SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
Armatur dan
Sistem Penerangan
Simon Patabang, MT.
Sistem Penerangan
Berdasarkan pembagian flux cahaya dan
armatur yang digunakan, maka sistem
penerangan dapat dibagi sbb:
Sistem Penerangan Langsung ke
bidang kerja
a. Penerangan langsung 90 – 100%
b. Sebagian besar penerangan langsung 60 – 90 %
c. Penerangan campuran/baur (difus) 40 – 60%
d. Penerangan tak langsung 10 – 40%
e. Sebagian besar penerangan tak langsung 0 – 10%
Penerangan Langsung
• Cahaya yang dipancarkan sumber cahaya,
seluruhnya diarahkan ke bidang pemukaan
kerja.
• Penerangan langsung menimbulkan bayang-
bayang yg tajam karena itu harus diusahakan
supaya cahayanya tidak langsung mengenai
mata.
• Umumnya digunakan pada ruangan yg tinggi,
seperti bengkel, pabrik, dan penerangan luar.
Penerangan Sebagian Besar Langsung
• Sebagian kecil cahaya dipancarkan ke atas
• Pembentukan bayang-bayang dan kilaunya
lebih sedikit dibandingkan dengan penerangan
langsung.
• Digunakan untuk ruangan ibadat, tangga
dalam rumah, gang
Penerangan Tak Langsung
• Penerangan tak langsung adalah penerangan
suatu ruang dimana cahayanya dipantulkan
oleh langit-langit (loteng) dan dinding.
• Warna loteng dan dinding harus berwarna
terang
• Digunakan untuk ruangan baca, menulis, dan
pekerjaan-pekerjaan adminitrasi.
Penerangan Sebagian Besar Tak
Langsung
• Sebagain besar cahaya diarahkan ke atas
karena itu warna dinding dan loteng harus
terang.
• Bayang-bayang dan kilau yang timbul hanya
sedikit.
• Umumnya digunakan pada ruang tamu, toko-
toko, rumah sakit, dan ruang baca
Penerangan Difus
• Sebagian dari cahaya diarahkan ke langit-
langit dan dinding sehingga efisiensi
penerangannya lebih rendah dibanding jenis
armatur sebelumnya.
• Bayang-bayang dan kilau semakin berkurang
• Digunakan untuk ruangan sekolah, kantor, dan
ruang kerja
Armatur
• Armatur adalah komponen yang digunakan untuk
mengendalikan dan mendistribusikan cahaya yang
dipancarkan oleh lampu yang dipasang di dalamnya.
• Dilengkapi dengan peralatan untuk melindungi lampu
dan peralatan pengendali listrik.
• Konstruksi armatur ditentukan oleh :
1. Cara pemasangannya pada dinding atau loteng
2. Perlindungan sumber cahaya
3. Penyebaran sumber cahaya
4. Penyesuaian dengan lingkungan
Bentuk Armatur
Armatur Pancaran
lebar
Armatur Pancaran
terbatas
Armatur rok
Armatur Gantung
Armatur Palung
Armatur yang digunakan untuk penerangan
langsung adalah armatur :
a. Pancaran lebar : utk penerangan dalam ruang
bengkel
b. Pancaran Terbatas : utk penerangan pada
mesin2 perkakas
c. Armatur palung : untuk penerangan industri
d. Armatur rok : untuk penerangan luar
e. Armatur gantung : untuk rumah ibadah.
Kelompok Armatur
Armatur diklasifikasikan berdasarkan 5 kategori
yaitu berdasarkan:
1. Sifat penerangan
2. Konstruksi
3. Penggunaan
4. Bentuk
5. Cara pemasangan
Sifat penerangan
Berdasarkan sifat penerangan, armatur
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Armatur penerangan langsung
2. Armatur penerangan sebagian besar
langsung
3. Armatur penerangan difus
4. Armatur penerangan sebagian besar tak
langsung
2. Berdasarkan Kontruksi
• Berdasarkan Kontruksi Armatur diklasifika
sikan sebagai berikut:
1. Armatur biasa
2. Armatur kedap tetesan air
3. Armatur kedap air
4. Armatur kedap letupan debu
5. Armatur kedap letupan gas
3. Berdasarkan Penggunaan
Berdasarkan Penggunaan Armatur diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Armatur penerangan dalam
2. Armatur penerangan luar
3. Armatur penerangan industri
4. Armatur penerangan dekorasi
5. Armatur penerangan ditanam pada
dinding/langit-langit
6. Armatur penerangan tidak ditanam
4. Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan Bentuknya, armatur
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Armatur balon.
2. Armatur pinggan
3. Armatur gelang
4. Armatur kandil
5. Armatur palung
5. Berdasarkan Cara Pemasangan
Berdasarkan Cara Pemasangan :
1. Armatur langit-langit dinding
2. Armatur gantung
3. Armatur berdiri
4. Armatur gantung dengan pipa
5. Armatur gantung dengan kabel
Absorpsi
• Absorpsi adalah penyerapan sebagian cahaya
oleh suatu permukaan yang dikenai cahaya.
• Permukaan gelap dan buram menyerap banyak
cahaya.
• Cahaya yang diserap menyebabkan permukaan
menjadi panas.
• Besarnya flux cahaya yang diserap (a) oleh suatu
permukaan didefinisikan dengan rumus :
Fluxcahaya yg diserap
a
Fluxcahaya yg mengenai permukaan

Refleksi
• Refleksi adalah proses pemantulan cahaya dari
suatu permukaan yang dikenai cahaya.
• Pemantulan cahaya dapat terjadi pada benda
yang tak tembus cahaya seperti cermin, tembok,
kursi, pintu besi, meja, loteng, armatur dan
sebagainya.
Macam-macam refleksi :
1.Refleksi cermin/teratur
2.Refleksi baur/difus
3.Refleksi terpencar
4.Refleksi campuran
• Besarnya flux cahaya yang dipantulkan ditentukan
oleh faktor refleksi r suatu permukaan yg dinyatakan
dengan persamaan :
Fluxcahaya yg dipantulkan
r
Fluxcahaya yg mengenai permukaan

• Jika r = 0,6 atau 60% artinya bahwa 60% dari flux cahaya
yang mengenai permukaan, dipantulkan.
• Jika r>75% dikatakan warna putih.
• Jika 5%< r <75% dikatakan warna kelabu
• Jika r<5% dikatakan warna hitam
Simbol Faktor refleksi :
dinding (rw), loteng (rp), dan bidang pengukuran (rw)
Refleksi Netral dan Selektif
• Refleksi netral terjadi jika cahaya yang
mengenai suatu permukaan akan dipantulkan
tanpa perubahan warna.
• Refleksi selektif terjadi jika cahaya berwarna
mengenai suatu permukaan akan dipantulkan
dengan warna yang sama.
Transmisi
• Transmisi adalah proses tembusnya sebagian
cahaya terhadap suatu permukaan.
• Macam-macam Transmisi :
1. Transmisi teratur : cahaya yang masuk
sejajar dan keluar tetap sejajar
2. Transmisi difus sempurna : cahaya yang
masuk sejajar dan keluar tersebar
3. Transmisi campuran : cahayanya tampak
buram. Misalnya pada kaca buran
• Untuk suatu permukaan berlaku :
a + r + t = 1
4. Transmisi netral warna cahaya yang tidak/
hampir tidak berubah ketika menembus suatu
permukaan bahan.
• Besarnya flux cahaya yang menembus suatu
permukaan ditentukan oleh faktor transmisi t
yg dinyatakan dengan persamaan :
Fluxcahaya yg dapat menembus
t
Fluxcahaya yg mengenai permukaan

Armatur Untuk Transmisi cahaya
Sekian

Contenu connexe

Tendances

PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1Maulana Ilham Saputra
 
Jobsheet instalasi penerangan listrik
Jobsheet instalasi penerangan listrikJobsheet instalasi penerangan listrik
Jobsheet instalasi penerangan listrikArtechArisTechnologi
 
Tegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi ACTegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi ACGredi Arga
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Faizin Pass
 
Ipl materi 1.2
Ipl materi 1.2Ipl materi 1.2
Ipl materi 1.2Dwi Hani
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingMuhammad Kennedy Ginting
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiNurFauziPamungkas
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkronbeninass
 
Tegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCTegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCGredi Arga
 

Tendances (20)

9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
 
TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DAYA TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DAYA
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
 
10 analisis komponen
10 analisis komponen10 analisis komponen
10 analisis komponen
 
Jobsheet instalasi penerangan listrik
Jobsheet instalasi penerangan listrikJobsheet instalasi penerangan listrik
Jobsheet instalasi penerangan listrik
 
Tegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi ACTegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi AC
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
 
Ipl materi 1.2
Ipl materi 1.2Ipl materi 1.2
Ipl materi 1.2
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
SISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIKSISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIK
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkron
 
Tegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCTegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DC
 

Similaire à 3 Sistem Penerangan

Penerangan_di_tempat_kerja (2).pptx
Penerangan_di_tempat_kerja (2).pptxPenerangan_di_tempat_kerja (2).pptx
Penerangan_di_tempat_kerja (2).pptxIanMardiansyah2
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Cahaya makalah- instalasi listrik
Cahaya  makalah- instalasi listrikCahaya  makalah- instalasi listrik
Cahaya makalah- instalasi listrikJust Latif no Other
 
6 Penerangan/Pencahayaan
6 Penerangan/Pencahayaan6 Penerangan/Pencahayaan
6 Penerangan/PencahayaanSimon Patabang
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2Ikhsan River
 
Canisius College Natural Lighting Design Consultation
Canisius College Natural Lighting Design ConsultationCanisius College Natural Lighting Design Consultation
Canisius College Natural Lighting Design ConsultationAlta Integra
 
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptxHANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptxAzZahraMiftahulFirda
 
pencahayaan buatan
pencahayaan buatanpencahayaan buatan
pencahayaan buatanAy De Rosary
 

Similaire à 3 Sistem Penerangan (14)

Makalah Luxmeter
Makalah Luxmeter Makalah Luxmeter
Makalah Luxmeter
 
ILUMINASI.pptx
ILUMINASI.pptxILUMINASI.pptx
ILUMINASI.pptx
 
Penerangan_di_tempat_kerja (2).pptx
Penerangan_di_tempat_kerja (2).pptxPenerangan_di_tempat_kerja (2).pptx
Penerangan_di_tempat_kerja (2).pptx
 
Pencahayaan
PencahayaanPencahayaan
Pencahayaan
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah- instalasi listrik
Cahaya  makalah- instalasi listrikCahaya  makalah- instalasi listrik
Cahaya makalah- instalasi listrik
 
6 Penerangan/Pencahayaan
6 Penerangan/Pencahayaan6 Penerangan/Pencahayaan
6 Penerangan/Pencahayaan
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
Tgs besar fisika bangunan(siipp) 2
 
Canisius College Natural Lighting Design Consultation
Canisius College Natural Lighting Design ConsultationCanisius College Natural Lighting Design Consultation
Canisius College Natural Lighting Design Consultation
 
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptxHANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
 
pencahayaan buatan
pencahayaan buatanpencahayaan buatan
pencahayaan buatan
 

Plus de Simon Patabang

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdfSimon Patabang
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...Simon Patabang
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhSimon Patabang
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanSimon Patabang
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatSimon Patabang
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Simon Patabang
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019Simon Patabang
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikSimon Patabang
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalSimon Patabang
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa Simon Patabang
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balikSimon Patabang
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararelSimon Patabang
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrikSimon Patabang
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrik3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrikSimon Patabang
 

Plus de Simon Patabang (20)

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascal
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
 
8 beban rlc
8 beban rlc8 beban rlc
8 beban rlc
 
7 jenis beban ac
7 jenis beban ac7 jenis beban ac
7 jenis beban ac
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika
 
3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrik3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrik
 

Dernier

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Dernier (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

3 Sistem Penerangan

  • 2. Sistem Penerangan Berdasarkan pembagian flux cahaya dan armatur yang digunakan, maka sistem penerangan dapat dibagi sbb: Sistem Penerangan Langsung ke bidang kerja a. Penerangan langsung 90 – 100% b. Sebagian besar penerangan langsung 60 – 90 % c. Penerangan campuran/baur (difus) 40 – 60% d. Penerangan tak langsung 10 – 40% e. Sebagian besar penerangan tak langsung 0 – 10%
  • 3. Penerangan Langsung • Cahaya yang dipancarkan sumber cahaya, seluruhnya diarahkan ke bidang pemukaan kerja. • Penerangan langsung menimbulkan bayang- bayang yg tajam karena itu harus diusahakan supaya cahayanya tidak langsung mengenai mata. • Umumnya digunakan pada ruangan yg tinggi, seperti bengkel, pabrik, dan penerangan luar.
  • 4. Penerangan Sebagian Besar Langsung • Sebagian kecil cahaya dipancarkan ke atas • Pembentukan bayang-bayang dan kilaunya lebih sedikit dibandingkan dengan penerangan langsung. • Digunakan untuk ruangan ibadat, tangga dalam rumah, gang
  • 5. Penerangan Tak Langsung • Penerangan tak langsung adalah penerangan suatu ruang dimana cahayanya dipantulkan oleh langit-langit (loteng) dan dinding. • Warna loteng dan dinding harus berwarna terang • Digunakan untuk ruangan baca, menulis, dan pekerjaan-pekerjaan adminitrasi.
  • 6. Penerangan Sebagian Besar Tak Langsung • Sebagain besar cahaya diarahkan ke atas karena itu warna dinding dan loteng harus terang. • Bayang-bayang dan kilau yang timbul hanya sedikit. • Umumnya digunakan pada ruang tamu, toko- toko, rumah sakit, dan ruang baca
  • 7. Penerangan Difus • Sebagian dari cahaya diarahkan ke langit- langit dan dinding sehingga efisiensi penerangannya lebih rendah dibanding jenis armatur sebelumnya. • Bayang-bayang dan kilau semakin berkurang • Digunakan untuk ruangan sekolah, kantor, dan ruang kerja
  • 8. Armatur • Armatur adalah komponen yang digunakan untuk mengendalikan dan mendistribusikan cahaya yang dipancarkan oleh lampu yang dipasang di dalamnya. • Dilengkapi dengan peralatan untuk melindungi lampu dan peralatan pengendali listrik. • Konstruksi armatur ditentukan oleh : 1. Cara pemasangannya pada dinding atau loteng 2. Perlindungan sumber cahaya 3. Penyebaran sumber cahaya 4. Penyesuaian dengan lingkungan
  • 9. Bentuk Armatur Armatur Pancaran lebar Armatur Pancaran terbatas Armatur rok Armatur Gantung Armatur Palung
  • 10. Armatur yang digunakan untuk penerangan langsung adalah armatur : a. Pancaran lebar : utk penerangan dalam ruang bengkel b. Pancaran Terbatas : utk penerangan pada mesin2 perkakas c. Armatur palung : untuk penerangan industri d. Armatur rok : untuk penerangan luar e. Armatur gantung : untuk rumah ibadah.
  • 11. Kelompok Armatur Armatur diklasifikasikan berdasarkan 5 kategori yaitu berdasarkan: 1. Sifat penerangan 2. Konstruksi 3. Penggunaan 4. Bentuk 5. Cara pemasangan
  • 12. Sifat penerangan Berdasarkan sifat penerangan, armatur diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Armatur penerangan langsung 2. Armatur penerangan sebagian besar langsung 3. Armatur penerangan difus 4. Armatur penerangan sebagian besar tak langsung
  • 13. 2. Berdasarkan Kontruksi • Berdasarkan Kontruksi Armatur diklasifika sikan sebagai berikut: 1. Armatur biasa 2. Armatur kedap tetesan air 3. Armatur kedap air 4. Armatur kedap letupan debu 5. Armatur kedap letupan gas
  • 14. 3. Berdasarkan Penggunaan Berdasarkan Penggunaan Armatur diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Armatur penerangan dalam 2. Armatur penerangan luar 3. Armatur penerangan industri 4. Armatur penerangan dekorasi 5. Armatur penerangan ditanam pada dinding/langit-langit 6. Armatur penerangan tidak ditanam
  • 15. 4. Berdasarkan Bentuk Berdasarkan Bentuknya, armatur diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Armatur balon. 2. Armatur pinggan 3. Armatur gelang 4. Armatur kandil 5. Armatur palung
  • 16. 5. Berdasarkan Cara Pemasangan Berdasarkan Cara Pemasangan : 1. Armatur langit-langit dinding 2. Armatur gantung 3. Armatur berdiri 4. Armatur gantung dengan pipa 5. Armatur gantung dengan kabel
  • 17. Absorpsi • Absorpsi adalah penyerapan sebagian cahaya oleh suatu permukaan yang dikenai cahaya. • Permukaan gelap dan buram menyerap banyak cahaya. • Cahaya yang diserap menyebabkan permukaan menjadi panas. • Besarnya flux cahaya yang diserap (a) oleh suatu permukaan didefinisikan dengan rumus : Fluxcahaya yg diserap a Fluxcahaya yg mengenai permukaan 
  • 18. Refleksi • Refleksi adalah proses pemantulan cahaya dari suatu permukaan yang dikenai cahaya. • Pemantulan cahaya dapat terjadi pada benda yang tak tembus cahaya seperti cermin, tembok, kursi, pintu besi, meja, loteng, armatur dan sebagainya. Macam-macam refleksi : 1.Refleksi cermin/teratur 2.Refleksi baur/difus 3.Refleksi terpencar 4.Refleksi campuran
  • 19.
  • 20. • Besarnya flux cahaya yang dipantulkan ditentukan oleh faktor refleksi r suatu permukaan yg dinyatakan dengan persamaan : Fluxcahaya yg dipantulkan r Fluxcahaya yg mengenai permukaan  • Jika r = 0,6 atau 60% artinya bahwa 60% dari flux cahaya yang mengenai permukaan, dipantulkan. • Jika r>75% dikatakan warna putih. • Jika 5%< r <75% dikatakan warna kelabu • Jika r<5% dikatakan warna hitam Simbol Faktor refleksi : dinding (rw), loteng (rp), dan bidang pengukuran (rw)
  • 21. Refleksi Netral dan Selektif • Refleksi netral terjadi jika cahaya yang mengenai suatu permukaan akan dipantulkan tanpa perubahan warna. • Refleksi selektif terjadi jika cahaya berwarna mengenai suatu permukaan akan dipantulkan dengan warna yang sama.
  • 22. Transmisi • Transmisi adalah proses tembusnya sebagian cahaya terhadap suatu permukaan. • Macam-macam Transmisi : 1. Transmisi teratur : cahaya yang masuk sejajar dan keluar tetap sejajar 2. Transmisi difus sempurna : cahaya yang masuk sejajar dan keluar tersebar 3. Transmisi campuran : cahayanya tampak buram. Misalnya pada kaca buran
  • 23. • Untuk suatu permukaan berlaku : a + r + t = 1 4. Transmisi netral warna cahaya yang tidak/ hampir tidak berubah ketika menembus suatu permukaan bahan. • Besarnya flux cahaya yang menembus suatu permukaan ditentukan oleh faktor transmisi t yg dinyatakan dengan persamaan : Fluxcahaya yg dapat menembus t Fluxcahaya yg mengenai permukaan 