SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
TUGAS MATA KULIAH
“TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI”
NAMA : SITI HARDIYANTI
NIM : A1B113093
MENGENAL SUKU DAYAK MAANYAN
DI KALIMANTAN TENGAH
 Suku Dayak, sebagaimana suku bangsa lainnya, memiliki
kebudayaan atau adat-istiadat tersendiri yang pula tidak sama
secara tepat dengan suku bangsa lainnya di Indonesia. Adatistiadat yang hidup di dalam masyarakat Dayak merupakan unsur
terpenting, akar identitas bagi manusia Dayak. Kebudayaan dapat
diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik dari manusia dengan belajar (Garna, 1996) Jika pengertian
tersebut dijadikan untuk mengartikan kebudayaan Dayak maka
paralel dengan itu, kebudayaan Dayak Maanyan adalah seluruh
sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia Dayak Maanyan
dalam rangka kehidupan masyarakat Dayak yang dijadikan milik
manusia Dayak dengan belajar. Ini berarti bahwa kebudayaan dan
adat-istiadat yang sudah berurat berakar dalam kehidupan
masyarakat Dayak Maanyan, kepemilikannya tidak melalui warisan
biologis yang ada di dalam tubuh manusia Dayak, melainkan
diperoleh melalui proses belajar yang diwariskan secara turuntemurun dari generasi ke generasi.
SEJARAH SUKU
 Berbicara untuk memahami Kebudayaan Dayak Maanyan
sekarang bukanlah mudah. Perubahan begitu cepat yang
telah dialami suku ini terutama setelah lebih setengah abad
berlalu. Nilai -nilai telah bergeser dan berubah, karena
pengaruh yang masuk ke tengah-tengah masyarakatnya.
Pengaruh Pemerintah Belanda, Jepang, zaman pergolakan
hingga tercapainya kemerdekaan bangsa kita, zaman Orde
Baru dan setelah keruntuhan orde baru sampai
Pemerintahan saat ini.
 Sumbangan berupa pemikiran terutama bagi peminat serta
bersedia mau membangun dan mengembangkan
masyarakat Dayak Maanyan sangat diharapkan pada masa
ini. Terutama mendampingi mereka dalam gejolak
perubahan tajam meninggalkan kepercayaan lama dari
benturan-benturan yang mungkin merugikan. Jalan yang
memungkinkan dengan memperhatikan sejarah, adat
kebiasaan dan budaya suku ini.
SISMTEM PEMERINTAHAN DALAM
MASYRAKAT
 a. Kepala Suku.
 Suku Dayak Maanyan tidak mengenal raja. Pemimpin
merupakan Kepala Suku. Yang menjadi pemimpin karena
kecakapan, jujur, adil, dan berani. Pemimpin yang lalim tak
akan terpilih. Pemilihan melalui musyawarah kemudian
didudus atau dinobatkan. Di dalam pendudusan ia harus
berjanji berlaku jujur dan adil. Pemimpin tertinggi disebut
Damung merangkap Uria. mengatur pemerintahan
merangkap menjadi Panglima atau orang kebal,menjaga
keamanan. Penghulu atau Kepala Adat mengatur jalan dan
ketaatan Hukum Adat. Balian atau Wadian melaksanakan
kepercayaan. Pada waktu ini hanya ada Kepala Adat dengan
beberapa orang anggotanya terdiri dari Mantir dang
Penghulu, termasuk para Balian. Sedangkan Kampung
dipimpin oleh Kepala Kampung. Kepala Kampung sekarang
adalah pilihan masyarakatnya.
B. KEPALA ADAT

 b. Kepala Adat / Penghulu / Damang.
 Kepala Adat dan Penghulu bertanggung jawab dibidang
Adat, melaksanakan, mengatur agar tidak salah menurut
kebiasaan adat. Dalam pelaksanaan selalu melalui
musyawarah termasuk harus disaksikan oleh Kepala
Kampung.
BALIAN ATAU WADIAN
 c. Balian atau Wadian.
 Balian atau Wadian Matei sangat berperan memanggil, mengantar
dan menunjuk jalan yang berliku-liku agar sampai ke Datu Tunyung
yang dikatakan penuh dengan keriaan, kecukupan tak berhingga.
Biaya dan bahan yang harus tersedia : uang, beras, beras pulut,
jelai, telur, ayam kecil dan besar, babi bahkan kerbau. Lama
pelaksanaan dari satu malam, dua, tiga, lima, tujuh bahkan
sembilan. Urutan menurut hari pelaksanaannya : Tarawen, Irupak,
Irapat, Nantak Siukur dalam Marabia, untuk Ngadaton dan Ijambe
dan lain sebagainya.
 Pelaksanaan upacara siang malam dapat selesai berkat
kegotongroyongan dan semangat kebersamaan yang tinggi. Tidak
ada perhitungan berapa biaya, tenaga dan waktu maupun
perhitungan ekonomi lain asal si mati bisa diantarkan sampai ke
Datu Tunyung. Perbuatan kaum kerabat demikian bahkan memberi
kebahagiaan kehidupan dengan arwah lain yang telah mendahului
mereka.
TATA KRAMA DAN ATURAN DALAM
MASYRAKAT
 1.

Adat istiadat dalam keluarga :

 Orang tua sangat berperan dan menentukan di dalam
keluarga. Dalam hal ini juga dapat dibantu oleh Kakah
atau Itak. perilaku, tutur kata dengan contoh dan
teladan demikian belajar bekerja untuk menolong orang
tua sangat diutamakan. menanam rasa hormat dan taat
serta tertib menggunakan waktu, pagi buta sudah ke
kebun atau ke ladang, pulang bila hari sudah gelap.
Sebutir padi tak boleh jatuh ke tanah, sebiji nasi tak
boleh jatuh ke tikar dan bangun harus mendahului
margasatwa di hutan. Menjawab kata suara lembut,
lewat didepan orang tua harus membungkuk. yang
kakak melindungi dan dihormati dan adik harus
menghargai
WARISAN

 Sebab kedudukan anak laki-laki sama dengan
perempuan, maka pembagian berupa waris sama. Bila
orang tua merasa perlu, harta kekayaan, tanah dan
kebun sudah dapat ditentukan lebih dahulu dan dihadapi
oleh "Usbah Pulau". Jarang terjadi suara Usbah Bungkut
diingkari oleh saudara-saudaranya. Kerukunan dan
musyawarah adalah merupakan kekayaan sebagian
besar keluarga Dayak Maanyan, dimana keadilan sangat
dijunjung tinggi
PERGAULAN
 Pergaulan antara pria dan wanita boleh dikatakan cukup
bebas. Karena itu dibebankan kepada sikap pribadi
masing-masing, teristimewa dalam memilih jodoh.
Namun cara yang terbaik biasanya ada orang ketiga
terutama dari pihak si gadis selalu mendampinginya. Ini
kita harus mengenal batas dan waktu, serta keluarga
masing-masing. Jangan sampai mencurigakan seolaholah mempermainkan gadis di depan mata kaum
keluarganya. Jika sindiran dan nasihat tak mempan,
maka pasti ada orang yang menuntut malu. Melanggar
adat akan dituntut oleh adat.
SIKAP TERHADAP ORANG TUA

 Terhadap orang tua maupun sesepuh kampung mereka
selamanya dihargai dan dihormati selama hidupnya.
Orang merasa aib besar jika tidak memberi tempat
kepada mereka. Tempat duduk dalam rapat, kenduri,
ketika makan dan berbicara, memberi nasihat kepada
pengantin dan dalam menyelesaikan pertikaian antar
keluarga. Sungguh sesuatu keaiban bagi anak yang
durhaka kepada orang tua dan para sesepuh
SIKAP TAMU ATAU PENDATANG
 "Potong Pantan" dan "Natas Banyang" bukti adat
kebiasaan cara menghargai dan menghormati tamu.
Orang merasa malu bila tidak dapat memberi kesan
baik, maupun tutur kata dan pelayanan bila rumahnya
kedatangan tamu. Mereka akan selalu berusaha agar
tamu merasa seolah olah dirumah sendiri. Sekarang
tergantung pada sikap si tamu ramah atau angkuh dan
sombong. Bila tamu murah hatinya, separuh kehidupan
mereka akan mereka serahkan kepada kita dan mereka
akan melayani sebaik mungkin dan bahkan mereka
menjadikan diri mereka sebagai tameng hidup untuk
melindungi tamu.
NILAI NILAI YANG DI JUNJUNG
TINGGI

 Semangat "Anrau Iram Suluk Matu" dalam susah dan
senang. Setiap pekerjaan selalu melalui musyawarah.
Patuh dan taat pada apa yang diyakini, mematuhi
pimpinan dan mau berkorban demi kehormatan,
keamanan dan kesejahteraan bersama. Nama kelompok
masih dijunjung tinggi.
PERANAN DAN LARANGAN YANG DI
ANGGAP TABU

 Pada umumnya peranan adat masih ditaati sampai mati,
kecuali ajaran baru yang melemahkan mereka. Hal yang
tabu tersebut adalah diantaranya : Kumpul kebo, hamil
di luar nikah, mencuri, berzinah dan lain sebagainya.
Melanggar adat berarti akan menerima bencana dan
kehancuran
PERKAWINAN DAYAK MAAYAN DI
KALIMANTAN
 Perkawinan menurut pandangan orang Dayak Maanyan adalah
sesuatu yang luhur dan suci dan merupakan lembaga seksualitas
dalam masyarakat tertentu. Perkawinan adat di kalangan
masyarakat adat Dayak Maanyan telah berlangsung sejak dahulu
kala, bahkan hingga saat ini dan diyakini berlangsung ke masa
depan. Walaupun masyarakat Dayak telah terbagi menganut agama
berbeda : Islam, Kristen, katolik dan Kaharingan.
 Masalah perkawinan, orang Maanyan memandang perkawinan itu
luhur dan suci, karenanya diusahakan semeriah mungkin,
memenuhi segala ketentuan adat yang berlaku. Dibebani dengan
persyaratan yang harus diindahkan. Pada dasarnya Suku Dayak
Maanyan tidak menyukai Poligami. Diusahakan pasangan yang
seimbang, tidak sumbang. Perkawinan yang terbaik jika melalui
kesepakatan antara kedua orang tua. Kebanyakan perkawinan masa
lalu diusahakan oleh orang tua. Kini kebebasan memilih sudah tidak
menjadi soal lagi. Dahulu yang menjadi ukuran orang tua, turunan,
perilaku, rajin, dan terampil bekerja dirumah atau di ladang. Untuk
wanita harus pandai memasak, menganyam dan kerajinan lain
didalam rumah tangga. Sekarang sesuai dengan kebebasan mereka,
serta sejauh rasa tanggung jawab masing-masing.
TUJUAN PERKAWINAN MENURUT
ADAT


a.

Perkawinan secara adat bertujuan untuk mengatur hidup dan perilaku hidup bahadat.



b.
Mengatur hubungan manusia berlainan jenis kelamin guna terpeliharanya ketertiban
masyarakat agar melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan tidak tercela.



c.
Menata kehidupan berumah tangga yang baik sejak dini, tertata dengan baik dan santun,
beradab dan bermartabat.



d.
Menjamin kelangsungan hidup suatu suku /punk dan medapatkan keturunan yang sehat
jasmani dan rohani serta menata garis keturunan yang teratur.



e.



f.
Menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang tedadi dalam pergaulan muda-mudi supaya
terhindar dari cela ataupun kutuk yang berdampak luas.



g.

Menyelesaikan permasalahan yang berdampak pada komplik internal, eksternal dan antar suku.



3.

Persyaratan Perkawinan Menurut Adat :



a.



b.

Sesudah haid pertama bagi perempuan



c.

Sehat jasmani dan rohani



d.

Tidak sedang dipinang oleh orang lain



e.

Bersedia memenuhi persyaratan hukum adat



f.

Bersedia menerima sanksi adat.

Menetapkan status sosial dalam masyarakat.

Telah berusia 16 tahun ke atas untuk laki-laki
 Pada saat seseorang yang akan menikah dengan menggunakan
Adat Dayak Maanyan, maka wajib hukumnya untuk melengkapi
beberbagai persyaratan sebagai berikut:

. 1.SYARAT tajau tuak 3 real x 2 rupiah x 5 . Rp.

Pangukaan PEMENUHAN HUKUM
30.000,- ( ½ ) dibayar pihak I & II. Ini adalah syarat tentang
ADAT DAYAK MAANYAN(minuman tradisional yg
pembukaan tajau (sejenis priuk) tuak
biasa terbuat dari fermentasi) dilambangkan secara simbolik.

 2. Keagungan Mantir 3 real x 2 rupiah x 5. Rp. 30.000,- (
½ ) dibayar pihak I & II Keagungan Mantir disini adalah
penghargaan terhadap tetua adat atau kepala suku atau
pemimpin adat yang dipercayakan oleh masyarakat setempat
dilambangkan secara simbolik.
 3. Tajau tuak galas sangker 3 Real x 2 rupiah x 5. Rp.
30.000,- ( ½ ) dibayar pihak I & II. Persaratan berupa priuk
tuak dan gelas kaca dilambangkan secara simbolik.

 4. Gula bulat niui bulat tipak pisis giling pinang 3 Real x 2
rupiah x 5.
Persaratan berupa gula merah bulat, kelapa bulat, dan buah
pinang yang sudah dihancurkan.
Rp.
30.000,- ( ½ ) dibayar pihak I & II
 5. Sangku dite sangku lungkung sapak iwek 3 real x 2 rupiah
x5
 Persyaratan berupa beras ketan dan beras lungkung dan
potongan daging babi bagian kakinya dilambangkan secara
SURAT PERKAWINAN MENURUT
ADAT DAYAK
 Surat perkawinan menurut adat adalah bukti tertulis yang dikeluarkan
oleh Damang Kepala Adat menjadi pegangan kedua belah pihak
mempelai
 TUJUAN
 1.

Menetapkan status

 2.

Melindungi mereka dari prasangka buruk pihak ketiga

 3.

Melindungi masing-masing dari hak dan kewajiban

 4.

Menetapkan status anak dan melindungi hak-hak anak bila ada.

 b. Manfaat
 1.

Bukti otentik tertulis telah memenuhi hukum adat setempat

 2.

Mengikat orang lain tunduk kepada hukum adat Dayak Maanyan

 3.

Mengatur hak dan kewajiban pembagian harta milik bersama
SURAT PERJANJIAN PERKAWINAN
MENURUT ADAT
 Surat perjanjian Perkawinan menurut Adat adalah
sebuah perjanjian tertulis yang isinya disepakati oleh
kedua belah pihak calon mempelai dan orang tua calon
mempelai disaksikan oleh saksi-saksi dan mantir adat
serta diketahui oleh Damang. Di dalam surat tersebut
dicantumkan pemenuhan huku adat yang menjadi
tanggung jawab pihak calon mempelai laki-laki serta
dicantumkan hak dan kewajiban masing-masing.
Dicantumkan pula sanksi hukum bagi yang melakukan
kesalahan serta dicantumkan pengaturan pembagian
harta rupa tangan serta pembagiannya termasuk hak
anak dan hak ahli waris dimana perkawinan itu tidak
mendapat anak.
SURAT KETERANGAN CERAI
MENURUT ADAT
 Nomor: 16 tahun 2008 BAB V pasal 8 huruf a, b, dan c
serta pasal 9 ayat (1) huruf a, b dan c.
 Surat cerai adalah surat keterangan perceraian yang
sifatnya khusus karena menurut pertimbangan dilihat dari
adat mereka tidak layak untuk meneruskan kehidupan
berumah tangga dan mereka harus diceraikan (hal-hal
khusus) hal ini mutlak sama dengan surat talak, surat
keterangan perceraian oleh karena permasalahan /
sengketa dalam rumah tangga yang walaupun diupayakan
upaya perdamaian namun tetap tidak dapat rujuk, dan
dalam hal ini Damang mengeluarkan surat keterangan
perceraian dengan alasan-alasan, berfungsi sebagai rujukan
untuk mendapatkan keputusan perceraian dari pengadilan
(UU No. 1 tahun 1974). Manfaat / kegunaan adalah
menetapkan status hak masing-masing pihak dan
menetapkan hak dan status anak, memudahkan pihak lain
untuk kepentingan-kepentingan tertentu sebagai acuan
atau rujukan bagi pengadilan.
ASSALAMUALAIKUM

 TERIMA KASIH…..

Contenu connexe

Similaire à Tugas mata kuliah’’ tik

Tugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaanTugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaancicinkura
 
Moral 1 topik 3 : Kemoralan Sosial
Moral 1 topik 3 : Kemoralan SosialMoral 1 topik 3 : Kemoralan Sosial
Moral 1 topik 3 : Kemoralan SosialArise Ling
 
Nilai nilai kebudayaan kalimantan
Nilai nilai kebudayaan kalimantanNilai nilai kebudayaan kalimantan
Nilai nilai kebudayaan kalimantanUmi Muc
 
Pressentasi tentang suku dani
Pressentasi tentang suku daniPressentasi tentang suku dani
Pressentasi tentang suku daniMuhamad Yoga
 
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdfKelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdfMuhammadRipurio
 
kebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanakebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanaErick Ruing
 
kebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanakebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanaErick Ruing
 
tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"
tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"
tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"Saciqu Nara
 
Makalah sistem kehidupan kampung naga
Makalah sistem kehidupan kampung nagaMakalah sistem kehidupan kampung naga
Makalah sistem kehidupan kampung nagaBilhad Hard
 
Cakak pepadun (b lamp)
Cakak pepadun (b lamp)Cakak pepadun (b lamp)
Cakak pepadun (b lamp)robyakbar
 
Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)Makarina
 
Tajuk 2 (Kumpulan A)
Tajuk 2 (Kumpulan A)Tajuk 2 (Kumpulan A)
Tajuk 2 (Kumpulan A)Ms Yati
 
Tajuk 2 (Kumpulan A)
Tajuk 2 (Kumpulan A)Tajuk 2 (Kumpulan A)
Tajuk 2 (Kumpulan A)Ms Yati
 

Similaire à Tugas mata kuliah’’ tik (20)

Tugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaanTugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaan
 
Moral 1 topik 3 : Kemoralan Sosial
Moral 1 topik 3 : Kemoralan SosialMoral 1 topik 3 : Kemoralan Sosial
Moral 1 topik 3 : Kemoralan Sosial
 
Nilai nilai kebudayaan kalimantan
Nilai nilai kebudayaan kalimantanNilai nilai kebudayaan kalimantan
Nilai nilai kebudayaan kalimantan
 
Adat istiadat minang kabau
Adat istiadat minang kabau Adat istiadat minang kabau
Adat istiadat minang kabau
 
Pressentasi tentang suku dani
Pressentasi tentang suku daniPressentasi tentang suku dani
Pressentasi tentang suku dani
 
Isbd klp 2
Isbd klp 2Isbd klp 2
Isbd klp 2
 
BAB-5-GENDER-DAN-BUDAYA.pptx
BAB-5-GENDER-DAN-BUDAYA.pptxBAB-5-GENDER-DAN-BUDAYA.pptx
BAB-5-GENDER-DAN-BUDAYA.pptx
 
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdfKelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
 
kebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanakebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopana
 
kebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanakebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopana
 
tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"
tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"
tugas ISBD "kebudayaan Indonesia"
 
Makalah sistem kehidupan kampung naga
Makalah sistem kehidupan kampung nagaMakalah sistem kehidupan kampung naga
Makalah sistem kehidupan kampung naga
 
Assigment etnik
Assigment etnikAssigment etnik
Assigment etnik
 
Adeliya
AdeliyaAdeliya
Adeliya
 
Cakak pepadun (b lamp)
Cakak pepadun (b lamp)Cakak pepadun (b lamp)
Cakak pepadun (b lamp)
 
Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)
 
Adat resam tugasan 2
Adat resam tugasan 2Adat resam tugasan 2
Adat resam tugasan 2
 
Tajuk 2 (Kumpulan A)
Tajuk 2 (Kumpulan A)Tajuk 2 (Kumpulan A)
Tajuk 2 (Kumpulan A)
 
Tajuk 2 (Kumpulan A)
Tajuk 2 (Kumpulan A)Tajuk 2 (Kumpulan A)
Tajuk 2 (Kumpulan A)
 
Kangkilo dalam adat muna
Kangkilo dalam adat munaKangkilo dalam adat muna
Kangkilo dalam adat muna
 

Tugas mata kuliah’’ tik

  • 1. TUGAS MATA KULIAH “TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI” NAMA : SITI HARDIYANTI NIM : A1B113093
  • 2. MENGENAL SUKU DAYAK MAANYAN DI KALIMANTAN TENGAH  Suku Dayak, sebagaimana suku bangsa lainnya, memiliki kebudayaan atau adat-istiadat tersendiri yang pula tidak sama secara tepat dengan suku bangsa lainnya di Indonesia. Adatistiadat yang hidup di dalam masyarakat Dayak merupakan unsur terpenting, akar identitas bagi manusia Dayak. Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar (Garna, 1996) Jika pengertian tersebut dijadikan untuk mengartikan kebudayaan Dayak maka paralel dengan itu, kebudayaan Dayak Maanyan adalah seluruh sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia Dayak Maanyan dalam rangka kehidupan masyarakat Dayak yang dijadikan milik manusia Dayak dengan belajar. Ini berarti bahwa kebudayaan dan adat-istiadat yang sudah berurat berakar dalam kehidupan masyarakat Dayak Maanyan, kepemilikannya tidak melalui warisan biologis yang ada di dalam tubuh manusia Dayak, melainkan diperoleh melalui proses belajar yang diwariskan secara turuntemurun dari generasi ke generasi.
  • 3. SEJARAH SUKU  Berbicara untuk memahami Kebudayaan Dayak Maanyan sekarang bukanlah mudah. Perubahan begitu cepat yang telah dialami suku ini terutama setelah lebih setengah abad berlalu. Nilai -nilai telah bergeser dan berubah, karena pengaruh yang masuk ke tengah-tengah masyarakatnya. Pengaruh Pemerintah Belanda, Jepang, zaman pergolakan hingga tercapainya kemerdekaan bangsa kita, zaman Orde Baru dan setelah keruntuhan orde baru sampai Pemerintahan saat ini.  Sumbangan berupa pemikiran terutama bagi peminat serta bersedia mau membangun dan mengembangkan masyarakat Dayak Maanyan sangat diharapkan pada masa ini. Terutama mendampingi mereka dalam gejolak perubahan tajam meninggalkan kepercayaan lama dari benturan-benturan yang mungkin merugikan. Jalan yang memungkinkan dengan memperhatikan sejarah, adat kebiasaan dan budaya suku ini.
  • 4. SISMTEM PEMERINTAHAN DALAM MASYRAKAT  a. Kepala Suku.  Suku Dayak Maanyan tidak mengenal raja. Pemimpin merupakan Kepala Suku. Yang menjadi pemimpin karena kecakapan, jujur, adil, dan berani. Pemimpin yang lalim tak akan terpilih. Pemilihan melalui musyawarah kemudian didudus atau dinobatkan. Di dalam pendudusan ia harus berjanji berlaku jujur dan adil. Pemimpin tertinggi disebut Damung merangkap Uria. mengatur pemerintahan merangkap menjadi Panglima atau orang kebal,menjaga keamanan. Penghulu atau Kepala Adat mengatur jalan dan ketaatan Hukum Adat. Balian atau Wadian melaksanakan kepercayaan. Pada waktu ini hanya ada Kepala Adat dengan beberapa orang anggotanya terdiri dari Mantir dang Penghulu, termasuk para Balian. Sedangkan Kampung dipimpin oleh Kepala Kampung. Kepala Kampung sekarang adalah pilihan masyarakatnya.
  • 5. B. KEPALA ADAT  b. Kepala Adat / Penghulu / Damang.  Kepala Adat dan Penghulu bertanggung jawab dibidang Adat, melaksanakan, mengatur agar tidak salah menurut kebiasaan adat. Dalam pelaksanaan selalu melalui musyawarah termasuk harus disaksikan oleh Kepala Kampung.
  • 6. BALIAN ATAU WADIAN  c. Balian atau Wadian.  Balian atau Wadian Matei sangat berperan memanggil, mengantar dan menunjuk jalan yang berliku-liku agar sampai ke Datu Tunyung yang dikatakan penuh dengan keriaan, kecukupan tak berhingga. Biaya dan bahan yang harus tersedia : uang, beras, beras pulut, jelai, telur, ayam kecil dan besar, babi bahkan kerbau. Lama pelaksanaan dari satu malam, dua, tiga, lima, tujuh bahkan sembilan. Urutan menurut hari pelaksanaannya : Tarawen, Irupak, Irapat, Nantak Siukur dalam Marabia, untuk Ngadaton dan Ijambe dan lain sebagainya.  Pelaksanaan upacara siang malam dapat selesai berkat kegotongroyongan dan semangat kebersamaan yang tinggi. Tidak ada perhitungan berapa biaya, tenaga dan waktu maupun perhitungan ekonomi lain asal si mati bisa diantarkan sampai ke Datu Tunyung. Perbuatan kaum kerabat demikian bahkan memberi kebahagiaan kehidupan dengan arwah lain yang telah mendahului mereka.
  • 7. TATA KRAMA DAN ATURAN DALAM MASYRAKAT  1. Adat istiadat dalam keluarga :  Orang tua sangat berperan dan menentukan di dalam keluarga. Dalam hal ini juga dapat dibantu oleh Kakah atau Itak. perilaku, tutur kata dengan contoh dan teladan demikian belajar bekerja untuk menolong orang tua sangat diutamakan. menanam rasa hormat dan taat serta tertib menggunakan waktu, pagi buta sudah ke kebun atau ke ladang, pulang bila hari sudah gelap. Sebutir padi tak boleh jatuh ke tanah, sebiji nasi tak boleh jatuh ke tikar dan bangun harus mendahului margasatwa di hutan. Menjawab kata suara lembut, lewat didepan orang tua harus membungkuk. yang kakak melindungi dan dihormati dan adik harus menghargai
  • 8. WARISAN  Sebab kedudukan anak laki-laki sama dengan perempuan, maka pembagian berupa waris sama. Bila orang tua merasa perlu, harta kekayaan, tanah dan kebun sudah dapat ditentukan lebih dahulu dan dihadapi oleh "Usbah Pulau". Jarang terjadi suara Usbah Bungkut diingkari oleh saudara-saudaranya. Kerukunan dan musyawarah adalah merupakan kekayaan sebagian besar keluarga Dayak Maanyan, dimana keadilan sangat dijunjung tinggi
  • 9. PERGAULAN  Pergaulan antara pria dan wanita boleh dikatakan cukup bebas. Karena itu dibebankan kepada sikap pribadi masing-masing, teristimewa dalam memilih jodoh. Namun cara yang terbaik biasanya ada orang ketiga terutama dari pihak si gadis selalu mendampinginya. Ini kita harus mengenal batas dan waktu, serta keluarga masing-masing. Jangan sampai mencurigakan seolaholah mempermainkan gadis di depan mata kaum keluarganya. Jika sindiran dan nasihat tak mempan, maka pasti ada orang yang menuntut malu. Melanggar adat akan dituntut oleh adat.
  • 10. SIKAP TERHADAP ORANG TUA  Terhadap orang tua maupun sesepuh kampung mereka selamanya dihargai dan dihormati selama hidupnya. Orang merasa aib besar jika tidak memberi tempat kepada mereka. Tempat duduk dalam rapat, kenduri, ketika makan dan berbicara, memberi nasihat kepada pengantin dan dalam menyelesaikan pertikaian antar keluarga. Sungguh sesuatu keaiban bagi anak yang durhaka kepada orang tua dan para sesepuh
  • 11. SIKAP TAMU ATAU PENDATANG  "Potong Pantan" dan "Natas Banyang" bukti adat kebiasaan cara menghargai dan menghormati tamu. Orang merasa malu bila tidak dapat memberi kesan baik, maupun tutur kata dan pelayanan bila rumahnya kedatangan tamu. Mereka akan selalu berusaha agar tamu merasa seolah olah dirumah sendiri. Sekarang tergantung pada sikap si tamu ramah atau angkuh dan sombong. Bila tamu murah hatinya, separuh kehidupan mereka akan mereka serahkan kepada kita dan mereka akan melayani sebaik mungkin dan bahkan mereka menjadikan diri mereka sebagai tameng hidup untuk melindungi tamu.
  • 12. NILAI NILAI YANG DI JUNJUNG TINGGI  Semangat "Anrau Iram Suluk Matu" dalam susah dan senang. Setiap pekerjaan selalu melalui musyawarah. Patuh dan taat pada apa yang diyakini, mematuhi pimpinan dan mau berkorban demi kehormatan, keamanan dan kesejahteraan bersama. Nama kelompok masih dijunjung tinggi.
  • 13. PERANAN DAN LARANGAN YANG DI ANGGAP TABU  Pada umumnya peranan adat masih ditaati sampai mati, kecuali ajaran baru yang melemahkan mereka. Hal yang tabu tersebut adalah diantaranya : Kumpul kebo, hamil di luar nikah, mencuri, berzinah dan lain sebagainya. Melanggar adat berarti akan menerima bencana dan kehancuran
  • 14. PERKAWINAN DAYAK MAAYAN DI KALIMANTAN  Perkawinan menurut pandangan orang Dayak Maanyan adalah sesuatu yang luhur dan suci dan merupakan lembaga seksualitas dalam masyarakat tertentu. Perkawinan adat di kalangan masyarakat adat Dayak Maanyan telah berlangsung sejak dahulu kala, bahkan hingga saat ini dan diyakini berlangsung ke masa depan. Walaupun masyarakat Dayak telah terbagi menganut agama berbeda : Islam, Kristen, katolik dan Kaharingan.  Masalah perkawinan, orang Maanyan memandang perkawinan itu luhur dan suci, karenanya diusahakan semeriah mungkin, memenuhi segala ketentuan adat yang berlaku. Dibebani dengan persyaratan yang harus diindahkan. Pada dasarnya Suku Dayak Maanyan tidak menyukai Poligami. Diusahakan pasangan yang seimbang, tidak sumbang. Perkawinan yang terbaik jika melalui kesepakatan antara kedua orang tua. Kebanyakan perkawinan masa lalu diusahakan oleh orang tua. Kini kebebasan memilih sudah tidak menjadi soal lagi. Dahulu yang menjadi ukuran orang tua, turunan, perilaku, rajin, dan terampil bekerja dirumah atau di ladang. Untuk wanita harus pandai memasak, menganyam dan kerajinan lain didalam rumah tangga. Sekarang sesuai dengan kebebasan mereka, serta sejauh rasa tanggung jawab masing-masing.
  • 15. TUJUAN PERKAWINAN MENURUT ADAT  a. Perkawinan secara adat bertujuan untuk mengatur hidup dan perilaku hidup bahadat.  b. Mengatur hubungan manusia berlainan jenis kelamin guna terpeliharanya ketertiban masyarakat agar melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan tidak tercela.  c. Menata kehidupan berumah tangga yang baik sejak dini, tertata dengan baik dan santun, beradab dan bermartabat.  d. Menjamin kelangsungan hidup suatu suku /punk dan medapatkan keturunan yang sehat jasmani dan rohani serta menata garis keturunan yang teratur.  e.  f. Menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang tedadi dalam pergaulan muda-mudi supaya terhindar dari cela ataupun kutuk yang berdampak luas.  g. Menyelesaikan permasalahan yang berdampak pada komplik internal, eksternal dan antar suku.  3. Persyaratan Perkawinan Menurut Adat :  a.  b. Sesudah haid pertama bagi perempuan  c. Sehat jasmani dan rohani  d. Tidak sedang dipinang oleh orang lain  e. Bersedia memenuhi persyaratan hukum adat  f. Bersedia menerima sanksi adat. Menetapkan status sosial dalam masyarakat. Telah berusia 16 tahun ke atas untuk laki-laki
  • 16.  Pada saat seseorang yang akan menikah dengan menggunakan Adat Dayak Maanyan, maka wajib hukumnya untuk melengkapi beberbagai persyaratan sebagai berikut: . 1.SYARAT tajau tuak 3 real x 2 rupiah x 5 . Rp.  Pangukaan PEMENUHAN HUKUM 30.000,- ( ½ ) dibayar pihak I & II. Ini adalah syarat tentang ADAT DAYAK MAANYAN(minuman tradisional yg pembukaan tajau (sejenis priuk) tuak biasa terbuat dari fermentasi) dilambangkan secara simbolik.  2. Keagungan Mantir 3 real x 2 rupiah x 5. Rp. 30.000,- ( ½ ) dibayar pihak I & II Keagungan Mantir disini adalah penghargaan terhadap tetua adat atau kepala suku atau pemimpin adat yang dipercayakan oleh masyarakat setempat dilambangkan secara simbolik.  3. Tajau tuak galas sangker 3 Real x 2 rupiah x 5. Rp. 30.000,- ( ½ ) dibayar pihak I & II. Persaratan berupa priuk tuak dan gelas kaca dilambangkan secara simbolik.  4. Gula bulat niui bulat tipak pisis giling pinang 3 Real x 2 rupiah x 5. Persaratan berupa gula merah bulat, kelapa bulat, dan buah pinang yang sudah dihancurkan. Rp. 30.000,- ( ½ ) dibayar pihak I & II  5. Sangku dite sangku lungkung sapak iwek 3 real x 2 rupiah x5  Persyaratan berupa beras ketan dan beras lungkung dan potongan daging babi bagian kakinya dilambangkan secara
  • 17. SURAT PERKAWINAN MENURUT ADAT DAYAK  Surat perkawinan menurut adat adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh Damang Kepala Adat menjadi pegangan kedua belah pihak mempelai  TUJUAN  1. Menetapkan status  2. Melindungi mereka dari prasangka buruk pihak ketiga  3. Melindungi masing-masing dari hak dan kewajiban  4. Menetapkan status anak dan melindungi hak-hak anak bila ada.  b. Manfaat  1. Bukti otentik tertulis telah memenuhi hukum adat setempat  2. Mengikat orang lain tunduk kepada hukum adat Dayak Maanyan  3. Mengatur hak dan kewajiban pembagian harta milik bersama
  • 18. SURAT PERJANJIAN PERKAWINAN MENURUT ADAT  Surat perjanjian Perkawinan menurut Adat adalah sebuah perjanjian tertulis yang isinya disepakati oleh kedua belah pihak calon mempelai dan orang tua calon mempelai disaksikan oleh saksi-saksi dan mantir adat serta diketahui oleh Damang. Di dalam surat tersebut dicantumkan pemenuhan huku adat yang menjadi tanggung jawab pihak calon mempelai laki-laki serta dicantumkan hak dan kewajiban masing-masing. Dicantumkan pula sanksi hukum bagi yang melakukan kesalahan serta dicantumkan pengaturan pembagian harta rupa tangan serta pembagiannya termasuk hak anak dan hak ahli waris dimana perkawinan itu tidak mendapat anak.
  • 19. SURAT KETERANGAN CERAI MENURUT ADAT  Nomor: 16 tahun 2008 BAB V pasal 8 huruf a, b, dan c serta pasal 9 ayat (1) huruf a, b dan c.  Surat cerai adalah surat keterangan perceraian yang sifatnya khusus karena menurut pertimbangan dilihat dari adat mereka tidak layak untuk meneruskan kehidupan berumah tangga dan mereka harus diceraikan (hal-hal khusus) hal ini mutlak sama dengan surat talak, surat keterangan perceraian oleh karena permasalahan / sengketa dalam rumah tangga yang walaupun diupayakan upaya perdamaian namun tetap tidak dapat rujuk, dan dalam hal ini Damang mengeluarkan surat keterangan perceraian dengan alasan-alasan, berfungsi sebagai rujukan untuk mendapatkan keputusan perceraian dari pengadilan (UU No. 1 tahun 1974). Manfaat / kegunaan adalah menetapkan status hak masing-masing pihak dan menetapkan hak dan status anak, memudahkan pihak lain untuk kepentingan-kepentingan tertentu sebagai acuan atau rujukan bagi pengadilan.