SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
ASKEP
TRAUMA KAPITIS

By
Kelompok 6
Defenisi
Trauma capitis adalah merupakan cedera kepala
berat, dimana otak mengalami memar, dengan kemungkinan
adanya daerah hemoragi
Brunner & Suddarth (2000), trauma capitis adalah
“gangguan traumatic yang menyebabkan gangguan fungsi
otak disertai atau tanpa disertai perdarahan in testina dan
tidak mengganggu jaringan otak tanpa disertai pendarahan
in testina dan tidak mengganggu jaringan otak”
Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari
fungsi otak yang disertai dengan perdarahan intertisial
dalam substansi otak tanpa terputusnya kontinuitas dari otak
(Hudak & Gallo, 1996).
Etiologi

Adanya benturan sesuatu benda tumpul, atau berasal dari
trauma langsung atau tidak langsung pada kepala.
Manifestasi klinis
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•

Denyut nadi lemah
Pernafasan dangkal
Kulit dingin dan pucat
Defekasi dan berkeimih tanpa disadari
Fungsi motorik abnormal misalnya gerakan mata
Peningkatan TIK
Sakit kepala
Vertigo
Gangguan fungsi mental
Kejang
Pemeriksaan penunjang
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•

Scan CT (tanpa/ dengan kontras)
MRI (tanpa/ dengan menggunakan kontras)
Angiografi serebral
EEG
BAER (Brain Auditori Evoked Respons)
PET ( Positron Emission Tomografi )
Fungsi lumbal,CSS
GDA ( Gas Darah Arteri )
Kimia/ elektrolot darah
Pemeriksaan toksikologis
Kadar antikonvulsan darah
Komplikasi
• Kebocoran cairan serebrospinal akibat fraktur pada
fossa anterior dekat sinus frontal atau dari fraktur
tengkorak bagian petrous dari tulang temporal.
• Kejang. Kejang pasca trauma dapat terjadi segera
(dalam 24 jam pertama dini, minggu pertama) atau
lanjut (setelah satu minggu).
• Diabetes Insipidus, disebabkan oleh kerusakan
traumatic pada rangkai hipofisis meyulitkan
penghentian sekresi hormone antidiupetik.
Pengkajian
Aktivitas/ Istirahat
• Gejala : Merasa
lemah, lelah, kaku, hilang
keseimbangan.
• Tanda : Perubahan
kesehatan, letargi,
Hemiparase,
quadrepelgia, Ataksia
cara berjalan tak tegap,
Masalah dalam
keseimbangan, Cedera
(trauma) ortopedi,
Kehilangan tonus otot,
otot spastik

Sirkulasi
• Gejala : Perubahan
frekuensi jantung
(bradikardia, takikardia
yang diselingi bradikardia
disritmia).
Integritas Ego
• Gejala : Perubahan
tingkah laku atau
kepribadian (tenang atau
dramatis)
• Tanda : Cemas, mudah
tersinggung, delirium,
agitasi, bingung depresi
dan impulsif.
Lanjut............
Eliminasi
Neurosensoris
• Gejala : Inkontenen • Gejala : Kehilangan kesadaran
sia kandung kemih/
sementara, amnesia seputar
usus atau mengalami
kejadian, vertigo, sinkope, tinitus
gngguan fungsi.
kehilangan pendengaran,
fingking, baal pada ekstremitas.
Makanan/ cairan
• Tanda : Perubahan kesadaran
bisa sampai koma. Perubahan
• Gejala : Mual,
status mental. Perubahan pupil
muntah dan
(respon terhadap cahaya, simetri).
mengalami perubahan
Wajah tidak simetri. Genggaman
selera.
lemah, tidak seimbang. Refleks
• Tanda : Muntah
tendon dalam tidak ada atau
(mungkin proyektil).
lemah. Apraksia, hemiparese,
Gangguan menelan
Quadreplegia
(batuk, air liur keluar,
disfagia).
Lanjut.......
Nyeri/ Kenyamanan
• Gejala : Sakit kepala
dengan intensitas dan lokasi
yang berbeda biasanya
koma.
• Tanda
: Wajah
menyeringai, respon
menarik pada rangangan
nyeri yang hebat, gelisah
tidak bisa beristirahat,
merintih.
Pernapasan
• Tanda : Perubahan pola
nafas (dispnea). Nafas
berbunyi stridor, terdesak.
Ronki, mengi positif

Keamanan
• Gejala : Trauma baru/
trauma karena kecelakaan
• Tanda : Fraktur/
dislokasi. Gangguan
penglihatan. Gangguan
kognitif. Gangguan rentang
gerak, tonus otot hilang,
kekutan secara umum
mengalami paralisis.
Demam, gangguan dalam
regulasi suhu tubuh
Interaksi Sosial
• Tanda : Afasia motorik
atau sensorik.
Diagnosa
 Pola napas tidak efektif berhubungan dengan terjadinya herniasi
batang otak ditandai dengan dispnea.
 Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
penekanan vaskuler serebral ditandai dengan hipoksia dan
iskemia jaringan.
 Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakanial
ditandai dengan wajah menyeringai dan merintih kesakitan.
 Resiko obstruksi jalan napas berhubungan dengan immobilisasi,
penumpukan secret.
 Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan fraktur mandibula,
anoreksia ditandai dengan penurunan berat badan.
 Gangguan keseimbangan cairan & elektrolit berhubungan
dengan terjadinya herniasi batang otak, perangsangan saraf mual
muntah ditandai dengan mual muntah.
Lanjut.........
 Gangguan persepsi sensori : penglihatan, berhubungan dengan
penekanan pada nervus II dan III ditandai dengan penglihatan
terganggu (kabur ketika melihat).
 Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan penurunan
system saraf otonom (perkemihan) ditandai dengan
inkontinensia urin.
 Hipertermi berhubungan dengan inflamasi ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh.
 Resiko infeksi berhubungan dengan pemsangan kateter.
 Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan immo
bilisasi, penekanan pada daerah yang menonjol.
 Ansietas berhubungan hopitalisasi ditandai dengan klien
merasa cemas.
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan tonus
otot ditandai dengan kelemahan.
tHaNK’s

Contenu connexe

Tendances

Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Amelia Manatar
 
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Koepiet_Nugraha
 
Kelainan dan penyakit pada sistem saraf
Kelainan dan penyakit pada sistem sarafKelainan dan penyakit pada sistem saraf
Kelainan dan penyakit pada sistem saraf
Dina Apriliana
 
Askep cedera otak berat
Askep cedera otak beratAskep cedera otak berat
Askep cedera otak berat
f' yagami
 
Askep penurunan kesadaran
Askep penurunan kesadaranAskep penurunan kesadaran
Askep penurunan kesadaran
Stiawan Akbar
 

Tendances (19)

Cidera Kepala
Cidera KepalaCidera Kepala
Cidera Kepala
 
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
 
Penyakit pada sistem saraf
Penyakit pada sistem sarafPenyakit pada sistem saraf
Penyakit pada sistem saraf
 
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
 
Pemfis neurologi@dons
Pemfis neurologi@donsPemfis neurologi@dons
Pemfis neurologi@dons
 
Epilepsi (sawan)
Epilepsi (sawan)Epilepsi (sawan)
Epilepsi (sawan)
 
Pp kep kritis sistim saraf
Pp kep kritis sistim sarafPp kep kritis sistim saraf
Pp kep kritis sistim saraf
 
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
 
Kelainan dan penyakit pada sistem saraf
Kelainan dan penyakit pada sistem sarafKelainan dan penyakit pada sistem saraf
Kelainan dan penyakit pada sistem saraf
 
Askep cedera otak berat
Askep cedera otak beratAskep cedera otak berat
Askep cedera otak berat
 
Neurosurgery
NeurosurgeryNeurosurgery
Neurosurgery
 
Askep penurunan kesadaran
Askep penurunan kesadaranAskep penurunan kesadaran
Askep penurunan kesadaran
 
Asuhan keperawatan klien dengan stroke
Asuhan keperawatan klien dengan strokeAsuhan keperawatan klien dengan stroke
Asuhan keperawatan klien dengan stroke
 
Kecederaan dalam sukan
Kecederaan dalam sukanKecederaan dalam sukan
Kecederaan dalam sukan
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Meningitis pwr poin
Meningitis pwr poinMeningitis pwr poin
Meningitis pwr poin
 
preventing dementia
preventing dementiapreventing dementia
preventing dementia
 
IPA BIOLOGI "PENYAKIT PADA SISTEM SYARAF"
IPA BIOLOGI "PENYAKIT PADA SISTEM SYARAF"IPA BIOLOGI "PENYAKIT PADA SISTEM SYARAF"
IPA BIOLOGI "PENYAKIT PADA SISTEM SYARAF"
 

En vedette (20)

Akromegali
AkromegaliAkromegali
Akromegali
 
Navegacion Espacial
Navegacion EspacialNavegacion Espacial
Navegacion Espacial
 
Kabura affidavit feb 2016
Kabura affidavit feb 2016Kabura affidavit feb 2016
Kabura affidavit feb 2016
 
Jawaban uas Analisa dan Perancangan Sistem
Jawaban uas Analisa dan Perancangan SistemJawaban uas Analisa dan Perancangan Sistem
Jawaban uas Analisa dan Perancangan Sistem
 
Paludismo
PaludismoPaludismo
Paludismo
 
Anjak piutang
Anjak piutangAnjak piutang
Anjak piutang
 
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Tugas termodinamika
Tugas termodinamikaTugas termodinamika
Tugas termodinamika
 
Tugas pancasila
Tugas pancasilaTugas pancasila
Tugas pancasila
 
4178 p1-p psp-seni pedalangan surakarta
4178 p1-p psp-seni pedalangan surakarta4178 p1-p psp-seni pedalangan surakarta
4178 p1-p psp-seni pedalangan surakarta
 
Rpp 1 geo penget. dasar geo
Rpp 1 geo penget. dasar geoRpp 1 geo penget. dasar geo
Rpp 1 geo penget. dasar geo
 
Kti tia mariadi
Kti tia mariadiKti tia mariadi
Kti tia mariadi
 
Slide 1-keterampilan-berbahasa
Slide 1-keterampilan-berbahasaSlide 1-keterampilan-berbahasa
Slide 1-keterampilan-berbahasa
 
Axiologi
AxiologiAxiologi
Axiologi
 
Pencernaan dan absorpsi protein
Pencernaan dan absorpsi proteinPencernaan dan absorpsi protein
Pencernaan dan absorpsi protein
 
Avast lisensi key-2038
Avast lisensi key-2038Avast lisensi key-2038
Avast lisensi key-2038
 
Tingkatan Menyimak Apresiatif
Tingkatan Menyimak ApresiatifTingkatan Menyimak Apresiatif
Tingkatan Menyimak Apresiatif
 
AJAL
AJALAJAL
AJAL
 
Antidialogico dialogico
Antidialogico dialogicoAntidialogico dialogico
Antidialogico dialogico
 

Similaire à Presentase

Asuhan keperawatan stroke
Asuhan keperawatan strokeAsuhan keperawatan stroke
Asuhan keperawatan stroke
KANDA IZUL
 

Similaire à Presentase (20)

Askep cedera kepala
Askep cedera kepalaAskep cedera kepala
Askep cedera kepala
 
Trauma kapitis indry
Trauma kapitis indryTrauma kapitis indry
Trauma kapitis indry
 
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptxVIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
 
Migraine - SAKIT KEPALA
Migraine - SAKIT KEPALAMigraine - SAKIT KEPALA
Migraine - SAKIT KEPALA
 
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.docASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.pptNURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
 
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptx
 
Asuhan keperawatan stroke
Asuhan keperawatan strokeAsuhan keperawatan stroke
Asuhan keperawatan stroke
 
Cidera kepala
Cidera kepalaCidera kepala
Cidera kepala
 
askep cidera kepala.pptx
askep cidera kepala.pptxaskep cidera kepala.pptx
askep cidera kepala.pptx
 
Askep ckr
Askep ckrAskep ckr
Askep ckr
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
PENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptx
PENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptxPENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptx
PENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptx
 
Askep strok
Askep strokAskep strok
Askep strok
 
144.pptx
144.pptx144.pptx
144.pptx
 
Makalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan strokeMakalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan stroke
 
Cerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.pptCerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.ppt
 
Gangguan Sistem Saraf (Penyebab dan Gejala)
Gangguan Sistem Saraf (Penyebab dan Gejala)Gangguan Sistem Saraf (Penyebab dan Gejala)
Gangguan Sistem Saraf (Penyebab dan Gejala)
 
Meningitis pwr poin AKPER PEMKAB MUNA
Meningitis pwr poin AKPER PEMKAB MUNA Meningitis pwr poin AKPER PEMKAB MUNA
Meningitis pwr poin AKPER PEMKAB MUNA
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Presentase

  • 2. Defenisi Trauma capitis adalah merupakan cedera kepala berat, dimana otak mengalami memar, dengan kemungkinan adanya daerah hemoragi Brunner & Suddarth (2000), trauma capitis adalah “gangguan traumatic yang menyebabkan gangguan fungsi otak disertai atau tanpa disertai perdarahan in testina dan tidak mengganggu jaringan otak tanpa disertai pendarahan in testina dan tidak mengganggu jaringan otak” Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai dengan perdarahan intertisial dalam substansi otak tanpa terputusnya kontinuitas dari otak (Hudak & Gallo, 1996).
  • 3. Etiologi Adanya benturan sesuatu benda tumpul, atau berasal dari trauma langsung atau tidak langsung pada kepala.
  • 4. Manifestasi klinis • • • • • • • • • • Denyut nadi lemah Pernafasan dangkal Kulit dingin dan pucat Defekasi dan berkeimih tanpa disadari Fungsi motorik abnormal misalnya gerakan mata Peningkatan TIK Sakit kepala Vertigo Gangguan fungsi mental Kejang
  • 5. Pemeriksaan penunjang • • • • • • • • • • • Scan CT (tanpa/ dengan kontras) MRI (tanpa/ dengan menggunakan kontras) Angiografi serebral EEG BAER (Brain Auditori Evoked Respons) PET ( Positron Emission Tomografi ) Fungsi lumbal,CSS GDA ( Gas Darah Arteri ) Kimia/ elektrolot darah Pemeriksaan toksikologis Kadar antikonvulsan darah
  • 6. Komplikasi • Kebocoran cairan serebrospinal akibat fraktur pada fossa anterior dekat sinus frontal atau dari fraktur tengkorak bagian petrous dari tulang temporal. • Kejang. Kejang pasca trauma dapat terjadi segera (dalam 24 jam pertama dini, minggu pertama) atau lanjut (setelah satu minggu). • Diabetes Insipidus, disebabkan oleh kerusakan traumatic pada rangkai hipofisis meyulitkan penghentian sekresi hormone antidiupetik.
  • 7. Pengkajian Aktivitas/ Istirahat • Gejala : Merasa lemah, lelah, kaku, hilang keseimbangan. • Tanda : Perubahan kesehatan, letargi, Hemiparase, quadrepelgia, Ataksia cara berjalan tak tegap, Masalah dalam keseimbangan, Cedera (trauma) ortopedi, Kehilangan tonus otot, otot spastik Sirkulasi • Gejala : Perubahan frekuensi jantung (bradikardia, takikardia yang diselingi bradikardia disritmia). Integritas Ego • Gejala : Perubahan tingkah laku atau kepribadian (tenang atau dramatis) • Tanda : Cemas, mudah tersinggung, delirium, agitasi, bingung depresi dan impulsif.
  • 8. Lanjut............ Eliminasi Neurosensoris • Gejala : Inkontenen • Gejala : Kehilangan kesadaran sia kandung kemih/ sementara, amnesia seputar usus atau mengalami kejadian, vertigo, sinkope, tinitus gngguan fungsi. kehilangan pendengaran, fingking, baal pada ekstremitas. Makanan/ cairan • Tanda : Perubahan kesadaran bisa sampai koma. Perubahan • Gejala : Mual, status mental. Perubahan pupil muntah dan (respon terhadap cahaya, simetri). mengalami perubahan Wajah tidak simetri. Genggaman selera. lemah, tidak seimbang. Refleks • Tanda : Muntah tendon dalam tidak ada atau (mungkin proyektil). lemah. Apraksia, hemiparese, Gangguan menelan Quadreplegia (batuk, air liur keluar, disfagia).
  • 9. Lanjut....... Nyeri/ Kenyamanan • Gejala : Sakit kepala dengan intensitas dan lokasi yang berbeda biasanya koma. • Tanda : Wajah menyeringai, respon menarik pada rangangan nyeri yang hebat, gelisah tidak bisa beristirahat, merintih. Pernapasan • Tanda : Perubahan pola nafas (dispnea). Nafas berbunyi stridor, terdesak. Ronki, mengi positif Keamanan • Gejala : Trauma baru/ trauma karena kecelakaan • Tanda : Fraktur/ dislokasi. Gangguan penglihatan. Gangguan kognitif. Gangguan rentang gerak, tonus otot hilang, kekutan secara umum mengalami paralisis. Demam, gangguan dalam regulasi suhu tubuh Interaksi Sosial • Tanda : Afasia motorik atau sensorik.
  • 10. Diagnosa  Pola napas tidak efektif berhubungan dengan terjadinya herniasi batang otak ditandai dengan dispnea.  Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penekanan vaskuler serebral ditandai dengan hipoksia dan iskemia jaringan.  Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakanial ditandai dengan wajah menyeringai dan merintih kesakitan.  Resiko obstruksi jalan napas berhubungan dengan immobilisasi, penumpukan secret.  Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan fraktur mandibula, anoreksia ditandai dengan penurunan berat badan.  Gangguan keseimbangan cairan & elektrolit berhubungan dengan terjadinya herniasi batang otak, perangsangan saraf mual muntah ditandai dengan mual muntah.
  • 11. Lanjut.........  Gangguan persepsi sensori : penglihatan, berhubungan dengan penekanan pada nervus II dan III ditandai dengan penglihatan terganggu (kabur ketika melihat).  Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan penurunan system saraf otonom (perkemihan) ditandai dengan inkontinensia urin.  Hipertermi berhubungan dengan inflamasi ditandai dengan peningkatan suhu tubuh.  Resiko infeksi berhubungan dengan pemsangan kateter.  Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan immo bilisasi, penekanan pada daerah yang menonjol.  Ansietas berhubungan hopitalisasi ditandai dengan klien merasa cemas.  Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan tonus otot ditandai dengan kelemahan.