SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
KATA PENGANTAR 
Dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis telah selesaimenyusun makalah ini 
yang berjudul ³Karies gigi´.Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan banyak terima 
kasihdosen pembimbing atas bimbingan dan arahannya selama mengikuti mata kuliahILMU 
PENYAKIT GIGI DAN MULUT.Penulis sadar bahwa usaha penyusunan makalah ini masih 
banyak kekurangannya, karena keterbatasan pengetahuan yang ada pada penulis. Segalakritik 
dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan.Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat 
dalam menambah pengetahuan serta dapat menjadi arahan dalam pengetahuan. 
Raha, 29 september 2014 
DAFTAR ISI 
Kata Penganta 
.. iDaftar Isi««««««««««««««««««««««« iiBab I Pendahuluan1.1 
Latar Belakang«««««««««««««««« 11.2 
Rumusan Masalah ««««««««««««««.. 21.3 
Tujuan «««««.«««««««««««««... 21.4 
Manfaat««««««««««««««««««« 2Bab II Isi/Pembahasan2.1 Etiologi karies 
gigi..««««««««««««««.. 32.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies........ 42.3 
Gejala karie gigi«««««««««««««««« 72.4 Diagnosa karies gigi««««..«««««««««« 72.5 
Pencegahan karies«««««««««««««««. 112.5 Perawatan karies gigi«««««««««««««« 122.6 
Indeks Tooth Caries-WHO«««««««««««... 13Bab III Kesimpulan3.1 
Kesimpulan«««««««««««««««««« 163.2 Saran««««««««««««««««««««.. 17Bab IV 
Penutup««««««««««««««««««««..... 18Daftar PustakaLampiran 
B 
A 
B 
IPENDAHULUAN
1.1 
LATAR 
B 
ELAKANG 
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang mengalami klasifikasi yangditandai oleh 
demineralisasi dari bagian inorganic dan dekstrusi dari subtansiorganic dari gigi atau 
penyakit jarigan gigi yang di tandai dengan kerusakan jaringan ,dimulai dari permukaan gigi 
(pit, fissure, daerah interproksimal) meluaskearah pulpa.Ada beberapa cara untuk mengelompokkan 
karies gigi. Walaupun apayang terlihat berbeda, faktor-faktor risiko dan perkembangan karies hampir serupa. 
Mula-mula, lokasi terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur namun berkembang menjad lubang 
coklat. Walaupun karies mungkin dapat sajadilihat dengan mata telanjang, kadang-kadang diperlukan bantuan 
radiografi untuk mengamati daerah-daerah pada gigi dan menetapkan seberapa jauh penyakit 
itumerusak gigi.Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asamyang 
dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa,fruktosa, dan glukosa. Asam yang 
diproduksi tersebut memengaruhi mineral gigisehingga menjadi sensitif pada pH rendah. Sebuah gigi akan 
mengalamidemineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5, prosesdemineralisasi 
menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan 
membuat lubang pada gigi.Bergantung pada seberapa besarnya tingkat kerusakan gigi, 
sebuah perawatan dapat dilakukan. Perawatan dapat berupa penyembuhan gigi 
untuk mengembalikan bentuk, fungsi, dan estetika. Walaupun demikian, belumdiketahui cara 
untuk meregenerasi secara besar-besaran struktur gigi, sehinggaorganisasi kesehatan gigi 
terus menjalankan penyuluhan untuk mencegahkerusakan gigi, misalnya dengan menjaga kesehatan 
gigi dan makanan. 
1.2 
Rumusan 
1. 
Bagaimana penyebab karies gigi2. 
Bagaimana gejala karies gigi3.
Bagaimana diagnosa karies gigi4. 
Bagaimana Indeks Tooth Caries-WHO5. 
Bagaimana cara pencegahan dan perawatan karies gigi 
1.3 
Tujuan 
1. 
Menjelaskan tentang penyebab karies gigi2. 
Menjelaskan tentang gejala karies gigi3. 
Menjelaskan tentang diagnosa karies gigi4. 
Menjelaskan tentang Indeks Tooth Caries WHO5. 
Menjelaskan tentang cara pencegahan dan perawatan karies gigi 
1.4 
Manfaat 
1.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca2. 
Semoga pembaca mengerti tentang karies gigi3. 
Semoga pembaca mengerti tentang gejala karies gigi4. 
Semoga pembaca mengerti tentang cara mendiagnosa karies gigi5. 
Semoga pembaca mengerti tentang cara pencegahan dan perawatan kariesgigi. 
B 
A 
B 
IIPEM 
B 
AHASAN 
2.1 
Etiologi Karies Gigi 
Etiologi atau penyebab karies atas faktor waktu penyebab primer yanglangsung mempengaruhi 
biofilm (lapisan tipis normal pada permukaan gigi yang berasal dari saliva) dan faktor modifikasi 
yang tidak langsung mempengaruhi biofilm. Karies terjadi bukan disebabkan karena satu 
kejadian saja seperti 
faktor 
host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan faktor waktu, tetapi 
merupakan interaksi dari faktor - faktor tersebut. Pada tahun 1960-anoleh Keyes dan Jordan (cit. 
Harris and Christen, 1995), kariesdinyatakan sebagai penyakit multifaktorial yaitu :1.
Host atau tuan rumah2. 
Agen 
atau 
mikroorganisme3. 
Substrat atau diet dan4. 
Waktu.Gambar : Faktor ± factor yang mempengaruhi terjadinya karies. 
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies: 
1. 
Keturunan 
2. 
Ras 
Ras tertentu dengan mempunyai rahang yang sempit, menyebabkan gigitumbuh tidak teratur sehingga 
menyembabkan sukar untuk membersihkangigi dan ini akan mempertinggi prosentase karies pada ras 
tersebut. 
3. 
Jenis kelaminVolker. Dkk mengatakan bahwa prevalensi karies gigi tetap wanita lebihtnggi 
dibandingkan pria. Demikian juga halnya anak-anak, prevalensikaries gigi sulung anak 
wanita lebih tinggi di bandingkan anak-anak laki-laki.4.
UsiaSejalan dengan pertambahan usia seseorang, jumlah karies pun bertambah.Hal ini jelas karena factor 
resiko terjadinya karies akan lebih lama berpengaruh terhadap gigi. 
5. 
VitaminVitamin berpengaruh pada proses terjadinya karies gigi. Terutama pada periode 
pembentukan gigi.Tabel beberapa vitamin dan pengaruhnya terhadap kerusakan gigi adalah sebagai berikut 
: 
No Vitamin KebutuhanperhariPengaruh 
1. 
A 1-2 mg Merusak pembentukan email dandentin2. 
B1 1-2 mg Karies meninggi (perubahan padalidah, bibir, dan p´tium)3. 
B2 2 mg Karies meninggi (perubahan padalidah, bibir, dan p´tium)4. 
B6 2 mgTidak ada pengaruh5. 
C 7 5-100 mg Degenerasi odontoblas kerusakan periodontium, stomatitis, dll6. 
D 400-600 IUHipoplasia enamel dantin7. 
E 10mgTidak diketahui8. 
K 1 mg (?)Tidak diketahui
6. 
Unsur kimiaUnsur kimia yang mempunyai pengaruh terhadap tejadinya karies gigimasih dalam peelitian. 
Unsur kimia yang paling berpengaruh adalah Flour.Tabel dibawah ini menunjukan beberapa unsure kimia 
yang mempengaruhi ataumemperlambat terjadinya karies : 
No Unsur KimiaPengaruh1. 
BrelliumMenghambat 
2. 
Flour Menghambat 
3. 
Aurium Menghambat 
4. 
CuprumMenghambat 
5. 
MagnesiumMenghambat 
6. 
Platina 
Menunjang7. 
Cadmium
Menunjang8. 
Selenium 
Menunjang 
8. 
Air ludah1. 
Campuran bahan-bahan yang terkandung didalamnya2. 
Derajat keasaman3. 
Jumlah/ volume4. 
Faktor anti bakteri 
9. 
Letak geografis10. 
Kultur social penduduk 
2.3 Gejala Karies Gigi 
Gejala karies gigi bukan hanya satu gejala saja, adapun gejala ±gejalanya sebagai berikut :1. 
Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis. Gigi terasa sangantsensitive terhadap panas, dingin, manis 
dan asam menandakan karies gigisudah sampai bagian dentin2.
Jika suatu kavitasi dekat atau telah mencapai pulpa maka nyeri akan bersifat menetap bahkan nyeri yang 
dirasakan bersifat sepontan, meskitidak ada rangsangan.3. 
Jika bakteri telah mencapai pulpa. Dan pulpa mati maka nyeri untuk sementara akan hilang lalu akan timbul 
lagi dalam beberapa jam atau haridan gigi akan menjadi peka karena peradangan dan infeksi telah 
menyebar keluar dan menyebabkan abses. 
2.4 Diagnosis 
Gambar 
: 
Dental explorer 
, alat diagnostik karies.Sumber : Wikipedia.co.id 
Diagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaangigi dengan 
bantuan pencahayaan yang cukup, kaca gigi, dan eksplorer.Radiografi gigi dapat membantu diagnosis, 
terutama pada kasus kariesinterproksimal. Karies yang besar dapat langsung diamati dengan mata 
telanjang.Karies yang tidak ekstensif dibantu dulu dengan menemukan daerah lunak padagigi dengan 
eksplorer.Beberapa peneliti gigi telah memperingatkan agar tidak menggunakan eksplorer untuk menemukan 
karies. Pada kasus dimana sebuah daerah kecil pada gigi telahmulai terjadi demineralisasi namun belum 
membentuk lubang, tekanan melaluieksplorer dapat merusak dan membuat lubang.Teknik yang umum 
digunakan untuk mendiagnosis karies awal yang belum berlubang adalah dengan tiupan udara melalui 
permukaan yang disangka, untuk membuang embun, dan mengganti peralatan optik. Hal ini akan 
membentuk sebuah efek "halo" dengan mata biasa. Transiluminasi serat optik direkomendasikan untuk 
mendiagnosis karies kecil.Untuk dapat mendiagnosis maka harus mengenali bentuk-bentuk karies 
lokasikaries. 
1. 
B 
entuk-bentuk Karies: 
A. 
Cara meluasnya kariesB.
Dalamnya kariesC. 
Lokasi kariesD. 
Berdasarkan banyaknya permukaan yang terkenaE. 
Berdasarkan keparahan atau kecepatan serangan karies 
Gambar : Dalamnya karies kariesA. 
Berdasarkan cara meluasnya kariesa. 
Karies PenetriendeKaries yang meluas dari email kedentin dalam bentuk kerucut perluasannya secara 
penetrasi merembes ke dalam b. 
Karies UnterminirendeKaries yang meluas dari email ke dentin dimana pada oklusal keciltetapi di dalam 
email atau dentin sudah meluasB. 
Berdasarkan dalamnya kariesa. 
Karies SuperfisialisKaries yang baru mengenai lapisan email, tidak sampai dentin b. 
Karies MediaKaries yang sudah mengenai dentin tetapi belum melebihi setengahdentinc. 
Karies ProfundaDimana karies sudah mengenai lebih setengahnya dentin dan kadang -kadang sudah 
mengenai pulpa
- 
Profunda pulpa terbukaBila pulpa sudah terbuka/ mengenai pulpa 
- 
Profunda pulpa tertutupBila karies belum mengenai pulpaC. 
Berdasarkan Lokasi Karies (Olah G Black)a. 
Karies kelas IKaries yang terdapat pada bagian oklusal (Pits dan fissure ) dari gigi premolar dan molar. 
Dapat juga terdapa ada anterior di foramencaecum. b. 
Karies kelas IIKaries yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi molar atau premolar yang umumnya 
meluas sampai bagian oklusal.c.
Karies kelas IIIKaries yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior tetapi belum 
mencapai margo incisal (belum mencapai 1/3 incisal gigi).d. 
Karies kelas IVKaries yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior dansudah mencapai margo 
incisal (telah mencapai 1/3 incisal gigi )e. 
Karies kelas VKaries yang terletak di cerviks gigi anterior maupun posterior.D. 
Berdasarkan Banyaknya Permukaan Yang Terkenaa. 
Simple kariesBila hanya satu permukaan yang terkena. b. 
Kompleks kariesBila lebih dari satu permukaan gigi yang terkena.E. 
Berdasarkan Keparahan/ Kecepatan Serangan Kariesa. 
Rampant karies b. 
Karies terhenti 
2.4 Pencegahan Karies 
1. 
Pra erupsiTingkat pelayanan kesehatan gigi, dapat dilakukan berdasarkan limatingkat pencegahan 
(fiv 
e le
v 
els o 
f 
pre 
v 
ent 
i 
on) 
dari leavell and clark yangdikutipHerijulianti (2002) didalam bukunya adalah sebagai berikut :1. 
Promosi Kesehatan (Health Promotion)2. 
Perlindungan Khusus (Specific Protection)3. 
Diagnosa Dini dan Pengobatan Segera (Early Diagnosis AndPromptTreatment)4. 
Pembatasan Cacat (Disability Limitation)5. 
Rehabilitasi (Rehabilitation)2. 
Pasca erupsiTindakan yang dilakukan pada masa pasca erupsi ini terdiri dari pencegahan primer, sekunder 
dan tertier 
. 
a.
Pencegahan Primer 
Yaitu pencegahan sebelum gejala klinik timbul yaitu dengan cara peningkatan dan perlindungan khusus. 
Peningkatan kesehatan : pendidikan kesehatan, meningkatkan keadaan sosio ekonomiseseorang, standart 
nutrisi yang baik, membatasi frekuensi makanandan minuman yang manis-manis dan 
pemeriksaan berkala (Tarigan,1991). 
b 
. 
b. Pencegahan Sekunder 
Diagnosa dini dengan pengobatan yang tepat dan membatasi ketidak mampuan/cacat yaitu pengobatan yang 
cepat untuk menghentikan proses penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi. Pada gigi yangterserang 
karies dan masih dapat dilakukan penambalan makadilakukan perawatan gigi/restorasi gigi. Dengan 
demikian, lengkunggeligi dapat dipertahankan dalam keadaan utuh, fungsi pengunyahandipertahankan, 
infeksi dan peradangan kronis dapat dihilangkansehingga kesehatan jaringan mulut yang baik dapat 
dipertahankan. 
Selain itu, mempertahankan gigi 
anter 
i 
or 
dapat mempertahankanfungsi 
estet 
ik 
, membantu fungsi bicara dan mencegah timbulnya efek psikologis bila gigi tersebut harus dicabut (Tarigan, 
1991). 
c 
. 
Pencegahan Tertier
Gigi dengan karies yang sudah dilakukan pencabutan terhadaprehabilitasi dengan pembuatan gigi palsu 
(Tarigan, 1991). Becker (1979) mengajukan beberapa klasifikasi perilaku yang berhubungandengan 
kesehatan 
(H 
ealth Related Beha 
vi 
our) 
salah satu diantaranyaadalah perilaku kesehatan 
(H 
ealth Beha 
vi 
our) 
, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang dalam memeliharadan 
meningkatkan kesehatannya. Termasuk juga tindakan-tindakanuntuk mencegah penyakit, 
kebersihan perorangan, memilih makanan,sanitasi dan sebagainya (Herijulianti, 2002). 
2.5 Perawatan Karies Gigi 
PenambalanGambar : Gigi yang ditambalSumber : Wikipedia.co.idGigi layak untuk ditambal 
bila terdapat salah satu daritanda berikut :1. 
Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis.2. 
Terbentuk lubang yang rentan perlekatan plak, sisa makanan.3. 
Fungsi terganggu.4. 
Estetik tergangu.5.
Kecenderungan bergesernya gigi disebelahnya akibat kehilangan kontak dengan gigi yang 
berlubang. 
Berapa jenis bahan tambalSelama bertahun-tahun kita hanya kenal bahan tambal logam dan 
amalgam Namun, sekarang telah dikembangkan bahan tambal sewarna gigi yaitu 
resinkomposit dan semen ionomer kaca dan porselen. Berdasarkan metode peletakannya, tambalan 
terbagi dalam dua kategori, yaitu tambalan langsung dantambalan tidak langsung. Tambalan 
langsung adalah tambalan yang diletakkanlangsung pada gigi, prosedur penambalan selesai dalam 
sekali kunjungan.Termasuk dalam kategori ini adalah tambalan amalgam, resin komposit. 
Pencabutan gigi 
Jika kerusakan gigi telah mencapai dekat pulpa penti atau kebih kedalamlagi, maka sebaiknya gigi dicabut 
untuk mencegah infeksi yang lebih lanjut. 
2.6 Indeks Tooth Caries-WHO 
Indeks DMFT yang dikeluarkan oleh WHO bertujuan untuk menggambarkan pengalaman karies seseorang 
atau dalam suatu populasi. Semua gigi diperiksakecuali gigi molar tiga karena biasanya gigi tersebut sudah 
dicabut dan kadang-kadang tidak berfungsi. Indeks ini dibedakan atas indeks DMFT (decayed missingfilled 
teeth) yang digunakan untuk gigi permanen pada orang dewasa dan deft(decayed extracted filled tooth) 
untuk gigi susu pada anak-anak. Pemeriksaanharus dilakukan dengan menggunakan kaca mulut datar. 
Indeks ini tidak memerlukan gambaran radiografi untuk mendeteksi karies aproksimal. 
Kriteria pemeriksaan seperti terlihat pada Tabel 1.5. Cara perhitungannya adalah 
denganmenjumlahkan semua DMF atau def. Komponen D meliputi penjumlahan kode 1dan 2, komponen 
M untuk kode 4 pada subjek <30 tahun, dan kode 4 dan 5 untuk subjek >30 tahun misalnya hilang karena 
karies atau sebab lain. Komponen Fhanya untuk kode 3. Untuk kode 6 (fisur silen) dan 7 (jembatan, mahkota 
khususatau viner/implan) tidak dimasukkan dalam penghitungan DMFT. 
Kode pemeriksaan karies dengan indeks WHO 
Kode 
GIGI SUSU 
GIGI PERMANEN 
Kondisi/Status
Mahkotagigi 
Mahkotagigi 
Akargigi 
A 
0 0 Permukaan gigi sehat/keras 
B 
1 1Gigi karies 
C 
2 2Gigi dengan tumpatan, adakaries 
D 
3 3Gigi dengan tumpatan baik,tidak ada karies 
E 
4 -Gigi yang hilang karenakaries 
- 
5 -Gigi dengan tumpatan silen 
F 
6 -Jembatan, mahkota gigiatau viner/implan 
G 
7 7Gigi yang tidak erupsi 
- 
8 8T T - Trauma/fraktur 
T
T -T T - Trauma/fraktur 
- 
9 9Dan lain-lain: gigi yangmemakai pesawat cekatortodonti atau gigi yangmengalami 
hipoplasiaenamel yang berat 
Umur indeks dan kelompok umur 
WHO merekomendasikan kelompok umur tertentu untuk diperiksa yaitukelompok umur 5 tahun untuk gigi 
susu dan 12, 15, 35-44 dan 65-74 tahun untuk gigi permanen. Jumlah subjek yang diperiksa untuk setiap 
kelompok umur minimal 25-50 orang untuk setiap kelompok. 5 tahun. Anak-anak seharusnyadiperiksa di 
antara ulangtahun mereka yang ke 5 dan 6. Umur ini menjadi umur indeks untuk gigi susu karena 
tingkat karies pada kelompok umur ini lebih cepat berubah daripada gigi permanen sekaligus umur 5 
tahun merupakan umur anak mulai sekolah. Namun, di negara yang usia masuk sekolahnya lebih lambat, 
dapatdigunakan umur 6 atau 7 tahun sebagai umur indeksnya. Pada kelompok umur ini,sebaiknya gigi susu 
yang hilang tidak dimasukkan ke dalam skor m (missing)karena kesulitan membedakan penyebab kehilangan 
gigi, apakah karena sudah 
waktunya tanggal atau dicabut karena karies. 12 tahun. Kelompok umur ini penting untuk 
diperiksa karena umumnya anak-anak meninggalkan bangkusekolah pada umur 12 tahun. Selain itu, 
semua gigi permanen diperkirakan sudaherupsi pada kelompok umur ini kecuali gigiKARIES GIGI: 
Pengukuran Risiko dan Evaluasi 18 molar tiga.Beradasarkan ini, umur 12 tahun ditetapkan 
sebagai umur pemantauan global(global monitoring age) untuk karies. 15 tahun. Pada kelompok umur 
ini dianggap bahwa gigi permanen sudahterekspos dengan lingkungan mulut selama 3-9 
tahun,sehingga pengukuran prevalensi karies dianggap lebih bermakna dibandingkanusia 12 
tahun. Umur ini juga merupakan usia kritis untuk pengukuran indikator penyakit periodontal padaremaja. 
35-44 tahun (rerata = 40 tahun). Kelompok umur ini merupakankelompok umur standar 
untuk memonitor kesehatan orang dewasa dalam hal efek karies, tingkat keparahan penyakit 
periodontal, dan efek pelayanan kesehatan gigiyang diberikan. 65-74 tahun. (rerata = 70 
tahun). Kelompok umur ini lebih penting sehubungan dengan adanya perubahan distribusi 
umur dan bertambahnyaumur harapan hidup yang terjadi di semua negara. Data dari 
kelompok umur inidiperlukan untuk membuat perencanaan pelayanan keseahatan bagi 
manula danmemantau semua efek pelayanan rongga mulut yang diberikan 
B 
A 
B 
IIIKESIMPULAN 
3.1 Kesimpulan 
Karies gigi adalah Penyakit jaringan gigi yang mengalami klasifikasi yangditanda i oleh 
demineralisasi dari bagian inorganic dan dekstrusi dari subtansiorganic dari gigi atau 
penyakit jarigan gigi yang di tandai dengan kerusakan jaringan ,dimulai dari permukaan gigi 
(pit, fissure, daerah interproksimal) meluaskearah pulpa.Etiologi atau penyebab kesatuan dari empat 
factor yaitu :1.
Host2. 
Agen 
atau 
mikroorganisme3. 
Substrata tau4. 
Waktu 
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies: 
1. 
Keturunan2. 
Ras 
3. 
Jenis kelamin4. 
Usia5. 
Vitamin
6. 
Unsur kimia 
7. 
Air ludah8. 
Letak geografis9. 
Kultur social penduduk 
Diagnosis 
Diagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaangigi 
Pencegahan Karies 
1. 
Pra erupsi2. 
Pasca erupsiTindakan yang dilakukan pada masa pasca erupsi ini terdiri dari pencegahan 
Perawatan Karies Gigi 
dengan Penambalanapabila kerusakan baru mencapai pada permukaan dentin 
3.2 Saran 
Dengan perawatan kesehatan diri yang khususnya rongga mulut, sepertisikat gigi secara teratur . Maka resiko 
terjadinya karies gigi dapat dikuranggi.Lapisan enamel gigi yang tipis mudah mengalami kerusakan terutama 
pada gigimolar sebelum terjadinya karies pada gigi periksalah gigi anda ke dokter gigienam bulan sekali. 
B 
A
B 
IVPENUTUP 
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yangtelah melimpahkan 
rahmat-Nya karena atas perkenaan-Nya,maka makalah tentangkaries Gigi ini dapat diselesaikan 
dengan baik.Semoga makalah yang telah di tulis ini dapat bermanfaat bagi CivitasAkademik 
semua pada umumnya dan bagi mahasiswa Kedokteran padakhususnya.Apabila ada kesalahan dalam 
penyusunan makalah ini, penyusun mohonmaaf yang sebesar-besarnya, dan segala saran dan 
kritikan yang membangunsangat penyusun harapkan dari pembaca demi pengembangan 
keterampilanmenulis selanjutnya. Kiranya penyelesaian makalah ini dapat bermanfaat 
bagisemuanya. 
DAFTAR PUSTAKA 
1. 
Dorland, W.A. Nenman, 
K 
amus 
K 
edo 
k 
teran Dorland 
: ahli bahasa,Huriawati H. dkk ±Ed-29- Jakarta ; EGC, 2002.2. 
Erni Gultom. 
I 
lmu Penya 
ki 
t G 
igi 
dan Mulut
. Bandar Lampung3. 
Pemandu Pengarang. Karies gigi.4. 
Pemandu Pengarang. (Online),http.Pondok Indah Healcare Group.html (Karies gigi)5. 
Pemandu Pengarang. (Online),http:// wikipedia bahasa Indonesia/.html (Karies gigi)

Contenu connexe

Similaire à Kries gigi

Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Ztelah Charisma Karinda
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitasfirman putra sujai
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiFerdiana Agustin
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutTiara Ramadhania
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiWarnet Raha
 
Gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi
Gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigiGambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi
Gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigiSeptian Muna Barakati
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Tenri Ashari Wanahari
 
166279038 diagnosis-karies (1)
166279038 diagnosis-karies (1)166279038 diagnosis-karies (1)
166279038 diagnosis-karies (1)rasya_wirayudha
 
Laporan Hasil Diskusi Kelompok Kecil Kel. 3 B9M3
Laporan Hasil Diskusi Kelompok Kecil Kel. 3 B9M3Laporan Hasil Diskusi Kelompok Kecil Kel. 3 B9M3
Laporan Hasil Diskusi Kelompok Kecil Kel. 3 B9M3elfanidamayanti1
 
Indonesia Bebas Karies 2020
Indonesia Bebas Karies 2020Indonesia Bebas Karies 2020
Indonesia Bebas Karies 2020Vina Widya Putri
 
Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2Adam Bima
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulutdewisetiyana52
 
presentasi TA .pptx
presentasi TA .pptxpresentasi TA .pptx
presentasi TA .pptxTerry33725
 
Poster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfPoster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfBagas851026
 
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptxPenjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptxdrgSupriadyR
 

Similaire à Kries gigi (20)

Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
 
Makalah Karies Gigi
Makalah Karies GigiMakalah Karies Gigi
Makalah Karies Gigi
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigi
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulut
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigi
 
Gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi
Gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigiGambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi
Gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi
 
Karies
KariesKaries
Karies
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
 
166279038 diagnosis-karies (1)
166279038 diagnosis-karies (1)166279038 diagnosis-karies (1)
166279038 diagnosis-karies (1)
 
Nurwanti membersikan mult dan gigi
Nurwanti membersikan mult dan gigiNurwanti membersikan mult dan gigi
Nurwanti membersikan mult dan gigi
 
Laporan Hasil Diskusi Kelompok Kecil Kel. 3 B9M3
Laporan Hasil Diskusi Kelompok Kecil Kel. 3 B9M3Laporan Hasil Diskusi Kelompok Kecil Kel. 3 B9M3
Laporan Hasil Diskusi Kelompok Kecil Kel. 3 B9M3
 
Indonesia Bebas Karies 2020
Indonesia Bebas Karies 2020Indonesia Bebas Karies 2020
Indonesia Bebas Karies 2020
 
Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
presentasi TA .pptx
presentasi TA .pptxpresentasi TA .pptx
presentasi TA .pptx
 
Poster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfPoster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdf
 
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptxPenjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
 
Askep Labiopalatoskisis
Askep LabiopalatoskisisAskep Labiopalatoskisis
Askep Labiopalatoskisis
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Kries gigi

  • 1. KATA PENGANTAR Dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis telah selesaimenyusun makalah ini yang berjudul ³Karies gigi´.Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasihdosen pembimbing atas bimbingan dan arahannya selama mengikuti mata kuliahILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT.Penulis sadar bahwa usaha penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya, karena keterbatasan pengetahuan yang ada pada penulis. Segalakritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan.Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan serta dapat menjadi arahan dalam pengetahuan. Raha, 29 september 2014 DAFTAR ISI Kata Penganta .. iDaftar Isi««««««««««««««««««««««« iiBab I Pendahuluan1.1 Latar Belakang«««««««««««««««« 11.2 Rumusan Masalah ««««««««««««««.. 21.3 Tujuan «««««.«««««««««««««... 21.4 Manfaat««««««««««««««««««« 2Bab II Isi/Pembahasan2.1 Etiologi karies gigi..««««««««««««««.. 32.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies........ 42.3 Gejala karie gigi«««««««««««««««« 72.4 Diagnosa karies gigi««««..«««««««««« 72.5 Pencegahan karies«««««««««««««««. 112.5 Perawatan karies gigi«««««««««««««« 122.6 Indeks Tooth Caries-WHO«««««««««««... 13Bab III Kesimpulan3.1 Kesimpulan«««««««««««««««««« 163.2 Saran««««««««««««««««««««.. 17Bab IV Penutup««««««««««««««««««««..... 18Daftar PustakaLampiran B A B IPENDAHULUAN
  • 2. 1.1 LATAR B ELAKANG Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang mengalami klasifikasi yangditandai oleh demineralisasi dari bagian inorganic dan dekstrusi dari subtansiorganic dari gigi atau penyakit jarigan gigi yang di tandai dengan kerusakan jaringan ,dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure, daerah interproksimal) meluaskearah pulpa.Ada beberapa cara untuk mengelompokkan karies gigi. Walaupun apayang terlihat berbeda, faktor-faktor risiko dan perkembangan karies hampir serupa. Mula-mula, lokasi terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur namun berkembang menjad lubang coklat. Walaupun karies mungkin dapat sajadilihat dengan mata telanjang, kadang-kadang diperlukan bantuan radiografi untuk mengamati daerah-daerah pada gigi dan menetapkan seberapa jauh penyakit itumerusak gigi.Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asamyang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa,fruktosa, dan glukosa. Asam yang diproduksi tersebut memengaruhi mineral gigisehingga menjadi sensitif pada pH rendah. Sebuah gigi akan mengalamidemineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5, prosesdemineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.Bergantung pada seberapa besarnya tingkat kerusakan gigi, sebuah perawatan dapat dilakukan. Perawatan dapat berupa penyembuhan gigi untuk mengembalikan bentuk, fungsi, dan estetika. Walaupun demikian, belumdiketahui cara untuk meregenerasi secara besar-besaran struktur gigi, sehinggaorganisasi kesehatan gigi terus menjalankan penyuluhan untuk mencegahkerusakan gigi, misalnya dengan menjaga kesehatan gigi dan makanan. 1.2 Rumusan 1. Bagaimana penyebab karies gigi2. Bagaimana gejala karies gigi3.
  • 3. Bagaimana diagnosa karies gigi4. Bagaimana Indeks Tooth Caries-WHO5. Bagaimana cara pencegahan dan perawatan karies gigi 1.3 Tujuan 1. Menjelaskan tentang penyebab karies gigi2. Menjelaskan tentang gejala karies gigi3. Menjelaskan tentang diagnosa karies gigi4. Menjelaskan tentang Indeks Tooth Caries WHO5. Menjelaskan tentang cara pencegahan dan perawatan karies gigi 1.4 Manfaat 1.
  • 4. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca2. Semoga pembaca mengerti tentang karies gigi3. Semoga pembaca mengerti tentang gejala karies gigi4. Semoga pembaca mengerti tentang cara mendiagnosa karies gigi5. Semoga pembaca mengerti tentang cara pencegahan dan perawatan kariesgigi. B A B IIPEM B AHASAN 2.1 Etiologi Karies Gigi Etiologi atau penyebab karies atas faktor waktu penyebab primer yanglangsung mempengaruhi biofilm (lapisan tipis normal pada permukaan gigi yang berasal dari saliva) dan faktor modifikasi yang tidak langsung mempengaruhi biofilm. Karies terjadi bukan disebabkan karena satu kejadian saja seperti faktor host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan faktor waktu, tetapi merupakan interaksi dari faktor - faktor tersebut. Pada tahun 1960-anoleh Keyes dan Jordan (cit. Harris and Christen, 1995), kariesdinyatakan sebagai penyakit multifaktorial yaitu :1.
  • 5. Host atau tuan rumah2. Agen atau mikroorganisme3. Substrat atau diet dan4. Waktu.Gambar : Faktor ± factor yang mempengaruhi terjadinya karies. 2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies: 1. Keturunan 2. Ras Ras tertentu dengan mempunyai rahang yang sempit, menyebabkan gigitumbuh tidak teratur sehingga menyembabkan sukar untuk membersihkangigi dan ini akan mempertinggi prosentase karies pada ras tersebut. 3. Jenis kelaminVolker. Dkk mengatakan bahwa prevalensi karies gigi tetap wanita lebihtnggi dibandingkan pria. Demikian juga halnya anak-anak, prevalensikaries gigi sulung anak wanita lebih tinggi di bandingkan anak-anak laki-laki.4.
  • 6. UsiaSejalan dengan pertambahan usia seseorang, jumlah karies pun bertambah.Hal ini jelas karena factor resiko terjadinya karies akan lebih lama berpengaruh terhadap gigi. 5. VitaminVitamin berpengaruh pada proses terjadinya karies gigi. Terutama pada periode pembentukan gigi.Tabel beberapa vitamin dan pengaruhnya terhadap kerusakan gigi adalah sebagai berikut : No Vitamin KebutuhanperhariPengaruh 1. A 1-2 mg Merusak pembentukan email dandentin2. B1 1-2 mg Karies meninggi (perubahan padalidah, bibir, dan p´tium)3. B2 2 mg Karies meninggi (perubahan padalidah, bibir, dan p´tium)4. B6 2 mgTidak ada pengaruh5. C 7 5-100 mg Degenerasi odontoblas kerusakan periodontium, stomatitis, dll6. D 400-600 IUHipoplasia enamel dantin7. E 10mgTidak diketahui8. K 1 mg (?)Tidak diketahui
  • 7. 6. Unsur kimiaUnsur kimia yang mempunyai pengaruh terhadap tejadinya karies gigimasih dalam peelitian. Unsur kimia yang paling berpengaruh adalah Flour.Tabel dibawah ini menunjukan beberapa unsure kimia yang mempengaruhi ataumemperlambat terjadinya karies : No Unsur KimiaPengaruh1. BrelliumMenghambat 2. Flour Menghambat 3. Aurium Menghambat 4. CuprumMenghambat 5. MagnesiumMenghambat 6. Platina Menunjang7. Cadmium
  • 8. Menunjang8. Selenium Menunjang 8. Air ludah1. Campuran bahan-bahan yang terkandung didalamnya2. Derajat keasaman3. Jumlah/ volume4. Faktor anti bakteri 9. Letak geografis10. Kultur social penduduk 2.3 Gejala Karies Gigi Gejala karies gigi bukan hanya satu gejala saja, adapun gejala ±gejalanya sebagai berikut :1. Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis. Gigi terasa sangantsensitive terhadap panas, dingin, manis dan asam menandakan karies gigisudah sampai bagian dentin2.
  • 9. Jika suatu kavitasi dekat atau telah mencapai pulpa maka nyeri akan bersifat menetap bahkan nyeri yang dirasakan bersifat sepontan, meskitidak ada rangsangan.3. Jika bakteri telah mencapai pulpa. Dan pulpa mati maka nyeri untuk sementara akan hilang lalu akan timbul lagi dalam beberapa jam atau haridan gigi akan menjadi peka karena peradangan dan infeksi telah menyebar keluar dan menyebabkan abses. 2.4 Diagnosis Gambar : Dental explorer , alat diagnostik karies.Sumber : Wikipedia.co.id Diagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaangigi dengan bantuan pencahayaan yang cukup, kaca gigi, dan eksplorer.Radiografi gigi dapat membantu diagnosis, terutama pada kasus kariesinterproksimal. Karies yang besar dapat langsung diamati dengan mata telanjang.Karies yang tidak ekstensif dibantu dulu dengan menemukan daerah lunak padagigi dengan eksplorer.Beberapa peneliti gigi telah memperingatkan agar tidak menggunakan eksplorer untuk menemukan karies. Pada kasus dimana sebuah daerah kecil pada gigi telahmulai terjadi demineralisasi namun belum membentuk lubang, tekanan melaluieksplorer dapat merusak dan membuat lubang.Teknik yang umum digunakan untuk mendiagnosis karies awal yang belum berlubang adalah dengan tiupan udara melalui permukaan yang disangka, untuk membuang embun, dan mengganti peralatan optik. Hal ini akan membentuk sebuah efek "halo" dengan mata biasa. Transiluminasi serat optik direkomendasikan untuk mendiagnosis karies kecil.Untuk dapat mendiagnosis maka harus mengenali bentuk-bentuk karies lokasikaries. 1. B entuk-bentuk Karies: A. Cara meluasnya kariesB.
  • 10. Dalamnya kariesC. Lokasi kariesD. Berdasarkan banyaknya permukaan yang terkenaE. Berdasarkan keparahan atau kecepatan serangan karies Gambar : Dalamnya karies kariesA. Berdasarkan cara meluasnya kariesa. Karies PenetriendeKaries yang meluas dari email kedentin dalam bentuk kerucut perluasannya secara penetrasi merembes ke dalam b. Karies UnterminirendeKaries yang meluas dari email ke dentin dimana pada oklusal keciltetapi di dalam email atau dentin sudah meluasB. Berdasarkan dalamnya kariesa. Karies SuperfisialisKaries yang baru mengenai lapisan email, tidak sampai dentin b. Karies MediaKaries yang sudah mengenai dentin tetapi belum melebihi setengahdentinc. Karies ProfundaDimana karies sudah mengenai lebih setengahnya dentin dan kadang -kadang sudah mengenai pulpa
  • 11. - Profunda pulpa terbukaBila pulpa sudah terbuka/ mengenai pulpa - Profunda pulpa tertutupBila karies belum mengenai pulpaC. Berdasarkan Lokasi Karies (Olah G Black)a. Karies kelas IKaries yang terdapat pada bagian oklusal (Pits dan fissure ) dari gigi premolar dan molar. Dapat juga terdapa ada anterior di foramencaecum. b. Karies kelas IIKaries yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi molar atau premolar yang umumnya meluas sampai bagian oklusal.c.
  • 12. Karies kelas IIIKaries yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior tetapi belum mencapai margo incisal (belum mencapai 1/3 incisal gigi).d. Karies kelas IVKaries yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior dansudah mencapai margo incisal (telah mencapai 1/3 incisal gigi )e. Karies kelas VKaries yang terletak di cerviks gigi anterior maupun posterior.D. Berdasarkan Banyaknya Permukaan Yang Terkenaa. Simple kariesBila hanya satu permukaan yang terkena. b. Kompleks kariesBila lebih dari satu permukaan gigi yang terkena.E. Berdasarkan Keparahan/ Kecepatan Serangan Kariesa. Rampant karies b. Karies terhenti 2.4 Pencegahan Karies 1. Pra erupsiTingkat pelayanan kesehatan gigi, dapat dilakukan berdasarkan limatingkat pencegahan (fiv e le
  • 13. v els o f pre v ent i on) dari leavell and clark yangdikutipHerijulianti (2002) didalam bukunya adalah sebagai berikut :1. Promosi Kesehatan (Health Promotion)2. Perlindungan Khusus (Specific Protection)3. Diagnosa Dini dan Pengobatan Segera (Early Diagnosis AndPromptTreatment)4. Pembatasan Cacat (Disability Limitation)5. Rehabilitasi (Rehabilitation)2. Pasca erupsiTindakan yang dilakukan pada masa pasca erupsi ini terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier . a.
  • 14. Pencegahan Primer Yaitu pencegahan sebelum gejala klinik timbul yaitu dengan cara peningkatan dan perlindungan khusus. Peningkatan kesehatan : pendidikan kesehatan, meningkatkan keadaan sosio ekonomiseseorang, standart nutrisi yang baik, membatasi frekuensi makanandan minuman yang manis-manis dan pemeriksaan berkala (Tarigan,1991). b . b. Pencegahan Sekunder Diagnosa dini dengan pengobatan yang tepat dan membatasi ketidak mampuan/cacat yaitu pengobatan yang cepat untuk menghentikan proses penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi. Pada gigi yangterserang karies dan masih dapat dilakukan penambalan makadilakukan perawatan gigi/restorasi gigi. Dengan demikian, lengkunggeligi dapat dipertahankan dalam keadaan utuh, fungsi pengunyahandipertahankan, infeksi dan peradangan kronis dapat dihilangkansehingga kesehatan jaringan mulut yang baik dapat dipertahankan. Selain itu, mempertahankan gigi anter i or dapat mempertahankanfungsi estet ik , membantu fungsi bicara dan mencegah timbulnya efek psikologis bila gigi tersebut harus dicabut (Tarigan, 1991). c . Pencegahan Tertier
  • 15. Gigi dengan karies yang sudah dilakukan pencabutan terhadaprehabilitasi dengan pembuatan gigi palsu (Tarigan, 1991). Becker (1979) mengajukan beberapa klasifikasi perilaku yang berhubungandengan kesehatan (H ealth Related Beha vi our) salah satu diantaranyaadalah perilaku kesehatan (H ealth Beha vi our) , yaitu hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang dalam memeliharadan meningkatkan kesehatannya. Termasuk juga tindakan-tindakanuntuk mencegah penyakit, kebersihan perorangan, memilih makanan,sanitasi dan sebagainya (Herijulianti, 2002). 2.5 Perawatan Karies Gigi PenambalanGambar : Gigi yang ditambalSumber : Wikipedia.co.idGigi layak untuk ditambal bila terdapat salah satu daritanda berikut :1. Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis.2. Terbentuk lubang yang rentan perlekatan plak, sisa makanan.3. Fungsi terganggu.4. Estetik tergangu.5.
  • 16. Kecenderungan bergesernya gigi disebelahnya akibat kehilangan kontak dengan gigi yang berlubang. Berapa jenis bahan tambalSelama bertahun-tahun kita hanya kenal bahan tambal logam dan amalgam Namun, sekarang telah dikembangkan bahan tambal sewarna gigi yaitu resinkomposit dan semen ionomer kaca dan porselen. Berdasarkan metode peletakannya, tambalan terbagi dalam dua kategori, yaitu tambalan langsung dantambalan tidak langsung. Tambalan langsung adalah tambalan yang diletakkanlangsung pada gigi, prosedur penambalan selesai dalam sekali kunjungan.Termasuk dalam kategori ini adalah tambalan amalgam, resin komposit. Pencabutan gigi Jika kerusakan gigi telah mencapai dekat pulpa penti atau kebih kedalamlagi, maka sebaiknya gigi dicabut untuk mencegah infeksi yang lebih lanjut. 2.6 Indeks Tooth Caries-WHO Indeks DMFT yang dikeluarkan oleh WHO bertujuan untuk menggambarkan pengalaman karies seseorang atau dalam suatu populasi. Semua gigi diperiksakecuali gigi molar tiga karena biasanya gigi tersebut sudah dicabut dan kadang-kadang tidak berfungsi. Indeks ini dibedakan atas indeks DMFT (decayed missingfilled teeth) yang digunakan untuk gigi permanen pada orang dewasa dan deft(decayed extracted filled tooth) untuk gigi susu pada anak-anak. Pemeriksaanharus dilakukan dengan menggunakan kaca mulut datar. Indeks ini tidak memerlukan gambaran radiografi untuk mendeteksi karies aproksimal. Kriteria pemeriksaan seperti terlihat pada Tabel 1.5. Cara perhitungannya adalah denganmenjumlahkan semua DMF atau def. Komponen D meliputi penjumlahan kode 1dan 2, komponen M untuk kode 4 pada subjek <30 tahun, dan kode 4 dan 5 untuk subjek >30 tahun misalnya hilang karena karies atau sebab lain. Komponen Fhanya untuk kode 3. Untuk kode 6 (fisur silen) dan 7 (jembatan, mahkota khususatau viner/implan) tidak dimasukkan dalam penghitungan DMFT. Kode pemeriksaan karies dengan indeks WHO Kode GIGI SUSU GIGI PERMANEN Kondisi/Status
  • 17. Mahkotagigi Mahkotagigi Akargigi A 0 0 Permukaan gigi sehat/keras B 1 1Gigi karies C 2 2Gigi dengan tumpatan, adakaries D 3 3Gigi dengan tumpatan baik,tidak ada karies E 4 -Gigi yang hilang karenakaries - 5 -Gigi dengan tumpatan silen F 6 -Jembatan, mahkota gigiatau viner/implan G 7 7Gigi yang tidak erupsi - 8 8T T - Trauma/fraktur T
  • 18. T -T T - Trauma/fraktur - 9 9Dan lain-lain: gigi yangmemakai pesawat cekatortodonti atau gigi yangmengalami hipoplasiaenamel yang berat Umur indeks dan kelompok umur WHO merekomendasikan kelompok umur tertentu untuk diperiksa yaitukelompok umur 5 tahun untuk gigi susu dan 12, 15, 35-44 dan 65-74 tahun untuk gigi permanen. Jumlah subjek yang diperiksa untuk setiap kelompok umur minimal 25-50 orang untuk setiap kelompok. 5 tahun. Anak-anak seharusnyadiperiksa di antara ulangtahun mereka yang ke 5 dan 6. Umur ini menjadi umur indeks untuk gigi susu karena tingkat karies pada kelompok umur ini lebih cepat berubah daripada gigi permanen sekaligus umur 5 tahun merupakan umur anak mulai sekolah. Namun, di negara yang usia masuk sekolahnya lebih lambat, dapatdigunakan umur 6 atau 7 tahun sebagai umur indeksnya. Pada kelompok umur ini,sebaiknya gigi susu yang hilang tidak dimasukkan ke dalam skor m (missing)karena kesulitan membedakan penyebab kehilangan gigi, apakah karena sudah waktunya tanggal atau dicabut karena karies. 12 tahun. Kelompok umur ini penting untuk diperiksa karena umumnya anak-anak meninggalkan bangkusekolah pada umur 12 tahun. Selain itu, semua gigi permanen diperkirakan sudaherupsi pada kelompok umur ini kecuali gigiKARIES GIGI: Pengukuran Risiko dan Evaluasi 18 molar tiga.Beradasarkan ini, umur 12 tahun ditetapkan sebagai umur pemantauan global(global monitoring age) untuk karies. 15 tahun. Pada kelompok umur ini dianggap bahwa gigi permanen sudahterekspos dengan lingkungan mulut selama 3-9 tahun,sehingga pengukuran prevalensi karies dianggap lebih bermakna dibandingkanusia 12 tahun. Umur ini juga merupakan usia kritis untuk pengukuran indikator penyakit periodontal padaremaja. 35-44 tahun (rerata = 40 tahun). Kelompok umur ini merupakankelompok umur standar untuk memonitor kesehatan orang dewasa dalam hal efek karies, tingkat keparahan penyakit periodontal, dan efek pelayanan kesehatan gigiyang diberikan. 65-74 tahun. (rerata = 70 tahun). Kelompok umur ini lebih penting sehubungan dengan adanya perubahan distribusi umur dan bertambahnyaumur harapan hidup yang terjadi di semua negara. Data dari kelompok umur inidiperlukan untuk membuat perencanaan pelayanan keseahatan bagi manula danmemantau semua efek pelayanan rongga mulut yang diberikan B A B IIIKESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Karies gigi adalah Penyakit jaringan gigi yang mengalami klasifikasi yangditanda i oleh demineralisasi dari bagian inorganic dan dekstrusi dari subtansiorganic dari gigi atau penyakit jarigan gigi yang di tandai dengan kerusakan jaringan ,dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure, daerah interproksimal) meluaskearah pulpa.Etiologi atau penyebab kesatuan dari empat factor yaitu :1.
  • 19. Host2. Agen atau mikroorganisme3. Substrata tau4. Waktu Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies: 1. Keturunan2. Ras 3. Jenis kelamin4. Usia5. Vitamin
  • 20. 6. Unsur kimia 7. Air ludah8. Letak geografis9. Kultur social penduduk Diagnosis Diagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaangigi Pencegahan Karies 1. Pra erupsi2. Pasca erupsiTindakan yang dilakukan pada masa pasca erupsi ini terdiri dari pencegahan Perawatan Karies Gigi dengan Penambalanapabila kerusakan baru mencapai pada permukaan dentin 3.2 Saran Dengan perawatan kesehatan diri yang khususnya rongga mulut, sepertisikat gigi secara teratur . Maka resiko terjadinya karies gigi dapat dikuranggi.Lapisan enamel gigi yang tipis mudah mengalami kerusakan terutama pada gigimolar sebelum terjadinya karies pada gigi periksalah gigi anda ke dokter gigienam bulan sekali. B A
  • 21. B IVPENUTUP Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yangtelah melimpahkan rahmat-Nya karena atas perkenaan-Nya,maka makalah tentangkaries Gigi ini dapat diselesaikan dengan baik.Semoga makalah yang telah di tulis ini dapat bermanfaat bagi CivitasAkademik semua pada umumnya dan bagi mahasiswa Kedokteran padakhususnya.Apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini, penyusun mohonmaaf yang sebesar-besarnya, dan segala saran dan kritikan yang membangunsangat penyusun harapkan dari pembaca demi pengembangan keterampilanmenulis selanjutnya. Kiranya penyelesaian makalah ini dapat bermanfaat bagisemuanya. DAFTAR PUSTAKA 1. Dorland, W.A. Nenman, K amus K edo k teran Dorland : ahli bahasa,Huriawati H. dkk ±Ed-29- Jakarta ; EGC, 2002.2. Erni Gultom. I lmu Penya ki t G igi dan Mulut
  • 22. . Bandar Lampung3. Pemandu Pengarang. Karies gigi.4. Pemandu Pengarang. (Online),http.Pondok Indah Healcare Group.html (Karies gigi)5. Pemandu Pengarang. (Online),http:// wikipedia bahasa Indonesia/.html (Karies gigi)