Dokumen tersebut membahas konsep tidur dan istirahat, termasuk pentingnya istirahat bagi kesehatan, fase-fase tidur, faktor yang mempengaruhi tidur, gangguan tidur, dan pola tidur yang berbeda pada berbagai kelompok umur.
2. Pendahuluan
Istirahat dan tidur
- Sangat penting untuk kesehatan
- Orang sakit membutuhkan istirahat lebih
banyak
- 1/3 waktu hidup adalah untuk tidur
- “ Segala sesuatu akan terlihat lebih baik
setelah tidur malan yang sempurna”
3. Istirahat
Suatu keadaan santai, tanpa tekanan
emosi dan bebas dari kegelisahan
Diam/bersantai setelah melakukan kerja
keras
Tidak selalu diartikan sebagai keadaan
tidak beraktifitas
4. Orang dapat beristirahat
bila :
1. Merasa segala sesuatu di bawah kontrol
2. Merasa diterima
3. Merasa mereka mengerti apa yang sedang
berlangsung
4. Bebas dari iritasi dan hal yang tidak
menyenangkan
5. Memiliki kepuasan terhadap aktifitas yang
dilakukan
6. Mereka mengetahui akan menerima bantuan
bila dibutuhkan
5. Tidur
Status perubahan kesadaran sehingga
memerlukan stimulus dengan tingkatan
yang berbeda untuk “bangun”
Fungsi tidur :
- Restoratif
- protektif
6. Tidur NREM langsung untuk perbaikan
tubuh
Tidur REM untuk meningkatkan proses
sintetik di otak sehingga dapat
memulihkan fungsi tubuh dan manusia
dapat memelihara kesegarannya
7. Fisiologi tidur
Siklus tidur terjadi secara alami
Pusatnya di medulla, yaitu : RAS, BSR
RAS tdd neuron-neuron di medulla
oblongata, pons dan midbrain
Pusat ini terlibat dalam mempertahankan
status bangun dan mempermudah
beberapa tahap tidur
8. - Ada 2 teori tentang tidur :
Pasif : RAS di otak mengalami kelelahan tidak
aktif
Aktif : diterima sekarang, satu bagian di otak
selang seling. RAS berhubungan dengan status
jaga tubuh dan menerima sensori input seperti
pendengaran, penglihatan, nyeri dan perabaan,
rangsangan sensory mempertahankan
seseorang untuk bangun
9. Bioritme
• Irama-irama biologics
• Terdapat pada tumbuh-tumbuhan, binatang dan
manusia
• Berhubungan erat dengan faktor-faktor lingkungan
seperti : cahaya, gelap, gravitasi dan gelombang
elektromagnetik
• Irama tsb dapat ditunjukkan secara :
Biologis : irama kontraksi jantung, fluktuasi suhu tubuh
Tingkah laku : siklus tidur dan jaga
10. Irama-irama biologis diklasifikasikan sebagai siklus :
- Irama sirkardian
- Irama infradian
- Irama ultradian
Patofisiologi tidur
Tidur merupakan aktifitas SSP yang berperan sebagai
lonceng biologik
Irama seiring dengan rotasi bola dunia irama
sirkadian
Tidur tidak dapat diartikan sbg manifestasi proses
deaktifasi SSP orang tidur SSP tetap aktif dalam
mengadakan sinkronisasi thd neuron-neuron substansia
retikular dari batang otak
11. Perubahan-perubahan aktifitas otak selama tidur
sesuai dengan tahap tidur, yaitu :
Tahap I
Seseorang baru saja terlena
Seluruh otot menjadi lemas
Kelopak mata menutupi mata
Kedua bola mata bergerak bolak-balik ke kedua
samping
Pada EEG penurunan voltage gelombang-
gelombang alfa
Frekuensi nadi dan pernafasan menurun
12. Tahap II
Kedua bola mata berhenti bergerak
Suhu tubuh menurun
Tonus otot perlahan-lahan berkurang
Pada EEG timbul gelombang theta yang
berfrekuensi 14-18 siklus/detik pada
aktifitas dasar 3-6 siklus/detik “Sleep
spindles”
Tahap ini berlangsung 10 – 15 menit
13. Tahap III
Keadaan fisik lemah lunglai karena tonus
otot lenyap secara menyeluruh
EEG memperlihatkan perubahan gel.
Dasar beta 1-2 siklus/detik
Sekali-kali timbul sleep spindles
Sulit untuk dibangunkan
14. Tahap IV
Keadaan fisik lemah lunglai
EEG : hanya terlihat gel. Delta yang
lambat dengan frekuensi 1-2
siklus/detik, tanpa sleep spindles
Dapat terjadi mimpi
Denyut jantung dan pernafasan
menurun 20-30%
Otot-otot relaks, jarang bergerak
dan sangat susah dibangunkan
Tahap IV memulihkan keadaan tubuh
15. Pre sleep
Tahap I tahap II tahap III tahap IV
tidur REM
tahap II tahap III
16. Tahap V
Kedua bola mata bergerak kembali
dengan kecepatan lebih tinggi disebut :
rapid eyes movement (REM) 10 menit
Paradoksal sleep sifatnya tidur nyenyak
sekali tapi sifat fisiknya gerakan bola
mata sangat aktif
Mimpi terjadi pada masa ini
Selama tidur malam rata-rata 7 jam
REM dan NREM bergantian 4-6 kali
17.
18.
19.
20. Kehilangan tidur REM
Seseorang cenderung hiperaktif
Kurang dapat mengendalikan diri dan
emosinya
Nafsu makan bertambah
Bingung dan curiga
Emosi labil
21. Kehilangan tidur NREM :
Menarik diri
Merasa tidak enak badan
Ekspresi wajah kuyu
Malas bicara
Kantuk yang berlebihan
22. Kehilangan tidur REM dan
NREM
o Kemampuan memberikan
keputusan/pertimbangan menurun
o Tidak mampu berkonsentrasi
o Kurang perhatian
o Terlihat tanda-tanda keletihan seperti :
penglihatan kabur, mual, pusing
o Sulit melakukan aktifitas sehari-hari
o Daya ingat berkurang, bingung, timbul
halusinasi dan ilusi penglihatan atau
pendengaran
23. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tidur :
1. Penyakit
- Liver failure siang tidur, malam gelisah/bangun
- Enchepalitis, gastritis, dst
2. Gangguan pada endokrin
- Hipertiroid sulit untuk tidur dengan cepat
- hipotiroid menganggu tidur pada tahap ke IV
3. Obat-obatan
- Transquiliser mengganggu tidur REM
- obat penenang mengganggu pola tidur
- antidepresi mengganggu tidur REM
- amfetamin menurunkan tidur REM
24. 4. Lingkungan
Kebisingan dapat menghabat tidur
5. Gaya hidup
Kelelahan dapat mempengaruhi pola
tidur seseorang
Kelelahan tingkat menengah orang
dapat tidur denga nyenyak
Kelelahan yang berlebihan akan
menyebabkan periode tidur REM lebih
pendek
Istirahat periode tidur REM lebih lama
25. 6. Stress psikologis
Cemas dan depresi akan mengganggu frekuensi
tidur
Cemas akan meningkatkan norepinephrin darah
melalui sistem saraf simpatis
Zat kimia ini akan mengurangi tahap IV NREM
dan REM
7. Diet
• Makanan yang mengandung L-triptopan seperti
keju, susu, daging dan ikan tuna dapat
menyebabkan tidur
• Minuman yang mengandung alkohol akan
menganggu tidur
• Alkohol mempengaruhi tidur
26. Pola tidur sesuai umur
1. Bayi baru lahir
Tidur 14 – 18 jam sehari
50% tidur REM
Banyak waktu tidurnya dilewatkan
pada tahap III, IV NREM
Setiap siklus sekitar 45 – 60 menit
27. 2. Bayi
- tidur 12 – 14 jam sehari
- 20 – 30 tidur REM
- tidur lebih lama pada malam hari dan punya
pola terbagun sebentar
- pada umur 12 bulan, terbangunnya 1-2 kali
sehari
28. 3. Anak-anak
Tidur 10-12 jam sehari
25 % tidur REM
Banyak tidur pada malam hari
Terbangun dini hari berkurang
Siklus bangun tidur normal sudah tetap
pada umur 2-3 tahun
29. 4. Pra sekolah
• Tidur 11 jam pada malam hari
• 20% tidur REM
• Periode terbangun ke-2 hilang pada umur
3 tahun
• Periode umur 5 tahun tidur siang tidak ada
kecuali kebiasaan tidur pada sore hari
30. 5. Usia sekolah
• Tidur 10 jam pada malam hari
• 18,5 % tidur REM
• Sisa waktu tidur relatif konstan
34. 9. Dewasa tua
Tidur 6 jam sehari
20-25% tidur REM
Tidur tahap IV nyata berkurang,
kadang tidak ada
Periode REM pertama lebih lama
Dapat terbangun lebih sering pada
malam hari
35. Gangguan Tidur
1. Hipersomnia
Terlalu banyak tidur
Harus dicurigai karena
kemungkinan ada penyakit yang
mendasari misal DM, penyakit paru
konstriktif, penyakit hepar,
penyakit ginjal, tumor serebri,
obat-obatan
36. 2. Insomnia
Susah tidur
Terbagi 2 tipe :
a. insomnia primer penderita bisa tidur bahkan
tidurnya sambil mendengkur, tapi ia tidak bisa
menikmati tidur, masa REM sangat kurang
sedangkan NREM cukup
b. Insomnia sekunder insomnia karena
terganggu oleh suatu penyakit organ
orang-orang psikoneurotik umumnya menderita
ini dan banyak keluhan
37. 3. Somnabolisme
- Berjalan-jalan dalam tidur
- Banyak terdapat pada anak-anak
- Terjadi pada tahap III dan IV NREM
- Bahaya : bisa cedera
38. 4. Narkolepsi
- Penderita dapat tertidur pada setiap saat
ia mendapatkan serangan tidur
- Ngantuk timbul setelah : banyak makan,
karena suasana fisiologik
- Serangan narkolepsi membahayakan
pada waktu mengendarai mobil, pekerja
yang bekerja di pabrik dengan alat-alat
yang berputar, di tepi jurang
39. 5. Mengigau
Berbicara dalam tidur
6. Night teror
Mimpi buruk
Anak usia 6 tahun atau lebih sering
mengalaminya
Setelah tidur beberapa jam, anak
langsung terjaga dan berteriak, pucat dan
ketakutan
40. 7. Nokturnal enuresis
Ngompol
Sering terjadi pada usia 3 tahun atau
lebih
Sering terjadi pada anak laki-laki
Enuresis biasanya terjadi 1-2 jam setelah
tidur
Biasanya terjadi pada NREM tahap III -
IV
41. 8. Nokturnal ereksi
- Terjadi pada remaja laki-laki
- Tahap REM
9. Bruxisme
- Menggertakan gigi dan geraham
- Terjadi pada tahap II REM