Makalah ini membahas tentang karies gigi, mulai dari penyebab, gejala, diagnosa, indeks karies WHO, hingga pencegahan dan perawatan karies gigi. Topik utama yang dibahas antara lain etiologi karies gigi yang disebabkan oleh interaksi berbagai faktor, gejala karies seperti gigi sensitif, dan cara mendiagnosis karies dengan pemeriksaan visual maupun radiografi.
1. KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis telah selesaimenyusun makalah ini
yang berjudul ³Karies gigi´.Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan banyak terima
kasihdosen pembimbing atas bimbingan dan arahannya selama mengikuti mata kuliahILMU
PENYAKIT GIGI DAN MULUT.Penulis sadar bahwa usaha penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangannya, karena keterbatasan pengetahuan yang ada pada penulis. Segalakritik
dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan.Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat
dalam menambah pengetahuan serta dapat menjadi arahan dalam pengetahuan.
Raha, 29 september 2014
DAFTAR ISI
Kata Penganta
.. iDaftar Isi««««««««««««««««««««««« iiBab I Pendahuluan1.1
Latar Belakang«««««««««««««««« 11.2
Rumusan Masalah ««««««««««««««.. 21.3
Tujuan «««««.«««««««««««««... 21.4
Manfaat««««««««««««««««««« 2Bab II Isi/Pembahasan2.1 Etiologi karies
gigi..««««««««««««««.. 32.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies........ 42.3
Gejala karie gigi«««««««««««««««« 72.4 Diagnosa karies gigi««««..«««««««««« 72.5
Pencegahan karies«««««««««««««««. 112.5 Perawatan karies gigi«««««««««««««« 122.6
Indeks Tooth Caries-WHO«««««««««««... 13Bab III Kesimpulan3.1
Kesimpulan«««««««««««««««««« 163.2 Saran««««««««««««««««««««.. 17Bab IV
Penutup««««««««««««««««««««..... 18Daftar PustakaLampiran
B
A
B
IPENDAHULUAN
2. 1.1
LATAR
B
ELAKANG
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang mengalami klasifikasi yangditandai oleh
demineralisasi dari bagian inorganic dan dekstrusi dari subtansiorganic dari gigi atau
penyakit jarigan gigi yang di tandai dengan kerusakan jaringan ,dimulai dari permukaan gigi
(pit, fissure, daerah interproksimal) meluaskearah pulpa.Ada beberapa cara untuk mengelompokkan
karies gigi. Walaupun apayang terlihat berbeda, faktor-faktor risiko dan perkembangan karies hampir serupa.
Mula-mula, lokasi terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur namun berkembang menjad lubang
coklat. Walaupun karies mungkin dapat sajadilihat dengan mata telanjang, kadang-kadang diperlukan bantuan
radiografi untuk mengamati daerah-daerah pada gigi dan menetapkan seberapa jauh penyakit
itumerusak gigi.Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asamyang
dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa,fruktosa, dan glukosa. Asam yang
diproduksi tersebut memengaruhi mineral gigisehingga menjadi sensitif pada pH rendah. Sebuah gigi akan
mengalamidemineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5, prosesdemineralisasi
menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan
membuat lubang pada gigi.Bergantung pada seberapa besarnya tingkat kerusakan gigi,
sebuah perawatan dapat dilakukan. Perawatan dapat berupa penyembuhan gigi
untuk mengembalikan bentuk, fungsi, dan estetika. Walaupun demikian, belumdiketahui cara
untuk meregenerasi secara besar-besaran struktur gigi, sehinggaorganisasi kesehatan gigi
terus menjalankan penyuluhan untuk mencegahkerusakan gigi, misalnya dengan menjaga kesehatan
gigi dan makanan.
1.2
Rumusan
1.
Bagaimana penyebab karies gigi2.
Bagaimana gejala karies gigi3.
3. Bagaimana diagnosa karies gigi4.
Bagaimana Indeks Tooth Caries-WHO5.
Bagaimana cara pencegahan dan perawatan karies gigi
1.3
Tujuan
1.
Menjelaskan tentang penyebab karies gigi2.
Menjelaskan tentang gejala karies gigi3.
Menjelaskan tentang diagnosa karies gigi4.
Menjelaskan tentang Indeks Tooth Caries WHO5.
Menjelaskan tentang cara pencegahan dan perawatan karies gigi
1.4
Manfaat
1.
4. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca2.
Semoga pembaca mengerti tentang karies gigi3.
Semoga pembaca mengerti tentang gejala karies gigi4.
Semoga pembaca mengerti tentang cara mendiagnosa karies gigi5.
Semoga pembaca mengerti tentang cara pencegahan dan perawatan kariesgigi.
B
A
B
IIPEM
B
AHASAN
2.1
Etiologi Karies Gigi
Etiologi atau penyebab karies atas faktor waktu penyebab primer yanglangsung mempengaruhi
biofilm (lapisan tipis normal pada permukaan gigi yang berasal dari saliva) dan faktor modifikasi
yang tidak langsung mempengaruhi biofilm. Karies terjadi bukan disebabkan karena satu
kejadian saja seperti
faktor
host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan faktor waktu, tetapi
merupakan interaksi dari faktor - faktor tersebut. Pada tahun 1960-anoleh Keyes dan Jordan (cit.
Harris and Christen, 1995), kariesdinyatakan sebagai penyakit multifaktorial yaitu :1.
5. Host atau tuan rumah2.
Agen
atau
mikroorganisme3.
Substrat atau diet dan4.
Waktu.Gambar : Faktor ± factor yang mempengaruhi terjadinya karies.
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies:
1.
Keturunan
2.
Ras
Ras tertentu dengan mempunyai rahang yang sempit, menyebabkan gigitumbuh tidak teratur sehingga
menyembabkan sukar untuk membersihkangigi dan ini akan mempertinggi prosentase karies pada ras
tersebut.
3.
Jenis kelaminVolker. Dkk mengatakan bahwa prevalensi karies gigi tetap wanita lebihtnggi
dibandingkan pria. Demikian juga halnya anak-anak, prevalensikaries gigi sulung anak
wanita lebih tinggi di bandingkan anak-anak laki-laki.4.
6. UsiaSejalan dengan pertambahan usia seseorang, jumlah karies pun bertambah.Hal ini jelas karena factor
resiko terjadinya karies akan lebih lama berpengaruh terhadap gigi.
5.
VitaminVitamin berpengaruh pada proses terjadinya karies gigi. Terutama pada periode
pembentukan gigi.Tabel beberapa vitamin dan pengaruhnya terhadap kerusakan gigi adalah sebagai berikut
:
No Vitamin KebutuhanperhariPengaruh
1.
A 1-2 mg Merusak pembentukan email dandentin2.
B1 1-2 mg Karies meninggi (perubahan padalidah, bibir, dan p´tium)3.
B2 2 mg Karies meninggi (perubahan padalidah, bibir, dan p´tium)4.
B6 2 mgTidak ada pengaruh5.
C 7 5-100 mg Degenerasi odontoblas kerusakan periodontium, stomatitis, dll6.
D 400-600 IUHipoplasia enamel dantin7.
E 10mgTidak diketahui8.
K 1 mg (?)Tidak diketahui
7. 6.
Unsur kimiaUnsur kimia yang mempunyai pengaruh terhadap tejadinya karies gigimasih dalam peelitian.
Unsur kimia yang paling berpengaruh adalah Flour.Tabel dibawah ini menunjukan beberapa unsure kimia
yang mempengaruhi ataumemperlambat terjadinya karies :
No Unsur KimiaPengaruh1.
BrelliumMenghambat
2.
Flour Menghambat
3.
Aurium Menghambat
4.
CuprumMenghambat
5.
MagnesiumMenghambat
6.
Platina
Menunjang7.
Cadmium
8. Menunjang8.
Selenium
Menunjang
8.
Air ludah1.
Campuran bahan-bahan yang terkandung didalamnya2.
Derajat keasaman3.
Jumlah/ volume4.
Faktor anti bakteri
9.
Letak geografis10.
Kultur social penduduk
2.3 Gejala Karies Gigi
Gejala karies gigi bukan hanya satu gejala saja, adapun gejala ±gejalanya sebagai berikut :1.
Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis. Gigi terasa sangantsensitive terhadap panas, dingin, manis
dan asam menandakan karies gigisudah sampai bagian dentin2.
9. Jika suatu kavitasi dekat atau telah mencapai pulpa maka nyeri akan bersifat menetap bahkan nyeri yang
dirasakan bersifat sepontan, meskitidak ada rangsangan.3.
Jika bakteri telah mencapai pulpa. Dan pulpa mati maka nyeri untuk sementara akan hilang lalu akan timbul
lagi dalam beberapa jam atau haridan gigi akan menjadi peka karena peradangan dan infeksi telah
menyebar keluar dan menyebabkan abses.
2.4 Diagnosis
Gambar
:
Dental explorer
, alat diagnostik karies.Sumber : Wikipedia.co.id
Diagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaangigi dengan
bantuan pencahayaan yang cukup, kaca gigi, dan eksplorer.Radiografi gigi dapat membantu diagnosis,
terutama pada kasus kariesinterproksimal. Karies yang besar dapat langsung diamati dengan mata
telanjang.Karies yang tidak ekstensif dibantu dulu dengan menemukan daerah lunak padagigi dengan
eksplorer.Beberapa peneliti gigi telah memperingatkan agar tidak menggunakan eksplorer untuk menemukan
karies. Pada kasus dimana sebuah daerah kecil pada gigi telahmulai terjadi demineralisasi namun belum
membentuk lubang, tekanan melaluieksplorer dapat merusak dan membuat lubang.Teknik yang umum
digunakan untuk mendiagnosis karies awal yang belum berlubang adalah dengan tiupan udara melalui
permukaan yang disangka, untuk membuang embun, dan mengganti peralatan optik. Hal ini akan
membentuk sebuah efek "halo" dengan mata biasa. Transiluminasi serat optik direkomendasikan untuk
mendiagnosis karies kecil.Untuk dapat mendiagnosis maka harus mengenali bentuk-bentuk karies
lokasikaries.
1.
B
entuk-bentuk Karies:
A.
Cara meluasnya kariesB.
10. Dalamnya kariesC.
Lokasi kariesD.
Berdasarkan banyaknya permukaan yang terkenaE.
Berdasarkan keparahan atau kecepatan serangan karies
Gambar : Dalamnya karies kariesA.
Berdasarkan cara meluasnya kariesa.
Karies PenetriendeKaries yang meluas dari email kedentin dalam bentuk kerucut perluasannya secara
penetrasi merembes ke dalam b.
Karies UnterminirendeKaries yang meluas dari email ke dentin dimana pada oklusal keciltetapi di dalam
email atau dentin sudah meluasB.
Berdasarkan dalamnya kariesa.
Karies SuperfisialisKaries yang baru mengenai lapisan email, tidak sampai dentin b.
Karies MediaKaries yang sudah mengenai dentin tetapi belum melebihi setengahdentinc.
Karies ProfundaDimana karies sudah mengenai lebih setengahnya dentin dan kadang -kadang sudah
mengenai pulpa
11. -
Profunda pulpa terbukaBila pulpa sudah terbuka/ mengenai pulpa
-
Profunda pulpa tertutupBila karies belum mengenai pulpaC.
Berdasarkan Lokasi Karies (Olah G Black)a.
Karies kelas IKaries yang terdapat pada bagian oklusal (Pits dan fissure ) dari gigi premolar dan molar.
Dapat juga terdapa ada anterior di foramencaecum. b.
Karies kelas IIKaries yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi molar atau premolar yang umumnya
meluas sampai bagian oklusal.c.
12. Karies kelas IIIKaries yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior tetapi belum
mencapai margo incisal (belum mencapai 1/3 incisal gigi).d.
Karies kelas IVKaries yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior dansudah mencapai margo
incisal (telah mencapai 1/3 incisal gigi )e.
Karies kelas VKaries yang terletak di cerviks gigi anterior maupun posterior.D.
Berdasarkan Banyaknya Permukaan Yang Terkenaa.
Simple kariesBila hanya satu permukaan yang terkena. b.
Kompleks kariesBila lebih dari satu permukaan gigi yang terkena.E.
Berdasarkan Keparahan/ Kecepatan Serangan Kariesa.
Rampant karies b.
Karies terhenti
2.4 Pencegahan Karies
1.
Pra erupsiTingkat pelayanan kesehatan gigi, dapat dilakukan berdasarkan limatingkat pencegahan
(fiv
e le
13. v
els o
f
pre
v
ent
i
on)
dari leavell and clark yangdikutipHerijulianti (2002) didalam bukunya adalah sebagai berikut :1.
Promosi Kesehatan (Health Promotion)2.
Perlindungan Khusus (Specific Protection)3.
Diagnosa Dini dan Pengobatan Segera (Early Diagnosis AndPromptTreatment)4.
Pembatasan Cacat (Disability Limitation)5.
Rehabilitasi (Rehabilitation)2.
Pasca erupsiTindakan yang dilakukan pada masa pasca erupsi ini terdiri dari pencegahan primer, sekunder
dan tertier
.
a.
14. Pencegahan Primer
Yaitu pencegahan sebelum gejala klinik timbul yaitu dengan cara peningkatan dan perlindungan khusus.
Peningkatan kesehatan : pendidikan kesehatan, meningkatkan keadaan sosio ekonomiseseorang, standart
nutrisi yang baik, membatasi frekuensi makanandan minuman yang manis-manis dan
pemeriksaan berkala (Tarigan,1991).
b
.
b. Pencegahan Sekunder
Diagnosa dini dengan pengobatan yang tepat dan membatasi ketidak mampuan/cacat yaitu pengobatan yang
cepat untuk menghentikan proses penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi. Pada gigi yangterserang
karies dan masih dapat dilakukan penambalan makadilakukan perawatan gigi/restorasi gigi. Dengan
demikian, lengkunggeligi dapat dipertahankan dalam keadaan utuh, fungsi pengunyahandipertahankan,
infeksi dan peradangan kronis dapat dihilangkansehingga kesehatan jaringan mulut yang baik dapat
dipertahankan.
Selain itu, mempertahankan gigi
anter
i
or
dapat mempertahankanfungsi
estet
ik
, membantu fungsi bicara dan mencegah timbulnya efek psikologis bila gigi tersebut harus dicabut (Tarigan,
1991).
c
.
Pencegahan Tertier
15. Gigi dengan karies yang sudah dilakukan pencabutan terhadaprehabilitasi dengan pembuatan gigi palsu
(Tarigan, 1991). Becker (1979) mengajukan beberapa klasifikasi perilaku yang berhubungandengan
kesehatan
(H
ealth Related Beha
vi
our)
salah satu diantaranyaadalah perilaku kesehatan
(H
ealth Beha
vi
our)
, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang dalam memeliharadan
meningkatkan kesehatannya. Termasuk juga tindakan-tindakanuntuk mencegah penyakit,
kebersihan perorangan, memilih makanan,sanitasi dan sebagainya (Herijulianti, 2002).
2.5 Perawatan Karies Gigi
PenambalanGambar : Gigi yang ditambalSumber : Wikipedia.co.idGigi layak untuk ditambal
bila terdapat salah satu daritanda berikut :1.
Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis.2.
Terbentuk lubang yang rentan perlekatan plak, sisa makanan.3.
Fungsi terganggu.4.
Estetik tergangu.5.
16. Kecenderungan bergesernya gigi disebelahnya akibat kehilangan kontak dengan gigi yang
berlubang.
Berapa jenis bahan tambalSelama bertahun-tahun kita hanya kenal bahan tambal logam dan
amalgam Namun, sekarang telah dikembangkan bahan tambal sewarna gigi yaitu
resinkomposit dan semen ionomer kaca dan porselen. Berdasarkan metode peletakannya, tambalan
terbagi dalam dua kategori, yaitu tambalan langsung dantambalan tidak langsung. Tambalan
langsung adalah tambalan yang diletakkanlangsung pada gigi, prosedur penambalan selesai dalam
sekali kunjungan.Termasuk dalam kategori ini adalah tambalan amalgam, resin komposit.
Pencabutan gigi
Jika kerusakan gigi telah mencapai dekat pulpa penti atau kebih kedalamlagi, maka sebaiknya gigi dicabut
untuk mencegah infeksi yang lebih lanjut.
2.6 Indeks Tooth Caries-WHO
Indeks DMFT yang dikeluarkan oleh WHO bertujuan untuk menggambarkan pengalaman karies seseorang
atau dalam suatu populasi. Semua gigi diperiksakecuali gigi molar tiga karena biasanya gigi tersebut sudah
dicabut dan kadang-kadang tidak berfungsi. Indeks ini dibedakan atas indeks DMFT (decayed missingfilled
teeth) yang digunakan untuk gigi permanen pada orang dewasa dan deft(decayed extracted filled tooth)
untuk gigi susu pada anak-anak. Pemeriksaanharus dilakukan dengan menggunakan kaca mulut datar.
Indeks ini tidak memerlukan gambaran radiografi untuk mendeteksi karies aproksimal.
Kriteria pemeriksaan seperti terlihat pada Tabel 1.5. Cara perhitungannya adalah
denganmenjumlahkan semua DMF atau def. Komponen D meliputi penjumlahan kode 1dan 2, komponen
M untuk kode 4 pada subjek <30 tahun, dan kode 4 dan 5 untuk subjek >30 tahun misalnya hilang karena
karies atau sebab lain. Komponen Fhanya untuk kode 3. Untuk kode 6 (fisur silen) dan 7 (jembatan, mahkota
khususatau viner/implan) tidak dimasukkan dalam penghitungan DMFT.
Kode pemeriksaan karies dengan indeks WHO
Kode
GIGI SUSU
GIGI PERMANEN
Kondisi/Status
17. Mahkotagigi
Mahkotagigi
Akargigi
A
0 0 Permukaan gigi sehat/keras
B
1 1Gigi karies
C
2 2Gigi dengan tumpatan, adakaries
D
3 3Gigi dengan tumpatan baik,tidak ada karies
E
4 -Gigi yang hilang karenakaries
-
5 -Gigi dengan tumpatan silen
F
6 -Jembatan, mahkota gigiatau viner/implan
G
7 7Gigi yang tidak erupsi
-
8 8T T - Trauma/fraktur
T
18. T -T T - Trauma/fraktur
-
9 9Dan lain-lain: gigi yangmemakai pesawat cekatortodonti atau gigi yangmengalami
hipoplasiaenamel yang berat
Umur indeks dan kelompok umur
WHO merekomendasikan kelompok umur tertentu untuk diperiksa yaitukelompok umur 5 tahun untuk gigi
susu dan 12, 15, 35-44 dan 65-74 tahun untuk gigi permanen. Jumlah subjek yang diperiksa untuk setiap
kelompok umur minimal 25-50 orang untuk setiap kelompok. 5 tahun. Anak-anak seharusnyadiperiksa di
antara ulangtahun mereka yang ke 5 dan 6. Umur ini menjadi umur indeks untuk gigi susu karena
tingkat karies pada kelompok umur ini lebih cepat berubah daripada gigi permanen sekaligus umur 5
tahun merupakan umur anak mulai sekolah. Namun, di negara yang usia masuk sekolahnya lebih lambat,
dapatdigunakan umur 6 atau 7 tahun sebagai umur indeksnya. Pada kelompok umur ini,sebaiknya gigi susu
yang hilang tidak dimasukkan ke dalam skor m (missing)karena kesulitan membedakan penyebab kehilangan
gigi, apakah karena sudah
waktunya tanggal atau dicabut karena karies. 12 tahun. Kelompok umur ini penting untuk
diperiksa karena umumnya anak-anak meninggalkan bangkusekolah pada umur 12 tahun. Selain itu,
semua gigi permanen diperkirakan sudaherupsi pada kelompok umur ini kecuali gigiKARIES GIGI:
Pengukuran Risiko dan Evaluasi 18 molar tiga.Beradasarkan ini, umur 12 tahun ditetapkan
sebagai umur pemantauan global(global monitoring age) untuk karies. 15 tahun. Pada kelompok umur
ini dianggap bahwa gigi permanen sudahterekspos dengan lingkungan mulut selama 3-9
tahun,sehingga pengukuran prevalensi karies dianggap lebih bermakna dibandingkanusia 12
tahun. Umur ini juga merupakan usia kritis untuk pengukuran indikator penyakit periodontal padaremaja.
35-44 tahun (rerata = 40 tahun). Kelompok umur ini merupakankelompok umur standar
untuk memonitor kesehatan orang dewasa dalam hal efek karies, tingkat keparahan penyakit
periodontal, dan efek pelayanan kesehatan gigiyang diberikan. 65-74 tahun. (rerata = 70
tahun). Kelompok umur ini lebih penting sehubungan dengan adanya perubahan distribusi
umur dan bertambahnyaumur harapan hidup yang terjadi di semua negara. Data dari
kelompok umur inidiperlukan untuk membuat perencanaan pelayanan keseahatan bagi
manula danmemantau semua efek pelayanan rongga mulut yang diberikan
B
A
B
IIIKESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Karies gigi adalah Penyakit jaringan gigi yang mengalami klasifikasi yangditanda i oleh
demineralisasi dari bagian inorganic dan dekstrusi dari subtansiorganic dari gigi atau
penyakit jarigan gigi yang di tandai dengan kerusakan jaringan ,dimulai dari permukaan gigi
(pit, fissure, daerah interproksimal) meluaskearah pulpa.Etiologi atau penyebab kesatuan dari empat
factor yaitu :1.
19. Host2.
Agen
atau
mikroorganisme3.
Substrata tau4.
Waktu
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies:
1.
Keturunan2.
Ras
3.
Jenis kelamin4.
Usia5.
Vitamin
20. 6.
Unsur kimia
7.
Air ludah8.
Letak geografis9.
Kultur social penduduk
Diagnosis
Diagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaangigi
Pencegahan Karies
1.
Pra erupsi2.
Pasca erupsiTindakan yang dilakukan pada masa pasca erupsi ini terdiri dari pencegahan
Perawatan Karies Gigi
dengan Penambalanapabila kerusakan baru mencapai pada permukaan dentin
3.2 Saran
Dengan perawatan kesehatan diri yang khususnya rongga mulut, sepertisikat gigi secara teratur . Maka resiko
terjadinya karies gigi dapat dikuranggi.Lapisan enamel gigi yang tipis mudah mengalami kerusakan terutama
pada gigimolar sebelum terjadinya karies pada gigi periksalah gigi anda ke dokter gigienam bulan sekali.
B
A
21. B
IVPENUTUP
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yangtelah melimpahkan
rahmat-Nya karena atas perkenaan-Nya,maka makalah tentangkaries Gigi ini dapat diselesaikan
dengan baik.Semoga makalah yang telah di tulis ini dapat bermanfaat bagi CivitasAkademik
semua pada umumnya dan bagi mahasiswa Kedokteran padakhususnya.Apabila ada kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, penyusun mohonmaaf yang sebesar-besarnya, dan segala saran dan
kritikan yang membangunsangat penyusun harapkan dari pembaca demi pengembangan
keterampilanmenulis selanjutnya. Kiranya penyelesaian makalah ini dapat bermanfaat
bagisemuanya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Dorland, W.A. Nenman,
K
amus
K
edo
k
teran Dorland
: ahli bahasa,Huriawati H. dkk ±Ed-29- Jakarta ; EGC, 2002.2.
Erni Gultom.
I
lmu Penya
ki
t G
igi
dan Mulut
22. . Bandar Lampung3.
Pemandu Pengarang. Karies gigi.4.
Pemandu Pengarang. (Online),http.Pondok Indah Healcare Group.html (Karies gigi)5.
Pemandu Pengarang. (Online),http:// wikipedia bahasa Indonesia/.html (Karies gigi)