1. METODE PENULISAN MAKALAH
1. Kata Pengantar : berisi kata2 harapan penulis, ucapan trimakasih, dll dari penulis
2. Daftar isi (jelas)
3. Pendahuluan : latar belakang pembuatan tugas, tujuan dan manfaat yg diinginkan
4. Landasan teori : kutipan teori2 yg mendasari makalah, biasa lgs dikutip dari buku diktat
5. Pembahasan : inti makalah yg ingin lo bahas masukan di bab ini
6. Kesimpulan : pendek kata dari pembahasan masukin sini
7. Daftar Pustaka : sumber2 yg anda pakai
Dan untuk tahap awal yaitu :
Memilih Topik
Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih.
Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya.
Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum,
atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung
menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda
harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik
anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat
umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah
tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini
menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah anda yakin
akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.
Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda
memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda
jauh lebih kuat dan berkarakter.
Tentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang
agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal
tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang
anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.
Tuliskan Minat Anda
Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat
anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki
masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah
hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda lakukan?
Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-
subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala.
Evaluasi Potensial Topik
2. Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika
tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya
meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting,
berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda pilih.
Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda
tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu
memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.
Membuat Outline
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah
dalam sebuah format yang terorganisir.
Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas
Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup
lebar diantaranya
Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:
Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik
Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami
pembaca
Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi
tersebut
Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut.
Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama
Menuliskan Tesis
Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh
pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat
kembali outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda
buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia
Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar
biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
Menuliskan Tubuh Esai
Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat
menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik
yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan
menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.
Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:
3. Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah:
“Pemberantasan korupsi di Indonesia”, anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di
Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama”
Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat
sampai lima baris.
Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa
deskripsi atau penjelasan atau diskusi
Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.
4. Beberapa konsep yang berkaitan dengan da’wah diantaranya:
a.Ta’lim
Ta’lim berarti mengajar, tujuannya menambah pengetahuan orang yang diajar, kegiatannya
bersifat promotif yaitu meningkatkan pengetahuan. Sedangkan objeknya adalah orang yang
masih kurang pengetahuannya.1[5]
Contoh: Diskusi,
b.Tadzkir
Tadzkir berarti mengingatkan dengan tujuan memperbaiki dan mengingatkan kepada
orang yang lupa terhadap tugasnya sebagai seorang muslim. Karena itu kegiatan ini bersifat
reparatif atau memperbaiki sikap dan perilaku yang rusak akibat pengaruh lingkungan
keluarga dan sosial budaya yang kurang baik. Objeknya jelas mereka yang sedang lupa akan
tugasnya sebagai muslim.2[6]
Contoh: Pengajian`
c.Taswir
Taswir berarti melukiskan sesuatu pada alam pikiran seseorang, tujuannya membangkitkan
pemahaman akan sesuatu melalui penggambaran atau penjelasan. Kegiatan ini bersifat
propagatif, yaitu menanamkan ajaran agama paa manusia , sehinga mereka terpengaruh untuk
mengikutinya. Objeknya massa atau kelompok masyarakat yang hendak diberi pengertian
dan perhatian melalui penggambaran tersebut.3[7]
Untuk lebih memahami ketiga konsep diatas dapat diambil contoh ketika menjelaskan sejarah
dan ibadah mahdah seperti shalat, zakat dan lain-lain kepada orang yang belum atau kurang
menguasainya disebut ta’lim. Sedangkan kalau materi tersebut diberikan kapada orang yang
sudah menguasainya namun masih sering melupakannya, maka kegiatannya disebut tazkir.
Sementara materi yang berkaitan dengan sejarah seperti peperangan dimasa Nabi melalui
ceramah atau khutbah masuk dalam kategori taswir. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman orang akan sejarah kemudian diharapkan dapat mengambil
hikmah dalam kehidupan pribadinya.
Tujuan dakwah
Tujuan dakwah adalah menjadikan manusia muslim mampu mengamalkan ajaran Islam
dalam kehidupan bermasyarakat dan menyebarluaskan kepada masyarakat yang mula-mula
apatis terhadap Islam menjadi orang yang suka rela menerimanya sebagai petunjuk aktivitas
duniawi dan ukhrawi.
5. 1) Lingkungan Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama
dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati. Orang tua bertanggung
jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang
dengan baik. Pendidikan keluarga disebut pendidikan utama karena di dalam lingkungan ini
segenap potensi yang dimiliki manusia terbentuk dan sebagian dikembangkan. Bahkan ada
beberapa potensi yang telah berkembang dalam pendidikan keluarga.
2) Lingkungan Pendidikan Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama
dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan
anak ke sekolah. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, sekolah telah mencapai
posisi yang sangat sentral dan belantara pendidikan keluarga. Hal ini karena pendidikan telah
berimbas pola pikir ekonomi yaitu efektivitas dan efesiensi dan hal ini telah menjadi
semacam ideology dalam proses pendidikan di sekolah.
3) Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan keluarga sekolah. dan masyarakat
pada umumnya. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk
beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah.
Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi
segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertia-pengertian
(pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Faktor-faktor Pendidikan Islam
1. Faktor Tujuan
2. Faktor Pendidik
3. Faktor Anak Didik
4. Faktor Alat Pendidikan
5. Faktor Lingkungan