Dokumen tersebut membahas tentang beberapa bencana alam besar di Indonesia seperti letusan Gunung Kelud tahun 1919 yang menewaskan 5.115 orang, gempa bumi Sumatera Barat 2009 yang menewaskan 6.234 orang, dan banjir bandang Wasior tahun 2010 yang menewaskan 158 orang. Dokumen ini juga menjelaskan cara-cara penanggulangan bencana seperti mempersiapkan pengungsian, berlindung di tempat aman, serta pelestarian ling
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
1. BENCANA ALAM DI INDONESIA DAN CARA PENANGGULANGANNYA
1. Gunung Kelud (Kediri Jawa Timur), meletus 19 Mei 1919. Korban 5.115 orang.
Letusan tahun 1919 merupakan bencana terbesar yang dihasilkan oleh
aktivitas gunung Kelut pada abad ke 20, yang mengakibatkan sekitar 5160 orang meninggal.
Letusan terjadi pada tengah malam antara tanggal 19 dan 20 Mei 1919 yang ditandai dengan
suara dentuman amat keras bahkan terdengar sampai di Kalimantan.
Hujan abu menyebar akibat tiupan angin terutama ke arah timur. Di Bali hujan abu terjadi
pada tanggal 21 Mei 1919. Dari perhitungan endapan abu dapat ditaksir bahwa sekitar 284
juta m3 abu terlemparkan, jumlah ini setara dengan sekitar 100 juta m3 batuan andesit. Secara
keseluruhan diperkirakan 190 juta m3material telah keluar dari perut gunung Kelud.
Penanggulangan Persiapan Dalam Menghadapi Letusan Gunung Berapi :
• Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi.
• Membuat perencanaan penanganan bencana.
• Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.
• Mempersiapkan kebutuhan dasar
Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi
• Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
• Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk
kemungkinan bencana susulan.
• Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang, celana panjang,
topi dan lainnya.
• Jangan memakai lensa kontak.
• Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung
• Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.
2. 2. Gempa Bumi Sumatera Barat 2009
Gempa ini terjadi dengan kekuatan 7,6 SR di lepas pantai Sumatera Barat, pada pukul
17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera,
sekitar 50 km barat laut Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah
di Sumatera Bara.
Menurut data Satkorlak PB, banyaknya 6.234 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3
kota & 4 kabupaten diSumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan
1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah
rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.
Upaya penanggulangan saat terjadi gempa:
1.
Jika berada di dalam bangunan: usahakan tetap tenang dan tidak panic, gunakan pintu
dan tangga darurat untuk keluar dan jangan menggunakan lift atau elevator, jangan
berlindung di bawah jembatan, jalan laying, ataupun benda-benda yang menggantung tapi
berlindunglah di bawah meja yang kokoh, dan jangan dulu masuk bangunan sebelum
dipastikan tidak terjadi gempa susulan selang beberapa lama.
2.
Jika berada di luar bangunan: carilah tanah lapang, jangan berlindung di bawah pohon
atau di tempat dekat tiang/gardu listrik, dan jika getaran gempa kuat, ambillah posisi duduk
daripada berdiri.
3.
Jika sedang mengemudikan kendaraan; hentikan perjalanan dan segera menepi, jangan
memberhentikan kendaraan di atas jembatan, jalan laying, atau persimpangan jalan, dan
jangan segera melanjutkan perjalanan sebelum dipastikan tidak terjadi gempa susulan selang
beberapa lama.
3. 3. Banjir Wasior . 4 Oktober 2010
Banjir bandang yang terjadi tepatnya di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat
inidisebabkan karena kerusakan yang terjadi di hutan wasior sehingga ketika hujan
secara terusmenerus mengguyur kota tersebut mengakibatkan terjadinya luapan pada
sungai batang Salai.Walhi memperkirakan sekitar 30 –40% hutan di kawasan tersebut
mengalami alih fungsisehingga memicu terjadinya luapan pada sungai- sungai akibat
tidak terserapnya dengan baik air hujan ke dalam tanah. Aktivitas penebangan pohon
sejak tahun 1990- an dinilai menjadi penyebab utama kerusakan hutan yang berakibat
pada terjadinya banjir bandang.Banjir yang terjadi menyebabkan banyak infrastruktur
di Wasior hancur termasuk lapangan udara di Wasior, sementara kerusakan juga
menimpa rumah warga, rumah sakit, jembatan dan juga beberapa gereja.Kerusakan
yang terjadi disebabkan banjir yang terjadimembawa serta batu-batuan besar, batangbatang pohon, lumpur.
Bencana banjir bandangyang terjadi juga mengganggu hubungan komunikasi, jaringan
listrik terputus dan aktifitasmasyarakat lumpuh.Banjir bandang juga menyebabkan
158 orang tewas dan 145 orang masih dinyatakanhilang Sementara sebagian besar
korban luka-luka dibawa keManokwaridan Nabire. Sementara sebagian korban luka
lainnya dan warga yang selamat ditampung di tempat-tempat pengungsian. Akibat
banjir yang terjadi yang merusak rumah warga dan infrastruktur banyak warga yang
selamat memutuskan mengungsi ke Manokwari dengan menggunakankapal laut.
4. Cara penanggulangannya :
Mencegah dan menanggulangi banjir tak dapat dilakukan oleh pemerintah saja atau
orang perorang saja. Dibutuhkan komitmen dan kerjasama berbagai pihak untuk
menghindarkan Jakarta dan kota lain di Indonesia dari banjir besar.
Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan itu antara lain:
·
Membuang lubang-lubang serapan air
·
Memperbanyak ruang terbuka hijau
·
Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai
tempat sampah raksasa
Meninggikan bangunan rumah memang dapat menyelamatkan harta benda kita ketika
banjir terjadi, namun kita tidak mencegah terjadinya banjir lagi. Manusia yang
mengakibatkan banjir, manusia pula yang harus bersama-sama menyelamatkan kota.
Menyelamatkan Jakarta dari banjir besar bukan hanya karena berarti menyelamatkan
harta benda pribadi, namun juga menyelamatkan wajah bangsa ini di mata dimata
dunia
5. KLIPING
BENCANA ALAM DI INDONESIA
OLEH :
1. ERWIN ANDRIANA WARDANI
2. LA ODE ABDUL HIJI MAJID
SD NEGERI 2 KATOBU
2014