SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  53
B I O K I M I A I
HORMON
KELOMPOK I
 DEWA AYU RAHMA CYNTIA DEVI (G1C013013)
 DEWI SARTIKA (G1C013014)
 MUHAMMAD GUMALE FANJI (G1C013030)
 NOVIA SUKMAWATI (G1C013032)
 SHAFA BINTI S. BAGIS (G1C013042)
 SIRODJUDIN (G1C013043)
 WAHYU TRIYATNOKO (G1C013052)
 BAIQ ANITA RAHAYU (G1C012004)
MATERI POKOK
 Deskripsi Umum dan Pengertian Hormon
 Jenis-jenis Hormon
 Hormon dalam Kaitannya dengan Protein
 Fungsi Hormon Beserta Contoh dan Struktur
 Klasifikasi Hormon
 Biosintesis dan Inaktivasi Hormon
DESKRIPSI UMUM DAN
PENGERTIAN HORMON
HORMON
 Istilah hormon (dari kata Yunani, horman berarti
menggerakan) yang digunakan pertama kali pada tahun
1905 oleh Ernest Starling untuk menjelaskan aksi fisiologi
dari sekretin suatu mesenger kimia yang jika dilepaskan
dari duodenum selanjutnya merangsang sekresi suatu
cairan kaya bikarbonat dari pancreas.
HORMON
 Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu
atau menggiatkan atau merangsang.
 Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang
mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses
metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh
maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik.
 Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu
banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan
akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti
penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan serta proses metabolisme tubuh.
HORMON
 Hormonologi: yaitu ilmu yang mempelajari mengenai
seluk beluk hormon.
 Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi,
tingkah laku, keseimbangan dan metabolisme. Hormon
masuk ke dalam peredaran darah menuju organ
target. Jumlah yang dibutuhkan sedikit namun
mempunyai kemampuan kerja yang besar dan lama
pengaruhnya karena hormon mempengaruhi kerja organ
dan sel.
HORMON
 Pada makhluk hidup, khususnya manusia, hormon
dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh.
 Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui
secara cepat perubahannya, akan tetapi memerlukan
waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yang cara
kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya. Hal
ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung
diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah,
sehingga memerlukan waktu yang panjang.
JENIS-JENIS HORMON
 Hormon Peptida
Merupakan protein dengan beragam ukuran. Protein yang
disintesis disisipkan ke dalam vesikel untuk sekresi, dilipat, dan
dapat diproses melalui proteolisis atau modifikasi lain. Pelipatan
ditentukan oleh rangkaian primer protein maupun oleh protein
tambahan. Hormon peptida ialah kelompok terbesar dan diarahkan
oleh mRNA padaendoplasmic reticulum, sebagian besar dibentuk
oleh prohormon. Peptida yang terbentuk dari preprohormon
menghasilkan prohormon, kemudian peptida itu selanjutnya
dipecah oleh aparatus golgi membentuk hormon. Disekresikan oleh
sebagian besar kelenjar endokrin. Petide atau derivat peptide
dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari jaringan alat
pencernaan. Contohnya hormon antidiuretik, oksitosin, insulin,
glukagon, dan parathormon.
JENIS-JENIS HORMON
 Hormon Amina
Derivat asam amino tirosin yang disekresikan oleh kelenjar tiroid
dan medula kelenjar adrenal (catecholamines). Derivat asam
amino dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari
jaringan nervus medulla supra renal dan neurohipofise,
contohnya hormon tiroid, epinefrin, dan norepinefrin.
 Hormon Steroid
Berasal dari kolesterol dan disekresi oleh korteks adrenal vertebrata
dan pada mamalia juga plasenta. Steroid berasal dari kolesterol
yang dihasilkan melalui sintesis de novo atau melalui ambilan
dari LDL melalui reseptor LDL. Steroid dibuat oleh kelenjar
buntu yang berasal dari mesotelium. Contohnya kortisol,
aldosteron, estrogen, progesteron, dan testosteron.
CIRI-CIRI HORMON
 Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel
kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil
 Diangkut oleh darah menuju ke sel atau jaringan target
 Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang
terdapat dalam sel target
 Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus
 Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel
target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel
target yang berlainan
HORMON DALAM KAITANNYA
DENGAN PROTEIN
HORMON DAN PROTEIN
 Hormon merupakan salah satu jenis protein berdasarkan
fungsi biologisnya yaitu sebagai protein pengatur.
 Protein Pengatur merupakan protein yang berfungsi
mengatur aktivitas fisiologi atau seluler. Beberapa protein
membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologi. Salah
satu jenis protein ini yaitu sejumlah hormon, seperti insulin
yang mengatur metabolisme gula dan kekurangannya
menyebabkan penyakit diabetes, hormon pertumbuhan dari
pituitary dan hormon paratiroid yang mengatur transport Ca2+
dan fosfat. Protein pengatur lain, yang disebut represor
mengatur biosintesa enzim oleh sel bakteri. Contohnya
hormon insulin dan hormon paratiroid.
MEKANISME KERJA HORMON PROTEIN
 Reseptor hormon protein bersifat spesifik dan terdapat pada
membran plasma sel target. Interaksi hormon dengan
reseptornya mengakibatkan perangsangan atau
penghambatan enzim adenilsiklase yang terikat pada reseptor
tersebut.
 Interaksi hormon-reseptor ini mengubah kecepatan sintesis
siklik AMP dari ATP.
 Selanjutnya siklik AMP berfungsi sebagai mediator intrasel
untuk hormon tersebut dan seluruh sistem ini
berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek
spesifik suatu hormon dapat terjadi.
 Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dalam sel.
MEKANISME KERJA HORMON PROTEIN
 Siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim protein kinase yaitu
proses fosforilasi pada sintesis protein. Siklik AMP
mempengaruhi kecepatan proses ini.
 Metabolisme siklik AMP menjadi 5'AMP dikatalisis oleh enzim
fostodiesterase yang spesifik. Dengan demikian zat-zat yang
menghambat enzim fostodiesterase ini dapat menyebabkan
timbulnya efek mirip hormon.
 Hormon yang bekerja dengan cara di atas ialah hormon tropik
adenohipofisis misalnya gonadotropin, MSH (melanocyte
stimulating hormone), beberapa releasing hormones dari
hipotalamus, glukagon, hormon paratiroid, dan kalsitonin.
FUNGSI HORMON BESERTA
CONTOH DAN STRUKTURNYA
FUNGSI HORMON
 Mempengaruhi dalam metabolisme glukosa, protein, dan
lemak pada seluruh tubuh
 Mengendalikan tekanan darah
 Merangsang dalam pembentukan sel darah merah
 Mengendalikan dalam perkembangan ciri seksual dan sistem
reproduksi
 Mengendalikan pembentukan dan pelepasan hormon oleh
korteks adrenal
 Merangsang pembentukan dan pelepasan dari kelenjar
tiroid
 Mempertahankan homeostasis (keseimbangan keadaan
tubuh dengan lingkungan)
CONTOH HORMON PADA MANUSIA
 Tiroksin, dihasilkan oleh zat tiroid atau kelenjar gondok
yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan
metabolisme karbohidrat yang ada dalam tubuh.
 Growth Hormon (GH), percepatan dan kecepatan
pertumbuhan seseorang. Kelebihan dari GH yaitu
menyebabkan pertumbuhan raksasa. Jika kekurangan
hormon GH yaitu kekecilan atau kerdil.
 Tesrosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi
dan munculnya tanda-tanda kelamin pada pria.
 Progresteron, munculnya tanda-tanda kelamin sekunder
pada wanita.
No Nama hormone Fungsinya
1. Anti Diuretik Hormone ( ADH ) Meningkatkan absorbsi air dr tubulus ginjal dan meningkatkan tekanan darah
2. Oksitosin Merangsang kontraksi uterus, pengeluaran air susu
3.
Growth Hormone
( GH )
Merangsang pertumbuhan tulang dan otot, meningkatkan sintesis protein,mobilisasi lemak,
menurunkan metabolisme karbohidrat
4. Prolaktin
Meningkatkan perkembangan payudara selama kehamilan dan produksi air susu setelah
kelahiran
5. Tiroid Stimulating Hormone ( TSH ) Merangsang produksi dan sekresi hormon tiroid
6. Adenocorticotropic Hormone ( ACTH ) Merangsang sekresi dan produksi hormon steroid dan korteks adrenal
7 Luteinizing hormon ( LH )
Merangsang pertumbuhan korpus luteum, ovulasi, produksi esterogen dan progesteron ( pd
wanita )
Merangsang sekresi testosteron, perkembangan jaringan interstisial ( pd pria )
8 Folicel stimulating hormone
Merangsang pertumbuhan folikel telur dan ovulasi ( pd. Wanita )
Merangsang produksi sperma ( pd pria )
9 Melanosit stimulating hormone Bersama dg ACTH terlibat dalam pembentukan kulit
10 Tiroksin ( T4 ) dan Triidotironin ( T3 )
Meningkatkan laju metabolisme, sensitivitas kardiovaskuler thd aktivasi saraf simpatik,
mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet
11 Kalsitonin Menurunkan konsentrasi Ca dan fosfat,
12 Hormon paratiroid
Meningkatkan konsentrasi Ca dlm darah, menurunkan kadar fosfat
darah, bekerja mempengaruhi tulang, usus, ginjal, dan sel-sel lainnya
13 Adrenalin / epinefrin
Meningkatkan kecepatan denyut jantung, dan tekanan darah, mengatur
diameter arteriol, merangsang kontraksi otot polos, meningkatkan
konsentrasi gula darah
14 Noradrenalin / norepinefrin Menyebabkan konstriksi arteriol dan meningkatkan laju metabolisme
15 Glukokortikoid ( kortison dan kortikosteron )
Mempengaruhi proses metabolisme, mengatur konsentrasi gula darah,
antiinflamasi, mempengaruhi proses pertumbuhan, menurunkan
pengaruh stress dan sekresi ACTH
16 Insulin
Menurunkan gula darah, meningkatkan simpanan glikogen,
mempengaruhi otot, hati dan jaringan adiposa
17 Glukagon Meningkatkan kadar gula darah
18 Estrogen
Mempengaruhi perkembangan organ seks dan ciri-ciri kelamin wanita,
merangsang perkembangan folikel telur, mempengaruhi siklus
menstruasi, merangsang penealan dinding uterus, dan memeilihara
kehamilan
19 Progesteron
mempengaruhi siklus menstruasi, merangsang penealan dinding uterus,
dan memeilihara kehamilan
20 Human chorionic gonadotrpin ( HCG ) Memelihara kehamilan
21 Testosteron
Mempengaruhi perkembangan organ seks dan ciri kelamin pria, serta
pembentukan sperma
HORMON PADA HEWAN
No Nama Hormon Fungsi
1. Hormon ekdison Berfungsi pada pengaturan proses pergantian Kulit(ekdisis).
2. Hormon juvenil berperan menghambat proses metamorfosis.
3. GH = Growth Hormone
bila kelebihan hormon ini
akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa/luar
biasa yang disebut dengan Gigantisme
4. Tiroksin
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Tiroid dan berfungsi untuk
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Bila kekurangan horomon
ini pada masa kanak-kanak akan menyebabkan pertumbuhan yang lambat
dana mental yang terbelakang yang disebut dengan Kretinisme.
5. FSH = Folikel Stimulating Hormone berfungsi untuk merangsang pembentukan folikel sel ovum.
6. Androgen Hormon yang dapat memperlihatkan ciri-ciri sekunder untuk jantan
7. Estrogen Hormon yang dapat memperlihatkan ciri-ciri sekunder pada betina
8. Neuropeptida
semacam horomon pada hewan tingkat rendah, yang berfungsi
untukmerangsang pertumbuhan dan regenerasi.
HORMON PADA TUMBUHAN
 Auksin, membentuk perpanjangan sel, merangsang
pembentukkan bunga dan buah, mengaktifkan
cambium untuk membentuk sel-sel baru.
 Sitokinin, memacu pembelahan sel, mempercepat
pertumbuhan akar, dan tunas.
 Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran
sel, mempercepat perkecambahan biji.
 Etilen, menghambat pertumbuhan, mempercepat
penuaan buah dan penuaan daun.
 Asam absisat, proses peruntokkan daun.
HORMON PADA TUMBUHAN
 Auksin
Hormon ini hadir dalam embrio biji, daun muda, dan tunas apikal meristem.
Fungsi auksin:
a. Stimulasi perpanjangan sel, pembelahan sel dalam kambium, diferensiasi
floem dan xilem, inisiasi akar pada stek batang, perkembangan akar lateral
dalam kultur jaringan
b. Menunda penuaan daun
c. Penekanan pertumbuhan tunas lateralis saat dipasok dari tunas apikal
d. Penghambatan atau promosi buah dan amputasi daun melalui stimulasi
etilena
e. Pengaturan buah dan pertumbuhan diinduksi melalui auksin di beberapa
tumbuhan
f. Auksin dapat menunda pematangan buah
g. Dalam Bromeliads, hormon auksin mendorong berbunga
h. Stimulasi bagian bunga, keperempuanan bunga dioecious, dan produksi
konsentrasi tinggi etilen pada tumbuhan berbunga
HORMON PADA TUMBUHAN
 Sitokinin
Sitokinin disintesis dalam akar dan kemudian diangkut ke
bagian tumbuhan lainnya. Fungsi sitokinin:
a. Stimulasi pembelahan sel, pertumbuhan tunas lateral dan
dominasi apikal
b. Stimulasi inisiasi tunas dan pembentukan tunas dalam
kultur jaringan
c. Daun pembesaran sel yang stimulasi ekspansi daun
d. Pada beberapa spesies tumbuhan, peningkatan
pembukaan stomata
e. Etioplasts diubah menjadi kloroplas melalui stimulasi
sintesis klorofil
HORMON PADA TUMBUHAN
 Etilen
Etilen hadir dalam jaringan pematangan buah, simpul batang,
daun dan bunga senescent. Fungsi etilen:
a. Etilen mengarah untuk melepaskan keadaan dormansi
b. Ini merangsang pertumbuhan tunas dan akar bersama
dengan diferensiasi
c. Daun dan buah amputasi
d. Induksi bunga di Bromiliad
e. keperempuanan bunga dioecious dirangsang
f. Pembukaan bunga dirangsang
g. Bunga dan stimulasi penuaan daun
h. Pematangan buah dirangsang oleh etilena
HORMON PADA TUMBUHAN
 Asam Absisat
Asam absisat kebanyakan ditemukan di dekat daun,
batang, dan buah mentah. Fungsi asam absisat:
a. Rangsangan penutupan stomata
b. Penghambatan pertumbuhan tunas
c. Mendorong benih untuk sintesis penyimpanan
protein
HORMON PADA TUMBUHAN
 Giberelin
Giberelin ini yang hadir dalam meristem tunas apikal dan
akar, daun muda, serta embrio. Fungsi giberelin:
a. Merangsang pemanjangan batang
b. Giberelin dapat menyebabkan perkembangan buah
tanpa biji
c. Hal ini dapat menunda penuaan daun dan buah jeruk
d. Hal ini dapat mengakhiri dormansi benih tumbuhan
yang membutuhkan cahaya untuk induksi
perkecambahan
STRUKTUR HORMON ESTROGEN DAN ADRENALIN
STRUKTUR HORMON INSULIN DAN ADH
STRUKTUR HORMON PROGESTERON
KLASIFIKASI HORMON
KLASIFIKASI HORMON
Klasifikasi
Tradision
al
Senyawa
Pembent
uk
Fungsi Respon Kelarutan Lokasi
Reseptor
Letak Sel
Target
Siklus
Sekresi
Klasik Steroid Perkemba
ngan
Respon
Cepat
Lipofilik Reseptor
Intra
Seluler
Sirkulasi Diurnal
Neuro Eikosanoi
d
Metabolis
me
Respon
Lambat
Hidroflik Reseptor
Membran
Plasma
Lokal Hormonal
Lokal Amino Trofik Variabel
Peptida Mineral
dan Air
Kardio
KLASIFIKASI TRADISIONAL
 Hormon Klasik, disekresi dari sel-sel endokrin ke dalam
cairan interstitial.
 Neurohormon, disintesis oleh sel-sel neuroendokrin dan
disekresikan di terminal saraf.
 Hormon Lokal, hormon ini disekresikan ke dalam cairan
interstitial.
SENYAWA KIMIA PEMBENTUK
 Hormon Steroid, dihasilkan dari metabolisme dan proses
konversi kolesterol yang mengandung 27 atom karbon
dan larut dalam lemak.
 Hormon Eikosanoid, berasal dari asam lemak
arachidonat.
 Hormon Asam Amino, turunan dari asam amino yang
mengalami modifikasi.
 Hormon Peptida, yaitu hormon yang berasal dari peptida
protein.
FUNGSI
 Hormon Perkembangan, berperan dalam perkembangan,
pertumbuhan, dan reproduksi.
 Hormon Metabolisme, berperan dalam proses
metabolisme.
 Hormon Trofik, dihasilkan suatu sistem yang merangsang
kelenjar endrokin untuk menghasilkan hormon.
 Hormon Pengatur Metabolisne Mineral dan Air, mengatur
homeostatik mineral dan konservasi air tubuh.
 Hormon Pengatur Sistem Kardiovaskuler, mengatur
aktivitas konduksi dan kontraksi jantung.
RESPON
 Hormon Bertindak Cepat, yaitu hormon yang memulai
tanggapan langsung dari sel-sel target mereka.
 Hormon Bertindak Singkat, yaitu hormon yang memulai
respon tertunda.
KELARUTAN
 Lipofilik, dapat larut dalam lemak.
 Hidrofilik, dapat larut dalam air.
LOKASI RESEPTOR
 Hormon yang berikatan dengan reseptor intraseluler.
 Hormon yang berikatan dengan reseptor plasma
membran.
LETAK SEL TARGET
 Hormon Sirkulasi, disekresikan menuju cairan interstisial,
lalu ke aliran darah (sel target jauh letaknya).
 Hormon Lokal, bekerja pada sel target yang berdekatan
(parakrin) dan pada sel-sel pensekresi sendiri (autokrin).
SIKLUS SEKRESI
 Hormon dengan Sekresi Diurnal, pola naik dan turunnya
dalam periode 24 jam.
 Hormon dengan Pola Sekresi Hormonal, siklus naik
turunnya sepanjang waktu.
 Hormon dengan Sekresi Hormonal Variabel, tergantung
pada kadar subtrat lainnya.
BIOSINTESIS DAN INAKTIVASI
HORMON
SISTEM REGULASI HORMONAL
 Hormon disintesis dari kelenjar yang sudah ada (biosintesis)
 Hormon yang ada tidak langsung digunakan namun disimpan
terlebih dahulu.
 Hormon dilepas ke dalam sirkulasi menuju sel target dan
ditransportasikan dalam suatu lintasan yang tetap.
 Di sel target, hormon berikatan dengan reseptor yang spesifik.
 Setelah menimbulkan respon fisiologis, hormon
dimetabolisme oleh enzim yang memodifikasi struktur
hormon dalam cara tertentu (inaktivasi).
 Setelah diinaktivasi, hormon dieliminasi, dan diekskresi.
BIOSINTESIS HORMON STEROID
 Hormon steroid disintesa dari kolesterol. Rantai
pembentuk kolesterol: 19 atom C dalam 4 cincin (A-D),
cincin D terdapat rantai samping (8 atom C).
 Reaksi hidroksilasi yang dikatalisa enzim hidroksilase.
 Hidrogenasi NADPH dependent dan NADP+-dependent.
 Dehidrogenasi NADPH dependent dan NADP+-dependent.
 Reaksi pemecahan.
 Reaksi isomerisasi.
INAKTIVASI HORMON STEROID
 Diinaktivasi di liver.
 Gugus oxo dan ikatan ganda cincin A direduksi atau
dihidroksilasi dan dikonjugasikan dengan asam glukoronat
atau asam sulfat kemudian diekskresi.
 Kombinasi dari beberapa reaksi inaktivasi menghasilkan
banyak metabolit steroid yang berbeda yang telah
kehilangan sebagian besar aktivitas hormonalnya.
Metabolit tersebut diekskresikan melalui urine dan
empedu.
TERIMAKASIH

Contenu connexe

Tendances

Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
UNESA
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Santika Dewi
 

Tendances (20)

Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja Obat
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Makalah Karbohidrat
Makalah KarbohidratMakalah Karbohidrat
Makalah Karbohidrat
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
 

Similaire à Hormon

Anatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinAnatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrin
materi-x2
 
Fisiologi endokrin 2
Fisiologi endokrin 2Fisiologi endokrin 2
Fisiologi endokrin 2
Sri Sumarni
 
SISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptx
SISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptxSISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptx
SISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptx
Anggita92
 
ppt endokrin1.pptx
ppt endokrin1.pptxppt endokrin1.pptx
ppt endokrin1.pptx
MinYeong2
 

Similaire à Hormon (20)

SISTEM ENDOKRIN
SISTEM ENDOKRINSISTEM ENDOKRIN
SISTEM ENDOKRIN
 
Anatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinAnatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrin
 
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrinMacam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
 
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrinMacam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
 
Bio 8
Bio 8Bio 8
Bio 8
 
Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01 Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01
 
Fisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
Fisiologi-II-Pertemuan-7.pptFisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
Fisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
 
Fisiologi endokrin 2
Fisiologi endokrin 2Fisiologi endokrin 2
Fisiologi endokrin 2
 
Sistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi HormonSistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi Hormon
 
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptx
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptxKelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptx
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptx
 
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
 
Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)
 
Hormon pada manusia
Hormon pada manusiaHormon pada manusia
Hormon pada manusia
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem EndokrinAnatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
 
SISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptx
SISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptxSISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptx
SISTEM HORMON- KEL 1 XI MIPA 2-B.pptx
 
sistem endokrin
sistem endokrinsistem endokrin
sistem endokrin
 
183424798-SISTEM-HORMON-ppt - Copy.ppt
183424798-SISTEM-HORMON-ppt - Copy.ppt183424798-SISTEM-HORMON-ppt - Copy.ppt
183424798-SISTEM-HORMON-ppt - Copy.ppt
 
ppt endokrin1.pptx
ppt endokrin1.pptxppt endokrin1.pptx
ppt endokrin1.pptx
 
Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia
 
Sistem hormon manusia
Sistem hormon manusiaSistem hormon manusia
Sistem hormon manusia
 

Plus de Sirod Judin (20)

Tugas anstru
Tugas anstruTugas anstru
Tugas anstru
 
1 organometallic chemistry
1   organometallic chemistry1   organometallic chemistry
1 organometallic chemistry
 
Alkyne
AlkyneAlkyne
Alkyne
 
Chemical reaction
Chemical reactionChemical reaction
Chemical reaction
 
Hsab theory
Hsab theoryHsab theory
Hsab theory
 
Simetry
SimetrySimetry
Simetry
 
Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogenIkatan hidrogen
Ikatan hidrogen
 
Stereochemistry
StereochemistryStereochemistry
Stereochemistry
 
Tugas statistika
Tugas statistikaTugas statistika
Tugas statistika
 
Chapter 23 nuclear_chemistry
Chapter 23 nuclear_chemistryChapter 23 nuclear_chemistry
Chapter 23 nuclear_chemistry
 
Alkyl halide
Alkyl halideAlkyl halide
Alkyl halide
 
Alkene
AlkeneAlkene
Alkene
 
Aldol and claisen
Aldol and claisenAldol and claisen
Aldol and claisen
 
Alcohol
AlcoholAlcohol
Alcohol
 
Wasbang nkri
Wasbang nkriWasbang nkri
Wasbang nkri
 
V.genetika mendel edit
V.genetika mendel editV.genetika mendel edit
V.genetika mendel edit
 
Thermodynamics1
Thermodynamics1Thermodynamics1
Thermodynamics1
 
Struktur sel dan organel
Struktur sel dan organelStruktur sel dan organel
Struktur sel dan organel
 
Ii. kimia kehidupan
Ii. kimia kehidupanIi. kimia kehidupan
Ii. kimia kehidupan
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 

Dernier

Dernier (9)

PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 

Hormon

  • 1. B I O K I M I A I HORMON
  • 2. KELOMPOK I  DEWA AYU RAHMA CYNTIA DEVI (G1C013013)  DEWI SARTIKA (G1C013014)  MUHAMMAD GUMALE FANJI (G1C013030)  NOVIA SUKMAWATI (G1C013032)  SHAFA BINTI S. BAGIS (G1C013042)  SIRODJUDIN (G1C013043)  WAHYU TRIYATNOKO (G1C013052)  BAIQ ANITA RAHAYU (G1C012004)
  • 3. MATERI POKOK  Deskripsi Umum dan Pengertian Hormon  Jenis-jenis Hormon  Hormon dalam Kaitannya dengan Protein  Fungsi Hormon Beserta Contoh dan Struktur  Klasifikasi Hormon  Biosintesis dan Inaktivasi Hormon
  • 5. HORMON  Istilah hormon (dari kata Yunani, horman berarti menggerakan) yang digunakan pertama kali pada tahun 1905 oleh Ernest Starling untuk menjelaskan aksi fisiologi dari sekretin suatu mesenger kimia yang jika dilepaskan dari duodenum selanjutnya merangsang sekresi suatu cairan kaya bikarbonat dari pancreas.
  • 6. HORMON  Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan atau merangsang.  Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik.  Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh.
  • 7. HORMON  Hormonologi: yaitu ilmu yang mempelajari mengenai seluk beluk hormon.  Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku, keseimbangan dan metabolisme. Hormon masuk ke dalam peredaran darah menuju organ target. Jumlah yang dibutuhkan sedikit namun mempunyai kemampuan kerja yang besar dan lama pengaruhnya karena hormon mempengaruhi kerja organ dan sel.
  • 8. HORMON  Pada makhluk hidup, khususnya manusia, hormon dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh.  Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui secara cepat perubahannya, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
  • 9. JENIS-JENIS HORMON  Hormon Peptida Merupakan protein dengan beragam ukuran. Protein yang disintesis disisipkan ke dalam vesikel untuk sekresi, dilipat, dan dapat diproses melalui proteolisis atau modifikasi lain. Pelipatan ditentukan oleh rangkaian primer protein maupun oleh protein tambahan. Hormon peptida ialah kelompok terbesar dan diarahkan oleh mRNA padaendoplasmic reticulum, sebagian besar dibentuk oleh prohormon. Peptida yang terbentuk dari preprohormon menghasilkan prohormon, kemudian peptida itu selanjutnya dipecah oleh aparatus golgi membentuk hormon. Disekresikan oleh sebagian besar kelenjar endokrin. Petide atau derivat peptide dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari jaringan alat pencernaan. Contohnya hormon antidiuretik, oksitosin, insulin, glukagon, dan parathormon.
  • 10. JENIS-JENIS HORMON  Hormon Amina Derivat asam amino tirosin yang disekresikan oleh kelenjar tiroid dan medula kelenjar adrenal (catecholamines). Derivat asam amino dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari jaringan nervus medulla supra renal dan neurohipofise, contohnya hormon tiroid, epinefrin, dan norepinefrin.  Hormon Steroid Berasal dari kolesterol dan disekresi oleh korteks adrenal vertebrata dan pada mamalia juga plasenta. Steroid berasal dari kolesterol yang dihasilkan melalui sintesis de novo atau melalui ambilan dari LDL melalui reseptor LDL. Steroid dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari mesotelium. Contohnya kortisol, aldosteron, estrogen, progesteron, dan testosteron.
  • 11. CIRI-CIRI HORMON  Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil  Diangkut oleh darah menuju ke sel atau jaringan target  Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target  Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus  Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan
  • 13. HORMON DAN PROTEIN  Hormon merupakan salah satu jenis protein berdasarkan fungsi biologisnya yaitu sebagai protein pengatur.  Protein Pengatur merupakan protein yang berfungsi mengatur aktivitas fisiologi atau seluler. Beberapa protein membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologi. Salah satu jenis protein ini yaitu sejumlah hormon, seperti insulin yang mengatur metabolisme gula dan kekurangannya menyebabkan penyakit diabetes, hormon pertumbuhan dari pituitary dan hormon paratiroid yang mengatur transport Ca2+ dan fosfat. Protein pengatur lain, yang disebut represor mengatur biosintesa enzim oleh sel bakteri. Contohnya hormon insulin dan hormon paratiroid.
  • 14. MEKANISME KERJA HORMON PROTEIN  Reseptor hormon protein bersifat spesifik dan terdapat pada membran plasma sel target. Interaksi hormon dengan reseptornya mengakibatkan perangsangan atau penghambatan enzim adenilsiklase yang terikat pada reseptor tersebut.  Interaksi hormon-reseptor ini mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP.  Selanjutnya siklik AMP berfungsi sebagai mediator intrasel untuk hormon tersebut dan seluruh sistem ini berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek spesifik suatu hormon dapat terjadi.  Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dalam sel.
  • 15. MEKANISME KERJA HORMON PROTEIN  Siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim protein kinase yaitu proses fosforilasi pada sintesis protein. Siklik AMP mempengaruhi kecepatan proses ini.  Metabolisme siklik AMP menjadi 5'AMP dikatalisis oleh enzim fostodiesterase yang spesifik. Dengan demikian zat-zat yang menghambat enzim fostodiesterase ini dapat menyebabkan timbulnya efek mirip hormon.  Hormon yang bekerja dengan cara di atas ialah hormon tropik adenohipofisis misalnya gonadotropin, MSH (melanocyte stimulating hormone), beberapa releasing hormones dari hipotalamus, glukagon, hormon paratiroid, dan kalsitonin.
  • 16. FUNGSI HORMON BESERTA CONTOH DAN STRUKTURNYA
  • 17. FUNGSI HORMON  Mempengaruhi dalam metabolisme glukosa, protein, dan lemak pada seluruh tubuh  Mengendalikan tekanan darah  Merangsang dalam pembentukan sel darah merah  Mengendalikan dalam perkembangan ciri seksual dan sistem reproduksi  Mengendalikan pembentukan dan pelepasan hormon oleh korteks adrenal  Merangsang pembentukan dan pelepasan dari kelenjar tiroid  Mempertahankan homeostasis (keseimbangan keadaan tubuh dengan lingkungan)
  • 18. CONTOH HORMON PADA MANUSIA  Tiroksin, dihasilkan oleh zat tiroid atau kelenjar gondok yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat yang ada dalam tubuh.  Growth Hormon (GH), percepatan dan kecepatan pertumbuhan seseorang. Kelebihan dari GH yaitu menyebabkan pertumbuhan raksasa. Jika kekurangan hormon GH yaitu kekecilan atau kerdil.  Tesrosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin pada pria.  Progresteron, munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
  • 19. No Nama hormone Fungsinya 1. Anti Diuretik Hormone ( ADH ) Meningkatkan absorbsi air dr tubulus ginjal dan meningkatkan tekanan darah 2. Oksitosin Merangsang kontraksi uterus, pengeluaran air susu 3. Growth Hormone ( GH ) Merangsang pertumbuhan tulang dan otot, meningkatkan sintesis protein,mobilisasi lemak, menurunkan metabolisme karbohidrat 4. Prolaktin Meningkatkan perkembangan payudara selama kehamilan dan produksi air susu setelah kelahiran 5. Tiroid Stimulating Hormone ( TSH ) Merangsang produksi dan sekresi hormon tiroid 6. Adenocorticotropic Hormone ( ACTH ) Merangsang sekresi dan produksi hormon steroid dan korteks adrenal 7 Luteinizing hormon ( LH ) Merangsang pertumbuhan korpus luteum, ovulasi, produksi esterogen dan progesteron ( pd wanita ) Merangsang sekresi testosteron, perkembangan jaringan interstisial ( pd pria ) 8 Folicel stimulating hormone Merangsang pertumbuhan folikel telur dan ovulasi ( pd. Wanita ) Merangsang produksi sperma ( pd pria ) 9 Melanosit stimulating hormone Bersama dg ACTH terlibat dalam pembentukan kulit 10 Tiroksin ( T4 ) dan Triidotironin ( T3 ) Meningkatkan laju metabolisme, sensitivitas kardiovaskuler thd aktivasi saraf simpatik, mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet
  • 20. 11 Kalsitonin Menurunkan konsentrasi Ca dan fosfat, 12 Hormon paratiroid Meningkatkan konsentrasi Ca dlm darah, menurunkan kadar fosfat darah, bekerja mempengaruhi tulang, usus, ginjal, dan sel-sel lainnya 13 Adrenalin / epinefrin Meningkatkan kecepatan denyut jantung, dan tekanan darah, mengatur diameter arteriol, merangsang kontraksi otot polos, meningkatkan konsentrasi gula darah 14 Noradrenalin / norepinefrin Menyebabkan konstriksi arteriol dan meningkatkan laju metabolisme 15 Glukokortikoid ( kortison dan kortikosteron ) Mempengaruhi proses metabolisme, mengatur konsentrasi gula darah, antiinflamasi, mempengaruhi proses pertumbuhan, menurunkan pengaruh stress dan sekresi ACTH 16 Insulin Menurunkan gula darah, meningkatkan simpanan glikogen, mempengaruhi otot, hati dan jaringan adiposa 17 Glukagon Meningkatkan kadar gula darah 18 Estrogen Mempengaruhi perkembangan organ seks dan ciri-ciri kelamin wanita, merangsang perkembangan folikel telur, mempengaruhi siklus menstruasi, merangsang penealan dinding uterus, dan memeilihara kehamilan 19 Progesteron mempengaruhi siklus menstruasi, merangsang penealan dinding uterus, dan memeilihara kehamilan 20 Human chorionic gonadotrpin ( HCG ) Memelihara kehamilan 21 Testosteron Mempengaruhi perkembangan organ seks dan ciri kelamin pria, serta pembentukan sperma
  • 21. HORMON PADA HEWAN No Nama Hormon Fungsi 1. Hormon ekdison Berfungsi pada pengaturan proses pergantian Kulit(ekdisis). 2. Hormon juvenil berperan menghambat proses metamorfosis. 3. GH = Growth Hormone bila kelebihan hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa/luar biasa yang disebut dengan Gigantisme 4. Tiroksin Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Tiroid dan berfungsi untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Bila kekurangan horomon ini pada masa kanak-kanak akan menyebabkan pertumbuhan yang lambat dana mental yang terbelakang yang disebut dengan Kretinisme. 5. FSH = Folikel Stimulating Hormone berfungsi untuk merangsang pembentukan folikel sel ovum. 6. Androgen Hormon yang dapat memperlihatkan ciri-ciri sekunder untuk jantan 7. Estrogen Hormon yang dapat memperlihatkan ciri-ciri sekunder pada betina 8. Neuropeptida semacam horomon pada hewan tingkat rendah, yang berfungsi untukmerangsang pertumbuhan dan regenerasi.
  • 22. HORMON PADA TUMBUHAN  Auksin, membentuk perpanjangan sel, merangsang pembentukkan bunga dan buah, mengaktifkan cambium untuk membentuk sel-sel baru.  Sitokinin, memacu pembelahan sel, mempercepat pertumbuhan akar, dan tunas.  Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel, mempercepat perkecambahan biji.  Etilen, menghambat pertumbuhan, mempercepat penuaan buah dan penuaan daun.  Asam absisat, proses peruntokkan daun.
  • 23. HORMON PADA TUMBUHAN  Auksin Hormon ini hadir dalam embrio biji, daun muda, dan tunas apikal meristem. Fungsi auksin: a. Stimulasi perpanjangan sel, pembelahan sel dalam kambium, diferensiasi floem dan xilem, inisiasi akar pada stek batang, perkembangan akar lateral dalam kultur jaringan b. Menunda penuaan daun c. Penekanan pertumbuhan tunas lateralis saat dipasok dari tunas apikal d. Penghambatan atau promosi buah dan amputasi daun melalui stimulasi etilena e. Pengaturan buah dan pertumbuhan diinduksi melalui auksin di beberapa tumbuhan f. Auksin dapat menunda pematangan buah g. Dalam Bromeliads, hormon auksin mendorong berbunga h. Stimulasi bagian bunga, keperempuanan bunga dioecious, dan produksi konsentrasi tinggi etilen pada tumbuhan berbunga
  • 24. HORMON PADA TUMBUHAN  Sitokinin Sitokinin disintesis dalam akar dan kemudian diangkut ke bagian tumbuhan lainnya. Fungsi sitokinin: a. Stimulasi pembelahan sel, pertumbuhan tunas lateral dan dominasi apikal b. Stimulasi inisiasi tunas dan pembentukan tunas dalam kultur jaringan c. Daun pembesaran sel yang stimulasi ekspansi daun d. Pada beberapa spesies tumbuhan, peningkatan pembukaan stomata e. Etioplasts diubah menjadi kloroplas melalui stimulasi sintesis klorofil
  • 25. HORMON PADA TUMBUHAN  Etilen Etilen hadir dalam jaringan pematangan buah, simpul batang, daun dan bunga senescent. Fungsi etilen: a. Etilen mengarah untuk melepaskan keadaan dormansi b. Ini merangsang pertumbuhan tunas dan akar bersama dengan diferensiasi c. Daun dan buah amputasi d. Induksi bunga di Bromiliad e. keperempuanan bunga dioecious dirangsang f. Pembukaan bunga dirangsang g. Bunga dan stimulasi penuaan daun h. Pematangan buah dirangsang oleh etilena
  • 26. HORMON PADA TUMBUHAN  Asam Absisat Asam absisat kebanyakan ditemukan di dekat daun, batang, dan buah mentah. Fungsi asam absisat: a. Rangsangan penutupan stomata b. Penghambatan pertumbuhan tunas c. Mendorong benih untuk sintesis penyimpanan protein
  • 27. HORMON PADA TUMBUHAN  Giberelin Giberelin ini yang hadir dalam meristem tunas apikal dan akar, daun muda, serta embrio. Fungsi giberelin: a. Merangsang pemanjangan batang b. Giberelin dapat menyebabkan perkembangan buah tanpa biji c. Hal ini dapat menunda penuaan daun dan buah jeruk d. Hal ini dapat mengakhiri dormansi benih tumbuhan yang membutuhkan cahaya untuk induksi perkecambahan
  • 28. STRUKTUR HORMON ESTROGEN DAN ADRENALIN
  • 32. KLASIFIKASI HORMON Klasifikasi Tradision al Senyawa Pembent uk Fungsi Respon Kelarutan Lokasi Reseptor Letak Sel Target Siklus Sekresi Klasik Steroid Perkemba ngan Respon Cepat Lipofilik Reseptor Intra Seluler Sirkulasi Diurnal Neuro Eikosanoi d Metabolis me Respon Lambat Hidroflik Reseptor Membran Plasma Lokal Hormonal Lokal Amino Trofik Variabel Peptida Mineral dan Air Kardio
  • 33. KLASIFIKASI TRADISIONAL  Hormon Klasik, disekresi dari sel-sel endokrin ke dalam cairan interstitial.  Neurohormon, disintesis oleh sel-sel neuroendokrin dan disekresikan di terminal saraf.  Hormon Lokal, hormon ini disekresikan ke dalam cairan interstitial.
  • 34. SENYAWA KIMIA PEMBENTUK  Hormon Steroid, dihasilkan dari metabolisme dan proses konversi kolesterol yang mengandung 27 atom karbon dan larut dalam lemak.  Hormon Eikosanoid, berasal dari asam lemak arachidonat.  Hormon Asam Amino, turunan dari asam amino yang mengalami modifikasi.  Hormon Peptida, yaitu hormon yang berasal dari peptida protein.
  • 35.
  • 36.
  • 37. FUNGSI  Hormon Perkembangan, berperan dalam perkembangan, pertumbuhan, dan reproduksi.  Hormon Metabolisme, berperan dalam proses metabolisme.  Hormon Trofik, dihasilkan suatu sistem yang merangsang kelenjar endrokin untuk menghasilkan hormon.  Hormon Pengatur Metabolisne Mineral dan Air, mengatur homeostatik mineral dan konservasi air tubuh.  Hormon Pengatur Sistem Kardiovaskuler, mengatur aktivitas konduksi dan kontraksi jantung.
  • 38. RESPON  Hormon Bertindak Cepat, yaitu hormon yang memulai tanggapan langsung dari sel-sel target mereka.  Hormon Bertindak Singkat, yaitu hormon yang memulai respon tertunda.
  • 39. KELARUTAN  Lipofilik, dapat larut dalam lemak.  Hidrofilik, dapat larut dalam air.
  • 40.
  • 41. LOKASI RESEPTOR  Hormon yang berikatan dengan reseptor intraseluler.  Hormon yang berikatan dengan reseptor plasma membran.
  • 42. LETAK SEL TARGET  Hormon Sirkulasi, disekresikan menuju cairan interstisial, lalu ke aliran darah (sel target jauh letaknya).  Hormon Lokal, bekerja pada sel target yang berdekatan (parakrin) dan pada sel-sel pensekresi sendiri (autokrin).
  • 43.
  • 44. SIKLUS SEKRESI  Hormon dengan Sekresi Diurnal, pola naik dan turunnya dalam periode 24 jam.  Hormon dengan Pola Sekresi Hormonal, siklus naik turunnya sepanjang waktu.  Hormon dengan Sekresi Hormonal Variabel, tergantung pada kadar subtrat lainnya.
  • 45.
  • 47. SISTEM REGULASI HORMONAL  Hormon disintesis dari kelenjar yang sudah ada (biosintesis)  Hormon yang ada tidak langsung digunakan namun disimpan terlebih dahulu.  Hormon dilepas ke dalam sirkulasi menuju sel target dan ditransportasikan dalam suatu lintasan yang tetap.  Di sel target, hormon berikatan dengan reseptor yang spesifik.  Setelah menimbulkan respon fisiologis, hormon dimetabolisme oleh enzim yang memodifikasi struktur hormon dalam cara tertentu (inaktivasi).  Setelah diinaktivasi, hormon dieliminasi, dan diekskresi.
  • 48.
  • 49. BIOSINTESIS HORMON STEROID  Hormon steroid disintesa dari kolesterol. Rantai pembentuk kolesterol: 19 atom C dalam 4 cincin (A-D), cincin D terdapat rantai samping (8 atom C).  Reaksi hidroksilasi yang dikatalisa enzim hidroksilase.  Hidrogenasi NADPH dependent dan NADP+-dependent.  Dehidrogenasi NADPH dependent dan NADP+-dependent.  Reaksi pemecahan.  Reaksi isomerisasi.
  • 50.
  • 51. INAKTIVASI HORMON STEROID  Diinaktivasi di liver.  Gugus oxo dan ikatan ganda cincin A direduksi atau dihidroksilasi dan dikonjugasikan dengan asam glukoronat atau asam sulfat kemudian diekskresi.  Kombinasi dari beberapa reaksi inaktivasi menghasilkan banyak metabolit steroid yang berbeda yang telah kehilangan sebagian besar aktivitas hormonalnya. Metabolit tersebut diekskresikan melalui urine dan empedu.
  • 52.