2. Sistem Penerangan
Berdasarkan pembagian flux cahaya dan
armatur yang digunakan, maka sistem
penerangan dapat dibagi sbb:
Sistem Penerangan Langsung ke
bidang kerja
a. Penerangan langsung 90 – 100%
b. Sebagian besar penerangan langsung 60 – 90 %
c. Penerangan campuran/baur (difus) 40 – 60%
d. Penerangan tak langsung 10 – 40%
e. Sebagian besar penerangan tak langsung 0 – 10%
3. Penerangan Langsung
• Cahaya yang dipancarkan sumber cahaya,
seluruhnya diarahkan ke bidang pemukaan
kerja.
• Penerangan langsung menimbulkan bayang-
bayang yg tajam karena itu harus diusahakan
supaya cahayanya tidak langsung mengenai
mata.
• Umumnya digunakan pada ruangan yg tinggi,
seperti bengkel, pabrik, dan penerangan luar.
4. Penerangan Sebagian Besar Langsung
• Sebagian kecil cahaya dipancarkan ke atas
• Pembentukan bayang-bayang dan kilaunya
lebih sedikit dibandingkan dengan penerangan
langsung.
• Digunakan untuk ruangan ibadat, tangga
dalam rumah, gang
5. Penerangan Tak Langsung
• Penerangan tak langsung adalah penerangan
suatu ruang dimana cahayanya dipantulkan
oleh langit-langit (loteng) dan dinding.
• Warna loteng dan dinding harus berwarna
terang
• Digunakan untuk ruangan baca, menulis, dan
pekerjaan-pekerjaan adminitrasi.
6. Penerangan Sebagian Besar Tak
Langsung
• Sebagain besar cahaya diarahkan ke atas
karena itu warna dinding dan loteng harus
terang.
• Bayang-bayang dan kilau yang timbul hanya
sedikit.
• Umumnya digunakan pada ruang tamu, toko-
toko, rumah sakit, dan ruang baca
7. Penerangan Difus
• Sebagian dari cahaya diarahkan ke langit-
langit dan dinding sehingga efisiensi
penerangannya lebih rendah dibanding jenis
armatur sebelumnya.
• Bayang-bayang dan kilau semakin berkurang
• Digunakan untuk ruangan sekolah, kantor, dan
ruang kerja
8. Armatur
• Armatur adalah komponen yang digunakan untuk
mengendalikan dan mendistribusikan cahaya yang
dipancarkan oleh lampu yang dipasang di dalamnya.
• Dilengkapi dengan peralatan untuk melindungi lampu
dan peralatan pengendali listrik.
• Konstruksi armatur ditentukan oleh :
1. Cara pemasangannya pada dinding atau loteng
2. Perlindungan sumber cahaya
3. Penyebaran sumber cahaya
4. Penyesuaian dengan lingkungan
10. Armatur yang digunakan untuk penerangan
langsung adalah armatur :
a. Pancaran lebar : utk penerangan dalam ruang
bengkel
b. Pancaran Terbatas : utk penerangan pada
mesin2 perkakas
c. Armatur palung : untuk penerangan industri
d. Armatur rok : untuk penerangan luar
e. Armatur gantung : untuk rumah ibadah.
12. Sifat penerangan
Berdasarkan sifat penerangan, armatur
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Armatur penerangan langsung
2. Armatur penerangan sebagian besar
langsung
3. Armatur penerangan difus
4. Armatur penerangan sebagian besar tak
langsung
13. 2. Berdasarkan Kontruksi
• Berdasarkan Kontruksi Armatur diklasifika
sikan sebagai berikut:
1. Armatur biasa
2. Armatur kedap tetesan air
3. Armatur kedap air
4. Armatur kedap letupan debu
5. Armatur kedap letupan gas
14. 3. Berdasarkan Penggunaan
Berdasarkan Penggunaan Armatur diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Armatur penerangan dalam
2. Armatur penerangan luar
3. Armatur penerangan industri
4. Armatur penerangan dekorasi
5. Armatur penerangan ditanam pada
dinding/langit-langit
6. Armatur penerangan tidak ditanam
15. 4. Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan Bentuknya, armatur
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Armatur balon.
2. Armatur pinggan
3. Armatur gelang
4. Armatur kandil
5. Armatur palung
16. 5. Berdasarkan Cara Pemasangan
Berdasarkan Cara Pemasangan :
1. Armatur langit-langit dinding
2. Armatur gantung
3. Armatur berdiri
4. Armatur gantung dengan pipa
5. Armatur gantung dengan kabel
17. Absorpsi
• Absorpsi adalah penyerapan sebagian cahaya
oleh suatu permukaan yang dikenai cahaya.
• Permukaan gelap dan buram menyerap banyak
cahaya.
• Cahaya yang diserap menyebabkan permukaan
menjadi panas.
• Besarnya flux cahaya yang diserap (a) oleh suatu
permukaan didefinisikan dengan rumus :
Fluxcahaya yg diserap
a
Fluxcahaya yg mengenai permukaan
18. Refleksi
• Refleksi adalah proses pemantulan cahaya dari
suatu permukaan yang dikenai cahaya.
• Pemantulan cahaya dapat terjadi pada benda
yang tak tembus cahaya seperti cermin, tembok,
kursi, pintu besi, meja, loteng, armatur dan
sebagainya.
Macam-macam refleksi :
1.Refleksi cermin/teratur
2.Refleksi baur/difus
3.Refleksi terpencar
4.Refleksi campuran
19.
20. • Besarnya flux cahaya yang dipantulkan ditentukan
oleh faktor refleksi r suatu permukaan yg dinyatakan
dengan persamaan :
Fluxcahaya yg dipantulkan
r
Fluxcahaya yg mengenai permukaan
• Jika r = 0,6 atau 60% artinya bahwa 60% dari flux cahaya
yang mengenai permukaan, dipantulkan.
• Jika r>75% dikatakan warna putih.
• Jika 5%< r <75% dikatakan warna kelabu
• Jika r<5% dikatakan warna hitam
Simbol Faktor refleksi :
dinding (rw), loteng (rp), dan bidang pengukuran (rw)
21. Refleksi Netral dan Selektif
• Refleksi netral terjadi jika cahaya yang
mengenai suatu permukaan akan dipantulkan
tanpa perubahan warna.
• Refleksi selektif terjadi jika cahaya berwarna
mengenai suatu permukaan akan dipantulkan
dengan warna yang sama.
22. Transmisi
• Transmisi adalah proses tembusnya sebagian
cahaya terhadap suatu permukaan.
• Macam-macam Transmisi :
1. Transmisi teratur : cahaya yang masuk
sejajar dan keluar tetap sejajar
2. Transmisi difus sempurna : cahaya yang
masuk sejajar dan keluar tersebar
3. Transmisi campuran : cahayanya tampak
buram. Misalnya pada kaca buran
23. • Untuk suatu permukaan berlaku :
a + r + t = 1
4. Transmisi netral warna cahaya yang tidak/
hampir tidak berubah ketika menembus suatu
permukaan bahan.
• Besarnya flux cahaya yang menembus suatu
permukaan ditentukan oleh faktor transmisi t
yg dinyatakan dengan persamaan :
Fluxcahaya yg dapat menembus
t
Fluxcahaya yg mengenai permukaan