SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  4
Télécharger pour lire hors ligne
Rustan Hadi: Sosialisasi teknik pembuatan arang tempurung kelapa 77Buletin Teknik Pertanian Vol. 16, No. 2, 2011: 77-80
Dari 15 negara anggota Asian Pacific Coconut Community
(APCC), Indonesia merupakan negara dengan area
tanam kelapa (Cocos nucifera) terluas, yaitu 3,86 juta ha
dengan produksi 15,20 juta butir atau setara dengan 3,03 juta
ton kopra/tahun (APCC 2007). Di Provinsi Jambi, area tanam
kelapa mencapai 117.184 ha dengan produktivitas 700.614
butir/tahun (Direktorat Jenderal Perkebunan 2007). Sebagian
dari area tanam kelapa di Jambi terdapat di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, yaitu 59.154 ha, dengan produksi
69.445 ton kopra/tahun, yang merupakan area tanam terluas
dan produksi tertinggi di Provinsi Jambi. Area tanam terluas
di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdapat di Kecamatan
Mendahara, yaitu 21.906 ha dengan produksi 25.260 ton
kopra/tahun (Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Tanjung Jabung Timur 2005). Data tersebut menunjukkan
adanya potensi yang besar dalam usaha pengolahan hasil
kelapa, baik kopra maupun produk turunannya.
Buah kelapa mempunyai hasil sampingan berupa
tempurung yang dapat diolah menjadi arang. Namun, selama
ini tempurung kelapa hanya digunakan sebagai bahan bakar
untuk memasak atau dibiarkan sebagai limbah. Menurut
informasi dari para perajin kopra di Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, tiap pembuatan 1.000 kg kopra kering akan
menghasilkan 300-500 kg tempurung kelapa. Dengan
demikian, untuk wilayah Kecamatan Mendahara saja, jumlah
tempurung kelapa yang dihasilkan berkisar antara 7.578-
12.630 ton/tahun.
Untuk meningkatkan nilai tambah produk kelapa, perlu
dilakukan upaya pemanfaatan tempurung kelapa untuk diolah
menjadi arang, mengingat kebutuhan arang tempurung kelapa
cenderung meningkat sebagai bahan baku pembuatan arang
aktif. Arang aktif atau sering juga disebut karbon aktif adalah
jenis karbon yang memiliki luas permukaan yang besar (500
m2
/g). Hal ini dicapai dengan proses pengaktifan karbon, baik
secara kimia maupun fisik. Pengaktifan juga bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan adsorpsi karbon aktif (Anonim
2011). Arang aktif digunakan dalam berbagai jenis industri
sebagai adsorben dan untuk kegunaan lainnya.
Konsumsi arang aktif di dunia diperkirakan mencapai
300.000 ton/tahun, dan 10,12% bahan bakunya berasal dari
arang tempurung kelapa (BPTP Jambi 2006). Hal ini meru-
pakan peluang sekaligus tantangan yang menarik untuk
dikembangkan.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam memproduksi
arang tempurung kelapa sebagai bahan baku arang aktif
adalah adanya persyaratan khusus yang wajib dipenuhi,
antara lain arang harus bersih, keras/kompak, kadar air 5%,
dan tingkat kematangannya sempurna (Lindayanti 2006a).
Penduduk setempat selama ini membuat arang tempurung
dengan cara membakar tempurung kelapa dengan ditumpuk
atau menggunakan lubang atau drum bekas sehingga arang
yang dihasilkan berkualitas rendah. Proses pembakaran
biasanya diakhiri dengan menyiramkan air untuk mematikan
api sehingga arang yang dihasilkan memiliki kadar air yang
tinggi, yaitu 15-17%, dan sebagian arang menjadi abu
sehingga rendemennya rendah, yaitu 22,5% (Lindayanti
2006b).
Untuk menghasilkan arang tempurung kelapa yang ber-
kualitas baik maka proses pembakarannya harus dikontrol.
Pembakaran tempurung kelapa dengan menggunakan alat
pembakaran tipe drum dengan suplai udara terkendali dapat
menghasilkan arang yang berkualitas tinggi sesuai dengan
standar untuk bahan baku arang aktif.
Pada tahun 2006, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) Jambi melakukan sosialisasi dan demonstrasi alat
pembakaran tempurung kelapa tipe drum dengan suplai udara
terkendali. Alat ini merupakan hasil rakitan Balai Pengem-
bangan Teknologi Tepat Guna - L1PI dan modifikasi dari tipe
Balai Penelitian Tanaman Kelapa (Balitka) Manado.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan alat
pembakaran tempurung kelapa tipe drum dengan suplai udara
terkendali dalam pembuatan arang tempurung kelapa di
tingkat petani dan perajin atau pengusaha arang tempurung
kelapa. Dengan menggunakan alat tersebut diharapkan dapat
dihasilkan arang tempurung kelapa yang berkualitas tinggi
untuk bahan baku arang aktif.
SOSIALISASI TEKNIK PEMBUATAN ARANG TEMPURUNG KELAPA
DENGAN PEMBAKARAN SISTEM SUPLAI UDARA TERKENDALI
Rustan Hadi
Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi
Jalan Samarinda Paal Lima, Kotak Pos 118, Kota Baru 36128, Jambi, Telp. (0741) 7053525, Faks. (0741) 40413
E-mail: bptp-jambi@litbang.deptan.go.id, bptp_jambi@yahoo.com
78 Rustan Hadi: Sosialisasi teknik pembuatan arang tempurung kelapa
BAHAN DAN METODE
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Desa Mendahara Ilir,
Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
Provinsi Jambi pada bulan September 2006. Bahan yang
digunakan adalah tempurung kelapa 300 kg, minyak tanah
0,5 l, tanah liat 1 ember, dan bahan lainnya. Alat yang diguna-
kan adalah alat pembuat arang tipe drum, stop watch,
timbangan, karung plastik 10 lembar, alat tulis kantor, dan
alat bantu lainnya.
Alat Pembuat Tempurung Kelapa Tipe Drum
Alat pembakaran tempurung kelapa tipe drum terbuat dari
bahan plat besi, merupakan drum bekas tempat minyak oli
dengan tinggi 90 cm dan diameter 60 cm. Pada bagian atas
alat dibuat lubang pembuangan asap berupa cerobong dari
bahan pipa seng dengan ukuran tinggi 30 cm dan diameter
10 cm. Bagian atas cerobong dilengkapi dengan penutup
yang dapat dibuka dan ditutup. Di sekeliling dinding drum
tempat pembakaran dibuat beberapa lubang berdiameter 13
cm yang dapat dibuka dan ditutup sebagai pengatur suplai
udara pada saat pembakaran. Jumlah lubang udara sebanyak
lima baris dengan jarak antarbaris 18 cm dan tiap baris terdiri
atas empat lubang dengan jarak antarlubang 45 cm. Kapasitas
alat adalah 90-112 kg tempurung dan usia ekonomis alat 12-
18 bulan (Gambar 1).
Prosedur Pembuatan Arang Tempurung Kelapa
Pembuatan arang tempurung dengan sistem suplai udara
terkendali pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan cara
yang biasa dilakukan petani dan perajin arang tempurung
setempat. Namun, terdapat beberapa perbedaan urutan kerja,
alat/tempat pembakaran, dan cara memadamkan api.
Urutan kerja pembuatan arang tempurung kelapa
dengan cara suplai udara terkendali adalah sebagai berikut:
• Tempurung kelapa sebanyak 7,5 kg dimasukkan ke dalam
drum tempat pembakaran yang telah tersedia hingga
mencapai 1/4 bagian drum.
• Lubang pengendali udara pada drum tempat pembakaran
ditutup rapat, kecuali lubang pada baris paling bawah yang
dibiarkan terbuka.
• Dilakukan pembakaran pertama dengan menyalakan sabut
kelapa yang dicelupkan ke dalam minyak tanah sebagai
umpan.
• Setelah api menyala dengan sempurna, ditambahkan
tempurung ke dalam drum secara perlahan-lahan agar api
tidak padam hingga drum penuh (sekitar 32 kg). Penutup
drum lalu dipasang, tetapi cerobong asap pada bagian atas
drum dibiarkan terbuka.
• Asap yang keluar dari cerobong diperhatikan; jika asap
yang keluar cukup banyak berarti proses pembakaran
berjalan sempurna.
• Dari lubang kendali udara bagian bawah (baris I) yang
terbuka, dapat dilihat tempurung telah terbakar sempurna
atau belum. Apabila tempurung sudah menjadi bara, berarti
pembakaran tempurung pada bagian bawah sempurna.
• Lubang kendali udara pada baris I ditutup rapat dan lubang
pada baris II dibuka, lalu ditambahkan tempurung kelapa
sampai drum penuh (sekitar 12 kg) dengan cara membuka
penutup atas drum, kemudian drum ditutup kembali.
• Proses pembukaan dan penutupan lubang kendali udara
dilakukan seiring dengan penambahan tempurung kelapa
ke dalam drum. Caranya sama seperti di atas sampai lubang
kendali udara pada barisan paling atas (terdapat lima baris
lubang).
• Setelah asap yang keluar dari cerobong tidak lagi pekat,
tetapi lebih bening/jernih, semua lubang kendali udara dan
lubang cerobong asap ditutup.
Gambar 1. Bagian-bagian alat pembakaran tempurung kelapa
tipe drum dengan suplai udara terkendali yang
dimodifikasi dari model LIPI - Balitka Manado dan
BPTP Jambi
Penutup cerobong asap
Cerobong asap
Penutup drum/tabung
Lubang pengendali udara
(dilengkapi penutup)
Drum/tabung tempat
pembakaran
Rustan Hadi: Sosialisasi teknik pembuatan arang tempurung kelapa 79
• Penutupan harus betul-betul rapat dan dipastikan tidak
bocor sehingga di dalam drum menjadi hampa udara. Untuk
menjamin tidak ada kebocoran, semua penutup lubang
kendali udara dan lubang cerobong asap ditambal dengan
tanah liat.
• Karena di dalam drum hampa udara, api yang ada di dalam
drum akan padam dengan sendirinya (sekitar 1,5 jam setelah
ditutup).
• Penutup drum bagian atas dapat dibuka setelah suhu cukup
dingin. Hasil pembakaran berupa arang tempurung lalu
dikeluarkan agar menjadi dingin. Arang tempurung yang
telah dingin dapat dikemas sesuai keperluan.
Pengamatan
Percobaan pengolahan tempurung kelapa dalam sosialisasi
teknologi ini menggunakan metode demonstrasi langsung
dan melibatkan 20 orang peserta, yang terdiri atas petani
kelapa dan perajin arang tempurung kelapa. Data dan
informasi yang dikumpulkan meliputi:
• Waktu yang diperlukan untuk sekali proses pembakaran
tempurung (dicatat waktu mulai pemasukan tempurung
sampai pembongkaran arang hasil pembakaran).
• Jumlah arang yang dihasilkan dalam sekali pembakaran
(ditimbang dalam kg).
• Rendemen arang dalam sekali pembakaran (dihitung dalam
%).
• Respons penduduk sekitar, terutama peserta demonstrasi,
yang meliputi minat dan kritik/saran terhadap alat yang
didemonstrasikan (diperoleh dari hasil wawancara).
• Respons pengguna terhadap arang hasil pembakaran
dengan menggunakan alat pembakaran tipe drum dengan
sistem suplai udara terkendali (wawancara dengan para ibu
rumah tangga yang memasak menggunakan arang tem-
purung).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pembakaran Arang Tempurung Kelapa
Kualitas arang tempurung yang dihasilkan dengan alat
pembakaran tipe drum dengan sistem udara terkendali secara
fisik lebih keras dan mengilap, kadar air 5%, dan rendemen
31,58% (Tabel 1). Arang tempurung hasil pembakaran dengan
alat ini dapat langsung menjadi bahan baku arang aktif.
Data pada Tabel 1 menunjukkan, dalam setiap proses
pembakaran, alat dapat menampung rata-rata 90 kg tem-
purung dan menghasilkan rata-rata 28,42 kg arang sehingga
rendemen rata-rata 31,58% dan waktu pembakaran rata-rata
413 menit (6 jam 53 menit). Dengan waktu pembakaran ter-
sebut, dalam sehari semalam satu unit alat dapat digunakan
untuk tiga kali proses pembakaran.
Tahapan paling penting dan paling memengaruhi ku-
alitas arang adalah proses pembakaran dan mematikan api.
Pada pembakaran dengan cara seperti yang biasa dilakukan
masyarakat setempat, proses pembakaran berlangsung
menyeluruh dan terus-menerus tidak terkendali sehingga
tempurung yang terbakar lebih dahulu dan sudah menjadi
arang, akan terus terbakar mengikuti tempurung yang belum
terbakar. Akibatnya, banyak tempurung yang menjadi abu
dan sebagian lainnya belum terbakar sehingga rendemen
arang hasil pembakaran rendah, yaitu 22,5% (Lindayanti
2006b).
Pada pembakaran dengan sistem suplai udara terkendali,
proses pembakaran dikendalikan dengan cara mengatur
suplai udara ke dalam tabung tempat pembakaran. Pada
bagian tempurung yang sudah terbakar menjadi arang,
lubang suplai udara ditutup dan lubang pada baris bagian
atasnya dibuka sehingga proses pembakaran hanya ber-
langsung pada bagian yang lubang suplai udaranya terbuka.
Begitu seterusnya sampai lubang udara pada baris paling
atas. Dengan demikian, pada arang hasil pembakaran tidak
ditemukan abu dan sedikit sekali tempurung yang tidak
menjadi arang sehingga rendemen arang yang dihasilkan
lebih tinggi, yaitu 31,58%.
Masyarakat setempat melakukan pemadaman api pada
saat pembakaran tempurung dengan cara menyiramkan air
dan menutupkan karung basah sehingga arang kurang keras
dan kadar airnya tinggi, yaitu 17,5%. Dengan cara suplai uda-
ra terkendali, pemadaman api pembakaran dilakukan dengan
cara mengondisikan ruang pembakaran menjadi hampa udara
dan api akan mati dengan sendirinya sehingga arang lebih
kompak/keras dan kadar airnya rendah, yaitu 5,25%.
Tabel 1. Hasil pembakaran tempurung dengan alat pembakaran
sistem suplai udara terkendali, Kecamatan Mendahara,
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, 2006
Tempurung Hasil Waktu Rendemen
Demo kelapa arang pembakaran hasil
(kg) (kg) (menit) (%)
I 90 28,80 392 32,00
II 90 24,45 395 27,17
III 90 32,00 452 35,56
Rata-rata 90 28,42 413 31,58
80 Rustan Hadi: Sosialisasi teknik pembuatan arang tempurung kelapa
Respons Masyarakat terhadap Penggunaan Alat
Peserta yang mengikuti sosialisasi dan demonstrasi alat ini
memberikan respons yang berbeda-beda, tetapi sebagian
besar tertarik dan berminat untuk menggunakan alat tersebut.
Dari hasil wawancara, terdapat 62% peserta yang tertarik,
18,5% peserta tidak tertarik, dan 19,8% peserta mengatakan
tidak tahu atau tidak ada respons.
Masyarakat tertarik dengan alat ini karena konstruksi-
nya sederhana, bahan baku alat mudah didapat, dapat
dipindahkan, tidak memerlukan tempat khusus, harganya
murah, dan arang yang dihasilkan kualitasnya lebih baik.
Masyarakat yang tidak tertarik beralasan kapasitas alat terlalu
kecil dan operasionalnya memerlukan waktu dan tenaga yang
lebih banyak dibandingkan dengan pembakaran secara
konvensional.
Sebagian besar ibu rumah tangga di lokasi kegiatan
menggunakan arang tempurung kelapa sebagai bahan bakar
untuk memasak. Setelah mencoba arang tempurung kelapa
hasil pembakaran dengan alat yang didemonstrasikan,
mereka sangat tertarik karena arangnya lebih keras, lebih
bersih, dan lebih awet sehingga lebih hemat dibandingkan
dengan arang yang biasa mereka gunakan. Karena kualitas
arang yang dihasilkan lebih baik dan rendemennya lebih
tinggi, para perajin atau pengusaha arang tempurung kelapa
dapat menggunakan alat ini untuk memenuhi pesanan arang
dari luar daerah, terutama sebagai bahan baku arang aktif.
KESIMPULAN DAN SARAN
Alat pembakaran arang tempurung kelapa tipe drum dengan
suplai udara terkendali dapat menghasilkan arang yang
berkualitas lebih baik dibandingkan dengan arang hasil
pembakaran yang biasa dilakukan masyarakat setempat.
Kapasitas alat adalah 90 kg/proses, dengan waktu pembakar-
an sekitar tujuh jam. Rendemen arang yang dihasilkan 31,6%.
Berdasarkan permintaan masyarakat, alat ini perlu
dimodifikasi agar kapasitasnya lebih besar sehingga arang
yang dihasilkan dalam sekali proses pembakaran lebih
banyak. Untuk memanfaatkan asap yang keluar pada saat
pembakaran tempurung, disarankan alat ini dapat dimodi-
fikasi dengan alat penyulingan (destilasi) sehingga dapat
menghasilkan asap cair.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Ir. Lindayanti,
M.Si sebagai penanggung jawab kegiatan dan semua pihak
yang membantu penulis dalam proses pengkajian dan
penulisan naskah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Karbon aktif. http//: id.wikipedia.org/wiki/karbon
aktif [3 Agustus 2011].
APCC (Asian Pacific Coconut Community). 2007. Negeri berjuta
Cocos. Trubus 469 (Desember 2008/XXXIX): 32.
BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Jambi. 2006. Laporan
Tahunan 2005. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi.
hlm. 63.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung
Timur. 2005. Tanjung Jabung dalam Angka 2005. Kerja Sama
Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan Badan Pusat
Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Timur. hlm. 134 dan 136.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2007. Baru: Bisnis asap cair.
Trubus 469 (Desember 2008/XXXIX): 19.
Lindayanti. 2006a. Penanganan pascapanen tanaman kelapa di
daerah pasang surut. Prosiding Seminar Kegiatan Pengkajian
Teknologi Spesifik Lokasi. Jambi, November 2006. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. hlm. 26.
Lindayanti. 2006b. Teknologi Pembuatan Arang Tempurung
Kelapa. Liptan Agdex:161/78 No. 01/BPTP Jambi/2006.

Contenu connexe

Tendances

Tendances (12)

absorspi minyak jelantah dengan serat ampas tebu
 absorspi minyak jelantah dengan serat ampas tebu absorspi minyak jelantah dengan serat ampas tebu
absorspi minyak jelantah dengan serat ampas tebu
 
Seminar ampas tebu
Seminar ampas tebuSeminar ampas tebu
Seminar ampas tebu
 
Pabrik gondorukem terpentin 2
Pabrik gondorukem terpentin 2Pabrik gondorukem terpentin 2
Pabrik gondorukem terpentin 2
 
Review Jurnal Kimia Industri
Review Jurnal Kimia IndustriReview Jurnal Kimia Industri
Review Jurnal Kimia Industri
 
2371 4448-1-pb
2371 4448-1-pb2371 4448-1-pb
2371 4448-1-pb
 
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Kayu sebagai bahan bakar
Kayu sebagai bahan bakarKayu sebagai bahan bakar
Kayu sebagai bahan bakar
 
Jurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia IndustriJurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia Industri
 
Contoh Jurnal Kimia Industri
Contoh Jurnal Kimia IndustriContoh Jurnal Kimia Industri
Contoh Jurnal Kimia Industri
 
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetPembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
 
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahanSistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
 

En vedette

ROC de E. Infantil y Primaria. Presentación para claustro
ROC de E. Infantil y Primaria. Presentación para claustroROC de E. Infantil y Primaria. Presentación para claustro
ROC de E. Infantil y Primaria. Presentación para claustroPilar Martin
 
Dn11 u3 a35_igpc
Dn11 u3 a35_igpcDn11 u3 a35_igpc
Dn11 u3 a35_igpcaeson
 
El fantasma y sus dos amigos
El fantasma y sus dos amigosEl fantasma y sus dos amigos
El fantasma y sus dos amigosAgus Olcoz Itoiz
 
Compartiendo Recursos
Compartiendo RecursosCompartiendo Recursos
Compartiendo RecursosFrancisco
 
Presentación power point amiga
Presentación power point amigaPresentación power point amiga
Presentación power point amigamaria23122010
 
Manajemen Polusi Jalanan
Manajemen Polusi JalananManajemen Polusi Jalanan
Manajemen Polusi JalananCandra Wiguna
 

En vedette (7)

ROC de E. Infantil y Primaria. Presentación para claustro
ROC de E. Infantil y Primaria. Presentación para claustroROC de E. Infantil y Primaria. Presentación para claustro
ROC de E. Infantil y Primaria. Presentación para claustro
 
Dn11 u3 a35_igpc
Dn11 u3 a35_igpcDn11 u3 a35_igpc
Dn11 u3 a35_igpc
 
Guión para os nenos e nenas de 2º
Guión para os nenos e nenas de 2ºGuión para os nenos e nenas de 2º
Guión para os nenos e nenas de 2º
 
El fantasma y sus dos amigos
El fantasma y sus dos amigosEl fantasma y sus dos amigos
El fantasma y sus dos amigos
 
Compartiendo Recursos
Compartiendo RecursosCompartiendo Recursos
Compartiendo Recursos
 
Presentación power point amiga
Presentación power point amigaPresentación power point amiga
Presentación power point amiga
 
Manajemen Polusi Jalanan
Manajemen Polusi JalananManajemen Polusi Jalanan
Manajemen Polusi Jalanan
 

Similaire à 55555555555555555

Potensi dan pemanfaatan limbah kelapa
Potensi dan pemanfaatan limbah kelapaPotensi dan pemanfaatan limbah kelapa
Potensi dan pemanfaatan limbah kelapaHisanah Jullanar
 
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
PROPOSAL  KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANANPROPOSAL  KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANANirwansyah budiman
 
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmEcogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmIim Fatimura
 
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmEcogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmIim Fatimura
 
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...Kiman Siregar
 
01 fix artikel 01 juli 09 - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...
01 fix artikel 01  juli 09  - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...01 fix artikel 01  juli 09  - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...
01 fix artikel 01 juli 09 - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...Eka Novitasari
 
Biomass Carbonization
Biomass CarbonizationBiomass Carbonization
Biomass CarbonizationRILITEKOAN
 
Proposal Tesis Nashrul Chanief Hidayat.pptx
Proposal Tesis Nashrul Chanief Hidayat.pptxProposal Tesis Nashrul Chanief Hidayat.pptx
Proposal Tesis Nashrul Chanief Hidayat.pptxnashrul chanief hidayat
 
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...Mirmanto
 
System 42 low gcv coal upgrading
System 42 low gcv coal upgradingSystem 42 low gcv coal upgrading
System 42 low gcv coal upgradingMohamad Bahrodin
 
Proses Produksi Pabrik Wood Pellet
Proses Produksi Pabrik Wood Pellet Proses Produksi Pabrik Wood Pellet
Proses Produksi Pabrik Wood Pellet JFE Project
 
Limbah Cyanida PT.Inalum by Jaya Arjuna
Limbah Cyanida PT.Inalum by Jaya ArjunaLimbah Cyanida PT.Inalum by Jaya Arjuna
Limbah Cyanida PT.Inalum by Jaya ArjunaBill Asbi
 
PPT KP FIX.pptx
PPT KP FIX.pptxPPT KP FIX.pptx
PPT KP FIX.pptxNaufarrel
 

Similaire à 55555555555555555 (20)

Potensi dan pemanfaatan limbah kelapa
Potensi dan pemanfaatan limbah kelapaPotensi dan pemanfaatan limbah kelapa
Potensi dan pemanfaatan limbah kelapa
 
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
PROPOSAL  KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANANPROPOSAL  KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
 
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmEcogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
 
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmEcogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
 
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
 
01 fix artikel 01 juli 09 - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...
01 fix artikel 01  juli 09  - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...01 fix artikel 01  juli 09  - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...
01 fix artikel 01 juli 09 - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...
 
Biomass Carbonization
Biomass CarbonizationBiomass Carbonization
Biomass Carbonization
 
Bahan proposal
Bahan proposalBahan proposal
Bahan proposal
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Proposal Tesis Nashrul Chanief Hidayat.pptx
Proposal Tesis Nashrul Chanief Hidayat.pptxProposal Tesis Nashrul Chanief Hidayat.pptx
Proposal Tesis Nashrul Chanief Hidayat.pptx
 
Ppt krbon aktif
Ppt krbon aktifPpt krbon aktif
Ppt krbon aktif
 
BOiler.pdf
BOiler.pdfBOiler.pdf
BOiler.pdf
 
Proses pembuatan briket arang
Proses pembuatan briket arang Proses pembuatan briket arang
Proses pembuatan briket arang
 
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
 
System 42 low gcv coal upgrading
System 42 low gcv coal upgradingSystem 42 low gcv coal upgrading
System 42 low gcv coal upgrading
 
pembuatan arang aktif
pembuatan arang aktifpembuatan arang aktif
pembuatan arang aktif
 
Proses Produksi Pabrik Wood Pellet
Proses Produksi Pabrik Wood Pellet Proses Produksi Pabrik Wood Pellet
Proses Produksi Pabrik Wood Pellet
 
Limbah Cyanida PT.Inalum by Jaya Arjuna
Limbah Cyanida PT.Inalum by Jaya ArjunaLimbah Cyanida PT.Inalum by Jaya Arjuna
Limbah Cyanida PT.Inalum by Jaya Arjuna
 
Batu bara
Batu baraBatu bara
Batu bara
 
PPT KP FIX.pptx
PPT KP FIX.pptxPPT KP FIX.pptx
PPT KP FIX.pptx
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Dernier

Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisGallynDityaManggala
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 

Dernier (20)

Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 

55555555555555555

  • 1. Rustan Hadi: Sosialisasi teknik pembuatan arang tempurung kelapa 77Buletin Teknik Pertanian Vol. 16, No. 2, 2011: 77-80 Dari 15 negara anggota Asian Pacific Coconut Community (APCC), Indonesia merupakan negara dengan area tanam kelapa (Cocos nucifera) terluas, yaitu 3,86 juta ha dengan produksi 15,20 juta butir atau setara dengan 3,03 juta ton kopra/tahun (APCC 2007). Di Provinsi Jambi, area tanam kelapa mencapai 117.184 ha dengan produktivitas 700.614 butir/tahun (Direktorat Jenderal Perkebunan 2007). Sebagian dari area tanam kelapa di Jambi terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yaitu 59.154 ha, dengan produksi 69.445 ton kopra/tahun, yang merupakan area tanam terluas dan produksi tertinggi di Provinsi Jambi. Area tanam terluas di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdapat di Kecamatan Mendahara, yaitu 21.906 ha dengan produksi 25.260 ton kopra/tahun (Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2005). Data tersebut menunjukkan adanya potensi yang besar dalam usaha pengolahan hasil kelapa, baik kopra maupun produk turunannya. Buah kelapa mempunyai hasil sampingan berupa tempurung yang dapat diolah menjadi arang. Namun, selama ini tempurung kelapa hanya digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak atau dibiarkan sebagai limbah. Menurut informasi dari para perajin kopra di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tiap pembuatan 1.000 kg kopra kering akan menghasilkan 300-500 kg tempurung kelapa. Dengan demikian, untuk wilayah Kecamatan Mendahara saja, jumlah tempurung kelapa yang dihasilkan berkisar antara 7.578- 12.630 ton/tahun. Untuk meningkatkan nilai tambah produk kelapa, perlu dilakukan upaya pemanfaatan tempurung kelapa untuk diolah menjadi arang, mengingat kebutuhan arang tempurung kelapa cenderung meningkat sebagai bahan baku pembuatan arang aktif. Arang aktif atau sering juga disebut karbon aktif adalah jenis karbon yang memiliki luas permukaan yang besar (500 m2 /g). Hal ini dicapai dengan proses pengaktifan karbon, baik secara kimia maupun fisik. Pengaktifan juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi karbon aktif (Anonim 2011). Arang aktif digunakan dalam berbagai jenis industri sebagai adsorben dan untuk kegunaan lainnya. Konsumsi arang aktif di dunia diperkirakan mencapai 300.000 ton/tahun, dan 10,12% bahan bakunya berasal dari arang tempurung kelapa (BPTP Jambi 2006). Hal ini meru- pakan peluang sekaligus tantangan yang menarik untuk dikembangkan. Salah satu masalah yang dihadapi dalam memproduksi arang tempurung kelapa sebagai bahan baku arang aktif adalah adanya persyaratan khusus yang wajib dipenuhi, antara lain arang harus bersih, keras/kompak, kadar air 5%, dan tingkat kematangannya sempurna (Lindayanti 2006a). Penduduk setempat selama ini membuat arang tempurung dengan cara membakar tempurung kelapa dengan ditumpuk atau menggunakan lubang atau drum bekas sehingga arang yang dihasilkan berkualitas rendah. Proses pembakaran biasanya diakhiri dengan menyiramkan air untuk mematikan api sehingga arang yang dihasilkan memiliki kadar air yang tinggi, yaitu 15-17%, dan sebagian arang menjadi abu sehingga rendemennya rendah, yaitu 22,5% (Lindayanti 2006b). Untuk menghasilkan arang tempurung kelapa yang ber- kualitas baik maka proses pembakarannya harus dikontrol. Pembakaran tempurung kelapa dengan menggunakan alat pembakaran tipe drum dengan suplai udara terkendali dapat menghasilkan arang yang berkualitas tinggi sesuai dengan standar untuk bahan baku arang aktif. Pada tahun 2006, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi melakukan sosialisasi dan demonstrasi alat pembakaran tempurung kelapa tipe drum dengan suplai udara terkendali. Alat ini merupakan hasil rakitan Balai Pengem- bangan Teknologi Tepat Guna - L1PI dan modifikasi dari tipe Balai Penelitian Tanaman Kelapa (Balitka) Manado. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan alat pembakaran tempurung kelapa tipe drum dengan suplai udara terkendali dalam pembuatan arang tempurung kelapa di tingkat petani dan perajin atau pengusaha arang tempurung kelapa. Dengan menggunakan alat tersebut diharapkan dapat dihasilkan arang tempurung kelapa yang berkualitas tinggi untuk bahan baku arang aktif. SOSIALISASI TEKNIK PEMBUATAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DENGAN PEMBAKARAN SISTEM SUPLAI UDARA TERKENDALI Rustan Hadi Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Jalan Samarinda Paal Lima, Kotak Pos 118, Kota Baru 36128, Jambi, Telp. (0741) 7053525, Faks. (0741) 40413 E-mail: bptp-jambi@litbang.deptan.go.id, bptp_jambi@yahoo.com
  • 2. 78 Rustan Hadi: Sosialisasi teknik pembuatan arang tempurung kelapa BAHAN DAN METODE Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Desa Mendahara Ilir, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi pada bulan September 2006. Bahan yang digunakan adalah tempurung kelapa 300 kg, minyak tanah 0,5 l, tanah liat 1 ember, dan bahan lainnya. Alat yang diguna- kan adalah alat pembuat arang tipe drum, stop watch, timbangan, karung plastik 10 lembar, alat tulis kantor, dan alat bantu lainnya. Alat Pembuat Tempurung Kelapa Tipe Drum Alat pembakaran tempurung kelapa tipe drum terbuat dari bahan plat besi, merupakan drum bekas tempat minyak oli dengan tinggi 90 cm dan diameter 60 cm. Pada bagian atas alat dibuat lubang pembuangan asap berupa cerobong dari bahan pipa seng dengan ukuran tinggi 30 cm dan diameter 10 cm. Bagian atas cerobong dilengkapi dengan penutup yang dapat dibuka dan ditutup. Di sekeliling dinding drum tempat pembakaran dibuat beberapa lubang berdiameter 13 cm yang dapat dibuka dan ditutup sebagai pengatur suplai udara pada saat pembakaran. Jumlah lubang udara sebanyak lima baris dengan jarak antarbaris 18 cm dan tiap baris terdiri atas empat lubang dengan jarak antarlubang 45 cm. Kapasitas alat adalah 90-112 kg tempurung dan usia ekonomis alat 12- 18 bulan (Gambar 1). Prosedur Pembuatan Arang Tempurung Kelapa Pembuatan arang tempurung dengan sistem suplai udara terkendali pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan cara yang biasa dilakukan petani dan perajin arang tempurung setempat. Namun, terdapat beberapa perbedaan urutan kerja, alat/tempat pembakaran, dan cara memadamkan api. Urutan kerja pembuatan arang tempurung kelapa dengan cara suplai udara terkendali adalah sebagai berikut: • Tempurung kelapa sebanyak 7,5 kg dimasukkan ke dalam drum tempat pembakaran yang telah tersedia hingga mencapai 1/4 bagian drum. • Lubang pengendali udara pada drum tempat pembakaran ditutup rapat, kecuali lubang pada baris paling bawah yang dibiarkan terbuka. • Dilakukan pembakaran pertama dengan menyalakan sabut kelapa yang dicelupkan ke dalam minyak tanah sebagai umpan. • Setelah api menyala dengan sempurna, ditambahkan tempurung ke dalam drum secara perlahan-lahan agar api tidak padam hingga drum penuh (sekitar 32 kg). Penutup drum lalu dipasang, tetapi cerobong asap pada bagian atas drum dibiarkan terbuka. • Asap yang keluar dari cerobong diperhatikan; jika asap yang keluar cukup banyak berarti proses pembakaran berjalan sempurna. • Dari lubang kendali udara bagian bawah (baris I) yang terbuka, dapat dilihat tempurung telah terbakar sempurna atau belum. Apabila tempurung sudah menjadi bara, berarti pembakaran tempurung pada bagian bawah sempurna. • Lubang kendali udara pada baris I ditutup rapat dan lubang pada baris II dibuka, lalu ditambahkan tempurung kelapa sampai drum penuh (sekitar 12 kg) dengan cara membuka penutup atas drum, kemudian drum ditutup kembali. • Proses pembukaan dan penutupan lubang kendali udara dilakukan seiring dengan penambahan tempurung kelapa ke dalam drum. Caranya sama seperti di atas sampai lubang kendali udara pada barisan paling atas (terdapat lima baris lubang). • Setelah asap yang keluar dari cerobong tidak lagi pekat, tetapi lebih bening/jernih, semua lubang kendali udara dan lubang cerobong asap ditutup. Gambar 1. Bagian-bagian alat pembakaran tempurung kelapa tipe drum dengan suplai udara terkendali yang dimodifikasi dari model LIPI - Balitka Manado dan BPTP Jambi Penutup cerobong asap Cerobong asap Penutup drum/tabung Lubang pengendali udara (dilengkapi penutup) Drum/tabung tempat pembakaran
  • 3. Rustan Hadi: Sosialisasi teknik pembuatan arang tempurung kelapa 79 • Penutupan harus betul-betul rapat dan dipastikan tidak bocor sehingga di dalam drum menjadi hampa udara. Untuk menjamin tidak ada kebocoran, semua penutup lubang kendali udara dan lubang cerobong asap ditambal dengan tanah liat. • Karena di dalam drum hampa udara, api yang ada di dalam drum akan padam dengan sendirinya (sekitar 1,5 jam setelah ditutup). • Penutup drum bagian atas dapat dibuka setelah suhu cukup dingin. Hasil pembakaran berupa arang tempurung lalu dikeluarkan agar menjadi dingin. Arang tempurung yang telah dingin dapat dikemas sesuai keperluan. Pengamatan Percobaan pengolahan tempurung kelapa dalam sosialisasi teknologi ini menggunakan metode demonstrasi langsung dan melibatkan 20 orang peserta, yang terdiri atas petani kelapa dan perajin arang tempurung kelapa. Data dan informasi yang dikumpulkan meliputi: • Waktu yang diperlukan untuk sekali proses pembakaran tempurung (dicatat waktu mulai pemasukan tempurung sampai pembongkaran arang hasil pembakaran). • Jumlah arang yang dihasilkan dalam sekali pembakaran (ditimbang dalam kg). • Rendemen arang dalam sekali pembakaran (dihitung dalam %). • Respons penduduk sekitar, terutama peserta demonstrasi, yang meliputi minat dan kritik/saran terhadap alat yang didemonstrasikan (diperoleh dari hasil wawancara). • Respons pengguna terhadap arang hasil pembakaran dengan menggunakan alat pembakaran tipe drum dengan sistem suplai udara terkendali (wawancara dengan para ibu rumah tangga yang memasak menggunakan arang tem- purung). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pembakaran Arang Tempurung Kelapa Kualitas arang tempurung yang dihasilkan dengan alat pembakaran tipe drum dengan sistem udara terkendali secara fisik lebih keras dan mengilap, kadar air 5%, dan rendemen 31,58% (Tabel 1). Arang tempurung hasil pembakaran dengan alat ini dapat langsung menjadi bahan baku arang aktif. Data pada Tabel 1 menunjukkan, dalam setiap proses pembakaran, alat dapat menampung rata-rata 90 kg tem- purung dan menghasilkan rata-rata 28,42 kg arang sehingga rendemen rata-rata 31,58% dan waktu pembakaran rata-rata 413 menit (6 jam 53 menit). Dengan waktu pembakaran ter- sebut, dalam sehari semalam satu unit alat dapat digunakan untuk tiga kali proses pembakaran. Tahapan paling penting dan paling memengaruhi ku- alitas arang adalah proses pembakaran dan mematikan api. Pada pembakaran dengan cara seperti yang biasa dilakukan masyarakat setempat, proses pembakaran berlangsung menyeluruh dan terus-menerus tidak terkendali sehingga tempurung yang terbakar lebih dahulu dan sudah menjadi arang, akan terus terbakar mengikuti tempurung yang belum terbakar. Akibatnya, banyak tempurung yang menjadi abu dan sebagian lainnya belum terbakar sehingga rendemen arang hasil pembakaran rendah, yaitu 22,5% (Lindayanti 2006b). Pada pembakaran dengan sistem suplai udara terkendali, proses pembakaran dikendalikan dengan cara mengatur suplai udara ke dalam tabung tempat pembakaran. Pada bagian tempurung yang sudah terbakar menjadi arang, lubang suplai udara ditutup dan lubang pada baris bagian atasnya dibuka sehingga proses pembakaran hanya ber- langsung pada bagian yang lubang suplai udaranya terbuka. Begitu seterusnya sampai lubang udara pada baris paling atas. Dengan demikian, pada arang hasil pembakaran tidak ditemukan abu dan sedikit sekali tempurung yang tidak menjadi arang sehingga rendemen arang yang dihasilkan lebih tinggi, yaitu 31,58%. Masyarakat setempat melakukan pemadaman api pada saat pembakaran tempurung dengan cara menyiramkan air dan menutupkan karung basah sehingga arang kurang keras dan kadar airnya tinggi, yaitu 17,5%. Dengan cara suplai uda- ra terkendali, pemadaman api pembakaran dilakukan dengan cara mengondisikan ruang pembakaran menjadi hampa udara dan api akan mati dengan sendirinya sehingga arang lebih kompak/keras dan kadar airnya rendah, yaitu 5,25%. Tabel 1. Hasil pembakaran tempurung dengan alat pembakaran sistem suplai udara terkendali, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, 2006 Tempurung Hasil Waktu Rendemen Demo kelapa arang pembakaran hasil (kg) (kg) (menit) (%) I 90 28,80 392 32,00 II 90 24,45 395 27,17 III 90 32,00 452 35,56 Rata-rata 90 28,42 413 31,58
  • 4. 80 Rustan Hadi: Sosialisasi teknik pembuatan arang tempurung kelapa Respons Masyarakat terhadap Penggunaan Alat Peserta yang mengikuti sosialisasi dan demonstrasi alat ini memberikan respons yang berbeda-beda, tetapi sebagian besar tertarik dan berminat untuk menggunakan alat tersebut. Dari hasil wawancara, terdapat 62% peserta yang tertarik, 18,5% peserta tidak tertarik, dan 19,8% peserta mengatakan tidak tahu atau tidak ada respons. Masyarakat tertarik dengan alat ini karena konstruksi- nya sederhana, bahan baku alat mudah didapat, dapat dipindahkan, tidak memerlukan tempat khusus, harganya murah, dan arang yang dihasilkan kualitasnya lebih baik. Masyarakat yang tidak tertarik beralasan kapasitas alat terlalu kecil dan operasionalnya memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dibandingkan dengan pembakaran secara konvensional. Sebagian besar ibu rumah tangga di lokasi kegiatan menggunakan arang tempurung kelapa sebagai bahan bakar untuk memasak. Setelah mencoba arang tempurung kelapa hasil pembakaran dengan alat yang didemonstrasikan, mereka sangat tertarik karena arangnya lebih keras, lebih bersih, dan lebih awet sehingga lebih hemat dibandingkan dengan arang yang biasa mereka gunakan. Karena kualitas arang yang dihasilkan lebih baik dan rendemennya lebih tinggi, para perajin atau pengusaha arang tempurung kelapa dapat menggunakan alat ini untuk memenuhi pesanan arang dari luar daerah, terutama sebagai bahan baku arang aktif. KESIMPULAN DAN SARAN Alat pembakaran arang tempurung kelapa tipe drum dengan suplai udara terkendali dapat menghasilkan arang yang berkualitas lebih baik dibandingkan dengan arang hasil pembakaran yang biasa dilakukan masyarakat setempat. Kapasitas alat adalah 90 kg/proses, dengan waktu pembakar- an sekitar tujuh jam. Rendemen arang yang dihasilkan 31,6%. Berdasarkan permintaan masyarakat, alat ini perlu dimodifikasi agar kapasitasnya lebih besar sehingga arang yang dihasilkan dalam sekali proses pembakaran lebih banyak. Untuk memanfaatkan asap yang keluar pada saat pembakaran tempurung, disarankan alat ini dapat dimodi- fikasi dengan alat penyulingan (destilasi) sehingga dapat menghasilkan asap cair. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Ir. Lindayanti, M.Si sebagai penanggung jawab kegiatan dan semua pihak yang membantu penulis dalam proses pengkajian dan penulisan naskah. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Karbon aktif. http//: id.wikipedia.org/wiki/karbon aktif [3 Agustus 2011]. APCC (Asian Pacific Coconut Community). 2007. Negeri berjuta Cocos. Trubus 469 (Desember 2008/XXXIX): 32. BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Jambi. 2006. Laporan Tahunan 2005. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. hlm. 63. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. 2005. Tanjung Jabung dalam Angka 2005. Kerja Sama Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Timur. hlm. 134 dan 136. Direktorat Jenderal Perkebunan. 2007. Baru: Bisnis asap cair. Trubus 469 (Desember 2008/XXXIX): 19. Lindayanti. 2006a. Penanganan pascapanen tanaman kelapa di daerah pasang surut. Prosiding Seminar Kegiatan Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi. Jambi, November 2006. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. hlm. 26. Lindayanti. 2006b. Teknologi Pembuatan Arang Tempurung Kelapa. Liptan Agdex:161/78 No. 01/BPTP Jambi/2006.