SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
Télécharger pour lire hors ligne
HUKUM ISLAM DAN
  KONTRIBUSI UMMAT ISLAM

                            DISAJIKAN OLEH :
                           A FARHAN SYADDAD
                          PT. KESATUAN BOGOR
                          KENT AKADEMI BOGOR



SUMBER :
1. Yusuf Hanafi, 2006 Reorientasi Pddk Islam, Malang, Hilal Pusta
2. Nabil Fuad, 2005, PAI Untuk PT, Bandung, Syamil cipta Media
3. Abdul Wahab Khalaf, 1985, Kaidah-kaidah Hukum Islam, Jakarta,
   Rajawali Pers.
Standar Kompetensi

 Menjelaskan konsep hukum Islam
 Menjelaskan Kontribusi Ummat Islam dalam
 peremusan Sistem Hukum di Indonesia.
HUKUM ISLAM


Pengertian :
 Hukum Islam Adalah hukum yang
 ditetapkan oleh Allah swt melalui wahyu-
 Nya yang kini terdapat dalam Al Qur’an dan
 dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw
 sebagai Rasul-Nya melalui sunnah beliau
 yang kini terhimpun dengan baik dalam
 kitab-kitab hadits.
Istilah Yang digunakan untuk Hukum Islam

 Syari’at Islam (Islamic Yurisprudence) : dalam
  bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan
  hukum syari’at atau hukum syara.
 Fikih Islam : istilah lain yang sering dipergunakan
  adalah hukum fikih
  Dalam praktiknya kedua istilah sering dirangkum
  dalam kata hukum Islam.
  Kedua Istilah tersebut dapat dibedakan tapi tidak
  dapat dipisahkan.
Perbedaan Syariah dengan Fiqh

 Syariat terdapat dalam Al Qur’an dan Kitab-Kitab
  hadits. Bicara syari’ah berarti bicara ttg wahyu dan
  sunnah. Sedangkan fiqh terdapat dalam kitab-kitab
  fiqh. Bicara fiqh berarti bicara ttg pemahaman
  manusia yang memenuhi syarat tentang syariat dan
  hasil pemahamannya itu.
 Syariat bersifat fundamental dan RL nya luas.
  Sedangkan fiqh bersifat instrumental RL terbatas
  pada hukum yang mengatur perbuatan manusia
  yang disebut perbuatan hukum.
Lanjutan ….

 Syari’at adalah ketetapan Allah dan Rasul-Nya,
  berlaku abadi. Sedangkan Fiqh adalah karya
  manusia yang tidak berlaku abadi, dapat berubah
  dari masa kemasa.
 Syaria’at hanya satu. Sedangkan fiqh mungkin lebih
  dari satu, hal ini dapat terlihat dengan adanya
  berbagai madzhab.
 Syari’at menunjukan kesatuan dalam Islam,
  sedangkan fiqh menunjukan keberagamannya.
Tujuan Hukum Islam

 Secara Umum Tujuan Hukum Islam adalah untuk
 mencegah     keruksakan   pada   manusia     dan
 mendatangkan      kemaslahatan   bagi    mereka,
 mengarahkan mereka kepada kebenaran untuk
 mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat
 kelak dengan jalan akhdzu al mashalih wa dar-u al
 mafasid (mengambil segala manfaat dan menolak
 segala yang tidak bermanfaat bagi hidup dan
 kehidupan manusia). Tujuan Pokok Syariat disebut
 dengan al-mabadi al-khamsah yang meliputi
 lima hal pokok
Al Mabadi al-khamsah

 Hifdz al-din, yaitu memelihara, mengembangkan dan
    mengamalkan agama Islam
   Hifdz    al-’aql,   yaitu  memelihara     rasio   dan
    mengembangkan cakrawalanya untuk kepentingan
    ummat
   Hifdz al-nafs, yaitu memelihara jiwa raga dari bahaya
    dan memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang primer,
    sekunder, maupun suplementer.
   Hifdz al-maal, yaitu memelihara harta dengan
    mengembangkan usaha dan menggunkannya tanpa
    melampaui batas.
   Hifdz al-nasl, yaitu memelihara keturunan dengan
    menjaga kebutuhan jasmani dan rohani.
SUMBER HUKUM ISLAM

Sumber Hukum Islam secara keseluruhan ada tiga,
yaitu :
  1.  AL QUR’AN
  2. SUNNAH

  3. IJTIHAD

Al Qur’an dan Sunnah sebagai sumber pokok hukum
Islam mengatur secara tegas aspek ibadah, namun
untuk aspek di luar ibadah keduanya hanya
memberikan rambu-rambunya saja, kapan hal itu
boleh dilakukan dan kapan tidak.
1. Al QUR’AN

 Menurut bahasa artinya bacaan atau yang
 dibaca. Sedangkan menurut istilah : Kalam
 Allah SWT yang merupakan mukjizat
 yang     diwahyukan     kepada        Nabi
 Muhammad        SAW,     yang        dapat
 melemahkan dengan sependek-pendeknya
 ayat dan menjadi ibadah bagi yang
 membacanya.
Pokok-Pokok Kandungan Al Qur’an

 Tentang Tauhid atau keimanan
 Tentang tata cara berubadah kepada Allah
 Tentang Muamalah (hubungan dengan
  sesama manusia)
 Tentang hukum
 Tentang Janji dan Ancaman
 Tentang sejarah umat manusia masa lalu
 Tentang Ilmu Pengaetahuan
Kehebatan Al Qur’an

 Isi dan bahasanya sangat luar biasa
 Membicarakan peristiwa yang belum terjadi
 Diturunkan untuk semua ummat bahkan jin
 Naskah aslinya tetap terpelihara
 Mencakup isi kitab yang diturunkan sebelumnya
 Tidak satupun ayat yang bertentangan dengan akal
  atau keyakinan alamiah
 Banyak membicarakan tentang alam dan fenomenanya
 Bahasa yang dipergunakan terus berjaya
2. SUNNAH

 Menurut Bahasa Sunnah berarti jalan. Sedangkan
  menurut istilah Segala sesuatu yang disandarkan
  kepada Nabi saw baik yang berupa ucapan,
  perbuatan dan pengakuan (taqrir).
 Dari Pengertian di atas dapat diketahui bahwa
  Sunnah/hadits dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
  Sunnah Qauli, Sunnah Fi’li dan sunnah taqriri.
  Bahkan ada lagi yang disebut dengan Sunnah
  Hammiyah (Yang dicita-citakan Nabi).
Kaitan Sunnah dengan Al Qur’an.

1. Sunnah Menguatkan Hukum Yang Telah ditetapkan Al Qur’an

Contoh :
Hukum haramnya menyekutukan Allah, menyakiti kedua orang tua, dan
berkata dusta/jelek, yang ditetapkan melalui ayat-ayat berikut :


   ‫َ ْق َ ُ م ن ِه هو ي ِ ُه ي بنّي ت ر ب ِ َ ش َ َ ُ ٌ َ م‬
   ٌ ‫وإِذ َال لقْ َا ُ البْن ِ وَ ُ َ َعظ ُ َا ُ َ َ الَ ُشْ ِكْ ِاهلل إِن ال ِرْك لظلْم عظِي‬
Artinya :
Dan ketika Luqman berkata pada anaknya pada waktu ia mengajarnya : Hai
anakku janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
Mempersekutukan Allah itu adalah kezaliman yang besar sekali (Luqman : 13)
Lanjutan ….

 ‫ذَل َ َ َه ُعَ ِمْ ُ ُمَا ِ ا ِ َه َ خيْ ٌ َ ُ ِى َ ر ِ ِ َُ َِتْ َ ُ ُ األوْ َا ُ ِ َ َا ُتَْى‬
   ‫ِك وم ي ّظ حر ت هلل ف ُى َ ر له ع د َّبه وأحّل لكم ْ َ ع م إّال م ي ّل‬
 ‫ع َ ك ف ْ َىب ر س ِه َ ث ن و ْ َىب ق ْل ّز ر‬
 ِ ‫َّليْ ُمْ َاجت ِ ُىا ال ِجْ َ م َ اْألوْ َا ِ َاجت ِ ُىا َى َ ال ُو‬

 Artinya :
 Demikianlah     (perintah   Allah).    Barang    siapa
 mengagungkan apa-apa yang patut dihormati di sisi
 Allah maka itu adalah lebih baik baginya disisi
 Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua
 binatang ternak kecuali yang diterangkan kepadamu
 haramnya maka jauhilah olehmu berhala-berhala najis
 itu dan jauhkanlah perkataan dusta (Al Haj : 30)
Lanjutan …

 Larangan-larangan tersebut dikuatkan oleh sunnah,
  yaitu sabda Rasul sebagai berikut :
 Perhatikanlah ! Saya akan menerangkan kepadamu
  sekalian sebesar-besar dosa besar (diulang tiga kali).
  Baiklah Hai Rasulullah, sahut Kami semua [para
  sahabat]. Mempersekutukan Allah, menyakiti kedua
  orang tua. Konon Rasulullah disaat itu sedang
  bersandar, lalu duduk dan seraya berkata : Ingat !
  perkataan dusta dan persaksian palsu. Rasulullah
  terus-menerus mengulang-ngulanginya sampai Kami
  berkata : “Mudah – mudahan beliau menghentikan-
  nya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Lanjutan …
2.        Sunah memberi penjelasan terhadap ayat ayat Al – qur’an.

     Dalam hal ini ada tiga cara, yaitu :

     a)     Memerinci Ayat yang masih Global.

             Contoh : Ayat tentang perintah Shalat.

                           ‫ِ َأ ِي ُىا ال َالةَ ِ َ ال َال َ كَاوَتْ َ َى الْمؤْمِىِي َ ِ َا ًا مى ُى ًا‬
                            ‫عّل ُ ه كت ّب َ ْق ت‬                       ‫ف َق م ّص َ إن ّص َة‬
     Artinya :
     ….. maka dirikanlah shalat, sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang telah
     ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman. (An Nisa : 103)

     Ayat di atas masih bersifat global karena tidak ada penjelasan tentang bagaimana tata
     cara pelaksanaan shalat dan berpa jumlah raakaatnya, kemudian ayat tersebut dirinci
     dengan bunyi hadits :

     “Salatlah engkau seperti yang                                     engkau            lihat         bagaimana   aku
     mengerjakan shalat” (H.R. Bukhari).
Lanjutan …

b) Membatasi kemutlakan
 yakni sunnah memberikan penjelasan dengan
 membatasi kemutlakan pengertian yang terkandung
 dalam redaksi ayat, Misalnya ketetapan Al Qur’an
 mengenai wasiat yang masih bersifat mutlaq dibatasi
 oleh hadits Nabi ketika Saad bin Abi waqash hendak
 berwasiat dengan 2/3 hartanya tapi Nabi tidak
 setuju, dan ketika Saad berkata 1/3 nya Nabi baru
 menyetujuinya.
Lanjutan …

c) Memberikan Pengecualiaan
  Yakni Sunnah mengecualikan sebagian yang
  tercakup dalam pengertian ayat yang bersifat umum
  Contoh :
  Ayat yang menghalalkan semua perhiasan dari Allah
  dalam surat Al Araf : 32. Ayat tersebut masih bersifat
  umum karena pada suatu kesempatan Rasulullah
  melarang seorang sahabat (laki-laki) memakai cincin
  emas.
Lanjutan …

3) Sunnah Menetapkan hukum baru yang
    tidak ada dalam Al Qur’an.
 Misalnya dalam Al Qur’an Surat Al Maidah : 3 yang
  diharamkan itu hanya bangkai, darah, daging
  babi dan binatang yang disembelih tidak
  karena Allah.
 Dan tatkala kita melihat Sunnah kita mendapatkan
  juga binatang-binatang lain yang diharamkan Allah
  seperti binatang buas, binatang bertaring, binatang
  yang hidup di dua alam, dan lain-lain.
3. IJTIHAD

 Menurut Bahasa berarti sungguh-sungguh. Menurut
  Istilah “mencurahkan segala kemampuan
  untuk memperoleh hukum syar’I yang
  bersifat operasional dengan cara istinbath.
 Lapangan ijtihad mencakup dua hal, yaitu : 1. Amali
  (cakupan pembahasannya bersifat operasional,
  sementara hal-hal yang bersifat teoritis tidak
  termasuk lapangan ijtihad). 2. Zhanni (persoalan
  ijtihad masih memungkinkan untuk dilakukan
  interprestasi, bukan suatu yang pasti (qath’i)
Syarat-syarat Ijtihad


 Memahami Al Qur’an dan Hadits
 Menguasai hukum yang telah ditunjukan Ijma
 Menguasai bahasa Arab secara komprehensif
 Menguasai ilmu ushul al-fiqh
 Memiliki pengetahuan di bidang nasikh dan
 mansukh
PRINSIP HUKUM ISLAM

1. Persamaan
   Prinsif dimaksudkan bahwa hukum Islam berlaku
   sama bagi semua orang, tidak pandang bulu dan
   status sosial tertentu.
2. Kemaslahatan
   Hukum Islam memiliki orientasi menciptakan
   kemaslahatan, baik untuk pribadi, orang lain dan
   masyarakat luas, dunia dan akhirat
Lanjutan ….

3. Keadilan
   Hukum Islam harus mampu mewujudkan keadilan
   bagi semua orang, keadilan ekonomi maupun
   keadilan sosial.
4. Tidak Memberatkan.
   Hukum Islam diciptakan bukan untuk membani
   manusia.
5. Tanggung Jawab
   Islam mengajarkan agar setiap gerak dan langkah
   harus diikuti tanggung jawab
Kontribusi Umat Islam dalam Perumusan
              Sistem hukum Nasional

 Lahirnya UUD 1945
 Lahirnya seperangkat peraturan perundang-
 undangan, diantaranya.
 1. UU No. 14 th 1970 ttg kewenangan PA = PN
 2. UU No. 14 th 1974 ttg Perkawinan
 3. Inpres No. 1 tahun 1991 ttg KHI (memuat sistem
    waris, perkawinan dan wakaf)
 4. UU Perbangkan No. 7 th 1992, mengatur masalah
    bagi hasil.
 5. dll.

Contenu connexe

Tendances

Presentasi Fiqh Siyasah 2
Presentasi Fiqh Siyasah 2Presentasi Fiqh Siyasah 2
Presentasi Fiqh Siyasah 2
Marhamah Saleh
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Marhamah Saleh
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
Marhamah Saleh
 

Tendances (20)

PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
 
Presentasi Fiqh Siyasah 2
Presentasi Fiqh Siyasah 2Presentasi Fiqh Siyasah 2
Presentasi Fiqh Siyasah 2
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
 
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
 
07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)
 
Muhkam Mutasyabih
Muhkam MutasyabihMuhkam Mutasyabih
Muhkam Mutasyabih
 
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
 
Presentasi ijarah
Presentasi ijarahPresentasi ijarah
Presentasi ijarah
 
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
 
hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)
hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)
hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
 
pengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariahpengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariah
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
 
Addharuroh yujalu
Addharuroh yujaluAddharuroh yujalu
Addharuroh yujalu
 
Hak milik
Hak milikHak milik
Hak milik
 
jarimah ta'zir
jarimah ta'zirjarimah ta'zir
jarimah ta'zir
 
04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD
 
Pengertian Shalat dan Pensyariatannya
Pengertian Shalat dan PensyariatannyaPengertian Shalat dan Pensyariatannya
Pengertian Shalat dan Pensyariatannya
 
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
 

En vedette (7)

Konsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islamKonsep hukum agama islam
Konsep hukum agama islam
 
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makroPerbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
 
4. sumber hukum islam
4. sumber hukum islam4. sumber hukum islam
4. sumber hukum islam
 
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIAHUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
 
MSDM - Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Rekrutmen
MSDM - Perencanaan Sumber Daya Manusia dan RekrutmenMSDM - Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Rekrutmen
MSDM - Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Rekrutmen
 
Perbedaan makro dan mikro ekonomi
Perbedaan makro dan mikro ekonomi Perbedaan makro dan mikro ekonomi
Perbedaan makro dan mikro ekonomi
 
Makalah perencanaan sumber daya manusia
Makalah perencanaan sumber daya manusiaMakalah perencanaan sumber daya manusia
Makalah perencanaan sumber daya manusia
 

Similaire à Hukum dalam islam

Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptxPertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
FauziahNurHutauruk
 
sumber dan metode pembentukan hukum islam
sumber dan metode pembentukan hukum islamsumber dan metode pembentukan hukum islam
sumber dan metode pembentukan hukum islam
kkarinaz
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Marhamah Saleh
 
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zamanKarakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Andi Mutmainnah Salam
 

Similaire à Hukum dalam islam (20)

Hukum Islam :)
Hukum Islam :)Hukum Islam :)
Hukum Islam :)
 
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAMPAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Al qur'an
Al qur'anAl qur'an
Al qur'an
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptxPertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
 
hukum islam (kel.1)
hukum islam (kel.1)hukum islam (kel.1)
hukum islam (kel.1)
 
Bab v-sumber-hukum-islam
Bab v-sumber-hukum-islamBab v-sumber-hukum-islam
Bab v-sumber-hukum-islam
 
Sumber agama dan ajaran islam
Sumber agama dan ajaran islamSumber agama dan ajaran islam
Sumber agama dan ajaran islam
 
sumber dan metode pembentukan hukum islam
sumber dan metode pembentukan hukum islamsumber dan metode pembentukan hukum islam
sumber dan metode pembentukan hukum islam
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Makalah nasikh mansukh
Makalah nasikh mansukhMakalah nasikh mansukh
Makalah nasikh mansukh
 
Fungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islamFungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islam
 
Quran sunnah ijma' qiyas
Quran sunnah ijma' qiyasQuran sunnah ijma' qiyas
Quran sunnah ijma' qiyas
 
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdf
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdfSumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdf
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdf
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
 
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zamanKarakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
 
sumber hukum islam.ppt
sumber hukum islam.pptsumber hukum islam.ppt
sumber hukum islam.ppt
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 

Plus de Ahmad Rudi

Kieso Ch01 Financial Reporting and Accounting Standards
Kieso Ch01 Financial Reporting and Accounting StandardsKieso Ch01 Financial Reporting and Accounting Standards
Kieso Ch01 Financial Reporting and Accounting Standards
Ahmad Rudi
 
Kieso Ch02 Conceptual Framework for Financing Reporting
Kieso Ch02 Conceptual Framework for Financing ReportingKieso Ch02 Conceptual Framework for Financing Reporting
Kieso Ch02 Conceptual Framework for Financing Reporting
Ahmad Rudi
 
Bab 12 memulai sebuah usaha baru
Bab 12 memulai sebuah usaha baruBab 12 memulai sebuah usaha baru
Bab 12 memulai sebuah usaha baru
Ahmad Rudi
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Ahmad Rudi
 
Bab 10 pemasaran
Bab 10 pemasaranBab 10 pemasaran
Bab 10 pemasaran
Ahmad Rudi
 
Bab 09 mencari gagasan usaha
Bab 09 mencari gagasan usahaBab 09 mencari gagasan usaha
Bab 09 mencari gagasan usaha
Ahmad Rudi
 
Bab 08 faktor x
Bab 08 faktor xBab 08 faktor x
Bab 08 faktor x
Ahmad Rudi
 
Bab 07 etika bisnis
Bab 07 etika bisnisBab 07 etika bisnis
Bab 07 etika bisnis
Ahmad Rudi
 
Bab 06 kepemimpinan
Bab 06 kepemimpinanBab 06 kepemimpinan
Bab 06 kepemimpinan
Ahmad Rudi
 
Bab 05 pengambilan risiko
Bab 05 pengambilan risikoBab 05 pengambilan risiko
Bab 05 pengambilan risiko
Ahmad Rudi
 
Bab 04 berorientasi pada tindakan
Bab 04 berorientasi pada tindakanBab 04 berorientasi pada tindakan
Bab 04 berorientasi pada tindakan
Ahmad Rudi
 
Bab 03 berpikir kreatif
Bab 03 berpikir kreatifBab 03 berpikir kreatif
Bab 03 berpikir kreatif
Ahmad Rudi
 
Bab 02 berpikir perubahan
Bab 02 berpikir perubahanBab 02 berpikir perubahan
Bab 02 berpikir perubahan
Ahmad Rudi
 
Bab 01 menjadi wirausaha
Bab 01 menjadi wirausahaBab 01 menjadi wirausaha
Bab 01 menjadi wirausaha
Ahmad Rudi
 
Bab 13 rencana bisnis
Bab 13 rencana bisnisBab 13 rencana bisnis
Bab 13 rencana bisnis
Ahmad Rudi
 
Hukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaranHukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaran
Ahmad Rudi
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
Ahmad Rudi
 
konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islam
Ahmad Rudi
 
Antara Iman & Taqwa Serta Implementasinya
Antara Iman & Taqwa Serta ImplementasinyaAntara Iman & Taqwa Serta Implementasinya
Antara Iman & Taqwa Serta Implementasinya
Ahmad Rudi
 

Plus de Ahmad Rudi (20)

Kieso Ch01 Financial Reporting and Accounting Standards
Kieso Ch01 Financial Reporting and Accounting StandardsKieso Ch01 Financial Reporting and Accounting Standards
Kieso Ch01 Financial Reporting and Accounting Standards
 
Kieso Ch02 Conceptual Framework for Financing Reporting
Kieso Ch02 Conceptual Framework for Financing ReportingKieso Ch02 Conceptual Framework for Financing Reporting
Kieso Ch02 Conceptual Framework for Financing Reporting
 
Bab 12 memulai sebuah usaha baru
Bab 12 memulai sebuah usaha baruBab 12 memulai sebuah usaha baru
Bab 12 memulai sebuah usaha baru
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
 
Bab 10 pemasaran
Bab 10 pemasaranBab 10 pemasaran
Bab 10 pemasaran
 
Bab 09 mencari gagasan usaha
Bab 09 mencari gagasan usahaBab 09 mencari gagasan usaha
Bab 09 mencari gagasan usaha
 
Bab 08 faktor x
Bab 08 faktor xBab 08 faktor x
Bab 08 faktor x
 
Bab 07 etika bisnis
Bab 07 etika bisnisBab 07 etika bisnis
Bab 07 etika bisnis
 
Bab 06 kepemimpinan
Bab 06 kepemimpinanBab 06 kepemimpinan
Bab 06 kepemimpinan
 
Bab 05 pengambilan risiko
Bab 05 pengambilan risikoBab 05 pengambilan risiko
Bab 05 pengambilan risiko
 
Bab 04 berorientasi pada tindakan
Bab 04 berorientasi pada tindakanBab 04 berorientasi pada tindakan
Bab 04 berorientasi pada tindakan
 
Bab 03 berpikir kreatif
Bab 03 berpikir kreatifBab 03 berpikir kreatif
Bab 03 berpikir kreatif
 
Bab 02 berpikir perubahan
Bab 02 berpikir perubahanBab 02 berpikir perubahan
Bab 02 berpikir perubahan
 
Bab 01 menjadi wirausaha
Bab 01 menjadi wirausahaBab 01 menjadi wirausaha
Bab 01 menjadi wirausaha
 
Bab 13 rencana bisnis
Bab 13 rencana bisnisBab 13 rencana bisnis
Bab 13 rencana bisnis
 
Hukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaranHukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaran
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islam
 
Antara Iman & Taqwa Serta Implementasinya
Antara Iman & Taqwa Serta ImplementasinyaAntara Iman & Taqwa Serta Implementasinya
Antara Iman & Taqwa Serta Implementasinya
 

Dernier

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Dernier (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 

Hukum dalam islam

  • 1. HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMMAT ISLAM DISAJIKAN OLEH : A FARHAN SYADDAD PT. KESATUAN BOGOR KENT AKADEMI BOGOR SUMBER : 1. Yusuf Hanafi, 2006 Reorientasi Pddk Islam, Malang, Hilal Pusta 2. Nabil Fuad, 2005, PAI Untuk PT, Bandung, Syamil cipta Media 3. Abdul Wahab Khalaf, 1985, Kaidah-kaidah Hukum Islam, Jakarta, Rajawali Pers.
  • 2. Standar Kompetensi  Menjelaskan konsep hukum Islam  Menjelaskan Kontribusi Ummat Islam dalam peremusan Sistem Hukum di Indonesia.
  • 3. HUKUM ISLAM Pengertian : Hukum Islam Adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah swt melalui wahyu- Nya yang kini terdapat dalam Al Qur’an dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw sebagai Rasul-Nya melalui sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab hadits.
  • 4. Istilah Yang digunakan untuk Hukum Islam  Syari’at Islam (Islamic Yurisprudence) : dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan hukum syari’at atau hukum syara.  Fikih Islam : istilah lain yang sering dipergunakan adalah hukum fikih Dalam praktiknya kedua istilah sering dirangkum dalam kata hukum Islam. Kedua Istilah tersebut dapat dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan.
  • 5. Perbedaan Syariah dengan Fiqh  Syariat terdapat dalam Al Qur’an dan Kitab-Kitab hadits. Bicara syari’ah berarti bicara ttg wahyu dan sunnah. Sedangkan fiqh terdapat dalam kitab-kitab fiqh. Bicara fiqh berarti bicara ttg pemahaman manusia yang memenuhi syarat tentang syariat dan hasil pemahamannya itu.  Syariat bersifat fundamental dan RL nya luas. Sedangkan fiqh bersifat instrumental RL terbatas pada hukum yang mengatur perbuatan manusia yang disebut perbuatan hukum.
  • 6. Lanjutan ….  Syari’at adalah ketetapan Allah dan Rasul-Nya, berlaku abadi. Sedangkan Fiqh adalah karya manusia yang tidak berlaku abadi, dapat berubah dari masa kemasa.  Syaria’at hanya satu. Sedangkan fiqh mungkin lebih dari satu, hal ini dapat terlihat dengan adanya berbagai madzhab.  Syari’at menunjukan kesatuan dalam Islam, sedangkan fiqh menunjukan keberagamannya.
  • 7. Tujuan Hukum Islam  Secara Umum Tujuan Hukum Islam adalah untuk mencegah keruksakan pada manusia dan mendatangkan kemaslahatan bagi mereka, mengarahkan mereka kepada kebenaran untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat kelak dengan jalan akhdzu al mashalih wa dar-u al mafasid (mengambil segala manfaat dan menolak segala yang tidak bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia). Tujuan Pokok Syariat disebut dengan al-mabadi al-khamsah yang meliputi lima hal pokok
  • 8. Al Mabadi al-khamsah  Hifdz al-din, yaitu memelihara, mengembangkan dan mengamalkan agama Islam  Hifdz al-’aql, yaitu memelihara rasio dan mengembangkan cakrawalanya untuk kepentingan ummat  Hifdz al-nafs, yaitu memelihara jiwa raga dari bahaya dan memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang primer, sekunder, maupun suplementer.  Hifdz al-maal, yaitu memelihara harta dengan mengembangkan usaha dan menggunkannya tanpa melampaui batas.  Hifdz al-nasl, yaitu memelihara keturunan dengan menjaga kebutuhan jasmani dan rohani.
  • 9. SUMBER HUKUM ISLAM Sumber Hukum Islam secara keseluruhan ada tiga, yaitu : 1. AL QUR’AN 2. SUNNAH 3. IJTIHAD Al Qur’an dan Sunnah sebagai sumber pokok hukum Islam mengatur secara tegas aspek ibadah, namun untuk aspek di luar ibadah keduanya hanya memberikan rambu-rambunya saja, kapan hal itu boleh dilakukan dan kapan tidak.
  • 10. 1. Al QUR’AN  Menurut bahasa artinya bacaan atau yang dibaca. Sedangkan menurut istilah : Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, yang dapat melemahkan dengan sependek-pendeknya ayat dan menjadi ibadah bagi yang membacanya.
  • 11. Pokok-Pokok Kandungan Al Qur’an  Tentang Tauhid atau keimanan  Tentang tata cara berubadah kepada Allah  Tentang Muamalah (hubungan dengan sesama manusia)  Tentang hukum  Tentang Janji dan Ancaman  Tentang sejarah umat manusia masa lalu  Tentang Ilmu Pengaetahuan
  • 12. Kehebatan Al Qur’an  Isi dan bahasanya sangat luar biasa  Membicarakan peristiwa yang belum terjadi  Diturunkan untuk semua ummat bahkan jin  Naskah aslinya tetap terpelihara  Mencakup isi kitab yang diturunkan sebelumnya  Tidak satupun ayat yang bertentangan dengan akal atau keyakinan alamiah  Banyak membicarakan tentang alam dan fenomenanya  Bahasa yang dipergunakan terus berjaya
  • 13. 2. SUNNAH  Menurut Bahasa Sunnah berarti jalan. Sedangkan menurut istilah Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw baik yang berupa ucapan, perbuatan dan pengakuan (taqrir).  Dari Pengertian di atas dapat diketahui bahwa Sunnah/hadits dibagi menjadi tiga bagian yaitu : Sunnah Qauli, Sunnah Fi’li dan sunnah taqriri. Bahkan ada lagi yang disebut dengan Sunnah Hammiyah (Yang dicita-citakan Nabi).
  • 14. Kaitan Sunnah dengan Al Qur’an. 1. Sunnah Menguatkan Hukum Yang Telah ditetapkan Al Qur’an Contoh : Hukum haramnya menyekutukan Allah, menyakiti kedua orang tua, dan berkata dusta/jelek, yang ditetapkan melalui ayat-ayat berikut : ‫َ ْق َ ُ م ن ِه هو ي ِ ُه ي بنّي ت ر ب ِ َ ش َ َ ُ ٌ َ م‬ ٌ ‫وإِذ َال لقْ َا ُ البْن ِ وَ ُ َ َعظ ُ َا ُ َ َ الَ ُشْ ِكْ ِاهلل إِن ال ِرْك لظلْم عظِي‬ Artinya : Dan ketika Luqman berkata pada anaknya pada waktu ia mengajarnya : Hai anakku janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya Mempersekutukan Allah itu adalah kezaliman yang besar sekali (Luqman : 13)
  • 15. Lanjutan …. ‫ذَل َ َ َه ُعَ ِمْ ُ ُمَا ِ ا ِ َه َ خيْ ٌ َ ُ ِى َ ر ِ ِ َُ َِتْ َ ُ ُ األوْ َا ُ ِ َ َا ُتَْى‬ ‫ِك وم ي ّظ حر ت هلل ف ُى َ ر له ع د َّبه وأحّل لكم ْ َ ع م إّال م ي ّل‬ ‫ع َ ك ف ْ َىب ر س ِه َ ث ن و ْ َىب ق ْل ّز ر‬ ِ ‫َّليْ ُمْ َاجت ِ ُىا ال ِجْ َ م َ اْألوْ َا ِ َاجت ِ ُىا َى َ ال ُو‬ Artinya : Demikianlah (perintah Allah). Barang siapa mengagungkan apa-apa yang patut dihormati di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya disisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak kecuali yang diterangkan kepadamu haramnya maka jauhilah olehmu berhala-berhala najis itu dan jauhkanlah perkataan dusta (Al Haj : 30)
  • 16. Lanjutan …  Larangan-larangan tersebut dikuatkan oleh sunnah, yaitu sabda Rasul sebagai berikut :  Perhatikanlah ! Saya akan menerangkan kepadamu sekalian sebesar-besar dosa besar (diulang tiga kali). Baiklah Hai Rasulullah, sahut Kami semua [para sahabat]. Mempersekutukan Allah, menyakiti kedua orang tua. Konon Rasulullah disaat itu sedang bersandar, lalu duduk dan seraya berkata : Ingat ! perkataan dusta dan persaksian palsu. Rasulullah terus-menerus mengulang-ngulanginya sampai Kami berkata : “Mudah – mudahan beliau menghentikan- nya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
  • 17. Lanjutan … 2. Sunah memberi penjelasan terhadap ayat ayat Al – qur’an. Dalam hal ini ada tiga cara, yaitu : a) Memerinci Ayat yang masih Global. Contoh : Ayat tentang perintah Shalat. ‫ِ َأ ِي ُىا ال َالةَ ِ َ ال َال َ كَاوَتْ َ َى الْمؤْمِىِي َ ِ َا ًا مى ُى ًا‬ ‫عّل ُ ه كت ّب َ ْق ت‬ ‫ف َق م ّص َ إن ّص َة‬ Artinya : ….. maka dirikanlah shalat, sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman. (An Nisa : 103) Ayat di atas masih bersifat global karena tidak ada penjelasan tentang bagaimana tata cara pelaksanaan shalat dan berpa jumlah raakaatnya, kemudian ayat tersebut dirinci dengan bunyi hadits : “Salatlah engkau seperti yang engkau lihat bagaimana aku mengerjakan shalat” (H.R. Bukhari).
  • 18. Lanjutan … b) Membatasi kemutlakan yakni sunnah memberikan penjelasan dengan membatasi kemutlakan pengertian yang terkandung dalam redaksi ayat, Misalnya ketetapan Al Qur’an mengenai wasiat yang masih bersifat mutlaq dibatasi oleh hadits Nabi ketika Saad bin Abi waqash hendak berwasiat dengan 2/3 hartanya tapi Nabi tidak setuju, dan ketika Saad berkata 1/3 nya Nabi baru menyetujuinya.
  • 19. Lanjutan … c) Memberikan Pengecualiaan Yakni Sunnah mengecualikan sebagian yang tercakup dalam pengertian ayat yang bersifat umum Contoh : Ayat yang menghalalkan semua perhiasan dari Allah dalam surat Al Araf : 32. Ayat tersebut masih bersifat umum karena pada suatu kesempatan Rasulullah melarang seorang sahabat (laki-laki) memakai cincin emas.
  • 20. Lanjutan … 3) Sunnah Menetapkan hukum baru yang tidak ada dalam Al Qur’an.  Misalnya dalam Al Qur’an Surat Al Maidah : 3 yang diharamkan itu hanya bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih tidak karena Allah.  Dan tatkala kita melihat Sunnah kita mendapatkan juga binatang-binatang lain yang diharamkan Allah seperti binatang buas, binatang bertaring, binatang yang hidup di dua alam, dan lain-lain.
  • 21. 3. IJTIHAD  Menurut Bahasa berarti sungguh-sungguh. Menurut Istilah “mencurahkan segala kemampuan untuk memperoleh hukum syar’I yang bersifat operasional dengan cara istinbath.  Lapangan ijtihad mencakup dua hal, yaitu : 1. Amali (cakupan pembahasannya bersifat operasional, sementara hal-hal yang bersifat teoritis tidak termasuk lapangan ijtihad). 2. Zhanni (persoalan ijtihad masih memungkinkan untuk dilakukan interprestasi, bukan suatu yang pasti (qath’i)
  • 22. Syarat-syarat Ijtihad  Memahami Al Qur’an dan Hadits  Menguasai hukum yang telah ditunjukan Ijma  Menguasai bahasa Arab secara komprehensif  Menguasai ilmu ushul al-fiqh  Memiliki pengetahuan di bidang nasikh dan mansukh
  • 23. PRINSIP HUKUM ISLAM 1. Persamaan Prinsif dimaksudkan bahwa hukum Islam berlaku sama bagi semua orang, tidak pandang bulu dan status sosial tertentu. 2. Kemaslahatan Hukum Islam memiliki orientasi menciptakan kemaslahatan, baik untuk pribadi, orang lain dan masyarakat luas, dunia dan akhirat
  • 24. Lanjutan …. 3. Keadilan Hukum Islam harus mampu mewujudkan keadilan bagi semua orang, keadilan ekonomi maupun keadilan sosial. 4. Tidak Memberatkan. Hukum Islam diciptakan bukan untuk membani manusia. 5. Tanggung Jawab Islam mengajarkan agar setiap gerak dan langkah harus diikuti tanggung jawab
  • 25. Kontribusi Umat Islam dalam Perumusan Sistem hukum Nasional  Lahirnya UUD 1945  Lahirnya seperangkat peraturan perundang- undangan, diantaranya. 1. UU No. 14 th 1970 ttg kewenangan PA = PN 2. UU No. 14 th 1974 ttg Perkawinan 3. Inpres No. 1 tahun 1991 ttg KHI (memuat sistem waris, perkawinan dan wakaf) 4. UU Perbangkan No. 7 th 1992, mengatur masalah bagi hasil. 5. dll.