SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
OLEH
INDRA
MAHBUDDIN
LD. YUDDIN MULIADDIN
HIJA SUHARNI
MIRA
MUHAMMAD ARIF
RAHMAT SAID
 Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

toksin kuman clostiridium tetani yang
dimanefestasikan dengan kejang otot secara proksimal
dan diikuti kekakuan seluruh badan. Kekakuan tonus
otot ini selalu nampak pada otot masester dan otot
rangka
 Timbulnya tetanus ini terutama oleh clostiridium

tetani yang didukung oleh adanya luka yang dalam
dengan perawatan yang salah.
 Faktor predisposisi
 Umur tua atau anak-anak
 Luka yang dalam dan kotor
 Belum terimunisasi
 Cara kerja toksin

Toksin diabsorbsi pada ujung saraf motorik dan
melalui sumbu limbik masuk ke sirkulasi darah dan
masuk ke Susunan Saraf Pusat (SSP). Toksin bersifak
antigen , sangat mudah diikat jaringan syaraf dan bila
dalam keadaan terikat tidak dapat lagi dinetralkan
oleh toksin spesifik. Toksin yang bebas dalam darah
sangat mudah dinetrakan oleh antitoksin spesifik.
 Masa inkubasi tetanus berkisar antara 2-21 hari
 Ketegangan otot rahang dan leher (mendadak)
 Kesukaran membuka mulut (trismus)
 Kaku kuduk (epistotonus), kaku dinding perut dan

tulang belakang
 Saat kejang tonik tampak risus sardonikus
 Pemeriksaan fisik : adanya luka dan ketegangan otot

yang khas terutama pada rahang
 Pemeriksaan darah leukosit 8.000-12.000
m/L, peninggian tekanan otak, deteksi kuman sulit
 Pemeriksaan ECG dapat terlihat gambaran aritmia
ventrikuler
 Bronkopneumoni
 Asfiksia dan sianosis
 Sangat buruk bila ada OMP (Otitis Media

Purulenta), luka pada kulit kepala. Tetanus memiliki
angka kematian sampai 50%. Kematian biasanya
terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua
dan pemakai obat suntik. Jika gejalanya memburuk
dengan segera atau jika pengobatan tertunda, maka
prognosisnya buruk.
 Pencegahan penyakit tetanus meliputi :
 Anak mendapatkan imunisasi DPT diusia 3-11

Bulan
 Ibu hamil mendapatkan suntikan TT minimal 2 X
 Pencegahan terjadinya luka & merawat luka secara
adekuat
 Pemberian anti tetanus serum.
 Umum
 Netralisasi toksin dengan injeksi 3000-6000 iu

immunoglobulin tetanus disekitar luka 9tidak boleh
diberikan IV).
 Sedativa-terapi relaksan ; Thiopental sodium
(Penthotal sodium) 0,4% IV drip; Phenobarbital
(luminal) 3-5 mg/kg BB diberikan secara IM, iV atau
PO tiap 3-6 jam, paraldehyde 9panal) 0,15 mg/kg BB
Per-im tiap 4-6 jam.
 Agen anti cemas ; Diazepam (valium) 0,2 mg/kg BB
IM atau IV tiap 3-4 jam, dosis ditingkatkan dengan
beratnya kejang sampai 9,5 mg/kg BB/24 jam untuk
dewasa.
 Beta-adrenergik bolcker; propanolol 9inderal) 0,2 mg

aliquots, untuk total dari 2 mg IV untuk dewasa atau
10 mg tiap 8 jam intragastrik, digunakan untuk
pengobatan sindroma overaktivitas sempatis jantung.
 Penanggulangan kejang; isolasi penderita pada tempat
yang tenang, kurangi rangsangan yang membuat
kejang, kolaborasi pemeberian obat penenang.
 Pemberian Penisilin G cair 10-20 juta iu (dosis terbagi0
dapat diganti dengan tetraciklin atau klinamisin untuk
membunuh klostirida vegetatif.
 Pembedahan
 Problema pernafasan ; Trakeostomi (k/p)

dipertahankan beberapa minggu; intubasi trakeostomi
atau laringostomi untuk bantuan nafas.
 Debridemen atau amputasi pada lokasi infeksi yang
tidak terdeteksi
a.
b.
c.

d.
e.

f.
g.
h.
i.

Pengkajian
Identitas pasien
Identitas orang tua/penanggung jawab
Keluhan utama/alasan masuk RS : klien mengeluh demam disertai dengan ketgangan otot
terutama pada rahang dan lehe r
Riwayat Kesehatan
 Riwayat kesehatan sekarang klien mengeluh rahang dan bagian lehernya sakit dan susah
bernapas
 Riwayat kesehatan masa lalu klien tidak pernah menderita penyakit yang sama
 Riwayat kesehatan keluarga : Ayah klien mengalami hipertensi
 Riwayat kesehatan sekarang klien mengeluh rahang dan bagian lehernya sakit dan susah
bernapas
 Riwayat kesehatan masa lalu klien tidak pernah menderita penyakit yang sama
 Riwayat kesehatan keluarga : Ayah klien mengalami hipertensi
Riwayat imunisasi : imunisasi tidak lengkap
Riwayat tumbuh kembang
Riwayat Nutrisi
Riwayat Psikososial
i. Riwayat Spiritual
j. Reaksi Hospitalisasi
k. Aktifitas sehari-hari
l. Pemeriksaan Fisik
m. Pemeriksaan tingkat perkembangan
n. Tes Diagnostik
 Pemeriksaan fisik : adanya luka dan ketegangan otot
yang khas terutama pada rahang
 Pemeriksaan darah leukosit 8.000-12.000
m/L, peninggian tekanan otak, deteksi kuman sulit
 Pemeriksaan ECG dapat terlihat gambaran aritmia
ventrikuler
1)

2)
3)
4)

5)

Kebersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan penumpukan sputum pada trakea dan spame
otot pernafasan.
Gangguan pola nafas berhubungan dengan jalan
nafas terganggu akibat spasme otot-otot pernafasan.
Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan
dengan efeks toksin (bakterimia)
Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan kekakuan otot pengunyah
Resiko injuri berhubungan dengan aktifitas kejang
Askep tetaus

Contenu connexe

Tendances

Referat chikungunya
Referat chikungunyaReferat chikungunya
Referat chikungunyasoroylardo1
 
Bab I k.anak pada kejang dan demam
Bab I k.anak pada kejang dan demam Bab I k.anak pada kejang dan demam
Bab I k.anak pada kejang dan demam Astriie Desiyanti
 
Kasus asuhan kejang 1
Kasus asuhan kejang 1Kasus asuhan kejang 1
Kasus asuhan kejang 1rikiab
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan kasus tetanus (slide)
Laporan kasus tetanus (slide)Laporan kasus tetanus (slide)
Laporan kasus tetanus (slide)Peter Obrian
 
Tetanus anak
Tetanus anakTetanus anak
Tetanus anakKindal
 
kejang demam bed site teaching
kejang demam bed site teachingkejang demam bed site teaching
kejang demam bed site teachingcendyandestria
 
Kelompok 9 pbl 2 imunodefisiensi
Kelompok  9 pbl 2 imunodefisiensiKelompok  9 pbl 2 imunodefisiensi
Kelompok 9 pbl 2 imunodefisiensiAulia Amani
 
Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKindal
 

Tendances (17)

Referat chikungunya
Referat chikungunyaReferat chikungunya
Referat chikungunya
 
Bab I k.anak pada kejang dan demam
Bab I k.anak pada kejang dan demam Bab I k.anak pada kejang dan demam
Bab I k.anak pada kejang dan demam
 
Kasus asuhan kejang 1
Kasus asuhan kejang 1Kasus asuhan kejang 1
Kasus asuhan kejang 1
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Lp kejang
Lp kejangLp kejang
Lp kejang
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 
Askep kejang demama AKPER PEMKAB MUNA
Askep kejang demama AKPER PEMKAB MUNA Askep kejang demama AKPER PEMKAB MUNA
Askep kejang demama AKPER PEMKAB MUNA
 
Laporan kasus tetanus (slide)
Laporan kasus tetanus (slide)Laporan kasus tetanus (slide)
Laporan kasus tetanus (slide)
 
Tetanus anak
Tetanus anakTetanus anak
Tetanus anak
 
Askep tetanus
Askep tetanusAskep tetanus
Askep tetanus
 
Case kecamatan
Case kecamatanCase kecamatan
Case kecamatan
 
Tetanus
TetanusTetanus
Tetanus
 
kejang demam bed site teaching
kejang demam bed site teachingkejang demam bed site teaching
kejang demam bed site teaching
 
Asuhan keperawatan pada anak kejang demam
Asuhan keperawatan pada anak kejang demamAsuhan keperawatan pada anak kejang demam
Asuhan keperawatan pada anak kejang demam
 
Makalah 12
Makalah 12Makalah 12
Makalah 12
 
Kelompok 9 pbl 2 imunodefisiensi
Kelompok  9 pbl 2 imunodefisiensiKelompok  9 pbl 2 imunodefisiensi
Kelompok 9 pbl 2 imunodefisiensi
 
Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada Anak
 

Similaire à Askep tetaus

Similaire à Askep tetaus (20)

Askep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanusAskep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
 
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Tetanus abil
Tetanus abilTetanus abil
Tetanus abil
 
129696308 case-tetanus
129696308 case-tetanus129696308 case-tetanus
129696308 case-tetanus
 
Tetanus ommm
Tetanus ommmTetanus ommm
Tetanus ommm
 
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf
 
Tetanus=
Tetanus=Tetanus=
Tetanus=
 
Tetanus kelompok 4
Tetanus kelompok 4Tetanus kelompok 4
Tetanus kelompok 4
 
Askep enchapalitis
Askep enchapalitisAskep enchapalitis
Askep enchapalitis
 
A10_9115_M Yudiant Raihan Dirgantoro_TM_SK4.pptx
A10_9115_M Yudiant Raihan Dirgantoro_TM_SK4.pptxA10_9115_M Yudiant Raihan Dirgantoro_TM_SK4.pptx
A10_9115_M Yudiant Raihan Dirgantoro_TM_SK4.pptx
 
Asuhan Keperawatan OMSK.pptx
Asuhan Keperawatan OMSK.pptxAsuhan Keperawatan OMSK.pptx
Asuhan Keperawatan OMSK.pptx
 
kuliah-TETANUS.ppt
kuliah-TETANUS.pptkuliah-TETANUS.ppt
kuliah-TETANUS.ppt
 
Tuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptxTuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptx
 
LP Tetanus
LP TetanusLP Tetanus
LP Tetanus
 
Clostridium tetani
Clostridium tetaniClostridium tetani
Clostridium tetani
 
LP BCG.docx
LP BCG.docxLP BCG.docx
LP BCG.docx
 
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptxTuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
 
2. askep anak dengan meningitis
2. askep anak dengan meningitis2. askep anak dengan meningitis
2. askep anak dengan meningitis
 
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptxITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Askep tetaus

  • 1. OLEH INDRA MAHBUDDIN LD. YUDDIN MULIADDIN HIJA SUHARNI MIRA MUHAMMAD ARIF RAHMAT SAID
  • 2.  Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin kuman clostiridium tetani yang dimanefestasikan dengan kejang otot secara proksimal dan diikuti kekakuan seluruh badan. Kekakuan tonus otot ini selalu nampak pada otot masester dan otot rangka
  • 3.  Timbulnya tetanus ini terutama oleh clostiridium tetani yang didukung oleh adanya luka yang dalam dengan perawatan yang salah.  Faktor predisposisi  Umur tua atau anak-anak  Luka yang dalam dan kotor  Belum terimunisasi
  • 4.  Cara kerja toksin Toksin diabsorbsi pada ujung saraf motorik dan melalui sumbu limbik masuk ke sirkulasi darah dan masuk ke Susunan Saraf Pusat (SSP). Toksin bersifak antigen , sangat mudah diikat jaringan syaraf dan bila dalam keadaan terikat tidak dapat lagi dinetralkan oleh toksin spesifik. Toksin yang bebas dalam darah sangat mudah dinetrakan oleh antitoksin spesifik.
  • 5.  Masa inkubasi tetanus berkisar antara 2-21 hari  Ketegangan otot rahang dan leher (mendadak)  Kesukaran membuka mulut (trismus)  Kaku kuduk (epistotonus), kaku dinding perut dan tulang belakang  Saat kejang tonik tampak risus sardonikus
  • 6.  Pemeriksaan fisik : adanya luka dan ketegangan otot yang khas terutama pada rahang  Pemeriksaan darah leukosit 8.000-12.000 m/L, peninggian tekanan otak, deteksi kuman sulit  Pemeriksaan ECG dapat terlihat gambaran aritmia ventrikuler
  • 8.  Sangat buruk bila ada OMP (Otitis Media Purulenta), luka pada kulit kepala. Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%. Kematian biasanya terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua dan pemakai obat suntik. Jika gejalanya memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda, maka prognosisnya buruk.
  • 9.  Pencegahan penyakit tetanus meliputi :  Anak mendapatkan imunisasi DPT diusia 3-11 Bulan  Ibu hamil mendapatkan suntikan TT minimal 2 X  Pencegahan terjadinya luka & merawat luka secara adekuat  Pemberian anti tetanus serum.
  • 10.  Umum  Netralisasi toksin dengan injeksi 3000-6000 iu immunoglobulin tetanus disekitar luka 9tidak boleh diberikan IV).  Sedativa-terapi relaksan ; Thiopental sodium (Penthotal sodium) 0,4% IV drip; Phenobarbital (luminal) 3-5 mg/kg BB diberikan secara IM, iV atau PO tiap 3-6 jam, paraldehyde 9panal) 0,15 mg/kg BB Per-im tiap 4-6 jam.  Agen anti cemas ; Diazepam (valium) 0,2 mg/kg BB IM atau IV tiap 3-4 jam, dosis ditingkatkan dengan beratnya kejang sampai 9,5 mg/kg BB/24 jam untuk dewasa.
  • 11.  Beta-adrenergik bolcker; propanolol 9inderal) 0,2 mg aliquots, untuk total dari 2 mg IV untuk dewasa atau 10 mg tiap 8 jam intragastrik, digunakan untuk pengobatan sindroma overaktivitas sempatis jantung.  Penanggulangan kejang; isolasi penderita pada tempat yang tenang, kurangi rangsangan yang membuat kejang, kolaborasi pemeberian obat penenang.  Pemberian Penisilin G cair 10-20 juta iu (dosis terbagi0 dapat diganti dengan tetraciklin atau klinamisin untuk membunuh klostirida vegetatif.
  • 12.  Pembedahan  Problema pernafasan ; Trakeostomi (k/p) dipertahankan beberapa minggu; intubasi trakeostomi atau laringostomi untuk bantuan nafas.  Debridemen atau amputasi pada lokasi infeksi yang tidak terdeteksi
  • 13. a. b. c. d. e. f. g. h. i. Pengkajian Identitas pasien Identitas orang tua/penanggung jawab Keluhan utama/alasan masuk RS : klien mengeluh demam disertai dengan ketgangan otot terutama pada rahang dan lehe r Riwayat Kesehatan  Riwayat kesehatan sekarang klien mengeluh rahang dan bagian lehernya sakit dan susah bernapas  Riwayat kesehatan masa lalu klien tidak pernah menderita penyakit yang sama  Riwayat kesehatan keluarga : Ayah klien mengalami hipertensi  Riwayat kesehatan sekarang klien mengeluh rahang dan bagian lehernya sakit dan susah bernapas  Riwayat kesehatan masa lalu klien tidak pernah menderita penyakit yang sama  Riwayat kesehatan keluarga : Ayah klien mengalami hipertensi Riwayat imunisasi : imunisasi tidak lengkap Riwayat tumbuh kembang Riwayat Nutrisi Riwayat Psikososial
  • 14. i. Riwayat Spiritual j. Reaksi Hospitalisasi k. Aktifitas sehari-hari l. Pemeriksaan Fisik m. Pemeriksaan tingkat perkembangan n. Tes Diagnostik  Pemeriksaan fisik : adanya luka dan ketegangan otot yang khas terutama pada rahang  Pemeriksaan darah leukosit 8.000-12.000 m/L, peninggian tekanan otak, deteksi kuman sulit  Pemeriksaan ECG dapat terlihat gambaran aritmia ventrikuler
  • 15. 1) 2) 3) 4) 5) Kebersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sputum pada trakea dan spame otot pernafasan. Gangguan pola nafas berhubungan dengan jalan nafas terganggu akibat spasme otot-otot pernafasan. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan efeks toksin (bakterimia) Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kekakuan otot pengunyah Resiko injuri berhubungan dengan aktifitas kejang