SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
17
A. JUDUL PENELITIAN : Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Animali Melalui Penerapan Model Pembelajaran Strategi-
Strategi Belajar PQ4R Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP N 4
Wakorumba Selatan.
B. BIDANG ILMU : Desain dan Strategi Pembelajaran IPA Terpadu
1. PENDAHULUAN
Pendekatan pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA Terpadu di SMP Negeri 4
WAKORSEL selama ini mengacu pada pendekatan pembelajaran keterampilan proses,
yang dilaksanakan pada anonim (1995a ; b; c). Namun pelaksanaannya belum maksimal,
yang dapat dilihat dari keterampilan siswa yang masih kurang dalam menerapkan metode
ilmiah untuk mempelajari Konsep-Konsep Biologi.
Guru IPA Terpadu di SMP N. 4 WAKORSEL masih kurang inovatif dalam
menerapkan model-model pembelajaran kontekstual yang sesuai karakteristik pokok
bahasan, terutama dalam pengajaran pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural.
Hasil pengamatan pada siswa kelas VIII menunjukan bahwa prestasi belajar siswa pada
pokok bahasan animalia selama ini masih jauh di bawah standar rata-rata yang kurang
dari nilai. untuk itu perlu adanya inovasi pengajaran berupa pengadaan model-model
pengajaran yang sesuai dengan ciri khas pokok bahasan tersebut.
Salah satu Model pembelajaran kontekstual yang mengajarkan bagaimana siswa
belajar dengan benar, terutama pada pengetahuan yang bersifat deklaratif dan
pengetahuan prosedural adalah melalui pembelajaran strategi-strategi belajar dan jenis
yang sering digunakan adalah PQ4R (Preview, Read, Recite, Reflection, Review)
(indana, 2003).
a. PERUMUSAN MASALAH
Rendahnya prestasi siswa kelas VII 1
dalam penguasaan konsep pada pokok
bahasan klasifikasi mahluk hidup merupakan masalah yang mendesak untuk dipecahkan.
pendekatan mengajar yang kurang inovatif terutama dalam menerapkan model-model
pembelajaran konteksual yang sesuai dengan karakteristik pokok bahasan pengetahuan
deklaratif dan pengetahuan prosedural di identifikasi sebagai penyebab utama. salah satu
model pembelajaran kontekstual yang mengajarkan bagaimana siswa belajar dengan baik
pada pengetahuan yang sifatnya prosedural dan deklaratif adalah strategi-strategi belajar
PQ4R. Oleh karena itu, masalah yang diajukan dalam penelitian tindakan ini adalah :
Apakah dengan penerapan model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R
dapat meningkatkan prestasi belajar dalam menguasai konsep pokok bahasan klasifikasi
mahluk hidup pada mata pelajaran IPA Terpadu siswa kelas VIII
SMP N 4
WAKORSEL.
17
b. CARA PEMECAHAN MASALAH
Masalah rendahnya prestasi siswa dalam penguasaan konsep-konsep pada pokok
bahasan klasifikasi mahluk hidup akan dipecahkan dengan pendekatan pembelajaran.
kontekstual dengan menggunakan model pembelajaran strategi-strategi belajar metode
PQ4R.
1.1 Tujuan yang ingin di Capai
Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian tindak kelas ini adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam penguasaan konsep pada pokok bahasan
animalia mata pelajaran biologi di kelas viii
smp n 4 wakorsel.
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan pembelajaran strategi-strategi
belajar pq4r dalam mempelajari konsep-konsep biologi pada pokok bahasan animalia.
1.2 Penjelasan tujuan
1. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam penggunaan konsep pada pokok bahasan
klasifikasi mahluk hidup yaitu bahwa dalam penelitian tindakan kelas yang peneliti
lakukan saat ini menerapkan strategi-strategi belajar PQ4R yang diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa sebab strategi belajar PQ4R merupakan pola
pembelajaran konsektual yang semangatnya berbeda dengan pembelajaran
konvesional yang selama ini kita kenal yang lebih menyadarkan kepada hafalan dan
informasi ditentukan oleh guru serta penilayannya melalui kegiatan akademik.
Sedangkan pembelajaran kontekstual berupa strategi belajar PQ4R merupakan bentuk
pengajaran yang dimungkinkan siswa, menguatkan, memperluas, dan menerapkan
pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan
dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalah dunia nyata atau
masalah-masalah yang diasumsikan.
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan strategi-strategi belajar khusus
metode PQ4R dalam mempelajari konsep-konsep biologi pada pokok bahasan
klasifikasi mahluk hidup yaitu dari hasil pengamatan peneliti pada siswa kelas VIII
SMP N 4 WAKORSEL. Menunjukan bahwa prestasi belajar siswa pada pokok
bahasan klasifikasi mahluk hidup selama ini masih jauh di bawah standar, oleh karena
itu peneliti menerapkan strategi belajar PQ4R :
P singkatan dari previev (membaca selintas dengan cepat)
Q Singkatan dari Question ( bertanya)
R singkatan dari read ( membaca ), reflect (refleksi), recite (tanya jawab sendiri),
review (mengulang secara menyeluruh). Dengan hasil bahwa siswa kelas VIII
SMP N
4 WAKORSEL mampu menerapkan dalam proses belajar khususnya pada pokok
bahasan klasifikasi mahluk hidup
17
2. PROSEDUR
2.1 Desain PTK
SIKLUS SELANJUTNYA
Permasalahan alternatif pemecahan
(Rencana tindakan
Pelaksanaan
Tindakan I
Terselesaikan Refleksi I Analisa data I
Observasi
(monitoring)
belum
terselesaikan
alternatif pemecahan
(rencana tindakan)
Pelaksanaan Tindakan
II
Terselesaikan Refleksi I
Analisa Data II
Observasi
belum
Terselesaikan
17
2.2 Desain PTK
1. Tehnik pengumpulan data
1. Data hasil belajar produk diambil dengan memberikan tes kepada siswa.
2. Data tentang nilai proses dan keaktifan siswa dalam pembelajaran serta aktifitas
guru selama kegiatan belajar mengajar diperoleh dengan menggunakan lembar
observasi.
3. Data pendukung mengenai pemahaman siswa selama proses pembelajaran tentang
konsep-konsep animalia diperoleh melalui format siswa dan lembar portofolio.
2.3 Uraian Konsep
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian pula, yang dengan sendirinya
mempunyai berbagai aturan dan langkah-langkah yang harus di ikuti. penelitian
tindakan kelas merupakan terjemahan dari class room action, research yaitu suatu
action research yang dilakukan dikelas dengan arti katanya diterjemahkan menjadi
penelitian tindakan ; yang oleh caar dan kemnis (monif, J, 1991,P.2) didefinisikan
sebagai berikut :
1. Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri, atau penyelidikan yang dilakukan
melalui refleksi diri.
2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti,
seperti guru, siswa atau kepala sekolah.
3. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termaksud situasi pendidikan.
4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan
dari praktek-praktek, pemahaman terhadap praktek tersebut, serta situasi atau
lembaga tempat praktek tersebut dilaksanakan.
Dari ke empat ide pokok diatas dapat kita simpulkan bahwa Penelitian
Tindakan merupakan Penelitian dalam Bidang Sosial, yang menggunakan refleksi diri
sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta
bertujuan untuk melakukan perbaikan, dalam berbagai aspek. dengan berbekalkan
pengertian ini kita dapat mengkaji pengertian PTK yaitu penelitian yang dilakukan
oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, sehingga hasil belajar siswa
menjadi meningkat.
Oleh karena itu, meniff (1992:9) menekankan bahwa dengan dan dalam PTK
guru terbiasakan menyambut tantangan peningkatan kinerjanya dengan membuka diri
terhadap pengalaman dalam berbagai proses pembelajaran yang baru. dengan
demikian tindakan-tindakan dalam PTK juga memicu dan memacu pertumbuhan
dalam jabatan bagi guru. oleh karena itu, dapatlah dikatakan bahwa PTK berpijak
pada dua landasan yaitu infolvement – keterlibatan lansung guru dalam penggelaran
PTK – dari segi psikologi, dan inprofement- komitmen guru untuk melakukan
perbaikan, termaksud perbaikan cara berfikir dan kerjanya sendiri dari segi
pedagogik. oleh karena itu, juga dapat dikatakan bahwa PTK merupakan self-refletife
incuiri off as well as in, real situation.
2.4 kegiatan yang dilaksanakan
Proses Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus. tiap Siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin di capai, seperti apa yang di desain
dalam faktor yang diselidiki. untuk melihat sejauh mana prestasi belajar siswa dalam
memahami konsep-konsep IPA Terpadu maka dilakukan tes awal dengan
17
menggunakan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan materi klasifikasi
mahluk hidup.
Dari tes dan observasi awal yang dilakukan, maka dalam refleksi ditetapkan
bahwa tindakan yang ada digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada
pokok bahasan Animalia dilakukan dengan memaksimalkan model-model
pembelajaran strategi pembelajaran PQ4R.
Pada siklus pertama, tindakan yang dilakukan adalah :
1. Membuat skenario pembelajaran berupa RPP yang berbasis pada inquiri sains
dengan menggunakan model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R pada
topik animalia
2. Membuat / menyiapkan media / alat bantu termaksud LKS, lembar observasi
keaktifan dan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan
kemampuan guru dalam menerapkan modal pembelajaran strategi-strategi PQ4R
pada setiap topik pokok bahasan animalia.
3. Mendesai alat evaluasi berupa penilaian proses dan hasil belajar produk untuk
mengetahui prestasi belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran strategi
PQ4R.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario
pembelajaran pada RPP No. 4 animalia pada siklus 2 menetapkan / merumuskan
keunggulan kelemahan yang di capai pada siklus pertama yaitu pada penekanan
pemberian kesempatan kepada siswa dengan indikator pencapaian, memberikan
kepada siswa untuk merumuskan jawabannya, meminta tanggapan dari siswa yang
lain dan mengajukan pertanyaan akhir pada siswa untuk menguji pemahamanya.
pelaksanaan tindakan ini hanya sampai pada siklus kedua karena dikategorikan
mencapai ketuntasan belajar.
3. HASIL IMPLEMENTASI
3.1 Hasil
sebelum pelaksanaan tindakan kelas dengan penerapan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R maka terlebih dahulu
siswa diberi tes awal dimaksudkan sebagai dasar untuk mengetahui pengetahuan awal
siswa dalam memahami / menguasai konsep klasifikasi mahluk hidup.
Hasil tes awal menunjukan bahwa dari 31 siswa kelas VIII
SMP N 4
WAKORSEL yang menjadi objek penelitian diperoleh nilai minimum 36,50 dan nilai
maksimum 85, 00. jika dikaitkan dengan ketuntasan belajar secara individual 62 maka
diperoleh 20 siswa ( 100 % dikategorikan belum mencapai ketuntasan belajar secara
individual
Pemberian tindakan pada pertemuan pertama nilai terendah yang diperoleh siswa
telah diberikan tes hasil belajar dengan penerapan pembelajaran yang menggunakan
model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R adalah 36,50 nilai minimum
pencapaian siswa dan nilai tertinggi adalah 85,00 siswa yang memperoleh nilai kurang
dari 62 sebanyak 20 orang siswa sedangkan yang memperoleh diatas nilai 60 sebanyak
11 orang siswa.
Berdasarkan hasil tes formatif pada tes awal ini, maka selanjutnya peneliti
mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan
ke dua tindakan kedua yang melakukan refisi terhadap perencanaan pembelajaran yang
17
belum dilaksanakan atau belum sempurna dilaksanakan pada tindakan pertama, dengan
penekanan pada perbaikan yang diarahkan pada siswa yang belum mencapai ketuntasan
belajar secara individual yang dilaksanakan dengan pemberian kesempatan kepada siswa
melakukan pengamatan, pemberian pertanyaan kepada siswa sesuai dengan indikator
pencapaian, memberi kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawabannya,
meminta tanggapan dari siswa yang lain dan mengajukan pertanyaan akhir pada siswa
untuk menguji pemahamanya.
Setelah proses pembelajaran tindakan kedua pada pertemuan kedua dan ketiga
dengan tetap menggunakan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
strategi-strategi belajar PQ4R dan diperoleh nilai rata-rata 60,34 dan jumlah siswa yang
tuntas adalah 11 orang siswa dan jumlah siswa yang tidak tuntas pada pertemuan
pertama dan tindakan pertama adalah sebanyak 20 orang siswa dan dilanjutkan pada
pertemuan kedua tindakan kedua dan ketiga dengan penekanan pada pemberian
kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan.
Berdasarkan nilai rata-rata tindakan pertama yaitu 6,64 dan nilai rata-rata
tindakan kedua yaitu 7,49 maka ada peningkatan perolehan nilai tiap-tiap pertemuan.
setelah pertemuan ke tiga tindakan kedua melalui pengajaran dengan penerapan model
pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R di bandingkan tindakan pertama sampai
tindakan kedua meningkat menjadi 31 siswa dari 11 siswa yang tuntas. pada tindakan
pertama, disebabkan pada evaluasi tindakan ke 2 benar-benar telah dimengerti apa yang
telah diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R
dan tidak perlu dilakukan pada tindakan berikutnya karena secara individu mencapai
ketuntasan yaitu dengan rata-rata ketuntasan 77, 87 dengan jumlah siswa yang tuntas 31
siswa.
Berdasarkan nilai rata-rata perolehan siswa pada setiap pertemuan maka dapat
dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada pertemuan pertama hingga pertemua ke tiga
terjadi hasil belajar siswa. dari hasil belajar yang diperoleh menunjukan penerapan model
pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R dalam proses belajar mengajar serta
pelaksanaan tindakan kelas untuk perbaikan nilai dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
hal ini dapat dibuktikan dengan semakin berkurangnya jumlah siswa yang harus
mendapat tindakan pada setiap pertemuan dan nilai yang diperoleh siswa yang berada
pada kategori belum tuntas semakin berkurang, sehingga dapat dikatakan bahwa
pelaksanaan tindakan ini hanya sampai pada siklus ke 2 karena dikategorikan telah
mencapai ketuntasan belajar.
3.2 Implementasi Teori
a. Pendekatan Contekstual Teaching and Learning (CTL)
Contekstual Teaching and Learning (CTL) atau pembelajaran contekstual
merupakan salah satu macam dari pembelajaran konstruktivisme yang
mengajarkan tentang sifat dasar bagaimana manusia belajar. Kata kunci
konstruktivisme adalah to contruct oleh karena itu pada pembelajaran Contekstual
para pebelajar seharusnya sungguh-sungguh membangun makna dalam sudut
pandang pembelajaran bermakna bukan sekedar hafalan atau tiruan ( corebima,
2003, Ibrahim, 2003a).
Pola pembelajaran kontekstual sangatlah berbeda dengan pembelajaran
konvensional yang selama ini kita kenal yang lebih menyadarkan kepada hafalan
17
dan informasi ditentukan oleh guru serta penilaiannya hanya melalui kegiatan
akademik. Menurut U.S. Departemen Of Education and the National School-to-
Work Office dalam Nur (2001) pembelajaran kontekstual merupakan suatu
konsepsi yang membantu guru menghubungkan konten materi ajar dengan situasi-
situasi dunia nyata dan memotifasi siswa untuk membuat hubungan antara
pengetahuan dengan penerapanya ke dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga, warga negara, dan tenaga kerja. Lebih lanjut Nur (2001), pembelajaran
kontekstual merupakan pengajaran yang memungkinkan siswa menguatkan,
memperluas dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka
dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat
memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang
diasumsikan. Untuk memecahkan masalah-masalah akademik seorang guru perlu
memotivasi siswanya dengan cara menghubungkan konsep-konsep yang dipelajari
siswa dengan kehidupan nyata yang dialami siswa sehari-hari.
Pembelajaran kontekstual dapat dikatakan sebagai buah pendekatan
pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari pengetahuan.
Melalui hubungan di dalam dan di luar ruang kelas, suatu pendekatan pembelajaran
kontekstual menjadikan pengalaman menjadi relevan dan berarti bagi siswa dalam
membangun pengetahuan yang akan mereka terapkan dalam pembelajaran seumur
hidup (Corebima, 2003). Jelaslah bahwa penerapan pembelajaran kontekstual akan
menciptakan ruang kelas yang didalamnya siswa akan menjadi peserta aktif, bukan
hanya pengamat yang pasif, dan bertanggungjawab terhadap belajarnya.
Dalam mempelajari sains, khususnya mata pelajaran biologi pengajaran
dengan pendekatan pembelajaran kontekstual tidaklah sulit untuk diterapkan,
karena konsep-konsep biologi banyak berhubungan dengan dunia keseharian siswa.
Menurut C-Star University of washington (Anonim, 2002q; Sulistiyono, 2003)
ada tujuh prinsip pembelajaran kontekstual yaitu : (1) modeling, (2) learning
community, (3) questioning, (4) inquiry, (5) contructivism, (6) assessment
authentich, dan (7) reflection. Dari tujuh prinsip pembelajaran kontekstual tersebut,
inkuiri dapat mencakup beberapa prinsip lainnya, misalnya learning community,
questioning, contructivism dalam penerapannya melalui keterampilan proses sains.
b. Keterampilan-Keterampilan Proses Sains
Menurut Ibrahim (2003d), dan Anonim (tanpa tahun) bahwa keterampilan
proses sains adalah keterampilan-keterampilan yang dipelajari siswa pada saat
mereka melakukan inkuiri ilmiah. Keterampilan-keterampilan proses tersebut
adalah pengamatan, pengklasifikasian, peramalan, pengkomunikasian, penggunaan
bilangan, penginterpretasian data, melakukan eksperimen, pengontrolan variabel,
perumusan hipotesis, pendefinisian secara operasional, dan perumusan model.
Dari keterampilan-keterampilan proses di atas yang ada hubumgannya dengan
penelitian ini adalah : pengkomunikasian; mengatakan apa yang diketahui dengan
ucapan kata-kata, tulisan, gambar, demonstrasi dan grafik. Beberapa prilaku yang
dikerjakan siswa pada saat melakukan komunikasi adalah pemaparan pengamatan
atau dengan menggunakan perbendaharaan kata yang sesuai.
Agar proses pembelajaran kontekstual dapat lebih efektif kaitannya dengan
pembelajaran siswa, guru diharuskan merencanakan, mengimplementasikan,
17
merefleksikan dan menyempurnakan pembelajaran. Untuk keperluan itu, guru
harus melaksanakan beberapa hal sebagai berikut : (1) mengkaji konsep atau teori
yang akan dipelajari oleh siswa, (2) memahami latar belakang dan pengalaman
hidup siswa melalui pengkajian secara seksama, (3) mempelajari lingkungan
sekolah dan tempat tinggal siswa, selanjutnya memilih dan mengaitkannya dengan
konsep atau teori yang akan dibahas dalam proses pembelajaran kontekstual, (4)
merancang pengajaran dengan mengaitkan konsep atau teori yang dipelajari
dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki siswa dan lingkungan
kehidupan mereka, (5) melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong siswa
untuk mengaitkan apa yang sedang dipelajari dengan pengetahuan/pengalaman
yang telah dimiliki sebelumnya dan mengaitkan apa yang dipelajarinya dengan
fenomena kehidupan sehari-hari, dan (6) melakukan penilaian terhadap
pemahaman siswa. Hasil penilaian tersebut dijadikan sebagai bahan refleksi
terhadap rancangan pembelajaran dan pelaksanaannya (Corebima, 2003).
c. Strategi-Strategi Belajar
Menurut Puspitasari (2003) bahwa strategi-strategi belajar merupakan
operator-operator kognitif yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan
suatu tugas. Strategi belajar juga dikenal sebagai strategi kognitif, karena strategi
tersebut lebih dekat pada hasil belajar kognitif daripada tujuan belajar perilaku.
Oleh sebab itu strategi-strategi belajar dalam penerapannya pada siswa memiliki
tujuan untuk membentuk siswa sebagai pembelajar mandiri. Pembelajar mandiri
memiliki ciri mampu melakukan empat hal yaitu : (1) mendiagnosis situasi
pembelajaran tertentu secara cermat, (2) menentukan dan memilih strategi-strategi
belajar tertentu untuk masalah atau topik belajar tertentu, (3) memonitor dan
mengevaluasi keefektifan strategi tersebut, dan (4) memotivasi diri sendiri untuk
terlibat dalam suatu proses pembelajaran sampai masalah terselesaikan.
d. Jenis-jenis strategi Belajar
Ada empat jenis strategi-strategi belajar, yaitu strategi mengulang, strategi
elaborasi, strategi organisasi, dan strategi metakognitif. Secara khusus akan diulas
mengenai strategi elaborasi (puspitasari 2003)
Lebih lanjuat puspita sari (2003) menjelaskan bahwa strategi-strategi elaborasi
adalah suatu strategi pembelajaran yang membantu siswa dalam proses
pengembangan makna informasi baru dengan penambahan rincian dan penemuan
hubungan-hubungan. Strategi elaborasi terdiri dari analogi, catatan matrix, dan
PQ4R. Strategi elaborasi yang telah lama dikenal adalah metode PQ4R. Metode ini
digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka ingat. P singkatan
dari Previev (membaca selintas dengan cepat), question (bertanya), read
(membaca), reflect ( refleksi), recite (tanya jawab sendiri), reviev (mengulang
secara menyeluruh). Langkah-langkah penerapan PQ4R meliputi urutan nama-
nama tersebut yaitu :
1. Previev adalah tugas membaca dengan cepat dengan memperhatikan judul-judul
dan topik utama, baca tujuan umum dan rangkuman dan rumusan isi bacaan
tersebut membahas tentang apa,
17
2. Question adalah mendalami topik dan judul utama dengan mengajukan
pertanyaan yang jawabannya dapat ditemukan dalam bacaan tersebut, kemudian
mencoba menjawabnya sendiri,
3. Read adalah tugas membaca bahan bacaan secara cermat, dengan mengecek
jawaban yang diajukan pada langkah ke dua,
4. Defied adalah melakukan refleksi sambil membaca dengan cara menciptakan
gambaran visual dari bacaan dan menghubungkan informasi baru di dalam
bacaan tentang apa yang telah diketahui,
5. Recite adalah melakukan resitasi dengan menjawab dengan suara keras
pertanyaan yang diajukan tanpa membuka buku dan
6. Review adalah langkah untuk mengulang kembali seluruh bacaan, baca ulang
bila perlu, dan sekali lagi jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
e. Hipotesis tindakan
Berdasarkan kerangka teoritik yang dikemukakan dalam penelitian tindakan
ini, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah : “penerapan model
pembelajaran strategi-strategi belajar metode pq4r dapat meningkatkan prestasi
85 % penguasaan konsep pada pokok bahasan sistim klasifikasi mahluk hidup
mata pelajaran ipa terpadu siswa kelas vii1
smp n 4 wakorsel.
3.3 Tindakan Yang Diambil Sebagai Hasil
Adapun tindakan yang diambil sebagai hasil dalam Penelitian Tindakan Kelas
adalah sebagai berikut :
1. Membuat tes belajar yaitu tes awal, tes siklus pertama, tes siklus ke dua
2. Membuat lembar observasi, untuk mengetahui apakah guru dan siswa telah
melakukan pendekatan pembelajaran.
3. Membuat rpp yang di dalamnya terlampir pokok bahasan yang diajarkan dan
disertai dengan tugasnya.
4. Membuat alat evaluasi untuk melihat apakah prestasi belajar siswa meningkat
setelah diajar dengan menggunakan pembelajaran kontekstual
5. Membuat hal-hal yang terjadi dan tidak dicantumkan pada lembar observasi
3.4 Penilaian Terhadap Tindakan
a. Tindakan siklus pertama
1. Guru belum bisa mengorganisasi waktu dengan baik
2. Siswa masih ada yang pasif masih ada siswa yang bermain dan bercerita.
3. Siswa cenderung diam dan belum dapat berkomunikasi secara efektif dengan
temannya.
4. Guru cenderung kurang memberikan kesempatan kepada siswa menyimpulkan
pelajaran.
b. Tindakan siklus ke 2 masih ada beberapa Siswa yang merasa ragu dalam
menyampaikan pendapatnya di depan umum, kendati pun demikian mereka sudah
menunjukan sikap senang terhadap model pembelajaran strategi-strategi belajar
PQ4R.
17
4. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
1. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas vii1
smp n 4 wakorsel, semester genap tahun
pelajaran 2011 / 2012 jumlah siswa kelas vii1
adalah 31 orang terdiri dari 15 orang
siswa pria dan 16 orang siswa wanita.
2. Faktor-Faktor yang diselidiki
Untuk menjawab permasalahan dari penelitian ini, maka ada beberapa faktor yang
ingin diselidiki. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Faktor siswa
Ada dua faktor yang diselidiki tentang siswa adalah prestasi belajar siswa, meliputi
1. Produk, dalam memahami konsep-konsep dalam pokok bahasan klasifikasi
mahluk hidup
2. Keterampilan dalam menerapkan strategi-strategi dalam belajarnya.
b. Faktor Guru
Hal yang diselidiki tentang faktor guru adalah bagaimana mempersiapkan materi
pelajaran dan menggunakan serta mengorganisir siswa dalam melaksanakan
pembelajaran strategi-strategi belajar
c. Faktor sumber pembelajaran
Faktor yang diselidiki tentang Sumber Belajar atau bahan pelajaran yang
digunakan apakah sudah sesuai dengan Kompetensi dasar dan indikator hasil
belajar. Demikian pula dengan perangkat pembelajaran yang digunakan berupa
buku siswa dan lembar kegiatan siswa sudah sesuai dengan kemampuan siswa
SMP
3. Rencana Tindakan
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin di capai, seperti apa yang di desain
dalam faktor yang diselidiki. Untuk melihat sejauh mana prestasi belajar siswa, dalam
memahami konsep-konsep ipa terpadu maka dilakukan tes awal dengan menggunakan
sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan materi klasifikasi mahluk hidup.
Dari hasil tes dan Observasi awal yang dilakukan, maka dalam Refleksi
ditetapkan bahwa tindakan yang digunakan untuk meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa pada pokok Bahasan Klasifikasi mahluk hidup dilakukan dengan
memaksimalkan model-model pembelajaran strategi-strategi pembelajaran PQ4R.
Bertolak dari refleksi awal diperoleh data tentang pengetahuan siswa
mengenai konsep klasifikasi mahluk hidup pada mata pelajaran ipa terpadu di kelas
VII1
SMP N 4 Wakorsel, maka dilakukan penelitian tindakan kelas ini dengan
prosedur :
1. Perencanaan (pleaning)
2. Pelaksanaan tindakan (action)
3. Observasi dan evaluasi (observation dan evaluation)
4. Refleksi (reflection)
17
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
SIKLUS I
a. Tahap Perencanaan
1. Membuat skenario pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang berbasis pada Inkuiri sains dengan menggunakan model pembelajaran strategi-
strategi belajar PQ4R pada topik klasifikasi mahluk hidup
2. membuat / menyiamapkan media / alat bantu termaksud lembar kegiatan siswa
(LKS), lembar observasi keaktifan dan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan belajar
mengajar dan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran strategi-
strategi belajar PQ4R pada setiap topik dari pokok bahasan klasifikasi mahluk hidup.
3. mendesain alat evaluasi berupa penilaian proses dan hasil belajar prodak untuk
mengetahui prestasi belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model strategi-strategi belajar PQ4R yang didasarkan pada anomim
(2002b) dan ibrahim (2003b;c)
b. Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario
pembelajaran pada RPP klasifikasi mahluk hidup yang telah direncanakan dengan
menggunakan lembar kerja siswa dan buku siswa.
c. Observasi / Evaluasi
pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa dan
kemampuan guru membimbing siswa dalam menerapkan strategi belajar PQ4R.
Melaksanakan evaluasi untuk mengetahui sampai sejauh mana prestasi belajar produk
siswa dengan menerapkan strategi belajar PQ4R pada topik klasifikasi mahluk hidup.
d. Refleksi
Peneliti melaksanakan diskusi refleksi berdasarkan hasil yang didapatkan dalam
tahap observasi dan evaluasi untuk melihat apakah kegiatan yang dilaksanakan telah
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa baik produk maupun proses secara klasikal.
selain observasi dan evaluasi data dapat diperoleh melalui jurnal siswa dan penilaian
portofolio yang dibuat siswa pada saat kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui
efektifitas proses pembelajaran. hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah-
langkah lebih lanjut pada siklus berikutnya dalam upaya mencapai tujuan pelajaran
tindakan.
e. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan proses tindakan pada siklus pertama apabila siswa telah
mencapai ketuntasan belajar produk dan proses secara klasikal mencapai 80%
SIKLUS KE 2
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan perencanaan yang dilakukan dalam siklus ke 2 ini adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan / merumuskan keunggulan dan kelemahan yang dicapai pada siklus
pertama
2. Meninjau kembali skenario pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran
(rpp) topik klasifikasi mahluk hidup untuk diterapkan pada siklus ke 2
17
b. Pelaksanaan Tindakan
kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario
pembelajaran pada (RPP) tentang topik klasifikasi mahluk hidup yang telah
direncanakan dengan menggunakan lembar kerja siswa dan buku siswa.
a. Observasi / evaluasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa dan
kemampuan guru membimbing siswa dalam melaksanakan strategi belajar pq4r.
Melaksanakan evaluasi untuk mengetahui sampai sejauh mana prestasi belajar
produk siswa yang menerapkan strategi belajar pq4r pada topik klasifikasi mahluk
hidup
b. Refleksi
Peneliti bersama siswa melaksanakan diskusi berdasarkan hasil yang
didapatkan dalam tahap observasi dan evaluasi untuk melihat apakah kegiatan yang
dilaksanakan telah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa baik produk maupun
proses secara klasikal. Selain observasi dan evaluasi data dapat diperoleh melalui
jurnal siswa dan penilaian portofolio yang di buat siswa pada saat kegiatan belajar
mengajar untuk mengetahui efektifitas proses pembelajaran. Hasil refleksi
digunakan untuk menetapkan langkah-langkah lebih lanjut pada siklus berikutnya
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran tindakan.
c. Indikator kinerja
Indikator keberhasilan proses tindakan pada siklus ke 2 apabila siswa telah
mencapai ketuntasan belajar prodak dan proses secara klasikal mencapai 80 %
4. Data Dan Cara Pengambilanya
a. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru.
b. Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatis yang terdiri dari :
1. Tes hasil belajar berupa tes hasil belajar produk dan tes kinerja
2. Lembar observasi
3. Jurnal siswa
4. Portofolio
c. Cara Pengambilan Data
1. Data hasil belajar produk diambil dengan memberikan tes kepada siswa
2. Data tentang nilai proses dan keaktifan siswa dalam pembelajaran serta aktifitas
guru selama kegiatan belajar mengajar diperoleh dengan menggunakan lembar
observasi.
3. Data pendukung mengenai pemahaman siswa selama proses pembelajaran tentang
konsep-konsep klasifikasi mahluk hidup diperoleh melalui jurnal siswa dan lembar
portofolio.
17
5. Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan dari Penelitian Tindakan ini adalah apabila Prestasi Belajar Siswa
meliputi nilai hasil Belajar Produk dan Proses dalam kegiatan pembelajaran pokok
bahasan klasifikasi mahluk hidup maka pelajaran IPA Terpadu di kelas VII1
SMP N 4
WAKORSEL, mencapai rata-rata 80 % siswa tuntas secara klasikal.
5. JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan sekitar 7 bulan yakni dari bulan
September Sampai Bulan Maret 2012 dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
NO KEGIATAN
BULAN KET
9 10 11 12 1 2 3
1 SIKLUS I
a. perencanaan awal X X
- pembuatan skenario
pembelajaran,
pembuatan/penyiapan lembar
observasi dan media pembelajaran
X X X X
b. pelaksanaan tindakan X
c. observasi dan evaluasi X
d. Refleksi X
2 SIKLUS II
a. Perencanaan X
b. pelaksanaan tindakan X
c. observasi dan evaluasi X
d. refleksi X
3 TABULASI DAN ANALISA DATA X X X
4 PENYUSUNAN DRAF HASIL
PENELITIAN
X
5 PEMBUATAN LAPORAN AKHIR X
17
6. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis pada setiap tindakan siklus dari penelitian ini diperoleh bahwa
dalam proses pembelajaran Biologi guru telah menerapkan model pembelajaran strategi-
strategi belajar PQ4R, ini dapat dilihat pada saat proses belajar mengajar dimana guru
dan siswa telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran PQ4R. Dari hasil
observasi, evaluasi dan refleksi pelaksanaan tes awal dan pelaksanaan setiap siklus
diperoleh bahwa pada siklus pertama prestasi belajar siswa meningkat dari rata-rata
60,34 pada tes awal menjadi 71,52 pada siklus pertama. sedangkan pada siklus ke dua
prestasi belajar siswa meningkat menjadi 77,87. sehingga dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar IPA Terpadu siswa kelas VII1
SMP N 4 WAKORSEL pada pokok
bahasan klasifikasi mahluk hidup dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran
strategi-strategi belajar PQ4R.
B. SARAN
berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1. kepada guru diharapkan dapat mengetahui, memahami dan menerapkan model
pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
IPA Terpadu siswa.
2. kepada peneliti berikutnya diharapkan dapat membandingkan penggunaan berbagai
model pembelajaran PQ4R untuk mengetahui mana yang lebih efektif untuk diterapkan
dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1994a Garis-Garis Program Pengajaran IPA. Dikdasmen. Depdikbud Jakarta.
---------, 1995b Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Dikdasmen. Depdikbud
Jakarta.
---------, 1995c Petunjuk Teknis Mata Pelajaran IPA. Dikdasmen. Depdikbud Jakarta.
Cerebima, A.D.2003. Pembelajaran Kontekstual. Materi Pelatihan Terintegrasi Berbasis
Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama
Ditjen Dikdasmen Depdiknas Jakarta.
Ibrahim, M. 2000. Teori Belajar Konstruktivisme. Materi Pelatihan Terintegrasi Berbasis
Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama
Ditjen Dikdasmen Depdiknas Jakarta.
Puspitasari, R.P. 2003. Strategi-Strategi Belajar Materi Pelatihan Terintegrasi Berbasis
Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama
Ditjen Dikdasmen Depdiknas Jakarta.
Sulistiyono, T. 2003. Modul Umum Wawasan Kependidikan. Materi Pelatihan Terintegrasi
Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Direktorat Pendidikan Lanjutan
Pertama Ditjen Dikdasmen Depdiknas Jakarta.
17
PENELITIAN TINDAK KELAS
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
STRATEGI-SRATEGI BELAJAR PQ4R KELAS VII SMP
NEGERI 4 WAKORUMBA SELATAN
OLEH
HERAWATTI KAMA,S.P
NUPTK : 7441759661300043
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUNA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2013
17
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL PENELITIAN.........................................................................i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN........................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
A. JUDUL PENELITIAN...................................................................................... 1
B. BIDANG ILMU................................................................................................. 1
1. PENDAHULUAN............................................................................................. 1
a. Perumusan Masalah............................................................................................1
b. Cara Pemecahan Masalah.................................................................................. 2
I.I Tujuan yang Ingin di Capai.................................................................................. 2
I.2 Penjelasan Tujuan.................................................................................................2
2. Prosedur............................................................................................................. 3
2.1 Desain PTK........................................................................................................ 3
2.2 Teknik Pengumpulan Data................................................................................. 4
2.3 Uraian Konsep.................................................................................................... 4
2.4 Kegiatan Yang Dilaksanakan............................................................................. 4
3. Hasil Iplementasi............................................................................................... 5
3.1 Hasil....................................................................................................................5
3.2 Impelemtasi Teori...............................................................................................6
3.3 Tindakan yang Diambil Sebagai Hasil............................................................... 9
3.4 Penilaian terhadap Tindakan...............................................................................9
4. Rencana dan Prosedur Penelitian....................................................................... 10
5. Jadwal Penelitian................................................................................................ 13
6. Kesimpulan dan Rekomendasi........................................................................... 14
7. Daftar Pustaka.................................................................................................... 15
8. Lampiran.............................................................................................................16
17
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
JUDUL : Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada pokok bahasan klasifikasi mahluk Hidup
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Strategi-Strategi Belajar PQ4R
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP N 4 Wakorumba Selatan )
NAMA : HERAWATTI KAMA, S.P
NUPTK : 7441759661300043
Mengetahui :
Kepala SMP N 4 WAKORSEL
DULANI, S.Pd
NIP. 1970 0605 1995 01 1001
Wabona, Maret 2012
Guru Mapel IPA Terpadu
HERAWATTI KAMA,S.P
NIP.
17
LAMPIRAN I
JURNAL SISWA
DAFTAR NILAI TES AWAL SISWA KELAS VII1
SMP N 4 WAKORSEL
NO NAMA SISWA NILAI AWAL JENIS KELAMIN
1. AHMAD FADLI LA ODE 71,55 L
2 AINAYA WA ODE 68,00 P
3 ALIBAB LA ODE 36,50 L
4 AMRIL 40,05 L
5 AMSIL LA ODE 62,55 L
6 ANAS LA ODE 76,00 L
7 ANDRI PIATNO 70,00 L
8 ALAM MUSTAKIM 68,00 L
9 ALIMAN 55,00 L
10 ALWIA 79,52 P
11 ARFAN YASIR 50,56 L
12 ASTIYATI 57,00 P
13 BADRI 54,10 P
14 DESTI SABANDIA 59,50 P
15 EDILA 53,52 L
16 FARHIDAYAT 53,00 L
17 IMRAN 50,60 L
18 MIKTA LIA KARIM 56,52 P
19 MUH. ZULKIFLI LA ODE 53,57 L
20 MUH. JALIL 59,00 L
21 MUH. YUSRIN 56,62 L
22 MUSDALIFA 53,05 P
23 MUSYAROFAH 85,00 P
24 NUR AGUSTINA 60,00 P
25 RATIWA 55,50 P
26 SAMSIDAR WA ODE 45,10 P
27 SITI AMNI WA ODE 55,00 P
28 SITI MURNI WA ODE 53,50 P
29 SITI NUR INTAN SAPUTRI 78,50 P
30 SITI NUR HALIZA 80,00 P
31 SRI ASTARI 74,00 P
RATA-RATA 60,34
17
LAMPIRAN II
LEMBAR EVALUASI NILAI
TES AWAL, NILAI TES SIKLUS I DAN NILAI TES SIKLUS II
PADA POKOK BAHASAN KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
KELAS VIII
SMP N. 4 WAKORSEL. TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
NO NAMA SISWA
L/P NILAI
TES AWAL SIKLUS I SIKLUS II
1 AHMAD FADLI LA ODE L 71,55 78,10 80
2 AINAYA WA ODE P 68,00 70,25 76
3 ALIBAB LA ODE L 36,50 62,70 70
4 AMRIL L 40,05 66,05 71
5 AMSIL LA ODE L 62,55 68,82 71
6 ANAS LA ODE L 76,00 76,00 82
7 ANDRI PIATNO L 70,00 72,05 80
8 ALAM MUSTAKIM L 68,00 70,60 76
9 ALIMAN L 55,00 64,75 70
10 ALWIA P 79,52 82,20 87
11 ARFAN YASIR L 50,56 65,62 80
12 ASTIYATI P 57,00 70,57 80
13 BADRI P 54,10 70,80 78
14 DESTI SABANDIA P 59,50 74,72 83
15 EDILA L 53,52 67,35 80
16 FARHIDAYAT L 53,00 63,55 80
17 IMRAN L 50,60 71,15 86
18 MIKTA LIA KARIM P 56,52 69,20 78
19 MUH. ZULKIFLI LA ODE L 53,57 65,10 74
20 MUH. JALIL L 59,00 70,00 77
21 MUH. YUSRIN L 56,62 75,00 79
22 MUSDALIFA P 53,05 69,50 70
23 MUSYAROFAH P 85,00 88,00 90
24 NUR AGUSTINA P 60,00 73,05 77
25 RATIWA P 55,50 67,30 70
26 SAMSIDAR WA ODE P 45,10 66,65 70
27 SITI AMNI WA ODE P 55,00 70,10 74
28 SITI MURNI WA ODE P 53,50 64,85 68
29 SITI NUR INTAN SAPUTRI P 78,50 80,00 87
30 SITI NUR HALIZA P 80,00 84,15 90
31 SRI ASTARI P 74,00 79,00 80
RATA-RATA 60,34 71,52 77,87

Contenu connexe

Tendances

Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikTyasMommy Cozy Azalea
 
Instrumen
Instrumen Instrumen
Instrumen 0perat0r
 
L.22 lmbr observasi guru hkm 1
L.22 lmbr observasi guru hkm 1L.22 lmbr observasi guru hkm 1
L.22 lmbr observasi guru hkm 1Rudi Kaito
 
Micro Teaching - Keterampilan Menyajikan Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Menyajikan PelajaranMicro Teaching - Keterampilan Menyajikan Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Menyajikan PelajaranHaristian Sahroni Putra
 
Lembar observasi guru
Lembar observasi guruLembar observasi guru
Lembar observasi guruAlby Alyubi
 
Keg b7.1.1 verifikasi hasil pkg
Keg b7.1.1 verifikasi hasil pkgKeg b7.1.1 verifikasi hasil pkg
Keg b7.1.1 verifikasi hasil pkgEndar Nirmala
 
Materi 10. model model pembelajaran
Materi 10. model model pembelajaranMateri 10. model model pembelajaran
Materi 10. model model pembelajaranVivi Yunisa
 
Contoh isian kompetensi 1-14
Contoh isian kompetensi 1-14Contoh isian kompetensi 1-14
Contoh isian kompetensi 1-14wasio kadir
 
Lembar Observasi PTK (Pada Pembelajaran Saintifik)
Lembar Observasi PTK (Pada Pembelajaran Saintifik)Lembar Observasi PTK (Pada Pembelajaran Saintifik)
Lembar Observasi PTK (Pada Pembelajaran Saintifik)Andy Saiful Musthofa
 
PKG Pedoman Pengamatan dan Pemantauan
PKG Pedoman Pengamatan dan PemantauanPKG Pedoman Pengamatan dan Pemantauan
PKG Pedoman Pengamatan dan PemantauanPristiadi Utomo
 
RPP Matematika Kelas 1 Semester 2 (bagian 9)
RPP Matematika Kelas 1 Semester 2 (bagian 9)RPP Matematika Kelas 1 Semester 2 (bagian 9)
RPP Matematika Kelas 1 Semester 2 (bagian 9)Arikha Nida
 
Pkg yuli, s.pd-2013-2014
Pkg yuli, s.pd-2013-2014Pkg yuli, s.pd-2013-2014
Pkg yuli, s.pd-2013-2014Dimas Maryono
 

Tendances (20)

Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
 
Rpp lembar observasi
Rpp lembar observasiRpp lembar observasi
Rpp lembar observasi
 
Instrumen
Instrumen Instrumen
Instrumen
 
L.22 lmbr observasi guru hkm 1
L.22 lmbr observasi guru hkm 1L.22 lmbr observasi guru hkm 1
L.22 lmbr observasi guru hkm 1
 
Micro Teaching - Keterampilan Menyajikan Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Menyajikan PelajaranMicro Teaching - Keterampilan Menyajikan Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Menyajikan Pelajaran
 
Ipa2
Ipa2Ipa2
Ipa2
 
Lembar observasi guru
Lembar observasi guruLembar observasi guru
Lembar observasi guru
 
Keg b7.1.1 verifikasi hasil pkg
Keg b7.1.1 verifikasi hasil pkgKeg b7.1.1 verifikasi hasil pkg
Keg b7.1.1 verifikasi hasil pkg
 
Materi 10. model model pembelajaran
Materi 10. model model pembelajaranMateri 10. model model pembelajaran
Materi 10. model model pembelajaran
 
Contoh isian kompetensi 1-14
Contoh isian kompetensi 1-14Contoh isian kompetensi 1-14
Contoh isian kompetensi 1-14
 
Log
LogLog
Log
 
Lembar Observasi PTK (Pada Pembelajaran Saintifik)
Lembar Observasi PTK (Pada Pembelajaran Saintifik)Lembar Observasi PTK (Pada Pembelajaran Saintifik)
Lembar Observasi PTK (Pada Pembelajaran Saintifik)
 
Instrumen kinerja-guru
Instrumen kinerja-guruInstrumen kinerja-guru
Instrumen kinerja-guru
 
proposal
proposalproposal
proposal
 
PKG Pedoman Pengamatan dan Pemantauan
PKG Pedoman Pengamatan dan PemantauanPKG Pedoman Pengamatan dan Pemantauan
PKG Pedoman Pengamatan dan Pemantauan
 
1 lembar-observasi-ptk
1 lembar-observasi-ptk1 lembar-observasi-ptk
1 lembar-observasi-ptk
 
RPP Matematika Kelas 1 Semester 2 (bagian 9)
RPP Matematika Kelas 1 Semester 2 (bagian 9)RPP Matematika Kelas 1 Semester 2 (bagian 9)
RPP Matematika Kelas 1 Semester 2 (bagian 9)
 
Pkg yuli, s.pd-2013-2014
Pkg yuli, s.pd-2013-2014Pkg yuli, s.pd-2013-2014
Pkg yuli, s.pd-2013-2014
 
Apkgidanapkgii
ApkgidanapkgiiApkgidanapkgii
Apkgidanapkgii
 
Model modl pembelajaran
Model modl pembelajaranModel modl pembelajaran
Model modl pembelajaran
 

Similaire à PQ4R-ANIMALIA

Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelasKonsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelaseli priyatna laidan
 
Pemodelan Jangka Sorong
Pemodelan Jangka SorongPemodelan Jangka Sorong
Pemodelan Jangka SorongLilis Indayani
 
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...sinupid
 
Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)Ibenk Hallen
 
Pts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiPts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiZemzom Zamil
 
Pts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiPts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiZemzom Zamil
 
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...Irma Mustika Sari
 
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoBab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoSojunghan Dilectus
 
Ptk presentasi
Ptk presentasiPtk presentasi
Ptk presentasiibyadul
 

Similaire à PQ4R-ANIMALIA (20)

Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelasKonsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
 
Langkah ptk
Langkah ptkLangkah ptk
Langkah ptk
 
Pemodelan Jangka Sorong
Pemodelan Jangka SorongPemodelan Jangka Sorong
Pemodelan Jangka Sorong
 
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
 
Uas ipa
Uas ipaUas ipa
Uas ipa
 
Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)
 
Pts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiPts sufyan medan ii
Pts sufyan medan ii
 
Pts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiPts sufyan medan ii
Pts sufyan medan ii
 
Ptk1
Ptk1Ptk1
Ptk1
 
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
5464 17940-1-pb
5464 17940-1-pb5464 17940-1-pb
5464 17940-1-pb
 
Sogol ptk plpg
Sogol ptk plpgSogol ptk plpg
Sogol ptk plpg
 
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoBab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
ARTIKEL PTK PQ4R
ARTIKEL PTK PQ4RARTIKEL PTK PQ4R
ARTIKEL PTK PQ4R
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
 
Ptk presentasi
Ptk presentasiPtk presentasi
Ptk presentasi
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

PQ4R-ANIMALIA

  • 1. 17 A. JUDUL PENELITIAN : Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Animali Melalui Penerapan Model Pembelajaran Strategi- Strategi Belajar PQ4R Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP N 4 Wakorumba Selatan. B. BIDANG ILMU : Desain dan Strategi Pembelajaran IPA Terpadu 1. PENDAHULUAN Pendekatan pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA Terpadu di SMP Negeri 4 WAKORSEL selama ini mengacu pada pendekatan pembelajaran keterampilan proses, yang dilaksanakan pada anonim (1995a ; b; c). Namun pelaksanaannya belum maksimal, yang dapat dilihat dari keterampilan siswa yang masih kurang dalam menerapkan metode ilmiah untuk mempelajari Konsep-Konsep Biologi. Guru IPA Terpadu di SMP N. 4 WAKORSEL masih kurang inovatif dalam menerapkan model-model pembelajaran kontekstual yang sesuai karakteristik pokok bahasan, terutama dalam pengajaran pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Hasil pengamatan pada siswa kelas VIII menunjukan bahwa prestasi belajar siswa pada pokok bahasan animalia selama ini masih jauh di bawah standar rata-rata yang kurang dari nilai. untuk itu perlu adanya inovasi pengajaran berupa pengadaan model-model pengajaran yang sesuai dengan ciri khas pokok bahasan tersebut. Salah satu Model pembelajaran kontekstual yang mengajarkan bagaimana siswa belajar dengan benar, terutama pada pengetahuan yang bersifat deklaratif dan pengetahuan prosedural adalah melalui pembelajaran strategi-strategi belajar dan jenis yang sering digunakan adalah PQ4R (Preview, Read, Recite, Reflection, Review) (indana, 2003). a. PERUMUSAN MASALAH Rendahnya prestasi siswa kelas VII 1 dalam penguasaan konsep pada pokok bahasan klasifikasi mahluk hidup merupakan masalah yang mendesak untuk dipecahkan. pendekatan mengajar yang kurang inovatif terutama dalam menerapkan model-model pembelajaran konteksual yang sesuai dengan karakteristik pokok bahasan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural di identifikasi sebagai penyebab utama. salah satu model pembelajaran kontekstual yang mengajarkan bagaimana siswa belajar dengan baik pada pengetahuan yang sifatnya prosedural dan deklaratif adalah strategi-strategi belajar PQ4R. Oleh karena itu, masalah yang diajukan dalam penelitian tindakan ini adalah : Apakah dengan penerapan model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R dapat meningkatkan prestasi belajar dalam menguasai konsep pokok bahasan klasifikasi mahluk hidup pada mata pelajaran IPA Terpadu siswa kelas VIII SMP N 4 WAKORSEL.
  • 2. 17 b. CARA PEMECAHAN MASALAH Masalah rendahnya prestasi siswa dalam penguasaan konsep-konsep pada pokok bahasan klasifikasi mahluk hidup akan dipecahkan dengan pendekatan pembelajaran. kontekstual dengan menggunakan model pembelajaran strategi-strategi belajar metode PQ4R. 1.1 Tujuan yang ingin di Capai Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian tindak kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam penguasaan konsep pada pokok bahasan animalia mata pelajaran biologi di kelas viii smp n 4 wakorsel. 2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan pembelajaran strategi-strategi belajar pq4r dalam mempelajari konsep-konsep biologi pada pokok bahasan animalia. 1.2 Penjelasan tujuan 1. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam penggunaan konsep pada pokok bahasan klasifikasi mahluk hidup yaitu bahwa dalam penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan saat ini menerapkan strategi-strategi belajar PQ4R yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sebab strategi belajar PQ4R merupakan pola pembelajaran konsektual yang semangatnya berbeda dengan pembelajaran konvesional yang selama ini kita kenal yang lebih menyadarkan kepada hafalan dan informasi ditentukan oleh guru serta penilayannya melalui kegiatan akademik. Sedangkan pembelajaran kontekstual berupa strategi belajar PQ4R merupakan bentuk pengajaran yang dimungkinkan siswa, menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang diasumsikan. 2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan strategi-strategi belajar khusus metode PQ4R dalam mempelajari konsep-konsep biologi pada pokok bahasan klasifikasi mahluk hidup yaitu dari hasil pengamatan peneliti pada siswa kelas VIII SMP N 4 WAKORSEL. Menunjukan bahwa prestasi belajar siswa pada pokok bahasan klasifikasi mahluk hidup selama ini masih jauh di bawah standar, oleh karena itu peneliti menerapkan strategi belajar PQ4R : P singkatan dari previev (membaca selintas dengan cepat) Q Singkatan dari Question ( bertanya) R singkatan dari read ( membaca ), reflect (refleksi), recite (tanya jawab sendiri), review (mengulang secara menyeluruh). Dengan hasil bahwa siswa kelas VIII SMP N 4 WAKORSEL mampu menerapkan dalam proses belajar khususnya pada pokok bahasan klasifikasi mahluk hidup
  • 3. 17 2. PROSEDUR 2.1 Desain PTK SIKLUS SELANJUTNYA Permasalahan alternatif pemecahan (Rencana tindakan Pelaksanaan Tindakan I Terselesaikan Refleksi I Analisa data I Observasi (monitoring) belum terselesaikan alternatif pemecahan (rencana tindakan) Pelaksanaan Tindakan II Terselesaikan Refleksi I Analisa Data II Observasi belum Terselesaikan
  • 4. 17 2.2 Desain PTK 1. Tehnik pengumpulan data 1. Data hasil belajar produk diambil dengan memberikan tes kepada siswa. 2. Data tentang nilai proses dan keaktifan siswa dalam pembelajaran serta aktifitas guru selama kegiatan belajar mengajar diperoleh dengan menggunakan lembar observasi. 3. Data pendukung mengenai pemahaman siswa selama proses pembelajaran tentang konsep-konsep animalia diperoleh melalui format siswa dan lembar portofolio. 2.3 Uraian Konsep Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian pula, yang dengan sendirinya mempunyai berbagai aturan dan langkah-langkah yang harus di ikuti. penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari class room action, research yaitu suatu action research yang dilakukan dikelas dengan arti katanya diterjemahkan menjadi penelitian tindakan ; yang oleh caar dan kemnis (monif, J, 1991,P.2) didefinisikan sebagai berikut : 1. Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri, atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri. 2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru, siswa atau kepala sekolah. 3. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termaksud situasi pendidikan. 4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktek-praktek, pemahaman terhadap praktek tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktek tersebut dilaksanakan. Dari ke empat ide pokok diatas dapat kita simpulkan bahwa Penelitian Tindakan merupakan Penelitian dalam Bidang Sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan, dalam berbagai aspek. dengan berbekalkan pengertian ini kita dapat mengkaji pengertian PTK yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Oleh karena itu, meniff (1992:9) menekankan bahwa dengan dan dalam PTK guru terbiasakan menyambut tantangan peningkatan kinerjanya dengan membuka diri terhadap pengalaman dalam berbagai proses pembelajaran yang baru. dengan demikian tindakan-tindakan dalam PTK juga memicu dan memacu pertumbuhan dalam jabatan bagi guru. oleh karena itu, dapatlah dikatakan bahwa PTK berpijak pada dua landasan yaitu infolvement – keterlibatan lansung guru dalam penggelaran PTK – dari segi psikologi, dan inprofement- komitmen guru untuk melakukan perbaikan, termaksud perbaikan cara berfikir dan kerjanya sendiri dari segi pedagogik. oleh karena itu, juga dapat dikatakan bahwa PTK merupakan self-refletife incuiri off as well as in, real situation. 2.4 kegiatan yang dilaksanakan Proses Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus. tiap Siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin di capai, seperti apa yang di desain dalam faktor yang diselidiki. untuk melihat sejauh mana prestasi belajar siswa dalam memahami konsep-konsep IPA Terpadu maka dilakukan tes awal dengan
  • 5. 17 menggunakan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan materi klasifikasi mahluk hidup. Dari tes dan observasi awal yang dilakukan, maka dalam refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang ada digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Animalia dilakukan dengan memaksimalkan model-model pembelajaran strategi pembelajaran PQ4R. Pada siklus pertama, tindakan yang dilakukan adalah : 1. Membuat skenario pembelajaran berupa RPP yang berbasis pada inquiri sains dengan menggunakan model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R pada topik animalia 2. Membuat / menyiapkan media / alat bantu termaksud LKS, lembar observasi keaktifan dan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan kemampuan guru dalam menerapkan modal pembelajaran strategi-strategi PQ4R pada setiap topik pokok bahasan animalia. 3. Mendesai alat evaluasi berupa penilaian proses dan hasil belajar produk untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran strategi PQ4R. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran pada RPP No. 4 animalia pada siklus 2 menetapkan / merumuskan keunggulan kelemahan yang di capai pada siklus pertama yaitu pada penekanan pemberian kesempatan kepada siswa dengan indikator pencapaian, memberikan kepada siswa untuk merumuskan jawabannya, meminta tanggapan dari siswa yang lain dan mengajukan pertanyaan akhir pada siswa untuk menguji pemahamanya. pelaksanaan tindakan ini hanya sampai pada siklus kedua karena dikategorikan mencapai ketuntasan belajar. 3. HASIL IMPLEMENTASI 3.1 Hasil sebelum pelaksanaan tindakan kelas dengan penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R maka terlebih dahulu siswa diberi tes awal dimaksudkan sebagai dasar untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dalam memahami / menguasai konsep klasifikasi mahluk hidup. Hasil tes awal menunjukan bahwa dari 31 siswa kelas VIII SMP N 4 WAKORSEL yang menjadi objek penelitian diperoleh nilai minimum 36,50 dan nilai maksimum 85, 00. jika dikaitkan dengan ketuntasan belajar secara individual 62 maka diperoleh 20 siswa ( 100 % dikategorikan belum mencapai ketuntasan belajar secara individual Pemberian tindakan pada pertemuan pertama nilai terendah yang diperoleh siswa telah diberikan tes hasil belajar dengan penerapan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R adalah 36,50 nilai minimum pencapaian siswa dan nilai tertinggi adalah 85,00 siswa yang memperoleh nilai kurang dari 62 sebanyak 20 orang siswa sedangkan yang memperoleh diatas nilai 60 sebanyak 11 orang siswa. Berdasarkan hasil tes formatif pada tes awal ini, maka selanjutnya peneliti mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan ke dua tindakan kedua yang melakukan refisi terhadap perencanaan pembelajaran yang
  • 6. 17 belum dilaksanakan atau belum sempurna dilaksanakan pada tindakan pertama, dengan penekanan pada perbaikan yang diarahkan pada siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar secara individual yang dilaksanakan dengan pemberian kesempatan kepada siswa melakukan pengamatan, pemberian pertanyaan kepada siswa sesuai dengan indikator pencapaian, memberi kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawabannya, meminta tanggapan dari siswa yang lain dan mengajukan pertanyaan akhir pada siswa untuk menguji pemahamanya. Setelah proses pembelajaran tindakan kedua pada pertemuan kedua dan ketiga dengan tetap menggunakan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R dan diperoleh nilai rata-rata 60,34 dan jumlah siswa yang tuntas adalah 11 orang siswa dan jumlah siswa yang tidak tuntas pada pertemuan pertama dan tindakan pertama adalah sebanyak 20 orang siswa dan dilanjutkan pada pertemuan kedua tindakan kedua dan ketiga dengan penekanan pada pemberian kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan. Berdasarkan nilai rata-rata tindakan pertama yaitu 6,64 dan nilai rata-rata tindakan kedua yaitu 7,49 maka ada peningkatan perolehan nilai tiap-tiap pertemuan. setelah pertemuan ke tiga tindakan kedua melalui pengajaran dengan penerapan model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R di bandingkan tindakan pertama sampai tindakan kedua meningkat menjadi 31 siswa dari 11 siswa yang tuntas. pada tindakan pertama, disebabkan pada evaluasi tindakan ke 2 benar-benar telah dimengerti apa yang telah diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R dan tidak perlu dilakukan pada tindakan berikutnya karena secara individu mencapai ketuntasan yaitu dengan rata-rata ketuntasan 77, 87 dengan jumlah siswa yang tuntas 31 siswa. Berdasarkan nilai rata-rata perolehan siswa pada setiap pertemuan maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada pertemuan pertama hingga pertemua ke tiga terjadi hasil belajar siswa. dari hasil belajar yang diperoleh menunjukan penerapan model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R dalam proses belajar mengajar serta pelaksanaan tindakan kelas untuk perbaikan nilai dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat dibuktikan dengan semakin berkurangnya jumlah siswa yang harus mendapat tindakan pada setiap pertemuan dan nilai yang diperoleh siswa yang berada pada kategori belum tuntas semakin berkurang, sehingga dapat dikatakan bahwa pelaksanaan tindakan ini hanya sampai pada siklus ke 2 karena dikategorikan telah mencapai ketuntasan belajar. 3.2 Implementasi Teori a. Pendekatan Contekstual Teaching and Learning (CTL) Contekstual Teaching and Learning (CTL) atau pembelajaran contekstual merupakan salah satu macam dari pembelajaran konstruktivisme yang mengajarkan tentang sifat dasar bagaimana manusia belajar. Kata kunci konstruktivisme adalah to contruct oleh karena itu pada pembelajaran Contekstual para pebelajar seharusnya sungguh-sungguh membangun makna dalam sudut pandang pembelajaran bermakna bukan sekedar hafalan atau tiruan ( corebima, 2003, Ibrahim, 2003a). Pola pembelajaran kontekstual sangatlah berbeda dengan pembelajaran konvensional yang selama ini kita kenal yang lebih menyadarkan kepada hafalan
  • 7. 17 dan informasi ditentukan oleh guru serta penilaiannya hanya melalui kegiatan akademik. Menurut U.S. Departemen Of Education and the National School-to- Work Office dalam Nur (2001) pembelajaran kontekstual merupakan suatu konsepsi yang membantu guru menghubungkan konten materi ajar dengan situasi- situasi dunia nyata dan memotifasi siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan dengan penerapanya ke dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja. Lebih lanjut Nur (2001), pembelajaran kontekstual merupakan pengajaran yang memungkinkan siswa menguatkan, memperluas dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang diasumsikan. Untuk memecahkan masalah-masalah akademik seorang guru perlu memotivasi siswanya dengan cara menghubungkan konsep-konsep yang dipelajari siswa dengan kehidupan nyata yang dialami siswa sehari-hari. Pembelajaran kontekstual dapat dikatakan sebagai buah pendekatan pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari pengetahuan. Melalui hubungan di dalam dan di luar ruang kelas, suatu pendekatan pembelajaran kontekstual menjadikan pengalaman menjadi relevan dan berarti bagi siswa dalam membangun pengetahuan yang akan mereka terapkan dalam pembelajaran seumur hidup (Corebima, 2003). Jelaslah bahwa penerapan pembelajaran kontekstual akan menciptakan ruang kelas yang didalamnya siswa akan menjadi peserta aktif, bukan hanya pengamat yang pasif, dan bertanggungjawab terhadap belajarnya. Dalam mempelajari sains, khususnya mata pelajaran biologi pengajaran dengan pendekatan pembelajaran kontekstual tidaklah sulit untuk diterapkan, karena konsep-konsep biologi banyak berhubungan dengan dunia keseharian siswa. Menurut C-Star University of washington (Anonim, 2002q; Sulistiyono, 2003) ada tujuh prinsip pembelajaran kontekstual yaitu : (1) modeling, (2) learning community, (3) questioning, (4) inquiry, (5) contructivism, (6) assessment authentich, dan (7) reflection. Dari tujuh prinsip pembelajaran kontekstual tersebut, inkuiri dapat mencakup beberapa prinsip lainnya, misalnya learning community, questioning, contructivism dalam penerapannya melalui keterampilan proses sains. b. Keterampilan-Keterampilan Proses Sains Menurut Ibrahim (2003d), dan Anonim (tanpa tahun) bahwa keterampilan proses sains adalah keterampilan-keterampilan yang dipelajari siswa pada saat mereka melakukan inkuiri ilmiah. Keterampilan-keterampilan proses tersebut adalah pengamatan, pengklasifikasian, peramalan, pengkomunikasian, penggunaan bilangan, penginterpretasian data, melakukan eksperimen, pengontrolan variabel, perumusan hipotesis, pendefinisian secara operasional, dan perumusan model. Dari keterampilan-keterampilan proses di atas yang ada hubumgannya dengan penelitian ini adalah : pengkomunikasian; mengatakan apa yang diketahui dengan ucapan kata-kata, tulisan, gambar, demonstrasi dan grafik. Beberapa prilaku yang dikerjakan siswa pada saat melakukan komunikasi adalah pemaparan pengamatan atau dengan menggunakan perbendaharaan kata yang sesuai. Agar proses pembelajaran kontekstual dapat lebih efektif kaitannya dengan pembelajaran siswa, guru diharuskan merencanakan, mengimplementasikan,
  • 8. 17 merefleksikan dan menyempurnakan pembelajaran. Untuk keperluan itu, guru harus melaksanakan beberapa hal sebagai berikut : (1) mengkaji konsep atau teori yang akan dipelajari oleh siswa, (2) memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui pengkajian secara seksama, (3) mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa, selanjutnya memilih dan mengaitkannya dengan konsep atau teori yang akan dibahas dalam proses pembelajaran kontekstual, (4) merancang pengajaran dengan mengaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki siswa dan lingkungan kehidupan mereka, (5) melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong siswa untuk mengaitkan apa yang sedang dipelajari dengan pengetahuan/pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dan mengaitkan apa yang dipelajarinya dengan fenomena kehidupan sehari-hari, dan (6) melakukan penilaian terhadap pemahaman siswa. Hasil penilaian tersebut dijadikan sebagai bahan refleksi terhadap rancangan pembelajaran dan pelaksanaannya (Corebima, 2003). c. Strategi-Strategi Belajar Menurut Puspitasari (2003) bahwa strategi-strategi belajar merupakan operator-operator kognitif yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan suatu tugas. Strategi belajar juga dikenal sebagai strategi kognitif, karena strategi tersebut lebih dekat pada hasil belajar kognitif daripada tujuan belajar perilaku. Oleh sebab itu strategi-strategi belajar dalam penerapannya pada siswa memiliki tujuan untuk membentuk siswa sebagai pembelajar mandiri. Pembelajar mandiri memiliki ciri mampu melakukan empat hal yaitu : (1) mendiagnosis situasi pembelajaran tertentu secara cermat, (2) menentukan dan memilih strategi-strategi belajar tertentu untuk masalah atau topik belajar tertentu, (3) memonitor dan mengevaluasi keefektifan strategi tersebut, dan (4) memotivasi diri sendiri untuk terlibat dalam suatu proses pembelajaran sampai masalah terselesaikan. d. Jenis-jenis strategi Belajar Ada empat jenis strategi-strategi belajar, yaitu strategi mengulang, strategi elaborasi, strategi organisasi, dan strategi metakognitif. Secara khusus akan diulas mengenai strategi elaborasi (puspitasari 2003) Lebih lanjuat puspita sari (2003) menjelaskan bahwa strategi-strategi elaborasi adalah suatu strategi pembelajaran yang membantu siswa dalam proses pengembangan makna informasi baru dengan penambahan rincian dan penemuan hubungan-hubungan. Strategi elaborasi terdiri dari analogi, catatan matrix, dan PQ4R. Strategi elaborasi yang telah lama dikenal adalah metode PQ4R. Metode ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka ingat. P singkatan dari Previev (membaca selintas dengan cepat), question (bertanya), read (membaca), reflect ( refleksi), recite (tanya jawab sendiri), reviev (mengulang secara menyeluruh). Langkah-langkah penerapan PQ4R meliputi urutan nama- nama tersebut yaitu : 1. Previev adalah tugas membaca dengan cepat dengan memperhatikan judul-judul dan topik utama, baca tujuan umum dan rangkuman dan rumusan isi bacaan tersebut membahas tentang apa,
  • 9. 17 2. Question adalah mendalami topik dan judul utama dengan mengajukan pertanyaan yang jawabannya dapat ditemukan dalam bacaan tersebut, kemudian mencoba menjawabnya sendiri, 3. Read adalah tugas membaca bahan bacaan secara cermat, dengan mengecek jawaban yang diajukan pada langkah ke dua, 4. Defied adalah melakukan refleksi sambil membaca dengan cara menciptakan gambaran visual dari bacaan dan menghubungkan informasi baru di dalam bacaan tentang apa yang telah diketahui, 5. Recite adalah melakukan resitasi dengan menjawab dengan suara keras pertanyaan yang diajukan tanpa membuka buku dan 6. Review adalah langkah untuk mengulang kembali seluruh bacaan, baca ulang bila perlu, dan sekali lagi jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. e. Hipotesis tindakan Berdasarkan kerangka teoritik yang dikemukakan dalam penelitian tindakan ini, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah : “penerapan model pembelajaran strategi-strategi belajar metode pq4r dapat meningkatkan prestasi 85 % penguasaan konsep pada pokok bahasan sistim klasifikasi mahluk hidup mata pelajaran ipa terpadu siswa kelas vii1 smp n 4 wakorsel. 3.3 Tindakan Yang Diambil Sebagai Hasil Adapun tindakan yang diambil sebagai hasil dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut : 1. Membuat tes belajar yaitu tes awal, tes siklus pertama, tes siklus ke dua 2. Membuat lembar observasi, untuk mengetahui apakah guru dan siswa telah melakukan pendekatan pembelajaran. 3. Membuat rpp yang di dalamnya terlampir pokok bahasan yang diajarkan dan disertai dengan tugasnya. 4. Membuat alat evaluasi untuk melihat apakah prestasi belajar siswa meningkat setelah diajar dengan menggunakan pembelajaran kontekstual 5. Membuat hal-hal yang terjadi dan tidak dicantumkan pada lembar observasi 3.4 Penilaian Terhadap Tindakan a. Tindakan siklus pertama 1. Guru belum bisa mengorganisasi waktu dengan baik 2. Siswa masih ada yang pasif masih ada siswa yang bermain dan bercerita. 3. Siswa cenderung diam dan belum dapat berkomunikasi secara efektif dengan temannya. 4. Guru cenderung kurang memberikan kesempatan kepada siswa menyimpulkan pelajaran. b. Tindakan siklus ke 2 masih ada beberapa Siswa yang merasa ragu dalam menyampaikan pendapatnya di depan umum, kendati pun demikian mereka sudah menunjukan sikap senang terhadap model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R.
  • 10. 17 4. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas vii1 smp n 4 wakorsel, semester genap tahun pelajaran 2011 / 2012 jumlah siswa kelas vii1 adalah 31 orang terdiri dari 15 orang siswa pria dan 16 orang siswa wanita. 2. Faktor-Faktor yang diselidiki Untuk menjawab permasalahan dari penelitian ini, maka ada beberapa faktor yang ingin diselidiki. Faktor tersebut adalah sebagai berikut : a. Faktor siswa Ada dua faktor yang diselidiki tentang siswa adalah prestasi belajar siswa, meliputi 1. Produk, dalam memahami konsep-konsep dalam pokok bahasan klasifikasi mahluk hidup 2. Keterampilan dalam menerapkan strategi-strategi dalam belajarnya. b. Faktor Guru Hal yang diselidiki tentang faktor guru adalah bagaimana mempersiapkan materi pelajaran dan menggunakan serta mengorganisir siswa dalam melaksanakan pembelajaran strategi-strategi belajar c. Faktor sumber pembelajaran Faktor yang diselidiki tentang Sumber Belajar atau bahan pelajaran yang digunakan apakah sudah sesuai dengan Kompetensi dasar dan indikator hasil belajar. Demikian pula dengan perangkat pembelajaran yang digunakan berupa buku siswa dan lembar kegiatan siswa sudah sesuai dengan kemampuan siswa SMP 3. Rencana Tindakan Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin di capai, seperti apa yang di desain dalam faktor yang diselidiki. Untuk melihat sejauh mana prestasi belajar siswa, dalam memahami konsep-konsep ipa terpadu maka dilakukan tes awal dengan menggunakan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan materi klasifikasi mahluk hidup. Dari hasil tes dan Observasi awal yang dilakukan, maka dalam Refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang digunakan untuk meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada pokok Bahasan Klasifikasi mahluk hidup dilakukan dengan memaksimalkan model-model pembelajaran strategi-strategi pembelajaran PQ4R. Bertolak dari refleksi awal diperoleh data tentang pengetahuan siswa mengenai konsep klasifikasi mahluk hidup pada mata pelajaran ipa terpadu di kelas VII1 SMP N 4 Wakorsel, maka dilakukan penelitian tindakan kelas ini dengan prosedur : 1. Perencanaan (pleaning) 2. Pelaksanaan tindakan (action) 3. Observasi dan evaluasi (observation dan evaluation) 4. Refleksi (reflection)
  • 11. 17 Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan sebagai berikut : SIKLUS I a. Tahap Perencanaan 1. Membuat skenario pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berbasis pada Inkuiri sains dengan menggunakan model pembelajaran strategi- strategi belajar PQ4R pada topik klasifikasi mahluk hidup 2. membuat / menyiamapkan media / alat bantu termaksud lembar kegiatan siswa (LKS), lembar observasi keaktifan dan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran strategi- strategi belajar PQ4R pada setiap topik dari pokok bahasan klasifikasi mahluk hidup. 3. mendesain alat evaluasi berupa penilaian proses dan hasil belajar prodak untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model strategi-strategi belajar PQ4R yang didasarkan pada anomim (2002b) dan ibrahim (2003b;c) b. Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran pada RPP klasifikasi mahluk hidup yang telah direncanakan dengan menggunakan lembar kerja siswa dan buku siswa. c. Observasi / Evaluasi pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa dan kemampuan guru membimbing siswa dalam menerapkan strategi belajar PQ4R. Melaksanakan evaluasi untuk mengetahui sampai sejauh mana prestasi belajar produk siswa dengan menerapkan strategi belajar PQ4R pada topik klasifikasi mahluk hidup. d. Refleksi Peneliti melaksanakan diskusi refleksi berdasarkan hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dan evaluasi untuk melihat apakah kegiatan yang dilaksanakan telah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa baik produk maupun proses secara klasikal. selain observasi dan evaluasi data dapat diperoleh melalui jurnal siswa dan penilaian portofolio yang dibuat siswa pada saat kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui efektifitas proses pembelajaran. hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah- langkah lebih lanjut pada siklus berikutnya dalam upaya mencapai tujuan pelajaran tindakan. e. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan proses tindakan pada siklus pertama apabila siswa telah mencapai ketuntasan belajar produk dan proses secara klasikal mencapai 80% SIKLUS KE 2 a. Tahap Perencanaan Kegiatan perencanaan yang dilakukan dalam siklus ke 2 ini adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan / merumuskan keunggulan dan kelemahan yang dicapai pada siklus pertama 2. Meninjau kembali skenario pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) topik klasifikasi mahluk hidup untuk diterapkan pada siklus ke 2
  • 12. 17 b. Pelaksanaan Tindakan kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran pada (RPP) tentang topik klasifikasi mahluk hidup yang telah direncanakan dengan menggunakan lembar kerja siswa dan buku siswa. a. Observasi / evaluasi Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa dan kemampuan guru membimbing siswa dalam melaksanakan strategi belajar pq4r. Melaksanakan evaluasi untuk mengetahui sampai sejauh mana prestasi belajar produk siswa yang menerapkan strategi belajar pq4r pada topik klasifikasi mahluk hidup b. Refleksi Peneliti bersama siswa melaksanakan diskusi berdasarkan hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dan evaluasi untuk melihat apakah kegiatan yang dilaksanakan telah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa baik produk maupun proses secara klasikal. Selain observasi dan evaluasi data dapat diperoleh melalui jurnal siswa dan penilaian portofolio yang di buat siswa pada saat kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui efektifitas proses pembelajaran. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah-langkah lebih lanjut pada siklus berikutnya dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran tindakan. c. Indikator kinerja Indikator keberhasilan proses tindakan pada siklus ke 2 apabila siswa telah mencapai ketuntasan belajar prodak dan proses secara klasikal mencapai 80 % 4. Data Dan Cara Pengambilanya a. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru. b. Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatis yang terdiri dari : 1. Tes hasil belajar berupa tes hasil belajar produk dan tes kinerja 2. Lembar observasi 3. Jurnal siswa 4. Portofolio c. Cara Pengambilan Data 1. Data hasil belajar produk diambil dengan memberikan tes kepada siswa 2. Data tentang nilai proses dan keaktifan siswa dalam pembelajaran serta aktifitas guru selama kegiatan belajar mengajar diperoleh dengan menggunakan lembar observasi. 3. Data pendukung mengenai pemahaman siswa selama proses pembelajaran tentang konsep-konsep klasifikasi mahluk hidup diperoleh melalui jurnal siswa dan lembar portofolio.
  • 13. 17 5. Indikator Keberhasilan Indikator Keberhasilan dari Penelitian Tindakan ini adalah apabila Prestasi Belajar Siswa meliputi nilai hasil Belajar Produk dan Proses dalam kegiatan pembelajaran pokok bahasan klasifikasi mahluk hidup maka pelajaran IPA Terpadu di kelas VII1 SMP N 4 WAKORSEL, mencapai rata-rata 80 % siswa tuntas secara klasikal. 5. JADWAL PENELITIAN Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan sekitar 7 bulan yakni dari bulan September Sampai Bulan Maret 2012 dengan rincian kegiatan sebagai berikut : NO KEGIATAN BULAN KET 9 10 11 12 1 2 3 1 SIKLUS I a. perencanaan awal X X - pembuatan skenario pembelajaran, pembuatan/penyiapan lembar observasi dan media pembelajaran X X X X b. pelaksanaan tindakan X c. observasi dan evaluasi X d. Refleksi X 2 SIKLUS II a. Perencanaan X b. pelaksanaan tindakan X c. observasi dan evaluasi X d. refleksi X 3 TABULASI DAN ANALISA DATA X X X 4 PENYUSUNAN DRAF HASIL PENELITIAN X 5 PEMBUATAN LAPORAN AKHIR X
  • 14. 17 6. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis pada setiap tindakan siklus dari penelitian ini diperoleh bahwa dalam proses pembelajaran Biologi guru telah menerapkan model pembelajaran strategi- strategi belajar PQ4R, ini dapat dilihat pada saat proses belajar mengajar dimana guru dan siswa telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran PQ4R. Dari hasil observasi, evaluasi dan refleksi pelaksanaan tes awal dan pelaksanaan setiap siklus diperoleh bahwa pada siklus pertama prestasi belajar siswa meningkat dari rata-rata 60,34 pada tes awal menjadi 71,52 pada siklus pertama. sedangkan pada siklus ke dua prestasi belajar siswa meningkat menjadi 77,87. sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar IPA Terpadu siswa kelas VII1 SMP N 4 WAKORSEL pada pokok bahasan klasifikasi mahluk hidup dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R. B. SARAN berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut : 1. kepada guru diharapkan dapat mengetahui, memahami dan menerapkan model pembelajaran strategi-strategi belajar PQ4R dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA Terpadu siswa. 2. kepada peneliti berikutnya diharapkan dapat membandingkan penggunaan berbagai model pembelajaran PQ4R untuk mengetahui mana yang lebih efektif untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
  • 15. 17 DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1994a Garis-Garis Program Pengajaran IPA. Dikdasmen. Depdikbud Jakarta. ---------, 1995b Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Dikdasmen. Depdikbud Jakarta. ---------, 1995c Petunjuk Teknis Mata Pelajaran IPA. Dikdasmen. Depdikbud Jakarta. Cerebima, A.D.2003. Pembelajaran Kontekstual. Materi Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Ditjen Dikdasmen Depdiknas Jakarta. Ibrahim, M. 2000. Teori Belajar Konstruktivisme. Materi Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Ditjen Dikdasmen Depdiknas Jakarta. Puspitasari, R.P. 2003. Strategi-Strategi Belajar Materi Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Ditjen Dikdasmen Depdiknas Jakarta. Sulistiyono, T. 2003. Modul Umum Wawasan Kependidikan. Materi Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Ditjen Dikdasmen Depdiknas Jakarta.
  • 16. 17 PENELITIAN TINDAK KELAS MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STRATEGI-SRATEGI BELAJAR PQ4R KELAS VII SMP NEGERI 4 WAKORUMBA SELATAN OLEH HERAWATTI KAMA,S.P NUPTK : 7441759661300043 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUNA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2013
  • 17. 17 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PENELITIAN.........................................................................i LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN........................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................. iii A. JUDUL PENELITIAN...................................................................................... 1 B. BIDANG ILMU................................................................................................. 1 1. PENDAHULUAN............................................................................................. 1 a. Perumusan Masalah............................................................................................1 b. Cara Pemecahan Masalah.................................................................................. 2 I.I Tujuan yang Ingin di Capai.................................................................................. 2 I.2 Penjelasan Tujuan.................................................................................................2 2. Prosedur............................................................................................................. 3 2.1 Desain PTK........................................................................................................ 3 2.2 Teknik Pengumpulan Data................................................................................. 4 2.3 Uraian Konsep.................................................................................................... 4 2.4 Kegiatan Yang Dilaksanakan............................................................................. 4 3. Hasil Iplementasi............................................................................................... 5 3.1 Hasil....................................................................................................................5 3.2 Impelemtasi Teori...............................................................................................6 3.3 Tindakan yang Diambil Sebagai Hasil............................................................... 9 3.4 Penilaian terhadap Tindakan...............................................................................9 4. Rencana dan Prosedur Penelitian....................................................................... 10 5. Jadwal Penelitian................................................................................................ 13 6. Kesimpulan dan Rekomendasi........................................................................... 14 7. Daftar Pustaka.................................................................................................... 15 8. Lampiran.............................................................................................................16
  • 18. 17 LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN JUDUL : Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada pokok bahasan klasifikasi mahluk Hidup Melalui Penerapan Model Pembelajaran Strategi-Strategi Belajar PQ4R (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP N 4 Wakorumba Selatan ) NAMA : HERAWATTI KAMA, S.P NUPTK : 7441759661300043 Mengetahui : Kepala SMP N 4 WAKORSEL DULANI, S.Pd NIP. 1970 0605 1995 01 1001 Wabona, Maret 2012 Guru Mapel IPA Terpadu HERAWATTI KAMA,S.P NIP.
  • 19. 17 LAMPIRAN I JURNAL SISWA DAFTAR NILAI TES AWAL SISWA KELAS VII1 SMP N 4 WAKORSEL NO NAMA SISWA NILAI AWAL JENIS KELAMIN 1. AHMAD FADLI LA ODE 71,55 L 2 AINAYA WA ODE 68,00 P 3 ALIBAB LA ODE 36,50 L 4 AMRIL 40,05 L 5 AMSIL LA ODE 62,55 L 6 ANAS LA ODE 76,00 L 7 ANDRI PIATNO 70,00 L 8 ALAM MUSTAKIM 68,00 L 9 ALIMAN 55,00 L 10 ALWIA 79,52 P 11 ARFAN YASIR 50,56 L 12 ASTIYATI 57,00 P 13 BADRI 54,10 P 14 DESTI SABANDIA 59,50 P 15 EDILA 53,52 L 16 FARHIDAYAT 53,00 L 17 IMRAN 50,60 L 18 MIKTA LIA KARIM 56,52 P 19 MUH. ZULKIFLI LA ODE 53,57 L 20 MUH. JALIL 59,00 L 21 MUH. YUSRIN 56,62 L 22 MUSDALIFA 53,05 P 23 MUSYAROFAH 85,00 P 24 NUR AGUSTINA 60,00 P 25 RATIWA 55,50 P 26 SAMSIDAR WA ODE 45,10 P 27 SITI AMNI WA ODE 55,00 P 28 SITI MURNI WA ODE 53,50 P 29 SITI NUR INTAN SAPUTRI 78,50 P 30 SITI NUR HALIZA 80,00 P 31 SRI ASTARI 74,00 P RATA-RATA 60,34
  • 20. 17 LAMPIRAN II LEMBAR EVALUASI NILAI TES AWAL, NILAI TES SIKLUS I DAN NILAI TES SIKLUS II PADA POKOK BAHASAN KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP KELAS VIII SMP N. 4 WAKORSEL. TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 NO NAMA SISWA L/P NILAI TES AWAL SIKLUS I SIKLUS II 1 AHMAD FADLI LA ODE L 71,55 78,10 80 2 AINAYA WA ODE P 68,00 70,25 76 3 ALIBAB LA ODE L 36,50 62,70 70 4 AMRIL L 40,05 66,05 71 5 AMSIL LA ODE L 62,55 68,82 71 6 ANAS LA ODE L 76,00 76,00 82 7 ANDRI PIATNO L 70,00 72,05 80 8 ALAM MUSTAKIM L 68,00 70,60 76 9 ALIMAN L 55,00 64,75 70 10 ALWIA P 79,52 82,20 87 11 ARFAN YASIR L 50,56 65,62 80 12 ASTIYATI P 57,00 70,57 80 13 BADRI P 54,10 70,80 78 14 DESTI SABANDIA P 59,50 74,72 83 15 EDILA L 53,52 67,35 80 16 FARHIDAYAT L 53,00 63,55 80 17 IMRAN L 50,60 71,15 86 18 MIKTA LIA KARIM P 56,52 69,20 78 19 MUH. ZULKIFLI LA ODE L 53,57 65,10 74 20 MUH. JALIL L 59,00 70,00 77 21 MUH. YUSRIN L 56,62 75,00 79 22 MUSDALIFA P 53,05 69,50 70 23 MUSYAROFAH P 85,00 88,00 90 24 NUR AGUSTINA P 60,00 73,05 77 25 RATIWA P 55,50 67,30 70 26 SAMSIDAR WA ODE P 45,10 66,65 70 27 SITI AMNI WA ODE P 55,00 70,10 74 28 SITI MURNI WA ODE P 53,50 64,85 68 29 SITI NUR INTAN SAPUTRI P 78,50 80,00 87 30 SITI NUR HALIZA P 80,00 84,15 90 31 SRI ASTARI P 74,00 79,00 80 RATA-RATA 60,34 71,52 77,87