Makalah ini membahas tentang keratitis. Keratitis adalah peradangan pada kornea yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Makalah ini menjelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, klasifikasi, penatalaksanaan, dan pemeriksaan penunjang dari keratitis. Tujuan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang penyakit keratitis secara menyel
1. DOSEN : Ns. MUSRIANI,S.Kep
TUGAS :KMB II
OLEH
Waode.FanjaLiluTehe
11.11.940
II B (DUA B)
2. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah Medikal
Bedah dengan judul :“KERATITIS” tepat pada waktunya
Dalam penyusunan, pelaksanaan dan penyelesaian Makalahini penulis awalnya
mengalami banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat adanya bantuan, bimbingan, arahan,
maupun petunjuk dari berbagai pihak sehingga Makalah ini terselesaikan. Olehnya itu dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas doa dan
motivasi dari berbagai pihak maupun pribadi yang telah memberikan dukungannya dalam bentuk
apapun
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.Amin.
Wassalamualaikum wr.wb
Raha, 11 Februari 2013
penulis
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................
Daftar Isi ...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang .............................................................................
B. TujuanPenulisan ..........................................................................
C. RumusanMasalah ........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Keratitis .........................................................................
B. Etiologi ........................................................................................
C. Patofisiologi ................................................................................
D. ManifestasiKlinik ........................................................................
E. Penatalaksanaan ..........................................................................
F. Pencegahan ..................................................................................
BAB IV PENUTU[P
A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keratitis adalah inflamasi pada kornea oleh bakteri, virus, hespes simplek, alergi,
kekurangan vit. A . Keratitis adalah peradangan pada kornea, keratitis disebabkan oleh mikrobial
dan pemajanan. Keratitis Mikrobial adalah infeksi pada kornea yang disebabkan oleh berbagai
organisme bakteri, virus, jamur/parasit. serta abrasi yang sangat bisa menjadi pintu masuk
bakteri. Keratitis Pemajanan adalah infeksi pada ornea yang terjadi akibat kornea tidak
dilembabkan secara memadai dan dilindungi oleh kelopak mata kekeringan mata dapat terjadi
dan kemudian diikuti ulserasi dan infeksi sekunder.
B. TUJUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang pasien dengan keratitis
Untuk mengetahui etiologi dari keratitis
Untuk mengetahui manifestasi klinis penyakit keratitis
Untuk mengetahui patofisiolgi penyakit keratitis
Untuk mengeatahui klasifikasi keratitis
Untuk mengetahui penatalaksanaan dan pemeriksaan penunjang penyakit keratitis
C. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apa yang dimaksud denagan penyakit keratitis?
Jelaskan etiologi dari penyakit keratitis!
Jelasakan manifestasi klinis dari penyakit keratitis!
Jelaskan patofosiologi penyakit keratitis!
Jelaskan klasfikasi dari keratitis!
Jelaskan penatalaksanaan dan pemeriksaanan penunjangnya!
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Keratitis adalah peradangan pada kornea, membran transparan yang menyelimuti bagian
berwarna dari mata (iris) dan pupil. Keratitis dapat terjadi pada anak-anak maupun dewasa.
Bakteri pada umumnya tidak dapat menyerang kornea yang sehat, namun beberapa kondisi dapat
menyebabkan infeksi bakteri terjadi. Contohnya, luka atau trauma pada mata dapat menyebabkan
kornea terinfeksi. Mata yang sangat kering juga dapat menurunkan mekanisme pertahanan
kornea.
Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang akan
mengakibatkan kornea menjadi keruh.
Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrate sel radang pada kornea yang akan
mengakibatkan kornea menjadi keruh, biasanya diklasifikasikan dalam lapisan yang terkena
seperti keratitis superficial, intertitisial dan profunda
B. ETIOLOGI
Keratitis disebabkanolehbakteri, jamurdan proses peradangan.
Bakteriseperti: Staphylococcus, Streptococcus, Pseudomonas, danPseudococcus.
Virus seperti: Virus herpes simpleksdan Virus herpes zoster.
Jamurseperti: Candida danAspergillus.
6. C. MANIFESTASI KLINIS
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Mata sakit, gatal, silau
Gangguan penglihatan (visusmenurun)
Mata merah dan bengkak
Merasa kelilipan
Inflamasi bola mata yang jelas
Terasa benda asing di mata
Hipopion (terkumpulnya nanah dalam kamera anterior)
Mata berair
Kehilangan penglihatan bila tidak terkontrol
D. PATOFISIOLOGI
Kornea berfungsi sebagai membrane pelindung yang uniform dan jendela yang dilalui
bekas cahaya retina, sifat tembus cahayanya disebabkan strukturnya yang uniform, afaskuler dan
deturgessens. Deturgennes atau keadaan dehidrasi relative jaringan kornea, dipertahankan oleh
fungsi sawar epitel. Epitel adalah sawar yang efisien terhadap masuknya mikroorganisme
kedalam kornea dan merupakan satu lapis sel – sel pelapis permukaan posterior kornea yang tak
dapat diganti baru. Sel-sel ini berfungsi sebagai pompa cairan dan menjaga agar kornea tetap
tipis, dengan demikian mempertahankan kejernihan optiknya, jika sel-sel ini cedera atau hilang,
timbul edema dan penebalan kornea yang pada akhirnya mengganggu penglihatan.
E. KLASIFIKASI KERATITIS
Keratitis biasanya diklasifikasikan berdasarkan lapisan kornea yang terkena : yaitu
keratitis superfisialis apabila mengenai lapisan epitel dan bowman dan keratitis
profunda apabila mengenai lapisan stroma.
Bentuk-bentuk klinik keratitis superfisialis antara lain adalah
1. Keratitis punctata superfisialis
Berupa bintik-bintik putih pada permukaan kornea yang dapat disebabkan oleh
sindrom dry eye, blefaritis, keratopati logaftalmus, keracunan obat topical, sinar
ultraviolet, trauma kimia ringan dan pemakaian lensa kontak.
2. Keratitis flikten
Benjolan putih yang yang bermula di limbus tetapi mempunyai kecenderungan untuk
menyerang kornea.
3.
Keratitis sika
Suatu bentuk keratitis yang disebabkan oleh kurangnya sekresi kelenjar lakrimale atau
sel goblet yang berada di konjungtiva.
4.
Keratitis lepra
Suatu bentuk keratitis yang diakibatkan oleh gangguan trofik saraf, disebut juga
keratitis neuroparalitik.
5.
Keratitis nummularis
7. Bercak putih berbentuk bulat pada permukaan kornea biasanya multiple dan banyak
didapatkan pada petani.
Bentuk-bentuk klinik keratitis profunda antara lain adalah :
Keratitis interstisialis luetik atau keratitis sifilis congenital
Keratitis sklerotikans.
F. PENATALAKSNAAN
Pemberian antibiotik, air mata buatan.
Pada keratitis bacterial diberikan genta cimin 15 mg/ml, tobramisin 15 mg/ml, seturoksim
50 mg/ml. Untuk hari-hari pertama diberikan setiap 30 menit kemudian diturunkan
menjadi 1 jam dan selanjutnya 2 jam bila keadaan mulai membaik. Ganti obatnya bila
resisten atau keadaan tidak membaik.
Perlu diberikan sikloplegik untuk menghindari terbentuknya sinekia posterior dan
mengurangi nyeri akibat spasmesiliar
Pada terapi jamur sebaiknya diberikan ekanazol 1 % yang berspektum luas.
Antivirus, anti inflamasi dan analgesic
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemulasan fluorescein
Kerokan kornea yang kemudian dipulas dengan pulasan gram maupun giemsa
Kultur untuk bakteri dan fungi
Pemeriksaan mikroskopik dengan KOH 10% terhadap kerokan kornea
Tes schirmer.bila resapan air mata pada kertas schirmer kurang dari 10 mm dalam 5
menit dianggap abnormal
8. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang
akan mengakibatkan kornea menjadi keruh. Keratitis ini diakibatkan oleh berbagai organism
bakteri,virus, jamur, atau parasit, abrasi sedikit pun bias menjadi pintu masuk bakteri.
Kebanyakan infeksi kornea terjdi akibat trauma atau gangguan mekanisme pertahanan sistemis
atau pun lokal.
Keratitis adalah peradangan pada kornea, membrane transparan yang menyelimuti bagian
berwarna dari mata (iris) dan pupil. Keratitis dapat terjadi pada anak-anak maupun dewasa.
Bakteri pada umumnya tidak dapat menyerang kornea yang sehat, namun beberapa kondisi dapat
menyebabkan infeksi bakteri terjadi.
B. SARAN
Dengan dibuatnya makalah ini para pembaca dapat memberikan piñata laksanaan pada
pasien keratitis dengan baik dan benar sehingga makalah kami bermanfaat.