SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
Télécharger pour lire hors ligne
i 
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL 
DENGAN SIFILIS 
Disusun oleh
ii 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “makalah 
oksidasi biologi” 
dalam islam Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang “ 
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. 
Pringsewu, Mei 2013 
Penyusun
iii 
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i 
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii 
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 
BAB II PEMBAHASAN 
A. Sifilis Pada Ibu Hamil ............................................................................. 2 
a. Definisi ................................................................................................ 2 
b. Etiologi ............................................................................................... 2 
c. Gejala ................................................................................................. 3 
d. Patofisiologi ........................................................................................ 6 
e. Dampak Pada Ibu dan Janin ........................................................... 6 
f. Deteksi Dini ........................................................................................ 7 
g. Penanganan Kegawatdaruratan ...................................................... 8 
h. Penanganan Secara Umum .............................................................. 9 
i. Tindak Lanjut ................................................................................... 9 
BAB III Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil 
Dengan Sifilis Kongenital .................................................................... 11 
BAB IV PENUTUP 
A. Kesimpulan .............................................................................................. 15 
B. Saran ........................................................................................................ 15 
DAFTAR PUSTAKA
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Treponema pallidum, yang menyerang manusia, bersifat kronis, sistemik dan dapat mengenai semua bagian tubuh, dapat bersifat laten selama bertahun-tahun, menular serta dapat diobati. Sifilis kongenital adalah sifilis yang ditularkan oleh ibu kepada janinnya secara intra uterin. Nama lainnya adalah lues connate, syphilis connata, venereal, penyakit raja singa. Pada abad ke-15, sifilis merupakan wabah di Eropa, tapi sesudah tahun 1860, morbiditas penyakit ini menurun dengan cepat. Selama perang dunia ke II, insiden sifilis meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun 1946, dan setelah ditemukan penisilin menurun dengan cepat. Di Eropa dan Amerika Serikat insiden sifilis kongenital pada umumnya menurun sekitar tahun 1970 sampai awal 1980, namun dalam beberapa tahun terakhir tampak adanya peningkatan insiden sifilis kongenital. Peningkatan ini diduga berkaitan dengan peningkatan insiden primer dan sekunder pada wanita usia subur yang berumur 15-29 tahun. Di samping itu, sifilis congenital merupakan penyebab 20-30% kematian bayi perinatal. Gambaran klinis sifilis kongenital dibagi menjadi sifilis kongenital dini (timbul sebelum usia 2 tahun), serta sifilis kongenital lanjut (timbul setelah usia 2 tahun). Hampir semua kasus sifilis didapat melalui kontak seksual langsung dengan lesi dari individu yang terjangkit sifilis aktif primer ataupun sekunder. Sifilis dapat ditransmisikan secara kongenital dari ibu yang terinfeksi melalui plasenta ke janin. Transmisi lain yang mungkin namun jarang terjadi termasuk transfusi darah, kontak personal non seksual, inokulasi langsung yang tidak disengaja. Prinsip pengobatan sifilis kongenital adalah penggunaan penisilin sebagai obat pilihan, baik pada ibu hamil maupun pada bayi. Pengamatan pasca pengobatan pada bayi dilakukan secara bertahap, biasanya pada usia 2, 4, 6, 12 dan 15 bulan.
2 
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Sifilis Pada Ibu Hamil 
a. Definisi 
Sifilis kongenital adalah penyakit yang didapatkan janin dalam uterus dari ibunya yang menderita sifilis.3 Infeksi sifilis terhadap janin dapat terjadi pada setiap stadium sifilis dan setiap masa kehamilan. Dahulu dianggap infeksi tidak dapat terjadi sebelum janin berusia 18 minggu, karena lapisan Langhans yang merupakan pertahanan janin terhadap infeksi masih belum atrofi. Tetapi ternyata dengan mikroskop elektron dapat ditemukan Treponema pallidum pada janin berusia 9-10 minggu. 
Sifilis kongenital dini merupakan gejala sifilis yang muncul pada dua tahun pertama kehidupan anak, dan jika muncul setelah dua tahun pertama kehidupan anak disebut dengan sifilis kongenital lanjut. 
b. Etiologi 
Pada tahun 1905 penyebab sifilis ditemukan oleh Sshaudinn dan Hoffman ialah Treponema pallidum, yang termasuk ordo Spirochaetales, familia Spirochaetaceae dan genus Treponema. Bentuk seperti spiral teratur, panjangnya antara 6-15 um, lebar 0,15 um, terdiri empat dari delapan sampai dua puluh empat lekukan. Gerakannya berupa rotasi sepanjang aksis dan maju seperti gerakan pembuka botol. Membiak secara pembelahan melintang, pada stadium aktif terjadi setiap tiga puluh jam. Pembiakan pada umumnya tidak dapat dilakukan di luar badan. Di luar badan kuman tersebut cepat mati, sedangkan dalam darah untuk transfuse dapat hidup tujuh puluh dua jam.
3 
Penularan sifilis dapat melalui cara sebagai berikut : 
1. Kontak langsung : 
1. sexually tranmited diseases (STD) 
2. non-sexually 
3. Transplasental, dari ibu yang menderita sifilis ke janin yang dikandungnya. 
2. Transfusi : Syphilis d‟ emblee, tanpa primer lesi 
c. Tanda dan Gejala 
Gejala biasanya mulai timbul dalam waktu 1-13 minggu setelah terinfeksi; rata-rata 3-4 minggu. Infeksi bisa menetap selama bertahun-tahun dan jarang menyebabkan kerusakan jantung, kerusakan otak maupun kematian. Infeksi oleh Treponema pallidum berkembang melalui 4 tahapan: 
1. Fase Primer. 
Terbentuk luka atau ulkus yang tidak nyeri (cangker) pada tempat yang terinfeksi; yang tersering adalah pada penis, vulva atau vagina. Cangker juga bisa ditemukan di anus, rektum, bibir, lidah, tenggorokan, leher rahim, jari-jari tangan atau bagian tubuh lainnya. Biasanya penderita hanya memiliki1 ulkus, tetapi kadang-kadang terbentuk beberapa ulkus. Cangker berawal sebagai suatu daerah penonjolan kecil yang dengan segera akan berubah menjadi suatu ulkus (luka terbuka), tanpa disertai nyeri. Luka tersebut tidak mengeluarkan darah, tetapi jika digaruk akan mengeluarkan cairan jernih yang sangat menular. Kelenjar getah bening terdekat biasanya akan membesar, juga tanpa disertai nyeri. Luka tersebut hanya menyebabkan sedikit gejala sehingga seringkali tidak dihiraukan. Luka biasanya membaik dalam waktu 3-12 minggu dan sesudahnya penderita tampak sehat secara keseluruhan. 
2. Fase Sekunder. 
Fase sekunder biasanya dimulai dengan suatu ruam kulit, yang muncul dalam waktu 6-12 minggu setelah terinfeksi. Ruam ini bisa
4 
berlangsung hanya sebentar atau selama beberapa bulan. Meskipun tidak diobati, ruam ini akan menghilang. Tetapi beberapa minggu atau bulan kemudian akan muncul ruam yang baru. Pada fase sekunder sering ditemukan luka di mulut. Sekitar 50% penderita memiliki pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuhnya dan sekitar 10% menderita peradangan mata. Peradangan mata biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi kadang terjadi pembengkakan saraf mata sehingga penglihatan menjadi kabur. Sekitar 10% penderita mengalami peradangan pada tulang dan sendi yang disertai nyeri. Peradangan ginjal bisa menyebabkan bocornya protein ke dalam air kemih. Peradangan hati bisa menyebabkan sakit kuning (jaundice). Sejumlah kecil penderita mengalami peradangan pada selaput otak (meningitis sifilitik akut), yang menyebabkan sakit kepala, kaku kuduk dan ketulian. 
Di daerah perbatasan kulit dan selaput lendir serta di daerah kulit yang lembab, bisa terbentuk daerah yang menonjol (kondiloma lata). Daerah ini sangat infeksius (menular) dan bisa kembali mendatar serta berubah menjadi pink kusam atau abu-abu. Rambut mengalami kerontokan dengan pola tertentu, sehingga pada kulit kepala tampak gambaran seperti digigit ngengat. Gejala lainnya adalah merasa tidak enak badan (malaise), kehilangan nafsu makan, mual, lelah, demam dan anemia. 
3. Fase Laten. 
Setelah penderita sembuh dari fase sekunder, penyakit akan memasuki fase laten dimana tidak nampak gejala sama sekali. Fase ini bisa berlangsung bertahun-tahun atau berpuluh-puluh tahun atau bahkan sepanjang hidup penderita. Pada awal fase laten kadang luka yang infeksi kembali muncul . 
4. Fase Tersier. 
Pada fase tersier penderita tidak lagi menularkan penyakitnya. Gejala bervariasi mulai ringan sampai sangat parah. Gejala ini terbagi menjadi 3 kelompok utama :
5 
1) Sifilis tersier jinak. 
Pada saat ini jarang ditemukan. Benjolan yang disebut gumma muncul di berbagai organ; tumbuhnya perlahan, menyembuh secara bertahap dan meninggalkan jaringan parut. Benjolan ini bisa ditemukan di hampir semua bagian tubuh, tetapi yang paling sering adalah pada kaki dibawah lutut, batang tubuh bagian atas, wajah dan kulit kepala. Tulang juga bisa terkena, menyebabkan nyeri menusuk yang sangat dalam yang biasanya semakin memburuk di malam hari. 
2) Sifilis kardiovaskuler. 
Biasanya muncul 10-25 tahun setelah infeksi awal. Bisa terjadi aneurisma aorta atau kebocoran katup aorta. Hal ini bisa menyebabkan nyeri dada, gagal jantung atau kematian. 
3) Neurosifilis. 
Sifilis pada sistem saraf terjadi pada sekitar 5% penderita yang tidak diobati. 3 jenis utama dari neurosifilis adalah neurosifilis meningovaskuler, neurosifilis paretik dan neurosifilis tabetik. 
Sifilis disebabkan oleh spiroketa Treponema pallidum. Sifilis primer biasanya mempunyai masa inkubasi antara 10-90 hari, tetapi biasanya kurang dari 6 minggu. Kehamilan tidak mempengaruhi jalannya sifilis. Namun sebaliknya, pengaruh sifilis terhadap kehamilan sangat besar karena menyebabkan persalinan kurang bulan, kematian anak dalam rahim, atau anak lahir dengan lues kongenital. Sifilis masih merupakan penyebab yang penting dari kematian anak. Infeksi paling dini terjadi pada bulan kelima kehamilan. Apabila infeksi terjadi tidak lama sebelum persalinan (< 6 minggu), anak lahir sehat. Akan tetapi, sebaliknya makin jauh infeksi ibu terjadi makin baik prognosis bagi anak. Plasenta dari sifilis sering lebih besar dari biasa dan banyak infarknya.
6 
d. Patofisiologi 
Perjalanan penyakit ini cenderung kronis dan bersifat sistemik. Hampir semua alat tubuh dapat diserang, termasuk sistem kardiovaskuler dan saraf. Selain itu wanita hamil yang menderita sifilis dapat menularkan penyakitnya ke janin sehingga menyebabkan sifilis kongenital yang dapat menyebabkan kelainan bawaan atau bahkan kematian. Jika cepat terdeteksi dan diobati, sifilis dapat disembuhkan dengan antibiotika. Tetapi jika tidak diobati, sifilis dapat berkembang ke fase selanjutnya dan meluas ke bagian tubuh lain di luar alat kelamin. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan lesi yang mengandung treponema pallidum. Treponema dapat masuk melalui selaput lendir yang utuh atau kulit dengan lesi, kemudian masuk ke perdarahan darah dan semua organ dalam tubuh. Infeksi bersifat sistemik dan manifestasinya akan tampak kemudian. Perkembangan penyakit sifilis berlangsung dari satu stadium ke stadium berikutnya. 10 sampai 90 hari (umumnya 3-4 minggu) setelah terjadi infeksi. Pada tempat masuk T. Pallidum timbul lesi primer yang bertahan 1-5 minggu dan kemudian hilang sendiri. Kurang lebih 6 minggu (2-6 minggu). Setelah lesi primer terdapat kelainan kulit dan selaput lendir yang pada permulaan menyeluruh, kemudian mengadakan konfluensi dan berbentuk khas. Kadang-kadang kelainan kulit hanya sedikit atau sepintas lalu. 
e. Dampak terhadap ibu dan janin 
Pengaruh sifilis terhadap kehamilan sangat besar karena menyebabkan persalinan kurang bulan, kematian anak dalam rahim, atau anak lahir dengan lues kongenital. Sifilis masih merupakan penyebab yang penting dari kematian anak. Infeksi paling dini terjadi pada bulan kelima kehamilan. Apabila infeksi terjadi tidak lama sebelum persalinan (< 6 minggu), anak lahir sehat. Akan tetapi, sebaliknya makin jauh infeksi ibu terjadi makin baik prognosis bagi anak.
7 
1. Komplikasi Pada Janin Dan Bayi 
Dapat menyebabkan kematian janin, partus immaturus dan partus premature. Bayi dengan sifilis kongenital memiliki kelainan pada tulang, gigi, penglihatan, pendengaran, gangguan mental dan tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, setiap wanita hamil sangat dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan janin yang dikandungnya. Karena pengobatan yang cepat dan tepat dapat menghindari terjadinya penularan penyakit dari ibu ke janin. 
2. Komplikasi Terhadap Ibu 
Menyebabkan kerusakan berat pada otak dan jantung, Kehamilan dapat menimbulkan kelainan dan plasenta lebih besar, pucat, keabu-abuan dan licin, Kehamilan <16 minggu dapat menyebabkan kematian janin Kehamilan lanjut dapat menyebabkan kelahiran prematur dan menimbulkan cacat. 
f. Deteksi Dini 
Sama seperti penyakit menular seksual lainnya, sifilis dapat di cegah dengan cara melakukan hubungan seksual secara aman misalkan menggunakan kondom. 
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah seseorang agar tidak tertular penyakit sifilis. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain : Tidak berganti-ganti pasangan 
o Berhubungan seksual yang aman: selektif memilih pasangan dan pempratikkan „protective sex‟. 
o Menghindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan transfusi darah yang sudah terinfeksi..
8 
g. Penanganan Kegawatdaruratan 
Terapi Infeksi Sifilis Pada Kehamilan 
Tingkat Penyakit Alternatif Terapi Dasar Terapi Penisilin G Benzathine 2,4 juta unit IM Eritromisin PO 500 mg/ 4 kali/ selama 15 hari Cefriaxone IM 250 mg/ 4 kali selama 15 hari Sifilis laten lebih dari 1 tahun Penisilin G Benzathin 2,4 juta IM/ 3 kali dalm seminggu Eritromisin 500 mg/ 4 kali/ hari selama 30 hari Kardiovasculer atau neuro sifilis Pinisilin cristal G 2,4 juta unit setiap 4 hari selama 10 sampai 14 hari diikuti pinisilin G Benzathin secara IM 2,4 juta unit Penisilin procain G secara IM setiap hari 2,4 juta unit ditambah probenecid 500 mg sebanyak 4 kali/ hari selama 10-14 hari kemudian diikuti penisilin G Benzatin sebanyak 2,4 juta unit secara IM Sebenarnya penisilin merupakan obat pilihan 
Anjuran pengobatan sifilis yang harus dilakukan pada ibu hamil stadium primer, sekunder, atau laten durasi kurang dari 1 tahun dapat diberikan pengobatan utama yaitu penisilin G Benzathin 2,4 juta unit secara IM. Tetapi jika ibu mengalami alergi dapat diganti dengan Eritomisin 500 ng PO selama 15 hari serta setriakson 250 mg secara IM selama 10 hari. Sedangkan pada Sifilis laten durasi lebih dari 1 tahun atau sifilis kardiovasculer diberikan obat utama penisilin G Benzathin 2,4 juta unit secara IM setiap minggu 3x, tetapi jika ibu mengalami alergi penisilin dapat diganti dengan Eritromicin 500 ng PO selama 30 hari. 
Sedangkan pada Neurosifilis diberikan pengobatan utama pinisilin G akueous kristalin 2,4 juta unit 4x selama 10-14 hari diikuti dengan penisilin G Benzethin 2,4 juta unit secara IM. Atau dapat diberi pinisilin G akueous prokain 2,4 juta unit IM setiap hari dengan probenesid 500 mg PO selama 10-14 hari, kemudian diikuti dengan penisilin G Benzethin 2,4 juta secara IM.
9 
h. Penanganan Secara Umum 
Wanita hamil dengan sifilis harus diobati sedini mungkin, sebaiknya sebelum hamil atau pada triwulan I untuk mencegah penularan terhadap janin. Suami harus diperiksa dengan menggunakan tes reaksi wasserman dan VDRL, bila perlu diobati dangan terapi penisilin G injeksi. Penting untuk diketahui dalam pemilihan obat-obatan untuk ibu hamil perlu memperhatikan pengaruh buruk yang akan terjadi pada janinya. Sedangkan jenis pinisilin dan eritrosin merupakan obat untuk ibu hamil yang tidak memberikan efek atau pengaruh buruk terhadap janinnya. Berikut ini adalah table terapi atau pengobatan Sifilis pada ibu yang sedang hamil. Infeksi Primer Infeksi Sekunder Fase Laten kurang dari 1 tahun 
i. Tindak Lanjut 
Pengobatan pilihan pertama untuk semua manifestasi sifilis tetap penisilin dalam bentuk penisilin G. Efek penisilin pada sifilis secara luas dikenal sebelum uji klinis acak digunakan, sebagai akibatnya, pengobatan dengan penisilin sebagian besar didasarkan pada kasus, ahli seri pendapat, dan tahun pengalaman klinis. Parenteral penisilin G adalah satu-satunya terapi dengan efek didokumentasikan selama kehamilan. Untuk sifilis awal, satu dosis penisilin sudah cukup. Non-hamil individu yang memiliki reaksi alergi yang parah terhadap penisilin (misalnya, anafilaksis) dapat efektif diobati dengan tetrasiklin oral atau doksisiklin, namun, data untuk mendukung ini terbatas. Ceftriaxone dapat dianggap sebagai terapi alternatif, meskipun dosis optimal belum didefinisikan. Namun, cross- reaksi dalam penisilin-alergi pasien dengan sefalosporin seperti ceftriaxone yang mungkin. Azitromisin disarankan sebagai alternatif. Namun, ada laporan kegagalan pengobatan karena perlawanan di beberapa daerah. Jika kepatuhan dan tindak lanjut tidak dapat dipastikan, CDC merekomendasikan desensitisasi dengan penisilin yang diikuti dengan
10 
pengobatan penisilin. Semua wanita hamil dengan sifilis harus peka dan diperlakukan dengan penisilin. Tindak lanjut meliputi evaluasi klinis pada 1 sampai 2 minggu diikuti dengan evaluasi klinis dan serologi pada 3, 6, 9, 12, dan 24 bulan setelah pengobatan. 
Azitromisin telah digunakan untuk mengobati sifilis di masa lalu karena mudah sekali hanya dosis. Namun, dalam satu penelitian di San Francisco, azitromisin-resistensi harga di sifilis, yang 0% pada tahun 2000, adalah 56% pada tahun 2004.
11 
BAB III 
Asuhan Kebidanan Pada ibu Hamil dengan Sífilis Kongenital 
DATA SUBJEKTIF 
Seorang ibu hamil dengan umur kehamilan 28 minggu hamil anak pertama , mengeluh flu, seperti demam dan pegal-pegal, serta kemerahan pada kaki dan tangan .Ibu mengatakan suaminya menderita sífilis serta belum teratasi .Ibu merasa cemas jika ibu dan bayi yang dikandungnya tertular sífilis. Ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak mengetahui aktivitas suaminya diluar rumah. Ibu khawatir suaminya sering „jajan„ mungkin tidak menyadari kalau dirinya sudah mengidap penyakit sifilis. 
DATA OBJEKTIF 
1. pemeriksaan fisik 
1. Keadaan umum : baik kesadaran : CM 
2. Status emosional : stabil 
3. Tanda vital : 
Tekanan Darah : 120/90 mmhg 
Suhu : 37,5 ˚C 
Nadi : 88 x/menit 
Pernafasan : 22x/menit 
4. BB/TB : 55kg/ 150cm 
5. Status Gizi : 
IMT : 55/(1,5)2 = 24,4LILA : 24 cm 
6. Genetalia : luka kemerahan dan basah didaerah vagina 
7. Ekstrimitas : ruam ditelapak kaki dan tangan 
ASSESMENT 
1. Diagnosa Kebidanan 
Ny „S‟ umur 25 tahun G1P0Ab0Ah0 UK : 28 minggu dengan sífilis congenital
12 
2. Masalah 
Ibu mengatakan cemas bila ibu dan bayi yang dikandungnya tertular sífilis kongenital. 
3. Kebutuhan 
- KIE tentang penyakit sifilis kongenital dalam kehamilan. 
- KIE cara penularan sifilis dari ibu ke bayi yang dikandungnya. 
4. Diagnosa potensial 
Ibu hamil dengan asma berpotensi terjadi kerusakan kulit,hati,limpa, dan keterbelakangan mental pada bayi. 
5. Masalah potensial 
Tidak ada 
6. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien 
1. Mandiri 
Tidak dilakukan 
7. Kolaborasi 
Pemeriksaan laboratorium di Laboratorium „CITO‟ untuk pemeriksaan kimia darah, ureum,kreatinin,GDS 
8. Merujuk 
Merujuk ke dr. Ahsanudin SpOg bagian kebidanan Rumah sakit dr. Sarjito untuk pengobatan dan penanganan lebih lanjut. 
PLANNING 
1. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan yang dirasakannya yaitu :flu, demam, pegal-pegal, serta kemerahan pada kaki dan tangan merupakan tanda- tanda sifilis 
Ibu memahami bahwa keluhan yang dialaminya adalah gejala- gejala sifilis. 
2. Menganjurkan dan menjelaskan pada ibu tentang teknik relaksasi, pengurangan rasa nyeri dan menciptakan lingkungan yang nyaman dengan mengganti alat tenun yang kotor. 
Ibu memahami tentang teknik relaksasi, pengurangan rasa nyeri dan menciptakan lingkungan yang nyaman.
13 
3. Menganjurkan ibu untuk banyak minum, memakai pakaian yang tipis dan longgar ,dan melakukan kompres apabila demam dengan menggunakan air hangat di dahi dan lengan. 
Ibu mengerti dan bersedia untuk melaksanakan anjuran bidan. 
4. Menganjurkan ibu untuk melibatkan keluarga dalam perawatan agar ibu mendapatkan support dan dukungan dari keluarga sehingga mempercepat proses penyembuhan. 
Ibu mengerti dan keluarga bersedia untuk terlibat dalam proses pengobatan dan perawatan ibu. 
5. Menganjurkan ibu dan suami untuk tidak berganti- ganti pasangan karena hal ini dapat menyebabkan penyakit menular seksual dan dapat menyebabkan penyebaran dari penyakit menular seksual menjadi lebih luas. 
Ibu mengerti penjelasan bidan dan bersedia untuk tidak berganti- ganti pasangan begitu juga dengan suami. 
6. Menjelaskan pada ibu tentang teknik pengurangan rasa nyeri yaitu dengan pengompresan dengan air hangst pada daerah yang nyeri, dan meminimalisir terjadinya sentuhan atu gesekan pada daerah yang yang nyeri. 
Ibu mengerti penjelasan bidan dan bersedia melaksanakan 
7. Menjelaskan pada ibu bahwa sifilis bisa menimbulkan komplikasi pada ibu dan bayi sehingga ibu harus menjaga kondisinya agar tidak terjadi komplikasi. 
Ibu memahami penjelasan bidan dan akan selalu menjaga kondisinya. 
8. Menganjurkan ibu untuk pemeriksaan laboratorium di laboratorium „CITO‟ untuk pemeriksaan kimia darah, ureum,kreatinin,GDS. 
Ibu bersedia melakukan pemeriksaan laboratorium di Laboratorium „CITO‟ 
9. Merujuk ibu ke dr. Ahsanudin SpOg bagian kebidanan Rumah Sakit dr. Sarjito untuk pengobatan dan penanganan lebih lanjut. 
Ibu bersedia dirujuk ked dr. Ahsanudin SpOg bagian kebidanan Rumah Sakit dr. Sarjito untuk pengobatan dan penanganan lebih lanjut.
14 
10. Menjelaskan kepada ibu untuk kunjungan ulang satu bulan lagi atau jika ada keluhan. 
Ibu bersedia datang satu bulan lagi atau jika ada keluhan.
15 
BAB IV 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Pada wanita hamil tidak dapat diberikan obat golongan kuinolon dan tetrasiklin. Yang direkomendasikan adalah pemberian obat golongan sefalosporin (Seftriakson 250 mg IM sebagai dosis tunggal). Jika wanita hamil alergi terhadap penisilin atau sefalosporin tidak dapat ditoleransi sebaiknya diberikan Spektinomisin 2 gr IM sebagai dosis tunggal. Pada wanita hamil juga dapat diberikan Amoksisilin 2 gr atau 3 gr oral dengan tambahan probenesid 1 gr oral sebagai dosis tunggal yang diberikan saat isolasi N. gonorrhoeae yang sensitive terhadap penisilin. Amoksisilin direkomendasikan untuk pengobatan jika disertai infeksi C. trachomatis. 
B. Saran Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi. Pemakaian Kondom dapat mengurangi tetapi tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko penularan penyakit ini hindari hubungan seksual sampai pengobatan antibiotik selesai.
16 
DAFTAR PUSTAKA 
Murtiastuti D. Sifilis. Dalam : Barakbah J, Lumintang H,Martodhiharjo S, editor. BukuAjar Infeksi Menular Seksual. Edisi 2. Surabaya : Airlangga University Press. 2008.145-148. 
- Webmaster. Trepronema Pallidum. Disitasi dari :http://www.medgadget.com/_archives/img/treponema.htm pada tanggal : 18 Februari 2009. Last Update : Januari 2009. 
- Webmaster. Shypilis. Disitasi dari : http://www.uveitis.org/images/syphil1.htm pada tanggal : 18 Februari 2009. Last Update : Januari 2009. 
- Department of Health and Human Services of USA. Congenital Shypilis – United State 2002. Disitasi dari :http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm5331a4.htm pada tanggal :18 Februari 2009. Last Update : July 2008. 
- Djuanda, Adhi. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FKUI.

Contenu connexe

Tendances

Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarRiska Ramadhana
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidananSiti Maimun
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV PersalinanIndah Widi
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibueka f
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAndra Dewi Hapsari
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikAl-Ikhlas14
 
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirChaicha Ceria
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahirdhewychabi
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilanTanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilaniiesti
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 

Tendances (20)

Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
LAPORAN KASUS pranikah.docx
LAPORAN KASUS pranikah.docxLAPORAN KASUS pranikah.docx
LAPORAN KASUS pranikah.docx
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahir
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilanTanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 

En vedette

Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamilOperator Warnet Vast Raha
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasionalTikaa II
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU BESALIN PADA NY “D” DENGA...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU BESALIN PADA NY “D” DENGA...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU BESALIN PADA NY “D” DENGA...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU BESALIN PADA NY “D” DENGA...Warnet Raha
 
Marenitas tika 2013
Marenitas tika 2013Marenitas tika 2013
Marenitas tika 2013heri damanik
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
MATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askeb
MATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askebMATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askeb
MATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askebDian Vivahana
 
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamilPenyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamilKusuma Wijayanti
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKoak Koak
 
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinanPenyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinanWike Osake
 
Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pmsMakalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pmsSentra Komputer dan Foto Copy
 
2. makalah PMS
2. makalah PMS2. makalah PMS
2. makalah PMSsendi24
 
PENYAKIT JANTUNG - KEADAAN BERKAITAN DENGAN KEHAMILAN
PENYAKIT JANTUNG - KEADAAN BERKAITAN DENGAN KEHAMILANPENYAKIT JANTUNG - KEADAAN BERKAITAN DENGAN KEHAMILAN
PENYAKIT JANTUNG - KEADAAN BERKAITAN DENGAN KEHAMILANMuhammad Nasrullah
 
Laporan penyuluhan smp dan sma
Laporan penyuluhan smp dan smaLaporan penyuluhan smp dan sma
Laporan penyuluhan smp dan smaUni Galaksi
 
contoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil ny
contoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil nycontoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil ny
contoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil nyAnnisa Rabbani
 
PPT PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMILAN
PPT PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMILANPPT PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMILAN
PPT PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMILANDian Vivahana
 
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual  (IMS)Infeksi Menular Seksual  (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)mbanarti
 

En vedette (20)

Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasional
 
Makalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantungMakalah penyakit jantung
Makalah penyakit jantung
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU BESALIN PADA NY “D” DENGA...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU BESALIN PADA NY “D” DENGA...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU BESALIN PADA NY “D” DENGA...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU BESALIN PADA NY “D” DENGA...
 
Marenitas tika 2013
Marenitas tika 2013Marenitas tika 2013
Marenitas tika 2013
 
Kasus dm hamil
Kasus dm hamilKasus dm hamil
Kasus dm hamil
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
 
MATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askeb
MATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askebMATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askeb
MATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askeb
 
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamilPenyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
 
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinanPenyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
 
Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA
 
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pmsMakalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pms
 
2. makalah PMS
2. makalah PMS2. makalah PMS
2. makalah PMS
 
PENYAKIT JANTUNG - KEADAAN BERKAITAN DENGAN KEHAMILAN
PENYAKIT JANTUNG - KEADAAN BERKAITAN DENGAN KEHAMILANPENYAKIT JANTUNG - KEADAAN BERKAITAN DENGAN KEHAMILAN
PENYAKIT JANTUNG - KEADAAN BERKAITAN DENGAN KEHAMILAN
 
Laporan penyuluhan smp dan sma
Laporan penyuluhan smp dan smaLaporan penyuluhan smp dan sma
Laporan penyuluhan smp dan sma
 
contoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil ny
contoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil nycontoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil ny
contoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil ny
 
PPT PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMILAN
PPT PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMILANPPT PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMILAN
PPT PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMILAN
 
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual  (IMS)Infeksi Menular Seksual  (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)
 

Similaire à Kehamilan dengan sifilis

PEMERIKSAAN SIFILIS putri.pptx
PEMERIKSAAN SIFILIS putri.pptxPEMERIKSAAN SIFILIS putri.pptx
PEMERIKSAAN SIFILIS putri.pptxLABKECE
 
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuh
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuhBenjolan berair di vagina dan sakit saat disentuh
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuhobat herbal
 
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksualOperator Warnet Vast Raha
 
cara mengobati sipilis dengan alami
cara mengobati sipilis dengan alamicara mengobati sipilis dengan alami
cara mengobati sipilis dengan alamiGriya Denature
 
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiPenyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiHendro Hartono
 
Sifilis Penyakit Menular Seksual ....pptx
Sifilis Penyakit Menular Seksual ....pptxSifilis Penyakit Menular Seksual ....pptx
Sifilis Penyakit Menular Seksual ....pptxicha582186
 
Obat herbal sipilis atau raja singa
Obat herbal sipilis atau raja singaObat herbal sipilis atau raja singa
Obat herbal sipilis atau raja singafaozi hidayat
 
penyakit seksual
penyakit seksualpenyakit seksual
penyakit seksualfennymr
 
Waspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptxWaspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptxssuserb7530d
 
TIK 1_KONSEP DAN PATOFISIOLOGI HIV AIDS.pptx
TIK 1_KONSEP DAN PATOFISIOLOGI HIV AIDS.pptxTIK 1_KONSEP DAN PATOFISIOLOGI HIV AIDS.pptx
TIK 1_KONSEP DAN PATOFISIOLOGI HIV AIDS.pptxGebrinaFitria
 
Antibiotik untuk pengobatan sifilis
Antibiotik untuk pengobatan sifilisAntibiotik untuk pengobatan sifilis
Antibiotik untuk pengobatan sifilisklikobatdenature
 
Makalah penyakit
Makalah penyakitMakalah penyakit
Makalah penyakitWarnet Raha
 

Similaire à Kehamilan dengan sifilis (20)

PEMERIKSAAN SIFILIS putri.pptx
PEMERIKSAAN SIFILIS putri.pptxPEMERIKSAAN SIFILIS putri.pptx
PEMERIKSAAN SIFILIS putri.pptx
 
Apa itu sifilis
Apa itu sifilisApa itu sifilis
Apa itu sifilis
 
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuh
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuhBenjolan berair di vagina dan sakit saat disentuh
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuh
 
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
 
cara mengobati sipilis dengan alami
cara mengobati sipilis dengan alamicara mengobati sipilis dengan alami
cara mengobati sipilis dengan alami
 
Treponema pallidum
Treponema pallidumTreponema pallidum
Treponema pallidum
 
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiPenyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
 
Sifilis Penyakit Menular Seksual ....pptx
Sifilis Penyakit Menular Seksual ....pptxSifilis Penyakit Menular Seksual ....pptx
Sifilis Penyakit Menular Seksual ....pptx
 
Obat herbal sipilis atau raja singa
Obat herbal sipilis atau raja singaObat herbal sipilis atau raja singa
Obat herbal sipilis atau raja singa
 
penyakit seksual
penyakit seksualpenyakit seksual
penyakit seksual
 
Waspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptxWaspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptx
 
TIK 1_KONSEP DAN PATOFISIOLOGI HIV AIDS.pptx
TIK 1_KONSEP DAN PATOFISIOLOGI HIV AIDS.pptxTIK 1_KONSEP DAN PATOFISIOLOGI HIV AIDS.pptx
TIK 1_KONSEP DAN PATOFISIOLOGI HIV AIDS.pptx
 
Antibiotik untuk pengobatan sifilis
Antibiotik untuk pengobatan sifilisAntibiotik untuk pengobatan sifilis
Antibiotik untuk pengobatan sifilis
 
Makalah kebidanan dasar 1
Makalah kebidanan dasar 1Makalah kebidanan dasar 1
Makalah kebidanan dasar 1
 
Makalah penyakit
Makalah penyakitMakalah penyakit
Makalah penyakit
 
Makalah kaki gajahhh
Makalah kaki gajahhhMakalah kaki gajahhh
Makalah kaki gajahhh
 
Makalah penyakit
Makalah penyakitMakalah penyakit
Makalah penyakit
 

Dernier

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 

Dernier (15)

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 

Kehamilan dengan sifilis

  • 1. i ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN SIFILIS Disusun oleh
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “makalah oksidasi biologi” dalam islam Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang “ Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Pringsewu, Mei 2013 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN A. Sifilis Pada Ibu Hamil ............................................................................. 2 a. Definisi ................................................................................................ 2 b. Etiologi ............................................................................................... 2 c. Gejala ................................................................................................. 3 d. Patofisiologi ........................................................................................ 6 e. Dampak Pada Ibu dan Janin ........................................................... 6 f. Deteksi Dini ........................................................................................ 7 g. Penanganan Kegawatdaruratan ...................................................... 8 h. Penanganan Secara Umum .............................................................. 9 i. Tindak Lanjut ................................................................................... 9 BAB III Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Sifilis Kongenital .................................................................... 11 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................. 15 B. Saran ........................................................................................................ 15 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Treponema pallidum, yang menyerang manusia, bersifat kronis, sistemik dan dapat mengenai semua bagian tubuh, dapat bersifat laten selama bertahun-tahun, menular serta dapat diobati. Sifilis kongenital adalah sifilis yang ditularkan oleh ibu kepada janinnya secara intra uterin. Nama lainnya adalah lues connate, syphilis connata, venereal, penyakit raja singa. Pada abad ke-15, sifilis merupakan wabah di Eropa, tapi sesudah tahun 1860, morbiditas penyakit ini menurun dengan cepat. Selama perang dunia ke II, insiden sifilis meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun 1946, dan setelah ditemukan penisilin menurun dengan cepat. Di Eropa dan Amerika Serikat insiden sifilis kongenital pada umumnya menurun sekitar tahun 1970 sampai awal 1980, namun dalam beberapa tahun terakhir tampak adanya peningkatan insiden sifilis kongenital. Peningkatan ini diduga berkaitan dengan peningkatan insiden primer dan sekunder pada wanita usia subur yang berumur 15-29 tahun. Di samping itu, sifilis congenital merupakan penyebab 20-30% kematian bayi perinatal. Gambaran klinis sifilis kongenital dibagi menjadi sifilis kongenital dini (timbul sebelum usia 2 tahun), serta sifilis kongenital lanjut (timbul setelah usia 2 tahun). Hampir semua kasus sifilis didapat melalui kontak seksual langsung dengan lesi dari individu yang terjangkit sifilis aktif primer ataupun sekunder. Sifilis dapat ditransmisikan secara kongenital dari ibu yang terinfeksi melalui plasenta ke janin. Transmisi lain yang mungkin namun jarang terjadi termasuk transfusi darah, kontak personal non seksual, inokulasi langsung yang tidak disengaja. Prinsip pengobatan sifilis kongenital adalah penggunaan penisilin sebagai obat pilihan, baik pada ibu hamil maupun pada bayi. Pengamatan pasca pengobatan pada bayi dilakukan secara bertahap, biasanya pada usia 2, 4, 6, 12 dan 15 bulan.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Sifilis Pada Ibu Hamil a. Definisi Sifilis kongenital adalah penyakit yang didapatkan janin dalam uterus dari ibunya yang menderita sifilis.3 Infeksi sifilis terhadap janin dapat terjadi pada setiap stadium sifilis dan setiap masa kehamilan. Dahulu dianggap infeksi tidak dapat terjadi sebelum janin berusia 18 minggu, karena lapisan Langhans yang merupakan pertahanan janin terhadap infeksi masih belum atrofi. Tetapi ternyata dengan mikroskop elektron dapat ditemukan Treponema pallidum pada janin berusia 9-10 minggu. Sifilis kongenital dini merupakan gejala sifilis yang muncul pada dua tahun pertama kehidupan anak, dan jika muncul setelah dua tahun pertama kehidupan anak disebut dengan sifilis kongenital lanjut. b. Etiologi Pada tahun 1905 penyebab sifilis ditemukan oleh Sshaudinn dan Hoffman ialah Treponema pallidum, yang termasuk ordo Spirochaetales, familia Spirochaetaceae dan genus Treponema. Bentuk seperti spiral teratur, panjangnya antara 6-15 um, lebar 0,15 um, terdiri empat dari delapan sampai dua puluh empat lekukan. Gerakannya berupa rotasi sepanjang aksis dan maju seperti gerakan pembuka botol. Membiak secara pembelahan melintang, pada stadium aktif terjadi setiap tiga puluh jam. Pembiakan pada umumnya tidak dapat dilakukan di luar badan. Di luar badan kuman tersebut cepat mati, sedangkan dalam darah untuk transfuse dapat hidup tujuh puluh dua jam.
  • 6. 3 Penularan sifilis dapat melalui cara sebagai berikut : 1. Kontak langsung : 1. sexually tranmited diseases (STD) 2. non-sexually 3. Transplasental, dari ibu yang menderita sifilis ke janin yang dikandungnya. 2. Transfusi : Syphilis d‟ emblee, tanpa primer lesi c. Tanda dan Gejala Gejala biasanya mulai timbul dalam waktu 1-13 minggu setelah terinfeksi; rata-rata 3-4 minggu. Infeksi bisa menetap selama bertahun-tahun dan jarang menyebabkan kerusakan jantung, kerusakan otak maupun kematian. Infeksi oleh Treponema pallidum berkembang melalui 4 tahapan: 1. Fase Primer. Terbentuk luka atau ulkus yang tidak nyeri (cangker) pada tempat yang terinfeksi; yang tersering adalah pada penis, vulva atau vagina. Cangker juga bisa ditemukan di anus, rektum, bibir, lidah, tenggorokan, leher rahim, jari-jari tangan atau bagian tubuh lainnya. Biasanya penderita hanya memiliki1 ulkus, tetapi kadang-kadang terbentuk beberapa ulkus. Cangker berawal sebagai suatu daerah penonjolan kecil yang dengan segera akan berubah menjadi suatu ulkus (luka terbuka), tanpa disertai nyeri. Luka tersebut tidak mengeluarkan darah, tetapi jika digaruk akan mengeluarkan cairan jernih yang sangat menular. Kelenjar getah bening terdekat biasanya akan membesar, juga tanpa disertai nyeri. Luka tersebut hanya menyebabkan sedikit gejala sehingga seringkali tidak dihiraukan. Luka biasanya membaik dalam waktu 3-12 minggu dan sesudahnya penderita tampak sehat secara keseluruhan. 2. Fase Sekunder. Fase sekunder biasanya dimulai dengan suatu ruam kulit, yang muncul dalam waktu 6-12 minggu setelah terinfeksi. Ruam ini bisa
  • 7. 4 berlangsung hanya sebentar atau selama beberapa bulan. Meskipun tidak diobati, ruam ini akan menghilang. Tetapi beberapa minggu atau bulan kemudian akan muncul ruam yang baru. Pada fase sekunder sering ditemukan luka di mulut. Sekitar 50% penderita memiliki pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuhnya dan sekitar 10% menderita peradangan mata. Peradangan mata biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi kadang terjadi pembengkakan saraf mata sehingga penglihatan menjadi kabur. Sekitar 10% penderita mengalami peradangan pada tulang dan sendi yang disertai nyeri. Peradangan ginjal bisa menyebabkan bocornya protein ke dalam air kemih. Peradangan hati bisa menyebabkan sakit kuning (jaundice). Sejumlah kecil penderita mengalami peradangan pada selaput otak (meningitis sifilitik akut), yang menyebabkan sakit kepala, kaku kuduk dan ketulian. Di daerah perbatasan kulit dan selaput lendir serta di daerah kulit yang lembab, bisa terbentuk daerah yang menonjol (kondiloma lata). Daerah ini sangat infeksius (menular) dan bisa kembali mendatar serta berubah menjadi pink kusam atau abu-abu. Rambut mengalami kerontokan dengan pola tertentu, sehingga pada kulit kepala tampak gambaran seperti digigit ngengat. Gejala lainnya adalah merasa tidak enak badan (malaise), kehilangan nafsu makan, mual, lelah, demam dan anemia. 3. Fase Laten. Setelah penderita sembuh dari fase sekunder, penyakit akan memasuki fase laten dimana tidak nampak gejala sama sekali. Fase ini bisa berlangsung bertahun-tahun atau berpuluh-puluh tahun atau bahkan sepanjang hidup penderita. Pada awal fase laten kadang luka yang infeksi kembali muncul . 4. Fase Tersier. Pada fase tersier penderita tidak lagi menularkan penyakitnya. Gejala bervariasi mulai ringan sampai sangat parah. Gejala ini terbagi menjadi 3 kelompok utama :
  • 8. 5 1) Sifilis tersier jinak. Pada saat ini jarang ditemukan. Benjolan yang disebut gumma muncul di berbagai organ; tumbuhnya perlahan, menyembuh secara bertahap dan meninggalkan jaringan parut. Benjolan ini bisa ditemukan di hampir semua bagian tubuh, tetapi yang paling sering adalah pada kaki dibawah lutut, batang tubuh bagian atas, wajah dan kulit kepala. Tulang juga bisa terkena, menyebabkan nyeri menusuk yang sangat dalam yang biasanya semakin memburuk di malam hari. 2) Sifilis kardiovaskuler. Biasanya muncul 10-25 tahun setelah infeksi awal. Bisa terjadi aneurisma aorta atau kebocoran katup aorta. Hal ini bisa menyebabkan nyeri dada, gagal jantung atau kematian. 3) Neurosifilis. Sifilis pada sistem saraf terjadi pada sekitar 5% penderita yang tidak diobati. 3 jenis utama dari neurosifilis adalah neurosifilis meningovaskuler, neurosifilis paretik dan neurosifilis tabetik. Sifilis disebabkan oleh spiroketa Treponema pallidum. Sifilis primer biasanya mempunyai masa inkubasi antara 10-90 hari, tetapi biasanya kurang dari 6 minggu. Kehamilan tidak mempengaruhi jalannya sifilis. Namun sebaliknya, pengaruh sifilis terhadap kehamilan sangat besar karena menyebabkan persalinan kurang bulan, kematian anak dalam rahim, atau anak lahir dengan lues kongenital. Sifilis masih merupakan penyebab yang penting dari kematian anak. Infeksi paling dini terjadi pada bulan kelima kehamilan. Apabila infeksi terjadi tidak lama sebelum persalinan (< 6 minggu), anak lahir sehat. Akan tetapi, sebaliknya makin jauh infeksi ibu terjadi makin baik prognosis bagi anak. Plasenta dari sifilis sering lebih besar dari biasa dan banyak infarknya.
  • 9. 6 d. Patofisiologi Perjalanan penyakit ini cenderung kronis dan bersifat sistemik. Hampir semua alat tubuh dapat diserang, termasuk sistem kardiovaskuler dan saraf. Selain itu wanita hamil yang menderita sifilis dapat menularkan penyakitnya ke janin sehingga menyebabkan sifilis kongenital yang dapat menyebabkan kelainan bawaan atau bahkan kematian. Jika cepat terdeteksi dan diobati, sifilis dapat disembuhkan dengan antibiotika. Tetapi jika tidak diobati, sifilis dapat berkembang ke fase selanjutnya dan meluas ke bagian tubuh lain di luar alat kelamin. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan lesi yang mengandung treponema pallidum. Treponema dapat masuk melalui selaput lendir yang utuh atau kulit dengan lesi, kemudian masuk ke perdarahan darah dan semua organ dalam tubuh. Infeksi bersifat sistemik dan manifestasinya akan tampak kemudian. Perkembangan penyakit sifilis berlangsung dari satu stadium ke stadium berikutnya. 10 sampai 90 hari (umumnya 3-4 minggu) setelah terjadi infeksi. Pada tempat masuk T. Pallidum timbul lesi primer yang bertahan 1-5 minggu dan kemudian hilang sendiri. Kurang lebih 6 minggu (2-6 minggu). Setelah lesi primer terdapat kelainan kulit dan selaput lendir yang pada permulaan menyeluruh, kemudian mengadakan konfluensi dan berbentuk khas. Kadang-kadang kelainan kulit hanya sedikit atau sepintas lalu. e. Dampak terhadap ibu dan janin Pengaruh sifilis terhadap kehamilan sangat besar karena menyebabkan persalinan kurang bulan, kematian anak dalam rahim, atau anak lahir dengan lues kongenital. Sifilis masih merupakan penyebab yang penting dari kematian anak. Infeksi paling dini terjadi pada bulan kelima kehamilan. Apabila infeksi terjadi tidak lama sebelum persalinan (< 6 minggu), anak lahir sehat. Akan tetapi, sebaliknya makin jauh infeksi ibu terjadi makin baik prognosis bagi anak.
  • 10. 7 1. Komplikasi Pada Janin Dan Bayi Dapat menyebabkan kematian janin, partus immaturus dan partus premature. Bayi dengan sifilis kongenital memiliki kelainan pada tulang, gigi, penglihatan, pendengaran, gangguan mental dan tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, setiap wanita hamil sangat dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan janin yang dikandungnya. Karena pengobatan yang cepat dan tepat dapat menghindari terjadinya penularan penyakit dari ibu ke janin. 2. Komplikasi Terhadap Ibu Menyebabkan kerusakan berat pada otak dan jantung, Kehamilan dapat menimbulkan kelainan dan plasenta lebih besar, pucat, keabu-abuan dan licin, Kehamilan <16 minggu dapat menyebabkan kematian janin Kehamilan lanjut dapat menyebabkan kelahiran prematur dan menimbulkan cacat. f. Deteksi Dini Sama seperti penyakit menular seksual lainnya, sifilis dapat di cegah dengan cara melakukan hubungan seksual secara aman misalkan menggunakan kondom. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah seseorang agar tidak tertular penyakit sifilis. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain : Tidak berganti-ganti pasangan o Berhubungan seksual yang aman: selektif memilih pasangan dan pempratikkan „protective sex‟. o Menghindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan transfusi darah yang sudah terinfeksi..
  • 11. 8 g. Penanganan Kegawatdaruratan Terapi Infeksi Sifilis Pada Kehamilan Tingkat Penyakit Alternatif Terapi Dasar Terapi Penisilin G Benzathine 2,4 juta unit IM Eritromisin PO 500 mg/ 4 kali/ selama 15 hari Cefriaxone IM 250 mg/ 4 kali selama 15 hari Sifilis laten lebih dari 1 tahun Penisilin G Benzathin 2,4 juta IM/ 3 kali dalm seminggu Eritromisin 500 mg/ 4 kali/ hari selama 30 hari Kardiovasculer atau neuro sifilis Pinisilin cristal G 2,4 juta unit setiap 4 hari selama 10 sampai 14 hari diikuti pinisilin G Benzathin secara IM 2,4 juta unit Penisilin procain G secara IM setiap hari 2,4 juta unit ditambah probenecid 500 mg sebanyak 4 kali/ hari selama 10-14 hari kemudian diikuti penisilin G Benzatin sebanyak 2,4 juta unit secara IM Sebenarnya penisilin merupakan obat pilihan Anjuran pengobatan sifilis yang harus dilakukan pada ibu hamil stadium primer, sekunder, atau laten durasi kurang dari 1 tahun dapat diberikan pengobatan utama yaitu penisilin G Benzathin 2,4 juta unit secara IM. Tetapi jika ibu mengalami alergi dapat diganti dengan Eritomisin 500 ng PO selama 15 hari serta setriakson 250 mg secara IM selama 10 hari. Sedangkan pada Sifilis laten durasi lebih dari 1 tahun atau sifilis kardiovasculer diberikan obat utama penisilin G Benzathin 2,4 juta unit secara IM setiap minggu 3x, tetapi jika ibu mengalami alergi penisilin dapat diganti dengan Eritromicin 500 ng PO selama 30 hari. Sedangkan pada Neurosifilis diberikan pengobatan utama pinisilin G akueous kristalin 2,4 juta unit 4x selama 10-14 hari diikuti dengan penisilin G Benzethin 2,4 juta unit secara IM. Atau dapat diberi pinisilin G akueous prokain 2,4 juta unit IM setiap hari dengan probenesid 500 mg PO selama 10-14 hari, kemudian diikuti dengan penisilin G Benzethin 2,4 juta secara IM.
  • 12. 9 h. Penanganan Secara Umum Wanita hamil dengan sifilis harus diobati sedini mungkin, sebaiknya sebelum hamil atau pada triwulan I untuk mencegah penularan terhadap janin. Suami harus diperiksa dengan menggunakan tes reaksi wasserman dan VDRL, bila perlu diobati dangan terapi penisilin G injeksi. Penting untuk diketahui dalam pemilihan obat-obatan untuk ibu hamil perlu memperhatikan pengaruh buruk yang akan terjadi pada janinya. Sedangkan jenis pinisilin dan eritrosin merupakan obat untuk ibu hamil yang tidak memberikan efek atau pengaruh buruk terhadap janinnya. Berikut ini adalah table terapi atau pengobatan Sifilis pada ibu yang sedang hamil. Infeksi Primer Infeksi Sekunder Fase Laten kurang dari 1 tahun i. Tindak Lanjut Pengobatan pilihan pertama untuk semua manifestasi sifilis tetap penisilin dalam bentuk penisilin G. Efek penisilin pada sifilis secara luas dikenal sebelum uji klinis acak digunakan, sebagai akibatnya, pengobatan dengan penisilin sebagian besar didasarkan pada kasus, ahli seri pendapat, dan tahun pengalaman klinis. Parenteral penisilin G adalah satu-satunya terapi dengan efek didokumentasikan selama kehamilan. Untuk sifilis awal, satu dosis penisilin sudah cukup. Non-hamil individu yang memiliki reaksi alergi yang parah terhadap penisilin (misalnya, anafilaksis) dapat efektif diobati dengan tetrasiklin oral atau doksisiklin, namun, data untuk mendukung ini terbatas. Ceftriaxone dapat dianggap sebagai terapi alternatif, meskipun dosis optimal belum didefinisikan. Namun, cross- reaksi dalam penisilin-alergi pasien dengan sefalosporin seperti ceftriaxone yang mungkin. Azitromisin disarankan sebagai alternatif. Namun, ada laporan kegagalan pengobatan karena perlawanan di beberapa daerah. Jika kepatuhan dan tindak lanjut tidak dapat dipastikan, CDC merekomendasikan desensitisasi dengan penisilin yang diikuti dengan
  • 13. 10 pengobatan penisilin. Semua wanita hamil dengan sifilis harus peka dan diperlakukan dengan penisilin. Tindak lanjut meliputi evaluasi klinis pada 1 sampai 2 minggu diikuti dengan evaluasi klinis dan serologi pada 3, 6, 9, 12, dan 24 bulan setelah pengobatan. Azitromisin telah digunakan untuk mengobati sifilis di masa lalu karena mudah sekali hanya dosis. Namun, dalam satu penelitian di San Francisco, azitromisin-resistensi harga di sifilis, yang 0% pada tahun 2000, adalah 56% pada tahun 2004.
  • 14. 11 BAB III Asuhan Kebidanan Pada ibu Hamil dengan Sífilis Kongenital DATA SUBJEKTIF Seorang ibu hamil dengan umur kehamilan 28 minggu hamil anak pertama , mengeluh flu, seperti demam dan pegal-pegal, serta kemerahan pada kaki dan tangan .Ibu mengatakan suaminya menderita sífilis serta belum teratasi .Ibu merasa cemas jika ibu dan bayi yang dikandungnya tertular sífilis. Ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak mengetahui aktivitas suaminya diluar rumah. Ibu khawatir suaminya sering „jajan„ mungkin tidak menyadari kalau dirinya sudah mengidap penyakit sifilis. DATA OBJEKTIF 1. pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum : baik kesadaran : CM 2. Status emosional : stabil 3. Tanda vital : Tekanan Darah : 120/90 mmhg Suhu : 37,5 ˚C Nadi : 88 x/menit Pernafasan : 22x/menit 4. BB/TB : 55kg/ 150cm 5. Status Gizi : IMT : 55/(1,5)2 = 24,4LILA : 24 cm 6. Genetalia : luka kemerahan dan basah didaerah vagina 7. Ekstrimitas : ruam ditelapak kaki dan tangan ASSESMENT 1. Diagnosa Kebidanan Ny „S‟ umur 25 tahun G1P0Ab0Ah0 UK : 28 minggu dengan sífilis congenital
  • 15. 12 2. Masalah Ibu mengatakan cemas bila ibu dan bayi yang dikandungnya tertular sífilis kongenital. 3. Kebutuhan - KIE tentang penyakit sifilis kongenital dalam kehamilan. - KIE cara penularan sifilis dari ibu ke bayi yang dikandungnya. 4. Diagnosa potensial Ibu hamil dengan asma berpotensi terjadi kerusakan kulit,hati,limpa, dan keterbelakangan mental pada bayi. 5. Masalah potensial Tidak ada 6. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien 1. Mandiri Tidak dilakukan 7. Kolaborasi Pemeriksaan laboratorium di Laboratorium „CITO‟ untuk pemeriksaan kimia darah, ureum,kreatinin,GDS 8. Merujuk Merujuk ke dr. Ahsanudin SpOg bagian kebidanan Rumah sakit dr. Sarjito untuk pengobatan dan penanganan lebih lanjut. PLANNING 1. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan yang dirasakannya yaitu :flu, demam, pegal-pegal, serta kemerahan pada kaki dan tangan merupakan tanda- tanda sifilis Ibu memahami bahwa keluhan yang dialaminya adalah gejala- gejala sifilis. 2. Menganjurkan dan menjelaskan pada ibu tentang teknik relaksasi, pengurangan rasa nyeri dan menciptakan lingkungan yang nyaman dengan mengganti alat tenun yang kotor. Ibu memahami tentang teknik relaksasi, pengurangan rasa nyeri dan menciptakan lingkungan yang nyaman.
  • 16. 13 3. Menganjurkan ibu untuk banyak minum, memakai pakaian yang tipis dan longgar ,dan melakukan kompres apabila demam dengan menggunakan air hangat di dahi dan lengan. Ibu mengerti dan bersedia untuk melaksanakan anjuran bidan. 4. Menganjurkan ibu untuk melibatkan keluarga dalam perawatan agar ibu mendapatkan support dan dukungan dari keluarga sehingga mempercepat proses penyembuhan. Ibu mengerti dan keluarga bersedia untuk terlibat dalam proses pengobatan dan perawatan ibu. 5. Menganjurkan ibu dan suami untuk tidak berganti- ganti pasangan karena hal ini dapat menyebabkan penyakit menular seksual dan dapat menyebabkan penyebaran dari penyakit menular seksual menjadi lebih luas. Ibu mengerti penjelasan bidan dan bersedia untuk tidak berganti- ganti pasangan begitu juga dengan suami. 6. Menjelaskan pada ibu tentang teknik pengurangan rasa nyeri yaitu dengan pengompresan dengan air hangst pada daerah yang nyeri, dan meminimalisir terjadinya sentuhan atu gesekan pada daerah yang yang nyeri. Ibu mengerti penjelasan bidan dan bersedia melaksanakan 7. Menjelaskan pada ibu bahwa sifilis bisa menimbulkan komplikasi pada ibu dan bayi sehingga ibu harus menjaga kondisinya agar tidak terjadi komplikasi. Ibu memahami penjelasan bidan dan akan selalu menjaga kondisinya. 8. Menganjurkan ibu untuk pemeriksaan laboratorium di laboratorium „CITO‟ untuk pemeriksaan kimia darah, ureum,kreatinin,GDS. Ibu bersedia melakukan pemeriksaan laboratorium di Laboratorium „CITO‟ 9. Merujuk ibu ke dr. Ahsanudin SpOg bagian kebidanan Rumah Sakit dr. Sarjito untuk pengobatan dan penanganan lebih lanjut. Ibu bersedia dirujuk ked dr. Ahsanudin SpOg bagian kebidanan Rumah Sakit dr. Sarjito untuk pengobatan dan penanganan lebih lanjut.
  • 17. 14 10. Menjelaskan kepada ibu untuk kunjungan ulang satu bulan lagi atau jika ada keluhan. Ibu bersedia datang satu bulan lagi atau jika ada keluhan.
  • 18. 15 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pada wanita hamil tidak dapat diberikan obat golongan kuinolon dan tetrasiklin. Yang direkomendasikan adalah pemberian obat golongan sefalosporin (Seftriakson 250 mg IM sebagai dosis tunggal). Jika wanita hamil alergi terhadap penisilin atau sefalosporin tidak dapat ditoleransi sebaiknya diberikan Spektinomisin 2 gr IM sebagai dosis tunggal. Pada wanita hamil juga dapat diberikan Amoksisilin 2 gr atau 3 gr oral dengan tambahan probenesid 1 gr oral sebagai dosis tunggal yang diberikan saat isolasi N. gonorrhoeae yang sensitive terhadap penisilin. Amoksisilin direkomendasikan untuk pengobatan jika disertai infeksi C. trachomatis. B. Saran Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi. Pemakaian Kondom dapat mengurangi tetapi tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko penularan penyakit ini hindari hubungan seksual sampai pengobatan antibiotik selesai.
  • 19. 16 DAFTAR PUSTAKA Murtiastuti D. Sifilis. Dalam : Barakbah J, Lumintang H,Martodhiharjo S, editor. BukuAjar Infeksi Menular Seksual. Edisi 2. Surabaya : Airlangga University Press. 2008.145-148. - Webmaster. Trepronema Pallidum. Disitasi dari :http://www.medgadget.com/_archives/img/treponema.htm pada tanggal : 18 Februari 2009. Last Update : Januari 2009. - Webmaster. Shypilis. Disitasi dari : http://www.uveitis.org/images/syphil1.htm pada tanggal : 18 Februari 2009. Last Update : Januari 2009. - Department of Health and Human Services of USA. Congenital Shypilis – United State 2002. Disitasi dari :http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm5331a4.htm pada tanggal :18 Februari 2009. Last Update : July 2008. - Djuanda, Adhi. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FKUI.