SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
6 DESEMBER 2013
JAKARTA

1/5
NO

1
2
3
4
5
6
7

Instansi Undang Undang

PPNS
Pariwisata

TNIAL

Pertanian

Polri

PPNS
Hubla

BC

Kesehatan

PPNS
KKP

PPNS
Imigrasi

PPNS LH

ESDM

PPNS
Kehutanan

Bakorkam
la

UU No.5 Th. 1983 Ttg ZEE
UU No.5 Th.
Konservasi SDA
UU No. 9 Th.
Keimigrasian
UU No.23 Th.
Kesehatan
UU No. 16 Th.
Karantina
UU No.41 Th.
Kehutanan
UU no. 10 Th.
Kepabeanan

1990

Ttg

1992 Ttg
1992

Ttg

1992 Ttg
1994

Ttg

1995 Ttg

8

UU No. 6 Th 1996
Perairan Indonesia

9

UU No. 5 Th. 1997 Ttg
Psikotropika

10

UU No. 23 Th. 1997 Ttg
Lingkungan Hidup

11
12
13
14
15
16
17

Ttg

UU No. 22 Th. 2001 Ttg
Migas
UU No. 2 Th 2002 Tentang
Kepolisian
UU No. 3 Th 2002 Tentang
Pertahanan Negara
UU No. 34 Th 2004 tentang
TNI
UU No. 17 Th. 2008 Ttg
Pelayaran
UU No.45 Th. 2009 Ttg
Perikanan
UU no. 10 Th. 2011 Ttg
Budpar

2/5
No.

PERMASALAHAN

DAMPAK

1.

Banyak aparat & instansi yang melakukan pengamanan
dilaut sesuai tupoksi masing – masing

Sektoral tidak efektif dan efisien

2.

Banyak regulasi atau peraturan perundangan-undangan
nasional maupun konvensi internasional yang berkaitan
dengan bidang kemaritiman

Rawan konflik/gesekan antar instansi dan masy.
Pengguna/pelaku laut

3.

Batas maritim dg 10 negara belum selesai disepakati

Ancaman potensial, sulit menerapkan hukum & sebagai
terobosan, telah dilaksanakan COMMON GUIDELINES (Saling
usir)

4.

Masih maraknya kegiatan tindak
pelanggaran/kejahatan, pencemaran dan kecelakaan di
laut

Merugikan negara, kerusakan lingkungan hidup

5.

Masih banyaknya kapal-kapal asing tidak melalui ALKI
(UNCLOS ) yang telah ditetapkan pihak indonesia,
dikarenakan terbatasnya alut-sista (kapal patroli kamla)
yang beroperasi dari instansi/stakeholders terkait
Kapal Negara : a. Kapal Perang
b. Kapal Pemerintah (KN)

Keamanan dan keselamatan pelayaran dan lebih utama
terhadap obyek vital nasional yang harus dilindungi dari
upaya sabotage, spionase

6.

Belum punya badan tunggal kamla

Kepercayaan dunia internasional khususnya kepada aparat
kamla RI yang mana yang “paling” berhak atau diberi
kewenangan untuk pengurusan bidang kemaritiman non
militer

7.

Pemberitaan negatif oleh IMO/RECCAP/IMB

OPINI NEGATIF, BLACK AREA SEA ATAU DANGEROUS SEA
AREA yang pada akhirnya agar kapal-kapal perang dari
negara bendera dapat mengawal keluar MASUK di wilayah
perairan indonesia → premi asuransi tinggi

3/5
TAHUN/ NEGARA

Untuk Muatan Saja & Komoditas Non Migas
Indonesia

Malaysia

Singapura

Thailand

2011

USD 34,53/ton

USD 18,37/ton

USD 7,4/ton

USD 21,8/ton

2012

USD 36,72/ton

USD 16,1/ton

USD 7,92/ton

USD 22,11/ton

2013 (sampai Juni 2013)

USD 42,3/ton

USD 16,4/ton

USD 8,21/ton

USD 24,13/ton

Data : Agustus 2013 / Pidato Presiden RI dalam Pengantar APBN 2014, 16 Agustus 2013

4/5
5/5
5/5

Contenu connexe

Similaire à penemuan hukum

06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf
06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf
06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdfbagkermadianakpol
 
2023.12.12_Peran PSDKP Dalam Mengawal PIT_SEDIMENTASI_FINNALES_FIX.pptx
2023.12.12_Peran PSDKP Dalam Mengawal PIT_SEDIMENTASI_FINNALES_FIX.pptx2023.12.12_Peran PSDKP Dalam Mengawal PIT_SEDIMENTASI_FINNALES_FIX.pptx
2023.12.12_Peran PSDKP Dalam Mengawal PIT_SEDIMENTASI_FINNALES_FIX.pptxudebitung
 
Bakorkamla
BakorkamlaBakorkamla
BakorkamlaSei Enim
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANDhamar Pamilih
 
Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010
Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010
Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010Akmad Yani Ridzani
 
Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007Darul Makmur
 
Km 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahayaKm 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahayaFaizal Haderi
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hppHan Hanif
 
Sumbangan Pemikiran FMMI
Sumbangan Pemikiran FMMISumbangan Pemikiran FMMI
Sumbangan Pemikiran FMMIDarul Makmur
 
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...Didi Sadili
 
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti  riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti  riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK Dadang DjokoKaryanto
 
Unclos 1982
Unclos 1982Unclos 1982
Unclos 1982Sei Enim
 
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTBLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTSunoto Mes
 
TUBRUKAN .pptx
TUBRUKAN .pptxTUBRUKAN .pptx
TUBRUKAN .pptxahmadznal
 
Uraian singkat potemi
Uraian singkat potemiUraian singkat potemi
Uraian singkat potemiigmf
 

Similaire à penemuan hukum (17)

06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf
06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf
06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf
 
Ilegal fishing edit
Ilegal fishing editIlegal fishing edit
Ilegal fishing edit
 
2023.12.12_Peran PSDKP Dalam Mengawal PIT_SEDIMENTASI_FINNALES_FIX.pptx
2023.12.12_Peran PSDKP Dalam Mengawal PIT_SEDIMENTASI_FINNALES_FIX.pptx2023.12.12_Peran PSDKP Dalam Mengawal PIT_SEDIMENTASI_FINNALES_FIX.pptx
2023.12.12_Peran PSDKP Dalam Mengawal PIT_SEDIMENTASI_FINNALES_FIX.pptx
 
Bakorkamla
BakorkamlaBakorkamla
Bakorkamla
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
 
Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010
Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010
Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010
 
Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007
 
Km 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahayaKm 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahaya
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hpp
 
Sumbangan Pemikiran FMMI
Sumbangan Pemikiran FMMISumbangan Pemikiran FMMI
Sumbangan Pemikiran FMMI
 
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
Kebutuhan litbang untuk mendukung program konservasi dan arah kebijakan konse...
 
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti  riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti  riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
 
Unclos 1982
Unclos 1982Unclos 1982
Unclos 1982
 
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTBLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
 
TUBRUKAN .pptx
TUBRUKAN .pptxTUBRUKAN .pptx
TUBRUKAN .pptx
 
Uraian singkat potemi
Uraian singkat potemiUraian singkat potemi
Uraian singkat potemi
 
page0022
page0022page0022
page0022
 

penemuan hukum

  • 2. NO 1 2 3 4 5 6 7 Instansi Undang Undang PPNS Pariwisata TNIAL Pertanian Polri PPNS Hubla BC Kesehatan PPNS KKP PPNS Imigrasi PPNS LH ESDM PPNS Kehutanan Bakorkam la UU No.5 Th. 1983 Ttg ZEE UU No.5 Th. Konservasi SDA UU No. 9 Th. Keimigrasian UU No.23 Th. Kesehatan UU No. 16 Th. Karantina UU No.41 Th. Kehutanan UU no. 10 Th. Kepabeanan 1990 Ttg 1992 Ttg 1992 Ttg 1992 Ttg 1994 Ttg 1995 Ttg 8 UU No. 6 Th 1996 Perairan Indonesia 9 UU No. 5 Th. 1997 Ttg Psikotropika 10 UU No. 23 Th. 1997 Ttg Lingkungan Hidup 11 12 13 14 15 16 17 Ttg UU No. 22 Th. 2001 Ttg Migas UU No. 2 Th 2002 Tentang Kepolisian UU No. 3 Th 2002 Tentang Pertahanan Negara UU No. 34 Th 2004 tentang TNI UU No. 17 Th. 2008 Ttg Pelayaran UU No.45 Th. 2009 Ttg Perikanan UU no. 10 Th. 2011 Ttg Budpar 2/5
  • 3. No. PERMASALAHAN DAMPAK 1. Banyak aparat & instansi yang melakukan pengamanan dilaut sesuai tupoksi masing – masing Sektoral tidak efektif dan efisien 2. Banyak regulasi atau peraturan perundangan-undangan nasional maupun konvensi internasional yang berkaitan dengan bidang kemaritiman Rawan konflik/gesekan antar instansi dan masy. Pengguna/pelaku laut 3. Batas maritim dg 10 negara belum selesai disepakati Ancaman potensial, sulit menerapkan hukum & sebagai terobosan, telah dilaksanakan COMMON GUIDELINES (Saling usir) 4. Masih maraknya kegiatan tindak pelanggaran/kejahatan, pencemaran dan kecelakaan di laut Merugikan negara, kerusakan lingkungan hidup 5. Masih banyaknya kapal-kapal asing tidak melalui ALKI (UNCLOS ) yang telah ditetapkan pihak indonesia, dikarenakan terbatasnya alut-sista (kapal patroli kamla) yang beroperasi dari instansi/stakeholders terkait Kapal Negara : a. Kapal Perang b. Kapal Pemerintah (KN) Keamanan dan keselamatan pelayaran dan lebih utama terhadap obyek vital nasional yang harus dilindungi dari upaya sabotage, spionase 6. Belum punya badan tunggal kamla Kepercayaan dunia internasional khususnya kepada aparat kamla RI yang mana yang “paling” berhak atau diberi kewenangan untuk pengurusan bidang kemaritiman non militer 7. Pemberitaan negatif oleh IMO/RECCAP/IMB OPINI NEGATIF, BLACK AREA SEA ATAU DANGEROUS SEA AREA yang pada akhirnya agar kapal-kapal perang dari negara bendera dapat mengawal keluar MASUK di wilayah perairan indonesia → premi asuransi tinggi 3/5
  • 4. TAHUN/ NEGARA Untuk Muatan Saja & Komoditas Non Migas Indonesia Malaysia Singapura Thailand 2011 USD 34,53/ton USD 18,37/ton USD 7,4/ton USD 21,8/ton 2012 USD 36,72/ton USD 16,1/ton USD 7,92/ton USD 22,11/ton 2013 (sampai Juni 2013) USD 42,3/ton USD 16,4/ton USD 8,21/ton USD 24,13/ton Data : Agustus 2013 / Pidato Presiden RI dalam Pengantar APBN 2014, 16 Agustus 2013 4/5
  • 5. 5/5
  • 6. 5/5