1. Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan kesehatan yang berfokus pada pasien, khususnya tentang akses ke pelayanan dan kontinuitas pelayanan di rumah sakit. Termasuk didalamnya adalah proses admisi pasien, koordinasi pelayanan antar departemen, dan pemulangan serta rujukan pasien.
1. 1
KELOMPOK
STANDART PELAYANAN
BERFOKUS PADA PASIEN
BAB I
AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN
( APK )
Gambaran umum
Asuhan di RS >>>>> bagian dari system pelayanan yang terintegrasi dengan para
professional di bidang pelayanan kesehatan dan tingkat pelayanan yang akan membangun
suatu kontinuitas pelayanan.
Mak-tu >>>> menyelaraskan kebutuhan asuhan pasien dengan
pelayanan yang tersedia di RS,
mengkoordinasikan pelayanan,
merencanakan pemulangan dan tindakan selanjutnya.
Hasilnya >>>>>
Meningkatkan mutu asuhan pasien dan
Efisien pegunaan sumber daya yg tersedia di RS
Informasi yang penting untuk membuat keputusan yg benar tentang
Kebutahan px yang mana yg dapat dilayani di RS
Pemberian pelayanan yg effisien kepada px
Rujukan ke pel yg lebih baik di dalam maupun keluar RS
Pemulangan px yang tepat ke rumah
STANDART, MAK-TU, EL PEN
1. ADMISI KE RS
2. KONTIUNITAS PELAYANAN
3. PEMULANGAN PASIEN, RUJUKAN, TINDAK LANJUT
4. PERPINDAHAN/RUJUKAN PASIEN
5. TRANSPORTASI
2. 2
ADMISI KE RS
No Standart Mak-Tu El-Pen
1. ADMISI
KE RS
APK 1
APK 1
Px > Px ri atau Px rj
di indentifikasi ….
Sesuai dengan
Sumber Daya RS
Menyesuaikan keb Px dng misi &
sumber daya RS
Skrining pada contak pertama
Mel Kriteria triase, evaluasi visual,
pengamatan, pemeriksaan fisik,
psikologik, lab klinik atau dx imajing
1. Skrining di lakuan pada kontak
pertama did lm atau di luar RS
2. Ditentukan kebutuhan Px apa
sudah sesuai
3. Px diterima bila RS dpt
menyediakan kebutuhan
pelayanan ri atau rj
4. Ada cara utk melengkapi tes
diagnostic
5. Ada kebijak menetapkan tentang
skrining dan tes diagnostic yg
merupakan standart sebelum
menerima px
6. Px tidak dirawat, dirujuk, sebelum
diperoleh hasil tes yg dibutuhkan
sebagai dasar peng kep
2. APK 1.1 APK 1.1.
SPO penerimaan ri
SPO pendaftaran rj
Kebijakan
Pendaftaran rj atau proses admisi
ri
Admisi langsung dari pel ga-da ke
unit ri
Proses utk keperluan observasi
1. SPO proses pendaftaran px rj
2. SPO proses admisi ri
3. SPO proses ga-da >>> ri
4. SPO Observasi
5. SPO tidak tersedia TT
6. Kebijak & prosedur tertulis
mendukung proses rid an
pendaftaran rj
7. Petugas mengenal dan faham
kebij/prosedur serta
melaksanakan
3. APK
1.1.1
APK 1.1.1
Px dng kebutuhan
darurat, mendesak
segera diberikan
asesmen dan
pengobatan
Proses triase berbasis bukti >> asuhan
keperawatan>> didahulukan diperiksa
dokter >>mend pel diagnostic & tx
Proses triase dpt termasuk criteria
berbasis fisiologik (bila mungkin tepat)
RS melatih staf dlm penangan an
asuhan keperawatan segera.
Px harus di stabilkan baru di rujuk
1. RS >> proses triase berbasis bukti
2. Staf dilatih utk menggunakan
kriteria ini.
3. Px diprioritaskan atas dasar
urgensi kebutuhannya
4. Px emergensi >>>> stabil
4. APK
1.1.2
APK 1.1.2.
Keb px akan pel
Preventif
Paliatif
Kuratif
Rehabiliatif
Px diterima sbg px ri di RS
pemeriksaan skrining membantu
staf/kary utk indentifikasi dan
memprioritaskan keb. Px & memilih
pel yg paling tepat sesuai urgensinya.
1. Pem. Skrining membantu staff
memahami pel yg dibutuhkan px
2. Pemilihan jenis pel atau unit pel.
Dasar atas temuan pemeriksaan
hasil skrining
3. Keb. Px yg berkenan dng pel.
Prev, kur, rehab, pal
diprioritaskan.
5.
APK
1.1.3
APK 1.1.3.
RS memperhatikan
kebutuhan klinis
pasien pd wkt
menunggu atau
penundaan pel.
Diagnostic &
pengobatan.
Px/Kel diberitahu/diinformasikan
Waktu menunggu
Perencanaan pel.
Alasan penundaan
alternatif
1. Px ri & rj diberi informasi apabila
ada penundaan
2. Alasan penundaaan/alternatif
3. Di dokumentasi dir m
4. Kebijakan & prosedur tertulis
mendukung pelaksanaan secara
konsisten
6. APK
1.2.
APK 1.2.
Admisi ri, px & kel
mendapat penjelasan
pel yg ditawarkan
dan hasil yg
diharapkan &
perkiraan biaya.
Pd waktu proses penerimaan px & kel
mendapt penjel. yg cukup utk membuat
kepu.
Penjel.
Pel. Yg dianjurkan
Hasil pel. Yg diharapkan
Perkiraan biaya
Jaminan atau pribadi
Bila ada kendala financial dicarikan
jalan solusinya.
1. Px & kel diberi informasi pd wkt
admisi ( MKI.2 )
2. Penjel. Meliputi informasi pel. Yg
ditawarkan (MKI .2, EP 1 dan 2 )
3. Informasi hasil pel. Yg diharapkan
4. Informasi perkiraan biaya
5. Penjel cukup badi px & kel utk
membuat kep yg benar. (AP 4.1,
EP 3 )
3. 3
7. APK 1.3 APK 1.3
RS berusaha
mengurangi kendala
fisik, bahasa &
budaya serta
penghalang lainnya
RS melayani berbagai populasi.
Bemacam2 dialek, bahasa & budaya yg
berbeda serta penghalang lainnya. Dlm
proses assesmen harus sdh di
identifikasi dan diatasi
1. Pim & staff RS mengidentifikasi
hambatan yg paling sering terjadi
di populasi px
2. Ada prosedur utk mengatasi
hambatan wkt px mencari pel
3. Ada prosedur mengurangi
dampak dlm pemberian pel
4. Prosedur telah dilaksanakan
8. APK 1.4 APK 1.4
Penerimaan atau
perpindahan px ke &
dari unit pel intensif
atau pel khusus
ditentukan dengan
criteria yg telah
ditetapkan.
Unit pel intensif, spesialistik
Departement/unit emergensi dengan TT
observasi hrs melakukan seleksi px scr
tepat.
RS harus membuat/ menetapkan
criteria bagi px yg membutuhkan pel.
Ini
Utk menjamin konsistensi criteria harus
berbasis fisiologis.
Petugas yg tepat
Kriteria yg memberikan izin masuk
langsung ke unit pel.
Kriteria transfer px didalam RS sendiri
atau di luar RS
Kriteria yg menetapkan px membaik
dan ditranfer ketingkat pel yg lain
Kreteria dan protocol perpindahan yg
harus ditetapkan
Kegiatan Admisi dan trafer px dlm
program tersebut harus di dokumentasi
di RM
1. RS >>> criteria masuk,pindah
dari pel. Intensif dan atau pel.
Khusus/penelitian dan program
lain sesuai dng kebutuhan px
2. Criteria berbasis fisiologis dan
tepat
3. Staf yg tepat diikut sertakan dlm
pengembangan criteria
4. Staf dilatih utl melaksanakan
criteria.
5. RM px yg diterima masuk ke unit
yg menyediakan pel specialist atau
intensif berisi bukti2 memenuhi
criteria yg tepat utk pel yg
dibutuhkan px
6. RM px yg dipindahkan atau
keluar dari unit yg menyediakan
pel intensif/spesialistic berisi
bukti2 px tidak memenuhi criteria
utk berada di unit tsb.
4. 4
KONTIUNITAS PELAYANAN
No Standart Mak-Tu El-Pen
1. APK 2. APK 2.
RS
mendisain
melaksanakan proses
untuk memberikan
pel. asuhan pasien yg
berkelanjutan
di RS dan
koordinasi antar
para tenaga medis.
Pel. Px di RS di mulai dari admisi>>>>
kepulangan/ pemindahan px>>
melibatkan berbagai departemen dan
pelyan dan berbagai praktisi kes…. utk
memberikan asuhan
Seluruh pelyan kebutuhan px
disesuaikan dng sumber daya yg ada di
RS & bila perlu dari luar RS
Menggunakan criteria yg telah
ditetapkan atau kebijak yg menentukan
kelayakan transfer did lm RS (lihat
APK.1.4)
Utk mewujudkan asuhan px
Seamless>>> RS memerlukan disain
dan melaksanakan proses pelyan yg
berkelanjutan dan koordinasi diantara
para dokter, perawat dan tenaga kes
lain yg berada di
Yan emergenci & pendaftaran px
Yan diagnostic & pengobatan
Yan non bedah/tindakan bedah
Yan rj
RS lain & yan kesehatan lainnya.
Pimpinan dari berbagai pelyan
bekerjasama membuat desain pelyan
dan melaksanakannya.
Proses didukung dng criteria pindah
rawat yg jelas, kebijak, prosedur atau
pedoman
RS menetapkan individu yg
bertanggung jawab utk mengkoordinasi
pelyan antar departemen atau scr
individual ( CASE MANAGER)
1. Pim Pelyan menetapkan disain &
proses yg mendukung kontinuitas
pelyan & koordinasi pelyan
2. Kriteria & kebijakan yg
ditetapkan menetukan tata cara
transfer px yg tepat di dlm RS
3. Seamless & koordinasi terbukti
terlaksana dlm seluruh fase pelyan
px.
4. Seamless & koordinasi terbukti
dirasakan oleh px
2.
APK 2.1 APK 2.1
Dlm semua fase
pelyan ada staf yg
kompeten sbg orang
yg bertanggung
jawab thd pelyan px.
Utk mempertahan kontiunitas pelyan
selama px tinggal di RS,
Staf yg bertanggung jawab scr umum
thd koordinasi & kesinambungan
pelyan px atau fase pelyan tertentu
terindentifikasi dng jelas. Dpt seorang
dokter atau tenaga keperawatan yg
competent
Case Manager tersebut tercatum dlm
RM px, dikenal oleh semua staf RS.
Menyiapkan dokumentasi tentang
rencana pelyan px.
Ada kebijak RS yg mengatur proses
transfer tanggung jawab px dari satu ke
orang lain pada masa libur
1. Staf yg bertangg-jawab utk
koordinasi tersedia dlm seluruh
fase asuhan RI
2. Staf tsb kompeten menerima
tangg-jawab untuk melaksanakan
pelyan pasien.
3. Staf tersebut dikenal oleh seluruh
staf RS.
4. Staf melengkapi dokumen rencana
pelyan pasien di rekam medis.
5. Perpindahan tangg-jawab pelyan
pasien dari satu individu ke
individu yg lain dijabarkan dlm
kebijakan RS.
5. PEMULANGAN PASIEN, RUJUKAN DAN TINDAK LANJUT
No Standart Mak-Tu El-Pen
1. APK 3. APK 3
5
Ada kebijkan utk
merujuk dan
memulangkan pasien
Merujuk atau memulangkan px
berdasarkan
Kondisi kes. Px
Kebutuhan akan kelanjutan pelyan.
DPJP menentukan kesiapan px utk
dipulangkan berdasarkan kebijakan.
Kebutuhan pelyan berkelanjutan >>>
rujukan ke dokter specialist. Tx
rehabilitasi atau kebutuhan pelayanan
prevetif
Proses yg terorganisir
Membuat rencana kontinuitas pelyan
Kel. Px dilibatkan
Ada protap bila RS mengizinkan px cuti
1. Merujuk / memulangkan pasien
berdasarkan atas kondisi kes dan
kebutuhan akan yan
berkelanjutan.
2. Ada ketentuan / kriteria bagi
pasien yang siap utk dipulangkan.
3. Bila diperlukan, perencanaan utk
merujuk & memulangkan pasien
dpt diproses lebih awal dan bila
perlu mengikut sertakan keluarga.
4. Pasien dirujuk dan dipulangkan
berdasarkan atas kebutuhannya.
5. Kebijakan RS mengatur proses
pasien yg diperbolehkan
meninggalkan RS, sementara dlm
proses rencana pengobatan dgn
izin yg disetujui untuk waktu
tertentu.
2. APK 3.1 APK 3.1
RS bekerjasama dgn
para praktisi kes dan
institusi di luar RS
utk memastikan
bahwa rujukan
dilakukan dgn baik
dan tepat waktu.
Rujukan tepat waktu
Perencanaan kebutuhan px yg
berkelanjutan
RS mengenal praktisi kes. Di
komunitas/ling. RS
Membangun hubungan yg bersifat
formal mupun informal
Ada px dari komunitas yg berbeda RS
membuat ruj ke individu yg kompenten
atau sarana pelyan kes yg ada di
komunitas darimana px berasal
Pada saat pulang mungkin px
membutuhkan pelyan penunjang
lainnya
1. Rencana pemulangan pasien
meliputi kebutuhan pelyan
penunjang dan kelanjutan pelyan
medis.
2. RS mengidentifikasi organisasi
dan individu penyedia pelyan kes
di lingkungannya yg sangat
berhubungan dengan pelyan yg
ada di RS serta populasi pasien
3. Bila memungkinkan rujukan
keluar RS ditujukan kpd individu
secara spesifik dan badan dari
mana pasien berasal.
4. Bila memungkinkan rujukan
dibuat untuk pelyan penunjang.
3. APK 3.2 APK.3.2
Rekam medis pasien
berisi salinan resume
pasien pulang.
Resume asuhan px dibuat oleh DPJP
sebelum px pulang
Ditempatkan di RM
Salinan diberikan ke px/ keluargai
Bila diatur didalam kebijakan RS atau
kebiasaan umum sesuai Peraturan per
UU an.
Salinan Resume diberikan kepada
praktisi Kes, yg akan bertanggung
jawab utk pelyan berkelanjutan bagi px
atau tindak lanjutnya.
1. Resume pasien pulang dibuat oleh
DPJP sebelum pasien pulang.
2. Resume berisi pula instruksi utk
tindak lanjut.
3. Salinan resume pasien pulang di-dokumentasikan
dalam rekam
medis.
4. Salinan resume pasien pulang juga
diberikan kepada pasien.
5. Salinan resume pasien pulang
diberikan kpd praktisi kesehatan
perujuk.
6. Kebijakan & prosedur
menetapkan kapan resume pasien
pulang harus dilengkapi dan
dimasukkan ke rekam medis px
4. APK
3.2.1
APK 3.2.1
Resume px pulang
lengkap
Resume px pulang meng gambarkan
tindakan yg dilakukukan selama px di
RS
Resume dpt dipergunakan utk praktisi
kes yg bertanggung jawab utk pelyan
selanjutnya & termasuk
a. Alasan masuk RS, dx &
mobiditasnya
b. Temuan kelainan fisik dan lainya
yg penting
c. Presedur dx & tx yg dilakukan
d. Medikamentosa termasuk obat
waktu pulang
e. Status & kondisi px wkt pulang
f. Instruksi follow up/tindak lanjut
1. Resume px pulang berisi alasan
dirawat, diagnosis&penyakit
penyertanya.
2. – “ – temuan fisik dan hal lain yg
penting.
3. – “ – prosedur diagnostik dan
terapetik yg telah dilakukan.
4. – “ – medikamentosa termasuk
obat waktu pulang.
5. – “ – keadaan / status / kondisi px
waktu pulang.
6. – “ – instruksi tindak lanjut /
kontrol
6. 6
5. APK 3.3 APK 3.3
RM px Rajal yg
mendapat pelyan
berkelanjutan berisi
resume semua
diagnosis yg penting,
alergi thd obat,
medikamentosa yg
sdg diberikan dan
riwayat prosedur
pembedahan dan
perawatan /
hospitalisasi di RS
Resume mencakup al
Dx yg penting
Allergi obat
Medikamentosa yg sekarang
Prosedur bedah yg lalu
Riwayat perawatan/hospitalisasi
yg lalu
RS harus menentukan format dan isian
dari resume pelyan lanjutan mana yg
akan dimulai
RS juga menentukan apa yg dimaksud
Resume saat ini
Resume dijaga kontinuitasnya
Dan siapa yg menjaga
1. RS mengidentifikasi pelyan
lanjutan px. (yg perlu dibuatkan
resume)
2. RS mengidentifikasi bagaimana
resume pelyan dijaga
kontinuitasnya dan siapa yg
menjaganya.
3. RS telah menetapkan format dan
isi dari resume pelyan.
4. RS menentukan apa yang
dimaksud dengan resume saat ini.
5. RM px berisi daftar resume
lengkap sesuai kebijakan.
6. APK 3.4 APK 3.4
Pasien dan keluarga
yg tepat, diberikan
pengertian ttg
instruksi tindak
lanjut.
Utk px yg tidak langsung dirujuk ke RS
lain,
Intruksi yg jelas dimana & bagaimana
menerima pelyan lanjutan adalah
sangat penting utk memastikan hasil yg
optimal
Keluarga diikut sertakan apabila
mereka berperan dlm proses pemb,
pelyan lanjutan
1. Instruksi untuk tindak lanjut
diberikan dalam bentuk dan cara
yg mudah dimengerti pasien dan
/atau keluarganya.
2. Instruksi mencakup kapan
kembali untuk pelyan tindak
lanjut.
3. Instruksi mencakup kapan
mendapatkan pelyan yg mendesak.
4. Keluarga diberikan instruksi
untuk pelayanan bila diperlukan
berkenaan dengan kondisi pasien
7. APK 3.5 APK 3.5
RS mempunyai
proses untuk
penatalaksanaan dan
tindak lanjut bagi px
yg pulang karena
menolak nasehat
medis
Pulang paksa, menolak nasehat medis.
Adanya resiko karena tx tidak adequate
yg dpt menyebabkan cacat permanent/
kematian.
RS juga perlu mengerti alasannya dan
dapat diharapkan dpt berkomunikasi
dng baik dng mereka.
Bila px mempunyai dokter keluarga ,
utk mengurangi resiko cedera, RS dpt
memberitahu dokter tsb.
Proses dilaksanakan sesuai dengan
hukum dan peraturan yg berlaku
1. Ada proses untuk
penatalaksanaan dan tindak lanjut
bagi pasien RI dan pasien RJ yg
pulang karena menolak nasehat
medis
2. Apabila diketahui ada Dokter
keluarga, kepadanya diberitahu
(lihat juga HPK.2.2, EP 1 dan 2).
3. Proses dilaksanakan sesuai dengan
hukum dan peraturan yg berlaku
7. 7
PERPINDAHAN/RUJUKAN PASIEN
No Standart Mak-Tu El-Pen
1. APK.4. APK.4.
Pasien dirujuk ke RS
lain berdasarkan atas
kondisi dan
kebutuhan pelayanan
lanjutan.
Merujuk px ke RS lain berdasarkan
atas kondisi px & kebutuhan akan
kontiunitas pelyan
Proses rujukan >>> dilakukan sebagai
tanggapan atas kebutuhan px utk
konsultasi/pengobatan specialist, pelyan
darurat,pelyan intensif ringan seperti
pelyan sub akut atau rehabilitasi jangka
panjang (lihat juga APK 1.1.1, EP 4 )
Proses mencakup
Tanggung jawab diserahkan antar
praktisi atau antar RS
Kriteria kapan rujukan px perlu
Siapa yg bertanggung jawab
Apa perbekalan & peralatan yg
diperlukan dlm proses rujukan
Apa yg harus dilakukan rujukan
ke pemberi pelyan lain, tidak
memungkinkan.
1. Rujukan pasien berdasarkan atas
kebutuhan pasien utk yan
berkelanjutan
2. Proses rujukan mencakup
pengalihan tangg-jwb jawab ke RS
yg menerima
3. Proses rujukan menunjuk
orang/siapa yg bertangg-jwb
selama proses rujukan serta
perbekalan dan peralatan apa yg
dibutuhkan selama transportasi
4. Proses rujukan menjelaskan
situasi dimana rujukan tidak
mungkin dilaksanakan
5. Pasien dirujuk secara tepat ke RS
penerima
APK.4.1 APK.4.1.
RS menentukan
bahwa RS penerima
dapat memenuhi
kebutuhan pasien
akan kontinuitas
pelayanan.
RS pengirim harus menentukan bahwa
RS penerima dpt menyediakan pelyan
yg dibutuhkan px dan mempunyai
kapasitas utk menampung px tsb.
1. RS yg merujuk menentukan bhw
RS penerima dpt menyediakan
kebutuhan pasien yg akan dirujuk.
2. Kerjasama yg resmi atau tidak
resmi dibuat dengan RS penerima
terutama apabila pasien sering
dirujuk ke RS penerima (lih.juga
TKP.3.3.1, Maksud dan Tujuan).
APK.4.2 APK.4.2.
RS penerima diberi
resume tertulis
mengenai kondisi
klinis pasien dan
tindakan2 yg telah
dilakukan oleh RS
pengirim.
Utk memastikan kontinuitas pelyan,
informasi mengenai kondisi px dikirim
bersama px. Salinan resume px pulang
atau resume klinis tertulis lainnya
diberikan kpd RS penerima bersama
px.
Resume tsb mencakup kondisi klinis px,
prosedur dan pemeriksaan yg telah
dilakukan dan kebutuhan px
selanjutnya.
1. Informasi kondisi klinis pasien /
resume klinis pasien dikirim ke RS
bersama pasien
2. Resume klinis termasuk kondisi
pasien.
3. Resume klinis mencakup prosedur
& tindakan2 lain yg tlh dilakukan.
4. Resume klinis mncakup
kebutuhan pasien akan yan lebih
lanjut.
APK.4.3 APK.4.3.
Selama proses
transfer pasien
secara langsung, staf
yg kompeten terus
memonitor kondisi
pasien.
Proses rujukan ke RS lain dpt dng px
yg sadar & dpt bicara atau px yg coma
yg membutuhkan pengawasan
keperawatan yg terus menerus
Pada kedua kasus tersebut px perlu
dimonitor
Kompentensi staf ditentukan oleh
kondisi px
1. Selama proses rujukan secara
langsung, semua pasien selalu
dimonitor.
2. Kompetensi staf yg melakukan
monitor sesuai dgn kondisi pasien.
APK.4.4 APK.4.4.
Proses transfer /
rujukan
didokumentasikan di
dlm rekam medis
pasien.
Dokumentasi rujukan px ke RS lain
harus ada didlm RM
Nama RS dan nama staf yg menyetujui
penerimaan px atas rujukan, kondisi
spesifik berkenan dng transfer px
Perubahan kondisi px selama rujukan.
Dokumentasi lainya mis tanda tangan
perawat atau dokter yg menerima,
nama staf yg memonitor px selama
rujukan di catat di RM
1. Di rekam medis pasien yg pindah /
dirujuk dicatat nama RS tujuan &
staf yg menyetujui penerimaan
pasien.
2. – “ – dicatat hal-hal lain yg
diperlukan sesuai dengan
kebijakan RS yg merujuk.
3. – “ – dicatat alasan rujukan.
4. – “ – dicatat kondisi khusus
sehubungan dgn proses rujukan.
5. – “ – dicatat segala perubahan
dari kondisi/status pasien selama
proses rujukan.
8. 8
TRANPORTASI
No Standart Mak-Tu El-Pen
APK 5. APK.5.
Kegiatan proses
rujukan, dan
pemulangan pasien
RI atau RJ, termasuk
perencanaan untuk
kebutuhan
transportasi pasien.
Tranportasi yg digunakan sesuai
standart dan kebutuhan px yg dirujuk
Memenuhi hukum dan peraturan yg
berlaku
1. Terdapat asesmen thd kebutuhan
transportasi apabila pasien
dirujuk ke pusat yan yg lain,
ditransfer ke penyedia yan yg lain
atau siap pulang dari RI /
kunjungan RJ.
2. Transportasi disediakan/ diatur
sesuai dgn kebutuhan dan kondisi
pasien.
3. Kendaraan transportasi milik RS
memenuhi hukum dan peraturan
yg berlaku berkenaan dg
pengoperasian, kondisi dan
pemeliharaannya.
4. Pelayanan transportasi dengan
kontrak disesuaikan dengan
kebutuhan RS dlm hal kualitas
dan keamanan transportasi.
5. Semua kendaraan yg
dipergunakan untuk transportasi,
baik kontrak maupun milik RS,
dilengkapi dengan peralatan yg
memadai, perbekalan dan
medikamentosa sesuai dengan
kebutuhan pasien yg dibawa.
6. Ada proses untuk memonitor
kualitas dan keamanan
transportasi yg disediakan /
dikelola RS, termasuk proses
menanggapi keluhan.