SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak
Tahun 2013




                                       PER-24/PJ/2012,
                                  TANGGAL 05-13 FEBRUARI 2013
                             PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG
               BENTUK, UKURAN, TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN, PROSEDUR PEMBERITAHUAN
                DALAM RANGKA PEMBUATAN, TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN, DAN
                                  TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK
Landasan Hukum PER-24/PJ/2012


                         UU
                         PPN



                         PMK



                         PER
                         DJP




Catatan: Peraturan Direktur Jenderal Pajak mempunyai kewenangan untuk mengatur tata cara pengisian keterangan pada Faktur Pajak
PEMBUATAN FAKTUR PAJAK
1. saat penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau
   Jasa Kena Pajak;
2. saat   penerimaan     pembayaran    dalam    hal
   penerimaan    pembayaran     terjadi    sebelum
   penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau sebelum
   penyerahan Jasa Kena Pajak;
3. saat penerimaan pembayaran termin dalam hal
   penyerahan sebagian tahap pekerjaan;
4. saat PKP rekanan menyampaikan tagihan kepada
   Bendahara Pemerintah sebagai Pemungut Pajak
   Pertambahan Nilai; atau
5. saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan
   PMK.


 Faktur Pajak Gabungan harus dibuat paling lama pada akhir bulan
 penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak.
Bentuk dan ukuran Faktur Pajak




1.   disesuaikan dengan kepentingan PKP
2.   Pengadaan Faktur Pajak dilakukan oleh PKP.
3.   Faktur Pajak paling sedikit dibuat dalam 2 (dua) rangkap
 a. Lembar ke-1, disampaikan kepada pembeli Barang Kena Pajak atau
     penerima Jasa Kena Pajak.
b. Lembar ke-2, untuk arsip PKP yang menerbitkan Faktur Pajak.
4.    Dalam hal Faktur Pajak dibuat lebih dari yang ditetapkan,
     maka harus dinyatakan secara jelas peruntukannya dalam lembar
     Faktur Pajak yang bersangkutan.
Faktur Pajak harus memuat
   kode, nomor seri                        paling sedikit

                                        nama, alamat, dan NPWP yang
                                        menyerahkan BKP atau JKP
                                        nama, alamat, dan NPWP pembeli
                                        BKP atau penerima JKP

                                     jenis barang atau jasa

                                         jumlah Harga Jual atau Penggantian
                                      potongan harga

                                     Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut

                                      tanggal pembuatan Faktur Pajak
Pajak Penjualan atas Barang Mewah      nama dan tanda tangan yang berhak
yang dipungut                          menandatangani Faktur Pajak.
PENANDATANGANAN FAKTUR PAJAK

•   Nama yang berhak menandatangani Faktur Pajak harus diisi sesuai dengan kartu identitas yang
    sah, yaitu KTP, SIM, atau Paspor, yang berlaku pada saat Faktur Pajak ditandatangani.
•   PKP wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis nama PKP atau pejabat/pegawai yang
    berhak menandatangani Faktur Pajak disertai dengan contoh tandatangannya, dengan
    melampirkan fotokopi kartu identitas pejabat/pegawai penandatangan Faktur Pajak yang sah
    yang telah dilegalisasi pejabat yang berwenang kepada Kepala KPP paling lama pada akhir bulan
    berikutnya sejak bulan pejabat/pegawai tersebut mulai melakukan penandatanganan Faktur
    Pajak, dengan menggunakan formulir yang sudah ditentukan.
•   PKP dapat menunjuk lebih dari 1 (satu) orang pejabat/pegawai untuk menandatangani Faktur
    Pajak .
•   Dalam hal terjadi perubahan pejabat/pegawai yang berhak menandatangani Faktur Pajak, maka
    PKP wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atas perubahan tersebut kepada
    Kepala KPP paling lambat pada akhir bulan berikutnya sejak bulan pejabat/pegawai pengganti
    mulai menandatangani Faktur Pajak, dengan menggunakan formulir yang sudah ditentukan.
•   Dalam hal PKP melakukan pemusatan tempat PPN terutang, maka pejabat/pegawai yang telah
    ditunjuk di tempat-tempat kegiatan usaha sebelum pemusatan masih dapat
    menandatangani Faktur Pajak yang diterbitkan setelah pemusatan yang dicetak di tempat-
    tempat kegiatan usaha masing-masing.
Kendali Nomor Seri Faktur Pajak
Nomor seri Faktur Pajak hanya dapat diberikan kepada PKP yang:
a.Telah dilakukan registrasi ulang PKP sesuai dengan Per-05 dan perubahannya atau
telah dilakukan verifikasi dalam rangka pengukuhan PKP.
b.Telah melakukan update alamat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, apabila terjadi
perubahan alamat .
c.Telah mengajukan surat permohonan kode aktivasi dan password.
d.Telah menerima surat pemberitahuan kode aktivasi dari KPP .
e.Telah menerima pemberitahuan password melalui e-mail.
f.Telah mengajukan surat permintaan nomor seri faktur pajak.
g.Telah memasukkan kode aktivasi dan password dengan benar pada saat mengajukan
permintaan nomor seri faktur pajak.
h.Telah menyampaikan SPT masa PPN untuk 3 (tiga) masa pajak terakhir berturut-turut
yang telah jatuh tempo pada tanggal surat permohonan nomor seri faktur pajak
disampaikan ke KPP.
Kegiatan Permohonan Kode Aktivasi dan Password
                                                                                                Petugas TPT
                                                                                                di KPP
                       1
                                                    Surat                                               2
                            Surat                   pemberitahuan
                            permohonan              kode aktivasi
                            kode aktivasi           dikirim via pos                                                      Petugas
                                                                                        3                                Seksi
                                                                                                                         Pelayanan
                                                                                        3                                di KPP
                                         Password di email
                                                                                        5
                                                                    Pemberitahuan
      PKP                                                           kempos di email

                                                                                               Direkam di aplikasi
                                                                                    4          di KPP

                                                         Surat
                                                         pemberitahuan                                      Data base Registrasi
                                                         kode aktivasi                                      Ulang PKP dan verifikasi
                                                         kempos                                             Pengukuhan PKP


                                                                             Penerima surat
                                                                             masuk KPP

Catatan: Tata Cara Permohonan Kode Aktivasi dan Password secara lebih lengkap, dapat Saudara lihat pada SE- 52/PJ/2012
Pasal 8 PER-24


• Ayat (1)
• PKP mengajukan surat permohonan Kode Aktivasi dan
  Password ke Kantor Pelayanan Pajak tempat PKP dikukuhkan
  sesuai dengan formulir sebagaimana diatur dalam Lampiran
  IVA yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
  Direktur Jenderal Pajak ini.
• Ayat (2)
• Surat permohonan Kode Aktivasi dan Password sebagaimana
  dimaksud pada ayat (1) harus diisi dengan lengkap dan
  disampaikan secara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak
  tempat PKP dikukuhkan.
•   Ayat (7)
    Dalam hal surat pemberitahuan Kode Aktivasi dan surat pemberitahuan penolakan
    tidak diterima oleh PKP dan kembali pos (kempos), Kantor Pelayanan Pajak akan
    memberitahukan informasi tersebut melalui surat elektronik (email) ke alamat
    email PKP yang dicantumkan dalam surat permohonan Kode Aktivasi dan
    Password.
•   Ayat (8)
    PKP sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dan/atau ayat (7) dapat mengajukan
    kembali surat permohonan Kode Aktivasi dan Password ke Kantor Pelayanan Pajak
    setelah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan/atau telah
    menyampaikan surat pemberitahuan perubahan alamat ke Kantor Pelayanan
    Pajak sesuai dengan prosedur pemberitahuan perubahan alamat.
•   Ayat (9)
    Dalam hal PKP tidak menerima Password sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
    huruf b karena kesalahan penulisan alamat email pada Surat Permohonan Kode
    Aktivasi dan Password, PKP harus mengajukan permohonan update email.
•   Ayat (10)
    Surat pemberitahuan Kode Aktivasi yang hilang dapat dimintakan kembali ke
    Kantor Pelayanan Pajak dengan melampirkan fotokopi surat keterangan
    kehilangan dari kepolisian dan bukti penerimaan surat dari Kantor Pelayanan Pajak
    atas surat permohonan Kode Aktivasi dan Password.
Kegiatan Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak
                                                 PKP
                                                 memasukkan 2
                                                 kode aktivasi
                                                 dan password
                       1

                               surat                                    3
                               permintaan
                               nomor seri                                        Petugas TPT
                                                        Surat                    di KPP
                                                        Pemberitahuan                                          Data base
                                                        nomor seri Faktur                                      kepatuhan 3
                                                        Pajak                                                  masa pajak
                                                                                                               terakhir

      PKP                                                                                                   Data base
                                                                                                            penomoran
                                                                                                            Faktur Pajak




Catatan: Tata Cara Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak secara lebih lengkap, dapat Saudara lihat pada SE-52/PJ/2012
Pasal 9 PER-24


•   Ayat (1)
    PKP menyampaikan surat permintaan Nomor Seri Faktur Pajak
    sebagaimana diatur dalam Lampiran IVD yang merupakan bagian tidak
    terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini ke Kantor Pelayanan
    Pajak tempat PKP dikukuhkan.
•   Ayat (2)
    Surat permintaan Nomor Seri Faktur Pajak harus diisi secara lengkap dan
    disampaikan langsung ke Kantor Pelayanan Pajak tempat PKP dikukuhkan.
•   Ayat (4)
    PKP yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
    (2) dan ayat (3), tidak dapat diberikan Nomor Seri Faktur Pajak.
•   Ayat (6)
    Surat pemberitahuan Nomor Seri Faktur Pajak yang hilang, rusak, atau
    tidak tercetak dengan jelas, dapat dimintakan kembali ke Kantor
    Pelayanan Pajak dengan menunjukkan surat permintaan Nomor Seri
    Faktur Pajak.
POIN PERUBAHAN
                                              1

No   Keterangan         PER-13/PJ/2010 stdd PER-            PER-24/PJ/2012
                              65/PJ/2010
1    Otorisasi       Nomor Urut FP ditentukan       Nomor Seri FP diberikan oleh DJP
     pemberian       sendiri oleh PKP secara        dengan mekanisme yang
     nomor seri      berurutan                      ditentukan oleh DJP
2    Syarat          Tidak ada syarat khusus, PKP   Nomor Seri Faktur Pajak
     diberikan       dapat membuat nomor sendiri.   diberikan kepada PKP yang telah
     nomor seri                                     diregistrasi ulang dan PKP baru
     FP                                             yang telah diverifikasi dalam
                                                    rangka pengukuhan PKP
3    Identitas PKP   Tidak ditegaskan               Penegasan Keterangan FP
     khususnya                                      mengenai alamat dan jenis
     alamat dan                                     barang/jasa harus diisi sesuai
     jenis                                          dengan keterangan yang
     barang/jasa                                    sebenarnya atau sesungguhnya




                                                                                13
POIN PERUBAHAN
                                                                   2


     No         Keterangan            PER-13/PJ/2010 stdd PER-                                PER-24/PJ/2012
                                            65/PJ/2010
      4     Penunjukan dan           PKP tidak disyaratkan                  Mengatur pejabat/pegawai penandatangan
            Penandatangana           melampirkan fotokopi kartu             FP yang berhak:
            n FP                     identitas yang sah                     -PKP wajib memberitahukan ke KPP surat
                                                                            penunjukan penandatangan FP; dan
                                                                            -fotokopi kartu identitas yang sah
                                                                            (dilegalisasi oleh pejabat berwenang)
      5     Istilah Faktur           Diatur dan digunakan istilah           Istilah “Faktur Pajak cacat“ diganti dengan
            Pajak Cacat              “Faktur Pajak cacat”                   “Faktur Pajak tidak lengkap” agar sinkron
                                                                            dengan ketentuan UU KUP

      6     Penggunaan               Menimbulkan multitafsir                Mempertegas peruntukan Kode Transaksi,
            Kode Transaksi           untuk transaksi yang harus             yaitu kode 02 (bendahara pemerintah) & 03
            (02 dan 03)              dipungut oleh Pemungut                 (BUMN dan KPS) digunakan untuk
                                     dengan mekanisme normal                penyerahan yang PPNnya dipungut oleh
                                                                            Pemungut PPN




                                                                                                                      14
Catatan: Pengaturan butir ke 4, PKP harus menyampaikan surat pemberitahuan penandatangan FP + copy kartu identiitas
POIN PERUBAHAN
                                                 3

No    Keterangan         PER-13/PJ/2010 stdd PER-                       PER-24/PJ/2012
                               65/PJ/2010
7    Urutan nomor    -   Wajib membetulkan FP sehingga        -   Nomor seri Faktur Pajak diberikan
     seri Faktur         sequence number tetap terjaga            oleh DJP dengan blok nomor urut
     Pajak           -   Apabila tidak dibetulkan, PKP        -   Penggunaan nomor yang tidak
                         penerbit dikenai sanksi Ps 14 (4)        urut tidak dikenakan sanksi
                         UU KUP dan PKP Pembeli tetap         -   Terdapat kewajiban pelaporan
                         dapat mengkreditkan PM                   nomor yang tidak terpakai




8    Nomor Seri FP   - Wajib membetulkan FP sehingga          Seluruh Faktur Pajak dengan Nomor
     ganda (lebih      sequence number tetap terjaga          Seri FP yang sama /ganda termasuk
     dari satu)                                               Faktur Pajak Tidak Lengkap

9    Penerbitan FP   - Menggunakan Nomor Seri baru            - Menggunakan Nomor Seri yang
     Pengganti       - Dilaporkan di 2 Masa Pajak SPT,          sama
                       yaitu di masa FP yang diganti dan di   - Hanya dilaporkan di SPT FP yang
                       masa pembuatan FP pengganti              diganti

                                                                                              15
POIN PERUBAHAN
   No         Keterangan                  PER-13/PJ/2010 stdd PER-                                    PER-24/PJ/2012
                                                65/PJ/2010
    10      Pengkreditan            Kesalahan pengisian keterangan                        FP yang tidak diisi dengan
            FP                      FP di luar kuasa PKP Pembeli tetap                    keterangan yang sebenarnya
                                    dapat dikreditkan (nomor tidak                        atau sesungguhnya dan yang
                                    urut, kode cabang dan                                 tidak mengikuti tata cara
                                    penandatangan belum                                   sebagaimana ditetapkan dalam
                                    diberitahukan ke KPP)                                 Peraturan Direktur Jenderal
                                                                                          Pajak ini tidak dapat dikreditkan
                                                                                          oleh PKP Pembeli




                                                                                                                                     16
Catatan: Selain 10 Butir Perubahan, masih terdapat butir lain, untuk lebih lengkapnya dapat Saudara lihat selengkapnya di PER-24/PJ/2012
Perubahan Nomor Seri Faktur Pajak
                                          .                   -                .
                  Kode transaksi & status       Kode cabang       Kode tahun       Nomor Seri




                                              Jumlah Digit:
Penomoran FP
                                              8 digit
Sesuai dengan
                                              Ditentukan oleh PKP sendiri
  Per-13/65



                                      .                       -                .
                Kode transaksi & status                             Nomor Seri




                                              Jumlah Digit:
Penomoran FP                                  13 digit
Sesuai dengan                                 Ditentukan oleh sistem DJP, termasuk kode tahun akan
    Per-24                                    dicreate oleh sistem DJP dan kode cabang dihapus.
KODE DAN NOMOR SERI FAKTUR PAJAK
Format Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak terdiri dari 16 (enam belas) digit yaitu:
a. 2 (dua) digit pertama adalah Kode Transaksi;
b. 1 (satu) digit berikutnya adalah Kode Status; dan
c. 13 (tiga belas) digit berikutnya adalah Nomor Seri Faktur Pajak.
Sehingga format Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak secara keseluruhan menjadi sebagai berikut:


  0     0        0         0   0   0   0    0            0     0     0   0   0   0   0   0

Kode Transaksi   Kode Status               Nomor Seri Faktur Pajak



Penulisan Kode dan Nomor Seri pada Faktur Pajak, harus lengkap sesuai dengan
banyaknya digit.
KPPtempat PKP dikukuhkan akan memberikan nomor seri Faktur Pajak ke PKP
sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan dimulai dariNomor Seri 900-
13.00000001 untuk Faktur Pajak yang diterbitkan tanggal 1 April 2013. Untuk
tahun 2014 akan dimulai dari nomor seri Faktur Pajak 000-14.00000001
demikian seterusnya.
Tata Cara Penggunaan Kode Status pada Faktur Pajak



  a. Kode Status, diisi dengan ketentuan sebagai
     berikut:
  1) 0 (nol) untuk status normal;
  2) 1 (satu) untuk status penggantian.
  b. Dalam hal diterbitkan Faktur Pajak pengganti
     ke-2, ke-3, dan seterusnya, maka Kode Status
     yang digunakan Kode Status '1'.
Tata Cara Penggunaan Nomor Seri Faktur Pajak

a. Nomor Seri Faktur Pajak terdiri dari 11 (sebelas) digit nomor
    urut yang dipisahkan oleh 2 (dua) digit tahun penerbitan.
b. Nomor Seri Faktur Pajak diberikan dalam bentuk blok
    nomor dengan jumlah sesuai permintaan PKP.
Contoh:
PKP meminta 100 Nomor Seri Faktur Pajak, maka Nomor Seri
    Faktur Pajak yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak
    dapat berupa:
- 900.13.00000001 s.d. 900.13.00000100;
- 900.13.99999901 s.d. 901.13.00000000;
- 900.13.99999999 s.d. 901.13.00000098, dan sebagainya.
c. Nomor Seri Faktur Pajak digunakan untuk penerbitan Faktur
    Pajak dalam tahun yang sama dengan 2 (dua) digit tahun
    penerbitan yang tertera dalam Nomor Seri Faktur Pajak.
TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK YANG RUSAK,
            SALAH DALAM PENGISIAN, ATAU SALAH DALAM PENULISAN

1.    Atas permintaan PKP pembeli atau penerima JKP atau atas kemauan sendiri, PKP
      penjual atau pemberi JKP membuat Faktur Pajak Pengganti terhadap Faktur Pajak
      yang rusak, salah dalam pengisian, atau salah dalam penulisan.
2.    Pembetulan Faktur Pajak yang salah dalam pengisian atau salah dalam penulisan
      tidak diperkenankan dengan cara menghapus, atau mencoret, atau dengan cara
      lain, selain dengan cara membuat Faktur Pajak Pengganti sebagaimana dimaksud
      dalam butir 1.
3.    Penerbitan dan peruntukan Faktur Pajak Pengganti dilaksanakan seperti
      penerbitan dan peruntukan Faktur Pajak yang biasa sesuai dengan Kode dan
      Nomor Seri Faktur Pajak yang telah ditetapkan.
4.    Faktur Pajak Pengganti sebagaimana dimaksud pada butir 1, diisi berdasarkan
      keterangan yang seharusnya dan dilampiri dengan Faktur Pajak yang rusak, salah
      dalam pengisian atau salah dalam penulisan tersebut.
5.    Faktur Pajak Pengganti tetap menggunakan Nomor Seri Faktur Pajak yang sama
      dengan Nomor Seri Faktur Pajak yang diganti. Sedangkan tanggal Faktur Pajak
      Pengganti diisi dengan tanggal pada saat Faktur Pajak Pengganti dibuat.
6. Pada Faktur Pajak Pengganti sebagaimana dimaksud pada butir 1, dibubuhkan cap
   yang mencantumkan Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak serta tanggal Faktur Pajak
   yang diganti. Pengusaha Kena Pajak dapat membuat cap tersebut seperti contoh
   berikut. Kode dan Nomor Seri serta tanggal Faktur Pajak yang diganti dapat diisi
   dengan cara manual.

       Faktur Pajak yang diganti            : ………………………
       Kode dan Nomor Seri                  : ………………………
       Tanggal                              : ………………………
7. Penerbitan Faktur Pajak Pengganti mengakibatkan adanya kewajiban untuk
   membetulkan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai pada Masa Pajak
   terjadinya kesalahan pembuatan Faktur Pajak tersebut.
8. Faktur Pajak Pengganti dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak
   Pertambahan Nilai pada Masa Pajak yang sama dengan Masa Pajak dilaporkannya
   Faktur Pajak yang dilakukan penggantian dengan mencantumkan nilai dan/ atau
   keterangan yang sebenarnya atau sesungguhnya setelah penggantian.
9. Pelaporan Faktur Pajak Pengganti pada Surat Pemberitahuan Masa Pajak
   Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud pada butir 8 harus mencantumkan Kode
   dan Nomor Seri Faktur Pajak yang diganti pada kolom yang telah ditentukan.
TATA CARA PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK YANG
                    HILANG
1. Pengusaha Kena Pajak Penjual atau Pemberi Jasa Kena Pajak
a. PKP penjual atau pemberi JKP dapat mengajukan permohonan tertulis untuk meminta
   copy dari Faktur Pajak yang hilang kepada PKPpembeli atau penerima JKP dengan
   tembusan kepada KPP di tempat PKP penjual ata u pemberi JKP dikukuhkan dan kepada
   KPP di tempat PKP pembeli atau penerima JKPdikukuhkan.
b. Berdasarkan permohonan dari PKP penjual atau pemberi JKP, PKP pembeli atau penerima
   JKP membuat copy dari arsip Faktur Pajak yang disimpan oleh PKPpembeli atau penerima
   JKP, untuk dilegalisasi oleh KPP tempat PKP pembeli atau penerima JKPajak dikukuhkan.
Copy dibuat dalam rangkap 2 (dua), yaitu :
a. Lembar ke-1 : diserahkan ke PKP penjual atau pemberi JKP melalui PKP pembeli atau
   penerima JKP.
b. Lembar ke-2 : arsip KPP yang bersangkutan.
c. Legalisasi diberikan oleh KPP tempat PKP pembeli atau penerima JKP dikukuhkan setelah
   meneliti asli arsip Faktur Pajak dan SPT Masa PPN dari PKP pembeli atau penerima JKP
   tersebut.
d. KPP tempat PKP penjual atau pemberi JKP dikukuhkan wajib melakukan penelitian atas SPT
   Masa PPN dari PKP penjual atau pemberi JKP untuk meyakinkan bahwa Faktur Pajak yang
   dilaporkan hilang tersebut sudah dilaporkan sebagai Pajak Keluaran.
2. Pengusaha Kena Pajak Pembeli atau Penerima Jasa Kena Pajak
a. PKP pembeli atau penerima JKP dapat mengajukan permohonan tertulis untuk meminta copy
   dari Faktur Pajak yang hilang kepada PKP penjual atau pemberi JKP dengan tembusan kepada
   KPP di tempat Pengusaha Kena Pajak pembeli atau penerima JKP dikukuhkan dan kepada
   Kantor Pelayanan Pajak di tempat Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberi JKP
   dikukuhkan.
b. Berdasarkan permohonan dari PKP pembeli atau JKP, Pengusaha Kena Pajak penjual atau
   pemberimJasa Kena Pajak membuat copy dari arsip Faktur Pajak yang disimpan oleh
   Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberi JKP, untuk dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan
   Pajak tempat PKP penjual atau pemberi JKP dikukuhkan.
Copy dibuat dalam rangkap 2 (dua), yaitu:
a. Lembar ke-1 : diserahkan ke PKP pembeli atau penerima JKP melalui PKP penjual atau
   pemberi JKP.
b. Lembar ke-2 : arsip KPP yang bersangkutan.
c. Legalisasi diberikan oleh KPP tempat PKP penjual atau pemberi JKP dikukuhkan setelah
   meneliti asli arsip Faktur Pajak dan SPT Masa PPN dari PKP penjual atau pemberi JKP
   tersebut.
d. KPP tempat PKP pembeli atau penerima JKP dikukuhkan wajib melakukan penelitian atas SPT
   Masa PPN dari PKP pembeli atau penerima JKP untuk meyakinkan bahwa Faktur Pajak yang
   dilaporkan hilang tersebut sudah dikreditkan sebagai Pajak Masukan
TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK
1. Dalam hal terjadi pembatalan transaksi penyerahan BKP dan/ atau penyerahan JKP yang Faktur
   Pajak-nya telah diterbitkan, maka Faktur Pajak tersebut harus dibatalkan.
2. Pembatalan transaksi harus didukung oleh bukti atau dokumen yang membuktikan bahwa telah
   terjadi pembatalan transaksi. Bukti dapat berupa pembatalan kontrak atau dokumen lain yang
   menunjukkan telah terjadi pembatalan transaksi.
3. Faktur Pajak yang dibatalkan harus tetap diadministrasi (disimpan) oleh PKP Penjual yang
   menerbitkan Faktur Pajak tersebut.
4. PKP Penjual yang membatalkan Faktur Pajak harus mengirimkan surat pemberitahuan dan copy dari
   Faktur Pajak yang dibatalkan ke KPP tempat PKP Penjual dikukuhkan dan ke KPP tempat PKP
   Pembeli dikukuhkan.
5. Dalam hal PKP Penjual belum melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan di dalam SPT Masa PPN ,
   maka PKP penjual harus tetap melaporkan Faktur Pajak tersebut dalam SPT Masa PPN dengan
   mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPnBM.
6. Dalam hal PKP Penjual telah melaporkan Faktur Pajak tersebut dalam SPT Masa PPN sebagai Faktur
   Pajak Keluaran, maka PKP penjual harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN Masa Pajak yang
   bersangkutan, dengan cara melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan tersebut dengan
   mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPnBM.
7. Dalam hal PKP Pembeli telah melaporkan Faktur Pajak tersebut dalam SPT Masa PPN sebagai Faktur
   Pajak Masukan, maka PKP Pembeli harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN Masa Pajak yang
   bersangkutan, dengan cara melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan tersebut dengan
   mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPnBM.
MELAYANI KONSULTASI TERKAIT SOSIALISASI PER-24/PJ/2012 MELALUI ALAMAT EMAIL: nomorfakturpajak@gmail.com




                       “DALAM KESUSAHAN SELALU ADA KEMUDAHAN”


                                            SELESAI

Contenu connexe

Tendances

PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajakkaromah95
 
Format Pengajuan e-fin
Format Pengajuan e-finFormat Pengajuan e-fin
Format Pengajuan e-fintaufiq1988
 
Formulir permohonan e fin
Formulir permohonan e finFormulir permohonan e fin
Formulir permohonan e finOki Darma
 
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAKPER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAKRoko Subagya
 
:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...
:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...
:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...Roko Subagya
 
PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...
PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...
PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...Roko Subagya
 
Formulir perubahan penanda tangan faktur pajak
Formulir perubahan penanda tangan faktur pajakFormulir perubahan penanda tangan faktur pajak
Formulir perubahan penanda tangan faktur pajakRoko Subagya
 
Form permohonan e fin
Form permohonan e finForm permohonan e fin
Form permohonan e finPutri Marlina
 
Teknis pemungutan pajak rokok
Teknis pemungutan pajak rokokTeknis pemungutan pajak rokok
Teknis pemungutan pajak rokokbeacukaikudus
 
Per-44/PJ/2013 Tata Cara Pemberian SKF
Per-44/PJ/2013 Tata Cara Pemberian SKFPer-44/PJ/2013 Tata Cara Pemberian SKF
Per-44/PJ/2013 Tata Cara Pemberian SKFCatatan Ekstens
 
Per 32 pj 2014 tentang skf
Per 32 pj 2014 tentang skfPer 32 pj 2014 tentang skf
Per 32 pj 2014 tentang skfCatatan Ekstens
 
Kelompok ppn & ppn bm
Kelompok ppn & ppn bmKelompok ppn & ppn bm
Kelompok ppn & ppn bmardi1390
 
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51Catatan Ekstens
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakBbe Mee
 
Sosialiasi e-Faktur 3.0
Sosialiasi e-Faktur 3.0Sosialiasi e-Faktur 3.0
Sosialiasi e-Faktur 3.0Nasrun Chafid
 
KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara Roko Subagya
 
Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012
Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012
Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012Roko Subagya
 

Tendances (20)

PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajak
 
Format Pengajuan e-fin
Format Pengajuan e-finFormat Pengajuan e-fin
Format Pengajuan e-fin
 
Formulir permohonan e fin
Formulir permohonan e finFormulir permohonan e fin
Formulir permohonan e fin
 
Spt masa ppn 1111 edit epoy 2
Spt masa ppn 1111 edit epoy 2Spt masa ppn 1111 edit epoy 2
Spt masa ppn 1111 edit epoy 2
 
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAKPER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
 
Pajak rokok
Pajak rokokPajak rokok
Pajak rokok
 
:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...
:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...
:::KEP :49/2016 :::Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa FDenda A...
 
PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...
PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...
PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...
 
Formulir perubahan penanda tangan faktur pajak
Formulir perubahan penanda tangan faktur pajakFormulir perubahan penanda tangan faktur pajak
Formulir perubahan penanda tangan faktur pajak
 
Form permohonan e fin
Form permohonan e finForm permohonan e fin
Form permohonan e fin
 
Teknis pemungutan pajak rokok
Teknis pemungutan pajak rokokTeknis pemungutan pajak rokok
Teknis pemungutan pajak rokok
 
Per-44/PJ/2013 Tata Cara Pemberian SKF
Per-44/PJ/2013 Tata Cara Pemberian SKFPer-44/PJ/2013 Tata Cara Pemberian SKF
Per-44/PJ/2013 Tata Cara Pemberian SKF
 
Per 32 pj 2014 tentang skf
Per 32 pj 2014 tentang skfPer 32 pj 2014 tentang skf
Per 32 pj 2014 tentang skf
 
Kelompok ppn & ppn bm
Kelompok ppn & ppn bmKelompok ppn & ppn bm
Kelompok ppn & ppn bm
 
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
 
Sosialiasi e-Faktur 3.0
Sosialiasi e-Faktur 3.0Sosialiasi e-Faktur 3.0
Sosialiasi e-Faktur 3.0
 
Spt masa ppn 1111
Spt masa ppn 1111Spt masa ppn 1111
Spt masa ppn 1111
 
KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara
 
Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012
Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012
Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012
 

Similaire à Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxauliaannisa44
 
Chm slide e-registration
Chm slide e-registrationChm slide e-registration
Chm slide e-registrationaangfauzan
 
Slide-PMK-190_Materi-II.pdf
Slide-PMK-190_Materi-II.pdfSlide-PMK-190_Materi-II.pdf
Slide-PMK-190_Materi-II.pdfNurulFajri53
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktekhayatun nufus
 
E faktur pajak
E faktur pajakE faktur pajak
E faktur pajakAy Kent
 
slide_standar_pengujian_belanja_non_pegawai_revisi_24062022.pdf
slide_standar_pengujian_belanja_non_pegawai_revisi_24062022.pdfslide_standar_pengujian_belanja_non_pegawai_revisi_24062022.pdf
slide_standar_pengujian_belanja_non_pegawai_revisi_24062022.pdfyudhaprathama
 
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxPER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxDjonyRosnipa1
 
Handout faktur-pajak-thn-2013
Handout faktur-pajak-thn-2013Handout faktur-pajak-thn-2013
Handout faktur-pajak-thn-2013Iskandar Alamsya
 
Alur Pembayaran melalui Pos Persepsi
Alur Pembayaran melalui Pos PersepsiAlur Pembayaran melalui Pos Persepsi
Alur Pembayaran melalui Pos PersepsiMuh Ikram
 
Interaksi satker dan kppn v.2
Interaksi satker dan kppn v.2Interaksi satker dan kppn v.2
Interaksi satker dan kppn v.2Sai Jawa Tengah
 
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan IndonesiaBudi Septiawan
 
Pmk 85 bumn_pemungut_ppn
Pmk 85 bumn_pemungut_ppnPmk 85 bumn_pemungut_ppn
Pmk 85 bumn_pemungut_ppnkp2kppacitan
 
Penatausahaan piutang grand zuri fix
Penatausahaan piutang grand zuri fixPenatausahaan piutang grand zuri fix
Penatausahaan piutang grand zuri fixAmbara Sugama
 
PPN PPnBM By desi ratna yanti 1202111963
PPN PPnBM By desi ratna yanti 1202111963PPN PPnBM By desi ratna yanti 1202111963
PPN PPnBM By desi ratna yanti 1202111963Desy Ratna
 
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTNPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTsaidah2323
 

Similaire à Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN) (20)

Data blog fp
Data blog fpData blog fp
Data blog fp
 
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
 
Chm slide e-registration
Chm slide e-registrationChm slide e-registration
Chm slide e-registration
 
Slide-PMK-190_Materi-II.pdf
Slide-PMK-190_Materi-II.pdfSlide-PMK-190_Materi-II.pdf
Slide-PMK-190_Materi-II.pdf
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktek
 
E faktur pajak
E faktur pajakE faktur pajak
E faktur pajak
 
slide_standar_pengujian_belanja_non_pegawai_revisi_24062022.pdf
slide_standar_pengujian_belanja_non_pegawai_revisi_24062022.pdfslide_standar_pengujian_belanja_non_pegawai_revisi_24062022.pdf
slide_standar_pengujian_belanja_non_pegawai_revisi_24062022.pdf
 
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxPER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
 
Handout faktur-pajak-thn-2013
Handout faktur-pajak-thn-2013Handout faktur-pajak-thn-2013
Handout faktur-pajak-thn-2013
 
Alur Pembayaran melalui Pos Persepsi
Alur Pembayaran melalui Pos PersepsiAlur Pembayaran melalui Pos Persepsi
Alur Pembayaran melalui Pos Persepsi
 
Interaksi satker dan kppn v.2
Interaksi satker dan kppn v.2Interaksi satker dan kppn v.2
Interaksi satker dan kppn v.2
 
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
 
UPDATE EFAKTUR.pptx
UPDATE EFAKTUR.pptxUPDATE EFAKTUR.pptx
UPDATE EFAKTUR.pptx
 
Pmk 85 bumn_pemungut_ppn
Pmk 85 bumn_pemungut_ppnPmk 85 bumn_pemungut_ppn
Pmk 85 bumn_pemungut_ppn
 
Penatausahaan piutang grand zuri fix
Penatausahaan piutang grand zuri fixPenatausahaan piutang grand zuri fix
Penatausahaan piutang grand zuri fix
 
PPN PPnBM By desi ratna yanti 1202111963
PPN PPnBM By desi ratna yanti 1202111963PPN PPnBM By desi ratna yanti 1202111963
PPN PPnBM By desi ratna yanti 1202111963
 
Materi Kup Ii By
Materi Kup Ii ByMateri Kup Ii By
Materi Kup Ii By
 
Per 43.pj.2015
Per 43.pj.2015Per 43.pj.2015
Per 43.pj.2015
 
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTNPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
 
Efilling.ppt
Efilling.pptEfilling.ppt
Efilling.ppt
 

Plus de Sidik Abdullah

Surat undangan kerja bakti
Surat undangan kerja baktiSurat undangan kerja bakti
Surat undangan kerja baktiSidik Abdullah
 
Surat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSurat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSidik Abdullah
 
Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Sidik Abdullah
 
Surat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSurat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSidik Abdullah
 
Surat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisiliSurat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisiliSidik Abdullah
 
Surat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja BaktiSurat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja BaktiSidik Abdullah
 
Surat pengantar RT. 07
Surat pengantar RT. 07Surat pengantar RT. 07
Surat pengantar RT. 07Sidik Abdullah
 
Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Sidik Abdullah
 
Cara membuat input data di excel dengan form
Cara  membuat input data di excel dengan formCara  membuat input data di excel dengan form
Cara membuat input data di excel dengan formSidik Abdullah
 
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)Sidik Abdullah
 
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1Sidik Abdullah
 
Menghubungkan dua Laptop dengan Wireless
Menghubungkan dua Laptop dengan WirelessMenghubungkan dua Laptop dengan Wireless
Menghubungkan dua Laptop dengan WirelessSidik Abdullah
 
kamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesiakamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesiaSidik Abdullah
 
3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuanganSidik Abdullah
 
Lembar persyaratan seminar
Lembar persyaratan seminarLembar persyaratan seminar
Lembar persyaratan seminarSidik Abdullah
 

Plus de Sidik Abdullah (20)

Surat undangan kerja bakti
Surat undangan kerja baktiSurat undangan kerja bakti
Surat undangan kerja bakti
 
Surat pengantar
Surat pengantarSurat pengantar
Surat pengantar
 
Surat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSurat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal dunia
 
Surat domisili
Surat domisiliSurat domisili
Surat domisili
 
Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014
 
Surat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSurat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal dunia
 
Surat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisiliSurat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisili
 
Surat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja BaktiSurat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja Bakti
 
Surat pengantar RT. 07
Surat pengantar RT. 07Surat pengantar RT. 07
Surat pengantar RT. 07
 
Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014
 
PMK 146 2013
PMK 146 2013PMK 146 2013
PMK 146 2013
 
Per 08/PJ/2013 (PPN)
Per 08/PJ/2013 (PPN)Per 08/PJ/2013 (PPN)
Per 08/PJ/2013 (PPN)
 
Cara membuat input data di excel dengan form
Cara  membuat input data di excel dengan formCara  membuat input data di excel dengan form
Cara membuat input data di excel dengan form
 
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
 
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
 
Menghubungkan dua Laptop dengan Wireless
Menghubungkan dua Laptop dengan WirelessMenghubungkan dua Laptop dengan Wireless
Menghubungkan dua Laptop dengan Wireless
 
kamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesiakamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesia
 
3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan
 
Lembar persyaratan seminar
Lembar persyaratan seminarLembar persyaratan seminar
Lembar persyaratan seminar
 
Skripsi lengkap
Skripsi lengkapSkripsi lengkap
Skripsi lengkap
 

Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)

  • 1. Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2013 PER-24/PJ/2012, TANGGAL 05-13 FEBRUARI 2013 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG BENTUK, UKURAN, TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN, PROSEDUR PEMBERITAHUAN DALAM RANGKA PEMBUATAN, TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN, DAN TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK
  • 2. Landasan Hukum PER-24/PJ/2012 UU PPN PMK PER DJP Catatan: Peraturan Direktur Jenderal Pajak mempunyai kewenangan untuk mengatur tata cara pengisian keterangan pada Faktur Pajak
  • 3. PEMBUATAN FAKTUR PAJAK 1. saat penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak; 2. saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak; 3. saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan; 4. saat PKP rekanan menyampaikan tagihan kepada Bendahara Pemerintah sebagai Pemungut Pajak Pertambahan Nilai; atau 5. saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan PMK. Faktur Pajak Gabungan harus dibuat paling lama pada akhir bulan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak.
  • 4. Bentuk dan ukuran Faktur Pajak 1. disesuaikan dengan kepentingan PKP 2. Pengadaan Faktur Pajak dilakukan oleh PKP. 3. Faktur Pajak paling sedikit dibuat dalam 2 (dua) rangkap a. Lembar ke-1, disampaikan kepada pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak. b. Lembar ke-2, untuk arsip PKP yang menerbitkan Faktur Pajak. 4. Dalam hal Faktur Pajak dibuat lebih dari yang ditetapkan, maka harus dinyatakan secara jelas peruntukannya dalam lembar Faktur Pajak yang bersangkutan.
  • 5. Faktur Pajak harus memuat kode, nomor seri paling sedikit nama, alamat, dan NPWP yang menyerahkan BKP atau JKP nama, alamat, dan NPWP pembeli BKP atau penerima JKP jenis barang atau jasa jumlah Harga Jual atau Penggantian potongan harga Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut tanggal pembuatan Faktur Pajak Pajak Penjualan atas Barang Mewah nama dan tanda tangan yang berhak yang dipungut menandatangani Faktur Pajak.
  • 6. PENANDATANGANAN FAKTUR PAJAK • Nama yang berhak menandatangani Faktur Pajak harus diisi sesuai dengan kartu identitas yang sah, yaitu KTP, SIM, atau Paspor, yang berlaku pada saat Faktur Pajak ditandatangani. • PKP wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis nama PKP atau pejabat/pegawai yang berhak menandatangani Faktur Pajak disertai dengan contoh tandatangannya, dengan melampirkan fotokopi kartu identitas pejabat/pegawai penandatangan Faktur Pajak yang sah yang telah dilegalisasi pejabat yang berwenang kepada Kepala KPP paling lama pada akhir bulan berikutnya sejak bulan pejabat/pegawai tersebut mulai melakukan penandatanganan Faktur Pajak, dengan menggunakan formulir yang sudah ditentukan. • PKP dapat menunjuk lebih dari 1 (satu) orang pejabat/pegawai untuk menandatangani Faktur Pajak . • Dalam hal terjadi perubahan pejabat/pegawai yang berhak menandatangani Faktur Pajak, maka PKP wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atas perubahan tersebut kepada Kepala KPP paling lambat pada akhir bulan berikutnya sejak bulan pejabat/pegawai pengganti mulai menandatangani Faktur Pajak, dengan menggunakan formulir yang sudah ditentukan. • Dalam hal PKP melakukan pemusatan tempat PPN terutang, maka pejabat/pegawai yang telah ditunjuk di tempat-tempat kegiatan usaha sebelum pemusatan masih dapat menandatangani Faktur Pajak yang diterbitkan setelah pemusatan yang dicetak di tempat- tempat kegiatan usaha masing-masing.
  • 7. Kendali Nomor Seri Faktur Pajak Nomor seri Faktur Pajak hanya dapat diberikan kepada PKP yang: a.Telah dilakukan registrasi ulang PKP sesuai dengan Per-05 dan perubahannya atau telah dilakukan verifikasi dalam rangka pengukuhan PKP. b.Telah melakukan update alamat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, apabila terjadi perubahan alamat . c.Telah mengajukan surat permohonan kode aktivasi dan password. d.Telah menerima surat pemberitahuan kode aktivasi dari KPP . e.Telah menerima pemberitahuan password melalui e-mail. f.Telah mengajukan surat permintaan nomor seri faktur pajak. g.Telah memasukkan kode aktivasi dan password dengan benar pada saat mengajukan permintaan nomor seri faktur pajak. h.Telah menyampaikan SPT masa PPN untuk 3 (tiga) masa pajak terakhir berturut-turut yang telah jatuh tempo pada tanggal surat permohonan nomor seri faktur pajak disampaikan ke KPP.
  • 8. Kegiatan Permohonan Kode Aktivasi dan Password Petugas TPT di KPP 1 Surat 2 Surat pemberitahuan permohonan kode aktivasi kode aktivasi dikirim via pos Petugas 3 Seksi Pelayanan 3 di KPP Password di email 5 Pemberitahuan PKP kempos di email Direkam di aplikasi 4 di KPP Surat pemberitahuan Data base Registrasi kode aktivasi Ulang PKP dan verifikasi kempos Pengukuhan PKP Penerima surat masuk KPP Catatan: Tata Cara Permohonan Kode Aktivasi dan Password secara lebih lengkap, dapat Saudara lihat pada SE- 52/PJ/2012
  • 9. Pasal 8 PER-24 • Ayat (1) • PKP mengajukan surat permohonan Kode Aktivasi dan Password ke Kantor Pelayanan Pajak tempat PKP dikukuhkan sesuai dengan formulir sebagaimana diatur dalam Lampiran IVA yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. • Ayat (2) • Surat permohonan Kode Aktivasi dan Password sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diisi dengan lengkap dan disampaikan secara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak tempat PKP dikukuhkan.
  • 10. Ayat (7) Dalam hal surat pemberitahuan Kode Aktivasi dan surat pemberitahuan penolakan tidak diterima oleh PKP dan kembali pos (kempos), Kantor Pelayanan Pajak akan memberitahukan informasi tersebut melalui surat elektronik (email) ke alamat email PKP yang dicantumkan dalam surat permohonan Kode Aktivasi dan Password. • Ayat (8) PKP sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dan/atau ayat (7) dapat mengajukan kembali surat permohonan Kode Aktivasi dan Password ke Kantor Pelayanan Pajak setelah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan/atau telah menyampaikan surat pemberitahuan perubahan alamat ke Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan prosedur pemberitahuan perubahan alamat. • Ayat (9) Dalam hal PKP tidak menerima Password sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b karena kesalahan penulisan alamat email pada Surat Permohonan Kode Aktivasi dan Password, PKP harus mengajukan permohonan update email. • Ayat (10) Surat pemberitahuan Kode Aktivasi yang hilang dapat dimintakan kembali ke Kantor Pelayanan Pajak dengan melampirkan fotokopi surat keterangan kehilangan dari kepolisian dan bukti penerimaan surat dari Kantor Pelayanan Pajak atas surat permohonan Kode Aktivasi dan Password.
  • 11. Kegiatan Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak PKP memasukkan 2 kode aktivasi dan password 1 surat 3 permintaan nomor seri Petugas TPT Surat di KPP Pemberitahuan Data base nomor seri Faktur kepatuhan 3 Pajak masa pajak terakhir PKP Data base penomoran Faktur Pajak Catatan: Tata Cara Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak secara lebih lengkap, dapat Saudara lihat pada SE-52/PJ/2012
  • 12. Pasal 9 PER-24 • Ayat (1) PKP menyampaikan surat permintaan Nomor Seri Faktur Pajak sebagaimana diatur dalam Lampiran IVD yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini ke Kantor Pelayanan Pajak tempat PKP dikukuhkan. • Ayat (2) Surat permintaan Nomor Seri Faktur Pajak harus diisi secara lengkap dan disampaikan langsung ke Kantor Pelayanan Pajak tempat PKP dikukuhkan. • Ayat (4) PKP yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), tidak dapat diberikan Nomor Seri Faktur Pajak. • Ayat (6) Surat pemberitahuan Nomor Seri Faktur Pajak yang hilang, rusak, atau tidak tercetak dengan jelas, dapat dimintakan kembali ke Kantor Pelayanan Pajak dengan menunjukkan surat permintaan Nomor Seri Faktur Pajak.
  • 13. POIN PERUBAHAN 1 No Keterangan PER-13/PJ/2010 stdd PER- PER-24/PJ/2012 65/PJ/2010 1 Otorisasi Nomor Urut FP ditentukan Nomor Seri FP diberikan oleh DJP pemberian sendiri oleh PKP secara dengan mekanisme yang nomor seri berurutan ditentukan oleh DJP 2 Syarat Tidak ada syarat khusus, PKP Nomor Seri Faktur Pajak diberikan dapat membuat nomor sendiri. diberikan kepada PKP yang telah nomor seri diregistrasi ulang dan PKP baru FP yang telah diverifikasi dalam rangka pengukuhan PKP 3 Identitas PKP Tidak ditegaskan Penegasan Keterangan FP khususnya mengenai alamat dan jenis alamat dan barang/jasa harus diisi sesuai jenis dengan keterangan yang barang/jasa sebenarnya atau sesungguhnya 13
  • 14. POIN PERUBAHAN 2 No Keterangan PER-13/PJ/2010 stdd PER- PER-24/PJ/2012 65/PJ/2010 4 Penunjukan dan PKP tidak disyaratkan Mengatur pejabat/pegawai penandatangan Penandatangana melampirkan fotokopi kartu FP yang berhak: n FP identitas yang sah -PKP wajib memberitahukan ke KPP surat penunjukan penandatangan FP; dan -fotokopi kartu identitas yang sah (dilegalisasi oleh pejabat berwenang) 5 Istilah Faktur Diatur dan digunakan istilah Istilah “Faktur Pajak cacat“ diganti dengan Pajak Cacat “Faktur Pajak cacat” “Faktur Pajak tidak lengkap” agar sinkron dengan ketentuan UU KUP 6 Penggunaan Menimbulkan multitafsir Mempertegas peruntukan Kode Transaksi, Kode Transaksi untuk transaksi yang harus yaitu kode 02 (bendahara pemerintah) & 03 (02 dan 03) dipungut oleh Pemungut (BUMN dan KPS) digunakan untuk dengan mekanisme normal penyerahan yang PPNnya dipungut oleh Pemungut PPN 14 Catatan: Pengaturan butir ke 4, PKP harus menyampaikan surat pemberitahuan penandatangan FP + copy kartu identiitas
  • 15. POIN PERUBAHAN 3 No Keterangan PER-13/PJ/2010 stdd PER- PER-24/PJ/2012 65/PJ/2010 7 Urutan nomor - Wajib membetulkan FP sehingga - Nomor seri Faktur Pajak diberikan seri Faktur sequence number tetap terjaga oleh DJP dengan blok nomor urut Pajak - Apabila tidak dibetulkan, PKP - Penggunaan nomor yang tidak penerbit dikenai sanksi Ps 14 (4) urut tidak dikenakan sanksi UU KUP dan PKP Pembeli tetap - Terdapat kewajiban pelaporan dapat mengkreditkan PM nomor yang tidak terpakai 8 Nomor Seri FP - Wajib membetulkan FP sehingga Seluruh Faktur Pajak dengan Nomor ganda (lebih sequence number tetap terjaga Seri FP yang sama /ganda termasuk dari satu) Faktur Pajak Tidak Lengkap 9 Penerbitan FP - Menggunakan Nomor Seri baru - Menggunakan Nomor Seri yang Pengganti - Dilaporkan di 2 Masa Pajak SPT, sama yaitu di masa FP yang diganti dan di - Hanya dilaporkan di SPT FP yang masa pembuatan FP pengganti diganti 15
  • 16. POIN PERUBAHAN No Keterangan PER-13/PJ/2010 stdd PER- PER-24/PJ/2012 65/PJ/2010 10 Pengkreditan Kesalahan pengisian keterangan FP yang tidak diisi dengan FP FP di luar kuasa PKP Pembeli tetap keterangan yang sebenarnya dapat dikreditkan (nomor tidak atau sesungguhnya dan yang urut, kode cabang dan tidak mengikuti tata cara penandatangan belum sebagaimana ditetapkan dalam diberitahukan ke KPP) Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini tidak dapat dikreditkan oleh PKP Pembeli 16 Catatan: Selain 10 Butir Perubahan, masih terdapat butir lain, untuk lebih lengkapnya dapat Saudara lihat selengkapnya di PER-24/PJ/2012
  • 17. Perubahan Nomor Seri Faktur Pajak . - . Kode transaksi & status Kode cabang Kode tahun Nomor Seri Jumlah Digit: Penomoran FP 8 digit Sesuai dengan Ditentukan oleh PKP sendiri Per-13/65 . - . Kode transaksi & status Nomor Seri Jumlah Digit: Penomoran FP 13 digit Sesuai dengan Ditentukan oleh sistem DJP, termasuk kode tahun akan Per-24 dicreate oleh sistem DJP dan kode cabang dihapus.
  • 18. KODE DAN NOMOR SERI FAKTUR PAJAK Format Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak terdiri dari 16 (enam belas) digit yaitu: a. 2 (dua) digit pertama adalah Kode Transaksi; b. 1 (satu) digit berikutnya adalah Kode Status; dan c. 13 (tiga belas) digit berikutnya adalah Nomor Seri Faktur Pajak. Sehingga format Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak secara keseluruhan menjadi sebagai berikut: 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kode Transaksi Kode Status Nomor Seri Faktur Pajak Penulisan Kode dan Nomor Seri pada Faktur Pajak, harus lengkap sesuai dengan banyaknya digit. KPPtempat PKP dikukuhkan akan memberikan nomor seri Faktur Pajak ke PKP sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan dimulai dariNomor Seri 900- 13.00000001 untuk Faktur Pajak yang diterbitkan tanggal 1 April 2013. Untuk tahun 2014 akan dimulai dari nomor seri Faktur Pajak 000-14.00000001 demikian seterusnya.
  • 19. Tata Cara Penggunaan Kode Status pada Faktur Pajak a. Kode Status, diisi dengan ketentuan sebagai berikut: 1) 0 (nol) untuk status normal; 2) 1 (satu) untuk status penggantian. b. Dalam hal diterbitkan Faktur Pajak pengganti ke-2, ke-3, dan seterusnya, maka Kode Status yang digunakan Kode Status '1'.
  • 20. Tata Cara Penggunaan Nomor Seri Faktur Pajak a. Nomor Seri Faktur Pajak terdiri dari 11 (sebelas) digit nomor urut yang dipisahkan oleh 2 (dua) digit tahun penerbitan. b. Nomor Seri Faktur Pajak diberikan dalam bentuk blok nomor dengan jumlah sesuai permintaan PKP. Contoh: PKP meminta 100 Nomor Seri Faktur Pajak, maka Nomor Seri Faktur Pajak yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak dapat berupa: - 900.13.00000001 s.d. 900.13.00000100; - 900.13.99999901 s.d. 901.13.00000000; - 900.13.99999999 s.d. 901.13.00000098, dan sebagainya. c. Nomor Seri Faktur Pajak digunakan untuk penerbitan Faktur Pajak dalam tahun yang sama dengan 2 (dua) digit tahun penerbitan yang tertera dalam Nomor Seri Faktur Pajak.
  • 21. TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK YANG RUSAK, SALAH DALAM PENGISIAN, ATAU SALAH DALAM PENULISAN 1. Atas permintaan PKP pembeli atau penerima JKP atau atas kemauan sendiri, PKP penjual atau pemberi JKP membuat Faktur Pajak Pengganti terhadap Faktur Pajak yang rusak, salah dalam pengisian, atau salah dalam penulisan. 2. Pembetulan Faktur Pajak yang salah dalam pengisian atau salah dalam penulisan tidak diperkenankan dengan cara menghapus, atau mencoret, atau dengan cara lain, selain dengan cara membuat Faktur Pajak Pengganti sebagaimana dimaksud dalam butir 1. 3. Penerbitan dan peruntukan Faktur Pajak Pengganti dilaksanakan seperti penerbitan dan peruntukan Faktur Pajak yang biasa sesuai dengan Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak yang telah ditetapkan. 4. Faktur Pajak Pengganti sebagaimana dimaksud pada butir 1, diisi berdasarkan keterangan yang seharusnya dan dilampiri dengan Faktur Pajak yang rusak, salah dalam pengisian atau salah dalam penulisan tersebut. 5. Faktur Pajak Pengganti tetap menggunakan Nomor Seri Faktur Pajak yang sama dengan Nomor Seri Faktur Pajak yang diganti. Sedangkan tanggal Faktur Pajak Pengganti diisi dengan tanggal pada saat Faktur Pajak Pengganti dibuat.
  • 22. 6. Pada Faktur Pajak Pengganti sebagaimana dimaksud pada butir 1, dibubuhkan cap yang mencantumkan Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak serta tanggal Faktur Pajak yang diganti. Pengusaha Kena Pajak dapat membuat cap tersebut seperti contoh berikut. Kode dan Nomor Seri serta tanggal Faktur Pajak yang diganti dapat diisi dengan cara manual. Faktur Pajak yang diganti : ……………………… Kode dan Nomor Seri : ……………………… Tanggal : ……………………… 7. Penerbitan Faktur Pajak Pengganti mengakibatkan adanya kewajiban untuk membetulkan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai pada Masa Pajak terjadinya kesalahan pembuatan Faktur Pajak tersebut. 8. Faktur Pajak Pengganti dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai pada Masa Pajak yang sama dengan Masa Pajak dilaporkannya Faktur Pajak yang dilakukan penggantian dengan mencantumkan nilai dan/ atau keterangan yang sebenarnya atau sesungguhnya setelah penggantian. 9. Pelaporan Faktur Pajak Pengganti pada Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud pada butir 8 harus mencantumkan Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak yang diganti pada kolom yang telah ditentukan.
  • 23. TATA CARA PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK YANG HILANG 1. Pengusaha Kena Pajak Penjual atau Pemberi Jasa Kena Pajak a. PKP penjual atau pemberi JKP dapat mengajukan permohonan tertulis untuk meminta copy dari Faktur Pajak yang hilang kepada PKPpembeli atau penerima JKP dengan tembusan kepada KPP di tempat PKP penjual ata u pemberi JKP dikukuhkan dan kepada KPP di tempat PKP pembeli atau penerima JKPdikukuhkan. b. Berdasarkan permohonan dari PKP penjual atau pemberi JKP, PKP pembeli atau penerima JKP membuat copy dari arsip Faktur Pajak yang disimpan oleh PKPpembeli atau penerima JKP, untuk dilegalisasi oleh KPP tempat PKP pembeli atau penerima JKPajak dikukuhkan. Copy dibuat dalam rangkap 2 (dua), yaitu : a. Lembar ke-1 : diserahkan ke PKP penjual atau pemberi JKP melalui PKP pembeli atau penerima JKP. b. Lembar ke-2 : arsip KPP yang bersangkutan. c. Legalisasi diberikan oleh KPP tempat PKP pembeli atau penerima JKP dikukuhkan setelah meneliti asli arsip Faktur Pajak dan SPT Masa PPN dari PKP pembeli atau penerima JKP tersebut. d. KPP tempat PKP penjual atau pemberi JKP dikukuhkan wajib melakukan penelitian atas SPT Masa PPN dari PKP penjual atau pemberi JKP untuk meyakinkan bahwa Faktur Pajak yang dilaporkan hilang tersebut sudah dilaporkan sebagai Pajak Keluaran.
  • 24. 2. Pengusaha Kena Pajak Pembeli atau Penerima Jasa Kena Pajak a. PKP pembeli atau penerima JKP dapat mengajukan permohonan tertulis untuk meminta copy dari Faktur Pajak yang hilang kepada PKP penjual atau pemberi JKP dengan tembusan kepada KPP di tempat Pengusaha Kena Pajak pembeli atau penerima JKP dikukuhkan dan kepada Kantor Pelayanan Pajak di tempat Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberi JKP dikukuhkan. b. Berdasarkan permohonan dari PKP pembeli atau JKP, Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberimJasa Kena Pajak membuat copy dari arsip Faktur Pajak yang disimpan oleh Pengusaha Kena Pajak penjual atau pemberi JKP, untuk dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat PKP penjual atau pemberi JKP dikukuhkan. Copy dibuat dalam rangkap 2 (dua), yaitu: a. Lembar ke-1 : diserahkan ke PKP pembeli atau penerima JKP melalui PKP penjual atau pemberi JKP. b. Lembar ke-2 : arsip KPP yang bersangkutan. c. Legalisasi diberikan oleh KPP tempat PKP penjual atau pemberi JKP dikukuhkan setelah meneliti asli arsip Faktur Pajak dan SPT Masa PPN dari PKP penjual atau pemberi JKP tersebut. d. KPP tempat PKP pembeli atau penerima JKP dikukuhkan wajib melakukan penelitian atas SPT Masa PPN dari PKP pembeli atau penerima JKP untuk meyakinkan bahwa Faktur Pajak yang dilaporkan hilang tersebut sudah dikreditkan sebagai Pajak Masukan
  • 25. TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK 1. Dalam hal terjadi pembatalan transaksi penyerahan BKP dan/ atau penyerahan JKP yang Faktur Pajak-nya telah diterbitkan, maka Faktur Pajak tersebut harus dibatalkan. 2. Pembatalan transaksi harus didukung oleh bukti atau dokumen yang membuktikan bahwa telah terjadi pembatalan transaksi. Bukti dapat berupa pembatalan kontrak atau dokumen lain yang menunjukkan telah terjadi pembatalan transaksi. 3. Faktur Pajak yang dibatalkan harus tetap diadministrasi (disimpan) oleh PKP Penjual yang menerbitkan Faktur Pajak tersebut. 4. PKP Penjual yang membatalkan Faktur Pajak harus mengirimkan surat pemberitahuan dan copy dari Faktur Pajak yang dibatalkan ke KPP tempat PKP Penjual dikukuhkan dan ke KPP tempat PKP Pembeli dikukuhkan. 5. Dalam hal PKP Penjual belum melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan di dalam SPT Masa PPN , maka PKP penjual harus tetap melaporkan Faktur Pajak tersebut dalam SPT Masa PPN dengan mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPnBM. 6. Dalam hal PKP Penjual telah melaporkan Faktur Pajak tersebut dalam SPT Masa PPN sebagai Faktur Pajak Keluaran, maka PKP penjual harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN Masa Pajak yang bersangkutan, dengan cara melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan tersebut dengan mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPnBM. 7. Dalam hal PKP Pembeli telah melaporkan Faktur Pajak tersebut dalam SPT Masa PPN sebagai Faktur Pajak Masukan, maka PKP Pembeli harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN Masa Pajak yang bersangkutan, dengan cara melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan tersebut dengan mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPnBM.
  • 26. MELAYANI KONSULTASI TERKAIT SOSIALISASI PER-24/PJ/2012 MELALUI ALAMAT EMAIL: nomorfakturpajak@gmail.com “DALAM KESUSAHAN SELALU ADA KEMUDAHAN” SELESAI