SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Kelompok 1 PTU
XI Unggas SMK Peternakan Negeri
Lembang
 Kegiatan penetasan (hatching) adalah salah satu cara yang digunakan
manusia untuk dapat memaksimalkan dan mengembangkan usaha
budidaya ternak, khususnya hewan yang berkembang biak dengan cara
bertelur. Cara ini dirasakan lebih menghematwaktu dan enaga karena
dibanding dengan harus menggunakan induk ayam untuk penetasan
apalagi dalam skala besar, tentu akan repot. Sebaliknya dengan
menggunakan mesin yang berfungsi sebagai pengganti induk ayam, kita
dapat mendapatkan DOC yang telurnya memiliki daya tetas tinggi dalam
jumlah banyak sekaligus, tanpa harus menggunakan induk ayam.
Sebelum telur dimasukkan, suhu dalam mesin tetas harus
disesuaikan terlebih dahulu agar mencapai suhu yang stabil dan merata.
Mesin tetas dipanaskan terlebih dahulu sekitar 24 jam sebelum telur
dimasukkan. Thermometer harus disimpan agar dapat mengetahui suhu.
Suhu harus dikontrol setiap hari karena sangat berpengaruh
terhadap daya tetas, misalnya jika sewaktu-waktu terjadi pemadaman
listrik. Jika pemdaman listrik sebentar, tidak akan terlalu berpengaruh
karena induk ayam pun terkadang slalu meninggalkan telurnya disaat
akan mencari makan. Maka dari itu apapun yang terjadi mengenai
perubahan suhu, sebaiknya dicatat.
Hari Suhu (0F) Suhu (0C)
0-3 101 38,34
4-7 102 38,89
8-12 103 39,4
13-17 104 40
18-21 105 40,56
Kelembaban ideal pada mesin tetas yaitu 70%. Harus
terdapat bak air yang selalu terisi dalam mesin tetas yang
diletakkan dibawah agar kelembaban merata. Dapat pula
diletakkan hygrometer sebagai pengukur kelembaban.
Salah satu fungsi dari kelembaban adalah supaya telur
tidak kering dan suhu tetap terjaga tidak terlalu tinggi.
Ventilasi dalam mesin tetas sangat diperlukan karena selain untuk suplai
oksigen bagi embrio, Adanya karbondioksida pada mesin tetas akan
berpengaruh pada suhu ruangan. Ventilasi baru dibuka pada saat hari ke-4.
Hari ke Pengaturan Ventilasi
1 Ditutup semua
4 Dibuka ¼ bagian
5 Dibuka ½ bagian
6 Dibuka ¾ bagian
7 Dibuka seluruhnya sampai akhir
Pembalikan telur bertujuan untuk menyeragamkan suhu
permukaan telur, mencegah peleketan embrio pada kulit
embrio/kerabang, dan mencega melekatnya yolk dan
allantis pada akhir penetasan. Pembalikan dilakukan 3 kali
sehari yaitu pukul 07.00, 12.00, dan 19.00. pembalikan
telur harus dengan posisi 90o misalnya jika pada pukul
07.00-12.00 telur berada dalam posisi “A”, maka nanti pada
pukul 12.00-19.00 telur berada dalam posisi “B” dan
seterusnya. Pembalikan telur dimulai setelah telur berada di
dalam mesin tetas selama 48 jam atau pada hari ke 3, sampai
dengan hari ke 18. Pada masa kritis (3 hari di awal dan 3 hari
di akhir/ hari ke 19-21) telur tidak boleh diganggu karena
ada pembentukan blastoderm dan persiapan menetas. Pada
saat pemutaran,telur tetas dikeluarkan terlebih dahulu dari
mesin tetas sekaligus supaya mengalami pendinginan.
Kegiatan Penetasan Telur
Kegiatan Penetasan Telur

Contenu connexe

Tendances

Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budiLaporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budifernandasyahputra1
 
3 ilmu reproduksi kelahiran
3 ilmu reproduksi kelahiran3 ilmu reproduksi kelahiran
3 ilmu reproduksi kelahiranSupriadi Juvenil
 
Juknis penanganan telur f1
Juknis penanganan telur f1Juknis penanganan telur f1
Juknis penanganan telur f1BPA_ADMIN
 
Gametogenesis
GametogenesisGametogenesis
Gametogenesiscouky
 
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Jajat Rohmana
 
BIOLOGI_M3KB2 PPT
BIOLOGI_M3KB2 PPTBIOLOGI_M3KB2 PPT
BIOLOGI_M3KB2 PPTppghybrid4
 
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan ukharry christama
 
proses kebuntingan dan partus sapi
proses kebuntingan dan partus sapiproses kebuntingan dan partus sapi
proses kebuntingan dan partus sapiBorgo Mauly Nasution
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasiPembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasifikri asyura
 
sistem reproduksi I
sistem reproduksi Isistem reproduksi I
sistem reproduksi IRio Armando
 
Budi daya ikan nila merah secara intensif
Budi daya ikan nila merah secara intensifBudi daya ikan nila merah secara intensif
Budi daya ikan nila merah secara intensifMuhammad Hanif Azhar
 
Pembentukan gamet dalam pembiakan manusia
Pembentukan gamet dalam pembiakan manusiaPembentukan gamet dalam pembiakan manusia
Pembentukan gamet dalam pembiakan manusiaSyahirah AH
 
Presentasi Reproduksi kls XI
Presentasi Reproduksi kls XIPresentasi Reproduksi kls XI
Presentasi Reproduksi kls XITime Master
 
Sistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewanSistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewanEmmy Kezia
 
Pengaruh lama pencahayaan
Pengaruh lama pencahayaanPengaruh lama pencahayaan
Pengaruh lama pencahayaanuppmstppbogor
 
2. fertilissasi nidasi plasentasi
2. fertilissasi nidasi plasentasi2. fertilissasi nidasi plasentasi
2. fertilissasi nidasi plasentasifikri asyura
 

Tendances (20)

1 ilmu repro kebuntingan
1 ilmu repro kebuntingan1 ilmu repro kebuntingan
1 ilmu repro kebuntingan
 
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budiLaporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
 
4 puerperium
4 puerperium4 puerperium
4 puerperium
 
3 ilmu reproduksi kelahiran
3 ilmu reproduksi kelahiran3 ilmu reproduksi kelahiran
3 ilmu reproduksi kelahiran
 
Uh repro
Uh reproUh repro
Uh repro
 
Juknis penanganan telur f1
Juknis penanganan telur f1Juknis penanganan telur f1
Juknis penanganan telur f1
 
Gametogenesis
GametogenesisGametogenesis
Gametogenesis
 
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2
 
BIOLOGI_M3KB2 PPT
BIOLOGI_M3KB2 PPTBIOLOGI_M3KB2 PPT
BIOLOGI_M3KB2 PPT
 
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
 
proses kebuntingan dan partus sapi
proses kebuntingan dan partus sapiproses kebuntingan dan partus sapi
proses kebuntingan dan partus sapi
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasiPembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
 
sistem reproduksi I
sistem reproduksi Isistem reproduksi I
sistem reproduksi I
 
Budi daya ikan nila merah secara intensif
Budi daya ikan nila merah secara intensifBudi daya ikan nila merah secara intensif
Budi daya ikan nila merah secara intensif
 
Pembentukan gamet dalam pembiakan manusia
Pembentukan gamet dalam pembiakan manusiaPembentukan gamet dalam pembiakan manusia
Pembentukan gamet dalam pembiakan manusia
 
Presentasi Reproduksi kls XI
Presentasi Reproduksi kls XIPresentasi Reproduksi kls XI
Presentasi Reproduksi kls XI
 
Sistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewanSistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewan
 
Pertumbuhan plasenta dr.emminarty
Pertumbuhan plasenta dr.emminartyPertumbuhan plasenta dr.emminarty
Pertumbuhan plasenta dr.emminarty
 
Pengaruh lama pencahayaan
Pengaruh lama pencahayaanPengaruh lama pencahayaan
Pengaruh lama pencahayaan
 
2. fertilissasi nidasi plasentasi
2. fertilissasi nidasi plasentasi2. fertilissasi nidasi plasentasi
2. fertilissasi nidasi plasentasi
 

En vedette

Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhana
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhanaBagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhana
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhanaSurya Tangguh
 
Ilmu penyakit unggas
Ilmu penyakit unggasIlmu penyakit unggas
Ilmu penyakit unggasHidayatmaskar
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...Sutny_Wulan_Sary_Puasa
 

En vedette (6)

TETas telor
TETas telorTETas telor
TETas telor
 
Macam Ternak Unggas
Macam Ternak UnggasMacam Ternak Unggas
Macam Ternak Unggas
 
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhana
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhanaBagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhana
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhana
 
Koksidiosis pada ayam
Koksidiosis pada ayamKoksidiosis pada ayam
Koksidiosis pada ayam
 
Ilmu penyakit unggas
Ilmu penyakit unggasIlmu penyakit unggas
Ilmu penyakit unggas
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
 

Similaire à Kegiatan Penetasan Telur

Bab iii sistim dan cara pemeliharaan
Bab iii sistim dan cara pemeliharaanBab iii sistim dan cara pemeliharaan
Bab iii sistim dan cara pemeliharaanRMontong
 
Menternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdf
Menternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdfMenternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdf
Menternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdfAhmad Awang
 
Triploidisasi
TriploidisasiTriploidisasi
TriploidisasiIgna nada
 
Bab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatanBab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatanRMontong
 
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaOperator Warnet Vast Raha
 
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaOperator Warnet Vast Raha
 
Powerpoint rosihatull HATCHERY
Powerpoint rosihatull HATCHERYPowerpoint rosihatull HATCHERY
Powerpoint rosihatull HATCHERYDediKusmana2
 
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021DediKusmana2
 
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdfMANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdfYuziNosfris
 
10 hari pertama pemeliharaan broiler
10 hari pertama pemeliharaan broiler10 hari pertama pemeliharaan broiler
10 hari pertama pemeliharaan broilermuhammad zamroni
 
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubatorRafika Dewi
 
Teknis budidaya ayam broiler
Teknis budidaya ayam broilerTeknis budidaya ayam broiler
Teknis budidaya ayam broilerRizki Nurichsan
 
Proposal riset-sistem-inovasi-nasional
Proposal riset-sistem-inovasi-nasionalProposal riset-sistem-inovasi-nasional
Proposal riset-sistem-inovasi-nasionalDwi Kristianto
 
Proposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamProposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamArjuna Verta's
 
Jusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdf
Jusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdfJusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdf
Jusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdfJusriadi6
 

Similaire à Kegiatan Penetasan Telur (20)

Bab iii sistim dan cara pemeliharaan
Bab iii sistim dan cara pemeliharaanBab iii sistim dan cara pemeliharaan
Bab iii sistim dan cara pemeliharaan
 
Menternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdf
Menternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdfMenternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdf
Menternak-Ayam-Penelur. Satu perniagaanpdf
 
Triploidisasi
TriploidisasiTriploidisasi
Triploidisasi
 
kajian penetasan telur walet
kajian penetasan telur waletkajian penetasan telur walet
kajian penetasan telur walet
 
Bab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatanBab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatan
 
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
 
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
 
Powerpoint rosihatull HATCHERY
Powerpoint rosihatull HATCHERYPowerpoint rosihatull HATCHERY
Powerpoint rosihatull HATCHERY
 
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
 
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdfMANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
 
10 hari pertama pemeliharaan broiler
10 hari pertama pemeliharaan broiler10 hari pertama pemeliharaan broiler
10 hari pertama pemeliharaan broiler
 
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
 
Makalah incubator
Makalah incubatorMakalah incubator
Makalah incubator
 
Teknis budidaya ayam broiler
Teknis budidaya ayam broilerTeknis budidaya ayam broiler
Teknis budidaya ayam broiler
 
Ultra diktat 2
Ultra diktat 2Ultra diktat 2
Ultra diktat 2
 
sdfsalkjdfkjdsak
sdfsalkjdfkjdsaksdfsalkjdfkjdsak
sdfsalkjdfkjdsak
 
Proposal riset-sistem-inovasi-nasional
Proposal riset-sistem-inovasi-nasionalProposal riset-sistem-inovasi-nasional
Proposal riset-sistem-inovasi-nasional
 
Proposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamProposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayam
 
Jusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdf
Jusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdfJusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdf
Jusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdf
 
54d2fd1e814ba.ppt
54d2fd1e814ba.ppt54d2fd1e814ba.ppt
54d2fd1e814ba.ppt
 

Dernier

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 

Dernier (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 

Kegiatan Penetasan Telur

  • 1. Kelompok 1 PTU XI Unggas SMK Peternakan Negeri Lembang
  • 2.
  • 3.  Kegiatan penetasan (hatching) adalah salah satu cara yang digunakan manusia untuk dapat memaksimalkan dan mengembangkan usaha budidaya ternak, khususnya hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Cara ini dirasakan lebih menghematwaktu dan enaga karena dibanding dengan harus menggunakan induk ayam untuk penetasan apalagi dalam skala besar, tentu akan repot. Sebaliknya dengan menggunakan mesin yang berfungsi sebagai pengganti induk ayam, kita dapat mendapatkan DOC yang telurnya memiliki daya tetas tinggi dalam jumlah banyak sekaligus, tanpa harus menggunakan induk ayam.
  • 4.
  • 5. Sebelum telur dimasukkan, suhu dalam mesin tetas harus disesuaikan terlebih dahulu agar mencapai suhu yang stabil dan merata. Mesin tetas dipanaskan terlebih dahulu sekitar 24 jam sebelum telur dimasukkan. Thermometer harus disimpan agar dapat mengetahui suhu. Suhu harus dikontrol setiap hari karena sangat berpengaruh terhadap daya tetas, misalnya jika sewaktu-waktu terjadi pemadaman listrik. Jika pemdaman listrik sebentar, tidak akan terlalu berpengaruh karena induk ayam pun terkadang slalu meninggalkan telurnya disaat akan mencari makan. Maka dari itu apapun yang terjadi mengenai perubahan suhu, sebaiknya dicatat. Hari Suhu (0F) Suhu (0C) 0-3 101 38,34 4-7 102 38,89 8-12 103 39,4 13-17 104 40 18-21 105 40,56
  • 6. Kelembaban ideal pada mesin tetas yaitu 70%. Harus terdapat bak air yang selalu terisi dalam mesin tetas yang diletakkan dibawah agar kelembaban merata. Dapat pula diletakkan hygrometer sebagai pengukur kelembaban. Salah satu fungsi dari kelembaban adalah supaya telur tidak kering dan suhu tetap terjaga tidak terlalu tinggi.
  • 7. Ventilasi dalam mesin tetas sangat diperlukan karena selain untuk suplai oksigen bagi embrio, Adanya karbondioksida pada mesin tetas akan berpengaruh pada suhu ruangan. Ventilasi baru dibuka pada saat hari ke-4. Hari ke Pengaturan Ventilasi 1 Ditutup semua 4 Dibuka ¼ bagian 5 Dibuka ½ bagian 6 Dibuka ¾ bagian 7 Dibuka seluruhnya sampai akhir
  • 8. Pembalikan telur bertujuan untuk menyeragamkan suhu permukaan telur, mencegah peleketan embrio pada kulit embrio/kerabang, dan mencega melekatnya yolk dan allantis pada akhir penetasan. Pembalikan dilakukan 3 kali sehari yaitu pukul 07.00, 12.00, dan 19.00. pembalikan telur harus dengan posisi 90o misalnya jika pada pukul 07.00-12.00 telur berada dalam posisi “A”, maka nanti pada pukul 12.00-19.00 telur berada dalam posisi “B” dan seterusnya. Pembalikan telur dimulai setelah telur berada di dalam mesin tetas selama 48 jam atau pada hari ke 3, sampai dengan hari ke 18. Pada masa kritis (3 hari di awal dan 3 hari di akhir/ hari ke 19-21) telur tidak boleh diganggu karena ada pembentukan blastoderm dan persiapan menetas. Pada saat pemutaran,telur tetas dikeluarkan terlebih dahulu dari mesin tetas sekaligus supaya mengalami pendinginan.