SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1
PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NEGERI 1
KUTA BARO
Nurul Fitri
Abstract
The purpose of this research is improving student’s learning outcomes using Learning Group
Investigation Model for the ecosystems subject in class X1 of SMA 1 Kuta Baro Academic Year
2013/2014. The method that used in this research was descriptive development. The instrument was
a set of question as a test items. Data were obtained by testing the learning outcomesin two cycle
treatments. The technique used to analize the data was the qualitative descriptive technique. The
result showed that the student’s learning outcomes in class X1 of SMA 1 Kuta Baro for the
ecosystems subject were improved by using the Learning Group Investigation Model. The
precentage of student’s accomplishment increased from 7.15% (pre cycle), to 64.28% (cycle I) and
92.85% (cycle II), which was considered very high.
Keywords: Learning Group Investigation Model, Learning Outcomes, Ecosystem Subject
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang terjadi di dunia pendidikan khususnya di Indonesia adalah
lemahnya proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing siswa
dalam kehidupan. Lemahnya proses pembelajaran terjadi karena dalam proses belajar mengajar
masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional[1]
. Hal tersebut juga dialami oleh
siswa SMA Negeri 1 Kuta Baro.
Dari hasil observasi, siswa kelas X SMA Negeri 1 Kuta Baro memiliki nilai Ujian Semester
Ganjil (USG) yang tergolong rendah pada mata pelajaran Biologi khususnya di kelas X1, dimana
hasil USG menunjukan lebih 50% siswa kelas X1 tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang telah ditetapkan di sekolah tersebut yakni 70. Selain itu pada umumnya siswa di
sekolah tersebut tidak berani menyampaikan gagasan dan bertanya kepada guru mengenai materi
yang belum dipahami, karena takut pendapat mereka dianggap salah. Permasalahan tersebut terjadi
dikarenakan pada dasarnya guru hanya menggunakan model pembelajaran konvensional yakni
ceramah dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa bosan, cenderung pasif dan kurang
memahami materi yang disampaikan. [2]
Kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada guru
menyebabkan proses pembelajaran menjadi tidak efektif dan hasil belajar siswa menjadi rendah.
Peningkatan hasil belajar siswa dapat ditempuh melalui kreativitas guru dalam memilih
model pembelajaran yang dapat memberikan inovasi baru sehingga dapat mengaktifkan dan
membangkitkan semangat belajar siswa, dengan demikian tujuan yang diharapkan dapat tercapai[3]
.
Salah satu model pembelajaran tersebut adalah Group Investigation, model pembelajaran ini
dianggap tepat karena dalam penerapannya model Group Investigation menuntut siswa agar dapat
aktif dan dapat bekerjasama dalam kelompok, mulai dari pemilihan topik sampai dengan
mempresentasikan hasil diskusi mereka di hadapan kelas. Hal tersebut dilakukan agar tujuan
pembelajaran dapat terwujud.
Terkait dengan mata pelajaran Biologi, materi ekosistem sangat luas dan ditekankan pada
pemberian pengalaman secara langsung. Hal tersebut dikarenakan konsep ekosistem mempelajari
tentang makhluk hidup dan lingkungan, baik biotik, abiotik, individu, populasi, komunitas,
konsumen, dekomposer serta interaksi antar komponen dalam ekosistem. Materi ini sudah pernah
dipelajari ketika masih di SMP, namun karena selang waktu yang cukup lama siswa-siswa menjadi
lupa dengan materi tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu model pembelajaran yang inovatif,
kreatif, yang dapat membuat siswa lebih aktif belajar serta dapat memahami konsep atau prinsip-
prinsip Biologi[4][5]
. Hasil observasi di SMA Negeri 1 Kuta Baro pada materi ekosistem rata-rata
siswa telah lupa tentang materi ekosistem karena sudah lama tidak mempelajarinya lagi dan proses
pembelajaran di SMA tersebut masih menggunakan model konvensional (ceramah) sehingga perlu
diadakannya pembaharuan model pembelajaran yang digunakan agar hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan. Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian dengan judul
“Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas X1 pada Materi Ekosistem di SMA Negeri 1 KutaBaro”. Sesuai dengan uraian pada latar
belakang masalah, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah hasil belajar
siswa kelas X1 pada materi ekosistem di SMA Negeri 1 Kuta Baro dapat ditingkatkan dengan
penggunaan model pembelajaran Group Investigation.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berlangsung dalam semester II (Genap) tahun ajaran 2013/2014 yaitu bulan
Maret – Juni 2014 di Kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro Aceh Besar. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini dirancang dalam dua siklus,
dimana setiap siklus dilakukan selama 4 jam pelajaran (dua kali pertemuan). Rancangan masing-
masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi,
dan refleksi (Kemmis dan Taggart)[6]
.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kuta Baro yang
berjumlah 32 orang. Sedangkan sampel atau subjek dalam penelitian adalah siswa kelas X1 SMA
Negeri 1 Kuta Baro yang berjumlah 14 orang dan terdiri atas 8 siswa laki-laki dan 6 siswa
perempuan. Pertimbangan penulis mengambil subjek penelitian tersebut dimana siswa kelas X1
memiliki nilai ujian semester ganjil lebih rendah dari pada siswa kelas X2. [7]
Kelas yang dijadikan
subjek penelitian merupakan kelas yang mempunyai keberagaman dari segi tingkat kemampuan
siswa, artinya kelas tersebut bukan merupakan kelas yang terdiri dari siswa yang memiliki prestasi
tinggi, tetapi terdiri dari siswa yang memiliki prestasi sedang dan rendah.
Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik tes yang terdiri atas 20 butir
soal dalam bentuk pilihan berganda yang dilakukan pada tahap awal, akhir siklus I dan akhir siklus
II. Untuk mencegah soal-soal yang tidak tervalidasi, maka soal-soal yang digunakan bersumber dari
beberapa buku yang relevan.
Adapun langkah-langkah dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
Sub materi: Pengertian ekosistem, lingkungan ekosistem, satuan-satuan penyusun ekosistem,
interaksi-interaksi dalam ekosistem, tipe-tipe ekosistem, rantai makanan dan aliran energi.
a. Perencanaan (planning) tindakan, terdiri atas kegiatan:
1. Melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang digunakan untuk menyusun indikator,
2. Penyusunan rencana pembelajaran (RPP),
3. Penyiapan materi, dan membuat soal posttest.
b. Pelaksanaan (acting) tindakan, terdiri atas kegiatan:
1. pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal,
2. guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran model Group
Investigation pada kompetensi dasar mengenai materi Ekosistem,
3. secara klasikal menjelaskan strategi dalam pembelajaran model Group Investigation,
4. melaksanakan langkah-langkah pembelajaran model Group Investigation, yaitu:
 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen.
 Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
 Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas
yang berbeda dari kelompok lain.
 Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah adas ecara kooperatif yang
bersifat penemuan.
 Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok.
 Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus member kesimpulan.
 Guru memberikan posttest.
c. Pengamatan (Observing), yaitu mengamati dampak atau hasil tindakan yang dilaksanakan. Atas
dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya.
d. Refleksi (reflecting), yaitu mengkaji dan mempertimbangkan secara mendalam hasil dari
tindakan. Berdasarkan hasil refleksi guru dapat melakukan perbaikan terhadap kekurangan-
kekurangan pada siklus I untuk diterapkan pada siklus selanjutnya.
2. Siklus II
Sub materi: Daur Biogeokimia dan Suksesi.
a. Perencanaan (planning) tindakan, terdiri atas kegiatan:
1. Melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang digunakan untuk menyusun indikator,
2. Penyusunan rencana pembelajaran (RPP),
3. Penyiapan materi, dan membuat soal evaluasi untuk akhir siklus.
b. Pelaksanaan (acting) tindakan, terdiri atas kegiatan:
1. pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal,
2. melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran model Group
Investigation pada kompetensi dasar mengenai materi Ekosistem,
3. secara klasikal menjelaskan strategi dalam pembelajaran model Group Investigation,
4. melaksanakan langkah-langkah pembelajaran model Group Investigation, yaitu:
 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen.
 Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
 Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas
yang berbeda dari kelompok lain.
 Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang
bersifat penemuan.
 Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok.
 Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus member kesimpulan.
 Guru memberikan posttest.
c. Pengamatan (Observing), yaitu mengamati dampak atau hasil tindakan yang dilaksanakan. Atas
dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya.
d. Refleksi (reflecting), yaitu mengkaji dan mempertimbangkan secara mendalam hasil dari
tindakan. Berdasarkan hasil refleksi guru dapat melakukan perbaikan terhadap kekurangan-
kekurangan pada siklus II untuk diterapkan pada siklus selanjutnya.
Indikator kinerja keberhasilan dalam penelitian ini adalah jika siswa secara keseluruhan
telah mampu menguasai materi ekosistem. Dengan cara pembuktian bahwa ketuntasan belajar siswa
secara klasikal telah mencapai 85% dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 untuk
ketuntasan individual. Nilai KKM tersebut telah ditetapkan oleh guru-guru bidang studi Biologi di
SMA Negeri 1 Kuta Baro dan disahkan oleh Kepala Sekolah yang bersangkutan.
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan
menggunakan rumus persentase[8]
, yaitu:
P =
𝑓
𝑁
x 100%
Keterangan :
P = Angka persentase
f = Frekuensi siswa yang tuntas
N = Jumlah siswa.
Tabel 1. Kriteria Ketuntasan Siswa
No. Persentase (%) Kategori Penilaian
1. > 80% Sangat Tinggi
2. 75 – 79,9% Tinggi
3. 70 – 74,9% Cukup
4. 60 – 69,9% Rendah
5. 0 – 59,9% Sangat Rendah
(Aqib) [9]
.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal (pra siklus) hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro Aceh Besar
pada materi ekosistem diperoleh dengan cara memberikan tes kemampuan awal. Hasil belajar siswa
kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro Aceh Besar pada materi Ekosistem sebelum tindakan diberikan
(pra siklus) disajikan dalam histogram berikut.
Gambar 1. Grafik ketuntasan belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro
pada tahap pra siklus.
7,15
92,85
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus
PersentaseKetuntasanSiswa
PraSiklus
Tuntas
Tidak Tuntas
Dari gambar di atas terlihat jelas bahwa persentase ketuntasan siswa hanya mencapai 7.15%
dan capaian nilai pada tes kemampuan awal rata-rata 30.35. Kondisi ini menunjukkan bahwa
tingkat ketuntasan siswa masih sangat rendah, yakni hanya satu orang dari keseluruhan siswa (14
siswa) yang dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Berpatokan pada hasil observasi
tersebut maka perlu untuk dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Group
Investigation. Model Group Investigation menuntut siswa untuk saling berdiskusi dalam kelompok
kecil sehingga masing-masing siswa menjadi paham dengan materi yang diajarkan dan hasil belajar
siswa dapat meningkat.
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Pada siklus ini dilakukan proses pembelajaran dengan sub materi pengertian ekosistem,
lingkungan ekosistem, satuan-satuan penyusun ekosistem, interaksi-interaksi dalam ekosistem, tipe-
tipe ekosistem, rantai makanan dan aliran energi. Langkah-langkah pada siklus I sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning) tindakan
Perencanaan tindakan pada siklus I meliputi analisis kurikulum untuk menentukan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan untuk menyusun indikator; penyusunan rencana
pembelajaran (RPP); menyiapkan materi; dan membuat soal posttest.
b. Pelaksanaan (acting) tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus I yaitu, pada awal pembelajaran peneliti menjelaskan strategi
dalam pembelajaran model Group Investigation, kemudian melaksanakan langkah-langkah
pembelajaran model Group Investigation, yaitu:
 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen.
 Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
 Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang
berbeda dari kelompok lain.
 Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat
penemuan.
 Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok.
 Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.
 Guru memberikan posttest.
c. Pengamatan (Observing)
Setelah pelaksanaan tindakan dilakukan observasi terhadap hasil belajar siswa kelas X1
SMA Negeri 1 Kuta Baro dengan menggunakan tes yang telah disediakan. Adapun data mengenai
hasil belajar siswa setelah siklus I dilaksanakan dapat dilihat dalam Gambar 2.
Gambar 2. Grafik ketuntasan belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta
Baro siklus I.
Data tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan sebesar
64.28%, keadaan ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa berkategori rendah atau sebanyak 9
siswa yang mencapai ketuntasan dari 14 siswa kelas X1.
d. Refleksi (reflecting)
Hasil observasi dan evaluasi siklus I menunjukkan bahwa pada umumnya siswa sudah
tuntas belajar. Namun persentase ini belum melampaui target yang ditentukan sebelumnya yaitu ≤
85% untuk ketuntasan klasikal. Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I, masih perlu
dilakukan perbaikan pembelajaran yaitu dengan melanjutkan ke siklus II supaya target yang telah
ditentukan dapat terpenuhi sehingga kompetensi pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I maka dilakukan perencanaan untuk pelaksanaan
tindakan pada siklus II. Tindakan pada siklus II lebih difokuskan untuk penyempurnaan dan
perbaikan terhadap kendala-kendala yang terdapat pada siklus I. Adapun kendala yang ada pada
siklus I adalah belum tercapainya ketuntasan klasikal. Sub materi yang dipelajari pada proses
pembelajaran tahap ini adalah daur biogeokimia dan suksesi. Langkah-langkah tindakan pada siklus
II yaitu:
a. Perencanaan (planning) tindakan
Terdiri atas kegiatan:penyusunan rencana pembelajaran (RPP); menyiapkan materi, dan
membuat soal evaluasi untuk akhir siklus.
b. Pelaksanaan (acting) tindakan
Pada awal pembelajaran peneliti menjelaskan kembali strategi dalam pembelajaran model
Group Investigation, kemudian melaksanakan langkah-langkah pembelajaran model Group
Investigationseperti pada siklus I. Selain itu peneliti juga memberikan bimbingan lebih terhadap
siswa yang masih kurang paham terhadap sub materi yang dipelajari.
c. Pengamatan (Observing)
64,28
35,72
0
10
20
30
40
50
60
70
Siklus I
PersentaseKetuntasanSiswa
SiklusI
Tuntas
Tidak Tuntas
Setelah pelaksanaan tindakan dilakukan observasi terhadap hasil belajar siswa kelas X1
SMA Negeri 1 Kuta Baro dengan menggunakan tes yang telah disediakan. Data hasil belajar siswa
siklus II dituangkan dalam Gambar 3.
Gambar 3. Grafik ketuntasan belajar siswa Kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta
Baro siklus II.
Data tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta
Baro Aceh Besar telah tercapai. Dimana persentase ketuntasan klasikal siswa pada siklus II lebih
baik dari siklus I, telah mencapai 92.85% berkategori sangat tinggi, yaitu sebanyak 13 siswa dari
keseluruhan 14 siswa telah mencapai ketuntasan belajar.
d. Refleksi (reflecting)
Berdasarkan data yang tertera dalam tabel 4, ketuntasan belajar siswa kelas X1 pada materi
ekosistem di SMA Negeri 1 Kuta Baro telah mencapai 92.85%. Angka tersebut sudah melampaui
indikator kinerja siswa yang telah ditetapkan.
2. Pembahasan
Hasil belajar siswa kelas X1 pada materi ekosistem di SMA Negeri 1 Kuta Baro dapat
ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Hasil observasi tahap
awal terhadap hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro materi ekosistem pada tahap
pra siklus diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar hanya 7.15%. Hasil belajar pada akhir siklus I
siswa yang tuntas belajar sebesar 64.28%, sedangkan pada akhir siklus II diperoleh sebesar 92.85%
siswa telah tuntas belajar. Untuk lebih jelasnya data-data peningkatan hasil belajar siswa kelas X1
SMA Negeri 1 Kuta Baro pada materi ekosistem dengan model pembelajaran Group Investigation
disajikan dalam histogram berikut.
92,85
7,15
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Siklus II
PersentaseKetuntasanSiswa
SiklusII
Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 4. Grafik persentase peningkatan hasil belajar siswa kelas X1 SMA
Negeri 1 Kuta Baro pada tahap pra siklus, siklus I dan siklus II.
Dari hasil observasi tahap awal terhadap hasil belajar siswa kelas X1 di SMA Negeri 1 Kuta
Baro menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa di kelas tersebut tidak mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) pada materi ekosistem.Hanya 7.15% siswa yang mencapai KKM,
persentase ini tergolong dalam kategori sangat rendah. Hal tersebut dikarenakan siswa sudah lama
tidak mempelajari materi ekosistem, jadi mereka lupa tentang materi tersebut, dan juga guru yang
mengajar mata pelajaran Biologi masih menggunakan model pembelajaran konvensional, sehingga
membuat siswa merasa kurang tertarik dan bosan belajar. [10]
Pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional (ceramah) hanya menempatkan siswa pada posisi pasif sebagai
penerima bahan ajar. Akibatnya proses pembelajaran cenderung membosankan dan mengakibatkan
siswa tidak dapat mengembangkan keterampilan dan life skillnya.
Berdasarkan hasil tes siklus I yakni setelah diterapkan model pembelajaran Group
Investigation menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro
Aceh Besar mengalami peningkatan dari 30.35 menjadi 70.71 dan persentase ketuntasan juga
mengalami peningkatan sebesar 57.13% sehingga menjadi 64.28%, namun kondisi ini masih
berkategori rendah. Rendahnya ketuntasan belajar siswa pada tahap ini dikarenakan siswa kurang
paham terhadap materi yang diajarkan, penyebabnya adalah siswa belum terbiasa dengan model
pembelajaran yang diterapkan dan siswa merasa kurang nyaman dengan teman satu kelompoknya
sehingga mereka malas untuk berdiskusi. Untuk mencapai indikator kinerja yang telah ditargetkan
maka dilakukan serangkaian perbaikan pada siklus selanjutnya.
Proses pembelajaran pada siklus II lebih menekankan pada perbaikan siklus I, pada tahap
ini peneliti meminta bantuan guru mata pelajaran Biologi untuk membantu membagikan kelompok
siswa, peneliti juga mengingatkan siswa untuk lebihaktif berdiskusi dan bertanya jika ada materi
yang belum dimengerti serta memberikan bimbingan yang lebih terhadap siswa yang masih kurang
paham. Pada akhir siklus II, diadakan tes siklus II. Dari hasil tes siklus II, siswa yangmencapai
batas ketuntasan meningkat sebesar 28.57% sehingga menjadi 92.85%, kondisi ini menunjukkan
bahwa tingkat ketuntasan siswa telah berkatergori sangat tinggidimana sebanyak 13 siswa dari
keseluruhan 14 siswa telah mencapai KKM.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada siklus II, ketuntasan klasikal siswa telah
mencapai target yang diharapkan. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa secara keseluruhan
penelitian penggunaan model Group Investigation (GI) pada materi ekosistem dikatakan berhasil
karena pada akhir penelitian kriteria keberhasilan yang ditetapkan telah terpenuhi yaitu dapat
7.15
64,28
92,85
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
PersentasePeningkatanHasil
BelajarSiswa
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
meningkatkan hasil belajar siswa sehingga ketuntasan klasikal siswa dapat tercapai yaitu persentase
ketuntasan belajar siswa mencapai 92.85%. [11][12]
Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika dalam
kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro Aceh Besar pada materi ekosistem.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata dan persentase ketuntasan. Nilai rata-
rata pada tahap awal 30.35, pada siklus I 70.71 dan pada siklus II menjadi 90.35. Demikian pula
dengan persentase ketuntasan belajar siswa pada tahap awal 7.15%, siklus I 64.28% dan siklus II
menjadi 92.85%. Terjadinya peningkatan tersebut dikarenakan siswa sepenuhnya telah mengerti
dengan model pembelajaran yang diterapkan dan mereka aktif dalam diskusi sehingga materi yang
dipelajari dapat dengan mudah dipahami.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa kelas X1 pada materi ekosistem di SMA Negeri 1 Kuta Baro dapat ditingkatkan dengan
menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Peningkatan hasil belajar siswa kelas X1
SMA Negeri 1 Kuta Baro pada materi ekosistem ditandai dengan meningkatnya angka persentase
ketuntasan belajar siswa, yaitu tahap awal 7.15%, menjadi 64.28% pada siklus I dan siklus II
menjadi 92.85% dengan kategori sangat tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wibowo S. Perbandingan Hasil Belajar Biologi dengan Menggunakan Metode Pembelajaran
Cooperative Learning Tipe Group Investigation dan Think Phare Share. (Kuasi Eksperimen di
SMP Negeri 10 Kota Tanggerang Selatan). [Skripsi] Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah: 2011.
2. Hafnida. Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Melalui Pendekatan
Kontekstual pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas X SMA Swasta Dharma Patra P. Berandan
Tahun Pembelajaran 2011/2012. [Skripsi] Medan: Universitas Negeri Medan: 2012.
1. Winingsih E dan Titik S, 2012, Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick Disertai dengan
Concept Map untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi pada Materi Sistem Pencernaan Siswa
Kelas XI IPA I SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012. [Prosiding Seminar
Nasional Ix Pendidikan Biologi] Fkip Uns. Ums: 51.
2. Arnyana IBP, 2006, Penerapan Model PBL pada Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan
Kompetensi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Singaraja Tahun
Pelajaran 2006/2007 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA Vol. 2. No. 2, pp 231-251.
5. Erlina HS. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Tiem Game Turnament (TGT) pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas X1 SMA
Negeri 1 Meranti Kab. Asahan T.P 2011/1012. [Skripsi] Medan: Universitas Negeri Medan:
2012.
6. Arikunto, 2006, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit: Bumi Aksara,
Jakarta.
7. Arikunto, 2013, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta.
8. Sudijono A, 2005, Pengantar Statistik Pendidikan, Penerbit: Grafindo Persada, Jakarta.
9. Rahmayanti. Penggunaan Metode Eksperimen pada Materi Benda dan Sifatnya untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IVA Sekolah Dasar Negeri 24 Banda Aceh. [Skripsi]
Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala: 2012.
10. Nurochmah T. Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains
Siswa dalam Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Pokok Sistem Pencernaan pada Manusia
(Studi kasus pada siswa SMP N 2 Temon Kulon Progo Kelas VII Semester 1 Tahun Ajaran
2007/2008). [Skripsi] Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2007.
11. Mulyassa, 2004, Menjadi Guru Professional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan
menyenangkan, Penerbit: Wacana Prima, Bandung.
12. Purwatiningsih S, 2009, Peningkatan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2
Salatiga Melalui Metode Proyek dengan Penilaian Presentasi dan Poster Jurnal Ilmu
Kependidikan Vol. 38. no. 1, pp 40-52.

Contenu connexe

Tendances

PEMANFAATAN MEDIA KIT GENETIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOL...
PEMANFAATAN MEDIA KIT GENETIKA SEBAGAI  UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOL...PEMANFAATAN MEDIA KIT GENETIKA SEBAGAI  UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOL...
PEMANFAATAN MEDIA KIT GENETIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOL...SMK Negeri 6 Malang
 
Power Point Skripsi Ari Puspita Rahayu
Power Point Skripsi Ari Puspita RahayuPower Point Skripsi Ari Puspita Rahayu
Power Point Skripsi Ari Puspita RahayuUniversitas Sriwijaya
 
Slide seminar proposal Matematika
Slide seminar proposal MatematikaSlide seminar proposal Matematika
Slide seminar proposal MatematikaNnoffie Khaa
 
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIAhmad Said
 
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learningPengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learningMutiaIranda
 
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).mansur p5
 
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...Fajar Ginanjar Mukti
 
Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa sinupid
 
Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...
Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...
Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...Rian vebrianto
 
Proposal PTK - PPG
Proposal PTK - PPGProposal PTK - PPG
Proposal PTK - PPGDesty Yani
 
Contoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian SkripsiContoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian SkripsiMuhammad Yusuf
 
Analisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retno
Analisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retnoAnalisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retno
Analisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retnohusnauun
 
POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSI
POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSIPOWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSI
POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSIAmir Net
 

Tendances (20)

Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
PEMANFAATAN MEDIA KIT GENETIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOL...
PEMANFAATAN MEDIA KIT GENETIKA SEBAGAI  UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOL...PEMANFAATAN MEDIA KIT GENETIKA SEBAGAI  UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOL...
PEMANFAATAN MEDIA KIT GENETIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOL...
 
Power Point Skripsi Ari Puspita Rahayu
Power Point Skripsi Ari Puspita RahayuPower Point Skripsi Ari Puspita Rahayu
Power Point Skripsi Ari Puspita Rahayu
 
ULASAN JURNAL KUMPULAN 7
ULASAN JURNAL KUMPULAN 7ULASAN JURNAL KUMPULAN 7
ULASAN JURNAL KUMPULAN 7
 
Slide seminar proposal Matematika
Slide seminar proposal MatematikaSlide seminar proposal Matematika
Slide seminar proposal Matematika
 
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
 
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learningPengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
 
Artikel pendidikan
Artikel pendidikanArtikel pendidikan
Artikel pendidikan
 
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
 
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
 
03. abstract
03. abstract03. abstract
03. abstract
 
ppt Riani
ppt Rianippt Riani
ppt Riani
 
Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa
 
Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...
Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...
Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...
 
Proposal PTK - PPG
Proposal PTK - PPGProposal PTK - PPG
Proposal PTK - PPG
 
Contoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian SkripsiContoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian Skripsi
 
Analisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retno
Analisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retnoAnalisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retno
Analisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retno
 
Proposal Penelitian Eksperimen
Proposal Penelitian EksperimenProposal Penelitian Eksperimen
Proposal Penelitian Eksperimen
 
Artikel pm pmp 2012
Artikel pm pmp 2012Artikel pm pmp 2012
Artikel pm pmp 2012
 
POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSI
POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSIPOWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSI
POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSI
 

En vedette

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...Fela Aziiza
 
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Dhayu Dayu
 
Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)
Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)
Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)sinupid
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
Lembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi aktifitas siswaLembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi aktifitas siswayohanesagus
 

En vedette (13)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
 
Gambar Rumah
Gambar Rumah Gambar Rumah
Gambar Rumah
 
Daftar peserta plpg tahap 3
Daftar peserta plpg tahap 3Daftar peserta plpg tahap 3
Daftar peserta plpg tahap 3
 
Jml peserta plpg tahap 3
Jml peserta plpg tahap 3Jml peserta plpg tahap 3
Jml peserta plpg tahap 3
 
Daftar peserta plpg tahap 4
Daftar peserta plpg tahap 4Daftar peserta plpg tahap 4
Daftar peserta plpg tahap 4
 
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
 
Repair manuals and maintence 2
Repair manuals and maintence  2Repair manuals and maintence  2
Repair manuals and maintence 2
 
Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)
Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)
Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)
 
Angket minat belajar
Angket minat belajarAngket minat belajar
Angket minat belajar
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
Lembar observasi guru
Lembar observasi guruLembar observasi guru
Lembar observasi guru
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
 
Lembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi aktifitas siswaLembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi aktifitas siswa
 

Similaire à PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NEGERI 1 KUTA BARO

Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...dina suci
 
Bab III Metode Penelitian SHT
Bab III Metode Penelitian SHTBab III Metode Penelitian SHT
Bab III Metode Penelitian SHTAniyah Damayanti
 
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...Apriyanti Arifin
 
Artikel pak tama ips
Artikel pak tama   ipsArtikel pak tama   ips
Artikel pak tama ipsayu suciati
 
Bab iii bu mus created me
Bab iii bu mus created meBab iii bu mus created me
Bab iii bu mus created meMuhammad Ropia
 
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro AwalaniPenerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro AwalaniKhafid Foundation
 
Jurnal semnas um mezi anropika
Jurnal semnas um mezi anropikaJurnal semnas um mezi anropika
Jurnal semnas um mezi anropikamezi anropika
 
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNPBab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNPBePee NaiNs
 

Similaire à PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NEGERI 1 KUTA BARO (20)

Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
 
Bahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal smBahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal sm
 
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN K...
 
Bab III Metode Penelitian SHT
Bab III Metode Penelitian SHTBab III Metode Penelitian SHT
Bab III Metode Penelitian SHT
 
Implementasi pbl
Implementasi pblImplementasi pbl
Implementasi pbl
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 N...
 
Sogol ptk plpg
Sogol ptk plpgSogol ptk plpg
Sogol ptk plpg
 
Artikel pak tama ips
Artikel pak tama   ipsArtikel pak tama   ips
Artikel pak tama ips
 
Tugas TIK
Tugas TIKTugas TIK
Tugas TIK
 
Bab iii bu mus created me
Bab iii bu mus created meBab iii bu mus created me
Bab iii bu mus created me
 
JURNAL
JURNAL JURNAL
JURNAL
 
Bab iii sip dah
Bab iii sip dahBab iii sip dah
Bab iii sip dah
 
Proposal usulan
Proposal usulanProposal usulan
Proposal usulan
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro AwalaniPenerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
 
4.bab iii
4.bab iii4.bab iii
4.bab iii
 
Jurnal semnas um mezi anropika
Jurnal semnas um mezi anropikaJurnal semnas um mezi anropika
Jurnal semnas um mezi anropika
 
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNPBab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
 
BAHAN TAYANG.pptx
BAHAN TAYANG.pptxBAHAN TAYANG.pptx
BAHAN TAYANG.pptx
 

Plus de sinupid

ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan sinupid
 
ppt Sistem Sirkulasi Darah Manusia
ppt Sistem Sirkulasi Darah Manusia ppt Sistem Sirkulasi Darah Manusia
ppt Sistem Sirkulasi Darah Manusia sinupid
 
Perhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasilPerhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasilsinupid
 
Nurul fitri (10117011)
Nurul fitri (10117011)Nurul fitri (10117011)
Nurul fitri (10117011)sinupid
 
Identifikasi katak
Identifikasi katakIdentifikasi katak
Identifikasi kataksinupid
 
Cacing tambang klp 77
Cacing tambang klp 77Cacing tambang klp 77
Cacing tambang klp 77sinupid
 
Pencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusiaPencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusiasinupid
 
Sistem peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah pada manusiaSistem peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah pada manusiasinupid
 

Plus de sinupid (9)

ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan
 
ppt Sistem Sirkulasi Darah Manusia
ppt Sistem Sirkulasi Darah Manusia ppt Sistem Sirkulasi Darah Manusia
ppt Sistem Sirkulasi Darah Manusia
 
Perhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasilPerhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasil
 
Nurul fitri (10117011)
Nurul fitri (10117011)Nurul fitri (10117011)
Nurul fitri (10117011)
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Identifikasi katak
Identifikasi katakIdentifikasi katak
Identifikasi katak
 
Cacing tambang klp 77
Cacing tambang klp 77Cacing tambang klp 77
Cacing tambang klp 77
 
Pencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusiaPencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusia
 
Sistem peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah pada manusiaSistem peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah pada manusia
 

Dernier

Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Dernier (20)

Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NEGERI 1 KUTA BARO

  • 1. PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NEGERI 1 KUTA BARO Nurul Fitri Abstract The purpose of this research is improving student’s learning outcomes using Learning Group Investigation Model for the ecosystems subject in class X1 of SMA 1 Kuta Baro Academic Year 2013/2014. The method that used in this research was descriptive development. The instrument was a set of question as a test items. Data were obtained by testing the learning outcomesin two cycle treatments. The technique used to analize the data was the qualitative descriptive technique. The result showed that the student’s learning outcomes in class X1 of SMA 1 Kuta Baro for the ecosystems subject were improved by using the Learning Group Investigation Model. The precentage of student’s accomplishment increased from 7.15% (pre cycle), to 64.28% (cycle I) and 92.85% (cycle II), which was considered very high. Keywords: Learning Group Investigation Model, Learning Outcomes, Ecosystem Subject PENDAHULUAN Salah satu masalah yang terjadi di dunia pendidikan khususnya di Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing siswa dalam kehidupan. Lemahnya proses pembelajaran terjadi karena dalam proses belajar mengajar masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional[1] . Hal tersebut juga dialami oleh siswa SMA Negeri 1 Kuta Baro. Dari hasil observasi, siswa kelas X SMA Negeri 1 Kuta Baro memiliki nilai Ujian Semester Ganjil (USG) yang tergolong rendah pada mata pelajaran Biologi khususnya di kelas X1, dimana hasil USG menunjukan lebih 50% siswa kelas X1 tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan di sekolah tersebut yakni 70. Selain itu pada umumnya siswa di sekolah tersebut tidak berani menyampaikan gagasan dan bertanya kepada guru mengenai materi yang belum dipahami, karena takut pendapat mereka dianggap salah. Permasalahan tersebut terjadi dikarenakan pada dasarnya guru hanya menggunakan model pembelajaran konvensional yakni ceramah dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa bosan, cenderung pasif dan kurang memahami materi yang disampaikan. [2] Kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada guru menyebabkan proses pembelajaran menjadi tidak efektif dan hasil belajar siswa menjadi rendah. Peningkatan hasil belajar siswa dapat ditempuh melalui kreativitas guru dalam memilih model pembelajaran yang dapat memberikan inovasi baru sehingga dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat belajar siswa, dengan demikian tujuan yang diharapkan dapat tercapai[3] . Salah satu model pembelajaran tersebut adalah Group Investigation, model pembelajaran ini dianggap tepat karena dalam penerapannya model Group Investigation menuntut siswa agar dapat aktif dan dapat bekerjasama dalam kelompok, mulai dari pemilihan topik sampai dengan mempresentasikan hasil diskusi mereka di hadapan kelas. Hal tersebut dilakukan agar tujuan pembelajaran dapat terwujud.
  • 2. Terkait dengan mata pelajaran Biologi, materi ekosistem sangat luas dan ditekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Hal tersebut dikarenakan konsep ekosistem mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkungan, baik biotik, abiotik, individu, populasi, komunitas, konsumen, dekomposer serta interaksi antar komponen dalam ekosistem. Materi ini sudah pernah dipelajari ketika masih di SMP, namun karena selang waktu yang cukup lama siswa-siswa menjadi lupa dengan materi tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu model pembelajaran yang inovatif, kreatif, yang dapat membuat siswa lebih aktif belajar serta dapat memahami konsep atau prinsip- prinsip Biologi[4][5] . Hasil observasi di SMA Negeri 1 Kuta Baro pada materi ekosistem rata-rata siswa telah lupa tentang materi ekosistem karena sudah lama tidak mempelajarinya lagi dan proses pembelajaran di SMA tersebut masih menggunakan model konvensional (ceramah) sehingga perlu diadakannya pembaharuan model pembelajaran yang digunakan agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X1 pada Materi Ekosistem di SMA Negeri 1 KutaBaro”. Sesuai dengan uraian pada latar belakang masalah, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah hasil belajar siswa kelas X1 pada materi ekosistem di SMA Negeri 1 Kuta Baro dapat ditingkatkan dengan penggunaan model pembelajaran Group Investigation. METODE PENELITIAN Penelitian ini berlangsung dalam semester II (Genap) tahun ajaran 2013/2014 yaitu bulan Maret – Juni 2014 di Kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro Aceh Besar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini dirancang dalam dua siklus, dimana setiap siklus dilakukan selama 4 jam pelajaran (dua kali pertemuan). Rancangan masing- masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, dan refleksi (Kemmis dan Taggart)[6] . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kuta Baro yang berjumlah 32 orang. Sedangkan sampel atau subjek dalam penelitian adalah siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro yang berjumlah 14 orang dan terdiri atas 8 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Pertimbangan penulis mengambil subjek penelitian tersebut dimana siswa kelas X1 memiliki nilai ujian semester ganjil lebih rendah dari pada siswa kelas X2. [7] Kelas yang dijadikan subjek penelitian merupakan kelas yang mempunyai keberagaman dari segi tingkat kemampuan siswa, artinya kelas tersebut bukan merupakan kelas yang terdiri dari siswa yang memiliki prestasi tinggi, tetapi terdiri dari siswa yang memiliki prestasi sedang dan rendah. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik tes yang terdiri atas 20 butir soal dalam bentuk pilihan berganda yang dilakukan pada tahap awal, akhir siklus I dan akhir siklus II. Untuk mencegah soal-soal yang tidak tervalidasi, maka soal-soal yang digunakan bersumber dari beberapa buku yang relevan. Adapun langkah-langkah dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Siklus I Sub materi: Pengertian ekosistem, lingkungan ekosistem, satuan-satuan penyusun ekosistem, interaksi-interaksi dalam ekosistem, tipe-tipe ekosistem, rantai makanan dan aliran energi. a. Perencanaan (planning) tindakan, terdiri atas kegiatan: 1. Melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan untuk menyusun indikator, 2. Penyusunan rencana pembelajaran (RPP), 3. Penyiapan materi, dan membuat soal posttest. b. Pelaksanaan (acting) tindakan, terdiri atas kegiatan:
  • 3. 1. pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal, 2. guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran model Group Investigation pada kompetensi dasar mengenai materi Ekosistem, 3. secara klasikal menjelaskan strategi dalam pembelajaran model Group Investigation, 4. melaksanakan langkah-langkah pembelajaran model Group Investigation, yaitu:  Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen.  Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.  Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain.  Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah adas ecara kooperatif yang bersifat penemuan.  Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok.  Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus member kesimpulan.  Guru memberikan posttest. c. Pengamatan (Observing), yaitu mengamati dampak atau hasil tindakan yang dilaksanakan. Atas dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya. d. Refleksi (reflecting), yaitu mengkaji dan mempertimbangkan secara mendalam hasil dari tindakan. Berdasarkan hasil refleksi guru dapat melakukan perbaikan terhadap kekurangan- kekurangan pada siklus I untuk diterapkan pada siklus selanjutnya. 2. Siklus II Sub materi: Daur Biogeokimia dan Suksesi. a. Perencanaan (planning) tindakan, terdiri atas kegiatan: 1. Melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan untuk menyusun indikator, 2. Penyusunan rencana pembelajaran (RPP), 3. Penyiapan materi, dan membuat soal evaluasi untuk akhir siklus. b. Pelaksanaan (acting) tindakan, terdiri atas kegiatan: 1. pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal, 2. melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran model Group Investigation pada kompetensi dasar mengenai materi Ekosistem, 3. secara klasikal menjelaskan strategi dalam pembelajaran model Group Investigation, 4. melaksanakan langkah-langkah pembelajaran model Group Investigation, yaitu:  Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen.  Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.  Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain.  Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan.  Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok.  Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus member kesimpulan.  Guru memberikan posttest. c. Pengamatan (Observing), yaitu mengamati dampak atau hasil tindakan yang dilaksanakan. Atas dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya. d. Refleksi (reflecting), yaitu mengkaji dan mempertimbangkan secara mendalam hasil dari tindakan. Berdasarkan hasil refleksi guru dapat melakukan perbaikan terhadap kekurangan- kekurangan pada siklus II untuk diterapkan pada siklus selanjutnya. Indikator kinerja keberhasilan dalam penelitian ini adalah jika siswa secara keseluruhan telah mampu menguasai materi ekosistem. Dengan cara pembuktian bahwa ketuntasan belajar siswa
  • 4. secara klasikal telah mencapai 85% dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 untuk ketuntasan individual. Nilai KKM tersebut telah ditetapkan oleh guru-guru bidang studi Biologi di SMA Negeri 1 Kuta Baro dan disahkan oleh Kepala Sekolah yang bersangkutan. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan menggunakan rumus persentase[8] , yaitu: P = 𝑓 𝑁 x 100% Keterangan : P = Angka persentase f = Frekuensi siswa yang tuntas N = Jumlah siswa. Tabel 1. Kriteria Ketuntasan Siswa No. Persentase (%) Kategori Penilaian 1. > 80% Sangat Tinggi 2. 75 – 79,9% Tinggi 3. 70 – 74,9% Cukup 4. 60 – 69,9% Rendah 5. 0 – 59,9% Sangat Rendah (Aqib) [9] . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal (pra siklus) hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro Aceh Besar pada materi ekosistem diperoleh dengan cara memberikan tes kemampuan awal. Hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro Aceh Besar pada materi Ekosistem sebelum tindakan diberikan (pra siklus) disajikan dalam histogram berikut. Gambar 1. Grafik ketuntasan belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro pada tahap pra siklus. 7,15 92,85 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pra Siklus PersentaseKetuntasanSiswa PraSiklus Tuntas Tidak Tuntas
  • 5. Dari gambar di atas terlihat jelas bahwa persentase ketuntasan siswa hanya mencapai 7.15% dan capaian nilai pada tes kemampuan awal rata-rata 30.35. Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat ketuntasan siswa masih sangat rendah, yakni hanya satu orang dari keseluruhan siswa (14 siswa) yang dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Berpatokan pada hasil observasi tersebut maka perlu untuk dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation. Model Group Investigation menuntut siswa untuk saling berdiskusi dalam kelompok kecil sehingga masing-masing siswa menjadi paham dengan materi yang diajarkan dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pada siklus ini dilakukan proses pembelajaran dengan sub materi pengertian ekosistem, lingkungan ekosistem, satuan-satuan penyusun ekosistem, interaksi-interaksi dalam ekosistem, tipe- tipe ekosistem, rantai makanan dan aliran energi. Langkah-langkah pada siklus I sebagai berikut: a. Perencanaan (planning) tindakan Perencanaan tindakan pada siklus I meliputi analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan untuk menyusun indikator; penyusunan rencana pembelajaran (RPP); menyiapkan materi; dan membuat soal posttest. b. Pelaksanaan (acting) tindakan Pelaksanaan tindakan siklus I yaitu, pada awal pembelajaran peneliti menjelaskan strategi dalam pembelajaran model Group Investigation, kemudian melaksanakan langkah-langkah pembelajaran model Group Investigation, yaitu:  Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen.  Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.  Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain.  Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan.  Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok.  Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.  Guru memberikan posttest. c. Pengamatan (Observing)
  • 6. Setelah pelaksanaan tindakan dilakukan observasi terhadap hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro dengan menggunakan tes yang telah disediakan. Adapun data mengenai hasil belajar siswa setelah siklus I dilaksanakan dapat dilihat dalam Gambar 2. Gambar 2. Grafik ketuntasan belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro siklus I. Data tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan sebesar 64.28%, keadaan ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa berkategori rendah atau sebanyak 9 siswa yang mencapai ketuntasan dari 14 siswa kelas X1. d. Refleksi (reflecting) Hasil observasi dan evaluasi siklus I menunjukkan bahwa pada umumnya siswa sudah tuntas belajar. Namun persentase ini belum melampaui target yang ditentukan sebelumnya yaitu ≤ 85% untuk ketuntasan klasikal. Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I, masih perlu dilakukan perbaikan pembelajaran yaitu dengan melanjutkan ke siklus II supaya target yang telah ditentukan dapat terpenuhi sehingga kompetensi pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I maka dilakukan perencanaan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus II. Tindakan pada siklus II lebih difokuskan untuk penyempurnaan dan perbaikan terhadap kendala-kendala yang terdapat pada siklus I. Adapun kendala yang ada pada siklus I adalah belum tercapainya ketuntasan klasikal. Sub materi yang dipelajari pada proses pembelajaran tahap ini adalah daur biogeokimia dan suksesi. Langkah-langkah tindakan pada siklus II yaitu: a. Perencanaan (planning) tindakan Terdiri atas kegiatan:penyusunan rencana pembelajaran (RPP); menyiapkan materi, dan membuat soal evaluasi untuk akhir siklus. b. Pelaksanaan (acting) tindakan Pada awal pembelajaran peneliti menjelaskan kembali strategi dalam pembelajaran model Group Investigation, kemudian melaksanakan langkah-langkah pembelajaran model Group Investigationseperti pada siklus I. Selain itu peneliti juga memberikan bimbingan lebih terhadap siswa yang masih kurang paham terhadap sub materi yang dipelajari. c. Pengamatan (Observing) 64,28 35,72 0 10 20 30 40 50 60 70 Siklus I PersentaseKetuntasanSiswa SiklusI Tuntas Tidak Tuntas
  • 7. Setelah pelaksanaan tindakan dilakukan observasi terhadap hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro dengan menggunakan tes yang telah disediakan. Data hasil belajar siswa siklus II dituangkan dalam Gambar 3. Gambar 3. Grafik ketuntasan belajar siswa Kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro siklus II. Data tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro Aceh Besar telah tercapai. Dimana persentase ketuntasan klasikal siswa pada siklus II lebih baik dari siklus I, telah mencapai 92.85% berkategori sangat tinggi, yaitu sebanyak 13 siswa dari keseluruhan 14 siswa telah mencapai ketuntasan belajar. d. Refleksi (reflecting) Berdasarkan data yang tertera dalam tabel 4, ketuntasan belajar siswa kelas X1 pada materi ekosistem di SMA Negeri 1 Kuta Baro telah mencapai 92.85%. Angka tersebut sudah melampaui indikator kinerja siswa yang telah ditetapkan. 2. Pembahasan Hasil belajar siswa kelas X1 pada materi ekosistem di SMA Negeri 1 Kuta Baro dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Hasil observasi tahap awal terhadap hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro materi ekosistem pada tahap pra siklus diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar hanya 7.15%. Hasil belajar pada akhir siklus I siswa yang tuntas belajar sebesar 64.28%, sedangkan pada akhir siklus II diperoleh sebesar 92.85% siswa telah tuntas belajar. Untuk lebih jelasnya data-data peningkatan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro pada materi ekosistem dengan model pembelajaran Group Investigation disajikan dalam histogram berikut. 92,85 7,15 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Siklus II PersentaseKetuntasanSiswa SiklusII Tuntas Tidak Tuntas
  • 8. Gambar 4. Grafik persentase peningkatan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro pada tahap pra siklus, siklus I dan siklus II. Dari hasil observasi tahap awal terhadap hasil belajar siswa kelas X1 di SMA Negeri 1 Kuta Baro menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa di kelas tersebut tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada materi ekosistem.Hanya 7.15% siswa yang mencapai KKM, persentase ini tergolong dalam kategori sangat rendah. Hal tersebut dikarenakan siswa sudah lama tidak mempelajari materi ekosistem, jadi mereka lupa tentang materi tersebut, dan juga guru yang mengajar mata pelajaran Biologi masih menggunakan model pembelajaran konvensional, sehingga membuat siswa merasa kurang tertarik dan bosan belajar. [10] Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional (ceramah) hanya menempatkan siswa pada posisi pasif sebagai penerima bahan ajar. Akibatnya proses pembelajaran cenderung membosankan dan mengakibatkan siswa tidak dapat mengembangkan keterampilan dan life skillnya. Berdasarkan hasil tes siklus I yakni setelah diterapkan model pembelajaran Group Investigation menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro Aceh Besar mengalami peningkatan dari 30.35 menjadi 70.71 dan persentase ketuntasan juga mengalami peningkatan sebesar 57.13% sehingga menjadi 64.28%, namun kondisi ini masih berkategori rendah. Rendahnya ketuntasan belajar siswa pada tahap ini dikarenakan siswa kurang paham terhadap materi yang diajarkan, penyebabnya adalah siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan dan siswa merasa kurang nyaman dengan teman satu kelompoknya sehingga mereka malas untuk berdiskusi. Untuk mencapai indikator kinerja yang telah ditargetkan maka dilakukan serangkaian perbaikan pada siklus selanjutnya. Proses pembelajaran pada siklus II lebih menekankan pada perbaikan siklus I, pada tahap ini peneliti meminta bantuan guru mata pelajaran Biologi untuk membantu membagikan kelompok siswa, peneliti juga mengingatkan siswa untuk lebihaktif berdiskusi dan bertanya jika ada materi yang belum dimengerti serta memberikan bimbingan yang lebih terhadap siswa yang masih kurang paham. Pada akhir siklus II, diadakan tes siklus II. Dari hasil tes siklus II, siswa yangmencapai batas ketuntasan meningkat sebesar 28.57% sehingga menjadi 92.85%, kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat ketuntasan siswa telah berkatergori sangat tinggidimana sebanyak 13 siswa dari keseluruhan 14 siswa telah mencapai KKM. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada siklus II, ketuntasan klasikal siswa telah mencapai target yang diharapkan. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa secara keseluruhan penelitian penggunaan model Group Investigation (GI) pada materi ekosistem dikatakan berhasil karena pada akhir penelitian kriteria keberhasilan yang ditetapkan telah terpenuhi yaitu dapat 7.15 64,28 92,85 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pra Siklus Siklus I Siklus II PersentasePeningkatanHasil BelajarSiswa Pra Siklus Siklus I Siklus II
  • 9. meningkatkan hasil belajar siswa sehingga ketuntasan klasikal siswa dapat tercapai yaitu persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 92.85%. [11][12] Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro Aceh Besar pada materi ekosistem. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata dan persentase ketuntasan. Nilai rata- rata pada tahap awal 30.35, pada siklus I 70.71 dan pada siklus II menjadi 90.35. Demikian pula dengan persentase ketuntasan belajar siswa pada tahap awal 7.15%, siklus I 64.28% dan siklus II menjadi 92.85%. Terjadinya peningkatan tersebut dikarenakan siswa sepenuhnya telah mengerti dengan model pembelajaran yang diterapkan dan mereka aktif dalam diskusi sehingga materi yang dipelajari dapat dengan mudah dipahami. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas X1 pada materi ekosistem di SMA Negeri 1 Kuta Baro dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Peningkatan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kuta Baro pada materi ekosistem ditandai dengan meningkatnya angka persentase ketuntasan belajar siswa, yaitu tahap awal 7.15%, menjadi 64.28% pada siklus I dan siklus II menjadi 92.85% dengan kategori sangat tinggi. DAFTAR PUSTAKA 1. Wibowo S. Perbandingan Hasil Belajar Biologi dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group Investigation dan Think Phare Share. (Kuasi Eksperimen di SMP Negeri 10 Kota Tanggerang Selatan). [Skripsi] Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah: 2011. 2. Hafnida. Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Melalui Pendekatan Kontekstual pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas X SMA Swasta Dharma Patra P. Berandan Tahun Pembelajaran 2011/2012. [Skripsi] Medan: Universitas Negeri Medan: 2012. 1. Winingsih E dan Titik S, 2012, Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick Disertai dengan Concept Map untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi pada Materi Sistem Pencernaan Siswa Kelas XI IPA I SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012. [Prosiding Seminar Nasional Ix Pendidikan Biologi] Fkip Uns. Ums: 51. 2. Arnyana IBP, 2006, Penerapan Model PBL pada Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Singaraja Tahun Pelajaran 2006/2007 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA Vol. 2. No. 2, pp 231-251. 5. Erlina HS. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tiem Game Turnament (TGT) pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas X1 SMA Negeri 1 Meranti Kab. Asahan T.P 2011/1012. [Skripsi] Medan: Universitas Negeri Medan: 2012.
  • 10. 6. Arikunto, 2006, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta. 7. Arikunto, 2013, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta. 8. Sudijono A, 2005, Pengantar Statistik Pendidikan, Penerbit: Grafindo Persada, Jakarta. 9. Rahmayanti. Penggunaan Metode Eksperimen pada Materi Benda dan Sifatnya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IVA Sekolah Dasar Negeri 24 Banda Aceh. [Skripsi] Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala: 2012. 10. Nurochmah T. Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa dalam Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Pokok Sistem Pencernaan pada Manusia (Studi kasus pada siswa SMP N 2 Temon Kulon Progo Kelas VII Semester 1 Tahun Ajaran 2007/2008). [Skripsi] Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2007. 11. Mulyassa, 2004, Menjadi Guru Professional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan menyenangkan, Penerbit: Wacana Prima, Bandung. 12. Purwatiningsih S, 2009, Peningkatan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Salatiga Melalui Metode Proyek dengan Penilaian Presentasi dan Poster Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 38. no. 1, pp 40-52.