp 12 juta. Padahal TK sudah lebih lama beroperasi daripada Jawa Timur yang dikenal sebagai daerah yang paling cepat PAUD,” kata guru asal Sukabumi itu bersungut. mengembangkan PAUD. Yang lebih parah, masih menurut guru TK asal Sumedang, ada Seperti Sumatera Barat misalnya. APK PAUD di sana memang beberapa TK gulung tikar karena terhimpit Gerakan Sejuta PAUD. naik pesat dalam dua terakhir. Namun angkanya masih (Lihat: Ketika Kakak Iri pada Adiknya) sangat rendah. Dari 21% pada awal tahun 2006, menjadi TK yang tidak tanggap 29% pada awal 2007 ini. Menurut data Dinas Pendidikan Sumbar, jumlah lembaga PAUD nonformal di sana 425 buah yang menjangkau 10.000-an anak. Sedangkan TK jumlahnya 1.585 sekolah. Jumlah ini tidak sepadan dengan anak usia 0-6 tahun yang mencapai 69.57. Lambatnya perkembangan PAUD karena masyarakat Urang Awak sendiri menilai PAUD adalah “pendidikan luar sekolah”. ”Sebagian besar masyarakat beranggapan pendidikan anak baru dimulai pada umur 6 tahun. Mereka menganggap pendidikan di bawah umur itu tidak penting,” kata Dr. Ir. Rahmat Syahni, M.Sc, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. Masyarakat Minang sendiri sejak zaman lampau A DOK. PEN sebenarnya tergolong masyarakat yang melek 14 Pena Pendidikan  Juli - Agustus 2007 LO_PENA14_VOL02_PAUD_3-64.indd 14 7/14/2007 10:43:03 AM