6. TEMPAT INTERAKSI
• Tidak Meminta Ijin
Ketika memasukinya
• Mis: masjid, pasar,
sekolah, jalan raya,dll
Kehidupan
UMUM
• Memita ijin ketika
memasukinya
• Mis: rumah, mobil
pribadi, kamar,dll
Kehidupan
KHUSUS
7. MAHRAM (MUHRIM)
An Nuur 31
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah
suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera
suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara
perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak
yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang
belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka
memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
.
9. IJTIMA’
TANPA MAHRAM DGN MAHRAM
BOLEH
BER-
KHALWAT
HARAM:
harus terpisah
KE -
KHUSUSAN
TEMPAT
KHUSUS
TEMPAT
UMUM
HARAM
HARAM
BOLEH
* Khalwat: berdua-duan pria-wanita
tanpa mahram
10. IKHTILAT
TANPA MAHRAM DGN MAHRAM
Berkhal-
wat:
HARAM
Hukum asal:
HARAM
KE-
KHUSUSAN
TEMPAT
KHUSUS
TEMPAT
UMUM
HARAM BOLEH
Interaksi
yg
dilarang
Interaksi
yg Boleh
HARAM Hukum
asal:
BOLEH
Interaksi
yg
dilarang
Interaksi
yg Boleh
HARAM
11. Jadi, semua bentuk pertemuan pria
dan wanita adalah BERDOSA,
kecuali jika ada dalil Syara’ yang
membolehkannya pertemuan
tersebut.
12. ATURAN ISLAM
BERKAITAN TENTANG INTERAKSI PRIA-WANITA
1. Keharusan bagi pria dan wanita untuk menundukkan pandangan,
kecuali dalam adanya tujuan meminang, proses belajar-mengajar,
pengobatan, proses peradilan dalam rangka memberikan kesaksian,
dll.
2. Keharusan bagi wanita untuk mengenakan busana muslimah, yaitu
pakaian yang menutupi seluruh badannya kecuali muka dan telapak
tangan, dengan model busana muslimah yang diperintahkan syara’.
3. Tidak dibolehkan bagi wanita bepergian sendirian tanpa mahram
sejauh perjalanan sehari semalam. Berkaitan dengan hal ini
Rasulullah SAW. bersabda: “Tidak halal bagi seorang wanita yang
beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian sejauh
perjalanan sehari semalam, kecuali disertai mahramnya”.
4. Tidak dibolehkan untuk berkhalwat (bersepi-sepi), kecuali adanya
mahram bagi wanita tersebut. Berkaitan dengan hal ini Rasulullah
SAW. bersabda: “janganlah seorang pria berkhalwat dengan seorang
wanita kecuali bersama mahram wanita itu”
13. 5. Bagi seorang wanita yang sudah bersuami maka
dilarang seorang isteri keluar rumah tanpa
seizin suaminya
6. Adanya pemisahan kehidupan pria dan wanita
dan tidak tercampur baur, sebagimana halnya
shaf-shaf wanita dalam shalat, yaitu terpisah dari
shaf pria.
7. Larangan untuk bertabarruj, yaitu
memperlihatkan ‘perhiasan’ dan kecantikannya
pada pria yang bukan mahramnya.
8. Anjuran Islam untuk segera menikah bagi yang
mampu, jika tidak maka diperintahkan untuk iffah
(menjaga kesucian diri).
ATURAN ISLAM
BERKAITAN TENTANG INTERAKSI PRIA-WANITA
14. 9. Hubungan muamalah, ta’awun antara pria dan
wanita dilakukan pada kehidupan umum.
10. Islam memerintahkan pria dan wanita untuk
bertaqwa kepada Allah SWT. sebagai kendali
internal.
11. Islam memerintahkan untuk menjauhi tempat-
tempat yang diharamkan dan memungkinkan
terjadinya perkara yang haram.
ATURAN ISLAM
BERKAITAN TENTANG INTERAKSI PRIA-WANITA