Teori evolusi menurut Charles Darwin terjadi karena adanya seleksi alam berdasarkan variasi yang terjadi secara alami di antara individu dalam suatu populasi dan berbagai bukti fosil, anatomi, biokimia, dan genetika mendukung terjadinya evolusi.
3. Charles darwin menggemukakkan bahwa evolusi tersebut dapat
terjadi dikarenakan adanya seleksi alam. Seleksi alam menurut
Charles Darwin tersebut ialah didasarkan kepada hasil dari
observasi yang dibuatnya yaitu :
4. 1.Lebih baik untuk keturunan yang dihasilkan dari pada harus
dapat benar-benar mampu bertahan hidup
2.Dalam suatu spesies tersebut tidak ada individu yang identik
(sama) dikarenakan ialah selalu terjadi suatu variasi dan juga
beberapa individu yang mempunyai sifat-sifat yang cocok
dengan kondisi lingkungan yang terdapat dibandingkan individu
yang lainnya.
3.Setiap populasi tersebut pada umumnya akan bertambah terus
dikarenakan reproduksi Pertambahan populasi dibatasi faktor-
faktor pembatas yang membuat kenaikan populasi tidak
berjalan mulus Adanya seleksi alam yang dapat membuat setiap
individu tersebut harus beradaptasi terhadap lingkungannya,
dan yang berhasil hidup tersebut akan dapat mewariskan sifat-
sifat keturunannya.
5. Aristoteles, menurutnya evolusi tersebut dapat terjadi
dengan didasarkan pada suatu metafisika alam. Metafisika alam
ialah mengubah organisme dan juga habitatnya dari bentuk yang
sederhana ke dalam bentuk yang lebih kompleks.
6. Dalam bukunya yang berjudul “Natural Thurology” william paley
ini berpendapat ialah bahwa kekomplex makhluk hidup ialah
suatu bukti kerja sama sang pencipta.
7. 16 April 1788) adalah seorang naturalis, matematikawan,
kosmolog, dan penulis ensiklopedia Perancis.
Karyanya mempengaruhi dua generasi naturalis berikutnya,
termasuk Jean-Baptiste Lamarck dan Georges Cuvier.
8. Dalam bukunya yang berjudul "Zoonomia or The Laws of Organic Life,
Evolusi terjadi pada sebuah makhluk hidup (Evolusi organic) termasuk
manusia dan juga percaya bahwa karekteristik yang diperolah orang
tua kepada keturunannya.
9. Jean Baptiste Lamarck (1774-1829) adalah seorang ahli biologi dari
Perancis yang membuat suatu teori mengenai makhluk hidup yang
sederhana dengan yang modern mamiliki suatu hubungan asal-
muasal. Teori Lamarck dikenal dengan paham "use and disuse"
dari buku Philosophie Zoologique yang sudah tidak dapat diterima
alias gagal.
10.
11. TEORI EVOLUSI MENURUT JEAN BAPTISE LAMARCK
Lamarck mengatakan bahwa evolusi diakibatkan oleh perubahan
sifat yang diwariskan karena makhluk hidup selalu menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. yang diperoleh dari nenek
moyangnya.
CONTOH
12. Teori yang di kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
• Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura raksasa). Di
tempat ini Darwin menemukan berbagai macam bentuk paruh burung Finch.
Terjadinya keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan jenis makanannya.
• Pendapat Charles Lyell dalam bukunya “Principles of Geology“ yang
menyatakan bahwa batuan, pulau, dan benua selalu mengalami perubahan. Menurut
Darwin peristiwa ini kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk hidup.
• Pendapat Thomas Robert Malthus dalam bukunya “An Essay on the Principle
of Population” yang menyatakan adanya kecenderungan kenaikan jumlah
penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan. Hal ini menurut Darwin
menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup.
13. Kesimpulan :
Perbedaan penting antara teori Lamarck dan
Darwin terjadi pada penjelasan variasi dalam
populasi. Pada penjelasan Lamarck, variasi
terjadi sebagai hasil dari perubahan lingkungan.
Sedangkan menurut Darwin, variasi terbentuk
dengan sendirinya, bukan sebagai respons
terhadap kondisi lingkungan.
14.
15. Bukti Fosil
Fosil merupakan catatan sejarah kehidupan paling penting. Kata fosil
berasal dari bahasa latin, fodere, artinya menggali. Oleh karena itu, fosil
dapat diartikan sebagai sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu atau
terperangkap di dalamnya. Fosil yang ditemukan dapat berupa tulangtulang
dan jejak yang membatu. Ilmu tentang fosil disebut Paleontologi.
HOMOLOGI
Struktur fisik makhluk hidup memberikan petunjuk akan nenek moyangnya.
Teori evolusi Darwin menyatakan bahwa satu spesies dapat membentuk
spesies yang lain.
Embriologi Perbandingan
Petunjuk evolusi dapat juga ditemukan pada perkembangan beberapa
organisme. Perkembangan sel telur yang sudah dibuahi hingga dilahirkan
disebut embrio. Adapun ilmu tentang perkembangan organisme ini disebut
Embriologi.
16. Bukti dari Biokimia dan Genetika
Genetika modern juga memberikan bukti kuat adanya evolusi.
Semua makhluk hidup menggunakan kode genetika yang sama
dalam menyintesis protein. Kode genetik yang sama
menunjukkan bahwa semua makhluk hidup berevolusi dari satu
organisme yang menggunakan kode genetika yang sama.
jutaan tahun. Oleh karena itu, sangatlah sulit untuk mengamati
seleksi di alam liar. Akan tetapi, terdapat satu contoh seleksi
alam di alam liar yang tercatat sangat baik. Pada kasus ini,
melibatkan evolusi warna sayap pada spesies ngengat iston
betularia. Ngengat ini umumnya terdapat di desa-desa Inggris.
Pada awal tahun 1850 sebelum terjadi revolusi industri, populasi
ngengat sayap putih lebih banyak ditemukan. Jarang sekali
ditemukan ngengat warna hitam. Saat itu, jika ngengat putih
hinggap pada batang pohon, burung dan predator lain sulit
menemukan ngengat tersebut. Warna batang yang cerah
menyamarkan ngengat putih. Hal ini berbeda dengan ngengat
hitam sehingga ngengat hitam mudah ditemukan oleh predator.
17. 1) Isolasi ekogeografi
Bila dua populasi terpisah oleh hambatan fisik sehingga sulit
untuk berhubungan, maka masing-masing populasi akan
berkembang menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2) Isolasi Habitat
Isolasi habitat, yaitu isolasi reproduksi yang terjadi akibat dua
populasi simpatrik memiliki habitat berbeda. Contohnya, katak
jenis Bufo fowleri habitatnya di air tenang dan Bufo americanus
habitatnya di kubangan-kubangan air hujan.
3) Isolasi iklim atau musim
Isolasi iklim, yaitu isolasi reproduksi yang terjadi apabila dua
spesies simpatrik memiliki masa pemasakan kelamin pada musim
yang berbeda.
18. 4) Isolasi perilaku
Isolasi perilaku, yaitu isolasi reproduksi yang terjadi apabila dua
spesies simpatrik mempunyai pola tingkah laku kawin berbeda.
Contohnya, perilaku kawin pada beberapa jenis ikan.
5) Isolasi mekanik
Isolasi mekanik, yaitu isolasi reproduksi yang terjadi apabila dua
populasi simpatrik mempunyai bentuk morfologi alat reproduksi
yang berbeda.
6) Isolasi gamet
Isolasi gamet, yaitu isolasi reproduksi yang terjadi apabila dua
spesies simpatrik tidak dapat melakukan fertilisasi.
7) Isolasi perkembangan
Isolasi perkembangan, yaitu isolasi yang terjadi karena embrio
hasil fertilisasi dua spesies simpatrik tidak dapat tumbuh dan
segera mati.
19. 8) Ketidakmampuan hidup suatu hibrida
Beberapa jenis populasi simpatrik dapat melakukan perkawinan.
Pembuahan maupun pembentukan embrio dapat berlangsung,
tetapi hibridanya lemah, cacat atau mati sebelum mampu
melakukan reproduksi.
9) Kemandulan hibrida
Keledai dengan kuda, atau kambing dengan biri-biri dapat
dikawinkan dan dapat menghasilkan keturunan. Hibrida yang
dihasilkan dapat hidup baik dan normal, tetapi tetap steril atau
mandul.
10) Eliminasi hibrida karena seleksi
Bisa terjadi dua populasi simpatrik melakukan perkawinan, dapat
terjadi pembuahan, terbentuk embrio bahkan mampu
menghasilkan hibrida yang fertil.
20. Spesies adalah pembentukan dua atau lebih spesies dari satu
spesies yang telah aada atau telah punah.spesies merupakan
puncak dari proses evolusi.
Spesiasi dapat di sebabkan oleh :
1.Mekanisme pengisolasian
adalah beberapa macam penghalang yang secara efektif
mencegah terjadinya pertukaran gen antar populasi.
2.Mutasi dan seleksi alam
Mutasi yang terjadi pada tiap populasi menghasilkan alela baru dan
alam menyeleksi alela berbeda dalam tiap populasi tergantung
pada kondisi lingkungan setempat.
21. 3.polioplidi
Mekanisme ketiga yang dapat menimbulkan
spesiasi adalah polioplidi . Mekanisme polioplidi
terjadi secara mendadak (walaupun
jarang).polioplidi adalah suatu individu atau
spesies dengan jumlah kromosom lebih dari
dua kali jumlah kromosom haploid