SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  46
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Memasuki abad ke-21 ini dunia pendidikan menghapi tantangan yang
tidak ringan, terutama di bidang IPTEK yang sangat pesat. Perubahan
masyarakat dunia maupun masyarakat kita sendiri dibidang sosssial budaya
dan berkembangnya isu bahwa kualitas pendidikan rendah. Oleh karena itu
untuk menghadapi tantangan tersebut pendidkan dan pembelajara perlu
adanya perubahan baik kuantitas maupun kualitasnya. Berbagai upaya telah
dilakukan di bidang pendidikan. Misalnya dikeluarkan UU SISDIKNAS no 2
tahun 1985 dan program pendidikan 9 tahun serta diberlakukannya
kurikulum- kurikulum baru seperti kurikulum 2004, KBK, KTSP.
Namun satu hal yang penting yaitu guru sebagai pelaksana langsung
pencapaian tujuan pembelajaran perlu meningkatkan kualitas proses
pembelajaran yaitu dengan memperhatikan bagaimana cara menyampaikan
pengetahuan yang dimiliki itu kepada peserta didiknya. Maka dari itu peneliti
mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas dalam mengatasi
masalah tersebut.
1. Analisis Masalah
Di SDN 13 Kusambi Kecamatan Napano Kusambi Kabupaten Muna
ditentukan KKM untuk pelajaran matematika adalah 65 keatas. Sedangkan
siswa kelas IV SDN 13 Kusambi dikatakan belum berhasil karena mendapat
nilai KKM masih dibawah dari 60.
2. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Pendekatan dengan metode inkuiri model pembelajaran Kooperatif
Tipe Make a Match pada pembelajaran matematika dimaksudkan untuk
mendorong siswa dalam memahami sesuatu yang bersifat fakta atau relasi
matematika yng masih baru bagi siswa, misalnya pola, sifat-sifat atau rumus

vi
tertentu. Setelah menemukan fakta/relasi siswa diminta untuk menarik suatu
generalisasi dari apa yang mereka temukan sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasar uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.Bagaimana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metode
inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika?
2.Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
matematika dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasar permasalahan diatas maka tujuan penelitian tindakan kelas
ini adalah sebagai berikut:
1.

untuk

mengetahui

bagaimana

pembelajaran

dengan

menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif
tipe Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
pelajaran matematika.
2.

Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan pemahamansiswa
terhadap

materi

pembelajaran

matematika

dengan

menggunakan

pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a
Match.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Guru
Guru akan memiliki gambatan tentang pembelajaran matematika yang
efektif dan menyenangkan sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan
yang terjadi di kelas sekaligus dapat memecahkan permasalahan

vi
pembelajaran. Diharapkan dapat mengembangkan profesinya sehingga
menjadi guru yang professional.
2. Siswa
Siswa akan mudah memahami materi pelajaran sehingga menjadi aktif dan
dapat meningkatkan belajarnya. Melatih siswa dalam bekerja sama dalam
memecahkan masalah.

vi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar Dan Pembelajaran Matematika SD
1. Pendekatan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a
Match adalah :
Guru matematika SD mempunyai tugas yang kompleks yaitu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan, memahami dan
memanfaatkan dengan baik siswa
mengajarkan

matematika

yang

belajar matematika memahami cara
efektif,

menggunakan

cara-cara

pembelajaran matematika.
Tujuan pembelajaran matematika SD menurut kurikulum 2004
adalah

mengembangkan

kemampuan

bernalar

melalui

kegiatan

panyelidikan, ekspositoris dan eksperimen sebagai alat pemecahan masalah
melalui pola pikir dan model matematika serta sebagai alat komunikasi
melalui symbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
Teori belajar matematika untuk mengajar matematika di SD menurut
Winataputra (2007:7) ada 6 teori yaitu sebagai berikut:
1. Teori belajar William Brownell
Anak-anak pasti memahami apa yang sedang mereka pelajari jika
belajar secara permanent atau terus menerus untuk waktu yang lama.
Salah satu cara bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman tentang
matematika adalah dengan menggunakan benda-benda tertentu ketika
mereka mempelajari konsep matematika.
2. Teori Belajar Zolton P. Dienes
Dengan menggunakan berbagai sajian tentang suatu konsep
matematika, anak-anak akan dapat memahami secara penuh konsep
tersebut jika hanya dibandingkan dengan satu macam sajian.

vi
3. Teori belajar Jean Piaget
Perkembangan mental setiap pribadi melewati 4 tahap, yaitu
tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasi kongkrit, dan
tahap operasi formal.
4. Teori belajar Albert Bandura
Belajar yang menekankan pada pemerolehan kompleks melalui
pengamatan modeled behavior / prilaku yang diteladani beserta
konsekuensinya terhadap individu.
5. Teori Jeremi S. Bruner
Metode belajar merupakan factor yang menentukan dalam
pembelajaran dibandingkan dengan pemerolehan suaatu kemampuan
khusus. Metode yang sangat didukung oleh Jeromi S. Bruner adalah
pendekatan metode Inkuiri model pembelajaran Kooperatif tipe Make a
Match.
6. Teori belajar Robert M. Gagne
Hasil belajar lebih penting dari pada proses belajar. Tujuan
pembelajaran adalah pemerolehan kemampuan-kemampuan yang telah
dideskripsikan secara khusus dan dinyatakan istilah-istilah tingkah laku
2. Cara-cara pembelajaran matematika
Cara-cara pembelajaran matematika di sekolah dasar yang di
anggap sesuai saat ini menurut Mahsetyo (2007:26) adalah sebagai berikut:
1. Problem Solving / pemecahan masalah
Ciri utama problem solving adalah adanya masalah yang tidak
rutin (non routine problem) pada awalnya pembelajaran ini mengalami
kesulitan mengerjakanya namun seterusnya menjadi terbiasa dan cerdas
dalam memecahkan masalah setelah memperoleh banyak latihan.
2. Mathematical Investigation
Mathematical Investigation adalah penyelidikan matematika
tentang masalah yang dapat di kembangkan menjadi model matematika
berpusat pada tema tertentu, berorientasi pada kajian atau eksplorasi

vi
mendalam dan bersifat open ended. Kegiatan belajar dapat berupa
cooperative learning.
3. Contextual Learning
Contextual Learning adalah pengelolaan suasana belajar yang
mengaitkan bahan pelajaran dengan situasi dan atau kehidupan seharihari, hal-hal yang factual atau keadaan nyata yang dialami siswa.
4. Inkuiri
Pendekatan pembelajaran ini mendorong siwa untuk memahami
suatu fakta atau relasi matematika dalam mengkaji dan menemukan
sendiri sehingga siswa dapat menarik kesimpulan sendiri.
3. Proses Belajar Mengajar Matematika
Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara siswa
dengan guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut
Hudojo (2002:92) belajar merupakan proses aktiv dalam memperoleh
pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan
tingkah laku. Menurut Bell Gredler dalam Winata putra (2007:5) belajar
adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka
ragam kemampuan, ketrampilan dan sikap. Selanjutnya menurut Yuli
Kurnia

(2005:8)

belajar

didefinisikan

sebagai

perubahan

dalam

pengetahuan atau prilaku yang dihasilkan oleh pengalaman, perubahan
tidak terjadi semata-mata terjadi melalui maturasi atau kondisi-kondisi
bersifat sementara.
Dari beberapa pengertian diatas, belajar pada dasarnya adalah
proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Perubahan yang
terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, oleh
karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang
merupakan perubahan dalam arti belajar. Adapun ciri-ciri perubahan
tingkah laku dalam arti belajar adalah perubahan terjadi secara sadar,
bersfat kontinyu dan fungsional, positif dan aktif bukan bersifat sementara,

vi
perubahn tersebut bertujuan dan terarah serta mencakup seluruh aspek
tingkah laku.
Mengajar merupakan proses aktif guru untuk membimbing siswa
dalam mempelajari dan memahami konsep-konsep yang dikembangkan
dalam proses belajar mengajar (Ariifin;2003:8). Karena kegiatan belajar
merupakan hal yang wajib dikerjakan oleh individu, maka guru hendaknya
memberikan bimbingan dan dorongan kepada siswa agar timbul motivasi
pada diri siswa sebagai motivasi ekstrinsik. Selanjutnya mengajar menurut
Usman dan L. Setiawan (1993:4) adalah usaha untuk mengkoordinasikan
lingkungannya dengan siswa dan bahan pangajaran sehingga menimbulkan
proses belajar pada siswa. Dari pendapat tersebut mengajar merupakan
suatu kegiatan atau proses yang menyediakan kondisi yang merangsang
kegiatan belajar siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
sikap nilai-nilai tertentu.
B. Metode Inkuiri
Pembelajaran menggunakan metode inkuri/penemuan merupakan
suatu model pengajaran, mendorong siswa untuk memahami fakta/relasi
matematika yang masih baru bagi siswa. Misalnya pola-pola atau rumus
tertentu.
Fakta atau relasi sebenarnya sudah ada atau ditemukan sebelumnya
namun belum pernah digunakan secara langsung oleh guru. Kegiatan dalam
metode ini menggunakan konsep maupun ketrampilan matematika dalam
kaitan dengan pemecahan masalah. Menurut Muhsetyo (2007:35) metode
penemuan (inkuiri) dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Penemuan Murni
Pelajaran terfokus pada siswa, tidak terfokus pada guru, siswa yang
menentukan tujuan dan pngalaman belajar yang diinginkan kepada para
siswa kemudian siswa diminta untuk mangkaji dan menemukan fakta atau
relasi yang terdapat dalam masalah tadi yang ahkhirnya siswa juga yng

vi
menarik kesimpulan dari apa yang mereka temukan. Siswa hamper tidak
mendapat bimbingan guru.
2. Penemuan Terbimbing
Guru mengarahkan atau memberi petunjuk kepada siswa tentang
materi pelajaran. Bimbingan yang diberkan sangat tergantung kepada
kemampuan siswa dan topik yang dipeljari. Bimbingan bisa berupa
petunjuk, arahan, pertanyaan atau dialog sehingga diharapkan siswa
sampai pada kesimpulan sesuai dengan yang diinginkan guru. Guru harus
sudah merancang secara jelas kesimpulan apa yang harus ditemukan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam menggunakan
metode inkuiri dengan model kooperatif tipe Make a Match adalah sebagai
berikut:
1.

Meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan memproses
bahan belajarnya.

2.

Mengurangi

ketergantungan

peserta

didik

pada

guru

untuk

mendapatkan pengalaman belajarnya.
3.

Melatih siswa untuk menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai
sumber belajar yang tidak ada habisnya.

4.

Memberi pengalaman belajar seumur hidup
Alasan penggunaan metode inkuiri model kooperatif tipe Make a

Match adalah sebagai berikut:
1.

Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat

2.

Belajar tidak hanya dapat diperoleh dari sekolah, tetapi juga
lingkungan sekitar.

3.

Melatih siswa untuk memiliki kesadaran sendiri kebutuhan belajarnya.

4.

Penanaman kebiasaan untuk belajar seumur hidup.

C. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu
Dari hasil penelitian penulis , dengan judul “Meningkatkan Aktivitas
Belajar Matematika Siswa Kelas IV 13 Kusambi Melalui Pendekatan
Metode Inkuiri Model Kooperatif Tipe Make a Match” diperoleh hasil

vi
bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi dalam menggunakan
pendekatan metode Inkuiri adalah memuaskan. Hasil penelitiannya juga
menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dan aktifitas siswa
dalam pembelajaran sangat memuaskan.
Adapun langkah-langkah pembelajaran model

Make a Match

adalah:
1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep
atau topic yang cocok untuk siswa review, sebaliknya satu
bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. Setiap siswa
mendapat satu kartu.
2) Siswa memikirkan jawaban / soal dari kartu yang dipegang.
3) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya ( soal jawaban )
4) .Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin.
5) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat
kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya
6) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran

vi
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIANPERBAIKAN
PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
1. Subyek Penelitian
Adapun yang menjadi subyek penelitian perbaikan pembelajaran adalah siswa
kelas IV 13 Kusambi, Kecamatan Napano Kusambi Kabupaten Muna. Dengan
jumlah siswa 15 orang, laki-laki 7 orang dan 8 orang perempuan.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada SDN 13
Kusambi, Kecamatan Napano Kusambi Kabupaten Muna.
3. Waktu penelitian perbaikan pembelajaran
Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I pada tanggal 4 November
2013, siklus II pada tanggal 6 November 2013 dan sesuai dengan jadwal
kegiatan. Penelitian ini di bantu oleh supervisot II sebagai rekan kerja dan
pengamat dalam penelitian, serta kepala sekolah sebagai penanggung jawab.
Sebagai gambaran konkrit jadwal penelitian dapat digambarkan sebagai berikut
B.Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Pada
hakekatnya PTK merupakan suatu proses dimana melalui proses ini guru
menginginkan adanya perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran
lebih baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

vi
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing
siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengumpulan Data
4. Refleksi
Empat tahap dalam satu putaran pada penelitian adalah:
1. Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian pada tahap ini peneliti menyusun rumusan
masalah, tujuan penelitan, serta membuat rencana tindakan yang akan
dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Selain itu tahap ini juga
dipersiapkan instrument penelitian dan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan.
2. Tindakan atau Pelaksanaan
Pada tahap ini tindakan yang harus dilaksanakan peneliti sebagai upaya
untuk melaksanakan perbaikan kegiatan belajar mengajar serta mengamati
hasil dan proses kegiatan belaar mengajar yang dilakukan oleh teman
supervisor 2.
3. Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti berusaha mengumpulkan data untuk mendapatkan
hasil.
4. Refleksi (analisis dan interpretasi)
Pada tahap ini peneliti bersama guru dan teman sejawat sebagai pengamat
melihat serta mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang
telah dilakukan.
Prosedur Penilaian Siklus I
1. Rencana Tindakan Perbaikan atau Tahap Rancangan
a. Penyusunan RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) untuk observasi
proses belajar mengajar yang bisa dilakukan guru, pada pelajaran
matematika. Banyak ditemukan kesalahan konsep ketika guru

vi
menerangkan materi pelajaran. Setelah itu peneliti menyusun
rencana pembelajaran dengan metode penemuan berdasarkan materi
pelajaran yang diberikan.
b. Kegiatan selanjutnya terdiri dari kegiatan merumuskan tujuan
pembelajaran,

menyusun

langkah-langkah

pembelajaran,

merencanakan alat yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan
diajarkan.
c. Mempersiapkan

daftar

pengamatan

sebagai

acuan

untuk

mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti
pelajaran matematika serta menyiapkan bahan penelitian.
d. Memberikan tes di akhir pelajaran yang dimaksudkan untuk
mengetahui perkembangan prestasi.
2. Pelaksanaan Perbaikan
a. Saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru dibantu
oleh supervisor II sebagai pengamat yang memantau jalannya proses
pembelajaran yang hasilnya berupa rekaman data kegiatan
pembelajaran.
b. Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
penemuan untuk meningkatkan prestasi belajar dimana guru
menggunakan media yang mendukung sesuai dengan materi yang
disampaikan, guru kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan
dan tugas-tugas sehingga siswa dapat menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan guru.
3. Pengumpulan Data
a. Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk
melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadiankejadian

selama

kegiatan

pembelajaran

berlangsung

untuk

mengetahui sejauh mana data prestasi belajar siswa sebelum dan
sesudah diberi tindakan.

vi
b. Untuk mengetahui perkembangan prestasi, siswa diberi angket
prestasi belajar pada awal kegiatan sebelum melakukan tindakan dan
juga pada lembar jawaban observasi prestasi belajar yang dibawa
peneliti. Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa
dilakukan melalui tes yang diberikan setiap akhir siklus.
4. Refleksi
Dari hasil observasi, dilakukan analisis pada tindakan I kemudian
dilanjutkan dengan refleksi yang dilakukan bersama supervisor II, perlu
dilakukan tindakan selanjutnya.
Prosedur Penilaian Siklus II
1. Rencana Tindakan Perbaikan (perencanaan)
a.

Rencana tindakan kelas siklus II disusun berdasarkan hasil analisis
dan refleksi selama siklus I. pada siklus I guru menyampaikan materi
dengan metode penemuan dengan menggunakan media gambar tidak
dengan media benda nyata.

b.

Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus II sebagai
kelengkapan proses belajar mengajar.

c.

Mempersiapkan

daftar

pengamatan

sebagai

acuan

untuk

mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti
pelajaran matematika serta menyiapkan bahan penelitian.
d.

Memberikan

tes

pada

akhir

pelajaran

untuk

mengetahui

perkembangan prestasi belajar siswa.
2. Pelaksanaan Perbaikan
a.

Tindakan pada siklus II disusun berdasarkan refleksi dari hasil
tindakan pertama. Hasil analisis data pada siklus I tersebut digunakan
sebagai acuan refleksi untuk menentukan rencana tindakan tahap ke II
dengan mengadakan beberapa perbaikan dari rencana tindakan tahap
pertama.

b.

Pada siklus II ini lebih banyak memberikan kesempatan pada siswa
untuk menemukan dan mencari bentuk-bentuk bangun datar dan

vi
jumlah sisinya. Pada saat pelaksanaan tindakan ini didapat hasil
rekaman data tentang kegiatan pembelajaran dari supervisor 2.
3. Pengumpulan Data
Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa dilakukan
pengisian lembar observasi prestasi belajar siswa dan melalui tes yang
diberikan setiap akhir siklus.
4. Refleksi
Berdasarkan data tentang prilaku siswa yang diperoleh pada pemberian
tindakan yang berupa data jawaban tes siswa baik prestasi belajar maupun
pemantauan Proses pembelajaran di kelas, maka data tersebut diolah dan
dianalisis. Hasil analisis tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai salah
satu masukan untuk melakukan refleksi dan digunakan sebagai bahan
untuk menyusun tindakan selanjutnya.
Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Lembar Observasi
Lembar ini digunakan untuk mengamati peneliti dalam kegiatan perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan.
2. Lembar Aktifitas Siswa
Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses
pembelajaran
Sebagai penunjang pengumpulan data diperlukan perangkat pembelajaran
sebagai berikut :
1. Rencana perbaikan pembelajaran
2. Lembar kerja siswa.

vi
C. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi
pengelolaan pembelajaran, pemberian tugas, lembar penilaian aktivitas siswa
dan tes hasil belajar siswa dianalisis dengan cara sebagai berikut :
-

Tes hasil belajar
Analisis data pre-tes dan post-tes hasil belajar siswa dilakukan untuk
mengetahui peningkatan kompetensi kognitif siswa akibat adanya
perbaikan pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
untuk menentukan peningkatan kompetensi kognitif belajar siswa
dianalisis dengan menggunakan topik deskriptif atau prosentase (%)
sebagai berikut :
daya serap = jumlah nilai yang benar x 100%
jumlah soal

-

Hasil daya serap siswa dapat diketahui.
Yang mendapat daya serap mencapai 70% ke atas adalah 13 siswa, sedang
yang mencapai daya serap 70% kebawah adalah 2 siswa.

-

Ketuntasan kelas menggunakan persamaan :
Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%
Jumlah total siswa
Ketuntasan kelas = 13 x 100 % = 86 %
15
Siklus I

1. Rencana
a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja siswa,
menyiapkan masalah dan lembar penilaian
b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa dan
guru dalam proses pembelajarn
2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang
telah direncanakan.

vi
b. Melaksanakan penilaian.
3. Pengamatan
Instrumen yang digunakan dalam pengamatan adalah:
a. Lembar pengamatan kepada siswa
b. Lembar pengamatan kegiatan guru
c. Lembar tes
4. Pengumpulan data
a. Menilai aktifitas siswa
b. Menilai hasil belajar siswa
5. Refleksi
Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan supervisor II, hasil
yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh:
a. Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran
b. Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian untuk
mengungkapkan pendapat masih rendah.
c. Guru kurang mendorong aktifitas siswa
Siklus II
Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan
- Menyusun rencana perbaikan
- Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik
- Menyiapkan masalah/soal
2. Pelaksanaan
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Menjelaskan materi pembelajaran
- Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar
- Memberi masalah
- Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan
- Melaporkan hasil kerja kelompok
- Menyimpulkan materi

vi
- Melaksanakan penilaian
3. Pengumpulan data
Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut:
Dari siswa antara lain:
- Menilai aktifitas siswa dan hasil tes
- Menilai hasil kerja kelompok
- Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran
Jenis-jenis data adalah sebagai berikut :
a. Data korelatif berupa :
1. Rencana
a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja
siswa, menyiapkan masalah dan lembar penilaian.
b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa
dan guru dalam proses pembelajaran
2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah yang telah direncanakan.
b. Melaksanakan penilaian.
3. Pengumpulan data
a. Menilai aktifitas siswa
b. Menilai hasil belajar siswa
4. Refleksi
Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan teman sejawat, hasil
yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh:
a.

Guru

kurang

maksimal

dalam

menggunakan

metode

pembelajaran
b.

Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian
untuk mengungkapkan pendapat masih rendah.

c.

Guru kurang mendorong aktifitas siswa

vi
Siklus II
Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan
- Menyusun rencana perbaikan
- Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik
- Menyiapkan masalah/soal
2. Pelaksanaan
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Menjelaskan materi pembelajaran
- Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar
- Memberi masalah
- Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan
- Melaporkan hasil kerja kelompok
- Menyimpulkan materi
- Melaksanakan penilaian
3. Pengumpulan data
Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut:
1. Dari siswa antara lain:
- Menilai aktifitas siswa dan hasil tes
- Menilai hasil kerja kelompok
- Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran
b. Jenis data
- Data korelatif berupa berupa data hasil pengamatan
- Data kuantitatif berupa data hasil pembelajaran siswa
c. Tehnik pengumpulan data
- Data kesulitan siswa diambil dari penilaian hasil pembelajaran melalui
tes
- Data aktifitas guru dan siswa diambil dari proses pembelajaran dengan
menggunakan lembar pengamatan

vi
d. Analisis data
- Prosentase banyak siswa yang mendapat nilai diatas 65
- Prosentase banyak siswa yang aktif dalam proses pembelajaran
Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini, guru mengevaluasi
kekurangan dan kelebihan data hasil pengamatan
4. Refleksi
- Menganalisis aktifitas siswa
- Menganalisis hasil belajar siswa
- Menyusun laporan
Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini, guru mengevaluasi
kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada proses pembelajaran. Ternyata
proses pembelajaran lebih baik, keberanian siswa untuk bertanya bertambah
dan antusias meningkat dan menyenangkan.

vi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
a. Hasil Penelitian Siklus I
Untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian diperlukan data. Data
tersebut adalah sejumlah fakta yang digunakan sebagai sumber atau masukan
untuk menentukan kesimpulan atau keputusan yang diambil. Yang menjadi
topik pengamatan adalah kegiatan siswa, kegiatan guru dan hasil pembelajaran
siswa pada mata pelajaran Matematika tentang Operasi hitung pecahan .
Setelah diadakan penelitian pada siklus I masih belum menunjukkan hasil
yang memuaskan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi
pembelajaran yaitu dalam mengidentifikasi alat- alat pencernaan makanan
dengan model pembelajaran make a match, Prestasi belajar siswa dan aktifitas
siswa serta pemahaman terhadap materi pembelajaran masih kurang maksimal.
Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata 46,6. Nilai ini belum mencapai standar
SKM yang ditetapkan di SD Negeri 13 Kusambi, Kecamatan Napano Kusambi
Kabupaten Muna
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1. sebagai berikut :
Tabel prestasi belajar matematika siswa kelas IV siklus I
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Nama siswa
Abdurrahman
Anita
Bawaihi
Bahran
Fahrurraji
Hafis Ansari
Hapsah
Hikmah
M.Gazali
Muti’ah
Novianti
Riski

Sebelum siklus
30
60
40
65
65
20
34
65
20
10
20
20

vi

Nilai siklus I
60
40
70
70
65
40
50
50
30
20
30
30
13
14
15

Siti Naimah
Siti Rahmah
Widya Sari

40
10
20

50
20
30

Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%
Jumlah total siswa
Ketuntasan kelas =

7
x 100 % = 46,6
15

Tabel 4.2
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1
No
Aspek yang diamati
1 Siswa memperhatikan penjelasan atau

Ya / Tidak
Ya

pertanyaan
2

beberapa

Siswa terdorong menggunakan

Ya

kemampuan berfikir kritis (menganalisis
3

dan menguraikan masalah)
Siswa terdorong menggunakan

Siswa belajar dalam keadaan antusias dan

Ya

pembelajaran
Hanya
beberapa

Ya

gembira
5

siswa
Sesuai
skenario

kemampuan berfikir kreatif
4

Ket
Hanya

siswa
Hanya
beberapa

Terjadi interaksi siswa dengan siswa

Ya

siswa
sesuai
skenario

6

Terjadi interaksi siswa dengan guru

Ya

pembelajaran
Hanya
beberapa
siswa

7

Siswa mempunyai kesempatan untuk

Ya

mengemukakan pendapat

Sesuai
skenario
pembelajaran

8

Siswa berbicara dan berbagi
pengalaman(bekerjasama)
vi

Tidak
9

Siswa aktif dalam pembelajaran

Ya

Sesuai
skenario

10

Siswa melakukan refleksi / berfikir

Ya

kembali tentang apa yang dipelajari

pembelajaran
Hanya
beberapa
siswa

b. Hasil Penelitian Siklus II
Pada siklus II ini peneliti berusaha untuk memperbaiki
kekurangan dan kelemahan pada siklus I.
1)

Perencanaan
Bersama teman sejawat peneliti menyusun rencana tindakan untuk
memecahkan masalah yang timbul pada siklus I. rencana tindakan
pada siklus II ini sama dengan siklus I.

2)

Pelaksanaan Pembelajaran
-

Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah yang telah ditentukan olah RPP II.

-

Melaksanakan penilaian.

3)

Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan oleh pengamat sama dengan pengamatan
siklus I . Hasil pengamatan siklus ini dapat dilihat pada tabel 4 4.
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
No
1

Aspek yang diamati
Siswa memperhatikan penjelasan atau
pertanyaan

Ya / Tidak
Ya

Ket
Hanya
beberapa

vi
2

Siswa terdorong menggunakan kemampuan

Ya

berfikir kritis (menganalisis dan menguraikan
3

masalah)
Siswa terdorong menggunakan kemampuan

skenario
Ya

berfikir kreatif
4

pembelajaran
Hanya
beberapa

Siswa belajar dalam keadaan antusias dan

Ya

gembira
5

siswa
Sesuai

siswa
Hanya
beberapa

Terjadi interaksi siswa dengan siswa

Ya

siswa
sesuai
skenario

6

Terjadi interaksi siswa dengan guru

Ya

pembelajaran
Hanya
beberapa
siswa

7

Siswa mempunyai kesempatan untuk

Ya

mengemukakan pendapat

Sesuai
skenario
pembelajaran

8

Siswa berbicara dan berbagi

Tidak

9

pengalaman(bekerjasama)
Siswa aktif dalam pembelajaran

Ya

Sesuai
skenario

10

Siswa melakukan refleksi / berfikir kembali
tentang apa yang dipelajari

Ya

pembelajaran
Hanya
beberapa
siswa

Setelah diadakan penelitian pada siklus II menunjukkan hasil bahwa
kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran menunjukkan
adanya peningkatan. Sebelum siklus siswa yang mendapat nilai sesuai dengan
standar ketuntasan minimal (SKM) hanya 3 siswa dari 9 siswa di SD Negeri 13

vi
Kusambi, sedangkan siswa yang lain mendapatkan dibawah SKM. Namun
setelah diadakan perbaikan pada siklus II terjadi peningkatan yang begitu
cepat.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tabel 4.5, sebagai berikut:
Daftar prestasi belajar siswa kelas IV pada siklus I dan II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Nama siswa
Abdurrahman
Anita
Bawaihi
Bahran
Fahrurraji
Hafis Ansari
Hapsah
Hikmah
M. Gazali
Muti’ah
Novianti
Riski
Siti Naimah
Siti Rahmah
Widya Sari

Nilai siklus I
60
65
70
65
80
45
50
65
40
65
75
65
70
70
65

Nilai siklus II
75
90
80
65
70
55
75
65
70
65
70
70
85
70
65

Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%
Jumlah total siswa
Ketuntasan kelas =

14
x 100 % = 93,3%
15

Dengan melihat tabel prestasi belajar siswa dapat diketahui bahwa
prestasi hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup pesat
yaitu 8 siswa sudah berhasil sesuai dengan SKM bahkan ada yang diatas
SKM, hanya 1 siswa yang belum berhasil dari 9 siswa di SDN 13 Kusambi.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Pembahasan Siklus I
Hasil penelitian pembelajaran untuk peningkatan prestasi belajar
matematika tentang pengerjaan Operasi hitung pecahan di kelas IV terutama

vi
dalam mengidentifikasi pengerjaan Operasi hitung pecahan belum sepenuhnya
dipahami anak.
Beberapa hal yang menyebabkan ini adalah:
a.

Siswa kurang termotifasi untuk belajar matematika

b.

Metode yang diterapkan guru masih belum bisa membuat siswa aktif
dalam pembelajaran di kelas.

Dari segi prestasi belajar juga tampak jelas bahwa prestasi belajar siswa masih
jauh dan kurang memuaskan bagi peneliti hal ini dapat dilihat dari hasil nilai
pada diagram grafik siklus I sebagai berikut:

Diagram grafik pada sebelum dan siklus I
100
90
80
70
60
50

46,6%
40%

40
30
20
10
Sebelum Siklus

Siklus I

2. Pembahasan Siklus II
Pada siklus II ini pengamatan yang diperoleh adalah:
a. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena
pembelajaran dengan metode penemuan lebih jelas dan terarah.
b. Interaksi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru
memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa.

vi
c. Hasil akhir siklus pembelajaran ke II ini semakin meningkat dibanding
siklus I, dari rata-rata 46,6% menjadi 93,3%

Diagram grafik pada sebelum siklus, siklus I & II
100
90

93,3 %

80
70
60
50

46,6%
40,6%

40
30
20
10
Pra Siklus

Siklus I

vi

Siklus II
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari Penelitian perbaikan pembelajaran yang dilakukan peneliti dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut
1. pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan kemampuan/prestasi
siswa
2. Pemahaman

siswa

terhadap

materi

pelajaran

matematika

dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match
mengalami peningkatan
3. Aktivitas

siswa

dalam

pembelajaran

matematika

dengan

model

pembelajaran kooperatif tipe make a macth dapat muncul dan berkembang
4. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match
dapat melatih dan mendorong siswa dalam menemukan suatu fakta atau
relasi yang belum diketahui.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran matematika yang selama ini menggunakan metode
ceramah kurang meningkatkan prestasi belajar siswa, keaktifan siswa dan
pemahaman terhadap materi sebaiknya menggunakan pembelajaran yang
aktif, efektif, menyenangkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
2. Dengan melihat prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran
kooperatif tipe make a macht yang mengalami peningkatan, tentunya bisa
dikembangkan dengan metode pembelajaran yang lain yang dianggap lebih
efektif.
3. Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
profesional guru dalam mengemban amanat sebagai guru yang profesion

vi
DAFTAR PUSTAKA
Augustine, C. and Smith, W. C. (jr).1992. Theaching Elementary School
Mathematic.New York : Ny : Harpell Collins.
Hatfield, Mary M. Edward, Nancy Tanner & Bitter, Garry G. 1993. Mathematic
Method for The Elementary and Midle School. Boston : Allyn and Bacon.
Kurikulum. 2004. Mata Pelajaran Matematika. Jakarta : Depdiknas.
Moedjiono dan Moh. Dimyati. 1991/1992. Strategi Belajar Mengajar.
Depdikbud.

Ditjen

Pendidikan

Tinggi.

Proyek

pembinaan

tenaga

kependidikan.
Raka Joni, T. (ED) 1998. Penelitian Tindakan Kelas Bagian Kedua prosedur
Pelaksanaan . Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah,
Ditjen DIKTI.
Raka Joni, T. Kardiawarman & Hadi Subroto, T. 1998. Penelitian Tindakan
Kelas, Bagian Pertama Konsep Dasar.Jakarta : Proyek Pengembangan Guru
Sekolah Menengah, Ditjen DIKTI.

vi
vi
Lampiran 2
FORMAT PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN RENCANA
PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Fakta / data pembelajaran yang terjadi di kelas IV SDN 13 Kusambi
1.

Identivikasi masalah : Pendekatan dengan metode inkuiri

model

pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match pada pembelajaran
matematika
2.

Analisis masalah : apakah dengan menggunakan pendekatan metode
inkuiri model pembelajaran koperatif

Tipe Make a Match dapat

meningkatkan rasa antusias siswa dalam belajar ?
3.

Alternatif dan prioritas pemecahan masalah : dengan Pendekatan metode
inkuiri

model pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match pada

pembelajaran matematika dimaksudkan untuk mendorong siswa dalam
memahami sesuatu yang bersifat fakta atau relasi maka presentasi hasil
belajar siswa akan meningkat
4.

Rumusan masalah
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metode

inkuiri model

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa pada pelajaran matematika dan meningkatkan pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran matematika dengan menggunakan
pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a
Match

vi
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS I)
Satuan Pendidikan

: SDN 13 Kusambi

Materi Pelajaran

: Matematika

Kelas/semester

: IV / I

Alokasi Waktu

: 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi
 Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan simetri lipat dan simetri putar
bangun datar
B.

Kompetensi Dasar
 Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
 Mengidentifakasi simetri lipat bangun datar

C.

Indikator
 Menentukan simetri lipat dan simetri putar bangun datar
 Membandingkan simetri lipat dan simetri putar antar bangun

D. Tujuan Perbaikan
 Siswa dapat membandingkan simetri lipat dan simetri putar pada bangun
datar
 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat
E. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
-

Menyampaikan tujuan pembelajaran

-

Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan

-

Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan
pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa
sehari-hari

-

Memberikan pre-test

vi
b.

Kegiatan Inti
-

Guru membagikan bangun datar yaitu bangun persegi, persegi
panjang, segitiga, trapezium, lingkaran pada setiap siswa

-

Guru membimbing siswa dalam menemukan simetri lipat

-

Masing-masing siswa melaporkan hasil temuannya

-

Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan

c.

Kegiatan Akhir
-

Memberikan tes tertulis

-

Membahas hasil tes

F. Metode
- Tanya jawab
- Diskusi
- Penemuan
- Penugasan
G.

Alat dan Sumber
Alat:
Beberapa potong kertas berbentuk bermacam-macam bangun datar
Sumber:
1. Buku Matematika kelas IV penerbit Yudistira
2. Buku-buku penunjang lain
3. LKS

H. Penilaian
- Tes tertulis
- Unjuk kerja
- Keaktifan siswa

vi
LEMBAR KERJA SIKLUS I
Kelompokkan bangun berikut ke dalam kelompok bangun simetris dan tidak
simetris !

A

C

B

E

D

I

H

Kelompok Bangun
Bangun yang simetris

F

G

J

Gambar Huruf

Alasan
Karena jika bangun di

B, C, D, F, G, I

lipat ke 2 sisinya sama

Bangun yang tidak
simetris

Karena jika bangun di
A, E, H, J

lipat kedua sisinya
berbeda.

vi
La Haji, 4 November 2013
Mengetahui,

Peneliti

Observer

LA HALINA, S.Pd

JUITA

NIP. 1969 1231 1991 081007

NIM. 822176539

Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri 13 Kusambi

LA RUHAMA A.Ma.Pd
NIP. 1961 1231 1985121023

Lampiran 3
vi
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS II)
Satuan Pendidikan

: SDN 13 Kusambi

Materi Pelajaran

: Matematika

Kelas/semester

: IV / I

Alokasi Waktu

: 2 x 35 Menit

A.

Standar Kompetensi
 Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan simetri lipat dan simetri putar
bangun datar

B.

Kompetensi Dasar

 Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
 Mengidentifakasi simetri lipat bangun datar
C.

Indikator

 Menentukan simetri lipat dan simetri putar bangun datar
 Membandingkan simetri lipat dan simetri putar antar bangun
D.

Tujuan Perbaikan

 Siswa dapat membandingkan simetri lipat dan simetri putar pada bangun
datar
 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat
E.

Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
-

Menyampaikan tujuan pembelajaran

-

Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan

-

Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan
pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa
sehari-hari

-

Memberikan pre-test

vi
b.

Kegiatan Inti
-

Guru membagikan bangun datar yaitu bangun persegi, persegi
panjang, segitiga, trapezium, lingkaran pada setiap siswa

-

Guru membimbing siswa dalam menemukan simetri lipat

-

Masing-masing siswa melaporkan hasil temuannya

-

Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan

c.

Kegiatan Akhir
-

Memberikan tes tertulis

-

Membahas hasil tes

F.

Metode
- Tanya jawab
- Diskusi
- Penemuan
- Penugasan

G.

Alat dan Sumber
Alat:
Beberapa potong kertas berbentuk bermacam-macam bangun datar
Sumber:
4. Buku Matematika kelas IV penerbit Yudistira
5. Buku-buku penunjang lain
6. LKS

H.

Penilaian
- Tes tertulis
- Unjuk kerja
- Keaktifan siswa

vi
LEMBAR KERJA SIKLUS II
Kelompokkan bangun berikut ke dalam kelompok bangun simetris dan tidak
simetris !

A

C

B

E

D

H

Kelompok Bangun
Bangun yang simetris

F

I

G

J

Gambar Huruf

Alasan
Karena jika bangun di

B, C, D, F, G, I

lipat ke 2 sisinya sama

Bangun yang tidak
simetris

Karena jika bangun di
A, E, H, J

lipat kedua sisinya
berbeda.
La Haji, 6 November 2013

vi
Mengetahui,

Peneliti

Observer

LA HALINA, S.Pd

JUITA

NIP. 1969 1231 1991 081007

NIM. 822176539

Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri 13 Kusambi

LA RUHAMA A.Ma.Pd
NIP. 1961 1231 1985121023

vi
FORMAT PENILAIAN
Format penilaia proses
N0

Nama
Siswa
1

2

3

1

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

vi

2

3

1

2
“ UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATEMATIKA
KELAS IV SD NEGERI 13 KUSAMBI KECAMATAN NAPANO
KUSAMBI PADA OPERASI HITUNG PECAHAN DENGAN MODEL
KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH”

vi
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
( PKP )
OLEH
NAMA

:JUITA

NIM

: 822 176 539

SEMESTER

:VIII (Delapan)

POKJAR

: LOHIA

PROGRAN STUDI S1 PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
KENDARI
2013
KATA PENGANTAR

vi
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pembelajaran Matematika sebagai
persyaratan mengikuti Mata Kuliah PKP di Universitas Tebuka ( UT ).
Laporan ini disusun berdasarkan partisipasi dan pengalaman dalam
menjalani KBM dengan tujuan untuk melengkapi Mata Kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional ( PDGK 4501 ).
Dalam penyusunan ini tidak lepas dari bimbingan dan petunjuk, baik dari
lingkungan UT, Supervisor, dan SDN 13 Kusambi. Oleh karena itu saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Drs. LA MISU, M.Pd, selaku dosen pembimbing/ Supervisor I
2. LA RUHAMA, A.Ma.Pd selaku kepala SDN 13 Kusambi.
3. Dewan guru SDN 13 Kusambi.
3. Dan semua pihak yang membantu terlaksananya penelitian ini
Sebagai penulis pemula, saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini serta sebagai
pedoman penulisan laporan berikutnya dikemudian hari. Penulis berharap laporan
ini bermanfaat.

Penulis

JUITA

DAFTAR ISI
Halaman

vi
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………... …………………..ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT………………………. ............. iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………... iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. v
ABSTRAK..............................................................................................................vi
BAB I

: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………. .1
1. Identifikasi masalah………………………………………………….1
2. Analisis masalah……………………………………………………..1
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah………………………...1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 2
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ………………………. 2
D. Manfaat Perbaiakan Pembelajaran ………………………………...2

BAB II

: KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran Matematika di SD.………………….….4
B. Metode Inkuiri……………………………………………………...7
C. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu……………….………………8

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian……………………………10
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran…………………………10
C. Teknik Analisis Data………………………………………………15

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran………………20

vi
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………25
BAB V

: SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN ……………………………………………………… 28
B. SARAN ..........................................………………………………. 28

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 29
LAMPIRAN

ABSTRAK

vi
Juita, 2013 meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match di kelas IV SDN 13
Kusambi
Kata kata kunci : prestasi belajar matematika, model koperatif tipe Make a Match
Memasuki abad ke-21 ini dunia pendidikan menghapi tantangan yang tidak
ringan, terutama di bidang IPTEK yang sangat pesat. Perubahan masyarakat dunia
maupun masyarakat kita sendiri dibidang sosssial budaya dan berkembangnya isu
bahwa kualitas pendidikan rendah.
untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
metode

inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika. Dan Untuk
mengetahui

bagaimana

meningkatkan

pemahamansiswa

terhadap

materi

pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.
Hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar yang di ikuti dengna peningkatan
aktivitas siswa serta memunculkan keterampilan koperatif siswa dalam
pembelajaran

vi
LAMPIRAN

vi

Contenu connexe

Tendances

Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Contoh sistematika proposal ptk ut
Contoh sistematika proposal ptk utContoh sistematika proposal ptk ut
Contoh sistematika proposal ptk utAnshor jegong
 
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docxTuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docxZURISPINK
 
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.pptPendidikanFisika9
 
Contoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docx
Contoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docxContoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docx
Contoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docxErfanDwiKurniawan
 
Tes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifTes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifNurul Hidayah
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdfIdaNurlaila4
 
Kelompok 2 (abk).baru(1)
Kelompok 2 (abk).baru(1)Kelompok 2 (abk).baru(1)
Kelompok 2 (abk).baru(1)dyahh25
 
Tugas rpp pkr 221 sudarti
Tugas rpp pkr 221 sudartiTugas rpp pkr 221 sudarti
Tugas rpp pkr 221 sudartiWiji Trangkil
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakYuns Saragih
 
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...Operator Warnet Vast Raha
 
Pkp meningkatan hasil belajar matematika pada materi pokok menghitung kelilin...
Pkp meningkatan hasil belajar matematika pada materi pokok menghitung kelilin...Pkp meningkatan hasil belajar matematika pada materi pokok menghitung kelilin...
Pkp meningkatan hasil belajar matematika pada materi pokok menghitung kelilin...Operator Warnet Vast Raha
 
Lembar validasi rpp
Lembar validasi rppLembar validasi rpp
Lembar validasi rppArman Dinata
 
Pembekalan PPL Prajab 2022.pptx
Pembekalan PPL Prajab 2022.pptxPembekalan PPL Prajab 2022.pptx
Pembekalan PPL Prajab 2022.pptxSabarNurohman2
 
Modul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaModul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaCha Aisyah
 

Tendances (20)

Kasus pemebalajarna
Kasus pemebalajarnaKasus pemebalajarna
Kasus pemebalajarna
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
 
Presentasi modul 7 ipa kb 2
Presentasi modul 7 ipa kb 2Presentasi modul 7 ipa kb 2
Presentasi modul 7 ipa kb 2
 
Contoh sistematika proposal ptk ut
Contoh sistematika proposal ptk utContoh sistematika proposal ptk ut
Contoh sistematika proposal ptk ut
 
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docxTuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
 
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
 
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
 
Contoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docx
Contoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docxContoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docx
Contoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docx
 
Tes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifTes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektif
 
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika
Laporan pkp pada mata pelajaran matematikaLaporan pkp pada mata pelajaran matematika
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
 
Kelompok 2 (abk).baru(1)
Kelompok 2 (abk).baru(1)Kelompok 2 (abk).baru(1)
Kelompok 2 (abk).baru(1)
 
Tugas rpp pkr 221 sudarti
Tugas rpp pkr 221 sudartiTugas rpp pkr 221 sudarti
Tugas rpp pkr 221 sudarti
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
 
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
 
Pkp meningkatan hasil belajar matematika pada materi pokok menghitung kelilin...
Pkp meningkatan hasil belajar matematika pada materi pokok menghitung kelilin...Pkp meningkatan hasil belajar matematika pada materi pokok menghitung kelilin...
Pkp meningkatan hasil belajar matematika pada materi pokok menghitung kelilin...
 
UbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptxUbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptx
 
Lembar validasi rpp
Lembar validasi rppLembar validasi rpp
Lembar validasi rpp
 
Pembekalan PPL Prajab 2022.pptx
Pembekalan PPL Prajab 2022.pptxPembekalan PPL Prajab 2022.pptx
Pembekalan PPL Prajab 2022.pptx
 
Modul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaModul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polya
 

En vedette

Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...Operator Warnet Vast Raha
 
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...Operator Warnet Vast Raha
 
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SDContoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SDDchuex AJie
 
Model pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchModel pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchAyu Triast
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1Mairiza Nopia
 
Risa Zakiatul H. Karakteristik siswa SD dan Matematika
Risa Zakiatul H. Karakteristik siswa SD dan MatematikaRisa Zakiatul H. Karakteristik siswa SD dan Matematika
Risa Zakiatul H. Karakteristik siswa SD dan Matematikarisa zakiatul
 
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…Boedi Santosa,
 

En vedette (20)

Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
 
Laporan pkp ut
Laporan pkp utLaporan pkp ut
Laporan pkp ut
 
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
 
Laporan pkp 2013 revisi
Laporan pkp 2013 revisiLaporan pkp 2013 revisi
Laporan pkp 2013 revisi
 
Laporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniatiLaporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniati
 
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SDContoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
 
contoh PTK Matematika Kelas VI
contoh PTK Matematika Kelas VIcontoh PTK Matematika Kelas VI
contoh PTK Matematika Kelas VI
 
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
 
Model pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchModel pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a match
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
 
Laporan pkp ipa
Laporan pkp ipaLaporan pkp ipa
Laporan pkp ipa
 
PKP IPA Kelas I
PKP IPA Kelas IPKP IPA Kelas I
PKP IPA Kelas I
 
Pkp matematika
Pkp matematikaPkp matematika
Pkp matematika
 
PKP Bab 3
PKP Bab 3PKP Bab 3
PKP Bab 3
 
Kasus pembelajaran tap
Kasus pembelajaran tapKasus pembelajaran tap
Kasus pembelajaran tap
 
06 rpp tematik sd kelas 1
06 rpp tematik sd kelas  106 rpp tematik sd kelas  1
06 rpp tematik sd kelas 1
 
PKP_MAT
PKP_MATPKP_MAT
PKP_MAT
 
Risa Zakiatul H. Karakteristik siswa SD dan Matematika
Risa Zakiatul H. Karakteristik siswa SD dan MatematikaRisa Zakiatul H. Karakteristik siswa SD dan Matematika
Risa Zakiatul H. Karakteristik siswa SD dan Matematika
 
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
 

Similaire à Pkp matematika juita ut raha (20)

Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)
 
Makalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintangMakalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintang
 
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdfNOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
 
Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
 
Karya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniahKarya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniah
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptx
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptxPpt Strategi Belajar Kel.1.pptx
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptx
 
laporan Ptk destri saragih merangin
laporan Ptk destri saragih meranginlaporan Ptk destri saragih merangin
laporan Ptk destri saragih merangin
 
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar MatematikaProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
 
Laporan kti bahadiman
Laporan kti bahadimanLaporan kti bahadiman
Laporan kti bahadiman
 
Ptk agama kristen
Ptk agama kristenPtk agama kristen
Ptk agama kristen
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Karil Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilKaril Muhamad Syahril
Karil Muhamad Syahril
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)
 
ibva.pdf
ibva.pdfibva.pdf
ibva.pdf
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Pkp matematika juita ut raha

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 ini dunia pendidikan menghapi tantangan yang tidak ringan, terutama di bidang IPTEK yang sangat pesat. Perubahan masyarakat dunia maupun masyarakat kita sendiri dibidang sosssial budaya dan berkembangnya isu bahwa kualitas pendidikan rendah. Oleh karena itu untuk menghadapi tantangan tersebut pendidkan dan pembelajara perlu adanya perubahan baik kuantitas maupun kualitasnya. Berbagai upaya telah dilakukan di bidang pendidikan. Misalnya dikeluarkan UU SISDIKNAS no 2 tahun 1985 dan program pendidikan 9 tahun serta diberlakukannya kurikulum- kurikulum baru seperti kurikulum 2004, KBK, KTSP. Namun satu hal yang penting yaitu guru sebagai pelaksana langsung pencapaian tujuan pembelajaran perlu meningkatkan kualitas proses pembelajaran yaitu dengan memperhatikan bagaimana cara menyampaikan pengetahuan yang dimiliki itu kepada peserta didiknya. Maka dari itu peneliti mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas dalam mengatasi masalah tersebut. 1. Analisis Masalah Di SDN 13 Kusambi Kecamatan Napano Kusambi Kabupaten Muna ditentukan KKM untuk pelajaran matematika adalah 65 keatas. Sedangkan siswa kelas IV SDN 13 Kusambi dikatakan belum berhasil karena mendapat nilai KKM masih dibawah dari 60. 2. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah Pendekatan dengan metode inkuiri model pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match pada pembelajaran matematika dimaksudkan untuk mendorong siswa dalam memahami sesuatu yang bersifat fakta atau relasi matematika yng masih baru bagi siswa, misalnya pola, sifat-sifat atau rumus vi
  • 2. tertentu. Setelah menemukan fakta/relasi siswa diminta untuk menarik suatu generalisasi dari apa yang mereka temukan sendiri. B. Rumusan Masalah Berdasar uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.Bagaimana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika? 2.Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match? C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran Berdasar permasalahan diatas maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika. 2. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan pemahamansiswa terhadap materi pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Guru Guru akan memiliki gambatan tentang pembelajaran matematika yang efektif dan menyenangkan sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas sekaligus dapat memecahkan permasalahan vi
  • 3. pembelajaran. Diharapkan dapat mengembangkan profesinya sehingga menjadi guru yang professional. 2. Siswa Siswa akan mudah memahami materi pelajaran sehingga menjadi aktif dan dapat meningkatkan belajarnya. Melatih siswa dalam bekerja sama dalam memecahkan masalah. vi
  • 4. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Dan Pembelajaran Matematika SD 1. Pendekatan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match adalah : Guru matematika SD mempunyai tugas yang kompleks yaitu memahami dengan baik materi yang akan diajarkan, memahami dan memanfaatkan dengan baik siswa mengajarkan matematika yang belajar matematika memahami cara efektif, menggunakan cara-cara pembelajaran matematika. Tujuan pembelajaran matematika SD menurut kurikulum 2004 adalah mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan panyelidikan, ekspositoris dan eksperimen sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika serta sebagai alat komunikasi melalui symbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Teori belajar matematika untuk mengajar matematika di SD menurut Winataputra (2007:7) ada 6 teori yaitu sebagai berikut: 1. Teori belajar William Brownell Anak-anak pasti memahami apa yang sedang mereka pelajari jika belajar secara permanent atau terus menerus untuk waktu yang lama. Salah satu cara bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman tentang matematika adalah dengan menggunakan benda-benda tertentu ketika mereka mempelajari konsep matematika. 2. Teori Belajar Zolton P. Dienes Dengan menggunakan berbagai sajian tentang suatu konsep matematika, anak-anak akan dapat memahami secara penuh konsep tersebut jika hanya dibandingkan dengan satu macam sajian. vi
  • 5. 3. Teori belajar Jean Piaget Perkembangan mental setiap pribadi melewati 4 tahap, yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasi kongkrit, dan tahap operasi formal. 4. Teori belajar Albert Bandura Belajar yang menekankan pada pemerolehan kompleks melalui pengamatan modeled behavior / prilaku yang diteladani beserta konsekuensinya terhadap individu. 5. Teori Jeremi S. Bruner Metode belajar merupakan factor yang menentukan dalam pembelajaran dibandingkan dengan pemerolehan suaatu kemampuan khusus. Metode yang sangat didukung oleh Jeromi S. Bruner adalah pendekatan metode Inkuiri model pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match. 6. Teori belajar Robert M. Gagne Hasil belajar lebih penting dari pada proses belajar. Tujuan pembelajaran adalah pemerolehan kemampuan-kemampuan yang telah dideskripsikan secara khusus dan dinyatakan istilah-istilah tingkah laku 2. Cara-cara pembelajaran matematika Cara-cara pembelajaran matematika di sekolah dasar yang di anggap sesuai saat ini menurut Mahsetyo (2007:26) adalah sebagai berikut: 1. Problem Solving / pemecahan masalah Ciri utama problem solving adalah adanya masalah yang tidak rutin (non routine problem) pada awalnya pembelajaran ini mengalami kesulitan mengerjakanya namun seterusnya menjadi terbiasa dan cerdas dalam memecahkan masalah setelah memperoleh banyak latihan. 2. Mathematical Investigation Mathematical Investigation adalah penyelidikan matematika tentang masalah yang dapat di kembangkan menjadi model matematika berpusat pada tema tertentu, berorientasi pada kajian atau eksplorasi vi
  • 6. mendalam dan bersifat open ended. Kegiatan belajar dapat berupa cooperative learning. 3. Contextual Learning Contextual Learning adalah pengelolaan suasana belajar yang mengaitkan bahan pelajaran dengan situasi dan atau kehidupan seharihari, hal-hal yang factual atau keadaan nyata yang dialami siswa. 4. Inkuiri Pendekatan pembelajaran ini mendorong siwa untuk memahami suatu fakta atau relasi matematika dalam mengkaji dan menemukan sendiri sehingga siswa dapat menarik kesimpulan sendiri. 3. Proses Belajar Mengajar Matematika Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Hudojo (2002:92) belajar merupakan proses aktiv dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Menurut Bell Gredler dalam Winata putra (2007:5) belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan, ketrampilan dan sikap. Selanjutnya menurut Yuli Kurnia (2005:8) belajar didefinisikan sebagai perubahan dalam pengetahuan atau prilaku yang dihasilkan oleh pengalaman, perubahan tidak terjadi semata-mata terjadi melalui maturasi atau kondisi-kondisi bersifat sementara. Dari beberapa pengertian diatas, belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, oleh karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam arti belajar adalah perubahan terjadi secara sadar, bersfat kontinyu dan fungsional, positif dan aktif bukan bersifat sementara, vi
  • 7. perubahn tersebut bertujuan dan terarah serta mencakup seluruh aspek tingkah laku. Mengajar merupakan proses aktif guru untuk membimbing siswa dalam mempelajari dan memahami konsep-konsep yang dikembangkan dalam proses belajar mengajar (Ariifin;2003:8). Karena kegiatan belajar merupakan hal yang wajib dikerjakan oleh individu, maka guru hendaknya memberikan bimbingan dan dorongan kepada siswa agar timbul motivasi pada diri siswa sebagai motivasi ekstrinsik. Selanjutnya mengajar menurut Usman dan L. Setiawan (1993:4) adalah usaha untuk mengkoordinasikan lingkungannya dengan siswa dan bahan pangajaran sehingga menimbulkan proses belajar pada siswa. Dari pendapat tersebut mengajar merupakan suatu kegiatan atau proses yang menyediakan kondisi yang merangsang kegiatan belajar siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap nilai-nilai tertentu. B. Metode Inkuiri Pembelajaran menggunakan metode inkuri/penemuan merupakan suatu model pengajaran, mendorong siswa untuk memahami fakta/relasi matematika yang masih baru bagi siswa. Misalnya pola-pola atau rumus tertentu. Fakta atau relasi sebenarnya sudah ada atau ditemukan sebelumnya namun belum pernah digunakan secara langsung oleh guru. Kegiatan dalam metode ini menggunakan konsep maupun ketrampilan matematika dalam kaitan dengan pemecahan masalah. Menurut Muhsetyo (2007:35) metode penemuan (inkuiri) dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1. Penemuan Murni Pelajaran terfokus pada siswa, tidak terfokus pada guru, siswa yang menentukan tujuan dan pngalaman belajar yang diinginkan kepada para siswa kemudian siswa diminta untuk mangkaji dan menemukan fakta atau relasi yang terdapat dalam masalah tadi yang ahkhirnya siswa juga yng vi
  • 8. menarik kesimpulan dari apa yang mereka temukan. Siswa hamper tidak mendapat bimbingan guru. 2. Penemuan Terbimbing Guru mengarahkan atau memberi petunjuk kepada siswa tentang materi pelajaran. Bimbingan yang diberkan sangat tergantung kepada kemampuan siswa dan topik yang dipeljari. Bimbingan bisa berupa petunjuk, arahan, pertanyaan atau dialog sehingga diharapkan siswa sampai pada kesimpulan sesuai dengan yang diinginkan guru. Guru harus sudah merancang secara jelas kesimpulan apa yang harus ditemukan. Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam menggunakan metode inkuiri dengan model kooperatif tipe Make a Match adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan memproses bahan belajarnya. 2. Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru untuk mendapatkan pengalaman belajarnya. 3. Melatih siswa untuk menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya. 4. Memberi pengalaman belajar seumur hidup Alasan penggunaan metode inkuiri model kooperatif tipe Make a Match adalah sebagai berikut: 1. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat 2. Belajar tidak hanya dapat diperoleh dari sekolah, tetapi juga lingkungan sekitar. 3. Melatih siswa untuk memiliki kesadaran sendiri kebutuhan belajarnya. 4. Penanaman kebiasaan untuk belajar seumur hidup. C. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian penulis , dengan judul “Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas IV 13 Kusambi Melalui Pendekatan Metode Inkuiri Model Kooperatif Tipe Make a Match” diperoleh hasil vi
  • 9. bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi dalam menggunakan pendekatan metode Inkuiri adalah memuaskan. Hasil penelitiannya juga menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dan aktifitas siswa dalam pembelajaran sangat memuaskan. Adapun langkah-langkah pembelajaran model Make a Match adalah: 1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topic yang cocok untuk siswa review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. Setiap siswa mendapat satu kartu. 2) Siswa memikirkan jawaban / soal dari kartu yang dipegang. 3) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya ( soal jawaban ) 4) .Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 5) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya 6) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran vi
  • 10. BAB III PELAKSANAAN PENELITIANPERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian 1. Subyek Penelitian Adapun yang menjadi subyek penelitian perbaikan pembelajaran adalah siswa kelas IV 13 Kusambi, Kecamatan Napano Kusambi Kabupaten Muna. Dengan jumlah siswa 15 orang, laki-laki 7 orang dan 8 orang perempuan. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada SDN 13 Kusambi, Kecamatan Napano Kusambi Kabupaten Muna. 3. Waktu penelitian perbaikan pembelajaran Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I pada tanggal 4 November 2013, siklus II pada tanggal 6 November 2013 dan sesuai dengan jadwal kegiatan. Penelitian ini di bantu oleh supervisot II sebagai rekan kerja dan pengamat dalam penelitian, serta kepala sekolah sebagai penanggung jawab. Sebagai gambaran konkrit jadwal penelitian dapat digambarkan sebagai berikut B.Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Pada hakekatnya PTK merupakan suatu proses dimana melalui proses ini guru menginginkan adanya perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran lebih baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. vi
  • 11. Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu: 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pengumpulan Data 4. Refleksi Empat tahap dalam satu putaran pada penelitian adalah: 1. Perencanaan Sebelum melakukan penelitian pada tahap ini peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan penelitan, serta membuat rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Selain itu tahap ini juga dipersiapkan instrument penelitian dan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. 2. Tindakan atau Pelaksanaan Pada tahap ini tindakan yang harus dilaksanakan peneliti sebagai upaya untuk melaksanakan perbaikan kegiatan belajar mengajar serta mengamati hasil dan proses kegiatan belaar mengajar yang dilakukan oleh teman supervisor 2. 3. Pengumpulan Data Pada tahap ini peneliti berusaha mengumpulkan data untuk mendapatkan hasil. 4. Refleksi (analisis dan interpretasi) Pada tahap ini peneliti bersama guru dan teman sejawat sebagai pengamat melihat serta mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Prosedur Penilaian Siklus I 1. Rencana Tindakan Perbaikan atau Tahap Rancangan a. Penyusunan RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) untuk observasi proses belajar mengajar yang bisa dilakukan guru, pada pelajaran matematika. Banyak ditemukan kesalahan konsep ketika guru vi
  • 12. menerangkan materi pelajaran. Setelah itu peneliti menyusun rencana pembelajaran dengan metode penemuan berdasarkan materi pelajaran yang diberikan. b. Kegiatan selanjutnya terdiri dari kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun langkah-langkah pembelajaran, merencanakan alat yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan. c. Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika serta menyiapkan bahan penelitian. d. Memberikan tes di akhir pelajaran yang dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan prestasi. 2. Pelaksanaan Perbaikan a. Saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru dibantu oleh supervisor II sebagai pengamat yang memantau jalannya proses pembelajaran yang hasilnya berupa rekaman data kegiatan pembelajaran. b. Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan untuk meningkatkan prestasi belajar dimana guru menggunakan media yang mendukung sesuai dengan materi yang disampaikan, guru kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan dan tugas-tugas sehingga siswa dapat menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan guru. 3. Pengumpulan Data a. Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadiankejadian selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana data prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan. vi
  • 13. b. Untuk mengetahui perkembangan prestasi, siswa diberi angket prestasi belajar pada awal kegiatan sebelum melakukan tindakan dan juga pada lembar jawaban observasi prestasi belajar yang dibawa peneliti. Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa dilakukan melalui tes yang diberikan setiap akhir siklus. 4. Refleksi Dari hasil observasi, dilakukan analisis pada tindakan I kemudian dilanjutkan dengan refleksi yang dilakukan bersama supervisor II, perlu dilakukan tindakan selanjutnya. Prosedur Penilaian Siklus II 1. Rencana Tindakan Perbaikan (perencanaan) a. Rencana tindakan kelas siklus II disusun berdasarkan hasil analisis dan refleksi selama siklus I. pada siklus I guru menyampaikan materi dengan metode penemuan dengan menggunakan media gambar tidak dengan media benda nyata. b. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus II sebagai kelengkapan proses belajar mengajar. c. Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika serta menyiapkan bahan penelitian. d. Memberikan tes pada akhir pelajaran untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa. 2. Pelaksanaan Perbaikan a. Tindakan pada siklus II disusun berdasarkan refleksi dari hasil tindakan pertama. Hasil analisis data pada siklus I tersebut digunakan sebagai acuan refleksi untuk menentukan rencana tindakan tahap ke II dengan mengadakan beberapa perbaikan dari rencana tindakan tahap pertama. b. Pada siklus II ini lebih banyak memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan dan mencari bentuk-bentuk bangun datar dan vi
  • 14. jumlah sisinya. Pada saat pelaksanaan tindakan ini didapat hasil rekaman data tentang kegiatan pembelajaran dari supervisor 2. 3. Pengumpulan Data Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa dilakukan pengisian lembar observasi prestasi belajar siswa dan melalui tes yang diberikan setiap akhir siklus. 4. Refleksi Berdasarkan data tentang prilaku siswa yang diperoleh pada pemberian tindakan yang berupa data jawaban tes siswa baik prestasi belajar maupun pemantauan Proses pembelajaran di kelas, maka data tersebut diolah dan dianalisis. Hasil analisis tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai salah satu masukan untuk melakukan refleksi dan digunakan sebagai bahan untuk menyusun tindakan selanjutnya. Instrumen penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Lembar Observasi Lembar ini digunakan untuk mengamati peneliti dalam kegiatan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan. 2. Lembar Aktifitas Siswa Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses pembelajaran Sebagai penunjang pengumpulan data diperlukan perangkat pembelajaran sebagai berikut : 1. Rencana perbaikan pembelajaran 2. Lembar kerja siswa. vi
  • 15. C. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi pengelolaan pembelajaran, pemberian tugas, lembar penilaian aktivitas siswa dan tes hasil belajar siswa dianalisis dengan cara sebagai berikut : - Tes hasil belajar Analisis data pre-tes dan post-tes hasil belajar siswa dilakukan untuk mengetahui peningkatan kompetensi kognitif siswa akibat adanya perbaikan pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran untuk menentukan peningkatan kompetensi kognitif belajar siswa dianalisis dengan menggunakan topik deskriptif atau prosentase (%) sebagai berikut : daya serap = jumlah nilai yang benar x 100% jumlah soal - Hasil daya serap siswa dapat diketahui. Yang mendapat daya serap mencapai 70% ke atas adalah 13 siswa, sedang yang mencapai daya serap 70% kebawah adalah 2 siswa. - Ketuntasan kelas menggunakan persamaan : Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100% Jumlah total siswa Ketuntasan kelas = 13 x 100 % = 86 % 15 Siklus I 1. Rencana a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja siswa, menyiapkan masalah dan lembar penilaian b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajarn 2. Pelaksanaan a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan. vi
  • 16. b. Melaksanakan penilaian. 3. Pengamatan Instrumen yang digunakan dalam pengamatan adalah: a. Lembar pengamatan kepada siswa b. Lembar pengamatan kegiatan guru c. Lembar tes 4. Pengumpulan data a. Menilai aktifitas siswa b. Menilai hasil belajar siswa 5. Refleksi Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan supervisor II, hasil yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh: a. Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran b. Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian untuk mengungkapkan pendapat masih rendah. c. Guru kurang mendorong aktifitas siswa Siklus II Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Perencanaan - Menyusun rencana perbaikan - Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik - Menyiapkan masalah/soal 2. Pelaksanaan - Menjelaskan tujuan pembelajaran - Menjelaskan materi pembelajaran - Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar - Memberi masalah - Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan - Melaporkan hasil kerja kelompok - Menyimpulkan materi vi
  • 17. - Melaksanakan penilaian 3. Pengumpulan data Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut: Dari siswa antara lain: - Menilai aktifitas siswa dan hasil tes - Menilai hasil kerja kelompok - Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran Jenis-jenis data adalah sebagai berikut : a. Data korelatif berupa : 1. Rencana a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja siswa, menyiapkan masalah dan lembar penilaian. b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran 2. Pelaksanaan a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah yang telah direncanakan. b. Melaksanakan penilaian. 3. Pengumpulan data a. Menilai aktifitas siswa b. Menilai hasil belajar siswa 4. Refleksi Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan teman sejawat, hasil yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh: a. Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran b. Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian untuk mengungkapkan pendapat masih rendah. c. Guru kurang mendorong aktifitas siswa vi
  • 18. Siklus II Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Perencanaan - Menyusun rencana perbaikan - Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik - Menyiapkan masalah/soal 2. Pelaksanaan - Menjelaskan tujuan pembelajaran - Menjelaskan materi pembelajaran - Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar - Memberi masalah - Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan - Melaporkan hasil kerja kelompok - Menyimpulkan materi - Melaksanakan penilaian 3. Pengumpulan data Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut: 1. Dari siswa antara lain: - Menilai aktifitas siswa dan hasil tes - Menilai hasil kerja kelompok - Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran b. Jenis data - Data korelatif berupa berupa data hasil pengamatan - Data kuantitatif berupa data hasil pembelajaran siswa c. Tehnik pengumpulan data - Data kesulitan siswa diambil dari penilaian hasil pembelajaran melalui tes - Data aktifitas guru dan siswa diambil dari proses pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan vi
  • 19. d. Analisis data - Prosentase banyak siswa yang mendapat nilai diatas 65 - Prosentase banyak siswa yang aktif dalam proses pembelajaran Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini, guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan data hasil pengamatan 4. Refleksi - Menganalisis aktifitas siswa - Menganalisis hasil belajar siswa - Menyusun laporan Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini, guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada proses pembelajaran. Ternyata proses pembelajaran lebih baik, keberanian siswa untuk bertanya bertambah dan antusias meningkat dan menyenangkan. vi
  • 20. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran a. Hasil Penelitian Siklus I Untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian diperlukan data. Data tersebut adalah sejumlah fakta yang digunakan sebagai sumber atau masukan untuk menentukan kesimpulan atau keputusan yang diambil. Yang menjadi topik pengamatan adalah kegiatan siswa, kegiatan guru dan hasil pembelajaran siswa pada mata pelajaran Matematika tentang Operasi hitung pecahan . Setelah diadakan penelitian pada siklus I masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran yaitu dalam mengidentifikasi alat- alat pencernaan makanan dengan model pembelajaran make a match, Prestasi belajar siswa dan aktifitas siswa serta pemahaman terhadap materi pembelajaran masih kurang maksimal. Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata 46,6. Nilai ini belum mencapai standar SKM yang ditetapkan di SD Negeri 13 Kusambi, Kecamatan Napano Kusambi Kabupaten Muna Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1. sebagai berikut : Tabel prestasi belajar matematika siswa kelas IV siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Nama siswa Abdurrahman Anita Bawaihi Bahran Fahrurraji Hafis Ansari Hapsah Hikmah M.Gazali Muti’ah Novianti Riski Sebelum siklus 30 60 40 65 65 20 34 65 20 10 20 20 vi Nilai siklus I 60 40 70 70 65 40 50 50 30 20 30 30
  • 21. 13 14 15 Siti Naimah Siti Rahmah Widya Sari 40 10 20 50 20 30 Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100% Jumlah total siswa Ketuntasan kelas = 7 x 100 % = 46,6 15 Tabel 4.2 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1 No Aspek yang diamati 1 Siswa memperhatikan penjelasan atau Ya / Tidak Ya pertanyaan 2 beberapa Siswa terdorong menggunakan Ya kemampuan berfikir kritis (menganalisis 3 dan menguraikan masalah) Siswa terdorong menggunakan Siswa belajar dalam keadaan antusias dan Ya pembelajaran Hanya beberapa Ya gembira 5 siswa Sesuai skenario kemampuan berfikir kreatif 4 Ket Hanya siswa Hanya beberapa Terjadi interaksi siswa dengan siswa Ya siswa sesuai skenario 6 Terjadi interaksi siswa dengan guru Ya pembelajaran Hanya beberapa siswa 7 Siswa mempunyai kesempatan untuk Ya mengemukakan pendapat Sesuai skenario pembelajaran 8 Siswa berbicara dan berbagi pengalaman(bekerjasama) vi Tidak
  • 22. 9 Siswa aktif dalam pembelajaran Ya Sesuai skenario 10 Siswa melakukan refleksi / berfikir Ya kembali tentang apa yang dipelajari pembelajaran Hanya beberapa siswa b. Hasil Penelitian Siklus II Pada siklus II ini peneliti berusaha untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan pada siklus I. 1) Perencanaan Bersama teman sejawat peneliti menyusun rencana tindakan untuk memecahkan masalah yang timbul pada siklus I. rencana tindakan pada siklus II ini sama dengan siklus I. 2) Pelaksanaan Pembelajaran - Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah yang telah ditentukan olah RPP II. - Melaksanakan penilaian. 3) Pengamatan Pengamatan yang dilakukan oleh pengamat sama dengan pengamatan siklus I . Hasil pengamatan siklus ini dapat dilihat pada tabel 4 4. adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II No 1 Aspek yang diamati Siswa memperhatikan penjelasan atau pertanyaan Ya / Tidak Ya Ket Hanya beberapa vi
  • 23. 2 Siswa terdorong menggunakan kemampuan Ya berfikir kritis (menganalisis dan menguraikan 3 masalah) Siswa terdorong menggunakan kemampuan skenario Ya berfikir kreatif 4 pembelajaran Hanya beberapa Siswa belajar dalam keadaan antusias dan Ya gembira 5 siswa Sesuai siswa Hanya beberapa Terjadi interaksi siswa dengan siswa Ya siswa sesuai skenario 6 Terjadi interaksi siswa dengan guru Ya pembelajaran Hanya beberapa siswa 7 Siswa mempunyai kesempatan untuk Ya mengemukakan pendapat Sesuai skenario pembelajaran 8 Siswa berbicara dan berbagi Tidak 9 pengalaman(bekerjasama) Siswa aktif dalam pembelajaran Ya Sesuai skenario 10 Siswa melakukan refleksi / berfikir kembali tentang apa yang dipelajari Ya pembelajaran Hanya beberapa siswa Setelah diadakan penelitian pada siklus II menunjukkan hasil bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan. Sebelum siklus siswa yang mendapat nilai sesuai dengan standar ketuntasan minimal (SKM) hanya 3 siswa dari 9 siswa di SD Negeri 13 vi
  • 24. Kusambi, sedangkan siswa yang lain mendapatkan dibawah SKM. Namun setelah diadakan perbaikan pada siklus II terjadi peningkatan yang begitu cepat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tabel 4.5, sebagai berikut: Daftar prestasi belajar siswa kelas IV pada siklus I dan II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Nama siswa Abdurrahman Anita Bawaihi Bahran Fahrurraji Hafis Ansari Hapsah Hikmah M. Gazali Muti’ah Novianti Riski Siti Naimah Siti Rahmah Widya Sari Nilai siklus I 60 65 70 65 80 45 50 65 40 65 75 65 70 70 65 Nilai siklus II 75 90 80 65 70 55 75 65 70 65 70 70 85 70 65 Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100% Jumlah total siswa Ketuntasan kelas = 14 x 100 % = 93,3% 15 Dengan melihat tabel prestasi belajar siswa dapat diketahui bahwa prestasi hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup pesat yaitu 8 siswa sudah berhasil sesuai dengan SKM bahkan ada yang diatas SKM, hanya 1 siswa yang belum berhasil dari 9 siswa di SDN 13 Kusambi. B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 1. Pembahasan Siklus I Hasil penelitian pembelajaran untuk peningkatan prestasi belajar matematika tentang pengerjaan Operasi hitung pecahan di kelas IV terutama vi
  • 25. dalam mengidentifikasi pengerjaan Operasi hitung pecahan belum sepenuhnya dipahami anak. Beberapa hal yang menyebabkan ini adalah: a. Siswa kurang termotifasi untuk belajar matematika b. Metode yang diterapkan guru masih belum bisa membuat siswa aktif dalam pembelajaran di kelas. Dari segi prestasi belajar juga tampak jelas bahwa prestasi belajar siswa masih jauh dan kurang memuaskan bagi peneliti hal ini dapat dilihat dari hasil nilai pada diagram grafik siklus I sebagai berikut: Diagram grafik pada sebelum dan siklus I 100 90 80 70 60 50 46,6% 40% 40 30 20 10 Sebelum Siklus Siklus I 2. Pembahasan Siklus II Pada siklus II ini pengamatan yang diperoleh adalah: a. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena pembelajaran dengan metode penemuan lebih jelas dan terarah. b. Interaksi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa. vi
  • 26. c. Hasil akhir siklus pembelajaran ke II ini semakin meningkat dibanding siklus I, dari rata-rata 46,6% menjadi 93,3% Diagram grafik pada sebelum siklus, siklus I & II 100 90 93,3 % 80 70 60 50 46,6% 40,6% 40 30 20 10 Pra Siklus Siklus I vi Siklus II
  • 27. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari Penelitian perbaikan pembelajaran yang dilakukan peneliti dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan kemampuan/prestasi siswa 2. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match mengalami peningkatan 3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a macth dapat muncul dan berkembang 4. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat melatih dan mendorong siswa dalam menemukan suatu fakta atau relasi yang belum diketahui. B. Saran Dari kesimpulan diatas dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Kegiatan pembelajaran matematika yang selama ini menggunakan metode ceramah kurang meningkatkan prestasi belajar siswa, keaktifan siswa dan pemahaman terhadap materi sebaiknya menggunakan pembelajaran yang aktif, efektif, menyenangkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. 2. Dengan melihat prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a macht yang mengalami peningkatan, tentunya bisa dikembangkan dengan metode pembelajaran yang lain yang dianggap lebih efektif. 3. Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan profesional guru dalam mengemban amanat sebagai guru yang profesion vi
  • 28. DAFTAR PUSTAKA Augustine, C. and Smith, W. C. (jr).1992. Theaching Elementary School Mathematic.New York : Ny : Harpell Collins. Hatfield, Mary M. Edward, Nancy Tanner & Bitter, Garry G. 1993. Mathematic Method for The Elementary and Midle School. Boston : Allyn and Bacon. Kurikulum. 2004. Mata Pelajaran Matematika. Jakarta : Depdiknas. Moedjiono dan Moh. Dimyati. 1991/1992. Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud. Ditjen Pendidikan Tinggi. Proyek pembinaan tenaga kependidikan. Raka Joni, T. (ED) 1998. Penelitian Tindakan Kelas Bagian Kedua prosedur Pelaksanaan . Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah, Ditjen DIKTI. Raka Joni, T. Kardiawarman & Hadi Subroto, T. 1998. Penelitian Tindakan Kelas, Bagian Pertama Konsep Dasar.Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah, Ditjen DIKTI. vi
  • 29. vi
  • 30. Lampiran 2 FORMAT PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA Fakta / data pembelajaran yang terjadi di kelas IV SDN 13 Kusambi 1. Identivikasi masalah : Pendekatan dengan metode inkuiri model pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match pada pembelajaran matematika 2. Analisis masalah : apakah dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran koperatif Tipe Make a Match dapat meningkatkan rasa antusias siswa dalam belajar ? 3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah : dengan Pendekatan metode inkuiri model pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match pada pembelajaran matematika dimaksudkan untuk mendorong siswa dalam memahami sesuatu yang bersifat fakta atau relasi maka presentasi hasil belajar siswa akan meningkat 4. Rumusan masalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match vi
  • 31. Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS I) Satuan Pendidikan : SDN 13 Kusambi Materi Pelajaran : Matematika Kelas/semester : IV / I Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit A. Standar Kompetensi  Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan simetri lipat dan simetri putar bangun datar B. Kompetensi Dasar  Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.  Mengidentifakasi simetri lipat bangun datar C. Indikator  Menentukan simetri lipat dan simetri putar bangun datar  Membandingkan simetri lipat dan simetri putar antar bangun D. Tujuan Perbaikan  Siswa dapat membandingkan simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar  Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat E. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan - Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa sehari-hari - Memberikan pre-test vi
  • 32. b. Kegiatan Inti - Guru membagikan bangun datar yaitu bangun persegi, persegi panjang, segitiga, trapezium, lingkaran pada setiap siswa - Guru membimbing siswa dalam menemukan simetri lipat - Masing-masing siswa melaporkan hasil temuannya - Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan c. Kegiatan Akhir - Memberikan tes tertulis - Membahas hasil tes F. Metode - Tanya jawab - Diskusi - Penemuan - Penugasan G. Alat dan Sumber Alat: Beberapa potong kertas berbentuk bermacam-macam bangun datar Sumber: 1. Buku Matematika kelas IV penerbit Yudistira 2. Buku-buku penunjang lain 3. LKS H. Penilaian - Tes tertulis - Unjuk kerja - Keaktifan siswa vi
  • 33. LEMBAR KERJA SIKLUS I Kelompokkan bangun berikut ke dalam kelompok bangun simetris dan tidak simetris ! A C B E D I H Kelompok Bangun Bangun yang simetris F G J Gambar Huruf Alasan Karena jika bangun di B, C, D, F, G, I lipat ke 2 sisinya sama Bangun yang tidak simetris Karena jika bangun di A, E, H, J lipat kedua sisinya berbeda. vi
  • 34. La Haji, 4 November 2013 Mengetahui, Peneliti Observer LA HALINA, S.Pd JUITA NIP. 1969 1231 1991 081007 NIM. 822176539 Mengetahui, Kepala Sekolah SD Negeri 13 Kusambi LA RUHAMA A.Ma.Pd NIP. 1961 1231 1985121023 Lampiran 3 vi
  • 35. RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (SIKLUS II) Satuan Pendidikan : SDN 13 Kusambi Materi Pelajaran : Matematika Kelas/semester : IV / I Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit A. Standar Kompetensi  Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan simetri lipat dan simetri putar bangun datar B. Kompetensi Dasar  Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.  Mengidentifakasi simetri lipat bangun datar C. Indikator  Menentukan simetri lipat dan simetri putar bangun datar  Membandingkan simetri lipat dan simetri putar antar bangun D. Tujuan Perbaikan  Siswa dapat membandingkan simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar  Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat E. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan - Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa sehari-hari - Memberikan pre-test vi
  • 36. b. Kegiatan Inti - Guru membagikan bangun datar yaitu bangun persegi, persegi panjang, segitiga, trapezium, lingkaran pada setiap siswa - Guru membimbing siswa dalam menemukan simetri lipat - Masing-masing siswa melaporkan hasil temuannya - Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan c. Kegiatan Akhir - Memberikan tes tertulis - Membahas hasil tes F. Metode - Tanya jawab - Diskusi - Penemuan - Penugasan G. Alat dan Sumber Alat: Beberapa potong kertas berbentuk bermacam-macam bangun datar Sumber: 4. Buku Matematika kelas IV penerbit Yudistira 5. Buku-buku penunjang lain 6. LKS H. Penilaian - Tes tertulis - Unjuk kerja - Keaktifan siswa vi
  • 37. LEMBAR KERJA SIKLUS II Kelompokkan bangun berikut ke dalam kelompok bangun simetris dan tidak simetris ! A C B E D H Kelompok Bangun Bangun yang simetris F I G J Gambar Huruf Alasan Karena jika bangun di B, C, D, F, G, I lipat ke 2 sisinya sama Bangun yang tidak simetris Karena jika bangun di A, E, H, J lipat kedua sisinya berbeda. La Haji, 6 November 2013 vi
  • 38. Mengetahui, Peneliti Observer LA HALINA, S.Pd JUITA NIP. 1969 1231 1991 081007 NIM. 822176539 Mengetahui, Kepala Sekolah SD Negeri 13 Kusambi LA RUHAMA A.Ma.Pd NIP. 1961 1231 1985121023 vi
  • 39. FORMAT PENILAIAN Format penilaia proses N0 Nama Siswa 1 2 3 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 vi 2 3 1 2
  • 40. “ UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 13 KUSAMBI KECAMATAN NAPANO KUSAMBI PADA OPERASI HITUNG PECAHAN DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH” vi
  • 41. LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL ( PKP ) OLEH NAMA :JUITA NIM : 822 176 539 SEMESTER :VIII (Delapan) POKJAR : LOHIA PROGRAN STUDI S1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA KENDARI 2013 KATA PENGANTAR vi
  • 42. Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pembelajaran Matematika sebagai persyaratan mengikuti Mata Kuliah PKP di Universitas Tebuka ( UT ). Laporan ini disusun berdasarkan partisipasi dan pengalaman dalam menjalani KBM dengan tujuan untuk melengkapi Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional ( PDGK 4501 ). Dalam penyusunan ini tidak lepas dari bimbingan dan petunjuk, baik dari lingkungan UT, Supervisor, dan SDN 13 Kusambi. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat : 1. Drs. LA MISU, M.Pd, selaku dosen pembimbing/ Supervisor I 2. LA RUHAMA, A.Ma.Pd selaku kepala SDN 13 Kusambi. 3. Dewan guru SDN 13 Kusambi. 3. Dan semua pihak yang membantu terlaksananya penelitian ini Sebagai penulis pemula, saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini serta sebagai pedoman penulisan laporan berikutnya dikemudian hari. Penulis berharap laporan ini bermanfaat. Penulis JUITA DAFTAR ISI Halaman vi
  • 43. HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i LEMBAR PENGESAHAN ………………………………... …………………..ii LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT………………………. ............. iii KATA PENGANTAR …………………………………………………………... iv DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. v ABSTRAK..............................................................................................................vi BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………………. .1 1. Identifikasi masalah………………………………………………….1 2. Analisis masalah……………………………………………………..1 3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah………………………...1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 2 C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ………………………. 2 D. Manfaat Perbaiakan Pembelajaran ………………………………...2 BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Matematika di SD.………………….….4 B. Metode Inkuiri……………………………………………………...7 C. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu……………….………………8 BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian……………………………10 B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran…………………………10 C. Teknik Analisis Data………………………………………………15 BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran………………20 vi
  • 44. B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………25 BAB V : SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN ……………………………………………………… 28 B. SARAN ..........................................………………………………. 28 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 29 LAMPIRAN ABSTRAK vi
  • 45. Juita, 2013 meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match di kelas IV SDN 13 Kusambi Kata kata kunci : prestasi belajar matematika, model koperatif tipe Make a Match Memasuki abad ke-21 ini dunia pendidikan menghapi tantangan yang tidak ringan, terutama di bidang IPTEK yang sangat pesat. Perubahan masyarakat dunia maupun masyarakat kita sendiri dibidang sosssial budaya dan berkembangnya isu bahwa kualitas pendidikan rendah. untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika. Dan Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan pemahamansiswa terhadap materi pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar yang di ikuti dengna peningkatan aktivitas siswa serta memunculkan keterampilan koperatif siswa dalam pembelajaran vi