SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  41
KONSEP TIDUR DAN
ISTIRAHAT
Oleh :
SRI MULYANTI,M.Kep.
Pendahuluan
Istirahat dan tidur
- Sangat penting untuk kesehatan
- Orang sakit membutuhkan istirahat lebih
banyak
- 1/3 waktu hidup adalah untuk tidur
- “ Segala sesuatu akan terlihat lebih baik
setelah tidur malan yang sempurna”
Istirahat
 Suatu keadaan santai, tanpa tekanan
emosi dan bebas dari kegelisahan
 Diam/bersantai setelah melakukan kerja
keras
 Tidak selalu diartikan sebagai keadaan
tidak beraktifitas
Orang dapat beristirahat
bila :
1. Merasa segala sesuatu di bawah kontrol
2. Merasa diterima
3. Merasa mereka mengerti apa yang sedang
berlangsung
4. Bebas dari iritasi dan hal yang tidak
menyenangkan
5. Memiliki kepuasan terhadap aktifitas yang
dilakukan
6. Mereka mengetahui akan menerima bantuan
bila dibutuhkan
Tidur
Status perubahan kesadaran sehingga
memerlukan stimulus dengan tingkatan
yang berbeda untuk “bangun”
Fungsi tidur :
- Restoratif
- protektif
Tidur NREM langsung untuk perbaikan
tubuh
Tidur REM untuk meningkatkan proses
sintetik di otak  sehingga dapat
memulihkan fungsi tubuh dan manusia
dapat memelihara kesegarannya
Fisiologi tidur
 Siklus tidur terjadi secara alami
 Pusatnya di medulla, yaitu : RAS, BSR
 RAS tdd neuron-neuron di medulla
oblongata, pons dan midbrain
 Pusat ini terlibat dalam mempertahankan
status bangun dan mempermudah
beberapa tahap tidur
- Ada 2 teori tentang tidur :
Pasif : RAS di otak mengalami kelelahan  tidak
aktif
Aktif : diterima sekarang, satu bagian di otak
selang seling. RAS berhubungan dengan status
jaga tubuh dan menerima sensori input seperti
pendengaran, penglihatan, nyeri dan perabaan,
rangsangan sensory mempertahankan
seseorang untuk bangun
Bioritme
• Irama-irama biologics
• Terdapat pada tumbuh-tumbuhan, binatang dan
manusia
• Berhubungan erat dengan faktor-faktor lingkungan
seperti : cahaya, gelap, gravitasi dan gelombang
elektromagnetik
• Irama tsb dapat ditunjukkan secara :
Biologis : irama kontraksi jantung, fluktuasi suhu tubuh
Tingkah laku : siklus tidur dan jaga
Irama-irama biologis diklasifikasikan sebagai siklus :
- Irama sirkardian
- Irama infradian
- Irama ultradian
Patofisiologi tidur
 Tidur merupakan aktifitas SSP yang berperan sebagai
lonceng biologik
 Irama seiring dengan rotasi bola dunia  irama
sirkadian
 Tidur tidak dapat diartikan sbg manifestasi proses
deaktifasi SSP  orang tidur SSP tetap aktif dalam
mengadakan sinkronisasi thd neuron-neuron substansia
retikular dari batang otak
Perubahan-perubahan aktifitas otak selama tidur
sesuai dengan tahap tidur, yaitu :
Tahap I
 Seseorang baru saja terlena
 Seluruh otot menjadi lemas
 Kelopak mata menutupi mata
 Kedua bola mata bergerak bolak-balik ke kedua
samping
 Pada EEG  penurunan voltage gelombang-
gelombang alfa
 Frekuensi nadi dan pernafasan menurun
Tahap II
 Kedua bola mata berhenti bergerak
 Suhu tubuh menurun
 Tonus otot perlahan-lahan berkurang
 Pada EEG timbul gelombang theta yang
berfrekuensi 14-18 siklus/detik  pada
aktifitas dasar 3-6 siklus/detik  “Sleep
spindles”
 Tahap ini berlangsung 10 – 15 menit
Tahap III
 Keadaan fisik lemah lunglai karena tonus
otot lenyap secara menyeluruh
 EEG memperlihatkan perubahan gel.
Dasar beta  1-2 siklus/detik
 Sekali-kali timbul sleep spindles
 Sulit untuk dibangunkan
Tahap IV
Keadaan fisik lemah lunglai
EEG : hanya terlihat gel. Delta yang
lambat dengan frekuensi 1-2
siklus/detik, tanpa sleep spindles
Dapat terjadi mimpi
Denyut jantung dan pernafasan
menurun 20-30%
Otot-otot relaks, jarang bergerak
dan sangat susah dibangunkan
Tahap IV memulihkan keadaan tubuh
Pre sleep
Tahap I  tahap II  tahap III  tahap IV
tidur REM
tahap II tahap III
Tahap V
Kedua bola mata bergerak kembali
dengan kecepatan lebih tinggi  disebut :
rapid eyes movement (REM)  10 menit
Paradoksal sleep  sifatnya tidur nyenyak
sekali tapi sifat fisiknya  gerakan bola
mata sangat aktif
Mimpi terjadi pada masa ini
 Selama tidur malam rata-rata 7 jam 
REM dan NREM bergantian 4-6 kali
Kehilangan tidur REM
 Seseorang cenderung hiperaktif
 Kurang dapat mengendalikan diri dan
emosinya
 Nafsu makan bertambah
 Bingung dan curiga
 Emosi labil
Kehilangan tidur NREM :
 Menarik diri
 Merasa tidak enak badan
 Ekspresi wajah kuyu
 Malas bicara
 Kantuk yang berlebihan
Kehilangan tidur REM dan
NREM
o Kemampuan memberikan
keputusan/pertimbangan menurun
o Tidak mampu berkonsentrasi
o Kurang perhatian
o Terlihat tanda-tanda keletihan seperti :
penglihatan kabur, mual, pusing
o Sulit melakukan aktifitas sehari-hari
o Daya ingat berkurang, bingung, timbul
halusinasi dan ilusi penglihatan atau
pendengaran
Faktor-faktor yang
mempengaruhi tidur :
1. Penyakit
- Liver failure  siang tidur, malam gelisah/bangun
- Enchepalitis, gastritis, dst
2. Gangguan pada endokrin
- Hipertiroid  sulit untuk tidur dengan cepat
- hipotiroid  menganggu tidur pada tahap ke IV
3. Obat-obatan
- Transquiliser  mengganggu tidur REM
- obat penenang  mengganggu pola tidur
- antidepresi  mengganggu tidur REM
- amfetamin  menurunkan tidur REM
4. Lingkungan
 Kebisingan dapat menghabat tidur
5. Gaya hidup
 Kelelahan dapat mempengaruhi pola
tidur seseorang
 Kelelahan tingkat menengah  orang
dapat tidur denga nyenyak
 Kelelahan yang berlebihan akan
menyebabkan periode tidur REM lebih
pendek
 Istirahat  periode tidur REM lebih lama
6. Stress psikologis
 Cemas dan depresi akan mengganggu frekuensi
tidur
 Cemas akan meningkatkan norepinephrin darah
melalui sistem saraf simpatis
 Zat kimia ini akan mengurangi tahap IV NREM
dan REM
7. Diet
• Makanan yang mengandung L-triptopan seperti
keju, susu, daging dan ikan tuna  dapat
menyebabkan tidur
• Minuman yang mengandung alkohol  akan
menganggu tidur
• Alkohol  mempengaruhi tidur
Pola tidur sesuai umur
1. Bayi baru lahir
Tidur 14 – 18 jam sehari
50% tidur REM
Banyak waktu tidurnya dilewatkan
pada tahap III, IV NREM
Setiap siklus sekitar 45 – 60 menit
2. Bayi
- tidur 12 – 14 jam sehari
- 20 – 30 tidur REM
- tidur lebih lama pada malam hari dan punya
pola terbagun sebentar
- pada umur 12 bulan, terbangunnya 1-2 kali
sehari
3. Anak-anak
 Tidur 10-12 jam sehari
 25 % tidur REM
 Banyak tidur pada malam hari
 Terbangun dini hari berkurang
 Siklus bangun tidur normal sudah tetap
pada umur 2-3 tahun
4. Pra sekolah
• Tidur 11 jam pada malam hari
• 20% tidur REM
• Periode terbangun ke-2 hilang pada umur
3 tahun
• Periode umur 5 tahun tidur siang tidak ada
kecuali kebiasaan tidur pada sore hari
5. Usia sekolah
• Tidur 10 jam pada malam hari
• 18,5 % tidur REM
• Sisa waktu tidur relatif konstan
6. Remaja
 Tidur 8,5 jam sehari
 20 % tidur REM
7. Dewasa muda
 Tidur 7 – 9 jam sehari
 20-25% tidur REM
 5-10% tidur tahap I
 50% tidur tahap II
 10-20 tidur tahap III dan IV
8. Dewasa pertengahan
• Tidur 7 jam sehari
• 20% tidur REM
• Dapat mempunyai insomnia
9. Dewasa tua
Tidur 6 jam sehari
20-25% tidur REM
Tidur tahap IV nyata berkurang,
kadang tidak ada
Periode REM pertama lebih lama
Dapat terbangun lebih sering pada
malam hari
Gangguan Tidur
1. Hipersomnia
 Terlalu banyak tidur
 Harus dicurigai karena
kemungkinan ada penyakit yang
mendasari misal DM, penyakit paru
konstriktif, penyakit hepar,
penyakit ginjal, tumor serebri,
obat-obatan
2. Insomnia
Susah tidur
Terbagi 2 tipe :
a. insomnia primer  penderita bisa tidur bahkan
tidurnya sambil mendengkur, tapi ia tidak bisa
menikmati tidur, masa REM sangat kurang
sedangkan NREM cukup
b. Insomnia sekunder  insomnia karena
terganggu oleh suatu penyakit organ
 orang-orang psikoneurotik umumnya menderita
ini dan banyak keluhan
3. Somnabolisme
- Berjalan-jalan dalam tidur
- Banyak terdapat pada anak-anak
- Terjadi pada tahap III dan IV NREM
- Bahaya : bisa cedera
4. Narkolepsi
- Penderita dapat tertidur pada setiap saat
ia mendapatkan serangan tidur
- Ngantuk timbul setelah : banyak makan,
karena suasana fisiologik
- Serangan narkolepsi membahayakan
pada waktu mengendarai mobil, pekerja
yang bekerja di pabrik dengan alat-alat
yang berputar, di tepi jurang
5. Mengigau
Berbicara dalam tidur
6. Night teror
Mimpi buruk
Anak usia 6 tahun atau lebih sering
mengalaminya
Setelah tidur beberapa jam, anak
langsung terjaga dan berteriak, pucat dan
ketakutan
7. Nokturnal enuresis
 Ngompol
 Sering terjadi pada usia 3 tahun atau
lebih
 Sering terjadi pada anak laki-laki
 Enuresis biasanya terjadi 1-2 jam setelah
tidur
 Biasanya terjadi pada NREM tahap III -
IV
8. Nokturnal ereksi
- Terjadi pada remaja laki-laki
- Tahap REM
9. Bruxisme
- Menggertakan gigi dan geraham
- Terjadi pada tahap II REM

Contenu connexe

Tendances

Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisi
haruna_06
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
Mas Mawon
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
ﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
Rahayoe Ningtyas
 

Tendances (20)

Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan Tidur
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisi
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermainKebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidurIstirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Oksigenasi [pmi] umum
Oksigenasi [pmi] umumOksigenasi [pmi] umum
Oksigenasi [pmi] umum
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 

Similaire à Power point Konsep tidur dan istirahat

Isrhat tidur
Isrhat tidurIsrhat tidur
Isrhat tidur
Vhe Viie
 
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidurPrinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
ssuser9df8d0
 
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
Andra Audina
 
10_istirahat-tidur.pptx
10_istirahat-tidur.pptx10_istirahat-tidur.pptx
10_istirahat-tidur.pptx
andarweni
 
lp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdflp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdf
hcubobbazzar
 

Similaire à Power point Konsep tidur dan istirahat (20)

istirahat tidur
istirahat tiduristirahat tidur
istirahat tidur
 
Kesadaran dan mimpi
Kesadaran dan mimpiKesadaran dan mimpi
Kesadaran dan mimpi
 
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia   cdk kalbeGangguan tidur pd lansia   cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
 
Askep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidurAskep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidur
 
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidurAsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
 
The Science Of Sleep
The Science Of SleepThe Science Of Sleep
The Science Of Sleep
 
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuimPengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
 
Akper pemkab muna
Akper pemkab munaAkper pemkab muna
Akper pemkab muna
 
Isrhat tidur
Isrhat tidurIsrhat tidur
Isrhat tidur
 
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidurPrinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
 
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 
10_istirahat-tidur.pptx
10_istirahat-tidur.pptx10_istirahat-tidur.pptx
10_istirahat-tidur.pptx
 
kebutuhan tidur
kebutuhan tidurkebutuhan tidur
kebutuhan tidur
 
Gangguan Tidur.pptx
Gangguan Tidur.pptxGangguan Tidur.pptx
Gangguan Tidur.pptx
 
Beauty sleep
Beauty sleepBeauty sleep
Beauty sleep
 
Insom 13
Insom 13Insom 13
Insom 13
 
lp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdflp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdf
 
Istirahat tidur
Istirahat tidurIstirahat tidur
Istirahat tidur
 
Gangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidurGangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidur
 

Plus de siakadurban

Plus de siakadurban (15)

Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatanPerspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
 
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatanmakalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
 
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatankonsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyaman
 
powerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitaspowerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitas
 
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
 
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhmakalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusiaoksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
 
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitusGizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitus
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anak
 
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan ototMusculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
 
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusiaPower point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
 
kelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonkelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormon
 

Dernier

BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
wisanggeni19
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
hurufd86
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
Meboix
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
Meboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 

Dernier (20)

Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

Power point Konsep tidur dan istirahat

  • 1. KONSEP TIDUR DAN ISTIRAHAT Oleh : SRI MULYANTI,M.Kep.
  • 2. Pendahuluan Istirahat dan tidur - Sangat penting untuk kesehatan - Orang sakit membutuhkan istirahat lebih banyak - 1/3 waktu hidup adalah untuk tidur - “ Segala sesuatu akan terlihat lebih baik setelah tidur malan yang sempurna”
  • 3. Istirahat  Suatu keadaan santai, tanpa tekanan emosi dan bebas dari kegelisahan  Diam/bersantai setelah melakukan kerja keras  Tidak selalu diartikan sebagai keadaan tidak beraktifitas
  • 4. Orang dapat beristirahat bila : 1. Merasa segala sesuatu di bawah kontrol 2. Merasa diterima 3. Merasa mereka mengerti apa yang sedang berlangsung 4. Bebas dari iritasi dan hal yang tidak menyenangkan 5. Memiliki kepuasan terhadap aktifitas yang dilakukan 6. Mereka mengetahui akan menerima bantuan bila dibutuhkan
  • 5. Tidur Status perubahan kesadaran sehingga memerlukan stimulus dengan tingkatan yang berbeda untuk “bangun” Fungsi tidur : - Restoratif - protektif
  • 6. Tidur NREM langsung untuk perbaikan tubuh Tidur REM untuk meningkatkan proses sintetik di otak  sehingga dapat memulihkan fungsi tubuh dan manusia dapat memelihara kesegarannya
  • 7. Fisiologi tidur  Siklus tidur terjadi secara alami  Pusatnya di medulla, yaitu : RAS, BSR  RAS tdd neuron-neuron di medulla oblongata, pons dan midbrain  Pusat ini terlibat dalam mempertahankan status bangun dan mempermudah beberapa tahap tidur
  • 8. - Ada 2 teori tentang tidur : Pasif : RAS di otak mengalami kelelahan  tidak aktif Aktif : diterima sekarang, satu bagian di otak selang seling. RAS berhubungan dengan status jaga tubuh dan menerima sensori input seperti pendengaran, penglihatan, nyeri dan perabaan, rangsangan sensory mempertahankan seseorang untuk bangun
  • 9. Bioritme • Irama-irama biologics • Terdapat pada tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia • Berhubungan erat dengan faktor-faktor lingkungan seperti : cahaya, gelap, gravitasi dan gelombang elektromagnetik • Irama tsb dapat ditunjukkan secara : Biologis : irama kontraksi jantung, fluktuasi suhu tubuh Tingkah laku : siklus tidur dan jaga
  • 10. Irama-irama biologis diklasifikasikan sebagai siklus : - Irama sirkardian - Irama infradian - Irama ultradian Patofisiologi tidur  Tidur merupakan aktifitas SSP yang berperan sebagai lonceng biologik  Irama seiring dengan rotasi bola dunia  irama sirkadian  Tidur tidak dapat diartikan sbg manifestasi proses deaktifasi SSP  orang tidur SSP tetap aktif dalam mengadakan sinkronisasi thd neuron-neuron substansia retikular dari batang otak
  • 11. Perubahan-perubahan aktifitas otak selama tidur sesuai dengan tahap tidur, yaitu : Tahap I  Seseorang baru saja terlena  Seluruh otot menjadi lemas  Kelopak mata menutupi mata  Kedua bola mata bergerak bolak-balik ke kedua samping  Pada EEG  penurunan voltage gelombang- gelombang alfa  Frekuensi nadi dan pernafasan menurun
  • 12. Tahap II  Kedua bola mata berhenti bergerak  Suhu tubuh menurun  Tonus otot perlahan-lahan berkurang  Pada EEG timbul gelombang theta yang berfrekuensi 14-18 siklus/detik  pada aktifitas dasar 3-6 siklus/detik  “Sleep spindles”  Tahap ini berlangsung 10 – 15 menit
  • 13. Tahap III  Keadaan fisik lemah lunglai karena tonus otot lenyap secara menyeluruh  EEG memperlihatkan perubahan gel. Dasar beta  1-2 siklus/detik  Sekali-kali timbul sleep spindles  Sulit untuk dibangunkan
  • 14. Tahap IV Keadaan fisik lemah lunglai EEG : hanya terlihat gel. Delta yang lambat dengan frekuensi 1-2 siklus/detik, tanpa sleep spindles Dapat terjadi mimpi Denyut jantung dan pernafasan menurun 20-30% Otot-otot relaks, jarang bergerak dan sangat susah dibangunkan Tahap IV memulihkan keadaan tubuh
  • 15. Pre sleep Tahap I  tahap II  tahap III  tahap IV tidur REM tahap II tahap III
  • 16. Tahap V Kedua bola mata bergerak kembali dengan kecepatan lebih tinggi  disebut : rapid eyes movement (REM)  10 menit Paradoksal sleep  sifatnya tidur nyenyak sekali tapi sifat fisiknya  gerakan bola mata sangat aktif Mimpi terjadi pada masa ini  Selama tidur malam rata-rata 7 jam  REM dan NREM bergantian 4-6 kali
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. Kehilangan tidur REM  Seseorang cenderung hiperaktif  Kurang dapat mengendalikan diri dan emosinya  Nafsu makan bertambah  Bingung dan curiga  Emosi labil
  • 21. Kehilangan tidur NREM :  Menarik diri  Merasa tidak enak badan  Ekspresi wajah kuyu  Malas bicara  Kantuk yang berlebihan
  • 22. Kehilangan tidur REM dan NREM o Kemampuan memberikan keputusan/pertimbangan menurun o Tidak mampu berkonsentrasi o Kurang perhatian o Terlihat tanda-tanda keletihan seperti : penglihatan kabur, mual, pusing o Sulit melakukan aktifitas sehari-hari o Daya ingat berkurang, bingung, timbul halusinasi dan ilusi penglihatan atau pendengaran
  • 23. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur : 1. Penyakit - Liver failure  siang tidur, malam gelisah/bangun - Enchepalitis, gastritis, dst 2. Gangguan pada endokrin - Hipertiroid  sulit untuk tidur dengan cepat - hipotiroid  menganggu tidur pada tahap ke IV 3. Obat-obatan - Transquiliser  mengganggu tidur REM - obat penenang  mengganggu pola tidur - antidepresi  mengganggu tidur REM - amfetamin  menurunkan tidur REM
  • 24. 4. Lingkungan  Kebisingan dapat menghabat tidur 5. Gaya hidup  Kelelahan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang  Kelelahan tingkat menengah  orang dapat tidur denga nyenyak  Kelelahan yang berlebihan akan menyebabkan periode tidur REM lebih pendek  Istirahat  periode tidur REM lebih lama
  • 25. 6. Stress psikologis  Cemas dan depresi akan mengganggu frekuensi tidur  Cemas akan meningkatkan norepinephrin darah melalui sistem saraf simpatis  Zat kimia ini akan mengurangi tahap IV NREM dan REM 7. Diet • Makanan yang mengandung L-triptopan seperti keju, susu, daging dan ikan tuna  dapat menyebabkan tidur • Minuman yang mengandung alkohol  akan menganggu tidur • Alkohol  mempengaruhi tidur
  • 26. Pola tidur sesuai umur 1. Bayi baru lahir Tidur 14 – 18 jam sehari 50% tidur REM Banyak waktu tidurnya dilewatkan pada tahap III, IV NREM Setiap siklus sekitar 45 – 60 menit
  • 27. 2. Bayi - tidur 12 – 14 jam sehari - 20 – 30 tidur REM - tidur lebih lama pada malam hari dan punya pola terbagun sebentar - pada umur 12 bulan, terbangunnya 1-2 kali sehari
  • 28. 3. Anak-anak  Tidur 10-12 jam sehari  25 % tidur REM  Banyak tidur pada malam hari  Terbangun dini hari berkurang  Siklus bangun tidur normal sudah tetap pada umur 2-3 tahun
  • 29. 4. Pra sekolah • Tidur 11 jam pada malam hari • 20% tidur REM • Periode terbangun ke-2 hilang pada umur 3 tahun • Periode umur 5 tahun tidur siang tidak ada kecuali kebiasaan tidur pada sore hari
  • 30. 5. Usia sekolah • Tidur 10 jam pada malam hari • 18,5 % tidur REM • Sisa waktu tidur relatif konstan
  • 31. 6. Remaja  Tidur 8,5 jam sehari  20 % tidur REM
  • 32. 7. Dewasa muda  Tidur 7 – 9 jam sehari  20-25% tidur REM  5-10% tidur tahap I  50% tidur tahap II  10-20 tidur tahap III dan IV
  • 33. 8. Dewasa pertengahan • Tidur 7 jam sehari • 20% tidur REM • Dapat mempunyai insomnia
  • 34. 9. Dewasa tua Tidur 6 jam sehari 20-25% tidur REM Tidur tahap IV nyata berkurang, kadang tidak ada Periode REM pertama lebih lama Dapat terbangun lebih sering pada malam hari
  • 35. Gangguan Tidur 1. Hipersomnia  Terlalu banyak tidur  Harus dicurigai karena kemungkinan ada penyakit yang mendasari misal DM, penyakit paru konstriktif, penyakit hepar, penyakit ginjal, tumor serebri, obat-obatan
  • 36. 2. Insomnia Susah tidur Terbagi 2 tipe : a. insomnia primer  penderita bisa tidur bahkan tidurnya sambil mendengkur, tapi ia tidak bisa menikmati tidur, masa REM sangat kurang sedangkan NREM cukup b. Insomnia sekunder  insomnia karena terganggu oleh suatu penyakit organ  orang-orang psikoneurotik umumnya menderita ini dan banyak keluhan
  • 37. 3. Somnabolisme - Berjalan-jalan dalam tidur - Banyak terdapat pada anak-anak - Terjadi pada tahap III dan IV NREM - Bahaya : bisa cedera
  • 38. 4. Narkolepsi - Penderita dapat tertidur pada setiap saat ia mendapatkan serangan tidur - Ngantuk timbul setelah : banyak makan, karena suasana fisiologik - Serangan narkolepsi membahayakan pada waktu mengendarai mobil, pekerja yang bekerja di pabrik dengan alat-alat yang berputar, di tepi jurang
  • 39. 5. Mengigau Berbicara dalam tidur 6. Night teror Mimpi buruk Anak usia 6 tahun atau lebih sering mengalaminya Setelah tidur beberapa jam, anak langsung terjaga dan berteriak, pucat dan ketakutan
  • 40. 7. Nokturnal enuresis  Ngompol  Sering terjadi pada usia 3 tahun atau lebih  Sering terjadi pada anak laki-laki  Enuresis biasanya terjadi 1-2 jam setelah tidur  Biasanya terjadi pada NREM tahap III - IV
  • 41. 8. Nokturnal ereksi - Terjadi pada remaja laki-laki - Tahap REM 9. Bruxisme - Menggertakan gigi dan geraham - Terjadi pada tahap II REM