SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
HUKUM FARADAY 1
HUKUM FARADAY 2
FISIKA DASAR II (LISTRIK MAGNET)
“HUKUM FARADAY”
OLEH :
Realita Rohmatika D. (14030184054)
Haifa Azninda (14030184069)
Mokhammat Musyaffa’ Yazid (14030184074)
Ellati Watin (14030184079)
Fitria Reza Amalia (14030184084)
Silvi Novrian Yulandari (14030184094)
Devinna Luthfi Nurmaningtyas A. (14030184099)
Pendidikan Fisika B 2014
Dosen Pengajar :
Diah Hari Kusumawati, M.Si
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
HUKUM FARADAY 3
3.1 Hukum Induksi Faraday
Michael Faraday melakukan eksperimen, sebuah kumparan primer dihubungkan
dengan sebuah sakelar dan baterai. Kumparan tersebut di lilitkan pada sebuah cincin besi,dan
arus pada kumparan dihasilkan oleh sebuah medan magnet saat sakelar ditutup. Sebuah
kumparan sekunder juga dililitkan pada cincin dan dihubungkan dengan sebuah ammeter
sensitif. Tidaka da baterai pada rangkaian sekunder, dan kumparan sekunder tidak terhubung
secara elektrik dengan kumparan primer. Arus pun yang terdeteksi di rangkaian sekunder
pastilah diinduksikan oleh penyebab eksternal.
Kunci untuk memahami apa yang terjadi pada eksperimen adalah dengan pertama
memperhatikan bahwa ketika sakelar ditutup, arus pada rangkaian primer menghasilkan medan
magnet yang menembus rangkaian sekunder. Terlebih lagi, ketika sakelar ditutup, medan
magnet yang dihasilkan oleh arus di rangkaian primer berubah dari nol menjadi satu nilai
selama selang waktu yang terbatas dsan perubahan medan ini menginduksi arus pada rangkaian
sekunder.
Gambar 1. (a) Ketika sebuah
magnet digerakkan melalui sebuah
loop kawat yang terhubung dengan
sebuah ammeter sensitif, ammeter
bergerak seperti gambar,
menandakan bahwa sebuah arus
diinduksikan dalam loop (b) ketika
magnet didiamkan, tidak ada arus
yang terinduksi dalam loop,
bahkan katika magnet tersebut
berada didalam loop (c) ketika
magnet dijauhkan dari loop,
ammeter bergerak pada arah yang
berlawanan, menandakan arus
induksinya berlawanan dari yang
diperlihatkan dibagian (a).
Mengubah arah gerak magnet akan
mengubah arus yang terinduksikan
akibat gerak tersebut.
HUKUM FARADAY 4
Sebagai hasil pengamatan Faraday menyimpulkan bahwa sebuah arus listrik dapat
diinduksikan dalam suatu rangkaian (rangkaian dalam pembahasan) oleh suatu medan
magnet yang berubah-ubah. Arus induksi muncul hanya untuk waktu yang singkat ketika
medan magnet yang menembus kumparan sekunder berubah. Ketika medan magnetnya
mencaoai nilai yang tetap,arus dalam kumparan sekunder menghilang. Efeknya, rangkaian
sekunder berperilaku seperti ketika sebuah sumber ggl dihubungkan untuk waktu yang singkat.
Biasanya dinyatakan bahwa suatu GGL induksi dihasilkan pada rangkaian sekunder oleh
medan magnet yang berubah.
Eksperimen yang telah dilakukan oleh Michael Faraday memiliki persamaan pada
masing-masing kasus,suatu ggl diinduksi padar angkaian ketika fluks magnetik yang
menembus rangkaian berubah terhadap waktu. Secara umum
Pernyataan ini,dikenal sebagai Hukum Faraday, dapat ditulis :
ε=−
𝑑ɸ
𝑑𝑡
Gambar 2. Eksperimen Faraday. Ketika sakelar pada rangkaian primer ditutup,
jarum ammeter pada rangkaian sekunder bergerak sesaat. GGL induksi pada
rangkaian sekunder disebabkan oleh medan magnet yang berubah melalui
kumparan sekunder.
GGL induksi pada suatu rangkaian sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik
yang menembus rangkaian.
HUKUM FARADAY 5
jika rangkaian merupakan sebuah kumparan yang terdiri atas N loop dengan luas yang sama
dan jika dɸ adalah fluks magnetik yang menembus satu loop, maka suatu ggl diinduksikan di
setiap loop. Loop-loop tersebut terangkai seri sehingga ggl-nya dijumlahkan. Jadi,ggl total
diberikan oleh persamaan
ε=-N
𝑑ɸ
𝑑𝑡
misalkan sebuah loop melingkupi luas A yang terletak pada medan magnet homogen
B. Jika fluks magnetik yang menembus loop sama dengan BA cosɵ,maka ggl induksinya dapat
dinyatakan sebagai
ε=-
𝑑
𝑑𝑡
(BAcosθ)
dari persamaan ini,kita lihat bahwa suatu ggl dapat diinduksikan pada rangkaian dengan
beberapa cara :
1) Besar B dapat diubah terhadap waktu
2) Luas daerah yang dilingkupi loop dapat diubah terhadap waktu
3) Sudut θ anatar B dan garis normal loop dapat diubah terhadap waktu
4) Semua gabungan dari cara-cara di atas juga dapat menimbulkan ggl
Beberapa Aplikasi Hukum Faraday
Aplikasi dari Hukum Faraday adalah dihasilkanya suara pada gitar listrik. Kumparan
pada rangka gitar, yang disebut kumparan pickup, diletakkan didekat senar gitar yang
bervibrasi, yang terbuat dari logam yang dapat dimagnetisasi. Magnet permanen di dalam
kumparan memagnetisasi sebagian dari senar yang terdekat dengan kumparan. Ketika senar
bervibrasi pada suatu frekuensi,segmen yang termagnetisasi menghasilkan fluks magnetik
yang berubah melalui kumparan. Fluks yang berubah menginduksi suatu ggl pada kumparan
yang diberikan pada sebuah amplimeter. Hasil keluaran amflimeter dikirim ke pengenras
suara,yang menghasilkan gelombang suara yang kita dengar.
HUKUM FARADAY 6
Gambar 3. (a) Di dalam sebuah gitar listrik, sebuah senar termagnetisasi yang
bervibrasi menginduksikan suatu ggl pada kumparan pickup (b) Pickup (lingkaran
dibawah senar logam) dan gitar listrik ini mendeteksi vibrasi senar dan mengirim
informasi ini melalui amplifier dan kedalam pengeras suara. (sakelar pada badan
gitar memungkinkan musisi untuk memilih sperangkat picup mana, yang masing-
masingterdiri atasenampickup,yanghendakdigunakan)
HUKUM FARADAY 7
3.2 GGL GERAK
1. Pengertian GGL Gerak
GGL Gerak adalah ggl yang terinduksi pada sebuah konduktor yang bergerak
menembus suatu medan magnet konstan.
Konduktor lurus dengan panjang l bergerak menembus sebuah medan magnet homogen
yang mengarah kedalam halaman buku. Asumsikan konduktor tersebut bergerak pada
arah yang tegak lurus medan dengan kecepatan konstan dibawah suatu pengaruh suatu
penyebab eksternal. Elektron dalam konduktor mengalami gaya sebesar
Yang arahnya sepanjang l tegak lurus v dan B. Dibawah pengaruh gaya ini,
elektron bergerak keujung bawah konduktor yang berkumpul disana, menyebabkan
terkumpulnya muatan positif pada ujung atas. Sebagai akibat dari pemisahan muatan
ini, sebuah medan listrik E dihasilkan didalam konduktor. Muatan berkumpul dikedua
ujung hingga gaya magnetik ke bawah qvB pada muatan-muatan yang tersisa
dikonduktor diimbangi oleh gaya listrik keatas qE. Pada keadaan ini, elektron hanya
melakukan gerakan termal acak. Kondisi keseimbangan mensyaratkan
Medan Listrik yang dihasilkan pada konduktor dihubungkan dengan beda potensial di
sepanjang ujung konduktor oleh persamaan ∆V=El. Jadi untuk kondisi kesetimbangan
Dimana ujung atas konduktor berada pada potensial listrik yang lebih tinggi
dibandingkan dengan ujung bawahnya. Dengan demikian, Suatu beda potensial tetap
berada diantara ujung konduktor selama konduktor tersebut bergerak menembus medan
magnet homogen. Jika arah geraknya dibalikkan, maka polaritas beda potensialnya juga
dibalikkan.
Situasi yang lebih menarik terjadi ketika konduktor yang bergerak merupakan
bagian dari lintasan konduktor tertutup. Situasi ini secara khusus bermanfaat untuk
Fb = qv x B
qE = qv x B E = vB
∆V = El = Blv
HUKUM FARADAY 8
mengilustrasikan bagaimana fluks magnetik yang berubah menyebabkan arus
terinduksi pada rangkaian tertutup. Bayangkan sebuah rangkaian yang terdiri atas
batang konduktor sepanjang l yangb meluncur sepanjang dua rel konduktor sejajar yang
letaknya tetap.
Supaya sederhana kita asumsikan batang tersebut memiliki hambatan nol dan
bagian yang diam dari rangkaian tersebut memiliki hambatan R. Sebuah medan magnet
homogen dan konstan B, Bekerja tegak lurus pada bidang rangkaian. Ketika batang
tersebut ditarik kekanan dengan kecepatan v dibawah pengaruh gaya Fapp, muatan bebas
pada batang mengalami gaya magnetik yang mengarah sepanjang batangnya. Gaya ini
menimbulkan arus terinduksi karena muatannya bebas bergerak pada lintasan
konduktor tertutup.Dalam kasus ini, laju perubahan fluks magnetik melalui loop dan
ggl gerak yang terinduksi disepanjang batang yang bergerak sebanding dengan
perubahan luas loop. Jika batangnya ditarik kekanan dengan kecepatan konstan, maka
usaha yang dilakukan oleh gaya yang diberikan muncul sebagai energi dalam pada
resistor R.
Oleh karena luas daerah yang dilingkupi oleh rangkaian pada saat kapanpun
adalah lx,dimana x adalah posisi batang, maka fluks magnetik yang menembus daerah
tersebut adalah
𝜙 = 𝐵𝑙𝑥
Menggunakan hukum Faraday dan dengan memperhatikan bahwa x berubah terhadap
waktu pada laju
𝑑𝑥
𝑑𝑡
= v, kita ketahui bahwa ggl gerak yang terinduksi adalah
𝜀 = −
𝑑𝜙
𝑑𝑡
= -
𝑑( 𝐵𝑙𝑥)
𝑑𝑡
= - Bl
𝑑𝑥
𝑑𝑡
𝜀 = 𝐵𝑙𝑣
Oleh karena hambatan rangkaian adalah R, maka arus induksi adalah
I =
𝜀
𝑅
Diagram rangkaian yang ekuivalen untuk contoh ini ditunjukkan
Mari kita telaah sistemnya menggunakan pertimbangan energi. Oleh karena tidak ada
baterai dalam rangkaian, maka mungkin kita bingung darimana asal arus induksi dan
energi yang dihantarkan kepada resistor. Kita dapat memahami asal arus dan energi ini
dengan memperhatikan gaya bahwa gaya yang diberikan ini melakukan usaha pada
batang konduktor. Dengan demikian, gaya juga menggerakkan muatan melalui medan
magnet. Pergerakannya melalui medan magnet menyebabkan muatan bergerak
HUKUM FARADAY 9
sepanjang batang dengan suatu kecepatan hanyut rata-rata sehingga timbul arus.
Perubahan energi sistem selama suatu selang waktu harus sama dengan energi yang
dihantarkan kedalam sistem oleh usaha. Ini konsisten dengan prinsip Umum kekekalan
energi yang dijelaskan oleh
Mari kita buktikan hal ini secara matematis. Ketika batang bergerak melalui
medan magnet homogen B, batang tersebut mengalami gaya magnetik FB sebesar IlB.
Arah gaya ini berlawanan dengan gerak batang, yakni kekiri. Oleh karena batang
bergerak dengan kecepatan konstan, gaya yang diberikan harus sama besar dan
berlawanan arahnya dengan gaya magnetik, atau kekanan (Jika FB bekerja pada arah
geraknya, maka hal ini akan menyebabkan batangnya semakin cepat dan ini melanggar
hukum kekekalan energi.) Dengan menggunakan persamaan yang ada dan fakta bahwa
Fapp = ilB, kita ketahui bahwa daya yang dihantarkan oleh gaya yang diberikan adalah
P = Fapp v = (IlB) v =
B2l2v2
𝑅
= 𝜀2/R
Dari persamaan yang didapat kita lihat bahwa daya masukan ini sama besarnya dengan
laju energi yang dihantarkan pada resistor sehingga persamaan terbukti dalam situasi
ini.
HUKUM FARADAY 10
3.3 Hukum Lenz
Hukum Faraday menandakan bahwa ggl induksi dan perubahan fluks memiliki tanda
aljabar yang berlawanan. Hal ini merupakan interpretasi fisika yang sangat nyata, yang dikenal
sebagai hukum lenz, yang berbunyi :
Artinya, arus induksi cenderung mencegah perubahan fluks magnetik awal yang
menembus rangkaian. Hukum lenz merupakan konsekuensi dari hukum kekekalan energi.
Untuk memahami hukum lenz, kita pahami contoh batang yang bergerak kekanan
pada dua rel sejajar didalam medan magnet homogen (medan magnet eksternal, gambar 1 (a) )
Ketika batang bergerak ke kanan, fluks magnetik yang menembus daerah yang dilingkupi oleh
rangkaian, neningkat terhadap waktu karena luasnya bertambah. Hukum lenz menyatakan
bahwa arus induksi harus berarah sedemikian hingga medan magnet yang dihasilkannya
melawan perubahan fluks magnetik eksternal. Oleh karena fluks magnetik akibat medan
“Arus induksi pada loop muncul dengan arah yang menghasilkan sebuah
medan magnet yang melawan perubahan fluks magnetik yang menembus
daerah yang dilingkupi oleh loop.”
Gambar 1. (a) ketika batang bergeser pada dua rel
konduktor yang diam, fluks magnetik akibat medan
magnet eksternal yang mengarah ke dalam halaman
buku, yang menembus daerah yang dilingkupi oleh loop,
bertambah seiring dengan waktu. Berdasarkan hukum
Lentz, arus induksi harus berlawanan arah jarum jam
untuk menghasilkan medan magnet yang melwannya,
yang arahnya keluar (b) ketika batang bergerak ke kiri,
arus induksi haruslah searah jarum jam.
HUKUM FARADAY 11
eksternal yang diarahkan kedalam halaman buku bertambah besar, maka arus terinduksi. Jika
ingin melawan perubahan ini, maka harus menghasilkan medan yang arahnya keluar halaman
buku. Jadi, arus induksi harus berlawanan arah jarum jam ketika batangnya bergerak kekanan.(
gunakan aturan tangan kanan untuk memastikan arah ini.) jika batangnya bergerak kekiri,
seperti pada gambar 1 (b) ), maka fluks magnetik eksternal yang menembus daerah yang
dilingkupi loop berkurang terhadap waktu. Oleh karena arah medannya kedalam halaman buku,
maka arus induksi harus searah jarum jam jika ingin menghasilkan medan yang arahnya juga
kedalam halaman buku. Pada kasus manapun , arus induksi cenderung menjaga fluks asal yang
menembus daerah yang dilingkupi oleh loop arus.
Jika kita telaah situasi ini dengan pertimbangan energi, bayangkan jika batangnya
diberi sedikit dorongan kekanan. Pada analisis sebelumnya, kita ketahui bahwa gerak ini
menghasilkan arus yang berlawanan arah jarum jam pada loop. Apa yang terjadi jika kita
asumsikan bahwa arusnya searah jarum jam sehingga arah gaya magnetik yang dikeluarkan
kepada batang adalah kekanan? Gaya ini akan mempercepat batang dan menambah
kecepatannya . hal ini, akibatnya akan berakibat pada meningkatnya arus induksi yang akan
Gambar 2. (a) Ketika magnet digerakkan ke arah loop konduktor yang diam, sebuah arus
akan terinduksi pada arah yang ditunjukkan. Garis-garis medan magnet yang ditunjukkan
diakibatkan oleh keberadaan magnet batang. (b) Arus induksi ini menghasilkan medan
magentenya sendiri, yang diarahkan ke kiri, yang melawan fluks eksternal yang
bertambah. Garis-garis medan magnet yang ditunjukkan adalah akibat arus induksi pada
cincin. (c) Ketika magnet digerakkan menjauhi loop konduktor yang diam, suatu arus yang
diinduksikan pada arah yang ditunjukkan. (d) arus induksi ini menghasilkan medan
magnet yang ditunjukkan adalah akibat arus induksi pada cincin.
HUKUM FARADAY 12
menyebabkan bertambahnya gaya. Yang akan mengakibatkan bertambahnya arus dan
seterusnya. Efeknya, sistem ini akan memperoleh energi tanpa adanya energi yang masuk. Ini
jelas tidak konsisten dengan semua pengalaman kita dan melanggar hukum kekekalan energi.
Oleh karena itu, kita harus menyimpulkan bahwa arus tersebut haruslah berlawanan arah jarum
jam.
Mari kita bayangkan situasi lain dimana sebuah batang bergerak kearah sebuah loop
logam yang stasioner, seperti pada gambar 2 (a) , ketika magnet bergerak kekanan arah loop,
fluks magnetik eksternal yang melalui loop meningkat terhadap waktu. Untuk melawan
peningkatan fluks akibat medan kekanan ini, arus induksi menghasilkan medan magnetnya
sendiri kekiri, seperti diilustrasikan pada gambar 2 (b) sehingga arus induksi adalah pada arah
yang ditunjukkan. Kita simpulkan bahwa sisi kiri loop arus bekerja seperti kutub utara dan sisi
kanannya seperti kutub selatan.
Jika magnetnya bergerak kekiri, seperti gambar 2 (c), maka fluks yang menembus
daerah yang dilingkupi oleh loop berkurang terhadap waktu. Sekarang arus induksi pada loop
memiliki arah yang ditunjukkan pada gambar 2 (d) karena arah arus ini menghasilkan medan
magnet yang sama arahnya dengan medan eksternal. Dalam kasus ini, sisi kiri loop adalah
kutub selatan dan sisi kanannya adalah kutub utara.
HUKUM FARADAY 13
3.4 Ggl Induksi dan Medan Listrik
Kita telah melihat bahwa fluks magnetic yang berubah menginduksikan suatu ggl dan
suatu arus pada loop konduktor. Pada pembahasan kita mengenai listrik, kita hubungkan
sebuah arus dengan medan listrik yang memberikan suatu gaya listrik pada partikel bermuatan.
Dengan cara yang sama, kita dapat menghubungkan sebuah arus induksi pada loop konduktor
dengan sebuah medan listrik, dengan menyatakan bahwa sebuah medan listrik diciptakan pada
konduktor sebagai akibat dari fluks magnetic yang berubah.
Kita juga memperhatikan dalam pembahasan kita mengenai listrik bahwa keberadaan
sebuah medan listrik tidak dipengaruhi oleh keberadaan muatan uji. Hal ini menunjukkan
bahwa bahkan saat loop konduktornya tidak ada, medan magnet yang berubah masih tetap
menghasilkan medan listrik dalam ruang kosong.
Medan listrik yang terinduksi ini bersifat nonkonservatif, tidak seperti medan
elektrostatik yang dihasilkan oleh muatan stasioner. Kita dapat mengilustrasikan hal ini dengan
membayangkan sebuah loop konduktor dengan jari-jari r yang diletakkan dalam medan magnet
homogeny yang tegak lurus bidang loop. Jika medan magnet berubah terhadap waktu, maka
menurut hukum faraday suatu ggl
ɛ = -dφ ᶘdt akan diinduksikan dalam loop. Induksi sebuah arus pada loop menandakan
keberadaan sebuah medan listrik terinduksi E yang harus tangensial terhadap loop karena ini
adalah arah dimana muatan-muatan dlam kawat bergerak dalam rangka merespon gaya
listriknya. Usaha yang dilakukan oleh medan listrik untuk menggerakkan sebuah muatan uji q
sebanyak satu kali mengelilingi loop sama dengan q ɛ. Oleh karena gaya listrik yang bekerja
pada muatan adalah qE, maka usaha yang akan dilakukan oleh medan listrik untuk
menggerakkan muatan satu pada sekeliling loop adalah qE(2πr) adalah keliling loop. Kedua
persamaan untuk usaha ini harus setara sehingga kita dapatkan
qE=qE(2πr)
E=
ɛ
2πr
Menggunakan hasil ini bersama dengan persamaan 31.1 dan fakta bahwa untuk
sebuah loop lingkaran, kita dapatkan bahwa medan listrik yang terinduksi.
HUKUM FARADAY 14
Jika variasi wktu dari medan magnetnya ditentukan , maka kita dapat dengan mudah
menghitung medan listrik yang terinduksi.
Ggl untuk sembarang lintasan tertutup dapat dituliskan sebagai integral garis E.ds
sepanjang lintasan ɛ= ᶘE.ds,. dalam kasus yang lebih umum, E boleh tidak konstan dan
lintasannya boleh tidak lingkaran. Jadi hukum induksi faraday ɛ = -dφ ᶘdt.
HUKUM FARADAY 15
3.5 Generator dan Motor
Generator lisrik menerima energy dalam bentuk usaha dan menyalurkannya keluar
melalu transmisi listrik. Untuk memahami cara kerjanya, mari kita peerhatikan suaatu
generator arus bolak-balik (AC). Dalam bentuknnya yang paling sederhana, generaor terdiri
dari sebuah loop kawat yang dirotasikan olehh suatu cara eksternaldalam sebuah medan magnet
(gambar a).
(a) (b)
Figure (a) Diagram skema generator AC, figure (b) ggl bolak balik yang di induksikan
pada loop digambar kan grafiknya sebagai fungsi dai wakru.
Pada pembangkit listrik komersial, energy yang dibutuhkan untuk merotasikan loop
dapat diperoleh dari berbagai sumber. Contohnya, pada pembangkit listrik tenaga air, airterjun
diarahkan pada ujung turbin untuk menghasillkan gerak rotasi. Pada pembangkit listrik tenaga
batu bara energy yang dilepaskan pada pembakaran batu bara digunakan untuk mengubah air
menjadi uap dan uap ini diarahhkan ke bilah bilah turbin. Ketika loop berotasi pada medan
magnet, fluks magnetic yng menembus luas yang dilingkupi oleh loop berubah terhadap waktu
hal ini menginduksikan suatu ggl dan sebuah arus pada loop berdasarkan hukum Faraday.
Ujung loop di hubungkan pada cincin-cincin slip yang berotasi bersama loop. Hubungan dari
cincin-cincinn slip yang berfungsi sebagai terminal-termina keluaran dari generator ke
rangkaian eksternal diberikan oleh sikat-sikat stasioner yang bersentuhan dengan cincin-cincn
slip ini.
Misalkan bahwa, alih-alih satu lilitan, loop tersebut memiliki N lilitan (situasi yang
lebih nyata), semua dengan luas A yang sama dan berotasi dalam medan magnet dalam
HUKUM FARADAY 16
kecepatan sudut konstan ω. Jika θ adalah sudut antara medan magnet dan bidang normal loop,
maka fluks magnetic yang menembus loop pada sembarang waktu t adalah
Dimana kita telah menggunakan hubungan θ = ωt antara posisi sudut dan kelajuan
sudut. (Kita telah mengatur jamnya sedemikian hingga t = 0 ketika θ = 0). Dengan demikian,
ggl induksi pada kumparan adalah :
Hasil ini menunjukkan bahwa ggl tersebut berubah secara sinusoidal terhadap waktu,
seperti grafik yang digambarkan pada Figur (b). Dari persamaan 31.10 kita lihat bahwa ggl
maksimum memiliki nilai :
yang terjadi ketika ωt = 900 atau 2700. Dengan kata lain, ɛ = ɛmaks ketika medan magnet berada
didalam bidang kumparan dan laju perubahan fluksnya maksimum. Selain itu gglnya nol ketika
ωt = 0 atau 1800, yaitu ketika B tegak lurus bidang kumparan dan laju perubahan fluksnya
adalah nol.
Frekuensi untuk generator komrsial di Amerika Serikat dan Kanada adalah 60 Hz,
sedangkan dibeberapa Negara Eropa adalah 50 Hz.
Generator arus searah (DC) diilustrasikan pada Figur (c). generator semacam itu
digunakan, misalnya dalam mobil-mobil lama untuk mengisi aki. Komponennya pada dasarnya
sama dengan generator AC, kecuali yang bersentuhan dengan loop yang berotasi dibuat dengan
menggunakan sebuah cincin slip yang disebut komutator.
Dalam konfigrasi ini, tegangan keluarnya selalu memiliki polaritas yang sama dan
berbentuk pulsa yang berubah seiring waktu, seperti ditunjukkan pada Figure (d). Kita dapat
memahami alasan dari hal ini dengan memperhatikan bahwa bagian yang bersentuhan dengan
cincin slip membalikkan fungsinya seatiap setengah siklus. Ada waktu yang sama, polaritas
ggl inuksi juga terbalik sehingga polaritas cincin split ( yang sama dengan polaritas tegangan
keluaran ) tetap sama.
ΦB = BA cos ωt
ɛ = -N
𝑑ΦB
𝑑𝑡
= -NAB
𝑑
𝑑𝑡
(cos ωt) = NABω sinωt (31.10)
ɛmaks = NABω (31.11)
HUKUM FARADAY 17
Arus DC yang bentuknya pulsa ini tidak cocok untuk sebagian besar peralatan listrik.
Untuk mendapatkan arus DC yang lebih stabil, generator DC komersial menggunakan banyak
kumparan dan komutator yang terdistribusi sedemikian hingga pulsa sinusoidal dari berbagai
kumparan saling berbeda fase. Keika pulsa-pulsa ini digabungkan seluruhnya, kluaran DC-nya
nyaris tidak berfluktuasi.
(c ) (d)
Figure (c) diagram skematis dari generaor DC , figure (d) besar ggl berubah seiring waktu
namun polaritasnya tidak pernah berubah
Motor adalah peralatan yang menerima energy dalam bentuk transmisi listrik dan
menyalurkan energy dalam bentuk usaha. Intinya, motor adalah kebalikan dari generator. Alih-
alih menghasilkan arus dengan merotasikan suatu kumparan, suatu arus diberikan pada
kumparan oleh baterai dan torsi yang bekerja pada kumparan yang berarus menyebabkan
berotasi.
Usaha mekanis yang bermanfaat dapat dilakukan dengan cara menempelkan kumparan
yang berputar ini pada suatu alat eksternal. Akan tetapi, ketika kumparan berotasi dalam medan
magnet, fluks magnetic yang berubah menginduksikan suatu ggl pada kumparan. Ggl induksi
ini selalu bekerja sedemikian hingga mengurangi arus pada kumparan. Jika tidak demikian,
maka hukum Lenz dilnggar. Besar ggl meningkat ketika laju rotasi kumparan meningkat. Oleh
tegangan yang ada untuk memberikan arus sama dengan selisih antara tegangan yang dan
dengan ggl balik , maka arus pada kumparan yang berotasi dibatasi oleh ggl balik.
Ketika sebuah moto dinyalakan, tidak ada ggl balik sehingga arusnya sangat besar
karena hanya di batasi oleh hambatan kumparan. Ketika kumparan mulai berotasi, ggl balik
HUKUM FARADAY 18
yang diinduksikan melawan tegangan yang diberikan dan arus pada kumparan berkurang. Jka
beban mekanis bertambah, maka motor akan melambat. Berkurangnya ggl balik ini akan
meningkatkan arus pada kumparan dan akan meningkatkan daya yang dibutuhkan dari sumber
tegangan eksternal. Oleh karena alasan ini, daya yang dibutuhkan untuk menyalakan motor dan
menjalankannya lebih besar untuk beban yang berat dibandingkan untuk beban yang ringan.
Jika motornya dibuat untuk bkerja tanpa beban mekanis, maka ggl balik akan mngurangi arus
hingga nilai yang cukup besar untuk mengatasi rugi-rugi energy akibat energy dalam dan
gesekan. Jika beban yang sangat berat membuat motornya macet sehingga tidak dapat berotasi,
maka tidak adanya ggl balik dapat berakibat pad aurus sangat tinggi yang berbahaya pada
kawat motor.
Aplikai arus pada motor dalam mobil, dapat dilihat pada prkembangan system
kendaraan hibrida. Pada mobil-mobil ini sebuah sebuah mesin bensin dan sebuah motor istrik
di kombinasikan untuk meningkatkan keekonomisan bahan bakar kendaraan dan mengurangi
emisi.
HUKUM FARADAY 19
3.6 Arus Pusar (Eddy Current)
Sebagaimana telah kita lihat, ggl dan arus diinduksikan pada rangkaian oleh fluks
magnetik yang berubah. Dengan cara yang sama, arus yang berputar yang disebut arus pusar
(arus eddy) diinduksikan pada sepotong logam yang bergerak melalui medan magnet. Ini dapat
dengan mudah didemonstrasikan dengan membiarkan sebuah tembaga pipih atau lempengan
aluminium yang menempel pada ujung sebuah batang tegar untuk mengayun ke depan dan
belakang menembus sebuah medan magnet. Ketika lempengannya memasuki medan, fluks
magnetic berubah menginduksikan suatu ggl pada lempengan yang mengakibatkan electron-
elektron bebas pada lempengan bergerak dan menghasilkan arus pusar yang berputar. Menurut
hokum Lenz, arah arus pusar menghasilkan medan magnet yang melawan perubahan yang
menyebabkan arusnya. Oleh karena itu, arus pustar harus menghasilkan kutub-kutub magnetic
yang efektif pada lempengan yang ditolak oleh kutub-kutub dari magnet. Hal ini membuat
munculnya gaya tolak yang melawan gerak lempengan. (Jika hal sebaliknya benar, maka
lempengan akan dipercepat dan energinya akan bertambah setiap saat setelah terjadi ayunan
dan ini melanggar hokum kekekalan energi)
Seperti ditunjukkan pada gambar disamping, dimana batang magnet mengarah
menjauhi pengamat, arus pusar yang diinduksikan searah dengan jarum
jam ketika lempengan menjauhu medan. Hal ini karena fluks yang
menjauhi halaman buku keluar menjauhi lempengan sehingga oleh
hukum Lenz arus induksi harus membuat medan magnetnya sendiri, yang
masuk kedalam halaman buku. Hal sebaliknya benar ketika batang
magnet mengarah ke dalam halaman buku, arus pusar yang diinduksikan adalah berlawanan
arah jarum jam ketika lempengan yang berayun memasuki medam. Hal ini karena fluks akibat
medab magnet eksternal masuk ke halaman buku yang menembus lempengan bertambah
sehingga medan magnet keluar dari halaman buku. Oleh karena arus pusar yang diinduksikan
selalu meghasilkan gaya hambat magnetic FB ketika lempengan memasuki atau meninggalkan
medan, maka lempengan yang berayun pada akhirnya akan diam.
HUKUM FARADAY 20
Jika lempengannya dibuat sela-sela, seperti ditunjukkan gambar diatas, maka arus
pusar dan gaya hambat magnetiknya menjadi sangat jauh berkurang. Kita dapat memahami hal
ini dengan menyadari bahwa sela-sela pada lempenganan mencegah terbentuknya loop-loop
arus besar.
System pengereman pada sebagian besar kereta bawah tanah dan kereta cepat
menggunakan prisnsip induksi elektromagnetik dan arus pusar. Sebuah electromagnet yang
ditempelkan pada kereta diletakkan di dekat rel baja. (Sebuah elektrpmagnetik pada dasarnya
adalah solenoid berinti besi). Pengereman terjadi ketika arus yang besar dialirkan melalui
elektromagnetiknya. Gerak relative magnet dan rel menginduksikan arus pusar pada rel, dan
arah arus-arus ini menghasilkan gaya hambat pada kerreta yang sedag bergerak. Oleh karena
besar arus pusar berkurang secara tetap seiring kereta melambat, maka efek pengereman terjadi
cukup mulus. Sebagai pengaman, beberapa perkakas listrik menggunakan arus pusar untuk
menghentikan bilah-bilah tajam yang berputar saat aatnya dimatikan.
Arus pusar sering kali tidak diinginkan karena arus pusar mempresentasikan
perubahan energy mekanik menjadi energy dalam. Untuk mengurangi rugi energy ini, bagian
yang berkonduksi seringkali dibuat dalam lapisan-lapisan tipis yang dipisahkan oleh bahan
Gambar a. Ketika lempengan konduktor memasuki medan (posisi 1), arus pusarnya
berlawananjarumjam.Ketikalempenganmeninggalkanmedan(posisi2),arusnyasearah
jarum jam. Dalam kasusu manapun, gaya pada lempengan berlawanan dengan
kecepatannya dan pada akhirnya lempengan akan diam Gambar b. Ketika dibuat sela-
sela pada lempengan konduktor, arus pusarnya akan sangat berkurang dan
lempengannyaberayunlebihbebasmenembusmedanmagnetnya
HUKUM FARADAY 21
non-induktor. Struktur berlapis ini menambah hambatan bagi arus pusar dan secara efektif
membatasi arus-asurnya hanya berada pada masing-masing lapisan saja. Struktur berlapis
semacam ini digunakan pada inti trafo dan motor untuk meminimalkan arus pusar dan
meningkatkan efisiensi alat.

Contenu connexe

Tendances

FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGsumiati25
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)emildaemiliano
 
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanMutiara_Khairunnisa
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Annisa Icha
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaMuhammad Ramdhani
 
Makalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganMakalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganYulia Annisa
 
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usahaLaporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usahaElsens Viele
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)Mauli_
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12Nabila Nursafera
 
Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisHusain Anker
 
Makalah fisika gelombang elektromagnetik
Makalah fisika gelombang elektromagnetikMakalah fisika gelombang elektromagnetik
Makalah fisika gelombang elektromagnetikWarnet Raha
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGAstari Sari
 

Tendances (20)

FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
 
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
 
4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
 
Makalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganMakalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosongan
 
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usahaLaporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
 
Ppt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetikPpt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetik
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)
 
LAPORAN GALVANOMETER
LAPORAN GALVANOMETERLAPORAN GALVANOMETER
LAPORAN GALVANOMETER
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
 
Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statis
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
Makalah fisika gelombang elektromagnetik
Makalah fisika gelombang elektromagnetikMakalah fisika gelombang elektromagnetik
Makalah fisika gelombang elektromagnetik
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
 

En vedette

Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1arismanna
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetsilvi novrian
 
Arif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrik
Arif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrikArif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrik
Arif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrikarifw77
 
Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)
Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)
Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)Irdan Arjulian
 
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaymakalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaynoussevarenna
 
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKMAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKrida rahmah
 
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNETMODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNETHarisman Nizar
 
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawabanKumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawabanHarisman Nizar
 
faradays law and its applications ppt
faradays law and its applications pptfaradays law and its applications ppt
faradays law and its applications pptIndira Kundu
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShareSlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 

En vedette (16)

materi induksi faraday
materi induksi faradaymateri induksi faraday
materi induksi faraday
 
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnet
 
Arif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrik
Arif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrikArif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrik
Arif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrik
 
Pengertian generator
Pengertian generatorPengertian generator
Pengertian generator
 
Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)
Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)
Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)
 
Fisika elektro iv
Fisika elektro ivFisika elektro iv
Fisika elektro iv
 
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaymakalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
 
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKMAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNETMODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
 
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawabanKumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
 
faradays law and its applications ppt
faradays law and its applications pptfaradays law and its applications ppt
faradays law and its applications ppt
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similaire à Resume Hukum Faraday

1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdfPrimatamaDiskiBahrum
 
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxInduksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxSmakMakedonia7
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vMarianaRohi
 
PERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.ppt
PERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.pptPERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.ppt
PERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.pptLasmaenitaSiahaan
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikBudiChel1
 
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKPP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKSri Wulan Hidayati
 
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptxShobySS
 
Bab4 elektromagnet
Bab4 elektromagnetBab4 elektromagnet
Bab4 elektromagnethafhiz80
 
Induksi faraday kls 12.pptx
Induksi faraday kls 12.pptxInduksi faraday kls 12.pptx
Induksi faraday kls 12.pptxWasilaHasanah
 
Penerapan induksi magnetik dan rangkaian listrik bolak balik
Penerapan induksi magnetik dan rangkaian listrik bolak balikPenerapan induksi magnetik dan rangkaian listrik bolak balik
Penerapan induksi magnetik dan rangkaian listrik bolak balikSileRead
 
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)Sukmawandi Rahmat
 
9 ggl induksi & induktansi
9 ggl induksi & induktansi9 ggl induksi & induktansi
9 ggl induksi & induktansiHalimatus Sakdiah
 
Kelompok 1 TranSfomator.pptx
Kelompok 1 TranSfomator.pptxKelompok 1 TranSfomator.pptx
Kelompok 1 TranSfomator.pptxHizkiaMokalu1
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetHendri saputra
 

Similaire à Resume Hukum Faraday (20)

1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
 
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxInduksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. v
 
8. faraday
8. faraday8. faraday
8. faraday
 
PERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.ppt
PERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.pptPERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.ppt
PERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.ppt
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
Hk faraday
Hk faradayHk faraday
Hk faraday
 
Ggl induksi dan indukstansi
Ggl induksi dan indukstansiGgl induksi dan indukstansi
Ggl induksi dan indukstansi
 
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKPP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
 
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
 
Bab4 elektromagnet
Bab4 elektromagnetBab4 elektromagnet
Bab4 elektromagnet
 
Induksi faraday kls 12.pptx
Induksi faraday kls 12.pptxInduksi faraday kls 12.pptx
Induksi faraday kls 12.pptx
 
imbas eletromagnetik
 imbas eletromagnetik imbas eletromagnetik
imbas eletromagnetik
 
Penerapan induksi magnetik dan rangkaian listrik bolak balik
Penerapan induksi magnetik dan rangkaian listrik bolak balikPenerapan induksi magnetik dan rangkaian listrik bolak balik
Penerapan induksi magnetik dan rangkaian listrik bolak balik
 
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
 
9 ggl induksi & induktansi
9 ggl induksi & induktansi9 ggl induksi & induktansi
9 ggl induksi & induktansi
 
Kelompok 1 TranSfomator.pptx
Kelompok 1 TranSfomator.pptxKelompok 1 TranSfomator.pptx
Kelompok 1 TranSfomator.pptx
 
Induksi faraday FISIKA UNNES
Induksi faraday FISIKA UNNESInduksi faraday FISIKA UNNES
Induksi faraday FISIKA UNNES
 
Gel. elektromagnet
Gel. elektromagnetGel. elektromagnet
Gel. elektromagnet
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika Magnet
 

Dernier

Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis databaiqtryz
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energiZulfiWahyudiAsyhaer1
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfArfan Syam
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 

Dernier (12)

Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 

Resume Hukum Faraday

  • 2. HUKUM FARADAY 2 FISIKA DASAR II (LISTRIK MAGNET) “HUKUM FARADAY” OLEH : Realita Rohmatika D. (14030184054) Haifa Azninda (14030184069) Mokhammat Musyaffa’ Yazid (14030184074) Ellati Watin (14030184079) Fitria Reza Amalia (14030184084) Silvi Novrian Yulandari (14030184094) Devinna Luthfi Nurmaningtyas A. (14030184099) Pendidikan Fisika B 2014 Dosen Pengajar : Diah Hari Kusumawati, M.Si JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2015
  • 3. HUKUM FARADAY 3 3.1 Hukum Induksi Faraday Michael Faraday melakukan eksperimen, sebuah kumparan primer dihubungkan dengan sebuah sakelar dan baterai. Kumparan tersebut di lilitkan pada sebuah cincin besi,dan arus pada kumparan dihasilkan oleh sebuah medan magnet saat sakelar ditutup. Sebuah kumparan sekunder juga dililitkan pada cincin dan dihubungkan dengan sebuah ammeter sensitif. Tidaka da baterai pada rangkaian sekunder, dan kumparan sekunder tidak terhubung secara elektrik dengan kumparan primer. Arus pun yang terdeteksi di rangkaian sekunder pastilah diinduksikan oleh penyebab eksternal. Kunci untuk memahami apa yang terjadi pada eksperimen adalah dengan pertama memperhatikan bahwa ketika sakelar ditutup, arus pada rangkaian primer menghasilkan medan magnet yang menembus rangkaian sekunder. Terlebih lagi, ketika sakelar ditutup, medan magnet yang dihasilkan oleh arus di rangkaian primer berubah dari nol menjadi satu nilai selama selang waktu yang terbatas dsan perubahan medan ini menginduksi arus pada rangkaian sekunder. Gambar 1. (a) Ketika sebuah magnet digerakkan melalui sebuah loop kawat yang terhubung dengan sebuah ammeter sensitif, ammeter bergerak seperti gambar, menandakan bahwa sebuah arus diinduksikan dalam loop (b) ketika magnet didiamkan, tidak ada arus yang terinduksi dalam loop, bahkan katika magnet tersebut berada didalam loop (c) ketika magnet dijauhkan dari loop, ammeter bergerak pada arah yang berlawanan, menandakan arus induksinya berlawanan dari yang diperlihatkan dibagian (a). Mengubah arah gerak magnet akan mengubah arus yang terinduksikan akibat gerak tersebut.
  • 4. HUKUM FARADAY 4 Sebagai hasil pengamatan Faraday menyimpulkan bahwa sebuah arus listrik dapat diinduksikan dalam suatu rangkaian (rangkaian dalam pembahasan) oleh suatu medan magnet yang berubah-ubah. Arus induksi muncul hanya untuk waktu yang singkat ketika medan magnet yang menembus kumparan sekunder berubah. Ketika medan magnetnya mencaoai nilai yang tetap,arus dalam kumparan sekunder menghilang. Efeknya, rangkaian sekunder berperilaku seperti ketika sebuah sumber ggl dihubungkan untuk waktu yang singkat. Biasanya dinyatakan bahwa suatu GGL induksi dihasilkan pada rangkaian sekunder oleh medan magnet yang berubah. Eksperimen yang telah dilakukan oleh Michael Faraday memiliki persamaan pada masing-masing kasus,suatu ggl diinduksi padar angkaian ketika fluks magnetik yang menembus rangkaian berubah terhadap waktu. Secara umum Pernyataan ini,dikenal sebagai Hukum Faraday, dapat ditulis : ε=− 𝑑ɸ 𝑑𝑡 Gambar 2. Eksperimen Faraday. Ketika sakelar pada rangkaian primer ditutup, jarum ammeter pada rangkaian sekunder bergerak sesaat. GGL induksi pada rangkaian sekunder disebabkan oleh medan magnet yang berubah melalui kumparan sekunder. GGL induksi pada suatu rangkaian sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang menembus rangkaian.
  • 5. HUKUM FARADAY 5 jika rangkaian merupakan sebuah kumparan yang terdiri atas N loop dengan luas yang sama dan jika dɸ adalah fluks magnetik yang menembus satu loop, maka suatu ggl diinduksikan di setiap loop. Loop-loop tersebut terangkai seri sehingga ggl-nya dijumlahkan. Jadi,ggl total diberikan oleh persamaan ε=-N 𝑑ɸ 𝑑𝑡 misalkan sebuah loop melingkupi luas A yang terletak pada medan magnet homogen B. Jika fluks magnetik yang menembus loop sama dengan BA cosɵ,maka ggl induksinya dapat dinyatakan sebagai ε=- 𝑑 𝑑𝑡 (BAcosθ) dari persamaan ini,kita lihat bahwa suatu ggl dapat diinduksikan pada rangkaian dengan beberapa cara : 1) Besar B dapat diubah terhadap waktu 2) Luas daerah yang dilingkupi loop dapat diubah terhadap waktu 3) Sudut θ anatar B dan garis normal loop dapat diubah terhadap waktu 4) Semua gabungan dari cara-cara di atas juga dapat menimbulkan ggl Beberapa Aplikasi Hukum Faraday Aplikasi dari Hukum Faraday adalah dihasilkanya suara pada gitar listrik. Kumparan pada rangka gitar, yang disebut kumparan pickup, diletakkan didekat senar gitar yang bervibrasi, yang terbuat dari logam yang dapat dimagnetisasi. Magnet permanen di dalam kumparan memagnetisasi sebagian dari senar yang terdekat dengan kumparan. Ketika senar bervibrasi pada suatu frekuensi,segmen yang termagnetisasi menghasilkan fluks magnetik yang berubah melalui kumparan. Fluks yang berubah menginduksi suatu ggl pada kumparan yang diberikan pada sebuah amplimeter. Hasil keluaran amflimeter dikirim ke pengenras suara,yang menghasilkan gelombang suara yang kita dengar.
  • 6. HUKUM FARADAY 6 Gambar 3. (a) Di dalam sebuah gitar listrik, sebuah senar termagnetisasi yang bervibrasi menginduksikan suatu ggl pada kumparan pickup (b) Pickup (lingkaran dibawah senar logam) dan gitar listrik ini mendeteksi vibrasi senar dan mengirim informasi ini melalui amplifier dan kedalam pengeras suara. (sakelar pada badan gitar memungkinkan musisi untuk memilih sperangkat picup mana, yang masing- masingterdiri atasenampickup,yanghendakdigunakan)
  • 7. HUKUM FARADAY 7 3.2 GGL GERAK 1. Pengertian GGL Gerak GGL Gerak adalah ggl yang terinduksi pada sebuah konduktor yang bergerak menembus suatu medan magnet konstan. Konduktor lurus dengan panjang l bergerak menembus sebuah medan magnet homogen yang mengarah kedalam halaman buku. Asumsikan konduktor tersebut bergerak pada arah yang tegak lurus medan dengan kecepatan konstan dibawah suatu pengaruh suatu penyebab eksternal. Elektron dalam konduktor mengalami gaya sebesar Yang arahnya sepanjang l tegak lurus v dan B. Dibawah pengaruh gaya ini, elektron bergerak keujung bawah konduktor yang berkumpul disana, menyebabkan terkumpulnya muatan positif pada ujung atas. Sebagai akibat dari pemisahan muatan ini, sebuah medan listrik E dihasilkan didalam konduktor. Muatan berkumpul dikedua ujung hingga gaya magnetik ke bawah qvB pada muatan-muatan yang tersisa dikonduktor diimbangi oleh gaya listrik keatas qE. Pada keadaan ini, elektron hanya melakukan gerakan termal acak. Kondisi keseimbangan mensyaratkan Medan Listrik yang dihasilkan pada konduktor dihubungkan dengan beda potensial di sepanjang ujung konduktor oleh persamaan ∆V=El. Jadi untuk kondisi kesetimbangan Dimana ujung atas konduktor berada pada potensial listrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan ujung bawahnya. Dengan demikian, Suatu beda potensial tetap berada diantara ujung konduktor selama konduktor tersebut bergerak menembus medan magnet homogen. Jika arah geraknya dibalikkan, maka polaritas beda potensialnya juga dibalikkan. Situasi yang lebih menarik terjadi ketika konduktor yang bergerak merupakan bagian dari lintasan konduktor tertutup. Situasi ini secara khusus bermanfaat untuk Fb = qv x B qE = qv x B E = vB ∆V = El = Blv
  • 8. HUKUM FARADAY 8 mengilustrasikan bagaimana fluks magnetik yang berubah menyebabkan arus terinduksi pada rangkaian tertutup. Bayangkan sebuah rangkaian yang terdiri atas batang konduktor sepanjang l yangb meluncur sepanjang dua rel konduktor sejajar yang letaknya tetap. Supaya sederhana kita asumsikan batang tersebut memiliki hambatan nol dan bagian yang diam dari rangkaian tersebut memiliki hambatan R. Sebuah medan magnet homogen dan konstan B, Bekerja tegak lurus pada bidang rangkaian. Ketika batang tersebut ditarik kekanan dengan kecepatan v dibawah pengaruh gaya Fapp, muatan bebas pada batang mengalami gaya magnetik yang mengarah sepanjang batangnya. Gaya ini menimbulkan arus terinduksi karena muatannya bebas bergerak pada lintasan konduktor tertutup.Dalam kasus ini, laju perubahan fluks magnetik melalui loop dan ggl gerak yang terinduksi disepanjang batang yang bergerak sebanding dengan perubahan luas loop. Jika batangnya ditarik kekanan dengan kecepatan konstan, maka usaha yang dilakukan oleh gaya yang diberikan muncul sebagai energi dalam pada resistor R. Oleh karena luas daerah yang dilingkupi oleh rangkaian pada saat kapanpun adalah lx,dimana x adalah posisi batang, maka fluks magnetik yang menembus daerah tersebut adalah 𝜙 = 𝐵𝑙𝑥 Menggunakan hukum Faraday dan dengan memperhatikan bahwa x berubah terhadap waktu pada laju 𝑑𝑥 𝑑𝑡 = v, kita ketahui bahwa ggl gerak yang terinduksi adalah 𝜀 = − 𝑑𝜙 𝑑𝑡 = - 𝑑( 𝐵𝑙𝑥) 𝑑𝑡 = - Bl 𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝜀 = 𝐵𝑙𝑣 Oleh karena hambatan rangkaian adalah R, maka arus induksi adalah I = 𝜀 𝑅 Diagram rangkaian yang ekuivalen untuk contoh ini ditunjukkan Mari kita telaah sistemnya menggunakan pertimbangan energi. Oleh karena tidak ada baterai dalam rangkaian, maka mungkin kita bingung darimana asal arus induksi dan energi yang dihantarkan kepada resistor. Kita dapat memahami asal arus dan energi ini dengan memperhatikan gaya bahwa gaya yang diberikan ini melakukan usaha pada batang konduktor. Dengan demikian, gaya juga menggerakkan muatan melalui medan magnet. Pergerakannya melalui medan magnet menyebabkan muatan bergerak
  • 9. HUKUM FARADAY 9 sepanjang batang dengan suatu kecepatan hanyut rata-rata sehingga timbul arus. Perubahan energi sistem selama suatu selang waktu harus sama dengan energi yang dihantarkan kedalam sistem oleh usaha. Ini konsisten dengan prinsip Umum kekekalan energi yang dijelaskan oleh Mari kita buktikan hal ini secara matematis. Ketika batang bergerak melalui medan magnet homogen B, batang tersebut mengalami gaya magnetik FB sebesar IlB. Arah gaya ini berlawanan dengan gerak batang, yakni kekiri. Oleh karena batang bergerak dengan kecepatan konstan, gaya yang diberikan harus sama besar dan berlawanan arahnya dengan gaya magnetik, atau kekanan (Jika FB bekerja pada arah geraknya, maka hal ini akan menyebabkan batangnya semakin cepat dan ini melanggar hukum kekekalan energi.) Dengan menggunakan persamaan yang ada dan fakta bahwa Fapp = ilB, kita ketahui bahwa daya yang dihantarkan oleh gaya yang diberikan adalah P = Fapp v = (IlB) v = B2l2v2 𝑅 = 𝜀2/R Dari persamaan yang didapat kita lihat bahwa daya masukan ini sama besarnya dengan laju energi yang dihantarkan pada resistor sehingga persamaan terbukti dalam situasi ini.
  • 10. HUKUM FARADAY 10 3.3 Hukum Lenz Hukum Faraday menandakan bahwa ggl induksi dan perubahan fluks memiliki tanda aljabar yang berlawanan. Hal ini merupakan interpretasi fisika yang sangat nyata, yang dikenal sebagai hukum lenz, yang berbunyi : Artinya, arus induksi cenderung mencegah perubahan fluks magnetik awal yang menembus rangkaian. Hukum lenz merupakan konsekuensi dari hukum kekekalan energi. Untuk memahami hukum lenz, kita pahami contoh batang yang bergerak kekanan pada dua rel sejajar didalam medan magnet homogen (medan magnet eksternal, gambar 1 (a) ) Ketika batang bergerak ke kanan, fluks magnetik yang menembus daerah yang dilingkupi oleh rangkaian, neningkat terhadap waktu karena luasnya bertambah. Hukum lenz menyatakan bahwa arus induksi harus berarah sedemikian hingga medan magnet yang dihasilkannya melawan perubahan fluks magnetik eksternal. Oleh karena fluks magnetik akibat medan “Arus induksi pada loop muncul dengan arah yang menghasilkan sebuah medan magnet yang melawan perubahan fluks magnetik yang menembus daerah yang dilingkupi oleh loop.” Gambar 1. (a) ketika batang bergeser pada dua rel konduktor yang diam, fluks magnetik akibat medan magnet eksternal yang mengarah ke dalam halaman buku, yang menembus daerah yang dilingkupi oleh loop, bertambah seiring dengan waktu. Berdasarkan hukum Lentz, arus induksi harus berlawanan arah jarum jam untuk menghasilkan medan magnet yang melwannya, yang arahnya keluar (b) ketika batang bergerak ke kiri, arus induksi haruslah searah jarum jam.
  • 11. HUKUM FARADAY 11 eksternal yang diarahkan kedalam halaman buku bertambah besar, maka arus terinduksi. Jika ingin melawan perubahan ini, maka harus menghasilkan medan yang arahnya keluar halaman buku. Jadi, arus induksi harus berlawanan arah jarum jam ketika batangnya bergerak kekanan.( gunakan aturan tangan kanan untuk memastikan arah ini.) jika batangnya bergerak kekiri, seperti pada gambar 1 (b) ), maka fluks magnetik eksternal yang menembus daerah yang dilingkupi loop berkurang terhadap waktu. Oleh karena arah medannya kedalam halaman buku, maka arus induksi harus searah jarum jam jika ingin menghasilkan medan yang arahnya juga kedalam halaman buku. Pada kasus manapun , arus induksi cenderung menjaga fluks asal yang menembus daerah yang dilingkupi oleh loop arus. Jika kita telaah situasi ini dengan pertimbangan energi, bayangkan jika batangnya diberi sedikit dorongan kekanan. Pada analisis sebelumnya, kita ketahui bahwa gerak ini menghasilkan arus yang berlawanan arah jarum jam pada loop. Apa yang terjadi jika kita asumsikan bahwa arusnya searah jarum jam sehingga arah gaya magnetik yang dikeluarkan kepada batang adalah kekanan? Gaya ini akan mempercepat batang dan menambah kecepatannya . hal ini, akibatnya akan berakibat pada meningkatnya arus induksi yang akan Gambar 2. (a) Ketika magnet digerakkan ke arah loop konduktor yang diam, sebuah arus akan terinduksi pada arah yang ditunjukkan. Garis-garis medan magnet yang ditunjukkan diakibatkan oleh keberadaan magnet batang. (b) Arus induksi ini menghasilkan medan magentenya sendiri, yang diarahkan ke kiri, yang melawan fluks eksternal yang bertambah. Garis-garis medan magnet yang ditunjukkan adalah akibat arus induksi pada cincin. (c) Ketika magnet digerakkan menjauhi loop konduktor yang diam, suatu arus yang diinduksikan pada arah yang ditunjukkan. (d) arus induksi ini menghasilkan medan magnet yang ditunjukkan adalah akibat arus induksi pada cincin.
  • 12. HUKUM FARADAY 12 menyebabkan bertambahnya gaya. Yang akan mengakibatkan bertambahnya arus dan seterusnya. Efeknya, sistem ini akan memperoleh energi tanpa adanya energi yang masuk. Ini jelas tidak konsisten dengan semua pengalaman kita dan melanggar hukum kekekalan energi. Oleh karena itu, kita harus menyimpulkan bahwa arus tersebut haruslah berlawanan arah jarum jam. Mari kita bayangkan situasi lain dimana sebuah batang bergerak kearah sebuah loop logam yang stasioner, seperti pada gambar 2 (a) , ketika magnet bergerak kekanan arah loop, fluks magnetik eksternal yang melalui loop meningkat terhadap waktu. Untuk melawan peningkatan fluks akibat medan kekanan ini, arus induksi menghasilkan medan magnetnya sendiri kekiri, seperti diilustrasikan pada gambar 2 (b) sehingga arus induksi adalah pada arah yang ditunjukkan. Kita simpulkan bahwa sisi kiri loop arus bekerja seperti kutub utara dan sisi kanannya seperti kutub selatan. Jika magnetnya bergerak kekiri, seperti gambar 2 (c), maka fluks yang menembus daerah yang dilingkupi oleh loop berkurang terhadap waktu. Sekarang arus induksi pada loop memiliki arah yang ditunjukkan pada gambar 2 (d) karena arah arus ini menghasilkan medan magnet yang sama arahnya dengan medan eksternal. Dalam kasus ini, sisi kiri loop adalah kutub selatan dan sisi kanannya adalah kutub utara.
  • 13. HUKUM FARADAY 13 3.4 Ggl Induksi dan Medan Listrik Kita telah melihat bahwa fluks magnetic yang berubah menginduksikan suatu ggl dan suatu arus pada loop konduktor. Pada pembahasan kita mengenai listrik, kita hubungkan sebuah arus dengan medan listrik yang memberikan suatu gaya listrik pada partikel bermuatan. Dengan cara yang sama, kita dapat menghubungkan sebuah arus induksi pada loop konduktor dengan sebuah medan listrik, dengan menyatakan bahwa sebuah medan listrik diciptakan pada konduktor sebagai akibat dari fluks magnetic yang berubah. Kita juga memperhatikan dalam pembahasan kita mengenai listrik bahwa keberadaan sebuah medan listrik tidak dipengaruhi oleh keberadaan muatan uji. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan saat loop konduktornya tidak ada, medan magnet yang berubah masih tetap menghasilkan medan listrik dalam ruang kosong. Medan listrik yang terinduksi ini bersifat nonkonservatif, tidak seperti medan elektrostatik yang dihasilkan oleh muatan stasioner. Kita dapat mengilustrasikan hal ini dengan membayangkan sebuah loop konduktor dengan jari-jari r yang diletakkan dalam medan magnet homogeny yang tegak lurus bidang loop. Jika medan magnet berubah terhadap waktu, maka menurut hukum faraday suatu ggl ɛ = -dφ ᶘdt akan diinduksikan dalam loop. Induksi sebuah arus pada loop menandakan keberadaan sebuah medan listrik terinduksi E yang harus tangensial terhadap loop karena ini adalah arah dimana muatan-muatan dlam kawat bergerak dalam rangka merespon gaya listriknya. Usaha yang dilakukan oleh medan listrik untuk menggerakkan sebuah muatan uji q sebanyak satu kali mengelilingi loop sama dengan q ɛ. Oleh karena gaya listrik yang bekerja pada muatan adalah qE, maka usaha yang akan dilakukan oleh medan listrik untuk menggerakkan muatan satu pada sekeliling loop adalah qE(2πr) adalah keliling loop. Kedua persamaan untuk usaha ini harus setara sehingga kita dapatkan qE=qE(2πr) E= ɛ 2πr Menggunakan hasil ini bersama dengan persamaan 31.1 dan fakta bahwa untuk sebuah loop lingkaran, kita dapatkan bahwa medan listrik yang terinduksi.
  • 14. HUKUM FARADAY 14 Jika variasi wktu dari medan magnetnya ditentukan , maka kita dapat dengan mudah menghitung medan listrik yang terinduksi. Ggl untuk sembarang lintasan tertutup dapat dituliskan sebagai integral garis E.ds sepanjang lintasan ɛ= ᶘE.ds,. dalam kasus yang lebih umum, E boleh tidak konstan dan lintasannya boleh tidak lingkaran. Jadi hukum induksi faraday ɛ = -dφ ᶘdt.
  • 15. HUKUM FARADAY 15 3.5 Generator dan Motor Generator lisrik menerima energy dalam bentuk usaha dan menyalurkannya keluar melalu transmisi listrik. Untuk memahami cara kerjanya, mari kita peerhatikan suaatu generator arus bolak-balik (AC). Dalam bentuknnya yang paling sederhana, generaor terdiri dari sebuah loop kawat yang dirotasikan olehh suatu cara eksternaldalam sebuah medan magnet (gambar a). (a) (b) Figure (a) Diagram skema generator AC, figure (b) ggl bolak balik yang di induksikan pada loop digambar kan grafiknya sebagai fungsi dai wakru. Pada pembangkit listrik komersial, energy yang dibutuhkan untuk merotasikan loop dapat diperoleh dari berbagai sumber. Contohnya, pada pembangkit listrik tenaga air, airterjun diarahkan pada ujung turbin untuk menghasillkan gerak rotasi. Pada pembangkit listrik tenaga batu bara energy yang dilepaskan pada pembakaran batu bara digunakan untuk mengubah air menjadi uap dan uap ini diarahhkan ke bilah bilah turbin. Ketika loop berotasi pada medan magnet, fluks magnetic yng menembus luas yang dilingkupi oleh loop berubah terhadap waktu hal ini menginduksikan suatu ggl dan sebuah arus pada loop berdasarkan hukum Faraday. Ujung loop di hubungkan pada cincin-cincin slip yang berotasi bersama loop. Hubungan dari cincin-cincinn slip yang berfungsi sebagai terminal-termina keluaran dari generator ke rangkaian eksternal diberikan oleh sikat-sikat stasioner yang bersentuhan dengan cincin-cincn slip ini. Misalkan bahwa, alih-alih satu lilitan, loop tersebut memiliki N lilitan (situasi yang lebih nyata), semua dengan luas A yang sama dan berotasi dalam medan magnet dalam
  • 16. HUKUM FARADAY 16 kecepatan sudut konstan ω. Jika θ adalah sudut antara medan magnet dan bidang normal loop, maka fluks magnetic yang menembus loop pada sembarang waktu t adalah Dimana kita telah menggunakan hubungan θ = ωt antara posisi sudut dan kelajuan sudut. (Kita telah mengatur jamnya sedemikian hingga t = 0 ketika θ = 0). Dengan demikian, ggl induksi pada kumparan adalah : Hasil ini menunjukkan bahwa ggl tersebut berubah secara sinusoidal terhadap waktu, seperti grafik yang digambarkan pada Figur (b). Dari persamaan 31.10 kita lihat bahwa ggl maksimum memiliki nilai : yang terjadi ketika ωt = 900 atau 2700. Dengan kata lain, ɛ = ɛmaks ketika medan magnet berada didalam bidang kumparan dan laju perubahan fluksnya maksimum. Selain itu gglnya nol ketika ωt = 0 atau 1800, yaitu ketika B tegak lurus bidang kumparan dan laju perubahan fluksnya adalah nol. Frekuensi untuk generator komrsial di Amerika Serikat dan Kanada adalah 60 Hz, sedangkan dibeberapa Negara Eropa adalah 50 Hz. Generator arus searah (DC) diilustrasikan pada Figur (c). generator semacam itu digunakan, misalnya dalam mobil-mobil lama untuk mengisi aki. Komponennya pada dasarnya sama dengan generator AC, kecuali yang bersentuhan dengan loop yang berotasi dibuat dengan menggunakan sebuah cincin slip yang disebut komutator. Dalam konfigrasi ini, tegangan keluarnya selalu memiliki polaritas yang sama dan berbentuk pulsa yang berubah seiring waktu, seperti ditunjukkan pada Figure (d). Kita dapat memahami alasan dari hal ini dengan memperhatikan bahwa bagian yang bersentuhan dengan cincin slip membalikkan fungsinya seatiap setengah siklus. Ada waktu yang sama, polaritas ggl inuksi juga terbalik sehingga polaritas cincin split ( yang sama dengan polaritas tegangan keluaran ) tetap sama. ΦB = BA cos ωt ɛ = -N 𝑑ΦB 𝑑𝑡 = -NAB 𝑑 𝑑𝑡 (cos ωt) = NABω sinωt (31.10) ɛmaks = NABω (31.11)
  • 17. HUKUM FARADAY 17 Arus DC yang bentuknya pulsa ini tidak cocok untuk sebagian besar peralatan listrik. Untuk mendapatkan arus DC yang lebih stabil, generator DC komersial menggunakan banyak kumparan dan komutator yang terdistribusi sedemikian hingga pulsa sinusoidal dari berbagai kumparan saling berbeda fase. Keika pulsa-pulsa ini digabungkan seluruhnya, kluaran DC-nya nyaris tidak berfluktuasi. (c ) (d) Figure (c) diagram skematis dari generaor DC , figure (d) besar ggl berubah seiring waktu namun polaritasnya tidak pernah berubah Motor adalah peralatan yang menerima energy dalam bentuk transmisi listrik dan menyalurkan energy dalam bentuk usaha. Intinya, motor adalah kebalikan dari generator. Alih- alih menghasilkan arus dengan merotasikan suatu kumparan, suatu arus diberikan pada kumparan oleh baterai dan torsi yang bekerja pada kumparan yang berarus menyebabkan berotasi. Usaha mekanis yang bermanfaat dapat dilakukan dengan cara menempelkan kumparan yang berputar ini pada suatu alat eksternal. Akan tetapi, ketika kumparan berotasi dalam medan magnet, fluks magnetic yang berubah menginduksikan suatu ggl pada kumparan. Ggl induksi ini selalu bekerja sedemikian hingga mengurangi arus pada kumparan. Jika tidak demikian, maka hukum Lenz dilnggar. Besar ggl meningkat ketika laju rotasi kumparan meningkat. Oleh tegangan yang ada untuk memberikan arus sama dengan selisih antara tegangan yang dan dengan ggl balik , maka arus pada kumparan yang berotasi dibatasi oleh ggl balik. Ketika sebuah moto dinyalakan, tidak ada ggl balik sehingga arusnya sangat besar karena hanya di batasi oleh hambatan kumparan. Ketika kumparan mulai berotasi, ggl balik
  • 18. HUKUM FARADAY 18 yang diinduksikan melawan tegangan yang diberikan dan arus pada kumparan berkurang. Jka beban mekanis bertambah, maka motor akan melambat. Berkurangnya ggl balik ini akan meningkatkan arus pada kumparan dan akan meningkatkan daya yang dibutuhkan dari sumber tegangan eksternal. Oleh karena alasan ini, daya yang dibutuhkan untuk menyalakan motor dan menjalankannya lebih besar untuk beban yang berat dibandingkan untuk beban yang ringan. Jika motornya dibuat untuk bkerja tanpa beban mekanis, maka ggl balik akan mngurangi arus hingga nilai yang cukup besar untuk mengatasi rugi-rugi energy akibat energy dalam dan gesekan. Jika beban yang sangat berat membuat motornya macet sehingga tidak dapat berotasi, maka tidak adanya ggl balik dapat berakibat pad aurus sangat tinggi yang berbahaya pada kawat motor. Aplikai arus pada motor dalam mobil, dapat dilihat pada prkembangan system kendaraan hibrida. Pada mobil-mobil ini sebuah sebuah mesin bensin dan sebuah motor istrik di kombinasikan untuk meningkatkan keekonomisan bahan bakar kendaraan dan mengurangi emisi.
  • 19. HUKUM FARADAY 19 3.6 Arus Pusar (Eddy Current) Sebagaimana telah kita lihat, ggl dan arus diinduksikan pada rangkaian oleh fluks magnetik yang berubah. Dengan cara yang sama, arus yang berputar yang disebut arus pusar (arus eddy) diinduksikan pada sepotong logam yang bergerak melalui medan magnet. Ini dapat dengan mudah didemonstrasikan dengan membiarkan sebuah tembaga pipih atau lempengan aluminium yang menempel pada ujung sebuah batang tegar untuk mengayun ke depan dan belakang menembus sebuah medan magnet. Ketika lempengannya memasuki medan, fluks magnetic berubah menginduksikan suatu ggl pada lempengan yang mengakibatkan electron- elektron bebas pada lempengan bergerak dan menghasilkan arus pusar yang berputar. Menurut hokum Lenz, arah arus pusar menghasilkan medan magnet yang melawan perubahan yang menyebabkan arusnya. Oleh karena itu, arus pustar harus menghasilkan kutub-kutub magnetic yang efektif pada lempengan yang ditolak oleh kutub-kutub dari magnet. Hal ini membuat munculnya gaya tolak yang melawan gerak lempengan. (Jika hal sebaliknya benar, maka lempengan akan dipercepat dan energinya akan bertambah setiap saat setelah terjadi ayunan dan ini melanggar hokum kekekalan energi) Seperti ditunjukkan pada gambar disamping, dimana batang magnet mengarah menjauhi pengamat, arus pusar yang diinduksikan searah dengan jarum jam ketika lempengan menjauhu medan. Hal ini karena fluks yang menjauhi halaman buku keluar menjauhi lempengan sehingga oleh hukum Lenz arus induksi harus membuat medan magnetnya sendiri, yang masuk kedalam halaman buku. Hal sebaliknya benar ketika batang magnet mengarah ke dalam halaman buku, arus pusar yang diinduksikan adalah berlawanan arah jarum jam ketika lempengan yang berayun memasuki medam. Hal ini karena fluks akibat medab magnet eksternal masuk ke halaman buku yang menembus lempengan bertambah sehingga medan magnet keluar dari halaman buku. Oleh karena arus pusar yang diinduksikan selalu meghasilkan gaya hambat magnetic FB ketika lempengan memasuki atau meninggalkan medan, maka lempengan yang berayun pada akhirnya akan diam.
  • 20. HUKUM FARADAY 20 Jika lempengannya dibuat sela-sela, seperti ditunjukkan gambar diatas, maka arus pusar dan gaya hambat magnetiknya menjadi sangat jauh berkurang. Kita dapat memahami hal ini dengan menyadari bahwa sela-sela pada lempenganan mencegah terbentuknya loop-loop arus besar. System pengereman pada sebagian besar kereta bawah tanah dan kereta cepat menggunakan prisnsip induksi elektromagnetik dan arus pusar. Sebuah electromagnet yang ditempelkan pada kereta diletakkan di dekat rel baja. (Sebuah elektrpmagnetik pada dasarnya adalah solenoid berinti besi). Pengereman terjadi ketika arus yang besar dialirkan melalui elektromagnetiknya. Gerak relative magnet dan rel menginduksikan arus pusar pada rel, dan arah arus-arus ini menghasilkan gaya hambat pada kerreta yang sedag bergerak. Oleh karena besar arus pusar berkurang secara tetap seiring kereta melambat, maka efek pengereman terjadi cukup mulus. Sebagai pengaman, beberapa perkakas listrik menggunakan arus pusar untuk menghentikan bilah-bilah tajam yang berputar saat aatnya dimatikan. Arus pusar sering kali tidak diinginkan karena arus pusar mempresentasikan perubahan energy mekanik menjadi energy dalam. Untuk mengurangi rugi energy ini, bagian yang berkonduksi seringkali dibuat dalam lapisan-lapisan tipis yang dipisahkan oleh bahan Gambar a. Ketika lempengan konduktor memasuki medan (posisi 1), arus pusarnya berlawananjarumjam.Ketikalempenganmeninggalkanmedan(posisi2),arusnyasearah jarum jam. Dalam kasusu manapun, gaya pada lempengan berlawanan dengan kecepatannya dan pada akhirnya lempengan akan diam Gambar b. Ketika dibuat sela- sela pada lempengan konduktor, arus pusarnya akan sangat berkurang dan lempengannyaberayunlebihbebasmenembusmedanmagnetnya
  • 21. HUKUM FARADAY 21 non-induktor. Struktur berlapis ini menambah hambatan bagi arus pusar dan secara efektif membatasi arus-asurnya hanya berada pada masing-masing lapisan saja. Struktur berlapis semacam ini digunakan pada inti trafo dan motor untuk meminimalkan arus pusar dan meningkatkan efisiensi alat.