2. A. Pengertian
Meningitis
adalah suatu inflamasi di
arachnoid dan piamater pada otak dan spinal
cord, yang disebabkan oleh infeksi pada
cairan serebrospinal (Lewis, 2005).
Meningitis adalah suatu inflamasi di piameter
, arakhnoid dan subararakhnoid infeksi
biasanya menyebabkan meningitis
dan
chemical meningitis juga dapat menjadi
meningitis bisa akut atau kronik yang
disebabkan karena bakteri,virus, jamur atau
parasit. (Lemone. 2004).
3. Meningitis disebabkan oleh berbagai
macam organisme tetapi kebanyakan klien
dengan meningitis mempunyai faktor
predisposisi
seperti
fraktur
tulang
tengkorak, infeksi sistemik, lainnya.
Etiologi dapat dikelompokkan sesuai
dengan klasifikasi :
Bakteri
Virus
Jamur
4. Otak dilapisi oleh duramater, arakhonoid dan piamater.
Cairan Serebrospinal (CSF) diproduksi oleh fleksus
koroid yang berada didasar ventrikel lateral dan diatas
ventrikel ke III dan IV. Setiap hari diproduksi 500-800
ml CSF. Setelah CSF bersirkulasi di otak dan medulla
spinalis, CSF akan direabssorpsi melalui villi
arakhonoid, dalam lapisan arakhonoid meninges.
Organisme (bakteri,virus ,jamur dan protozoa) masuk
SSP melalui pembuluh darah dan blood brain barrier
,jalan masuk yang langsung terjadi sebagai akibat dari
trauma ,prosedur pembedahan atau abses cerebri
/ruptur .otorhea atau rhinorrhea mungkin disebabkan
karena fraktur basis tengkorak bisa mengarah
terjadinya meningitis organisme.
5.
Pembuluh darah yg mengalami inflamasi di dalam
area sekitar otak mengeluarkan cairan sebagai
respon permeabilitas sel. Cairan serebrospinal
mengalami kekeruhan, terbentuk eksudat. Eksudat
yang purulen menginfiltrasi saraf kranial dan
membloks fleksus koroid dan villi arakhnoid.
Eksudat menyebabkan inflamasi dan edema lebih
lanjut sel meningeal. Pembesaran pembuluh
darah, eksudat, gangguan aliran CSF dan edema
sel meningeal menyebabkan peningkatan TIK.
Dengan peningkatan TIK, maka perfusi serebral
menurun dan kehilangan autoregulasi serebal
6. Demam,
sakit kepala hebat, neusea, muntah
dan nuchal rigidity [kaku kuduk ] adalah
tanda-anda utama pada meningitis. Tanda
kernig
positif
,
brudzinsky
positif,photophobia,penurunan
kesadaran
,dan tanda-tanda peningkatan TIK mungkin
juga dapat timbul (Lewis,2005).
Klien dengan meningitis bakteri biasanya
mengalami
demam
.menggigil
,nyeri
kepala,nyeri punggung dan abdomen, mual
dan muntah. Iritasi meningel menyebabkan
nuchal rigidity /kaki duduk.
7.
Komplikasi yang sering terjadi pada meningitis
adalah
peningkat TIK
yang menyebabkan
penurunan kesadaran .Komplikasi lain pada
meningitis yaitu disfungsi neurology,disfungsi saraf
kranial (N.C III,IV VII atau VIII ),hemiparesis
,dysphasia dan hemiparesia. Mungkin juga dapat
terjadi syok, gangguan koagulasi, komplikasi
septic (bacterial endokarditis) dan demam yang
terus – menerus. Hidrosefalus dapat terjadi jika
eksudat menyebabkan adhesi yang dapat
mencegah aliran CSF normal dari ventrikel. DIC
(Dimensi Intravascular Coagulation) adalah
komplikasi yang serius pada meningitis yang dapat
menyebabkan kematian.
8.
Keefektifan pengobatan tergantung pada pemberian dini
antibiotik yang mampu menembus barier blood – brain ke
dalam lapisan subarakhnoid. Antibiotik penicillin (ampisillin,
piperasillin) atau salah satu chepalosporin (ceftriaxone
sodium, cefotaxim sodium) dapat digunakan. Vacomyan
hydrocloride tunggal atau kombinasi dengan rifampisin juga
dapat digunakan jika bakteri telah teridentifikasi. Antibiotik
dosis tinggi diberikan secara intravena.
Dexametason dapat diberikan sebagai terapi tambahan pada
meningitis akut dan meningitis pneumococcus. Dexametasone
dapat diberikan bersamaan dengan antibiotik untuk
mensupresi inflamasi dan mengefektifkan pengobatan pada
orang dewasa serta tidak meningkatkan resiko perdarahan
gastrointestinal.
Dehidrasi dan syok dapat diatasi dengan penambahan volume
cairan. Seizure yang terjadi pada tahap awal penyakit dapat
dikontrol dengan phenitoin/dilantin.