Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Gaya Kepimpinan dan Peran Pemimpin
1. GAYA KEPIMPINAN
Gaya diartikan sebagai suatu cara penampilan karakteristik atau tersendiri.
Menurut Follet ( 1940 ), gaya didefinisikan sebagai hak istimewa yang
tersendiridari ahli dengan hasil akhir yang dicapai tanpa menimbulkan isu
sampingan. Gillies ( 1970 ), menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat
diidentifikasikan berdasarkan perilaku pemimpin itu sendiri. Perilaku seseorang
dipengaruhi oleh adanya pengalaman bertahun-tahun dalam kehidupannya. Gaya
kepemimpinan seseorang cenderung sangat bervariasi dan berbeda-beda. Menurut
para ahli, terdapat beberapa gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam
suatu organisasi antara lain :
A. GAYA KEPEMIMPINAN MENURUT TANNENBAU DAN
WARRANT H. SCHMITDT
Menurut kedua ahli tersebut, gaya kepemimpinan dapat dijelaskan
melalui dua titik ekstrim yaitu kepemimpinan berfokus pada atasan dan
kepemimpinan berfokus pada bawahan. Gaya tersebut dipengaruhi oleh
manajer, faktor karyawan dan situasi. Jika pemimpin memandang bahwa
kepentingan organisasi harus didahulukan jika dibanding dengan
kepentingan individu.
B. GAYA KEPEMIMPINAN MENURUT LIKERT
Likert dalam Nursalam ( 2002 ) mengelompokkan gaya kepemimpinan
dalam 4 sistem, yaitu :
1. System otoriter – eksploitatif
2. System benevolent – authoritative
3. System konsultatif
4. System partisipatif
2. C. GAYA KEPEMIMPINAN MENURUT TEORI X dan TEORI Y
Teori ini dikemukakan oleh Douglas Mc Gregor dalam bukunya The
Human Side Enterprise ( 1960 ), dia menyebutkan bahwa perilaku
seseorang dalam suatu organisasi dapat dikelompokkan dalam 2 kutub
utama, yaitu sebagai Teori X dan Teori Y. Teori X mengasumsikan bahwa
hal itu tidak menyukai pekaryaan, kurang ambisi, tidak mempunyai
tanggung jawab, cenderung menolak perubahan, dan lebih suka dipimpin
daripada memimpin. Sebaliknya teori Y mengasumsikan bahwa bawahan
itu senang bekerja, bisa menerima tanggung jawab, mampu mandiri,
mampu mengawasi diri mampuu berimajinasi dan kreatif. Dari teroi ini,
gaya kepemimpinan dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
1. Gaya kepemimpinan dictator
2. Gaya kepemimpinan autokratis
3. Gaya kepemimpinan demokratis
4. Gaya kepemimpinan santai
D. GAYA KEPEMIMPINAN ROBERT HOUSE
Berdasarkan teori motivasi pengharapan, Robert House dalam
Nursalam ( 2002 ) mengemukakan 4 gaya kepemimpinan yaitu :
1. Direktif
2. Supertif
3. Partisipatif
4. Berorientasi tujuan
E. GAYA KEPEMIMPINAN MENURUT HERSEY dan BLANCHARD
Ciri – ciri gaya kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard ( 1997 )
meliputi :
1. Instruksi
2. Konsultasi
3. Partisipasi
4. Delegasi
F. GAYA KEPEMIMPINAN MENURUT LIPPITS dan K. WHITE
Menurut Lippits dan White, terdapat 3 gaya kepemimpinan yaitu : otoriter,
demokrasi, dan liberal yang mulai dikembangkan di Universitas Iowa.
3. G. GAYA KEPEMIMPINAN BERDASARKAN KEKUASAAN dan
WEWENANG
Menurut Gillies ( 1996 ), gaya kepemimpinan berdasarkan wewenang dan
kekuasaan dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Otoriter
2. Demokratis
3. Partisipatif
4. Bebas tindak
4. 1. Peran dan Fungsi Pemimpin
Manajer pada setiap lapisan hirarki mengarahkan, mengawasi, dan
mengkoordinasikan usaha dari bawahan, namun manajer di lapisan atas
dan lapisan rendah berbeda di dalam kekhususan pengarahan, dekatnya
supervise, metode koordinasi. Seorang eksekutif yang bawahan
langsungnya adalah manajer profesional dengan pengalaman manajemen
yang luas sebaiknya memberi pengarahan umum pada mereka, mengawasi
usaha mereka dengan meninjau indeks statistik produksi dan
mengkoordinasikan usaha bawahannya dengan mengeluarkan pernyataan
kebijaksanaan tetap, mengadakan staf per bulannya, dan sekali-sekali
membagikan catatan pendek. Kepala perawat, sebaiknya memberikan
pengarahan rinci dan tegas kepada staf perawat, terkadang bekerja di
samping bawahannya untuk memeriksa keterampilan teknis atau
keterampilan perseorangan dan mengkoordinasikan kegiatan staf lewat
patrol harian ke ruang rumah sakit, laporan tim dan tujuan rencana
perawatan pasien.
Manajer lini pertama ( first line ) adalah kepala perawat,
koordinator keperawatan, atau supervisor klinis. Kepala perawat dan
supervisor mewakili administrasi untuk menyusun perawat dan tenaga
bantuan tanpa dilihat sebagai bagian dari satuan kerja klinis oleh eksekutip
keperawatan dan para pengelola. Sebagai hasil dari dua peran tersebut,
supervisor dan kepala perawat bergerak antara pekerja dan manajemen
tidak tenang, pertama mewakili satu sudut pandang dan selanjutnya sudut
pandang lain dalam jalannya peristiwa keseharian. Keakraban dengan
tujuan, sikap dan masalah para pekerja dan administratot merupakan
manajer lini pertama sebagai sambungan vital komunikasi antara kedua
kelompok tersebut. Untuk itu, individu yang ditugaskan menjabat kepala
perawat atau posisi supervisor sebaiknya cukup tegas dan lancar dalam
berbicara untuk mengirimkan informasi dengan bebas ( Dee Ann, 2011 )
5. Fungsi pemimpin
Adapun fungsi adanya pemimpin, antara lain :
1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan keberhasilan praktik
klinik manajemen keperawatan
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan program dalam manajemen
keperawatan
3) Mengembangkan hubungan antara organisasi ruangan dan pendidikan
4) Menentukan berbagai kebijakan strategis dalam organisasi
5) Memutuskan masalah yang berkaitan dengan organisasi
6) Memimpin rapat organisasi
7) Menandatangani surat keluar
8) Mengupayakan penggalian dana
9) Memeriksa dan menandatangani buku kas umum
10) Menyetujui pengeluaran kas organisasi
11) Bertanggung jawab penuh terhadap laporan pelaksanaan kegiatan