Dokumen membahas tentang kewajiban keuangan suami terhadap istri dan keluarga berdasarkan ajaran agama, hak-hak istri, fungsi ekonomi keluarga, penghasilan istri, kerjasama ekonomi suami istri, kenyataan pengelolaan keuangan keluarga, dan alternatif-alternatif pengelolaan keuangan.
2. Kewajiban Nafkah Suami
• Al-Qur’an Surat An – Nisa : 34 …”dan juga
karena kaum laki – laki telah menafkahkan
sebagian harta mereka. Maka perempuan –
perempuan yang saleh adalah yang taat, yang
menjaga diri ( ketika suaminya pergi ) sesuai
dengan aturan Allah
3. Kewajiban Nafkah Suami
• Al – Qur’an Surah Al – Baqarah : 232 “Dan
kewajiban ayah untuk memberikan makanan dan
pakaian kepada para ibu dengan cara makruf”
• Al – Qur’an Surat At – Thalaaq : 6 “
Tempatkanlah mereka ( para istri ) di mana kamu
bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan
jangan kamu menyusahkan mereka untuk
menyempitkan ( hati ) mereka”
5. Fungsi Ekonomi Keluarga
• Prof. Quraish Shihab dalam “Perempuan” :
Pernikahan tidak secara otomatis
mengundang ketentraman, kasih sayang dan
rahmat Allah. Ketiganya harus diupayakan
dengan menghidupkan beragam fungsi :
agama, sosial budaya, perlindungan, cinta
kasih, ekonomi, reproduksi, sosialisasi,
pendidikan dan pembinaan lingkungan
6. Fungsi Ekonomi Keluarga
• Fungsi ekonomi sangat erat kaitannya dalam
mempersembahkan nafkah yang halal, baik
dan berkah demi menutupi kebutuhan –
kebutuhan keluarga.
7. Penghasilan Istri
• Merupakan wilayah kewenangan istri
• Tidak wajib digunakan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
• Merupakan sedekah yang insya Allah beroleh
pahala apabila ikhlas
• Sebagian ulama mengijinkan istri menganggap
penghasilan yang digunakan sebagai nafkah
keluarga sebagai pinjaman yang harus dilunasi
suami
8. Kerjasama Ekonomi Suami Istri
• Kewajiban nafkah ada di suami, tetapi istri
boleh membantu
• Kerjasama juga dalam bentuk saling
mengingatkan untuk memperoleh rezeki yang
halal, baik dan barokah
• Musyawarah dalam mengelola keuangan
keluarga
• Bisa menjawab pertanyaan : “Darimana harta
diperoleh dan kemana dibelanjakan”
9. Kenyataannya…
• Lebih kurang 12 jam waktu didedikasikan
untuk bekerja tapi tak cukup waktu untuk
membicarakan akan digunakan untuk apa
hasil bekerja tersebut
• “Pembicaraan” tentang keuangan keluarga
baru muncul apabila ada masalah keuangan
• Keuangan keluarga jarang dibicarakan dalam
suasana yang konstruktif
10. Kenyataannya…
• Banyak keluarga tidak mempunyai catatan
keuangan. Pengelolaan keuangan dengan
“rasa-rasanya” dan “kira – kira”
• Pembicaraan tentang keuangan menjadi
pertengkaran hanya hal yang sederhana :
tidak ada data
11. Beberapa Alternatif Pengelolaan Keuangan
• Suami yang bekerja, istri mengelola keuangan
keluarga secara penuh
• Suami istri bekerja, prioritas pemenuhan
kebutuhan dari penghasilan suami, penghasilan
istri sebagai tambahan sesuai dengan kerelaan
• Suami istri bekerja, gaji istri lebih besar, gaya
hidup sesuai penghasilan suami, istri konsentrasi
pada investasi dan tabungan keluarga