1. Proses Persiapan Penyempurnaan Pada Kain Poliester
Pemantapan Panas, dan Pengurangan Berat
I. MAKSUD DAN TUJUAN
A. MAKSUD
Mempelajari bagaimana mekanisme proses pre treatment pada serat sintetis yang
meliputi pemantapan panas (heat setting),dan pegurangan berat (white reduce).
TUJUAN
1. Memperoleh kain poliester yang bersih dari kotoran alami maupun kotoran luar
sehingga meningkatkan daya serap kain.
2. Mencegah timbulnya efek crease mark, mendapatkan pegangan yang lembut, lemas
dan bergelombang pada bahan, dan untuk mengetahui suhu kritis saat serat
mengkeret maksimum.
3. Menstabilkan dimensi kain poliester sehingga dimensi kain tidak berubah pada saat
proses selanjutnya.
4. Memperoleh kain poliester yang lebih ringan.
5. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pre treatment kain poliester.
6. Menganalisa dan mengevaluasi hasil proses pre treatment.
II. TEORI DASAR
A. PROSES PEMANTAPAN PANAS (HEAT SETTING)
Proses pemantapan panas bertujuan untuk menstabilkan dimensi bahan tekstil yang
terbuat dari serat sintetik sehingga dimensi bahan tidak berubah pada proses selanjutnya.
Ada dua metode yang digunakan yaitu pemantapan panas basah dan kering. Bahan
tekstil yang mengalami pemantapan panas akan memiliki molekul polimer sejajar sumbu
seratnya dan dimensi yang stabil.
Proses pemantapan panas dapat dilakukan pada benang, kain tenun, maupun kain
rajut. Pemantapan panas pada benang dilakukan pada rol-rol panas, kain tenun dan kain
rajut menggunakan mesin Stenter. Proses pemantapan panas dapat dilakukan dengan
tiga cara :
1.
Pemantapan panas awal (Pre-Setting) → pemantapan pada bahan yang
masih grey / mentah.
2. 2.
Pemantapan panas antara (Intermediate-Setting) → bahan dimantapkan
setelah pemasakan.
3.
Pemantapan panas akhir (Post-Setting) → bahan dimantapkan setelah proses
pewarnaan.
Adapun dua metode pemantapan panas yaitu :
1. Pemantapan panas basah (Wet / Steam Setting) → pemantapan bahan dengan
bentuan uap panas dari mesin steamer.
2.
Pemantapan panas kering (Dry Setting) → penamtapan panas dengan
menggunakan udara kering pada suhu tinggi yang berasal dari mesin stenter.
B. PROSES PENGURANGAN BERAT (WEIGHT REDUCE)
Ada banyak metode yang dapat digunakan, salah satunya adalah metoda
exhaust/perendaman suhu dan tekanan tinggi menggunakan mesin HT-dyeing. Kain yang
telah mengalami pengurangan berat akan terasa lebih lembut dan langsai.
Selain metode exhaust, terdapat metode lagi pada proses pengurangan berat yang
tergantung dari jenis mesin yang tersedia.
1.
Metoda exhaust/perendaman pada suhu dan tekanan tinggi
2.
Metoda pad-Rol-Batching
3.
Metoda pad-steam
4.
Metoda pad-cure
5.
Metoda pad-radiasi
III. PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
Pemantapan panas
Kain poliester
Mesin stenter
Mesin steamer
Mesin auoto dave
Pengurangan berat
1 buah timbangan digital
Tabung HT-Dyeing
Kain poliester
Zat sesuai resep
3. B. DIAGRAM ALIR PRAKTEK
1. Diagram Alir Pemantapan Panas ( Haet Setting )
Siapkan Kain Poliester
Proses pemantapan panas (Heat Setting)
Evaluasi
2. Proses Pengurangan Berat
Timbang bahan
Proses Weight Reduce
Pencucian
Penetralan
C. RESEP
1. Proses Pemantapan Panas
Suhu
= 180 – 200 o C
Waktu
= 1 menit
2. Proses Pengurangan Berat
NaOH kripik
= 10-15 g / L
Zat kationik
= 1cc / L
Suhu
= 130 0 C
Waktu
= 30 menit
Vlot
= 1 : 30
4. D. FUNGSI ZAT
1.
Proses Pengurangan Berat
NaOH
= zat yang akan menghidrolisa serat-serat polyester
Zat kationik
= zat yang mengkatalis proses pengikisan dan mencegah
pengendapan oligomer pada permukaan kain
E. SKEMA PROSES
Proses Pengurangan Berat
Bahan + zat kationik
NaOH
130 0C
0
10
30
60
70
F. LANGKAH KERJA.
1. Proses Pemantapan Panas
Kain dipasang pada rangka jarum
Pasang rangka jarum padamesin pemantapan.
Atur suhu dan waktu pemantapn yang dikehendaki.
Mesin pemantapan dijalankan dan setelah suhu tercapai tombol in ditekan, maka
pemantapan berlangsung selama waktu yang ditentukan.
2. Proses Pengurangan Berat
Bahan kain dipotong dengan ukuran 30 x 30 cm,kemudian ditimbang
Semua zat yang diperlikan dihitung kebutuhannya sesuai resep
NaOH dan zat kationik, bahan dimasukkan ke dalam tabung HT-Dyeing
Mesin dijalankan sesuai skema proses, setelah selesai bahan di ambil
Bahan di cuci bersih hingga tidak terasa licin
Bahan dikeringkan kemudian di evaluasi
5. I. Sampel dan Hasil Pengujian
a) Sampel pada kain sebelum percobaan
b) Sampel pada kain setelah percobaan
Kapas Ilham
Kapas Tendi
Kapas Resti
b) Hasil pengujiannya
Evaluaisi Kain
No
Jenis Kain
kapas
Berat
Awal
Pengurangan Berat
Berat
Akhir
Pengurangan
Mengkeret polyester
Mengkeret kain tebal
Lusi
Pakan
4%
8%
6%
Lusi
2%
4%
2 %
Pakan
1
Ilham
6,54
4,48
31,49 %
8%
4%
2
Tendi
6,17
4,21
31,76 %
0%
2%
3
Resti
6,74
5,94
11,86 %
6%
2%