SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
Télécharger pour lire hors ligne
1
FLUKS LISTRIK
Simon Patabang, MT.
http://spatabang.blogspot.com
Pendahuluan
• Fluks listrik F jumlah garis gaya medan listrik E
yang menembus suatu luas permukaan A
dalam arah tegak lurus.
• Perhatikan gambar :
Rumus :
F = E. A
• Bila garis gaya E menembus bidang A dengan
sudut kemiringan θ terhadap garis tegak lurus
bidang, maka besarnya En adalah E cos θ.
. .cosE A F 
NE AF 
F  Fluks listrik (Weber)
E  Kuat Medan Listrik (N/C)
A = Luas bidang (m2)
θ = Sudut antara E dengan garis normal.
Jika arah medan listrik (E) berimpit dengan garis
normal, maka nilai sudut (θ) adalah 0 (nol) dan
nilai cos θ sama dengan 1. Sehingga pesamaan
fluks listrik adalah :
.E AF 
Contoh :
1. Sebuah bidang persegi dengan panjang sisi
20 cm. Bila sebuah medan listrik homogen
sebesar 200 N/C menembus pada persegi
dengan arah tegak lurus, berapakah fluks
listrik pada bidang persegi?
Jawab:
Diketahui : S = 20 cm, En = 200 N/C
A = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2
Jumlah Garis yang menembus bidang A
adalah :
Φ = En. A
Φ= 200. 4 x 10-2 m
Φ = 8 weber
Flux adalah sebuah skalar karena tidak
memiliki arah tetapi flux memiliki kerapatan
yang menutupi permukaan.
2. Fluks listrik melalui sebuah cakram dengan jari-
jari 0,10 m diorientasikan dengan vektor satuan
normal n terhadap sebuah medan listrik
homogen yang besarnya 2,0 .103 N/C.
Berapakah fluks listrik yang melalui cakram jika:
a) membentuk sudut 30o?
b) tegak lurus terhadap medan listrik?
c) sejajar dengan medan listrik?
Jawab:
Diketahui : r = 0,10 m; E = 2,0 x 103 N/C
Ditanya : FE jika :
a)  = 30o b)  = 90o c)  = 0o
Jawab : Luas A = (0,10 m)2 = 0,0314 m2
a)
b)
c)
Hukum Gauss
Hukum Gauss menyatakan bahwa :
Fluks listrik F yang menembus setiap permukaan
tertutup sama dengan muatan total Q yang
terdapat di dalam volume yang dibatasi
(dilingkungi) oleh permukaan tertutup tersebut.
F  q
Hukum Gauss digunakan untuk menentukan
besarnya fluks listrik yang melalui sebuah
permukaan tertutup. Permukaan tertutup tersebut
disebut permukaan Gaussian.
Permukaan tertutup adalah sebuah permukaan yang
dibuat untuk mengelilingi atau menutupi sebuah titik
muatan q yang ditinjau.
Misalnya sebuah muatan q pada suatu
titik. Ditinjai dengan membuat sebuah
pemukaan yang menutupi q. permukaan
itu berbentuk bola dengan jari-jari r.
2
1
4 o
q
E
r

Bila muatan q terdistribusi secara merata pada
permukaan, maka setiap titik pada jarak r dari q, medan
listriknya sama. Besarnya medan listrik E pada titik yang
jaraknya r dari muatan +q adalah :
Luas permukaan bola :
Maka besarnya fluks listrik pada permukaan bola
adalah :
2
4A r
2
2
.
1
4
4 o o
E A
q q
r
r

 
F 
F  
Fluks tersebut tidak bergantung pada jari-jari r dari
bola itu, tapi hanya bergantung pada muatan q yang
yang dilingkupi oleh permukaan tertutup berupa bola.
Jadi besarnya q sebanding besarnya fluks kali
konstanta εo
( . )o
o
q
q H Gauss

F    F
Fluks Listrik Pada muatan Tidak
Homogen
Untuk permukaan dengan muatan q
yang terdistribusi secara tidak merata
(tidak homogen), maka dapat ditinjau
dengan mengambil sebagian kecil luas
permukaan A sebesar dA seperti
gambar.
S
.d E dAF 
Besarnya fluks pada permukaan ds adalah :
Besarnya fluks pada seluruh permukaan tertutup
adalah :
.E dAF  
Karena E konstan untuk setiap titik pada bola, maka
persamaan integral menjadi :
Berdasarkan Hukum Gauss :
Subsitusi F ke dalam persamaan integral permukaan
tertutup, maka besarnya fluks pada seluruh permukaan
tertutup adalah :
. .o
o
q
E dA q E dA

    
oq E dA 
dA  Menyatakan luas permukaan bola = 4πr²
o
q

F 
Maka diperoleh :
2
2
4
4
o
o
q E r
q
E
r
 



Kerapatan Fluks Listrik
Apabila pada permukaan bola dengan jari-jari r
terdapat muatan q yang terdistribusi secara merata
pada permukaan bola maka akan terdapat
kerapatan flux listrik (D) pada permukaan bola. D
adalah besaran vektor.
Besarnya rapat flux listrik (D) adalah besarnya medan
listrik E kali εo, atau D = E εo maka :
2
4 o
q
E
r

Dari persamaan medan listrik :
2
4
r
q
D a
r

2
4q D r
Vektor rapat fluks adalah :
2
4
q
D
r

Jadi besarnya Kerapatan fluks dari muatan q
adalah :
, dimana luas bola A = 4πr²
:Jadi q DA
Contoh
Diketahui rapat fluks listrik :
a). Hitung medan listrik E di r = 0,2 m
b). Hitung muatan total q di dalam bola r = 0,2 m
2
/
3
r
r
D a nC m
 
Jawaban :
a). Medan listrik E di r = 0,2 m adalah :
9
9
12
10
3
0,2 10
7,53
3(8,854 10 )
ro
o o
r r
D r
D E E x a
x N
E a a
x C

 



   
 

   
  
b). Muatan total Q di dalam bola adalah :
Sebuah bola dibentuk oleh vektor posisi r,
sudut φ dan θ. Jadi setiap titik pada permukaan
bola berada pada posisi (r, θ, φ) atau vektor satuan
dalam arah (r, θ, φ).
Besarnya luasan potongan dA adalah :
2
( sin )( )
sin
r
r
dA r r d d a
dA r d d a
  
  




  
2
9 2
0
9 3 3 3
2
0 0
3
9
10 sin
3
10 4
cos (2)(2 )
3 3 3
4 (0,2)
0,2 10 3,35
3
rr
r
Q D d A a r d d a
r r r
r x pC
 
 
 
  

  





   
F    
  F  
  
  
Q DABerdasarkan rumus :
Maka total muatan q dalam permukaan tertutup
adalah :
9 2
10 /
3
r
r
D a C m

 
Contoh
Suatu muatan garis dengan kerapatan muatan λ 8
nC/m terletak pada sumbu z. Hitunglah rapat fluks
listrik pada jarak r = 3 m dari muatan garis.
Jawab :
λ = 8 nC/m = 8. 10-9 C/m
r = 3 m
9 9
2
2
8 10 1,273 10
0,424
2 2 3
o
o
E D E
r
x x nC
D
r r m




 
 
  
   
Rumus medan listrik pada muatan garis :
Sekian

Contenu connexe

Tendances

Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
Kira R. Yamato
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
Hana Dango
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
Muhammad Dany
 
15. optik difraksi gelombang cahaya
15. optik   difraksi gelombang cahaya15. optik   difraksi gelombang cahaya
15. optik difraksi gelombang cahaya
Hokiman Kurniawan
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Fauzi Nugroho
 
Bab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaBab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersia
SyaRi EL-nahLy
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
keynahkhun
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
kemenag
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
vioai
 

Tendances (20)

9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
02 listrik statis 2
02 listrik statis 202 listrik statis 2
02 listrik statis 2
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
 
Efek zeeman
Efek zeemanEfek zeeman
Efek zeeman
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
 
15. optik difraksi gelombang cahaya
15. optik   difraksi gelombang cahaya15. optik   difraksi gelombang cahaya
15. optik difraksi gelombang cahaya
 
Optik geometri
Optik geometriOptik geometri
Optik geometri
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
Bab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaBab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersia
 
Rangkaian RC dan RL (Tanpa Sumber)
Rangkaian RC dan RL (Tanpa Sumber)Rangkaian RC dan RL (Tanpa Sumber)
Rangkaian RC dan RL (Tanpa Sumber)
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Induksi Magnet
Induksi MagnetInduksi Magnet
Induksi Magnet
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
 
2 medan listrik 1
2 medan listrik 12 medan listrik 1
2 medan listrik 1
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 

Similaire à 4 fluks listrik

Konduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrikKonduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrik
Winda Cynthia
 
hukum gauss dan medan magnet beserta contoh
hukum gauss dan medan magnet beserta contohhukum gauss dan medan magnet beserta contoh
hukum gauss dan medan magnet beserta contoh
muhamadabduh13
 
Listrik statis
Listrik statisListrik statis
Listrik statis
auliarika
 

Similaire à 4 fluks listrik (20)

MEDAN LISTRIK.pptx
MEDAN LISTRIK.pptxMEDAN LISTRIK.pptx
MEDAN LISTRIK.pptx
 
menjelaskan_pengertian_medan_listrik____
menjelaskan_pengertian_medan_listrik____menjelaskan_pengertian_medan_listrik____
menjelaskan_pengertian_medan_listrik____
 
medan________________________listrik.ppt
medan________________________listrik.pptmedan________________________listrik.ppt
medan________________________listrik.ppt
 
Fisika Formulasi hukum gauss
Fisika Formulasi hukum gaussFisika Formulasi hukum gauss
Fisika Formulasi hukum gauss
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
 
Kuat medan listrik
Kuat medan listrikKuat medan listrik
Kuat medan listrik
 
medan listrik
 medan listrik medan listrik
medan listrik
 
Konduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrikKonduktor dan dielektrik
Konduktor dan dielektrik
 
Fsikaaaaaaa
FsikaaaaaaaFsikaaaaaaa
Fsikaaaaaaa
 
Soal fisika listrik..
Soal fisika listrik..Soal fisika listrik..
Soal fisika listrik..
 
Medan listrik
Medan listrikMedan listrik
Medan listrik
 
Listrik Statis petemuan 4.ppt
Listrik Statis petemuan 4.pptListrik Statis petemuan 4.ppt
Listrik Statis petemuan 4.ppt
 
7.%20hukum%20gauss.ppt
7.%20hukum%20gauss.ppt7.%20hukum%20gauss.ppt
7.%20hukum%20gauss.ppt
 
hukum gauss dan medan magnet beserta contoh
hukum gauss dan medan magnet beserta contohhukum gauss dan medan magnet beserta contoh
hukum gauss dan medan magnet beserta contoh
 
Muatan Medan Listrik
Muatan Medan ListrikMuatan Medan Listrik
Muatan Medan Listrik
 
Listrik statis
Listrik statisListrik statis
Listrik statis
 
LKS Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.
LKS  Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.LKS  Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.
LKS Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.
 
Medan listrik
Medan listrikMedan listrik
Medan listrik
 
Ppt Fisika bab Listrik Statis (Kelompok 2_XII Mipa 3)
Ppt Fisika bab Listrik Statis (Kelompok 2_XII Mipa 3)Ppt Fisika bab Listrik Statis (Kelompok 2_XII Mipa 3)
Ppt Fisika bab Listrik Statis (Kelompok 2_XII Mipa 3)
 
Ppt Fisika bab Listrik Statis (Kelompok 2_XII Mipa 3)
Ppt Fisika bab Listrik Statis (Kelompok 2_XII Mipa 3)Ppt Fisika bab Listrik Statis (Kelompok 2_XII Mipa 3)
Ppt Fisika bab Listrik Statis (Kelompok 2_XII Mipa 3)
 

Plus de Simon Patabang

Plus de Simon Patabang (20)

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascal
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
 
10 analisis komponen
10 analisis komponen10 analisis komponen
10 analisis komponen
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
 
8 beban rlc
8 beban rlc8 beban rlc
8 beban rlc
 
7 jenis beban ac
7 jenis beban ac7 jenis beban ac
7 jenis beban ac
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Dernier (20)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

4 fluks listrik

  • 1. 1 FLUKS LISTRIK Simon Patabang, MT. http://spatabang.blogspot.com
  • 2. Pendahuluan • Fluks listrik F jumlah garis gaya medan listrik E yang menembus suatu luas permukaan A dalam arah tegak lurus. • Perhatikan gambar : Rumus : F = E. A
  • 3. • Bila garis gaya E menembus bidang A dengan sudut kemiringan θ terhadap garis tegak lurus bidang, maka besarnya En adalah E cos θ. . .cosE A F  NE AF 
  • 4. F  Fluks listrik (Weber) E  Kuat Medan Listrik (N/C) A = Luas bidang (m2) θ = Sudut antara E dengan garis normal. Jika arah medan listrik (E) berimpit dengan garis normal, maka nilai sudut (θ) adalah 0 (nol) dan nilai cos θ sama dengan 1. Sehingga pesamaan fluks listrik adalah : .E AF 
  • 5. Contoh : 1. Sebuah bidang persegi dengan panjang sisi 20 cm. Bila sebuah medan listrik homogen sebesar 200 N/C menembus pada persegi dengan arah tegak lurus, berapakah fluks listrik pada bidang persegi? Jawab: Diketahui : S = 20 cm, En = 200 N/C A = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2
  • 6. Jumlah Garis yang menembus bidang A adalah : Φ = En. A Φ= 200. 4 x 10-2 m Φ = 8 weber Flux adalah sebuah skalar karena tidak memiliki arah tetapi flux memiliki kerapatan yang menutupi permukaan.
  • 7. 2. Fluks listrik melalui sebuah cakram dengan jari- jari 0,10 m diorientasikan dengan vektor satuan normal n terhadap sebuah medan listrik homogen yang besarnya 2,0 .103 N/C. Berapakah fluks listrik yang melalui cakram jika: a) membentuk sudut 30o? b) tegak lurus terhadap medan listrik? c) sejajar dengan medan listrik?
  • 8. Jawab: Diketahui : r = 0,10 m; E = 2,0 x 103 N/C Ditanya : FE jika : a)  = 30o b)  = 90o c)  = 0o Jawab : Luas A = (0,10 m)2 = 0,0314 m2 a) b) c)
  • 9. Hukum Gauss Hukum Gauss menyatakan bahwa : Fluks listrik F yang menembus setiap permukaan tertutup sama dengan muatan total Q yang terdapat di dalam volume yang dibatasi (dilingkungi) oleh permukaan tertutup tersebut. F  q Hukum Gauss digunakan untuk menentukan besarnya fluks listrik yang melalui sebuah permukaan tertutup. Permukaan tertutup tersebut disebut permukaan Gaussian.
  • 10. Permukaan tertutup adalah sebuah permukaan yang dibuat untuk mengelilingi atau menutupi sebuah titik muatan q yang ditinjau. Misalnya sebuah muatan q pada suatu titik. Ditinjai dengan membuat sebuah pemukaan yang menutupi q. permukaan itu berbentuk bola dengan jari-jari r. 2 1 4 o q E r  Bila muatan q terdistribusi secara merata pada permukaan, maka setiap titik pada jarak r dari q, medan listriknya sama. Besarnya medan listrik E pada titik yang jaraknya r dari muatan +q adalah :
  • 11. Luas permukaan bola : Maka besarnya fluks listrik pada permukaan bola adalah : 2 4A r 2 2 . 1 4 4 o o E A q q r r    F  F   Fluks tersebut tidak bergantung pada jari-jari r dari bola itu, tapi hanya bergantung pada muatan q yang yang dilingkupi oleh permukaan tertutup berupa bola. Jadi besarnya q sebanding besarnya fluks kali konstanta εo ( . )o o q q H Gauss  F    F
  • 12. Fluks Listrik Pada muatan Tidak Homogen Untuk permukaan dengan muatan q yang terdistribusi secara tidak merata (tidak homogen), maka dapat ditinjau dengan mengambil sebagian kecil luas permukaan A sebesar dA seperti gambar. S .d E dAF  Besarnya fluks pada permukaan ds adalah : Besarnya fluks pada seluruh permukaan tertutup adalah : .E dAF  
  • 13. Karena E konstan untuk setiap titik pada bola, maka persamaan integral menjadi : Berdasarkan Hukum Gauss : Subsitusi F ke dalam persamaan integral permukaan tertutup, maka besarnya fluks pada seluruh permukaan tertutup adalah : . .o o q E dA q E dA       oq E dA  dA  Menyatakan luas permukaan bola = 4πr² o q  F 
  • 14. Maka diperoleh : 2 2 4 4 o o q E r q E r     
  • 15. Kerapatan Fluks Listrik Apabila pada permukaan bola dengan jari-jari r terdapat muatan q yang terdistribusi secara merata pada permukaan bola maka akan terdapat kerapatan flux listrik (D) pada permukaan bola. D adalah besaran vektor. Besarnya rapat flux listrik (D) adalah besarnya medan listrik E kali εo, atau D = E εo maka : 2 4 o q E r  Dari persamaan medan listrik :
  • 16. 2 4 r q D a r  2 4q D r Vektor rapat fluks adalah : 2 4 q D r  Jadi besarnya Kerapatan fluks dari muatan q adalah : , dimana luas bola A = 4πr² :Jadi q DA
  • 17. Contoh Diketahui rapat fluks listrik : a). Hitung medan listrik E di r = 0,2 m b). Hitung muatan total q di dalam bola r = 0,2 m 2 / 3 r r D a nC m   Jawaban : a). Medan listrik E di r = 0,2 m adalah : 9 9 12 10 3 0,2 10 7,53 3(8,854 10 ) ro o o r r D r D E E x a x N E a a x C                    
  • 18. b). Muatan total Q di dalam bola adalah : Sebuah bola dibentuk oleh vektor posisi r, sudut φ dan θ. Jadi setiap titik pada permukaan bola berada pada posisi (r, θ, φ) atau vektor satuan dalam arah (r, θ, φ).
  • 19. Besarnya luasan potongan dA adalah : 2 ( sin )( ) sin r r dA r r d d a dA r d d a          
  • 20.    2 9 2 0 9 3 3 3 2 0 0 3 9 10 sin 3 10 4 cos (2)(2 ) 3 3 3 4 (0,2) 0,2 10 3,35 3 rr r Q D d A a r d d a r r r r x pC                       F       F         Q DABerdasarkan rumus : Maka total muatan q dalam permukaan tertutup adalah : 9 2 10 / 3 r r D a C m   
  • 21. Contoh Suatu muatan garis dengan kerapatan muatan λ 8 nC/m terletak pada sumbu z. Hitunglah rapat fluks listrik pada jarak r = 3 m dari muatan garis. Jawab : λ = 8 nC/m = 8. 10-9 C/m r = 3 m 9 9 2 2 8 10 1,273 10 0,424 2 2 3 o o E D E r x x nC D r r m                Rumus medan listrik pada muatan garis :