Lipatan itu terdiri atas batuan yang mudah tererosi sementara batuan pada sinklin lebih tahan terhadap erosi sehingga bertahan menjadi puncak pegunungan
Dokumen tersebut membahas tentang proses tektonik lempeng dan pembentukan gunung api di Indonesia. Lempeng-lempeng tektonik bergerak dan berinteraksi satu sama lain, menimbulkan gunung api ketika lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua. Indonesia memiliki 142 gunung api aktif akibat bertemunya tiga sistem pegunungan utama.
Social Recruiting - Talent Relationship Management - Talentpools - Talentpipe...
Similaire à Lipatan itu terdiri atas batuan yang mudah tererosi sementara batuan pada sinklin lebih tahan terhadap erosi sehingga bertahan menjadi puncak pegunungan
Similaire à Lipatan itu terdiri atas batuan yang mudah tererosi sementara batuan pada sinklin lebih tahan terhadap erosi sehingga bertahan menjadi puncak pegunungan (20)
Lipatan itu terdiri atas batuan yang mudah tererosi sementara batuan pada sinklin lebih tahan terhadap erosi sehingga bertahan menjadi puncak pegunungan
1. Lipatan itu terdiri atas batuan yang mudah tererosi sementara batuan pada sinklin lebih
tahan terhadap erosi sehingga bertahan menjadi puncak pegunungan.
Kubah adalah hasil tenaga endogen yang berbentuk sebuah tonjolan yang dikelilingi
lembah. Cekungan dalah wilayah berbentuk lekukan atau berupa depresi yang dikelilingi
wilayah yang lebih tinggi. Sebuah kubah dapat juga mengalami proses pembalikan relief.
Tenaga endogen yang bekerja lebih cepat menyebabkan lapisan kerak Bumi yang kaku
tidak dapat membentuk lipatan, melainkan terputus-putus membentuk patahan.
3. Proses Tektonik dan Pembentukan Gunung Api
Kerak bumi terbagi menjadi lempeng-lempeng tektonik yang besar dan kecil.
Di daerah yang lempengnya saling menjauh akan dan menimbulkan bahan belahan dari
dalam Bumi melalui retakan-retakan, kemudian mendingin dan membentuk batuan basalt.
Berpisahnya lempeng-lempeng Bumi ini terjadi jauh di bawah laut. Batuan vasalt yang
timbul kemudian membentuk punggungan tengah samudra.
Di antara benua Australia dan Antartika terdapat punggungan tengah samudra.
Punggungan ini melebar sebesar 6-7,5 cm per tahun. Pelebaran dasar samudra ini
mendorong lempeng India-Australia kea rah utara sehingga bertabrakan dengan lempeng
Eurasia.
Lempeng India-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia membentuk Pegunungn
Himalaya, busur gunung api di Indonesia, patrit Sunda dan Jawa, serta dataran tinggi Papua
Nugini.
Ketika pinggiran lempeng India-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia, lempeng
tersebut menunjam jauh ke dalam Bumi, di bawah Indonesia. Suhu yang sangat tinggi telah
melelehkan pinggiran lempeng sehingga menghasilkan magma. Gempa bumi sering terjadi
pada kawasan ini karena lempeng samudra mengeluarkan tekanan saat menunjam ke
bawah lempeng benua. Gunung api-gunung api yang terbentuk akibat prose situ disebut
gunung api andesit karena larva yang dikeluarkan membentuk batu-batu andesit.
2. Di Indonesia terdapat 142 gunung api, tetapi yang aktif, tetapi kira-kira 76 gunung.
Gunung-gunung tersebut digolongkan atas tiga rangkaian, yaitu:
a. Sumatra - Jawa - Nusa Tenggara – sekitar Laut Banda;
b. Halmahera dan pulau-pulau di sebelah baratnya;
c. Sulawesi Utara – Pulau Sangihe – Pulau Mindanao.
Beberapa gunung api di Indonesia yang sangat berbahaya letusannya adalah Gunung
Tambora di Pulau Sumbawa yang meletus tahun1883, Gunung tahun 1815, Gunung
Krakatau yang meletus tahun 1883, dan sebagainya.
Terdapat tiga system pokok rangkaian pegunungan yang bertemu di Indonesia, yaitu
Sistem Busur Tepi Asia, dan Sistem Sirkum Australia.
a. Sistem Sunda
Sistem ini dimulai dari Arakan Yoma di Myanmar sampai ke Kepulauan Banda di
Maluku dengan panjang sekitar 7.000 km. Sistem ini terdiri atas 5 busur
pegunungan, yaitu sebagai berikut.
i) Busur Arakan Yoma, berpusat di Shan (Myanmar).
ii) Busur Andaman Nicobar, berpusat di Mergui.
iii) Busur Sumatra-Jawa, berpusat di Anambas.
iv) Busur Kepulauan Nusa Tenggara, berpusat di Flores.
v) Busur Banda, berpusat di Banda.
b. Sistem Busur Tepi Asia
Sistem ini dimulai dari Semenanjung Kamchatka melalui Jepang, Filipina,
Kalimantan, dan Sulawesi. Di Filipina, system busur ini bercabang tiga,yaitu sebagai
berikut.
1) Cabang pertama, dari Pulau Luzon melalui Pulau Palawan ke Kalimantan Utara.
2) Cabang kedua, dari Pulau Luzon melalui Pulau Samar ke Mindanau, dan
Kepulauan Sulu ke Kalimantan Utara.
3) Cabang ketig, dari Pulau Samar ke Mindanao, dan Pulau Sangihe ke Sulawesi.
3. c. Sistem Sirkum Australia
Sistem ini dimulai dari Selandia Baru melalui Kaledonia Baru ke Papua. Bagian Utara
dari system pegunungan ini bercabang dua, yaitu sebagai berikut.
i) Cabang pertama dari ekor Pulau Papua melalui bagian tengah sampai ke
pegunungan Charles Louis di sebelah barat.
ii) Cabang kedua dari Kepulauan Bismarck melalui pegunungan tepi utara Papua
sampai ke kepala burung menuju Halmahera.
Ketig system pegunungan ini bertemu di sekitar kepulauan Sulu dan Banggai.
Indonesia adalah daerah pertemuan rangkaian Sirkum Mediterania dan
rangkaian sirkum Pasifik, dengan proses pembentukan pegunungan yang masih
berlangsung. Oleh sebab itu, banyak terjadi gempa Bumi di Indonesia.