1. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Wireless adalah jaringan tanpa kabel yang merupakan suatu solusi terhadap
komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi
walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan
tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam
mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan
memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih
cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
Berkembangnya teknologi yang baru tidak selalu berarti teknologi yang lebih
konvensional lantas ditinggalkan. Sebenarnya antara teknologi yang baru dengan
teknologi yang lama kedua hal ini saling melengkapi, teknologi baru tidak akan
bisa dikembangkan tanpa adanya teknologi yang lama. Dan yang terpenting,
diantara sederatan teknologi baru yang kini sedang berkembang, banyak
diantaranya yang saling melengkapi sistem satu sama lain. Sebagai contoh,
teknologi wireless bisa membantu aplikasi dalam teknologi satelit relai.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang memadai
tentang wireless yang marak digunakan dalam perkembangan teknologi dan
komunikasi sekarang ini.
2. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 WIRELESS LAN
Wireless local area network (WLAN) atau disebut juga dengan Jaringan Lokal
Nirkabel (LAN Nirkabel) menghubungkan dua atau lebih peralatan dengan
memanfaatkan metode pendistribusion tanpa kabel (biasanya dengan spektrumsebar atau gelombang radio OFDM), dan biasanya menyediakan koneksi antara
sebuah titik akses dengan cakupan internet yang lebih luas. Hal ini memudahkan
mobilitas pengguna tanpa terputus dari jaringan (network). Area dapat berjarak
dari sebuah ruangan tunggal hingga ke satu area (misalnya gedung). Tulang
punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik
akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio
untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang
merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith
2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan
mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan
menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.
LAN Nirkabel menjadi sangat popular untuk pemakaian rumahan karena
kemudahan instalasinya dan manfaat komersial yang banyak yang ditawarkan
kepada pengguna; seringnya dalam bentuk gratis. LAN Nirkabel banyak
3. dimanfaatkan di kota-kota besar, misalnya di Kantor Pemerintahan untuk
menghubungkan satu wilayah kerja dengan wilayah kerja lainnya.
2.2 SEJARAH WIRELESS LAN
Norman Abramson, seorang profesor di Universitas Hawaii, mengembangkan
jaringan komunikasi komputer nirkabel pertama di dunia, ALOHAnet, yang
berbiaya rendah dan hampir serupa radio. Sistem ini melibatkan tujuh komputer
dari empat pulau untuk berkomunikasi dengan komputer pusat di Pulau Oahu
tanpa menggunakan saluran telepon.
Pada tahun 1979, FR Gfeller dan U. Bapst menerbitkan makalah di IEEE
Prosiding yang berisi laporan tentang ujicoba jaringan nirkabel untuk komunikasi
dengan menggunakan inframerah-tersebar. Tak lama kemudian, pada tahun 1980,
P. Ferrert melaporkan percobaannya tentang aplikasi eksperimental dari sebuah
kode tunggal penyebaran spektrum radio untuk komunikasi terminal nirkabel
dalam Konferensi Nasional Telekomunikasi IEEE. Pada tahun 1984,
perbandingan antara inframerah dan komunikasi spread spectrum CDMA untuk
jaringan informasi kantor nirkabel diterbitkan oleh Kaveh Pahlavan dalam
Simposium Jaringan Komputer IEEE yang kemudian terbit di Majalah
Komunikasi IEEE Masyarakat. Pada bulan Mei 1985, upaya Marcus telah
membuat FCC mengumumkan eksperimental band ISM untuk aplikasi komersial
teknologi spektrum sebar. Kemudian, M. Kavehrad melaporkan sebuah sistem
PBX nirkabel eksperimental menggunakan divisi kode akses. Laporan-laporan ini
mendorong kegiatan industri radio portabel dan ponsel yang signifikan dalam
4. pengembangan generasi baru jaringan area lokal nirkabel dan perbaruan diskusi
dan informasi-informasi dalam bidang ini.
Generasi pertama dari modem data nirkabel dikembangkan pada awal tahun 1980
oleh operator radio amatir, yang sering disebut sebagai radio paket. Mereka
menambahkan sebuah modem band suara komunikasi data, dengan kecepatan
data di bawah 9.600-bit /s, untuk sistem radio jarak pendek yang ada, biasanya
dalam band amatir yang berjarak dua meter. Generasi kedua modem nirkabel
dikembangkan segera setelah pengumuman FCC di band eksperimental untuk
penggunaan teknologi spektrum-sebar non-militer. Modem ini berkecepatan data
ratusan kbit/s. Generasi ketiga dari modem nirkabel kemudian ditujukan untuk
kompatibilitas dengan LAN yang ada dengan kecepatan data dalam Mbit/s.
Beberapa perusahaan mengembangkan produk generasi ketiga dengan kecepatan
data diatas 1 Mbit/s dan beberapa produk sudah diumumkan pada lokakarya IEEE
Workshop tentang Wireless LAN.
Gambar 54 Mbit/s WLAN PCI Card (802.11g)
Pada Lokakarya IEEE pertama perihal LAN Nirkabel diadakan pada tahun 1991.
Pada saat itu produk pertama LAN nirkabel baru saja muncul di pasar dan komite
IEEE 802.11 baru saja memulai kegiatannya untuk mengembangkan sebuah
standar LAN nirkabel. Fokus lokakarya pertama adalah evaluasi terhadap
5. teknologi alternatif. Pada tahun 1996, teknologi ini dianggap telah cukup
berkembang, berbagai aplikasi telah diidentifikasi dan teknologi yang
memungkinkan aplikasi ini telah pula dipahami dengan baik. Chip set ditujukan
untuk implementasi dan aplikasi LAN nirkabel, yang menjadi kunci teknologi
untuk pertumbuhan pasar yang cepat. Wireless LAN semakin banyak digunakan
di rumah sakit, bursa efek, di gedung-gedung seperti kampus dan perkantoran
untuk akses nomaden, jaringan LAN point-to-point, jaringan ad-hoc, dan aplikasi
yang lebih besar melalui internetworking. Standar, varian dan alternatif IEEE
802.11 seperti forum interoperabilitas wireless LAN dan Eropa HiperLAN telah
membuat kemajuan pesat demikian halnya dengan PCS tak berlisensi „Layanan
Komunikasi Pribadi‟ dan supernet, yang kemudian diubah namanya menjadi UNII, telah membuka peluang baru.
Gambar WLAN Protocol
Perangkat WLAN pada awalnya begitu mahal dan digunakan sebagai alternatif
LAN kabel di tempat dimana pengkabelan sangat sulit atau tidak mungkin.
Pengembangan utama meliputi solusi spesifik industri and protokol proprietary,
tetapi pada akhir 1990-an digantikan dengan standar, versi, dan jenis utama dari
IEEE 802.11 (dalam produk dengan menggunakan Wi-Fi sebagai nama merek).
6. Namun, ada juga beberapa produk yang tidak berhasil di pasaran, seperti ATM
alternatif dengan menggunakan teknologi standar 5 GHz, yaitu HiperLAN/2.
Sejak tahun 2002 telah ada standar yang lebih baru ditambahkan ke 802,11;
802.11n yang beroperasi di kedua band yakni 5GHz dan 2,4 Ghz pada kecepatan
300 Mbit/s, dengan begitu, kebanyakan router yang lebih baru termasuk yang
diproduksi oleh Apple Inc telah dapat disiarkan jaringan nirkabel pada kedua band
nirkabel, yang disebut dualband. Sebuah HomeRF yang dibentuk pada tahun 1997
telah pula mempromosikan teknologi yang bertujuan untuk digunakan di rumah,
tetapi gagal dan dibubarkan pada akhir 2002.
2.3 TEKNOLOGI WI-FI
Wi-Fi, singkatan dari wireless fidelity merupakan teknologi yang memungkinkan
pengguna komputer dan peripheral sejenis yang mendukung teknologi tersebut
(PDA, telefon genggam) untuk berkomunikasi dalam jaringan LAN atau
mengakses internet dengan jaringan broadband nirkabel. Dengan menggunakan
sebuah Wi-fi acces point atau router, maka dapat dibangun sebuah jaringan LAN
atau internet nirkabel dalam cakupan 300 square feet (300 kaki persegi) atau
sekira 100 persegi.
Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang
telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat
menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah
tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi
radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA – nya
7. menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang
tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda
dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah
menemukan tanda apakah peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan
mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada kemasannya.
Teknologi wi-fi mengenal istilah hotspot, yang diartikan sebagai tempat di mana
internet dapat diakses dengan menggunakan teknologi wi-fi. Dengan istilah
sederhana, hotspot adalah daerah yang masuk ke dalam cakupan sebuah wi-fi
access point atau router.
Dewasa ini, sejumlah tempat umum telah menyediakan layanan hotspot gratis
untuk menarik pengunjung. Fasilitas hotspot telah memanjakan pengunjung
dengan layanan internet tanpa bayar dengan kecepatan yang cukup memuaskan,
sekaligus memberikan keuntungan pada pemilik tempat-tempat hotspot tersebut
untuk meraup keuntungan dari banyaknya jumlah pengunjung yang datang
(misalnya pada café-café dan rumah makan). Fasilitas hotspot terdapat pada
kantor-kantor layanan publik, perusahaan komersial dan taman-taman kota juga
kampus dan café-café.
8. Gambar Hotspot
Menilai perkembangan teknologi komunikasi ke depan, sudah dapat dipastikan
teknologi nirkabel akan mendominasi sektor ini. Kepraktisan nirkabel yang
ditawarkan dengan menggunakan ternologi inframerah, bluetooth, dan wi-fi
menjadi pertimbangan para pengguna untuk memanfaatkan teknlogi yang semakin
diminati ini.
2.4 Perkembangan WLAN
Jaringan tanpa kabel sebenarnya tidak sesulit sistem jaringan kabel bahkan dinilai
relatif lebih mudah. Sistem jaringan WIFI atau Wireless tidak memerlukan kabel
sebagai penghubungan antar jaringan dan komputer. Bila jenis jaringan kabel
yang memanfaatkan kabel Coaxial atau UTP memerlukan kabel sebagai media
tranfer, dengan Wireless network hanya dibutuhkan ruang atau space di mana
jarak jangkau network (jaringan) dibatasi hanya oleh kekuatan pancaran signal
radio dari masing masing komputer.
Jaringan Lokal Nirkabel (WLAN) didasari pada spesifikasi IEEE 802.11, yakni
sekumpulan standar yang kemudian berkembang dengan beberapa spesifikasi,
antara lain 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n mengenai Wi-Fi, Hotspot,
LAN, dan Sharing Internet.
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi
komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN.
Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama dagang (certification) yang diberikan
pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan
WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan.
9. Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan
mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data
dengan cepat dan aman. Karena sistem WIFI mengunakan transmisi frekuensi
secara bebas, maka pancaran signal yang ditransmit pada unit WIFI dapat
ditangkap oleh komputer lain sesama pemakai Wifi. Namun, dengan ketentuan
telah memperoleh izin untuk masuk ke sebuah network. Pada teknologi WIFI
ditambahkan juga sistem pengaman misalnya WEP (Wired Equivalent Privacy)
untuk pengaman sehingga antar computer yang telah memiliki otorisasi dapat
saling berbicara.
Jaringan wireless dapat digunakan untuk transmisi suara maupun data. Lihat
bagan berikut :
Gambar WLAN
Pada frekuensi Wi-Fi, ada 11 channel yang diizinkan beroperasi masing-masing 5
MHz, yaitu sebagai berikut :
• Channel 1 – 2,412 MHz;
• Channel 2 – 2,417 MHz;
• Channel 3 – 2,422 MHz;
10. • Channel 4 – 2,427 MHz;
• Channel 5 – 2,432 MHz;
• Channel 6 – 2,437 MHz;
• Channel 7 – 2,442 MHz;
• Channel 8 – 2,447 MHz;
• Channel 9 – 2,452 MHz;
• Channel 10 – 2,457 MHz;
• Channel 11 – 2,462 MHz;
Tabel 1 Channel Wi-Fi
2.5 MODE KONEKSI
Agar sebuah computer dapat saling terhubung dengan network wireless maka
dapat dilakukan dalam mode Ad-Hoc atau mode Infrastructure.
2.5.1 Mode Ad-Hoc
Jaringan ad-hoc adalah jaringan di mana stasiun berkomunikasi hanya peer to peer
(P2P). Jaringan ini dapat dikonfigurasi dengan menggunakan Perangkat Layanan
Independen Dasar (IBSS).
Gambar Peer-to-Peer atau ad-hoc wireless LAN
11. Sebuah jaringan peer-to-peer (P2P) memungkinkan perangkat nirkabel untuk
secara langsung berkomunikasi satu sama lain. Perangkat nirkabel dalam
jangkauan satu sama lain dan dapat saling menemukan serta berkomunikasi
langsung tanpa melibatkan titik akses pusat. Metode ini biasanya digunakan oleh
dua komputer sehingga mereka dapat terhubung satu sama lain untuk membentuk
jaringan.
Tidak seperti pada jaringan kabel yang mana jaringan peer to peer hanya
berlangsung antara dua komputer, jaringan peer to peer pada jaringan WLAN
dapat dilakukan oleh tiga komputer secara bersama. Semua komputer dapat
berhubungan secara langsung dan menggunakan sumber daya yang ada secara
bersama.
Pada jaringan ad-hoc, masing-masing komputer cukup dipasang kartu WLAN dan
tidak diperlukan peralatan lain. Pada jaringan ini, hanya dimungkinkan terjadinya
hubungan antar komputer dalam kelompok jaringan tersebut dan tidak dapat untuk
mengakses jaringan lain kecuali salah satu komputer difungsikan sebagai bridge
(akan dijelaskan berikutnya). Jika jumlah komputer sudah mencapai tiga dan ada
komputer lain yang ingin masuk pada jaringan ini, maka biasanya tidak akan
berhasil sampai salah satu dari komputer yang ada memutuskan hubungan dengan
jaringan. Intinya, pada jaringan peer to peer WLAN hanya diijinkan untuk
hubungan antar tiga komputer.
Jika kekuatan sinyal meter digunakan dalam situasi ini, tidak dapat membaca
kekuatan secara akurat dan dapat menyesatkan, karena register kekuatan sinyal
terkuat, yang mungkin merupakan komputer terdekat.
12. IEEE 802.11 mendefinisikan lapisan fisik (PHY) dan lapisan MAC (Media
Access Control) berdasarkan CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access dengan
Collision Avoidance). Spesifikasi 802,11 mencakup ketentuan-ketentuan yang
dirancang untuk meminimalkan tabrakan yang disebabkan karena dua unit mobile
dalam jangkauan jalur akses umum, tetapi di luar jangkauan satu sama lain.
Pada 802,11 memiliki dua mode dasar operasi: modus ad-hoc dan mode
infrastruktur. Dalam mode ad-hoc, unit mobile mengirimkan langsung secara
peer-to-peer. Dalam mode infrastruktur, unit mobile berkomunikasi melalui jalur
akses yang berfungsi sebagai jembatan untuk infrastruktur jaringan kabel. Karena
komunikasi nirkabel menggunakan media yang lebih terbuka untuk komunikasi
dibandingkan dengan LAN kabel, 802,11 desainer juga termasuk mekanisme
enkripsi bersama-kunci: Wired Equivalent Privacy (WEP), Wi-Fi Protected
Access (WPA, WPA2), untuk mengamankan jaringan komputer nirkabel
2.5.2
Mode Infrastruktur
Mode Infrastruktur adalah koneksi antara dua komputer atau lebih, dengan Access
Point (AP) sebagai pengatur lalu lintasnya. Acces Point adalah suatu perangkat
yang dapat memancarkan sinyal Wifi dalam jangkauan tertentu (sering disebut
hotspot). Melalui sinyal Wifi tersebut, beberapa client bisa terkoneksi ke jaringan
dan AP-lah yang akan mengatur lalu lintas datanya.
13. Gambar Mode Infrastruktur
2.6
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN WLAN
Wireless local area network (LAN Nirkabel) adalah sistem komunikasi data yang
fleksibel yang dapat diimplementasikan sebagai perpanjangan atau pun sebagai
alternatif pengganti untuk jaringan kabel LAN. Dengan menggunakan teknologi
frekuensi radio, wireless LAN mengirim dan menerima data melalui media udara,
dengan meminimalisasi kebutuhan akan sambungan kabel. Dengan begitu,
wireless LAN telah dapat mengkombinasikan antara konektivitas data dengan
mobilitas user.
2.6.1
Keunggulan WLAN
Dengan wireless LAN, user bisa membagi akses informasi tanpa harus mencari
tempat sebagai sambungan kabel ke jaringan, dan network manager bisa menset
up atau menambah jaringan tanpa harus melakukan instalasi atau pun penambahan
kabel. Wireless LAN menawarkan beberapa kelebihan seperti produktivitas,
kenyamanan, dan keuntungan dari segi biaya bila dibandingkan dengan jaringan
kabel tradisional.
14. ·
Mobility : Sistem wireless LAN bisa menyediakan user dengan informasi
access yang real-time, dimana saja dalam suatu organisasi. Mobilitas semacam ini
sangat mendukung produktivitas dan peningkatan kualitas pelayanan apabila
dibandingkan dengan jaringan kabel
·
Installation Speed and Simplicity : Instalasi sistem wireless LAN bisa cepat
dan sangat mudah dan bisa mengeliminasi kebutuhan penarikan kabel yang
melalui atap atau pun tembok.
·
Installation Flexibility : Teknologi wireless memungkinkan suatu jaringan
untuk bisa mencapai tempat-tempat yang tidak dapat dicapai dengan jaringan
kabel.
·
Reduced Cost-of-Ownership : Meskipun investasi awal yang dibutuhkan oleh
wireless LAN untuk membeli perangkat hardware bisa lebih tinggi daripada biaya
yang dibutuhkan oleh perangkat wired LAN hardware, namun bila diperhitungkan
secara keseluruhan, instalasi dan life-cycle costnya, maka secara signifikan lebih
murah. Dan bila digunakan dalam lingkungan kerja yang dinamis yang sangat
membutuhkan seringnya pergerakan dan perubahan yang sering maka keuntungan
jangka panjangnya pada suatu wireess LAN akan jauh lebih besar bila
dibandingkan dengan wired LAN.
·
Scalability : Sistem wireless LAN bisa dikonfigurasikan dalam berbagai
macam topologi untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam.
Konfigurasi dapat dengan mudah diubah Mulai dari jaringan peer-to-peer yang
sesuai untuk jumlah pengguna yang kecil sampai ke full infrastructure network
15. yang mampu melayani ribuan user dan memungkinkan roaming dalam area yang
luas.
2.6.2 Kelemahan WLAN
Wifi menggunakan gelombang radio pada frekwensi milik umum yang bersifat
bebas digunakan oleh semua kalangan dengan batasan batasan tertentu. Setiap
wifi memiliki area jangkauan tertentu tergantung power dan antenna yang
digunakan. Tidak mudah melakukan pembatasan area yang dijangkau pada wifi.
Hal ini menyebabkan berbagai hal dimungkinan terjadi pada lapisan fisik, antara
lain:
·
Interception atau penyadapan. Hal ini sangat mudah dilakukan, dan sudah tidak
asing lagi bagi para hacker. Berbagai tools dengan mudah di peroleh di internet.
Berbagai teknik kriptografi dapat di bongkar oleh tools tools tersebut.
·
Injection. Pada saat transmisi melalui radio, dimungkinkan dilakukan injection
karena berbagai kelemahan pada cara kerja wifi dimana tidak ada proses validasi
siapa yang sedang terhubung atau siapa yang memutuskan koneksi saat itu.
·
Jamming. Jamming sangat dimungkinkan terjadi, baik disengaja maupun tidak
disengaja karena ketidaktahuan pengguna wireless tersebut. Pengaturan
penggunaan kanal frekwensi merupakan keharusan agar jamming dapat di
minimalisir. Jamming terjadi karena frekwensi yang digunakan cukup sempit
sehingga penggunaan kembali channel sulit dilakukan pada area yang padat
jaringan nirkabelnya.
·
Locating Mobile Nodes. Dengan berbagai software, setiap orang mampu
melakukan wireless site survey dan mendapatkan informasi posisi letak setiap
16. Wifi dan beragam konfigurasi masing masing. Hal ini dapat dilakukan dengan
peralatan sederhana spt PDA atau laptop dengan di dukung GPS sebagai penanda
posisi.
·
Access Control. Dalam membangun jaringan wireless perlu di design agar
dapat memisahkan node atau host yang dapat dipercaya dan host yang tidak dapat
dipercaya. Sehingga diperlukan access control yang baik.
·
Hijacking. Serangan MITM (Man In The Middle) yang dapat terjadi pada
wireless karena berbagai kelemahan protokol tersebut sehingga memungkinkan
terjadinya hijacking atau pengambilalihan komunikasi yang sedang terjadi dan
melakukan pencurian atau modifikasi informasi.
Pada lapisan MAC (data layer) juga terdapat kelemahan yakni jika sudah terlalu
banyak node (client) yang menggunakan channel yang sama dan terhubung pada
AP yang sama, maka bandwidth yang mampu dilewatkan akan menurun. Selain
itu MAC address sangat mudah di spoofing (ditiru atau di duplikasi) membuat
banyak permasalahan keamanan. Lapisan data atau MAC juga digunakan dalam
otentikasi dalam implementasi keamanan wifi berbasis WPA Radius (802.1x
plusTKIP/AES).
Adapun Keunikan jaringan lokal nirkabel antara lain:
·
Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya benda
antara pengirim dan penerima sehingga sinyal terhalang dan tidak sampai pada
penerima (gejala ini sangat terasa pada komunikasi wireless dengan IR).
·
Bersifat broadcast akibat pola radiasinya yang memancar ke segala arah,
sehingga semua terminal dapat menerima sinyal dari pengirim.
17. ·
Sinyal pada media radio sangat komplek untuk dipresentasikan kerena
sinyalnya menggunakan bilangan imajiner, memiliki pola radiasi dan memiliki
polarisasi.
·
Mengalami gejala yang disebut multipath yaitu propagasi radio dari pengirim
ke penerima melalui banyak jalur yang LOS dan yang tidak LOS/terpantul.
2.7
CARA KERJA WLAN
Wireless LAN menggunakan electromagnetic airwaves (radio atau infrared) untuk
menukarkan informasi dari satu titik ke titik lainnya tanpa harus tergantung pada
sambungan secara fisik.Gelombang radio biasa digunakan sebagai pembawa
karena dapat dengan mudah mengirimkan daya ke penerima. Data ditransmikan
dengan cara ditumpangkan pada gelombang pembawa sehingga bisa diekstrak
pada ujung penerima. Data ini umumnya digunakan sebagai pemodulasi dari
pembawa oleh sinyal informasi yang sedang ditransmisikan. Begitu datanya sudah
dimodulasikan pada gelombang radio pembawa, sinyal radio akan menduduki
lebih dari satu frekuensi, hal ini terjadi karena frekuensi atau bit rate dari
informasi yang memodulasi ditambahkan pada sinyal carrier.
Multiple radio carrier bisa ada dalam suatu ruang dalam waktu yang bersamaan
tanpa terjadi interferensi satu sama lain jika gelombang radio yang ditransmisikan
berbeda frekuensinya. Untuk mengekstrak data, radio penerimanya diatur dalam
satu frekuensi dan menolak frekuensi-frekuensi lain. Pada konfigurasi wireless
LAN tertentu, transmitter/receiver (transceiver) device, biasa disebut access point,
terhubung pada jaringan kabel dari lokasi yang fixed menggunakan kabel
18. standard. Sebuah access point bisa mensupport sejumlah group kecil dari user dan
bisa dipakai dalam jarak antara seratus sampai beberapa ratus kaki.
Gambar Access Point Outdoor
Access point (atau antena yang terhubung pada access point) biasanya diletakkan
pada tempat yang tinggi tapi dapat juga diletakkan dimana saja untuk
mendapatkan cakupan yang dikehendaki. End user access wireless LAN
menggunakan wireless-LAN adapters, biasa terdapat pada PC card pada notebook
atau palmtop computer, atau sebagai card dalam desktop computer, atau
terintegrasi dalam hand-held computer.
Gambar Access Point Outdoor
2.8 ARSITEKTUR WLAN
2.8.1 Stasiun
Semua komponen yang dapat terhubung ke media nirkabel dalam jaringan disebut
sebagai stasiun. Semua stasiun dilengkapi dengan kontroler antarmuka jaringan
nirkabel (WNICs). Stasiun nirkabel jatuh ke salah satu dari dua kategori: akses
poin, dan klien. Akses poin (AP), biasanya router, adalah BTS untuk jaringan
nirkabel. Mereka mengirim dan menerima frekuensi radio untuk perangkat
19. berkemampuan nirkabel untuk berkomunikasi. Klien nirkabel dapat berupa
perangkat mobile seperti laptop, personal digital assistant (PDA), telepon IP dan
smartphone, atau perangkat tetap seperti desktop dan workstation yang dilengkapi
dengan jaringan nirkabel antarmuka.
Gambar BTS Jaringan Nirkabel
2.8.2 Perangkat Dasar layanan (Basic Service Set)
Perangkat layanan dasar (BSS) adalah himpunan semua stasiun yang dapat
berkomunikasi satu sama lain. Setiap BSS memiliki identifikasi (ID) disebut
BSSID, yang adalah alamat MAC dari titik akses melayani BSS.
Gambar Basic Service Set
Ada dua jenis BSS: Independent BSS (juga disebut sebagai IBSS), dan
infrastruktur BSS. Sebuah BSS Independen (IBSS) adalah sebuah jaringan ad-hoc
yang berisi jalur tanpa akses, yang berarti mereka tidak dapat terhubung ke setiap
himpunan layanan dasar lainnya.
2.8.3 Perangkat Perluasan layanan (Extended Service Set)
Gambar Extended Service Set
Sebuah perangkat perluasan layanan (ESS) adalah seperangkat BSS yang saling
terhubung. Akses poin dalam sebuah ESS dihubungkan oleh suatu sistem
distribusi. Setiap ESS memiliki ID yang disebut SSID yang merupakan 32-byte
(maksimum) string karakter.
20. 2.9 SISTEM DISTRIBUSI WLAN
Sistem Distribusi Nirkabel memungkinkan interkoneksi nirkabel jalur akses dalam
jaringan IEEE 802.11. Hal ini memungkinkan jaringan nirkabel untuk diperluas
menggunakan beberapa jalur akses tanpa perlu tulang punggung kabel untuk
menghubungkan mereka, seperti yang secara tradisional diperlukan. Keuntungan
penting dari WDS atas solusi lain adalah bahwa ia mempertahankan alamat MAC
dari paket klien di seluruh hubungan antara jalur akses.
Gambar WDS
Jalur akses dapat berupa, base station utama, relay atau terpencil. Sebuah base
station utama secara khas dihubungkan ke Ethernet kabel. Sebuah stasiun relay
relai basis data antara stasiun pangkalan terpencil, klien nirkabel atau stasiun relay
lainnya ke salah satu base station utama atau relay lain. Sebuah stasiun pangkalan
terpencil menerima koneksi dari klien nirkabel dan melewati koneksi ke stasiun
relay atau utama. Sambungan antara “klien” yang dibuat menggunakan alamat
MAC bukan dengan menentukan tugas IP.
Semua BTS dalam sistem distribusi nirkabel harus dikonfigurasi untuk
menggunakan saluran radio yang sama, dan kunci WEP atau WPA berbagi jika
mereka digunakan. Mereka dapat dikonfigurasi untuk pengidentifikasian
perangkat layanan yang berbeda. WDS juga mengharuskan setiap base station
dikonfigurasi untuk meneruskan kepada perangkat lain dalam sistem.
WDS juga dapat disebut sebagai mode repeater karena bertugas menjembatani
dan menerima klien nirkabel pada saat yang sama (tidak seperti tradisional
21. bridging). Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa throughput dalam metode ini
dibelah dua untuk semua klien yang terhubung secara nirkabel.
Ketika sulit untuk menghubungkan semua jalur akses dalam jaringan dengan
kabel, juga perlu dipertimbangkan untuk memasang titik akses sebagai repeater.
2.10 ROAMING
Ada dua definisi untuk LAN nirkabel jelajah:
·
Internal Roaming (1): The Mobile Station (MS) bergerak dari satu titik akses
(AP) ke AP lain dalam jaringan rumah karena kekuatan sinyal terlalu lemah.
Sebuah server otentikasi (RADIUS) mengandaikan ulang otentikasi MS melalui
802.1x (misalnya dengan PEAP ). Penagihan dari QoS adalah di jaringan rumah.
Sebuah Mobile Station roaming dari satu titik akses ke lain sering menyela aliran
data antara Mobile Station dan aplikasi yang terhubung ke jaringan. Mobile
Station, misalnya, secara berkala memantau keberadaan jalur akses alternatif
(perangkat yang akan menyediakan koneksi yang lebih baik). Pada beberapa titik,
berdasarkan mekanisme proprietary, Mobile Station memutuskan untuk kembali
bergaul dengan jalur akses yang memiliki sinyal nirkabel yang kuat. Mobile
Station, bagaimanapun, dapat kehilangan koneksi dengan jalur akses sebelum
bertemu dengan jalur akses lain. Untuk memberikan koneksi yang handal dengan
aplikasi, Mobile Station umumnya harus menyertakan perangkat lunak yang
menyediakan kehandalan.
·
Eksternal Roaming (2): MS (klien) bergerak ke WLAN lain, Internet Service
Provider Wireless (WISP) dan membutuhkan Hotspot. Pengguna dapat secara
22. independen mengakses dari jaringan rumah menggunakan jaringan asing lain, jika
dimungkinkan. Harus ada otentikasi khusus dan sistem penagihan untuk layanan
mobile di jaringan asing
.
2.11 KEAMANAN W-LAN
Jaringan Wifi memiliki lebih banyak kelemahan dibanding dengan jaringan kabel.
Saat ini perkembangan teknologi wifi sangat signifikan sejalan dengan kebutuhan
sistem informasi yang mobile. Banyak penyedia jasa wireless seperti hotspot
komersil, ISP, Warnet, kampus-kampus maupun perkantoran sudah mulai
memanfaatkan wifi pada jaringan masing masing, tetapi sangat sedikit yang
memperhatikan keamanan komunikasi data pada jaringan wireless tersebut. Hal
ini membuat para hacker menjadi tertarik untuk mengexplore keamampuannya
untuk melakukan berbagai aktifitas yang biasanya ilegal menggunakan wifi.
Salah satu altivitas dan metode yang dilakukan para hacker wireless ataupun para
pemula dalam melakukan hacking (pembajakan) adalah wardriving. Wardriving
adalah usaha untuk mendapatkan informasi tentang suatu jaringan wifi dan
mendapatkan akses terhadap jaringan wireless tersebut. Umumnya bertujuan
untuk mendapatkan koneksi internet, tetapi banyak juga yang melakukan untuk
maksud-maksud tertentu mulai dari rasa keingintahuan, coba coba, research, tugas
praktikum, kejahatan dan lain lain. Ada tiga metode keamanan yang diterapkan
dalam jaringan WLAN sebagai berikut.
·
WEP (Wired Equivalent Privacy). Metode ini dimaksudkan untuk
menghentikan intersepsi isyarat gelombang elektromagnetik oleh user yang tidak
23. berhak. Metode ini dilakukan dengan cara memberi semua klien dan access point
dengan kunci enkripsi dan dekripsi yang sama. WEP didasarkan pada algoritma
enkripsi RC4 dari RSA Data Systems.
·
SSID (Service Set Identifier). Metode ini dilakukan dengan cara memberi
suatu SSID yang berlaku sebagai password sederhana yang memungkinkan suatu
jaringan WLAN dipisahkan dalam beberapa network yang berbeda. Pengenal ini
diprogram dalam access point, sehingga semua klien yang akan mengakses
jaringan ini harus dikonfigurasi menggunakan pengenal SSID yang sesuai.
·
Filter Alamat MAC (Media Access Control). Metode ini digunakan untuk
membatasi akses pada jaringan WLAN menggunakan daftar alamat MAC pada
klien. Alamat MAC ini dimasukkan dalam access point sedemikian, sehingga
hanya klien yang punya alamat MAC yang terdaftar saja yang dapat mengakses
jaringan WLAN.
24. BAB III
PENUTUP
1. Dalam komunikasi data terdapat beberapa unsur agar sebuah proses
komunikasi dapat berlangsung dengan baik. Unsur-unsur tersebut dapat
berupa, sumber data, media dan penerima data. Pada komunikasi data,
media yang digunakan adalah kabel dan tanpa kabel.
2. Saluran komunikasi tanpa Kabel (Wireless), seperti microwave, satellite,
dan cellular phone. Satelite merupakan bagian dari wireless, di mana
wireless itu sendiri adalah koneksi internet dari suatu perangkat ke
perangkat lainnya yang tanpa menggunakan kabel. Sedangkan satelite
adalah suatu stasiun relay (penguat) yang mentransmisikan sinyal
microwave melewati jarak yang jauh.
3. Peran serta orbit, pembajakan sinyal, dan peran Intelsat serta kompetisi
organisasi di area internasional mempengaruhi kapabilitas satelite. Sistem
satelite yang banyak dipakai pada saat ini adalah satelite yang non
regenerative. Penggunaan sistem satelite regenaratif akan menyebabkan
harga dari satelite itu mahal.
4. Tak dipungkiri lagi, saat ini, komunikasi bergerak memainkan peran yang
semakin signifikan dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasi, khusunya
mobile system. Saat ini jumlah pengguna telepon mencapai angka ±1
milyar dan angka ini melampaui jumlah pengguna jaringan telepon tetap.
25. Sehingga pada saat itu komunikasi wireless akan merupakan moda akses
teknologi yang dominan.
5.
Banyaknya wireless LAN yang aktif dengan konfigurasi default akan
memudahkan para hacker dapat memanfaatkan jaringan tersebut secara
ilegal. Konfigurasi default dari tiap vendor perangkat wireless sebaiknya
dirubah settingnya sehingga keamanan akses terhadap wifi tersebut lebih
baik.
6. Keamanan jaringan Wireless dapat ditingkatkan dengan cara tidak hanya
menggunakan salah satu teknik yang sudah dibahas diatas, tetapi dapat
menggunakan kombinasi beberapa teknikteknik tersebut sehingga
keamanan lebih terjamin.
7. Tata letak wireless dan pengaturan power/daya transmit sebuah Access
Point juga dapat dilakukan untuk mengurangi resiko penyalahgunaan
wireless. Pastikan area yang dijangkau hanya area yang memang
digunakan oleh user.
8.
Untuk solusi kemanan wireless dapat menggunakan protokol yang sudah
disediakan yakni WPA2Radius atau sering disebut RSN/802.11i.
27. TUGAS KARYA ILMIAH
SEJARAH PERKEMBANGAN JARINGAN WELAND
DISUSUN
OLEH:
YULIANI
KELAS X TKJ-B
SMK NEGERI 1 RAHA
2013
28. KATA PENGANTAR
Sebelumnya kami mengucapkan puji dan syukur kehadir at Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Terdorong oleh rasa ingin tahu,
kemaua, kerja sa ma dan kerja keras, kami kerahkan seluruh upaya demi
mewujudkan keinginan ini.
Semoga tulisan ini dapat memenuhi kewajiban kami dalam tugas mata pelajaran
produktif dalam sejarah awal masuknya komputer di indonesia. Adapun harapan
kami, semoga makalah
ini dapat menambah wawasan pembaca mengenai
sejarah awal masuknya komputer di indonesia, dengan maksud nantinya
pembaca mampu mengetahui perkembangan telekomunikasi.
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini
29. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................ .............................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A pengertian komputer................................................................................3
B. Devinisi Komputer................................................................................
4
C. Penggolongan Komputer.......................................................................... 4
D. Sejarah Komputer................................................................................
6
E. Jenis komputer berdasarkan data yang diolah......................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ 19
B. Saran........................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 20