SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA SD

A. Pengertian Perkembangan sosial
        Syamsul Yusuf (2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan
   pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan
   sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan
   tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.
        Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki
   kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari
   berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.
        Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirsakan sejak usia enam bulan, disaat
   itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya.
   Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak
   senang mendengar suara keras) dan kasih sayang. Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan
   bahwa : Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling
   membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari
   oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia
   menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang amat
   kompleks.
        Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan
   tuntutan sosial. Tuntutan sosial pada perilaku sosial anak tergantung dari perbedaan harapan
   dan tuntutan budaya dalam masyarakat di mana anak berkembang, juga tergantung dari usia
   dan tugas perkembangannya. Sosialisasi merupakan proses belajar bersikap dan berperilaku
   sesuai dengan tututan sosial sehingga mampu hidup bermasyarakat dengan orang-orang di
   sekitarnya. Proses sosialisasi dilakukan melalui belajar berperilaku dan memainkan peran
   sosial yang dapat diterima masyarakat, serta mengembangkan sikap sosial sehingga akhirnya
   dapat melakukan penyesuaian sosial. Kemampuan peserta didik bersosialisasi antara lain
   dipengaruhi oleh kesempatan, waktu dan motivasi untuk bersosialisasi, kemampuan
   berkomunikasi dengan bahasa yang dapat dimengerti, dan metode belajar efektif serta
   bimbingan bersosialisasi.
        Dalam perkembangan sosial peserta didik usia SD/ MI, kelompok dan permainan anak
   memegang peranan penting. Melalui kegiatan kelompok dan permainan, anak SD/ MI
belajar bergaul dan bersosialisasi dengan anak-anak lainnya. Agar dapat diterima dan tidak
   ditolak oleh kelompok dan permainan, anak perlu mengadakan penyesuaian sosial. Untuk itu
   anak perlu mempelajari berbagai keterampilan sosial seperti kemampuan menjalin hubungan
   dengan orang lain, menolong orang lain. perkembangan sosial dapat menumbuhkan jiwa
   sosial dan perhatian terhadap lingkungan tanpa ada tekanan karena perkembangan sosial
   berkembang dengan baik.
           Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa semakin bertambah usia anak maka
   semakin kompleks perkembangan sosialnya, dalam arti mereka semakin membutuhkan
   orang lain. Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan
   mampu hidup sendiri, mereka butuh interaksi dengan manusia lainnya, interaksi sosial
   merupakan kebutuhan kodrati yang dimiliki oleh manusia.


B. Karakteristik Perkembangan Sosial Anak
   a. Karakteristik Dan Ciri Tingkah Laku Sosial anak SD/MI Periode Usia Sekolah
      Minat terhadap kelompok makin besar, mulai mengurangi keikutsertaannya pada
      aktivitas keluarga. Pengaruh yang timbul pada keterampilan sosialisasi anak diantaranya
      berikut ini:
            Membantu anak untuk belajar bersama dengan orang lain dan bertingkah laku yang
            dapat diterima oleh kelompok.
            Membantu anak mengembangkan nilai-nilai sosial lain diluar nilainya
            Membantu mengembangkan kepribadian yang mandiri dengan mendapatkan
            kepuasan emosional dari rasa berkawan
            Menurut Hurlock mengemukakan ada beberapa pola perilaku dalam situasi sosial
       pada awal masa anak-anak yaitu sebagai berikut: kerja sama, persaingan, kemurahan
       hati, hasrat akan penerimaan social, simpati, empati, ketergantungan, sikap ramah,
       meniru, perilaku kedekatan
   b. Tahapan Penerimaan Sosial
      Perkembangan sosial yang di alami anak adalah proses penerimaan social. Berkenan
      dengan penerimaan sosial Elizabeth B. Hurlock (1978) mengemukakan beberapa
      tahapan (stage) dalam penerimaan kelompok teman sebaya adalah sebagai berikut:
      1)    Reward Cost Stage
Pada stage ini ditandai adanya harapan yang sama, aktivitas yang sama dan
        kedekatan
   2)   Normative Stage
        Pada stage ini ditandai oleh dimilik nilai yang sama, sikap terhadap aturan, dan
        sanksi yang diberikan biasanya terjadi pada anak kelas 4 dan 5.
   3)   An Emphatic Stage
        Pada Stage ini di miliknya pengertian, pembagian minat, self disclosure adanya
        kedekatan yang mulai mendalam di kelas 6.
c. Bentuk-bentuk Perilaku Sosial Anak
   Melalui pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang
   dewasa lainnya maupun teman bermainnya, anak Usia SD/MI mulai mengembangkan
   bentuk-bentuk tingkah laku sosial, diantaranya:
        Pembangkangan (Negativisme)
           Bentuk tingkah laku melawan. Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap
        penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan
        kehendak anak. Sikap orang tua terhadap anak seyogyanya tidak memandang
        pertanda mereka anak yang nakal, keras kepala, tolol atau sebutan negatif lainnya,
        sebaiknya orang tua mau memahami sebagai proses perkembangan anak dari sikap
        dependent menuju kearah independent
        Agresi (Agression)
        Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal).
        Agresi merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi (rasa kecewa karena
        tidak terpenuhi kebutuhan atau keinginannya). Biasanya bentuk ini diwujudkan
        dengan menyerang seperti ; mencubit, menggigit, menendang dan lain sebagainya.
        Sebaiknya orang tua berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara
        mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua menghukum anak yang
        agresif maka egretifitas anak akan semakin memingkat.
        Berselisih (Bertengkar)
        Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku
        anak lain.
        Menggoda (Teasing)
Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan
          mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan)
          yang menimbulkan marah pada orang yang digodanya.
          Persaingan (Rivaly)
          Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. yaitu
          persaingan prestice (merasa ingin menjadi lebih dari orang lain).
          Kerja sama (Cooperation)
          Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain.
          Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior)
          Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap
          bossiness. Wujud dari sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh, mengancam
          dan sebagainya.
          Mementingkan diri sendiri (selffishness)
          Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya
          Simpati (Sympathy)
          Yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap
          orang lain mau mendekati atau bekerjasama dengan dirinya.




C. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak
          Faktor yang dapat mengganggu proses sosialisasi anak, menurut soetarno
   berpendapat bahwa ada dua faktor utama yang mempengaruhi perkembangan sosial anak,
   yaitu faktor lingkungan keluarga dan faktor dari luar rumah atau luar keluarga. Penjelasan
   dari dua faktor tersebut adalah:
   a. Faktor Keluarga
      Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan sosial anak. Diantara
      faktor yang terkait dengan keluarga dan yang banyak berpengaruh terhadap
      perkembangan social anak adalah hal-hal yang berkaitan dengan:
          Status sosial ekonomi keluarga
          Keutuhan keluarga.
          Sikap dan kebiasaan orang tua
b. Faktor Lingkungan Luar Keluarga
             Pengalaman sosial awal diluar rumah melengkapi pengalaman didalam rumah dan
       merupakan penentu yang penting bagi sikap sosial dan pola perilaku anakSedangkan
       menurut Elizabeth B. Hurlock (1978) menambahkan faktor-faktor yang mempengaruhi
       perkembangan sosial anak, yaitu faktor pengalaman awal yang diterima anak.
       Pengalaman social awal sangat menentukan perilaku kepribadian selanjutnya
             Sekolah juga mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi perkembangan sikap
       sosial anak, karena selama masa pertengahan dan akhir anak-anak, Anak-anak
       menghabiskan waktu bertahun-tahun di sekolah sebagai anggota suatu masyarakat kecil
       yang harus mengerjakan sejumlah tugas dan mengikuti sejumlah aturan yang
       menegaskan dan membatasi perilaku, perasaan dan sikap mereka (Santrock dalam
       Sinolungan).
             Di sekolah, guru membimbing perkembangan kemampuan sikap, dan hubungan
       sosial yang wajar pada peserta didiknya. Hubungan sosial yang sehat dalam sekolah dan
       kelas seyogyanya diprogram, dikreasikan, dan dipelihara bersama-sama dalam belajar,
       bermain dan berkompetisi sehat. Sekolah mengupayakan layanan bimbingan kepada
       peserta didik. Bimbingan selain untuk belajar adalah untuk penyesuaian diri ke dalam
       lingkungan atau juga penyerasian terhadap lingkungannya. Kepada siswa diajarkan
       tentang disiplin dan aturan melalui keteraturan atau conformity yang disiratkan dalam
       tiap pelajaran (Sinolungan, 2001).


D. Pengaruh Perkembangan Sosial terhadap Tingkah Laku
      Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain.
   Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik
   dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh
   orang lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya.
      Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap
   kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi
   anak sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa
   dengan keadaan bagaimana yang semestinya menurut alam pikirannya.
      Disamping itu pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa:
a.   Cita-cita dan idealism yang baik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri, tanpa
     memikirkan akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang
     mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan.
b.   berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain daalm penilaiannya.
     Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi
pendapat orang lain, maka sikap ego semakin berkurang dan diakhir masa remaja sudah
sangat kecil rasa egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik.


     http://h4md4ni.wordpress.com/perkembang-anak

Contenu connexe

Tendances

Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Siti Khoirunika
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
SMK Negeri 6 Malang
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
achmad hidayat
 
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Sukayono Fawwaz
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdfModul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
avita12
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Ali Murfi
 

Tendances (20)

Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRuang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
 
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
 
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdfModul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
 
Evaluasi diri guru
Evaluasi diri guruEvaluasi diri guru
Evaluasi diri guru
 
Contoh program remidial dan program pengayaan
Contoh program remidial dan program pengayaanContoh program remidial dan program pengayaan
Contoh program remidial dan program pengayaan
 
TEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIKTEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIK
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remajaPerkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja
 
Laporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkLaporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bk
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
tugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxtugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docx
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 

En vedette

Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SDPerkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Elysa Nurhani
 
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasarPerkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Vivi Puspita
 
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Indriati Dewi
 
Perkembangan Sosial Pada Anak Homeschooling
Perkembangan Sosial Pada Anak HomeschoolingPerkembangan Sosial Pada Anak Homeschooling
Perkembangan Sosial Pada Anak Homeschooling
Muhamad Yogi
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYAPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
Wayan Permadi
 
Guru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidikGuru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidik
Nur Arifaizal Basri
 
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAKPOWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
maesaroh_rahmawati
 
Teori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanTeori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahan
BKPP kabupaten Bandung
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
Wayan Permadi
 
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
atone_lotus
 

En vedette (19)

Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SDPerkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
 
Jurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didikJurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didik
 
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasarPerkembangan emosi anak usia sekolah dasar
Perkembangan emosi anak usia sekolah dasar
 
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
 
Perkembangan Sosial Pada Anak Homeschooling
Perkembangan Sosial Pada Anak HomeschoolingPerkembangan Sosial Pada Anak Homeschooling
Perkembangan Sosial Pada Anak Homeschooling
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYAPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
 
Psikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakatPsikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakat
 
Dasar-Dasar Tata Ruang Pencahayaan Penghawaan dan Akustik
Dasar-Dasar Tata Ruang Pencahayaan Penghawaan dan AkustikDasar-Dasar Tata Ruang Pencahayaan Penghawaan dan Akustik
Dasar-Dasar Tata Ruang Pencahayaan Penghawaan dan Akustik
 
Pendekatan dan Model Audit Komunikasi
Pendekatan dan Model Audit KomunikasiPendekatan dan Model Audit Komunikasi
Pendekatan dan Model Audit Komunikasi
 
Pengertian media, sumber belajar dan alat peraga
Pengertian media, sumber belajar dan alat peragaPengertian media, sumber belajar dan alat peraga
Pengertian media, sumber belajar dan alat peraga
 
Guru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidikGuru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidik
 
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAKPOWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
 
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
 
Teori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanTeori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahan
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
 
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah DasarPerkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
 
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
 

Similaire à Perkembangan sosial anak usia sd

Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
monichaSihombing
 
Perkembangan Sosial
Perkembangan SosialPerkembangan Sosial
Perkembangan Sosial
Muhamad Yogi
 
Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2
sukatmaputri
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Fathur Marah
 
Tinjauan Sosial terhadap Peserta Didik
Tinjauan Sosial terhadap Peserta DidikTinjauan Sosial terhadap Peserta Didik
Tinjauan Sosial terhadap Peserta Didik
AndhinaFitrianitaPutri
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
masriyah91
 
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
Poetra Chebhungsu
 
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Budi Sanjaya Saragih
 
Perkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosialPerkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosial
mizwarsaputra69
 
PPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam SariPPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam Sari
nilamsari297
 

Similaire à Perkembangan sosial anak usia sd (20)

PPT PBPD Kelompok 7.pptx
PPT PBPD Kelompok 7.pptxPPT PBPD Kelompok 7.pptx
PPT PBPD Kelompok 7.pptx
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
 
Perkembangan Sosial
Perkembangan SosialPerkembangan Sosial
Perkembangan Sosial
 
Perkembangan sosial kel vi BIMBINGAN KONSELING FKIP UR
Perkembangan  sosial kel vi BIMBINGAN KONSELING FKIP URPerkembangan  sosial kel vi BIMBINGAN KONSELING FKIP UR
Perkembangan sosial kel vi BIMBINGAN KONSELING FKIP UR
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2
 
Tugas Psikologi
Tugas PsikologiTugas Psikologi
Tugas Psikologi
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanakPerkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
 
Tinjauan Sosial terhadap Peserta Didik
Tinjauan Sosial terhadap Peserta DidikTinjauan Sosial terhadap Peserta Didik
Tinjauan Sosial terhadap Peserta Didik
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
 
Perkembangan emosi
Perkembangan  emosiPerkembangan  emosi
Perkembangan emosi
 
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
 
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu KomunikasiKarya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
 
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
 
Perkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosialPerkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosial
 
PPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam SariPPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam Sari
 

Perkembangan sosial anak usia sd

  • 1. PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA SD A. Pengertian Perkembangan sosial Syamsul Yusuf (2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya. Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirsakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang. Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa : Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang amat kompleks. Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Tuntutan sosial pada perilaku sosial anak tergantung dari perbedaan harapan dan tuntutan budaya dalam masyarakat di mana anak berkembang, juga tergantung dari usia dan tugas perkembangannya. Sosialisasi merupakan proses belajar bersikap dan berperilaku sesuai dengan tututan sosial sehingga mampu hidup bermasyarakat dengan orang-orang di sekitarnya. Proses sosialisasi dilakukan melalui belajar berperilaku dan memainkan peran sosial yang dapat diterima masyarakat, serta mengembangkan sikap sosial sehingga akhirnya dapat melakukan penyesuaian sosial. Kemampuan peserta didik bersosialisasi antara lain dipengaruhi oleh kesempatan, waktu dan motivasi untuk bersosialisasi, kemampuan berkomunikasi dengan bahasa yang dapat dimengerti, dan metode belajar efektif serta bimbingan bersosialisasi. Dalam perkembangan sosial peserta didik usia SD/ MI, kelompok dan permainan anak memegang peranan penting. Melalui kegiatan kelompok dan permainan, anak SD/ MI
  • 2. belajar bergaul dan bersosialisasi dengan anak-anak lainnya. Agar dapat diterima dan tidak ditolak oleh kelompok dan permainan, anak perlu mengadakan penyesuaian sosial. Untuk itu anak perlu mempelajari berbagai keterampilan sosial seperti kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain, menolong orang lain. perkembangan sosial dapat menumbuhkan jiwa sosial dan perhatian terhadap lingkungan tanpa ada tekanan karena perkembangan sosial berkembang dengan baik. Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa semakin bertambah usia anak maka semakin kompleks perkembangan sosialnya, dalam arti mereka semakin membutuhkan orang lain. Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri, mereka butuh interaksi dengan manusia lainnya, interaksi sosial merupakan kebutuhan kodrati yang dimiliki oleh manusia. B. Karakteristik Perkembangan Sosial Anak a. Karakteristik Dan Ciri Tingkah Laku Sosial anak SD/MI Periode Usia Sekolah Minat terhadap kelompok makin besar, mulai mengurangi keikutsertaannya pada aktivitas keluarga. Pengaruh yang timbul pada keterampilan sosialisasi anak diantaranya berikut ini: Membantu anak untuk belajar bersama dengan orang lain dan bertingkah laku yang dapat diterima oleh kelompok. Membantu anak mengembangkan nilai-nilai sosial lain diluar nilainya Membantu mengembangkan kepribadian yang mandiri dengan mendapatkan kepuasan emosional dari rasa berkawan Menurut Hurlock mengemukakan ada beberapa pola perilaku dalam situasi sosial pada awal masa anak-anak yaitu sebagai berikut: kerja sama, persaingan, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan social, simpati, empati, ketergantungan, sikap ramah, meniru, perilaku kedekatan b. Tahapan Penerimaan Sosial Perkembangan sosial yang di alami anak adalah proses penerimaan social. Berkenan dengan penerimaan sosial Elizabeth B. Hurlock (1978) mengemukakan beberapa tahapan (stage) dalam penerimaan kelompok teman sebaya adalah sebagai berikut: 1) Reward Cost Stage
  • 3. Pada stage ini ditandai adanya harapan yang sama, aktivitas yang sama dan kedekatan 2) Normative Stage Pada stage ini ditandai oleh dimilik nilai yang sama, sikap terhadap aturan, dan sanksi yang diberikan biasanya terjadi pada anak kelas 4 dan 5. 3) An Emphatic Stage Pada Stage ini di miliknya pengertian, pembagian minat, self disclosure adanya kedekatan yang mulai mendalam di kelas 6. c. Bentuk-bentuk Perilaku Sosial Anak Melalui pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang dewasa lainnya maupun teman bermainnya, anak Usia SD/MI mulai mengembangkan bentuk-bentuk tingkah laku sosial, diantaranya: Pembangkangan (Negativisme) Bentuk tingkah laku melawan. Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak. Sikap orang tua terhadap anak seyogyanya tidak memandang pertanda mereka anak yang nakal, keras kepala, tolol atau sebutan negatif lainnya, sebaiknya orang tua mau memahami sebagai proses perkembangan anak dari sikap dependent menuju kearah independent Agresi (Agression) Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi (rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau keinginannya). Biasanya bentuk ini diwujudkan dengan menyerang seperti ; mencubit, menggigit, menendang dan lain sebagainya. Sebaiknya orang tua berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua menghukum anak yang agresif maka egretifitas anak akan semakin memingkat. Berselisih (Bertengkar) Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain. Menggoda (Teasing)
  • 4. Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan) yang menimbulkan marah pada orang yang digodanya. Persaingan (Rivaly) Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. yaitu persaingan prestice (merasa ingin menjadi lebih dari orang lain). Kerja sama (Cooperation) Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior) Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud dari sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan sebagainya. Mementingkan diri sendiri (selffishness) Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya Simpati (Sympathy) Yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain mau mendekati atau bekerjasama dengan dirinya. C. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak Faktor yang dapat mengganggu proses sosialisasi anak, menurut soetarno berpendapat bahwa ada dua faktor utama yang mempengaruhi perkembangan sosial anak, yaitu faktor lingkungan keluarga dan faktor dari luar rumah atau luar keluarga. Penjelasan dari dua faktor tersebut adalah: a. Faktor Keluarga Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan sosial anak. Diantara faktor yang terkait dengan keluarga dan yang banyak berpengaruh terhadap perkembangan social anak adalah hal-hal yang berkaitan dengan: Status sosial ekonomi keluarga Keutuhan keluarga. Sikap dan kebiasaan orang tua
  • 5. b. Faktor Lingkungan Luar Keluarga Pengalaman sosial awal diluar rumah melengkapi pengalaman didalam rumah dan merupakan penentu yang penting bagi sikap sosial dan pola perilaku anakSedangkan menurut Elizabeth B. Hurlock (1978) menambahkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak, yaitu faktor pengalaman awal yang diterima anak. Pengalaman social awal sangat menentukan perilaku kepribadian selanjutnya Sekolah juga mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi perkembangan sikap sosial anak, karena selama masa pertengahan dan akhir anak-anak, Anak-anak menghabiskan waktu bertahun-tahun di sekolah sebagai anggota suatu masyarakat kecil yang harus mengerjakan sejumlah tugas dan mengikuti sejumlah aturan yang menegaskan dan membatasi perilaku, perasaan dan sikap mereka (Santrock dalam Sinolungan). Di sekolah, guru membimbing perkembangan kemampuan sikap, dan hubungan sosial yang wajar pada peserta didiknya. Hubungan sosial yang sehat dalam sekolah dan kelas seyogyanya diprogram, dikreasikan, dan dipelihara bersama-sama dalam belajar, bermain dan berkompetisi sehat. Sekolah mengupayakan layanan bimbingan kepada peserta didik. Bimbingan selain untuk belajar adalah untuk penyesuaian diri ke dalam lingkungan atau juga penyerasian terhadap lingkungannya. Kepada siswa diajarkan tentang disiplin dan aturan melalui keteraturan atau conformity yang disiratkan dalam tiap pelajaran (Sinolungan, 2001). D. Pengaruh Perkembangan Sosial terhadap Tingkah Laku Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya. Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi anak sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semestinya menurut alam pikirannya. Disamping itu pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa:
  • 6. a. Cita-cita dan idealism yang baik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri, tanpa memikirkan akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan. b. berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain daalm penilaiannya. Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain, maka sikap ego semakin berkurang dan diakhir masa remaja sudah sangat kecil rasa egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik. http://h4md4ni.wordpress.com/perkembang-anak