SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem saraf tepi menuju efektor yang berfungsi sebagai pencetus jawaban akhir.
Jawaban yang terjadi dapat berupa jawaban yang dipengaruhi oleh kemauan (Volunter)
dan jawaban yang tidak dipengaruhi oleh kemauan (Involunter).
Jawaban yang volunter melibatkan sistem saraf somatis sedangkan yang involunter
melibatkan sistem saraf otonom. Yang berfungsi sebagai efektor dari sisteSistem
persarafan terdiri dari sel-sel saraf (neuron) yang tersusun membentuk sistem saraf pusat
dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat (SSP) terdiri atas otak dan medula spinalis
sedangkan sistem saraf tepi (perifer) merupakan susunan saraf diluar SSP yang membawa
pesan ke dan dari sistem saraf pusat.
Stimulus (Rangsangan) yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan
internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh untuk
mampu mengadaptasinya sehingga tubuh tetap seimbang. Upaya tubuh dalam
mengadaptasi berlangsung melalui kegiatan sistem saraf disebut sebagai kegiatan refleks.
Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya maka akan terjadi kondisi yang tidak seimbang
atau sakit.
Stimulus diterima oleh reseptor (penerima rangsang) sistem saraf yang selanjutnya akan
dihantarkan oleh sistem saraf tepi ke sistem saraf pusat. Di sistem saraf pusat impuls
diolah untuk kemudian meneruskan jawaban (Respon) kembali melalum saraf somatis
adalah otot rangka sedangkan untuk sistem saraf otonom, efektornya adalah otot polos,
otot jantung dan kelenjar sebasea.
B. Tujuan
1. Dapat mengetahui defenisi, etiologi, patofisiologi, komplikasi, serta tanda dan gejala
dari meningitis
2. Dapat mengetahui konsep asuhan keperawatan meningitis
C. Batasan Masalah
Batasan masalah yang dapat kami ajukan, yaitu kami hanya menjelaskan tentang konsep
asuhan keperawatan meningitis
ii
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
I. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Meningitis adalah suatu inflamasi di arachnoid dan piamater pada otak dan spinal
cord, yang disebabkan oleh infeksi pada cairan serebrospinal (Lewis, 2005).
Meningitis adalah suatu inflamasi di piameter , arakhnoid dan subararakhnoid infeksi
biasanya menyebabkan meningitis dan chemical meningitis juga dapat menjadi
meningitis bisa akut atau kronik yang disebabkan karena bakteri,virus, jamur atau parasit.
(Lemone. 2004).
Meningitis adalah inflamasi meningen yang juga dapat menyerang arakhonoid dan
subarakhonoid, infeksi menyebar sampai subarakhonoid melalui cairan serebrospinal
sekitar otak dan spinal cord (Joyce M black,2005).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa meningitis adalah suatu
inflamasi meningen yang juga dapat menyebar ke arakhonoid dan subarakhonoid pada
otak dan spinal cord, yang disebabkan oleh bakteri , virus jamur atau protozoa.
B. Etiologi
Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme tetapi kebanyakan klien
dengan meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti fraktur tulang tengkorak,
infeksi sistemik, lainnya. Etiologi dapat dikelompokkan sesuai dengan klasifikasi :
1. Bakteri : haemophilus, influenzae, neisseria meningitidis, (meningococcal),
diplococus pneunomia (pneumoccal), streptococcus group A, staphylococcus aureus ,
escherichia coli ,klebsiella ,proteus, pseudomonas.
2. Virus: abses otak ,encephalitis ,limfoma leukemia atau darah diruang arakhnoid
,cytomegalovirus ,polyoma virus, herpes simplex dan herpes zoster .
3. Jamur: cryptococcus
C. Patofisiologi
Otak dilapisi oleh duramater, arakhonoid dan piamater. Cairan Serebrospinal (CSF)
diproduksi oleh fleksus koroid yang berada didasar ventrikel lateral dan diatas ventrikel
ke III dan IV. Setiap hari diproduksi 500-800 ml CSF. Setelah CSF bersirkulasi di otak
dan medulla spinalis, CSF akan direabssorpsi melalui villi arakhonoid, dalam lapisan
arakhonoid meninges. Organisme (bakteri,virus ,jamur dan protozoa) masuk SSP
melalui pembuluh darah dan blood brain barrier ,jalan masuk yang langsung terjadi
sebagai akibat dari trauma ,prosedur pembedahan atau abses cerebri /ruptur .otorhea atau
rhinorrhea mungkin disebabkan karena fraktur basis tengkorak bisa mengarah terjadinya
meningitis organisme. Meningitis menyerang mekanisme pertahanan tubuh spesifik dan
non spesifik untuk masuk dan bereplikasi dalam CSF.pertahanan ini meliputi barrier
ii
kulit, barrier darah – otak, respon inflamasi nonspesifik dan respon imun. Infeksi cairan
serebrospinal dan meningeal menyebabkan respon inflamasi pada piamater , arakhnoid
dan CSF.
Pembuluh darah yg mengalami inflamasi di dalam area sekitar otak mengeluarkan
cairan sebagai respon permeabilitas sel. Cairan serebrospinal mengalami kekeruhan,
terbentuk eksudat. Eksudat yang purulen menginfiltrasi saraf kranial dan membloks
fleksus koroid dan villi arakhnoid. Eksudat menyebabkan inflamasi dan edema lebih
lanjut sel meningeal. Pembesaran pembuluh darah, eksudat, gangguan aliran CSF dan
edema sel meningeal menyebabkan peningkatan TIK. Dengan peningkatan TIK, maka
perfusi serebral menurun dan kehilangan autoregulasi serebal.
D. Tanda dan Gejala
Demam, sakit kepala hebat, neusea, muntah dan nuchal rigidity [kaku kuduk ] adalah
tanda-anda utama pada meningitis. Tanda kernig positif , brudzinsky
positif,photophobia,penurunan kesadaran ,dan tanda-tanda peningkatan TIK mungkin
juga dapat timbul (Lewis,2005). Klien dengan meningitis bakteri biasanya mengalami
demam .menggigil ,nyeri kepala,nyeri punggung dan abdomen, mual dan muntah .Iritasi
meningel menyebabkan nuchal rigidity /kaki duduk.
E. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada meningitis adalah peningkat TIK yang
menyebabkan penurunan kesadaran .Komplikasi lain pada meningitis yaitu disfungsi
neurology,disfungsi saraf kranial (N.C III,IV VII atau VIII ),hemiparesis ,dysphasia dan
hemiparesia. Mungkin juga dapat terjadi syok, gangguan koagulasi, komplikasi septic
(bacterial endokarditis) dan demam yang terus – menerus. Hidrosefalus dapat terjadi jika
eksudat menyebabkan adhesi yang dapat mencegah aliran CSF normal dari ventrikel.
DIC (Dimensi Intravascular Coagulation) adalah komplikasi yang serius pada meningitis
yang dapat menyebabkan kematian.
F. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan daiagnostik yang paling utama untuk mendiagnosa meningitis yaitu
analisa CSF tetapi lumbal pungsi tidak dilakukan bila ada peningkatan TIK, karena bisa
menyebabkan herniasi jaringan otak di medula dan cardiopulmonary arrest. Pada
meningitis bakteri tekanan meningkat, cairan keruh atau berkabut, jumlah sel darah putih
dan protein meningkat, glukosa menurun, kultur positif beberapa jenis bakteri.
Sedangkan pada meningitis virus tekanan bervariasi, CSF biasanya jernih, sel darah putih
meningkat, glukosa dan protein biasanya normal, kultur biasanya negatif, kultur virus
biasanya hanya dengan prosedur khusus. CIE (Counter Immono Electrophoresis) bisa
dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan sumber infeksi karena bakteri kultur
darah dan urin, tenggorok dan hidung. Glukosa serum meningkat, LDH serum meningkat
(pada meningitis bakteri), sel darah putih sedikit meningkat dengan peningkatan neutropil
ii
(infeksi bakteri), elektrolit darah abnormal, LED meningkat. CT Scan/MRI dapat
membantu melokalisasi lesi, melihat ukuran atau letak ventrikel, hematoma daerah
serebral, hemoragik atau tumor. EEG mungkin terlihat gelombang lambat secara vokal
atau umum (encephalitis) atau voltasenya meningkat (abses). Rontgen dada, kepala dan
sinus mungkin ada indikasi infeksi atau sumber infeksi intrakranial.
G. Penatalaksanan Medik
Keefektifan pengobatan tergantung pada pemberian dini antibiotik yang mampu
menembus barier blood – brain ke dalam lapisan subarakhnoid. Antibiotik penicillin
(ampisillin, piperasillin) atau salah satu chepalosporin (ceftriaxone sodium, cefotaxim
sodium) dapat digunakan. Vacomyan hydrocloride tunggal atau kombinasi dengan
rifampisin juga dapat digunakan jika bakteri telah teridentifikasi. Antibiotik dosis tinggi
diberikan secara intravena.
Dexametason dapat diberikan sebagai terapi tambahan pada meningitis akut dan
meningitis pneumococcus. Dexametasone dapat diberikan bersamaan dengan antibiotik
untuk mensupresi inflamasi dan mengefektifkan pengobatan pada orang dewasa serta
tidak meningkatkan resiko perdarahan gastrointestinal.
Dehidrasi dan syok dapat diatasi dengan penambahan volume cairan. Seizure yang
terjadi pada tahap awal penyakit dapat dikontrol dengan phenitoin/dilantin.
ii
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS
A. Pengkajian
a. Pengkajian : Perawat mengumpulkan data untuk menentukan penyebab meningitis,
yang membantu mengembangkan rencana keperawatan pada klien.
1) Riwayat kesehatan sekarang: yang harus dikaji meliputi adanya keluhan sakit kepala,
demam, nausea, vomiting dan nuckal rigidity. Kaji adanya tanda-tanda peningkatan
TIK. Penurunan LOC, seizure, perubahan tanda-tanda vital dan pola pernafasan, dan
papiledema. Perawat menanyakan pada klien untuk menjelaskan gejala yang dialami,
kapan, apakah semakin buruk.
2) Riwayat kesehatan masa lalu : Perawat berkata pada klien untuk mengingat peristiwa
khusus yang pernah dialami, seperti riwayat alergi, ISPA, trauma kepala atau fraktur
tengkorak, riwayat pemakaian obat-obatan.
b. Pengkajian fisik: Dilakukan dengan pemeriksaan metode head to toe atau
pemerikasaan organ dengan cara inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi.
1) Tanda-tanda vital meliputi pemeriksaan kesadaran, tekanan darah, denyut nadi,
pernafasan dan temperatur tubuh.
2) Sistem pernafasan: mengkaji apakah ada keluhan seperti sesak nafas, irama nafas
tidak teratur, takipnea, ronchi, sumbatan jalan nafas dan apnea.
3) Sistem kardiovaskuler: dikaji adanya hipertensi, takhikardi, bradikardi.
4) Sistem gastrointestinal: adanya muntah, menurun atau tidak adanya bising usus.
5) Sistem urinaria: dikaji frekuensi BAK, jumlah, inkontinensia.
6) Sistem persarafan meliputi: tingkat kesadaran,kejang, GCS, pemeriksan saraf kranial
II (optikus), III (oculomotorius), V (trigeminal), IV (troklearis), VI (abdusen), VII
(fasialis), atau VIII (vestibulocochlear), pemeriksaan status system sensori dan
motorik, pemeriksaan refleks, kerniq atau brudzinski positif.
c. Pemeriksaan Penunjang: Pemeriksaan penunjang pada klien dengan meningitis
bervariasi, protein di csf cenderung meningkat, glukosa serum meningkat, sel darah
putih sedikit meningkat dengan peningkatan neutropil (infeksi bakteri), CT scan dan
MRI hasilnya akan normal pada meningitis yang tidak kompleks, sputum dan secret
nasopharingeal diambil untuk kultur sebelum dimulai terapi antibiotik untuk
mengidentifikasi organisme penyebab meningitis.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan untuk klien dengan meningitis mencakup:
1. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan TIK atau
edema serebral
2. Resiko terjadinya penyebaran infeksi berhubungan dengan penekanan respon
inflamasi (akibat obat)
ii
3. Nyeri berhubungan dengan adanya proses infeksi/inflamasi,
4. Toksin dalam sirkulasi
5. inefektif manajemen terapeutik berhubungan dengan berbagai kondisi yang
dialami yang ditandai oleh masalah sensorik dan motorik, keterbatasan aktifitas
6. Hipertermia berhubungan dengan infeksi dan gangguan regulasi temperatur pada
hipotalamus karena peningkatan TIK ditandai peningkatan suhu.
C. Perencanaan
Perencanaan dibuat untuk menetapkan tujuan, criteria hasil dan perawatan pada klien
dengan meningitis. Adapun dalam menetapkan tujuan harus spesifik, nyata dan dapat
dilakukan dan mempunyai criteria waktu dan menetapkan criteria hasil, serta
merencanakan tindakan keperawatan yang akan dilakukan. Adapun prinsip dari
perencanaan bertujuan: mengembalikan fungsi saraf secara optimal, mengatasi infeksi,
mengurangi rasa nyeri dan ketidak nyamanan.
D. Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang akan dilakukan berdasarkan perencanaan yang
telah ditentukan secara umum. Intervensi yang dapat dilakukan pada klien meningitis
adalah: kaji status neurology, monitor tanda-tanda vital, mengkaji adanya komplikasi,
hindari fleksi leher, kaji kepatenan dan fungsi jalan nafas, peningkatan kesehatan,
pencegahan infeksi pernafasan melalui vaksinasi pneumococcal pneumonia dan influenza
dengan dibantu oleh perawat, monitor intake dan out put, kolaborasi dengan medis,
membantu memenuhi kebutuhan klien, memberi support kepada klien dan keluarga.
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang dipakai sebagai alat ukur
keberhasilan dari rencana keperawatan didalam memenuhi kebutuhan klien.
Pada perawatan klien dengan meningitis hasil yang diharapkan adalah: perfusi jaringan
serebral adekuat, meningkatnya tingkat kesadaran, tubuh dipertahankan normal (36 –
37,2°C), nyeri berkurang/hilang, melaksanakan program terapi, terhindari dari
komplikasi meningitis tersebut.
ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Meningitis adalah suatu inflamasi di arachnoid dan piamater pada otak dan spinal cord,
yang disebabkan oleh infeksi pada cairan serebrospinal (Lewis, 2005).
2. Meningitis adalah suatu inflamasi di piameter , arakhnoid dan subararakhnoid infeksi
biasanya menyebabkan meningitis dan chemical meningitis juga dapat menjadi
meningitis bisa akut atau kronik yang disebabkan karena bakteri,virus, jamur atau parasit.
(Lemone. 2004).
B. Saran
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pencari materi yang bersangkutan.
ii
DAFTAR PUSTAKA
 Doengoes. M.E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.
 http://www.google.com/makalah askep meningitis.diakses tanggal 16 november 2012.
ii
MAKALAH Kebutuhan Medikal Bedah 3
DOSEN : Ns. MUSRIANI, S.Kep. M.Kes
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN
MENINGITIS
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
1. NURUL HUSNA
2. NURLENA
3. PUTRI ASTUTI
4. LA ODE ARMAN
5. USLI OTA
6. SUHARMUDIN
AKADEMI KEPERAWATAN (AKPER)
PEMKAB. MUNA
2014
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadiraj Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah kita diberikan nikmat kesehatan hingga sampai sekarang
ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW. Serta para sahabat-sahabat-Nya, pengikut-pegikutnya hingga akhir zaman.
Dimana yang telah mengajarkan iman dan islam kepada kita, sehingga kita dapat menikmati
indahnya keimanan dan Islam.
Dengan penuh rasa syukur kami ucapkan karena dapat menyelesaikan tugas KMB 3 ini,
yang diberikan oleh dosen Ns. Musriani,S.Kep. M.Kes, kepada kami sebagai tugas dalam
mengikuti proses pembelajaran mata kuliah KMB3I. Dalam penulisan dan penyusuan kata-kata
pada tugas ini masih banyak kesalahan penulisan, untuk itu kami selaku penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pambaca demi kesempurnaan makalah ini
di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga Makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Raha,28 Februari 2014
Penulis,
KELOMPOK 1
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................. 1
C. Batasan Masalah ................................................................ 1
BAB II TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
MENINGITIS
A. Konsep Dasar...................................................................... 2
1. Pengertian ..................................................................... 2
2. Etiologi.......................................................................... 2
3. Patofisiologi.................................................................. 2
4. Tanda dan gejala............................................................ 3
5. Komplikasi ................................................................... 3
6. Pemeriksaan Diagnostik................................................ 3
7. Penatalaksanaan Medik ................................................. 4
B. Tinjauan Teoritis Tentang Asuhan Keperawatan................ 5
1. Pengkajian..................................................................... 5
2. Diagnosa Keperawatan ................................................ 5
3. Intervensi Keperawatan ................................................ 6
4. Evaluasi......................................................................... 6
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan ......................................................................... 7
B. Saran ................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
ii

Contenu connexe

Tendances (14)

Asuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan MeningitisAsuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan Meningitis
 
KARDITIS
KARDITISKARDITIS
KARDITIS
 
Asuhan keperawatan meningitis.
 Asuhan keperawatan meningitis. Asuhan keperawatan meningitis.
Asuhan keperawatan meningitis.
 
Ppt myelin
Ppt myelinPpt myelin
Ppt myelin
 
Perikarditis
PerikarditisPerikarditis
Perikarditis
 
Askep tumor otak
Askep tumor otakAskep tumor otak
Askep tumor otak
 
KARDITIS
KARDITISKARDITIS
KARDITIS
 
Askep tumor otak
Askep tumor otakAskep tumor otak
Askep tumor otak
 
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
 
Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN
Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUNAskep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN
Askep tumor otak yani 44444 AKPER PEMDA MUN
 
Perikarditis
Perikarditis Perikarditis
Perikarditis
 
Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA
Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA
Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA
 
Makalah peridarditis
Makalah peridarditisMakalah peridarditis
Makalah peridarditis
 
Tumor otak 1
Tumor otak 1Tumor otak 1
Tumor otak 1
 

Similaire à Makalah meningitis anti

Asparina_18162004_(Meningitis).pptx
Asparina_18162004_(Meningitis).pptxAsparina_18162004_(Meningitis).pptx
Asparina_18162004_(Meningitis).pptxRinahussein1
 
Infeksi cns (central nervous system)
Infeksi cns (central nervous system)Infeksi cns (central nervous system)
Infeksi cns (central nervous system)Yulia mar'atuzzakiyah
 
PPT TUGAS 1 KEL 5.pptx
PPT TUGAS 1 KEL 5.pptxPPT TUGAS 1 KEL 5.pptx
PPT TUGAS 1 KEL 5.pptxRezal7
 
Meningitis_Rezal.pptx
Meningitis_Rezal.pptxMeningitis_Rezal.pptx
Meningitis_Rezal.pptxRezal7
 
Power point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNA
Power point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNAPower point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNA
Power point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS Encepal Cere
 
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
 Asuhan Keperawatan Cidera Kepala   Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
Asuhan Keperawatan Cidera KepalaAsuhan Keperawatan Cidera Kepala
Asuhan Keperawatan Cidera Kepalapjj_kemenkes
 
Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Aulia Amani
 
LAPORAN PENDAHULUAN MYELITIS
LAPORAN PENDAHULUAN MYELITISLAPORAN PENDAHULUAN MYELITIS
LAPORAN PENDAHULUAN MYELITISnurhalimah rofi
 
Bedah iskandar japardi46
Bedah iskandar japardi46Bedah iskandar japardi46
Bedah iskandar japardi46Luhu Tapiheru
 
Chronic inflamatory demyelinating polyneuropathy
Chronic inflamatory demyelinating polyneuropathyChronic inflamatory demyelinating polyneuropathy
Chronic inflamatory demyelinating polyneuropathyVertilia Desy
 

Similaire à Makalah meningitis anti (20)

Makalah meningitis anti
Makalah meningitis antiMakalah meningitis anti
Makalah meningitis anti
 
Ililllllllmenserrrrrr
IlilllllllmenserrrrrrIlilllllllmenserrrrrr
Ililllllllmenserrrrrr
 
ppt-meningitis
ppt-meningitisppt-meningitis
ppt-meningitis
 
Asparina_18162004_(Meningitis).pptx
Asparina_18162004_(Meningitis).pptxAsparina_18162004_(Meningitis).pptx
Asparina_18162004_(Meningitis).pptx
 
Infeksi cns (central nervous system)
Infeksi cns (central nervous system)Infeksi cns (central nervous system)
Infeksi cns (central nervous system)
 
PPT TUGAS 1 KEL 5.pptx
PPT TUGAS 1 KEL 5.pptxPPT TUGAS 1 KEL 5.pptx
PPT TUGAS 1 KEL 5.pptx
 
Diagnosa gangguan kesadaran
Diagnosa gangguan kesadaranDiagnosa gangguan kesadaran
Diagnosa gangguan kesadaran
 
Meningitis_Rezal.pptx
Meningitis_Rezal.pptxMeningitis_Rezal.pptx
Meningitis_Rezal.pptx
 
Power point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNA
Power point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNAPower point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNA
Power point askep meningitis AKPER PEMKAB MUNA
 
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS
 
Referat Meningitis Word
Referat Meningitis WordReferat Meningitis Word
Referat Meningitis Word
 
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
 Asuhan Keperawatan Cidera Kepala   Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
 
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
Asuhan Keperawatan Cidera KepalaAsuhan Keperawatan Cidera Kepala
Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
 
Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)
 
Laporan pendahulua1
Laporan pendahulua1Laporan pendahulua1
Laporan pendahulua1
 
LAPORAN PENDAHULUAN MYELITIS
LAPORAN PENDAHULUAN MYELITISLAPORAN PENDAHULUAN MYELITIS
LAPORAN PENDAHULUAN MYELITIS
 
Bedah iskandar japardi46
Bedah iskandar japardi46Bedah iskandar japardi46
Bedah iskandar japardi46
 
Meningitis pwr poin AKPER PEMKAB MUNA
Meningitis pwr poin AKPER PEMKAB MUNA Meningitis pwr poin AKPER PEMKAB MUNA
Meningitis pwr poin AKPER PEMKAB MUNA
 
Demam pada anak
Demam pada anakDemam pada anak
Demam pada anak
 
Chronic inflamatory demyelinating polyneuropathy
Chronic inflamatory demyelinating polyneuropathyChronic inflamatory demyelinating polyneuropathy
Chronic inflamatory demyelinating polyneuropathy
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Dernier

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHykbek
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasMuhamadIlham361836
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 

Dernier (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 

Makalah meningitis anti

  • 1. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem saraf tepi menuju efektor yang berfungsi sebagai pencetus jawaban akhir. Jawaban yang terjadi dapat berupa jawaban yang dipengaruhi oleh kemauan (Volunter) dan jawaban yang tidak dipengaruhi oleh kemauan (Involunter). Jawaban yang volunter melibatkan sistem saraf somatis sedangkan yang involunter melibatkan sistem saraf otonom. Yang berfungsi sebagai efektor dari sisteSistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf (neuron) yang tersusun membentuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat (SSP) terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi (perifer) merupakan susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat. Stimulus (Rangsangan) yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh untuk mampu mengadaptasinya sehingga tubuh tetap seimbang. Upaya tubuh dalam mengadaptasi berlangsung melalui kegiatan sistem saraf disebut sebagai kegiatan refleks. Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya maka akan terjadi kondisi yang tidak seimbang atau sakit. Stimulus diterima oleh reseptor (penerima rangsang) sistem saraf yang selanjutnya akan dihantarkan oleh sistem saraf tepi ke sistem saraf pusat. Di sistem saraf pusat impuls diolah untuk kemudian meneruskan jawaban (Respon) kembali melalum saraf somatis adalah otot rangka sedangkan untuk sistem saraf otonom, efektornya adalah otot polos, otot jantung dan kelenjar sebasea. B. Tujuan 1. Dapat mengetahui defenisi, etiologi, patofisiologi, komplikasi, serta tanda dan gejala dari meningitis 2. Dapat mengetahui konsep asuhan keperawatan meningitis C. Batasan Masalah Batasan masalah yang dapat kami ajukan, yaitu kami hanya menjelaskan tentang konsep asuhan keperawatan meningitis
  • 2. ii BAB II TINJAUAN TEORITIS I. KONSEP DASAR A. Pengertian Meningitis adalah suatu inflamasi di arachnoid dan piamater pada otak dan spinal cord, yang disebabkan oleh infeksi pada cairan serebrospinal (Lewis, 2005). Meningitis adalah suatu inflamasi di piameter , arakhnoid dan subararakhnoid infeksi biasanya menyebabkan meningitis dan chemical meningitis juga dapat menjadi meningitis bisa akut atau kronik yang disebabkan karena bakteri,virus, jamur atau parasit. (Lemone. 2004). Meningitis adalah inflamasi meningen yang juga dapat menyerang arakhonoid dan subarakhonoid, infeksi menyebar sampai subarakhonoid melalui cairan serebrospinal sekitar otak dan spinal cord (Joyce M black,2005). Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa meningitis adalah suatu inflamasi meningen yang juga dapat menyebar ke arakhonoid dan subarakhonoid pada otak dan spinal cord, yang disebabkan oleh bakteri , virus jamur atau protozoa. B. Etiologi Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme tetapi kebanyakan klien dengan meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti fraktur tulang tengkorak, infeksi sistemik, lainnya. Etiologi dapat dikelompokkan sesuai dengan klasifikasi : 1. Bakteri : haemophilus, influenzae, neisseria meningitidis, (meningococcal), diplococus pneunomia (pneumoccal), streptococcus group A, staphylococcus aureus , escherichia coli ,klebsiella ,proteus, pseudomonas. 2. Virus: abses otak ,encephalitis ,limfoma leukemia atau darah diruang arakhnoid ,cytomegalovirus ,polyoma virus, herpes simplex dan herpes zoster . 3. Jamur: cryptococcus C. Patofisiologi Otak dilapisi oleh duramater, arakhonoid dan piamater. Cairan Serebrospinal (CSF) diproduksi oleh fleksus koroid yang berada didasar ventrikel lateral dan diatas ventrikel ke III dan IV. Setiap hari diproduksi 500-800 ml CSF. Setelah CSF bersirkulasi di otak dan medulla spinalis, CSF akan direabssorpsi melalui villi arakhonoid, dalam lapisan arakhonoid meninges. Organisme (bakteri,virus ,jamur dan protozoa) masuk SSP melalui pembuluh darah dan blood brain barrier ,jalan masuk yang langsung terjadi sebagai akibat dari trauma ,prosedur pembedahan atau abses cerebri /ruptur .otorhea atau rhinorrhea mungkin disebabkan karena fraktur basis tengkorak bisa mengarah terjadinya meningitis organisme. Meningitis menyerang mekanisme pertahanan tubuh spesifik dan non spesifik untuk masuk dan bereplikasi dalam CSF.pertahanan ini meliputi barrier
  • 3. ii kulit, barrier darah – otak, respon inflamasi nonspesifik dan respon imun. Infeksi cairan serebrospinal dan meningeal menyebabkan respon inflamasi pada piamater , arakhnoid dan CSF. Pembuluh darah yg mengalami inflamasi di dalam area sekitar otak mengeluarkan cairan sebagai respon permeabilitas sel. Cairan serebrospinal mengalami kekeruhan, terbentuk eksudat. Eksudat yang purulen menginfiltrasi saraf kranial dan membloks fleksus koroid dan villi arakhnoid. Eksudat menyebabkan inflamasi dan edema lebih lanjut sel meningeal. Pembesaran pembuluh darah, eksudat, gangguan aliran CSF dan edema sel meningeal menyebabkan peningkatan TIK. Dengan peningkatan TIK, maka perfusi serebral menurun dan kehilangan autoregulasi serebal. D. Tanda dan Gejala Demam, sakit kepala hebat, neusea, muntah dan nuchal rigidity [kaku kuduk ] adalah tanda-anda utama pada meningitis. Tanda kernig positif , brudzinsky positif,photophobia,penurunan kesadaran ,dan tanda-tanda peningkatan TIK mungkin juga dapat timbul (Lewis,2005). Klien dengan meningitis bakteri biasanya mengalami demam .menggigil ,nyeri kepala,nyeri punggung dan abdomen, mual dan muntah .Iritasi meningel menyebabkan nuchal rigidity /kaki duduk. E. Komplikasi Komplikasi yang sering terjadi pada meningitis adalah peningkat TIK yang menyebabkan penurunan kesadaran .Komplikasi lain pada meningitis yaitu disfungsi neurology,disfungsi saraf kranial (N.C III,IV VII atau VIII ),hemiparesis ,dysphasia dan hemiparesia. Mungkin juga dapat terjadi syok, gangguan koagulasi, komplikasi septic (bacterial endokarditis) dan demam yang terus – menerus. Hidrosefalus dapat terjadi jika eksudat menyebabkan adhesi yang dapat mencegah aliran CSF normal dari ventrikel. DIC (Dimensi Intravascular Coagulation) adalah komplikasi yang serius pada meningitis yang dapat menyebabkan kematian. F. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan daiagnostik yang paling utama untuk mendiagnosa meningitis yaitu analisa CSF tetapi lumbal pungsi tidak dilakukan bila ada peningkatan TIK, karena bisa menyebabkan herniasi jaringan otak di medula dan cardiopulmonary arrest. Pada meningitis bakteri tekanan meningkat, cairan keruh atau berkabut, jumlah sel darah putih dan protein meningkat, glukosa menurun, kultur positif beberapa jenis bakteri. Sedangkan pada meningitis virus tekanan bervariasi, CSF biasanya jernih, sel darah putih meningkat, glukosa dan protein biasanya normal, kultur biasanya negatif, kultur virus biasanya hanya dengan prosedur khusus. CIE (Counter Immono Electrophoresis) bisa dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan sumber infeksi karena bakteri kultur darah dan urin, tenggorok dan hidung. Glukosa serum meningkat, LDH serum meningkat (pada meningitis bakteri), sel darah putih sedikit meningkat dengan peningkatan neutropil
  • 4. ii (infeksi bakteri), elektrolit darah abnormal, LED meningkat. CT Scan/MRI dapat membantu melokalisasi lesi, melihat ukuran atau letak ventrikel, hematoma daerah serebral, hemoragik atau tumor. EEG mungkin terlihat gelombang lambat secara vokal atau umum (encephalitis) atau voltasenya meningkat (abses). Rontgen dada, kepala dan sinus mungkin ada indikasi infeksi atau sumber infeksi intrakranial. G. Penatalaksanan Medik Keefektifan pengobatan tergantung pada pemberian dini antibiotik yang mampu menembus barier blood – brain ke dalam lapisan subarakhnoid. Antibiotik penicillin (ampisillin, piperasillin) atau salah satu chepalosporin (ceftriaxone sodium, cefotaxim sodium) dapat digunakan. Vacomyan hydrocloride tunggal atau kombinasi dengan rifampisin juga dapat digunakan jika bakteri telah teridentifikasi. Antibiotik dosis tinggi diberikan secara intravena. Dexametason dapat diberikan sebagai terapi tambahan pada meningitis akut dan meningitis pneumococcus. Dexametasone dapat diberikan bersamaan dengan antibiotik untuk mensupresi inflamasi dan mengefektifkan pengobatan pada orang dewasa serta tidak meningkatkan resiko perdarahan gastrointestinal. Dehidrasi dan syok dapat diatasi dengan penambahan volume cairan. Seizure yang terjadi pada tahap awal penyakit dapat dikontrol dengan phenitoin/dilantin.
  • 5. ii II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS A. Pengkajian a. Pengkajian : Perawat mengumpulkan data untuk menentukan penyebab meningitis, yang membantu mengembangkan rencana keperawatan pada klien. 1) Riwayat kesehatan sekarang: yang harus dikaji meliputi adanya keluhan sakit kepala, demam, nausea, vomiting dan nuckal rigidity. Kaji adanya tanda-tanda peningkatan TIK. Penurunan LOC, seizure, perubahan tanda-tanda vital dan pola pernafasan, dan papiledema. Perawat menanyakan pada klien untuk menjelaskan gejala yang dialami, kapan, apakah semakin buruk. 2) Riwayat kesehatan masa lalu : Perawat berkata pada klien untuk mengingat peristiwa khusus yang pernah dialami, seperti riwayat alergi, ISPA, trauma kepala atau fraktur tengkorak, riwayat pemakaian obat-obatan. b. Pengkajian fisik: Dilakukan dengan pemeriksaan metode head to toe atau pemerikasaan organ dengan cara inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi. 1) Tanda-tanda vital meliputi pemeriksaan kesadaran, tekanan darah, denyut nadi, pernafasan dan temperatur tubuh. 2) Sistem pernafasan: mengkaji apakah ada keluhan seperti sesak nafas, irama nafas tidak teratur, takipnea, ronchi, sumbatan jalan nafas dan apnea. 3) Sistem kardiovaskuler: dikaji adanya hipertensi, takhikardi, bradikardi. 4) Sistem gastrointestinal: adanya muntah, menurun atau tidak adanya bising usus. 5) Sistem urinaria: dikaji frekuensi BAK, jumlah, inkontinensia. 6) Sistem persarafan meliputi: tingkat kesadaran,kejang, GCS, pemeriksan saraf kranial II (optikus), III (oculomotorius), V (trigeminal), IV (troklearis), VI (abdusen), VII (fasialis), atau VIII (vestibulocochlear), pemeriksaan status system sensori dan motorik, pemeriksaan refleks, kerniq atau brudzinski positif. c. Pemeriksaan Penunjang: Pemeriksaan penunjang pada klien dengan meningitis bervariasi, protein di csf cenderung meningkat, glukosa serum meningkat, sel darah putih sedikit meningkat dengan peningkatan neutropil (infeksi bakteri), CT scan dan MRI hasilnya akan normal pada meningitis yang tidak kompleks, sputum dan secret nasopharingeal diambil untuk kultur sebelum dimulai terapi antibiotik untuk mengidentifikasi organisme penyebab meningitis. B. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan untuk klien dengan meningitis mencakup: 1. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan TIK atau edema serebral 2. Resiko terjadinya penyebaran infeksi berhubungan dengan penekanan respon inflamasi (akibat obat)
  • 6. ii 3. Nyeri berhubungan dengan adanya proses infeksi/inflamasi, 4. Toksin dalam sirkulasi 5. inefektif manajemen terapeutik berhubungan dengan berbagai kondisi yang dialami yang ditandai oleh masalah sensorik dan motorik, keterbatasan aktifitas 6. Hipertermia berhubungan dengan infeksi dan gangguan regulasi temperatur pada hipotalamus karena peningkatan TIK ditandai peningkatan suhu. C. Perencanaan Perencanaan dibuat untuk menetapkan tujuan, criteria hasil dan perawatan pada klien dengan meningitis. Adapun dalam menetapkan tujuan harus spesifik, nyata dan dapat dilakukan dan mempunyai criteria waktu dan menetapkan criteria hasil, serta merencanakan tindakan keperawatan yang akan dilakukan. Adapun prinsip dari perencanaan bertujuan: mengembalikan fungsi saraf secara optimal, mengatasi infeksi, mengurangi rasa nyeri dan ketidak nyamanan. D. Implementasi Implementasi merupakan tindakan yang akan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah ditentukan secara umum. Intervensi yang dapat dilakukan pada klien meningitis adalah: kaji status neurology, monitor tanda-tanda vital, mengkaji adanya komplikasi, hindari fleksi leher, kaji kepatenan dan fungsi jalan nafas, peningkatan kesehatan, pencegahan infeksi pernafasan melalui vaksinasi pneumococcal pneumonia dan influenza dengan dibantu oleh perawat, monitor intake dan out put, kolaborasi dengan medis, membantu memenuhi kebutuhan klien, memberi support kepada klien dan keluarga. E. Evaluasi Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang dipakai sebagai alat ukur keberhasilan dari rencana keperawatan didalam memenuhi kebutuhan klien. Pada perawatan klien dengan meningitis hasil yang diharapkan adalah: perfusi jaringan serebral adekuat, meningkatnya tingkat kesadaran, tubuh dipertahankan normal (36 – 37,2°C), nyeri berkurang/hilang, melaksanakan program terapi, terhindari dari komplikasi meningitis tersebut.
  • 7. ii BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Meningitis adalah suatu inflamasi di arachnoid dan piamater pada otak dan spinal cord, yang disebabkan oleh infeksi pada cairan serebrospinal (Lewis, 2005). 2. Meningitis adalah suatu inflamasi di piameter , arakhnoid dan subararakhnoid infeksi biasanya menyebabkan meningitis dan chemical meningitis juga dapat menjadi meningitis bisa akut atau kronik yang disebabkan karena bakteri,virus, jamur atau parasit. (Lemone. 2004). B. Saran Semoga makalah ini dapat berguna bagi pencari materi yang bersangkutan.
  • 8. ii DAFTAR PUSTAKA  Doengoes. M.E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.  http://www.google.com/makalah askep meningitis.diakses tanggal 16 november 2012.
  • 9. ii MAKALAH Kebutuhan Medikal Bedah 3 DOSEN : Ns. MUSRIANI, S.Kep. M.Kes ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN MENINGITIS DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 1. NURUL HUSNA 2. NURLENA 3. PUTRI ASTUTI 4. LA ODE ARMAN 5. USLI OTA 6. SUHARMUDIN AKADEMI KEPERAWATAN (AKPER) PEMKAB. MUNA 2014
  • 10. ii KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadiraj Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah kita diberikan nikmat kesehatan hingga sampai sekarang ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Serta para sahabat-sahabat-Nya, pengikut-pegikutnya hingga akhir zaman. Dimana yang telah mengajarkan iman dan islam kepada kita, sehingga kita dapat menikmati indahnya keimanan dan Islam. Dengan penuh rasa syukur kami ucapkan karena dapat menyelesaikan tugas KMB 3 ini, yang diberikan oleh dosen Ns. Musriani,S.Kep. M.Kes, kepada kami sebagai tugas dalam mengikuti proses pembelajaran mata kuliah KMB3I. Dalam penulisan dan penyusuan kata-kata pada tugas ini masih banyak kesalahan penulisan, untuk itu kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pambaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata semoga Makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Raha,28 Februari 2014 Penulis, KELOMPOK 1
  • 11. ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................. i KATA PENGANTAR ............................................................................... ii DAFTAR ISI.............................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.................................................................... 1 B. Tujuan ................................................................................. 1 C. Batasan Masalah ................................................................ 1 BAB II TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN MENINGITIS A. Konsep Dasar...................................................................... 2 1. Pengertian ..................................................................... 2 2. Etiologi.......................................................................... 2 3. Patofisiologi.................................................................. 2 4. Tanda dan gejala............................................................ 3 5. Komplikasi ................................................................... 3 6. Pemeriksaan Diagnostik................................................ 3 7. Penatalaksanaan Medik ................................................. 4 B. Tinjauan Teoritis Tentang Asuhan Keperawatan................ 5 1. Pengkajian..................................................................... 5 2. Diagnosa Keperawatan ................................................ 5 3. Intervensi Keperawatan ................................................ 6 4. Evaluasi......................................................................... 6 BAB IV KESIMPULAN A. Kesimpulan ......................................................................... 7 B. Saran ................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA
  • 12. ii