SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
KELOMPOK I KOMUNIKASI
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN
HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI
DALAM MENERAPKAN KETERAMPILAN
KIP/K
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN
DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN
KETERAMPILAN KIP/K
Hambatan dan
gangguan
KOMUNIKASI
 Komunikasi adalah proses penyampaian
pikiran atau perasaan oleh seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan
lambang-lambang yang bermakna bagi
kedua pihak, dalam situasi yang tertentu
komunikasi menggunakan media tertentu
untuk merubah sikap atau tingkah laku
seorang atau sejumlah orang sehingga
ada efek tertentu yang diharapkan
(Effendy, 2000 : 13).
KONSELING
 Konseling adalah proses pemberian
informasi objektif dan lengkap, dilakukan
secara sistematik dengan panduan
komunikasi interpersonal, teknik
bimbingan dan penguasaan pengetahuan
klinik, bertujuan untuk membantu
seseorang mengenali kondisinya saat ini,
masalah yang sedang dihadapi, dan
menentukan jalan keluar atau upaya
mengatasi masalah tersebut ( Saifudin,
Abdul Bari : 2002 ).
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
 Komunikasi interpersonal adalah
penyampaian pesan oleh satu orang dan
penerimaan pesan oleh orang lain atau
sekelompok kecil orang dengan berbagai
dampaknya dan dengan peluang untuk
memberikan umpan balik secara segera.
 Jadi komunikasi interpersonal dapat
berfungsi sebagai konseling,ialah suatu
proses komunikasi dua arah yang bertujuan
untuk memperbaiki keadan dengan
memanfaatkan saran-saran dari seorang
konselor kepada seorang konseling.
HAMBATAN DAN GANGGUAN
 Komunikasi sering dikutip sebagai masalah nomor satu di
dalam sebuah hubungan. Jika dua perangkat komunikasi
(komunikator dan komunikan) memahami hal ini, serta
berusaha untuk sering berkomunikasi, maka tidak akan
mengalami permasalahan yang cukup signifikan. Namun
sebaliknya jika tidak memperhatikan beberapa faktor
penyebab "mandulnya" dalam berkomunikasi maka
kemungkinan besar lambat laun komunikasi yang dibina
akan "mati". Ada sekitar sepuluh kemungkinan terjadinya
blok atau hambatan komunikasi yang mungkin terjadi
dalam menjalin komunikasi dua arah,seperti:
Seorang komunikator atau komunikan
berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda,
kemungkinan akan terjadi banyak
kesalahpahaman bahkan terjadinya
hubungan yang tidak jelas. Jika pada proses
komunikasi komunikator merasa bahasa yang
digunakannya tidak dipahami, maka
komunikator harus sering meluangkan waktu
untuk menjelaskan tentang beberapa hal
yang ingin di bicarakan kepada komunikan.
1. BAHASA
 hambatan budaya ini menjadi hal yang sangat
penting. satu pantangan bagi sang
komunikator untuk beranggapan, bahwa
komunikan tumbuh dengan filosofi, gaya
hidup, adat istiadat yang sama. Maka kita tidak
boleh "menyamaratakan" penggunaan teknik
berkomunikasi kepada setiap komunikan.
Hindari anggapan bahwa komunikasi
mempunyai pemikiran yang sama ketika
menghadapi suatu permasalahan.
2. BUDAYA
 Salah satu hambatan utama komunikasi adalah kata-kata yang
dibumbui dengan kebohongan, misalnya jika komunikator
menginginkan sesuatu dari seseorang, maka seribu dalih
kebohongan pun dikeluarkan untuk merayu komunikan agar
memenuhi tuntutan komunikator, hal ini merupakan hal yang
wajar, biasanya dilakukan untuk dijadikan suatu penegasan agar
sang komunikan dapat mengerti. Misalnya pihak yang berharap
berusaha mempengaruhi pihak yang diharap dalam hal ini
komunikan, maka komunikator selalu berkata yang baik-baik tapi
tidak benar. seharusnya komunikator berkata yang baik dan
benar.
3. KEBENARAN YANG SEMU ( BENAR TIDAK
SALAH TIDAK )
 Hambatan komunikasi yang paling utama pada
awalnya bersumber dari dari satu hal, yaitu
kesalahpahaman. Interpretasi, respon, asumsi
seseorang dalam menghadapi suatu permasalahan
berbeda-beda, komunikan akan memahami yang
komunikator katakan. Jika komunikator menelisik
lebih jauh jika ada pertentangan dalam suatu
proses komunikasi. Dalam hambatan ini
komunikator harus menjauhi sikap menyimpan
permasalahan atau kesalahpahaman yang terjadi.
4. SALAH PAHAM
5. SISI HISTORIS ATAU PENGALAMAN.
 Pada umumnya komunikator menjadikan filosofis
dan pengalaman hidup masa lalu sebagai rujukan
komunikasi agar sang komunikan mengerti. Tidak
ada salahnya melakukan hal ini, terkecuali jika
komunikator menjadikan pengalaman sebagai
rujukan tersebut tidak dengan sikap prasangka,
maksudnya memproyeksikan pengalaman hidup
terdahulu untuk menjadikan solusi untuk
permasalahan komunikan, karena pengalaman
hidup yang dialami komunikator terdahulu tidak
akan sama persis dengan yang dialami komunikan.
6. MENGANGGAP ENTENG LAWAN BICARA.
 Jika Komunikator merasa paling hebat dari
komunikan, maka secara tidak langsung
Komunikator telah merencanakan kegagalan dalam
berkomunikasi, pasalnya Bagaimana mungkin
seorang komunikan dapat menerima pesan yang
disampaikan jika komunikator tidak memiliki rasa
hormat
HAMBATAN INTERMAL
Hambatan internal ini berkaitan dengan kompetensi
konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
akademik dan kompetensi profesional. Kompetensi
akademik konselor yakni lulusan S1 bimbingan konseling
atau S2 bimbingan konseling dan melanjutkan pendidikan
profesi selama 1 tahun. Kenyataan di lapangan
membuktikan bahwa masih banyak di temukan diberbagai
sekolah SMP, MTs, MA, SMA, dan SMK guru BK non BK,
artinya konselor sekolah yang bukan berlatar pendidikan
bimbingan konseling. Mereka diangakat oleh kepala
sekolah karena dianggap bisa atau mereka yang berasal
dari sarjana agama. Meskipun secara keilmuan mereka
tidak mendalami tentang teori-teori bimbingan konseling.
 Kompetensi profesional terbentuk melalui latihan,
seminar, workshop. Untuk menjadi konselor
profesional memerlukan proses dan waktu. Konselor
profesional membutuhkan jam terbang yang cukup
matang. Di samping itu masih juga ditemukan
dilapangan, adanya manajemen bimbingan dan
konseling yang masih amburadul. Uman Suherman
(2008), lebih lanjut menjelaskan mengenai
manajemen bimbingan dan konseling, layanan
bimbingan dan konseling perlu diurus, diatur,
dikemudikan, dikendalikan, ditangani, dikelola,
diselenggarakan, dijalankan, dilaksanakan dan
dipimpin oleh orang yang memiliki keahlian,
keterampilan, serta wawasan dan pemahaman
tentang arah, tujuan, fungsi, kegiatan, strategi dan
indikator keberhasilannya.
HAMBATAN EKSTERNAL.
 a. Layanan Bimbingan dan Konseling dapat dilakukan oleh
siapa saja
 pekerjaan bimbingan konseling dapat dilakukan oleh siapa
saja? Jawabannya bisa saja “benar” dan bisa pula “tidak”.
Jawaban ”benar”, jika bimbingan dan konseling dianggap
sebagai pekerjaan yang mudah dan dapat dilakukan secara
amatiran belaka. Sedangkan jawaban ”tidak”, jika bimbingan
dan konseling itu dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip
keilmuan dan teknologi (yaitu mengikuti filosopi, tujuan,
metode, dan asas-asas tertentu), dengan kata lain
dilaksanakan secara profesional. Salah satu ciri
keprofesionalan bimbingan dan konseling adalah bahwa
pelayanan itu harus dilakukan oleh orang-orang yang ahli
dalam bidang bimbingan dan konseling. Keahliannya itu
diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang cukup lama di
Perguruan Tinggi, serta pengalaman-pengalaman.
 b. Bimbingan dan Konseling hanya untuk orang yang
bermasalah saja
Sebagian orang berpandangan bahwa BK itu ada
karena adanya masalah, jika tidak ada maka BK tidak
diperlukan, dan BK itu diperlukan untuk membantu
menyelesaikan masalah saja. Memang tidak dipungkiri
bahwa salah satu tugas utama bimbingan dan
konseling adalah untuk membantu dalam
menyelesaikan masalah. Tetapi sebenarnya juga
peranan BK itu sendiri adalah melakukan tindakan
preventif agar masalah tidak timbul dan antisipasi agar
ketika masalah yang sewaktu-waktu datang tidak
berkembang menjadi masalah yang besar. Kita
pastinya tahu semboyan yang berbunyi “Mencegah itu
lebih baik daripada mengobati”.
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

Contenu connexe

Tendances

Konsep Dasar KIP/K
Konsep Dasar KIP/K Konsep Dasar KIP/K
Konsep Dasar KIP/K pjj_kemenkes
 
Saat-Saat sulit dalam Pengambilan Keputusan Dan Upaya untuk Mengatasi
Saat-Saat sulit dalam Pengambilan Keputusan Dan Upaya untuk Mengatasi Saat-Saat sulit dalam Pengambilan Keputusan Dan Upaya untuk Mengatasi
Saat-Saat sulit dalam Pengambilan Keputusan Dan Upaya untuk Mengatasi pjj_kemenkes
 
Konsep Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan KeputusanKonsep Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan Keputusanpjj_kemenkes
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaanoovee
 
Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3Uwes Chaeruman
 
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/KPengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/Kpjj_kemenkes
 
Konsep dasar konseling
Konsep dasar konselingKonsep dasar konseling
Konsep dasar konselingnovi damayanti
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 5Kb 1 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 5Uwes Chaeruman
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Uwes Chaeruman
 
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi InterpersonalKomunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonalaulia rahmah
 
Definisi ki
Definisi kiDefinisi ki
Definisi kiCr Zizi
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konselingdrdr013
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingAdila S. Sabri
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatanpjj_kemenkes
 
Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K
Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K
Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K aulia rahmah
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikDestu Ayu Hapsari
 

Tendances (20)

Konsep Dasar KIP/K
Konsep Dasar KIP/K Konsep Dasar KIP/K
Konsep Dasar KIP/K
 
Saat-Saat sulit dalam Pengambilan Keputusan Dan Upaya untuk Mengatasi
Saat-Saat sulit dalam Pengambilan Keputusan Dan Upaya untuk Mengatasi Saat-Saat sulit dalam Pengambilan Keputusan Dan Upaya untuk Mengatasi
Saat-Saat sulit dalam Pengambilan Keputusan Dan Upaya untuk Mengatasi
 
Konsep Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan KeputusanKonsep Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan Keputusan
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusia
 
Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3
 
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/KPengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
 
Konsep dasar konseling
Konsep dasar konselingKonsep dasar konseling
Konsep dasar konseling
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 5Kb 1 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 5
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
Bab 2 Kaunseling
Bab 2    KaunselingBab 2    Kaunseling
Bab 2 Kaunseling
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
 
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi InterpersonalKomunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
 
Definisi ki
Definisi kiDefinisi ki
Definisi ki
 
DASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELINGDASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELING
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konseling
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunseling
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
 
Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K
Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K
Ketrampilan kip/k kebidanan Kegiatan KIP&K
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat   klienHubungan terapeutik perawat   klien
Hubungan terapeutik perawat klien
 

En vedette

Komunikasi perusahaan
Komunikasi perusahaanKomunikasi perusahaan
Komunikasi perusahaanKepli Mancs
 
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian KonsumenPasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian KonsumenINDAHMAWARNI1
 
Bab 7 menganalisis pasar bisnis
Bab 7 menganalisis pasar bisnisBab 7 menganalisis pasar bisnis
Bab 7 menganalisis pasar bisnisJudianto Nugroho
 
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Mirza Syah
 
PEMELIHARAAN KESEHATAN
PEMELIHARAAN KESEHATANPEMELIHARAAN KESEHATAN
PEMELIHARAAN KESEHATANsicua050896
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Jhon Nahak
 

En vedette (8)

Komunikasi perusahaan
Komunikasi perusahaanKomunikasi perusahaan
Komunikasi perusahaan
 
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian KonsumenPasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
 
Bab 7 menganalisis pasar bisnis
Bab 7 menganalisis pasar bisnisBab 7 menganalisis pasar bisnis
Bab 7 menganalisis pasar bisnis
 
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
 
PEMELIHARAAN KESEHATAN
PEMELIHARAAN KESEHATANPEMELIHARAAN KESEHATAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN
 
Pengertian dan konsep pemasaran jasa
Pengertian dan konsep pemasaran jasaPengertian dan konsep pemasaran jasa
Pengertian dan konsep pemasaran jasa
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 

Similaire à MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

komunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfkomunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfParakangPoppo
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektifpjj_kemenkes
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usiapjj_kemenkes
 
4 fungsi komunikasi pendidikan
4 fungsi komunikasi pendidikan4 fungsi komunikasi pendidikan
4 fungsi komunikasi pendidikanNuzli Muhammad
 
Interpersonal
InterpersonalInterpersonal
Interpersonalseti4budi
 
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi eddy sanusi silitonga
 
Masnilia Andisan- Esei Penulisan Ilmiah.docx
Masnilia Andisan- Esei Penulisan Ilmiah.docxMasnilia Andisan- Esei Penulisan Ilmiah.docx
Masnilia Andisan- Esei Penulisan Ilmiah.docxMASNILIAANDISANBA211
 
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfAZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfashrafkhairulAzam
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingrosdimahiza
 
Konsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar KomunikasiKonsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar Komunikasipjj_kemenkes
 
Komunikasi dalam perpustakaan
Komunikasi dalam perpustakaanKomunikasi dalam perpustakaan
Komunikasi dalam perpustakaanhalwa
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektifpjj_kemenkes
 
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)syafii_ahmad
 

Similaire à MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K (20)

komunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfkomunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdf
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
 
Kb 3.2
Kb 3.2Kb 3.2
Kb 3.2
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
 
Modul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdf
Modul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdfModul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdf
Modul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdf
 
Bbm 1
Bbm 1Bbm 1
Bbm 1
 
Bbm 1
Bbm 1Bbm 1
Bbm 1
 
Komunikasi berkesan
Komunikasi berkesanKomunikasi berkesan
Komunikasi berkesan
 
4 fungsi komunikasi pendidikan
4 fungsi komunikasi pendidikan4 fungsi komunikasi pendidikan
4 fungsi komunikasi pendidikan
 
Interpersonal
InterpersonalInterpersonal
Interpersonal
 
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
 
Masnilia Andisan- Esei Penulisan Ilmiah.docx
Masnilia Andisan- Esei Penulisan Ilmiah.docxMasnilia Andisan- Esei Penulisan Ilmiah.docx
Masnilia Andisan- Esei Penulisan Ilmiah.docx
 
Pengucapan awam
Pengucapan awamPengucapan awam
Pengucapan awam
 
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfAZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunseling
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Konsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar KomunikasiKonsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar Komunikasi
 
Komunikasi dalam perpustakaan
Komunikasi dalam perpustakaanKomunikasi dalam perpustakaan
Komunikasi dalam perpustakaan
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
 
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
 

Plus de sicua050896

114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dalsicua050896
 
Mutu 11 siti ika
Mutu 11 siti ikaMutu 11 siti ika
Mutu 11 siti ikasicua050896
 
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661sicua050896
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varneysicua050896
 
Imunisasi dalam agama islam
Imunisasi dalam agama islamImunisasi dalam agama islam
Imunisasi dalam agama islamsicua050896
 
Hypnobirthin ( marmuet)
Hypnobirthin ( marmuet)Hypnobirthin ( marmuet)
Hypnobirthin ( marmuet)sicua050896
 
Presentasi lemak
Presentasi lemakPresentasi lemak
Presentasi lemaksicua050896
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darahsicua050896
 
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)sicua050896
 
Manajemen kebidanan pada bayi baru lahir
Manajemen kebidanan pada bayi baru lahirManajemen kebidanan pada bayi baru lahir
Manajemen kebidanan pada bayi baru lahirsicua050896
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)sicua050896
 

Plus de sicua050896 (17)

114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
114269 id-analisis-persepsi-kepuasan-pelanggan-dal
 
Mutu 11 siti ika
Mutu 11 siti ikaMutu 11 siti ika
Mutu 11 siti ika
 
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
 
Bayi tabung
Bayi tabungBayi tabung
Bayi tabung
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Imunisasi dalam agama islam
Imunisasi dalam agama islamImunisasi dalam agama islam
Imunisasi dalam agama islam
 
Hypnobirthin ( marmuet)
Hypnobirthin ( marmuet)Hypnobirthin ( marmuet)
Hypnobirthin ( marmuet)
 
Presentasi lemak
Presentasi lemakPresentasi lemak
Presentasi lemak
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darah
 
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
 
Manajemen kebidanan pada bayi baru lahir
Manajemen kebidanan pada bayi baru lahirManajemen kebidanan pada bayi baru lahir
Manajemen kebidanan pada bayi baru lahir
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Isbd klp 2
Isbd klp 2Isbd klp 2
Isbd klp 2
 
Banjar bali
Banjar baliBanjar bali
Banjar bali
 
ISBD SUKU BIMA
ISBD SUKU BIMAISBD SUKU BIMA
ISBD SUKU BIMA
 

Dernier

PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 

Dernier (20)

PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 

MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

  • 1. KELOMPOK I KOMUNIKASI MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETERAMPILAN KIP/K
  • 2. MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETERAMPILAN KIP/K Hambatan dan gangguan
  • 3. KOMUNIKASI  Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).
  • 4. KONSELING  Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut ( Saifudin, Abdul Bari : 2002 ).
  • 5. KOMUNIKASI INTERPERSONAL  Komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik secara segera.  Jadi komunikasi interpersonal dapat berfungsi sebagai konseling,ialah suatu proses komunikasi dua arah yang bertujuan untuk memperbaiki keadan dengan memanfaatkan saran-saran dari seorang konselor kepada seorang konseling.
  • 6. HAMBATAN DAN GANGGUAN  Komunikasi sering dikutip sebagai masalah nomor satu di dalam sebuah hubungan. Jika dua perangkat komunikasi (komunikator dan komunikan) memahami hal ini, serta berusaha untuk sering berkomunikasi, maka tidak akan mengalami permasalahan yang cukup signifikan. Namun sebaliknya jika tidak memperhatikan beberapa faktor penyebab "mandulnya" dalam berkomunikasi maka kemungkinan besar lambat laun komunikasi yang dibina akan "mati". Ada sekitar sepuluh kemungkinan terjadinya blok atau hambatan komunikasi yang mungkin terjadi dalam menjalin komunikasi dua arah,seperti:
  • 7. Seorang komunikator atau komunikan berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda, kemungkinan akan terjadi banyak kesalahpahaman bahkan terjadinya hubungan yang tidak jelas. Jika pada proses komunikasi komunikator merasa bahasa yang digunakannya tidak dipahami, maka komunikator harus sering meluangkan waktu untuk menjelaskan tentang beberapa hal yang ingin di bicarakan kepada komunikan. 1. BAHASA
  • 8.  hambatan budaya ini menjadi hal yang sangat penting. satu pantangan bagi sang komunikator untuk beranggapan, bahwa komunikan tumbuh dengan filosofi, gaya hidup, adat istiadat yang sama. Maka kita tidak boleh "menyamaratakan" penggunaan teknik berkomunikasi kepada setiap komunikan. Hindari anggapan bahwa komunikasi mempunyai pemikiran yang sama ketika menghadapi suatu permasalahan. 2. BUDAYA
  • 9.  Salah satu hambatan utama komunikasi adalah kata-kata yang dibumbui dengan kebohongan, misalnya jika komunikator menginginkan sesuatu dari seseorang, maka seribu dalih kebohongan pun dikeluarkan untuk merayu komunikan agar memenuhi tuntutan komunikator, hal ini merupakan hal yang wajar, biasanya dilakukan untuk dijadikan suatu penegasan agar sang komunikan dapat mengerti. Misalnya pihak yang berharap berusaha mempengaruhi pihak yang diharap dalam hal ini komunikan, maka komunikator selalu berkata yang baik-baik tapi tidak benar. seharusnya komunikator berkata yang baik dan benar. 3. KEBENARAN YANG SEMU ( BENAR TIDAK SALAH TIDAK )
  • 10.  Hambatan komunikasi yang paling utama pada awalnya bersumber dari dari satu hal, yaitu kesalahpahaman. Interpretasi, respon, asumsi seseorang dalam menghadapi suatu permasalahan berbeda-beda, komunikan akan memahami yang komunikator katakan. Jika komunikator menelisik lebih jauh jika ada pertentangan dalam suatu proses komunikasi. Dalam hambatan ini komunikator harus menjauhi sikap menyimpan permasalahan atau kesalahpahaman yang terjadi. 4. SALAH PAHAM
  • 11. 5. SISI HISTORIS ATAU PENGALAMAN.  Pada umumnya komunikator menjadikan filosofis dan pengalaman hidup masa lalu sebagai rujukan komunikasi agar sang komunikan mengerti. Tidak ada salahnya melakukan hal ini, terkecuali jika komunikator menjadikan pengalaman sebagai rujukan tersebut tidak dengan sikap prasangka, maksudnya memproyeksikan pengalaman hidup terdahulu untuk menjadikan solusi untuk permasalahan komunikan, karena pengalaman hidup yang dialami komunikator terdahulu tidak akan sama persis dengan yang dialami komunikan.
  • 12. 6. MENGANGGAP ENTENG LAWAN BICARA.  Jika Komunikator merasa paling hebat dari komunikan, maka secara tidak langsung Komunikator telah merencanakan kegagalan dalam berkomunikasi, pasalnya Bagaimana mungkin seorang komunikan dapat menerima pesan yang disampaikan jika komunikator tidak memiliki rasa hormat
  • 13. HAMBATAN INTERMAL Hambatan internal ini berkaitan dengan kompetensi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi akademik dan kompetensi profesional. Kompetensi akademik konselor yakni lulusan S1 bimbingan konseling atau S2 bimbingan konseling dan melanjutkan pendidikan profesi selama 1 tahun. Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa masih banyak di temukan diberbagai sekolah SMP, MTs, MA, SMA, dan SMK guru BK non BK, artinya konselor sekolah yang bukan berlatar pendidikan bimbingan konseling. Mereka diangakat oleh kepala sekolah karena dianggap bisa atau mereka yang berasal dari sarjana agama. Meskipun secara keilmuan mereka tidak mendalami tentang teori-teori bimbingan konseling.
  • 14.  Kompetensi profesional terbentuk melalui latihan, seminar, workshop. Untuk menjadi konselor profesional memerlukan proses dan waktu. Konselor profesional membutuhkan jam terbang yang cukup matang. Di samping itu masih juga ditemukan dilapangan, adanya manajemen bimbingan dan konseling yang masih amburadul. Uman Suherman (2008), lebih lanjut menjelaskan mengenai manajemen bimbingan dan konseling, layanan bimbingan dan konseling perlu diurus, diatur, dikemudikan, dikendalikan, ditangani, dikelola, diselenggarakan, dijalankan, dilaksanakan dan dipimpin oleh orang yang memiliki keahlian, keterampilan, serta wawasan dan pemahaman tentang arah, tujuan, fungsi, kegiatan, strategi dan indikator keberhasilannya.
  • 15. HAMBATAN EKSTERNAL.  a. Layanan Bimbingan dan Konseling dapat dilakukan oleh siapa saja  pekerjaan bimbingan konseling dapat dilakukan oleh siapa saja? Jawabannya bisa saja “benar” dan bisa pula “tidak”. Jawaban ”benar”, jika bimbingan dan konseling dianggap sebagai pekerjaan yang mudah dan dapat dilakukan secara amatiran belaka. Sedangkan jawaban ”tidak”, jika bimbingan dan konseling itu dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip keilmuan dan teknologi (yaitu mengikuti filosopi, tujuan, metode, dan asas-asas tertentu), dengan kata lain dilaksanakan secara profesional. Salah satu ciri keprofesionalan bimbingan dan konseling adalah bahwa pelayanan itu harus dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keahliannya itu diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang cukup lama di Perguruan Tinggi, serta pengalaman-pengalaman.
  • 16.  b. Bimbingan dan Konseling hanya untuk orang yang bermasalah saja Sebagian orang berpandangan bahwa BK itu ada karena adanya masalah, jika tidak ada maka BK tidak diperlukan, dan BK itu diperlukan untuk membantu menyelesaikan masalah saja. Memang tidak dipungkiri bahwa salah satu tugas utama bimbingan dan konseling adalah untuk membantu dalam menyelesaikan masalah. Tetapi sebenarnya juga peranan BK itu sendiri adalah melakukan tindakan preventif agar masalah tidak timbul dan antisipasi agar ketika masalah yang sewaktu-waktu datang tidak berkembang menjadi masalah yang besar. Kita pastinya tahu semboyan yang berbunyi “Mencegah itu lebih baik daripada mengobati”.