SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  47
© Made Dudy Satyawan SE.,Ak.,M.Si
UNESA – FE AKT 2011
@ Two Way’s
Communications
@ Participative
Active
“kontribusi wajib kepada negara yang

terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan
UU, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”
“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas

negara berdasarkan undang-undang
(yang dapat dipaksakan) dengan tidak
mendapat jasa timbal (kontraprestasi),
yang langsung dapat ditunjukkan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran
umum”
Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta

aturan pelaksanaannya yang sifatnya dapat
dipaksakan;
Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan
adanya kontraprestasi langsung oleh pemerintah
terhadap wajib pajak;
Pajak dipungut oleh negara, baik pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah;
Pajak ditujukan untuk membiayai pengeluaran-

pengeluaran pemerintah;
Pajak mempunyai tujuan selain budgeter, yaitu
reguler;
 Fungsi Penerimaan (Budgetair)

Yaitu sebagai sumber dana yang digunakan untuk
pembiayaan
pengeluaran-pengeluaran
pemerintah.
Contoh: dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai
penerimaan dalam negeri
 Fungsi Mengatur (Regulerend)

Yaitu sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. Contoh: terhadap
minuman keras dan barang mewah dikenakan pajak yang
tinggi. Kebalikannya, tarif pajak untuk ekspor sebesar 0%
diberikan untuk mendorong ekspor produk indonesia di
pasar dunia sehingga dapat memperbesar devisa negara.
Bersambung………………..
 Fungsi Alokasi (Sumber Pembiayaan Pembangunan)

Yaitu Pajak yang telah dihimpun negara dialokasikan
untuk pembiayaan pembangunan disegala bidang.
Contoh: Pembiayaan Infrastruktur Publik (jalan, jembatan,
gedung pemerintahan dll) dan pembayaran gaji PNS,
TNI/Polri.
 Fungsi Distribusi (Alat Pemerataan Pendapatan)

Yaitu Pajak yang telah diterima pemerintah digunakan
untuk pembagunan disegala bidang sehingga diharapkan
pembangunan dapat merata. Contoh: Pajak yang
bersumber dari daerah oleh pemerintah pusat
dikembalikan peruntukkannya kepada masing-masing
daerah untuk dikelola (Pajak Bumi dan Bangunan, sumber
PMK No.74 Th.2011).
 Hukum Perdata

Yaitu mengatur hubungan antara satu individu dengan
individu lainnya. Seperti : pendapatan, kekayaan,
pemindahan hak warisan dll.
 Hukum Publik

Yaitu mengatur hubungan antara pemerintah dengan
rakyatnya. Hukum ini dapat dirinci lagi sbb : Hukum Tata
Negara, Hukum Tata Usaha (Hukum Administrasi),
Hukum Pajak (Materiil & Formil), Hukum Pidana.

Bersambung………………..
 Hukum Pajak Materiil

Memuat norma-norma yang menerangkan keadaan,
perbuatan, peristiwa hukum yang dikenakan pajak (objek),
siapa yang dikenakan pajak (subjek), berapa besar pajak
yang dikenakan, segala sesuatu tentang timbul dan
hapusnya utang pajak dan hubungan hukum antara
pemerintah dan Wajib Pajak.
Contoh: UU PPh, UU PPN

 Hukum Pajak Formil

memuat bentuk / tata cara untuk mewujudkan hukum
pajak materiil menjadi kenyataan, hukum pajak formal ini
memuat:
 Tata cara penetapan (prosedur) utang pajak
 Hak-hak fiskus untuk mengawasi WP mengenai keadaan,
perbuatan dan peristiwa yang dapat menimbulkan utang
pajak
 Kewajiban WP, misal penyelenggaraan pembukuan /
pencatatan dan hak-hak Wajib Pajak mengajukan
keberatan dan banding
Contoh: UU KUP
 Official Assessment System
 Fiskus berwenang untuk menentukan jumlah pajak terutang
 Wajib Pajak bersifat pasif
 Utang pajak timbul setelah dikeluarkannya SKP oleh fiskus
 Self Assessment System
 Sistem pemungutan pajak dimana WP menghitung, membayarkan
dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar
 Withholding System
 Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak
ketiga untuk memotong/memungut besarnya pajak yang terutang
oleh WP
EQUALITY = Pajak bersifat final adil dan merata
CERTAINTY = Penetapan pajak tidak ditentukan

sewenang-wenang
CONVINIENCE = Pajak dikenakan saat tidak
menyulitkan WP ( Pay as you earn)
ECONOMY = Biaya pemungutan dan pemenuhan
kewajiban minimal

Bersambung………………..
EQUALITY, Pemungutan pajak harus bersifat

adil dan merata, yaitu pajak dikenakan kepada
orang pribadi yang harus sebanding dengan
kemampuan membayar pajak atau ability to pay
dan sesuai dengan manfaat yang diterima.
Adil dimaksudkan bahwa setiap Wajib Pajak
menyumbangkan
uang
untuk
pengeluaran
pemerintah sebanding dengan kepentingannya
dan manfaat yang diminta
Bersambung………………..
CERTAINTY,

Penetapan
pajak
ditentukan sewenang-wenang

itu

tidak

Oleh karena itu, Wajib Pajak harus mengetahui
secara jelas dan pasti besarnya pajak yang
terutang, kapan harus dibayar serta batas waktu
pembayaran

Bersambung………………..
CONVINIENCE, Kapan Wajib Pajak itu harus
membayar pajak sebaiknya sesuai dengan saatsaat yang tidak menyulitkan Wajib Pajak.

Sebagai
contoh
pada
saat
Wajib
Pajak
memperoleh penghasilan. Sistem pemungutan ini
disebut Pay as You Earn

Bersambung………………..
ECONOMY,

Secara ekonomi bahwa biaya
pemungutan dan biaya pemenuhan kewajiban
pajak bagi Wajib Pajak diharapkan seminimum
mungkin, demikian pula beban yang dipikul Wajib
Pajak
TEORI

ASURANSI,

Negara
melindungi
keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak
rakyatnya. Oleh karena itu rakyat harus
membayar pajak yang diibaratkan sebagai premi
asuransi
karena
memperoleh
jaminan
perlindungan tersebut.

Tepatkah Teori Ini ?
Bersambung………………..
TEORI KEPENTINGAN, Pembagian beban

pajak kepada rakyat didasarkan pada kepentingan
(perlindungan jiwa dan harta benda) masingmasing orang. Semakin besar kepentingan
seseorang terhadap negara, makin tinggi pajak
yang harus dibayar.

Tepatkah Teori Ini ?
Bersambung………………..
TEORI DAYA PIKUL, Beban pajak untuk
semua orang harus sama beratnya, artinya pajak
harus dibayar sesuai daya pikul masing-masing
orang. Terdapat 2 pendekatan u/ mengukurnya:

 Unsur Objektif, yaitu melihat besarnya penghasilan atau kekayaan

yg dimiliki seseorang.
 Unsur Subjektif, yaitu dengan memperhatikan besarnya kebutuhan
materiil yang harus dipenuhi.
 Contoh :
Tuan A
Tuan B
Penghasilan per Bulan

Rp. 2 juta

Rp. 2 juta

Status

Menikah dgn 2 anak

bujangan

 Simpulan : secara objektif PPh u/ keduanya adalah sama, tapi secara subjektif PPh u/ Tn A

lebih kecil dari Tn B, karena kebutuhan materiil yg harus dipenuhi Tn.A lebih besar

Bersambung………………..
TEORI BAKTI, Disebut juga teori kewajiban

pajak mutlak, pembayaran pajak sebagai bukti
bakti rakyat kepada negara. Dasar keadilan
pemungutan pajak terletak pd hub rakyat dgn
negaranya.

Tepatkah Teori Ini ?
Bersambung………………..
TEORI ASAS DAYA BELI, dasar keadilan
terletak
pada
akibat
pemungutan
pajak.
Memungut pajak berarti menarik/memompa daya
beli dari rumah tangga masyarakat u/ rumah
tangga negara. Dimana negara menyalurkan
kembali
dalam
bentuk
pemeliharaan
kesejahteraan masyarakat.

Tepatkah Teori Ini ?
 Menurut golongan:
 Pajak langsung ->
 Pajak tidak langsung ->
No Pajak Langsung

Pajak Tidak Langsung

1

Dipungut setahun sekali

Dipungut setiap terjadi transaksi

2

Tidak dilimpahkan
orang lain

3

Contohnya PPh, PBB, dan pajak Contohnya, pajak penjualan, PPN,
sejenis.
BBN, dan pajak sejenis.

kepada Bisa dilimpahkan kepada orang
lain

Bersambung………………..
Menurut sifat:
Pajak

subyektif -> berpangkal pada
subyeknya, selanjutnya dicari syarat obyektifnya
dengan memperhatikan keadaan diri wajib
pajak. Contoh: PPh

Pajak obyektif -> berpangkal pada obyeknya

tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
Contoh: PPN
Bersambung………………..
 Menurut pemungutannya:
Pajak Pusat

•
•
•
•
•

Pajak Penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai & PPn BM
Bea Meterai
Pajak Bumi dan Bangunan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan

PAJAK
PROPINSI

Bea Balik Nama
Pajak Kendaraan

PAJAK DAERAH

PAJAK
KABUPATEN

Pajak Hotel & Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Radio
 Stelsel Nyata (Riel Stelsel)
 Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan yg nyata),

sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun
pajak, yakni setelah penghasilan yg sesungguhnya diketahui.

 Stelsel Anggapan (fictieve Stelsel)
 Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh

undang-undang. Misalnya, penghasilan suatu tahun dianggap sama dengan
tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat ditetapkan
besarnya pajak terutang untuk tahun pajak berjalan.

 Stelsel Campuran
 Merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan. Pada awal

tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan, kemudian di
akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya.
©Indonesia

menganut stelsel pajak yang
mana menurut pengetahuan saudara ?

Tugas !!!
Berikan Resume Saudara (tiap kelompok)
beserta pernyataan perbandingan
kebaikan dan kelemahan dari stelsel
pajak lainnya
(Presentasi Pertemuan Ke II @ 10 menit masing-masing kelompok)
 Asas Domisili (Asas Tempat Tinggal)
 Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh pengahasilan Wajib
Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik sumber
penghasilan diperoleh dari dalam maupun luar negeri. Asas ini
berlaku untuk wajib pajak dalam negeri.
Contoh : Tuan Untung WNI, bertempat tinggal di SurabayaIndonesia yg menurut peraturan perpajakan di Indonesia
dikategorikan sebagai WP DN. Pada tahun 2010 Tuan Untung
memperoleh penghasilan atas usahanya di negara Singapura
sebesar Rp. 2.5 Milyar, dan dari dalam negeri memperoleh
penghasilan sebesar Rp. 1,5 Milyar. Hasil investasinya pada tahun
2009 di Hongkong sebesar Rp. 500 juta

Berapakah penghasilan Tuan Untung yang dikenakan
pajak di Indonesia pada tahun 2010 ?
Bersambung………………..
 Asas Sumber
 Negara

berhak
mengenakan pajak atas penghasilan yang
bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal
wajib pajak. Setiap orang yang memperoleh penghasilan dari
Indonesia dikenakan pajak atas penghasilan yang diperolehnya .
Contoh : Nakamura warga negara jepang yang pada bulan Agustus
2011 memperoleh penghasilan dari perusahaan di Indonesia sebesar
Rp. 200.000.000 dan dari Singapura sebesar USD 3,500. Menurut
peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia , Nakamura bukan
WP DN.

Berapakah penghasilan Tuan Nakamura yang dikenakan
pajak di Indonesia pada bulan Agustus 2011 ?
Bersambung………………..
 Asas Kebangsaan
 Asas ini menyatakan bahwa pengenaan pajak dihubungkan dengan

kebangsaan suatu negara. Misalnya pajak bangsa asing di Indonesia
dikenakan atas setiap orang asing yang bukan berkebangsaan
Indonesia tetapi bertempat tinggal di Indonesia.
 Ajaran Formil
 Utang

pajak timbul karena dikeluarkannya surat
ketetapan pajak oleh fiskus. Ajaran ini diterapkan
pada official assesment system

 Ajaran Materiil
 Utang pajak timbul karena berlakunya undang-undang.

Seseorang dikenai pajak karena suatu keadaan dan
perbuatan. Ajaran ini diterapkan pada self
assesment system
Pembayaran/Pelunasan,

Pembayaran pajak dapat dilakukan dengan
pemotongan/pemungutan oleh pihak lain,
pengkreditan pajak luar negeri, maupun
pembayaran sendiri oleh wajib pajak ke
kantor penerima pajak (bank-bank persepsi
dan kantor pos).

Bersambung………………..
Kompensasi,
Kompensasi yang diakibatkan oleh kerugian
contoh : Pada awal pendirian usaha tahun 2009 wajib pajak
PT. XYZ menderita kerugian usaha sebesar Rp. 500 juta.
Pada tahun 2010 mulai mendapatkan laba sebesar Rp. 250
juta. Seharusnya pada tahun 2010, WP PT.XYZ terutang
pajak penghasilan sebesar persentase tertentu dari laba
tahun 2010. tapi utang pajak 2010 terhapus karena jumlah
kerugian pada tahun 2009 dapat dikompensasikan atau
dikurangkan dari laba tahun 2010.
Kerugian suatu usaha dapat dikompensasikan pd tahun-tahun
setelahnya dengan jangka waktu paling lama 5 tahun
Bersambung………………..
Kompensasi,
Kompensasi yang diakibatkan oleh kelebihan pembayaran
pajak
contoh : WP PT.ABC pada tahun 2009 membayar pajak
sebesar Rp. 8 juta. Setelah dilakukan perhitungan kembali
pada akhir tahun 2009 diketahui pajak terutang sebenarnya
adalah Rp. 5 juta. Kelebihan pembayaran sebesar Rp. 3 juta
di tahun 2009 dpt dikompensasikan atau dikurangkan dari
total pajak pada tahun 2010.

Bersambung………………..
 Daluwarsa

Daluwarsa berarti telah lewat batas waktu tertentu. Dalam
Pasal 22 (1) UU KUP, utang pajak akan daluwarsa setelah
melewati waktu 5 tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak
atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun
Pajak yang bersangkutan
 Pembebasan dan Penghapusan

Kewajiban pajak oleh WP tertentu dinyatakan hapus oleh fiskus
karena setelah dilakukan penyidikan ternyata WP tidak mampu
lagi memenuhi kewajibannya. Hal ini biasanya terjadi karena
WP mengalami kebangkrutan maupun mengalami kesulitan
likuiditas.
 Perlawanan Pasif

Masyarakat enggan (pasif) membayar pajak, yg disebabkan
karena : Perkembangan intelektual dan moral masyarakat,
Sistem perpajakan yang sulit dipahami masyarakat, dan Sistem
kontrol tdk dpt dilaksanakan dengan baik
 Perlawanan Aktif

Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang
secara langsung ditujukan kpd fiskus dgn tujuan u/ menghindari
pajak. Antara lain : Tax Avoidance (usaha meringankan beban
pajak dgn tidak melanggar UU Pajak) ; Tax Evasion (usaha
meringankan beban pajak dgn cara melanggar UU Pajak)
 Tarif Tetap

Tarif berupa jumlah atau angka yang tetap, berapa
pun besarnya dasar pengenaan pajak. Contoh : Bea
Materai dikenakan sebesar Rp. 6.000 u/ pembayaran
dgn kwitansi, cek atau BG.
No.

Dasar Pengenaan Pajak

Tarif Pajak

1

Rp. 1.000.000

Rp. 6.000

2

Rp. 2.000.000

Rp. 6.000

3

Rp. 5.750.000

Rp. 6.000

4

Rp. 50.000.000

Rp. 6.000
Bersambung………………..
 Tarif Proposional (Sebanding)

Tarif berupa persentase tertentu yang sifatnya tetap
terhadap berapa pun dasar pengenaan pajaknya.
Semakin besar dasar pengenaan pajak maka besar
pula jumlah pajak terutangnya. Contoh : Tarif PPN
10%
No.

Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak

Utang Pajak

1

Rp. 1.000

10%

Rp. 100

2

Rp. 20.000

10%

Rp. 2.000

3

Rp. 500.000

10%

Rp. 50.000

4

Rp. 90.000.000

10%

Rp. 9.000.000

Bersambung………………..
 Tarif Progresif

Tarif berupa persentase tertentu yang semakin
meningkat dengan semakin meningkatnya dasar
pengenaan pajak. Contoh : Tarif PPh WP OP DN
Lapisan Penghasilan Kena Pajak

Tarif Pajak

Rp. 0 s/d Rp. 25.000.000

5%

Di atas Rp. 25.000.000 s/d Rp. 50.000.000

10%

Di atas Rp. 50.000.000 s/d Rp. 100.000.000

15%

Di atas Rp. 100.000.000 s/d Rp. 200.000.000

25%

Di atas Rp. 200.000.000

35%

Bersambung………………..
 Tarif Progresif

Tarif berupa persentase tertentu yang semakin
meningkat dengan semakin meningkatnya dasar
pengenaan pajak. Contoh : Tarif PPh WP Bentuk
Usaha Tetap (BUT)
Lapisan Penghasilan Kena Pajak

Tarif Pajak

Rp. 0 s/d Rp. 50.000.000

10%

Di atas Rp. 50.000.000 s/d Rp. 100.000.000

15%

Di atas Rp. 100.000.000

30%

Bersambung………………..
 Tarif Degresif

Persentase Tarif yang digunakan semakin kecil bila
jumlah yang dikenai pajak semakin besar.

Dasar Pengenaan Pajak

Tarif Pajak

Rp. 50.000.000

30%

Rp. 100.000.000

20%

Rp. 200.000.000

10%

Bersambung………………..
* Dasar Reformasi Perpajakan:
Penerimaan negara sudah tdk mungkin lagi hanya mengandalkan
penerimaan dari sektor migas.
* Tujuan Reformasi Perpajakan:
Menegakkan kemandirian pembiayaan pembangunan nasional.
Menggali segenap potensi pajak yang ada, karena semakin
banyaknya jumlah wajib pajak potensial.
* Hasil Reformasi Perpajakan:
Terjadinya perubahan undang-undang perpajakan.
Terjadinya perubahan sistem perpajakan yang diterapkan dari
sistem pemungutan Official Assessment menjadi Self
Assessment, didukung dgn Witholding System.
Terjadinya reorganisasi di tubuh direktorat perpajakan.
PENGERTIAN PAJAK

Contenu connexe

Tendances

Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...enggar fajri hasti
 
Sistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiaSistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiasprtmnyd
 
Tantangan dalam pemungutan pajak
Tantangan dalam pemungutan pajakTantangan dalam pemungutan pajak
Tantangan dalam pemungutan pajakAriguna Manurung
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...dhanny deswita
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...enggar fajri hasti
 
pengantar perpajakan
 pengantar perpajakan pengantar perpajakan
pengantar perpajakanNurva_Sari95
 
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Jiantari Marthen
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKsischayank
 
Irlan fery buku perpajakan
Irlan fery buku perpajakanIrlan fery buku perpajakan
Irlan fery buku perpajakanirlan_fery81
 

Tendances (14)

Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti Pusriana S.pd,Perpajakan Indonesia,SMA...
 
Sistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiaSistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesia
 
Tantangan dalam pemungutan pajak
Tantangan dalam pemungutan pajakTantangan dalam pemungutan pajak
Tantangan dalam pemungutan pajak
 
Reformasi Pajak
Reformasi PajakReformasi Pajak
Reformasi Pajak
 
Bab 5 Perpajakan
Bab 5 PerpajakanBab 5 Perpajakan
Bab 5 Perpajakan
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
 
pengantar perpajakan
 pengantar perpajakan pengantar perpajakan
pengantar perpajakan
 
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAK
 
Hukum pajak slide
Hukum pajak slideHukum pajak slide
Hukum pajak slide
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
Irlan fery buku perpajakan
Irlan fery buku perpajakanIrlan fery buku perpajakan
Irlan fery buku perpajakan
 
Tm 2-jenis-asas-teori-syarat
Tm 2-jenis-asas-teori-syaratTm 2-jenis-asas-teori-syarat
Tm 2-jenis-asas-teori-syarat
 

En vedette (20)

Ms Word Pagabe
Ms Word PagabeMs Word Pagabe
Ms Word Pagabe
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Tugas Ku ^_^
Tugas Ku ^_^Tugas Ku ^_^
Tugas Ku ^_^
 
Penerapan Fuzzy Logic
Penerapan Fuzzy LogicPenerapan Fuzzy Logic
Penerapan Fuzzy Logic
 
Laporan perjalanan1
Laporan perjalanan1Laporan perjalanan1
Laporan perjalanan1
 
STUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian I
STUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian I  STUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian I
STUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian I
 
Laporanperjalanan oncet yg baru
Laporanperjalanan oncet yg baruLaporanperjalanan oncet yg baru
Laporanperjalanan oncet yg baru
 
Laporan perjalanan Pagabe
Laporan perjalanan PagabeLaporan perjalanan Pagabe
Laporan perjalanan Pagabe
 
Laporan perjalanan1
Laporan perjalanan1Laporan perjalanan1
Laporan perjalanan1
 
2222
22222222
2222
 
Teori Produksi
Teori Produksi Teori Produksi
Teori Produksi
 
Penetapan Harga Dalam Praktik
Penetapan Harga Dalam PraktikPenetapan Harga Dalam Praktik
Penetapan Harga Dalam Praktik
 
Teori Dan Model Overfishing
Teori Dan Model OverfishingTeori Dan Model Overfishing
Teori Dan Model Overfishing
 
Penaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan BiayaPenaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan Biaya
 
My Workshop
My WorkshopMy Workshop
My Workshop
 
Punyaoncet
PunyaoncetPunyaoncet
Punyaoncet
 
Teori dan Perilaku Konsumen
Teori dan Perilaku KonsumenTeori dan Perilaku Konsumen
Teori dan Perilaku Konsumen
 
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KEPAILITAN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KEPAILITANHAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KEPAILITAN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KEPAILITAN
 
Teori Permintaan
Teori Permintaan Teori Permintaan
Teori Permintaan
 
Access Tutorial
Access TutorialAccess Tutorial
Access Tutorial
 

Similaire à PENGERTIAN PAJAK

Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1DWIASTUTYARFAH
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Nanda Dwi Ferbiana
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Rahma Naulita
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Annez Fathia
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Annez Fathia
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Rahma Naulita
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Nanda Dwi Ferbiana
 
2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakanEcho Media
 
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptLutfiAtmansyah
 
Tugas mspp tentang pajak
Tugas mspp tentang pajakTugas mspp tentang pajak
Tugas mspp tentang pajakrhatnae23
 
1.Perpajakan umum
1.Perpajakan umum1.Perpajakan umum
1.Perpajakan umumBella Tiffa
 
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptxDasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptxRISMANURYANI2
 
Pajak-1-Pengantar-Perpajakan-pert-1-1009122.pptx
Pajak-1-Pengantar-Perpajakan-pert-1-1009122.pptxPajak-1-Pengantar-Perpajakan-pert-1-1009122.pptx
Pajak-1-Pengantar-Perpajakan-pert-1-1009122.pptxEfniCerya1
 
Pajak 1-pengantar-perpajakan-pert-1-1009122
Pajak 1-pengantar-perpajakan-pert-1-1009122Pajak 1-pengantar-perpajakan-pert-1-1009122
Pajak 1-pengantar-perpajakan-pert-1-1009122xhudzaifa
 
“PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”
     “PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”     “PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”
“PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”kevinmariofarmapangaribuan
 
perpajakan.ppt
perpajakan.pptperpajakan.ppt
perpajakan.pptlutfan2
 

Similaire à PENGERTIAN PAJAK (20)

Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
 
2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan
 
Kuliah i
Kuliah iKuliah i
Kuliah i
 
12110391.ppt
12110391.ppt12110391.ppt
12110391.ppt
 
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
 
perpajakan
perpajakanperpajakan
perpajakan
 
HUKUM PAJAK
HUKUM PAJAKHUKUM PAJAK
HUKUM PAJAK
 
Tugas mspp tentang pajak
Tugas mspp tentang pajakTugas mspp tentang pajak
Tugas mspp tentang pajak
 
1.Perpajakan umum
1.Perpajakan umum1.Perpajakan umum
1.Perpajakan umum
 
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptxDasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
 
Pajak-1-Pengantar-Perpajakan-pert-1-1009122.pptx
Pajak-1-Pengantar-Perpajakan-pert-1-1009122.pptxPajak-1-Pengantar-Perpajakan-pert-1-1009122.pptx
Pajak-1-Pengantar-Perpajakan-pert-1-1009122.pptx
 
Pajak 1-pengantar-perpajakan-pert-1-1009122
Pajak 1-pengantar-perpajakan-pert-1-1009122Pajak 1-pengantar-perpajakan-pert-1-1009122
Pajak 1-pengantar-perpajakan-pert-1-1009122
 
“PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”
     “PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”     “PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”
“PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”
 
perpajakan.ppt
perpajakan.pptperpajakan.ppt
perpajakan.ppt
 

Plus de sischayank

e-Piagam FAM: Lomba Cerpen TKI
e-Piagam FAM: Lomba Cerpen TKIe-Piagam FAM: Lomba Cerpen TKI
e-Piagam FAM: Lomba Cerpen TKIsischayank
 
DESENTRALISASI
DESENTRALISASIDESENTRALISASI
DESENTRALISASIsischayank
 
PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN
PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAANPENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN
PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAANsischayank
 
Ekonomi Manajerial Pendahuluan
 Ekonomi Manajerial Pendahuluan Ekonomi Manajerial Pendahuluan
Ekonomi Manajerial Pendahuluansischayank
 
Struktur Pasar
Struktur PasarStruktur Pasar
Struktur Pasarsischayank
 
OPTIMISASI EKONOMI
OPTIMISASI EKONOMIOPTIMISASI EKONOMI
OPTIMISASI EKONOMIsischayank
 
Resiko, Ketidakpastian dan Pengambilan Keputusan
Resiko, Ketidakpastian dan Pengambilan KeputusanResiko, Ketidakpastian dan Pengambilan Keputusan
Resiko, Ketidakpastian dan Pengambilan Keputusansischayank
 
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan Surat Pernyataan
Surat Pernyataan sischayank
 
Tugas NOV,IRR,PBP,PI
Tugas NOV,IRR,PBP,PITugas NOV,IRR,PBP,PI
Tugas NOV,IRR,PBP,PIsischayank
 
Putusan permohonan PK PT.Langgeng
Putusan permohonan PK PT.LanggengPutusan permohonan PK PT.Langgeng
Putusan permohonan PK PT.Langgengsischayank
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGsischayank
 
Analisis biaya relevan
Analisis biaya relevanAnalisis biaya relevan
Analisis biaya relevansischayank
 
STUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian I
STUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian ISTUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian I
STUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian Isischayank
 
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modalLembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modalsischayank
 
Budaya Organisasi
Budaya Organisasi Budaya Organisasi
Budaya Organisasi sischayank
 
TUGAS TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBUAT KEGIATAN / USAHA
TUGAS TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBUAT KEGIATAN / USAHATUGAS TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBUAT KEGIATAN / USAHA
TUGAS TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBUAT KEGIATAN / USAHAsischayank
 
RISIKO INVESTASI PADA AKTIVA KEUANGAN
RISIKO INVESTASI PADA AKTIVA KEUANGANRISIKO INVESTASI PADA AKTIVA KEUANGAN
RISIKO INVESTASI PADA AKTIVA KEUANGANsischayank
 

Plus de sischayank (20)

e-Piagam FAM: Lomba Cerpen TKI
e-Piagam FAM: Lomba Cerpen TKIe-Piagam FAM: Lomba Cerpen TKI
e-Piagam FAM: Lomba Cerpen TKI
 
DESENTRALISASI
DESENTRALISASIDESENTRALISASI
DESENTRALISASI
 
PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN
PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAANPENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN
PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN
 
Ekonomi Manajerial Pendahuluan
 Ekonomi Manajerial Pendahuluan Ekonomi Manajerial Pendahuluan
Ekonomi Manajerial Pendahuluan
 
Teori Biaya
Teori BiayaTeori Biaya
Teori Biaya
 
Struktur Pasar
Struktur PasarStruktur Pasar
Struktur Pasar
 
OPTIMISASI EKONOMI
OPTIMISASI EKONOMIOPTIMISASI EKONOMI
OPTIMISASI EKONOMI
 
Resiko, Ketidakpastian dan Pengambilan Keputusan
Resiko, Ketidakpastian dan Pengambilan KeputusanResiko, Ketidakpastian dan Pengambilan Keputusan
Resiko, Ketidakpastian dan Pengambilan Keputusan
 
Surat Pernyataan
Surat Pernyataan Surat Pernyataan
Surat Pernyataan
 
Tugas NOV,IRR,PBP,PI
Tugas NOV,IRR,PBP,PITugas NOV,IRR,PBP,PI
Tugas NOV,IRR,PBP,PI
 
Putusan permohonan PK PT.Langgeng
Putusan permohonan PK PT.LanggengPutusan permohonan PK PT.Langgeng
Putusan permohonan PK PT.Langgeng
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
 
Analisis biaya relevan
Analisis biaya relevanAnalisis biaya relevan
Analisis biaya relevan
 
STUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian I
STUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian ISTUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian I
STUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian I
 
Pasar modal
Pasar modal Pasar modal
Pasar modal
 
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modalLembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
 
Tarif pajak
Tarif pajakTarif pajak
Tarif pajak
 
Budaya Organisasi
Budaya Organisasi Budaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
TUGAS TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBUAT KEGIATAN / USAHA
TUGAS TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBUAT KEGIATAN / USAHATUGAS TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBUAT KEGIATAN / USAHA
TUGAS TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBUAT KEGIATAN / USAHA
 
RISIKO INVESTASI PADA AKTIVA KEUANGAN
RISIKO INVESTASI PADA AKTIVA KEUANGANRISIKO INVESTASI PADA AKTIVA KEUANGAN
RISIKO INVESTASI PADA AKTIVA KEUANGAN
 

Dernier

Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 

Dernier (20)

Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 

PENGERTIAN PAJAK

  • 1. © Made Dudy Satyawan SE.,Ak.,M.Si UNESA – FE AKT 2011
  • 2.
  • 3.
  • 4. @ Two Way’s Communications @ Participative Active
  • 5.
  • 6.
  • 7. “kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UU, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”
  • 8. “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”
  • 9. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan; Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi langsung oleh pemerintah terhadap wajib pajak; Pajak dipungut oleh negara, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah;
  • 10. Pajak ditujukan untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran pemerintah; Pajak mempunyai tujuan selain budgeter, yaitu reguler;
  • 11.  Fungsi Penerimaan (Budgetair) Yaitu sebagai sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Contoh: dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri  Fungsi Mengatur (Regulerend) Yaitu sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. Contoh: terhadap minuman keras dan barang mewah dikenakan pajak yang tinggi. Kebalikannya, tarif pajak untuk ekspor sebesar 0% diberikan untuk mendorong ekspor produk indonesia di pasar dunia sehingga dapat memperbesar devisa negara. Bersambung………………..
  • 12.  Fungsi Alokasi (Sumber Pembiayaan Pembangunan) Yaitu Pajak yang telah dihimpun negara dialokasikan untuk pembiayaan pembangunan disegala bidang. Contoh: Pembiayaan Infrastruktur Publik (jalan, jembatan, gedung pemerintahan dll) dan pembayaran gaji PNS, TNI/Polri.  Fungsi Distribusi (Alat Pemerataan Pendapatan) Yaitu Pajak yang telah diterima pemerintah digunakan untuk pembagunan disegala bidang sehingga diharapkan pembangunan dapat merata. Contoh: Pajak yang bersumber dari daerah oleh pemerintah pusat dikembalikan peruntukkannya kepada masing-masing daerah untuk dikelola (Pajak Bumi dan Bangunan, sumber PMK No.74 Th.2011).
  • 13.  Hukum Perdata Yaitu mengatur hubungan antara satu individu dengan individu lainnya. Seperti : pendapatan, kekayaan, pemindahan hak warisan dll.  Hukum Publik Yaitu mengatur hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya. Hukum ini dapat dirinci lagi sbb : Hukum Tata Negara, Hukum Tata Usaha (Hukum Administrasi), Hukum Pajak (Materiil & Formil), Hukum Pidana. Bersambung………………..
  • 14.  Hukum Pajak Materiil Memuat norma-norma yang menerangkan keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenakan pajak (objek), siapa yang dikenakan pajak (subjek), berapa besar pajak yang dikenakan, segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak dan hubungan hukum antara pemerintah dan Wajib Pajak. Contoh: UU PPh, UU PPN  Hukum Pajak Formil memuat bentuk / tata cara untuk mewujudkan hukum pajak materiil menjadi kenyataan, hukum pajak formal ini memuat:  Tata cara penetapan (prosedur) utang pajak  Hak-hak fiskus untuk mengawasi WP mengenai keadaan, perbuatan dan peristiwa yang dapat menimbulkan utang pajak  Kewajiban WP, misal penyelenggaraan pembukuan / pencatatan dan hak-hak Wajib Pajak mengajukan keberatan dan banding Contoh: UU KUP
  • 15.  Official Assessment System  Fiskus berwenang untuk menentukan jumlah pajak terutang  Wajib Pajak bersifat pasif  Utang pajak timbul setelah dikeluarkannya SKP oleh fiskus  Self Assessment System  Sistem pemungutan pajak dimana WP menghitung, membayarkan dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar  Withholding System  Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong/memungut besarnya pajak yang terutang oleh WP
  • 16. EQUALITY = Pajak bersifat final adil dan merata CERTAINTY = Penetapan pajak tidak ditentukan sewenang-wenang CONVINIENCE = Pajak dikenakan saat tidak menyulitkan WP ( Pay as you earn) ECONOMY = Biaya pemungutan dan pemenuhan kewajiban minimal Bersambung………………..
  • 17. EQUALITY, Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu pajak dikenakan kepada orang pribadi yang harus sebanding dengan kemampuan membayar pajak atau ability to pay dan sesuai dengan manfaat yang diterima. Adil dimaksudkan bahwa setiap Wajib Pajak menyumbangkan uang untuk pengeluaran pemerintah sebanding dengan kepentingannya dan manfaat yang diminta Bersambung………………..
  • 18. CERTAINTY, Penetapan pajak ditentukan sewenang-wenang itu tidak Oleh karena itu, Wajib Pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti besarnya pajak yang terutang, kapan harus dibayar serta batas waktu pembayaran Bersambung………………..
  • 19. CONVINIENCE, Kapan Wajib Pajak itu harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan saatsaat yang tidak menyulitkan Wajib Pajak. Sebagai contoh pada saat Wajib Pajak memperoleh penghasilan. Sistem pemungutan ini disebut Pay as You Earn Bersambung………………..
  • 20. ECONOMY, Secara ekonomi bahwa biaya pemungutan dan biaya pemenuhan kewajiban pajak bagi Wajib Pajak diharapkan seminimum mungkin, demikian pula beban yang dipikul Wajib Pajak
  • 21.
  • 22. TEORI ASURANSI, Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak rakyatnya. Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak yang diibaratkan sebagai premi asuransi karena memperoleh jaminan perlindungan tersebut. Tepatkah Teori Ini ? Bersambung………………..
  • 23. TEORI KEPENTINGAN, Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada kepentingan (perlindungan jiwa dan harta benda) masingmasing orang. Semakin besar kepentingan seseorang terhadap negara, makin tinggi pajak yang harus dibayar. Tepatkah Teori Ini ? Bersambung………………..
  • 24. TEORI DAYA PIKUL, Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus dibayar sesuai daya pikul masing-masing orang. Terdapat 2 pendekatan u/ mengukurnya:  Unsur Objektif, yaitu melihat besarnya penghasilan atau kekayaan yg dimiliki seseorang.  Unsur Subjektif, yaitu dengan memperhatikan besarnya kebutuhan materiil yang harus dipenuhi.  Contoh : Tuan A Tuan B Penghasilan per Bulan Rp. 2 juta Rp. 2 juta Status Menikah dgn 2 anak bujangan  Simpulan : secara objektif PPh u/ keduanya adalah sama, tapi secara subjektif PPh u/ Tn A lebih kecil dari Tn B, karena kebutuhan materiil yg harus dipenuhi Tn.A lebih besar Bersambung………………..
  • 25. TEORI BAKTI, Disebut juga teori kewajiban pajak mutlak, pembayaran pajak sebagai bukti bakti rakyat kepada negara. Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pd hub rakyat dgn negaranya. Tepatkah Teori Ini ? Bersambung………………..
  • 26. TEORI ASAS DAYA BELI, dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak. Memungut pajak berarti menarik/memompa daya beli dari rumah tangga masyarakat u/ rumah tangga negara. Dimana negara menyalurkan kembali dalam bentuk pemeliharaan kesejahteraan masyarakat. Tepatkah Teori Ini ?
  • 27.  Menurut golongan:  Pajak langsung ->  Pajak tidak langsung -> No Pajak Langsung Pajak Tidak Langsung 1 Dipungut setahun sekali Dipungut setiap terjadi transaksi 2 Tidak dilimpahkan orang lain 3 Contohnya PPh, PBB, dan pajak Contohnya, pajak penjualan, PPN, sejenis. BBN, dan pajak sejenis. kepada Bisa dilimpahkan kepada orang lain Bersambung………………..
  • 28. Menurut sifat: Pajak subyektif -> berpangkal pada subyeknya, selanjutnya dicari syarat obyektifnya dengan memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: PPh Pajak obyektif -> berpangkal pada obyeknya tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: PPN Bersambung………………..
  • 29.  Menurut pemungutannya: Pajak Pusat • • • • • Pajak Penghasilan Pajak Pertambahan Nilai & PPn BM Bea Meterai Pajak Bumi dan Bangunan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan PAJAK PROPINSI Bea Balik Nama Pajak Kendaraan PAJAK DAERAH PAJAK KABUPATEN Pajak Hotel & Restoran Pajak Hiburan Pajak Radio
  • 30.  Stelsel Nyata (Riel Stelsel)  Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan yg nyata), sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah penghasilan yg sesungguhnya diketahui.  Stelsel Anggapan (fictieve Stelsel)  Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh undang-undang. Misalnya, penghasilan suatu tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat ditetapkan besarnya pajak terutang untuk tahun pajak berjalan.  Stelsel Campuran  Merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan. Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan, kemudian di akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya.
  • 31. ©Indonesia menganut stelsel pajak yang mana menurut pengetahuan saudara ? Tugas !!! Berikan Resume Saudara (tiap kelompok) beserta pernyataan perbandingan kebaikan dan kelemahan dari stelsel pajak lainnya (Presentasi Pertemuan Ke II @ 10 menit masing-masing kelompok)
  • 32.  Asas Domisili (Asas Tempat Tinggal)  Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh pengahasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik sumber penghasilan diperoleh dari dalam maupun luar negeri. Asas ini berlaku untuk wajib pajak dalam negeri. Contoh : Tuan Untung WNI, bertempat tinggal di SurabayaIndonesia yg menurut peraturan perpajakan di Indonesia dikategorikan sebagai WP DN. Pada tahun 2010 Tuan Untung memperoleh penghasilan atas usahanya di negara Singapura sebesar Rp. 2.5 Milyar, dan dari dalam negeri memperoleh penghasilan sebesar Rp. 1,5 Milyar. Hasil investasinya pada tahun 2009 di Hongkong sebesar Rp. 500 juta Berapakah penghasilan Tuan Untung yang dikenakan pajak di Indonesia pada tahun 2010 ? Bersambung………………..
  • 33.  Asas Sumber  Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak. Setiap orang yang memperoleh penghasilan dari Indonesia dikenakan pajak atas penghasilan yang diperolehnya . Contoh : Nakamura warga negara jepang yang pada bulan Agustus 2011 memperoleh penghasilan dari perusahaan di Indonesia sebesar Rp. 200.000.000 dan dari Singapura sebesar USD 3,500. Menurut peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia , Nakamura bukan WP DN. Berapakah penghasilan Tuan Nakamura yang dikenakan pajak di Indonesia pada bulan Agustus 2011 ? Bersambung………………..
  • 34.  Asas Kebangsaan  Asas ini menyatakan bahwa pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara. Misalnya pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan atas setiap orang asing yang bukan berkebangsaan Indonesia tetapi bertempat tinggal di Indonesia.
  • 35.  Ajaran Formil  Utang pajak timbul karena dikeluarkannya surat ketetapan pajak oleh fiskus. Ajaran ini diterapkan pada official assesment system  Ajaran Materiil  Utang pajak timbul karena berlakunya undang-undang. Seseorang dikenai pajak karena suatu keadaan dan perbuatan. Ajaran ini diterapkan pada self assesment system
  • 36. Pembayaran/Pelunasan, Pembayaran pajak dapat dilakukan dengan pemotongan/pemungutan oleh pihak lain, pengkreditan pajak luar negeri, maupun pembayaran sendiri oleh wajib pajak ke kantor penerima pajak (bank-bank persepsi dan kantor pos). Bersambung………………..
  • 37. Kompensasi, Kompensasi yang diakibatkan oleh kerugian contoh : Pada awal pendirian usaha tahun 2009 wajib pajak PT. XYZ menderita kerugian usaha sebesar Rp. 500 juta. Pada tahun 2010 mulai mendapatkan laba sebesar Rp. 250 juta. Seharusnya pada tahun 2010, WP PT.XYZ terutang pajak penghasilan sebesar persentase tertentu dari laba tahun 2010. tapi utang pajak 2010 terhapus karena jumlah kerugian pada tahun 2009 dapat dikompensasikan atau dikurangkan dari laba tahun 2010. Kerugian suatu usaha dapat dikompensasikan pd tahun-tahun setelahnya dengan jangka waktu paling lama 5 tahun Bersambung………………..
  • 38. Kompensasi, Kompensasi yang diakibatkan oleh kelebihan pembayaran pajak contoh : WP PT.ABC pada tahun 2009 membayar pajak sebesar Rp. 8 juta. Setelah dilakukan perhitungan kembali pada akhir tahun 2009 diketahui pajak terutang sebenarnya adalah Rp. 5 juta. Kelebihan pembayaran sebesar Rp. 3 juta di tahun 2009 dpt dikompensasikan atau dikurangkan dari total pajak pada tahun 2010. Bersambung………………..
  • 39.  Daluwarsa Daluwarsa berarti telah lewat batas waktu tertentu. Dalam Pasal 22 (1) UU KUP, utang pajak akan daluwarsa setelah melewati waktu 5 tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak yang bersangkutan  Pembebasan dan Penghapusan Kewajiban pajak oleh WP tertentu dinyatakan hapus oleh fiskus karena setelah dilakukan penyidikan ternyata WP tidak mampu lagi memenuhi kewajibannya. Hal ini biasanya terjadi karena WP mengalami kebangkrutan maupun mengalami kesulitan likuiditas.
  • 40.  Perlawanan Pasif Masyarakat enggan (pasif) membayar pajak, yg disebabkan karena : Perkembangan intelektual dan moral masyarakat, Sistem perpajakan yang sulit dipahami masyarakat, dan Sistem kontrol tdk dpt dilaksanakan dengan baik  Perlawanan Aktif Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan kpd fiskus dgn tujuan u/ menghindari pajak. Antara lain : Tax Avoidance (usaha meringankan beban pajak dgn tidak melanggar UU Pajak) ; Tax Evasion (usaha meringankan beban pajak dgn cara melanggar UU Pajak)
  • 41.  Tarif Tetap Tarif berupa jumlah atau angka yang tetap, berapa pun besarnya dasar pengenaan pajak. Contoh : Bea Materai dikenakan sebesar Rp. 6.000 u/ pembayaran dgn kwitansi, cek atau BG. No. Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak 1 Rp. 1.000.000 Rp. 6.000 2 Rp. 2.000.000 Rp. 6.000 3 Rp. 5.750.000 Rp. 6.000 4 Rp. 50.000.000 Rp. 6.000 Bersambung………………..
  • 42.  Tarif Proposional (Sebanding) Tarif berupa persentase tertentu yang sifatnya tetap terhadap berapa pun dasar pengenaan pajaknya. Semakin besar dasar pengenaan pajak maka besar pula jumlah pajak terutangnya. Contoh : Tarif PPN 10% No. Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak Utang Pajak 1 Rp. 1.000 10% Rp. 100 2 Rp. 20.000 10% Rp. 2.000 3 Rp. 500.000 10% Rp. 50.000 4 Rp. 90.000.000 10% Rp. 9.000.000 Bersambung………………..
  • 43.  Tarif Progresif Tarif berupa persentase tertentu yang semakin meningkat dengan semakin meningkatnya dasar pengenaan pajak. Contoh : Tarif PPh WP OP DN Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Rp. 0 s/d Rp. 25.000.000 5% Di atas Rp. 25.000.000 s/d Rp. 50.000.000 10% Di atas Rp. 50.000.000 s/d Rp. 100.000.000 15% Di atas Rp. 100.000.000 s/d Rp. 200.000.000 25% Di atas Rp. 200.000.000 35% Bersambung………………..
  • 44.  Tarif Progresif Tarif berupa persentase tertentu yang semakin meningkat dengan semakin meningkatnya dasar pengenaan pajak. Contoh : Tarif PPh WP Bentuk Usaha Tetap (BUT) Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Rp. 0 s/d Rp. 50.000.000 10% Di atas Rp. 50.000.000 s/d Rp. 100.000.000 15% Di atas Rp. 100.000.000 30% Bersambung………………..
  • 45.  Tarif Degresif Persentase Tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar. Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak Rp. 50.000.000 30% Rp. 100.000.000 20% Rp. 200.000.000 10% Bersambung………………..
  • 46. * Dasar Reformasi Perpajakan: Penerimaan negara sudah tdk mungkin lagi hanya mengandalkan penerimaan dari sektor migas. * Tujuan Reformasi Perpajakan: Menegakkan kemandirian pembiayaan pembangunan nasional. Menggali segenap potensi pajak yang ada, karena semakin banyaknya jumlah wajib pajak potensial. * Hasil Reformasi Perpajakan: Terjadinya perubahan undang-undang perpajakan. Terjadinya perubahan sistem perpajakan yang diterapkan dari sistem pemungutan Official Assessment menjadi Self Assessment, didukung dgn Witholding System. Terjadinya reorganisasi di tubuh direktorat perpajakan.